Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hepatoma atau hepatocelular carsinoma (HCC) atau kanker hati merupakan penyakit
hepatobiliary ganas yang paling umum dan bertanggung jawab untuk sekitar 1 juta kematian
per tahun. Hepatoma lebih banyak menyerang pada laki-laki. Secara umum hepatoma
menyumbang 4,6% dari seluruh neoplasias dan memiliki tingkat kematian 4%. !sia rata-
rata diagnosis adalah antara "# - 6# tahun $%ossi, &uigi dkk. '#1#(.
)erdasarkan data *lobocan $'###(, proporsi kejadian kanker hati dari seluruh kejadian
kanker di dunia yaitu ","%. +H, tahun '### melaporkan -% kanker hati di dunia yaitu
per 1##.### penduduk. .i -ndonesia, pada tahun '##' -% kanker hati di -ndonesia pada
pria '# per 1##.### sedangkan pada wanita -% 6 per 1##.### penduduk. )erdasarkan
sepuluh peringkat utama penyakit kanker di beberapa rumah sakit di -ndonesia tahun '##",
pada pasien rawat inap kanker hati berada di urutan ketiga dengan jumlah penderita kanker
hati 4.1// orang $1',''%( sedangkan pada pasien rawat jalan kanker hati berada di urutan
kelima dengan jumlah penderita 1064 orang $4,""%(.
1aktor risiko hepatoma adalah hepatitis ) dan 2, sirosis hati, termasuk hepatitis yang
disebabkan alkohol. 3da bukti bahwa hepatitis ) adalah penyebab utama timbulnya
hepatoma dan in4eksi pada pasien hepatitis ) $H)5( sering terjadi pada masa bayi dan masa
perinatal, terutama di negara-negara berkembang. Hepatitis ) kronis pada 6#% kasus
dikaitkan dengan hepatoma. Sebaliknya, dalam sebagian besar kasus, hepatoma tidak terkait
dengan H)5 dan sangat sering bertanggung jawab untuk timbulnya hepatocarcinoma di
7ropa, 8epang, dan 3merika !tara $%ossi, &uigi dkk. '#1#(.
1aktor risiko lain yang bertanggung jawab untuk pengembangan hepatoma adalah
hepatitis 2 yang dihubungkan dengan sirosis dan menimbulkan tanda dan gejala 9'#-0#
tahun setelah in4eksi :irus. )ahkan, penyalahgunaan alkohol, terutama jika kronis,
menentukan hepatopathy alkoholik dan sirosis dengan peningkatan risiko akibat
perkembangan penyakit hepatoma $%ossi, &uigi dkk. '#1#(.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
;ahasiswa mengetahui konsep dan asuhan keperawatan pada klien dengan hepatoma <
karsinoma hepatoseluler $H22( < kanker hati.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. ;engetahui de4inisi dari dari hepatoma
b. ;engetahui etiologi dari hepatoma
c. ;engetahui mani4estasi klinis dari hepatoma
d. ;engetahui pato4isiologi dan +,2 dari hepatoma
e. ;engetahui pemeriksaan penunjang dari hepatoma
4. ;engetahui penatalaksanaan dari hepatoma
g. ;engetahui proses keperawatan pada klien dengan hepatoma
BAB 2
TINJAUAN TEOI
2.1 Anat!m" # $"s"!l!g" He%ar
Hati atau hepar adalah organ yang paling besar dalam tubuh kita, warnanya cokelat dan
beratnya 91," kg. &etaknya berada di bagian atas dalam rongga abdomen di sebelah kanan
bawah dia4ragma. Hati terbagi atas ' lapisan utama, yaitu permukaan atas berbentuk
cembung, terletak di bawah dia4ragma, dan permukaan bawah tidak rata dan
memperlihatkan lekukan 4isura trans:ersus $Syai4uddin, '##6(.
Hati memiliki dua sumber suplai darah dari saluran cerna dan limpa melalui vena porta,
dan dari aorta melalui arteri hepatica. Sekitar sepertiga darah yang masuk adalah darah
arteria dan sekitar dua pertiga adalah darah dari :ena porta. 5olume total darah yang
melewati hati setiap menit adalah 1."## ml dan dialirkan melalui vana hepatica kanan dan
kiri yang selanjutnya bermuara pada :ena ka:a in4erior $Syai4uddin, '##6(.
Hati sangat penting untuk mempertahankan hidup dan berperanan pada hampir setiap
4ungsi metabolik tubuh, dan khususnya bertanggung jawab atas lebih dari "## akti:is
berbeda. Hepar juga berhubungan dengan isi normal darah karena hepar membentuk sel
darah merah pada masa hidup janin, sebagian hepar berperan dalam penghancuran sel darah
merah. Hepar menyimpan kromatin yang diperlukan untuk penyempurnaan sel darah merah
baru, membuat sebagian besar dari protein plasma, membersihkan bilirubin dari darah dan
berkenaan dengan protrombin dan 4ibrinogen yang perlu untuk penggumpalan $-nayah,
'##4(.

2.2 De&"n"s"
=arsinoma hepatoseluler < Hepatoma adalah tumor ganas hati primer yang berasal dari
hepatosit dan sebagian besar dengan 4aktor resiko in4eksi kronis adalah hepatitis ) dan 2
$Smelt>er, Su>anne 2. '##'(. .e4inisi lain menurut -sselbacher $'##6( =arsinoma
hepatoseluler merupakan salah satu tumor yang menimbulkan stenosis.
2.' Et"!l!g"
?imbulnya hepatoma menurut Smelt>er $'##'( adalah@
a. -n4eksi kronik :irus Hepatitis ) $H)5(
b. -n4eksi kronis :irus hepatitis 2 $H25(
c. =ontak dengann racun kimia tertentu $mis@ :inil, klorida, arsen(.
d. .e4isiensi A1 B antitripsin, hemokromasitis, dan tirosinemia.
e. Cemberian jangka panjang steroid adrenogenik
4. =ebiasaan merokok juga dikenali sebagai 4aktor resiko, khusunya bila disertai dengan
kebiasaan minum minuman keras $penggunaan alkohol(
2.( Pat!&"s"!l!g"
Cerjalanan penyakit cepat, bila tidak segera diobati, sebagian besar pasien meninggal
dalam 0 sampai 6 bulan setelah diagnosis. Cerjalanan klinis keganasan hati tidakk berbeda di
antara pasien yang terin4eksi kedua :irus dengan hanya terin4eksi salah satu :irus yaitu H)5
dan H25. -n4eksi kronik ini sering menimbulkan sirosis, yang merupakan 4aktor resiko
penting untuk hepatoma.
!nit 4ungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai
darah sendiri. Seiring dengan berkembangnya in4lamasi pada hepar, pola normal pada hepar
terganggu. *angguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan
nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar.
-n4lamasi pada hepar terjadi karena in:asi :irus H)5 atau H25 akan mengakibatkan
kerusakan sel hati dan duktuli empedu intahepatik $empedu yang membesar tersumbat oleh
tekanan nodul maligna dalam hilus hati(, sehingga menimbulkan nyeri. Hal ini
dimani4estasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati. Sumbatan intahepatik dapat
menimbulkan hambatan pada aliran portal sehingga tekanan portal akan naik dan terjadi
hipertensi portal.
?imbulnya asites karena penurunan sintesa albumin pada proses metabolisme protein
sehingga terjadi penurunan tekanan osmotik dan peningkatan cairan atau penimbunan cairan
di dalam rongga peritoneum. *angguan metabolisme protein yang mengakibatkan
penurunan sintesa 4ibrinogen protrombin dan terjadi penurunan 4aktor pembekuan darah
sehingga dapat menimbulkan perdarahan.
-kterus timbul karena kerusakan sel parenkim hati dan duktuli empedy intrahepatik maka
terjadi kesukaran pengangkutan tersebut dalam hati. 3khirnya bilirubin tidak sempurna
dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi $akibat kerusakan sel ekskresi(
dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi $bilirubin indirek(,
maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi $bilirubin direk(. 8adi ikterus yang
timbul disini terutama karena kesukaran dalam penangkutan, konjugasi dan ekskresi
bilirubin, oleh karena nodul tersebut menyumbat :ena porta atau bila jaringan tumor
tertanam dalm rongga peritoneal.
Ceningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai peningkatan garam-garam
empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus. *angguan
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein menyebabkan penurunan glikogenesis dan
glukoneogenesis sehingga glikogen dalam hepar berkurang, glikogenolisi menurun dan
glukosa dalam darah berkurang akibatnya timbul keletihan.
=erusakan sel hepar juga dapat mengakibatkan penurunan 4ungsi penyimpanan :itamin
dan mineral sehingga terjadi de4isiensi pada >at besi, :itamin 3, :itamin =, 5itamin .,
:itamin 7, dll. .e4isiensi >at besi dapat mengakibatkan keletihan, de4isiensi :itamin 3
mengakibatkan gangguan penglihatan, de4isiensi :itamin = mengakibatkan resiko terjadi
perdarahan, de4isiensi :itamin . mengakibatkan demineralisasi tulang dan de4isiensi
:itamin 7 berpengaruh pada integritas kulit.
$-sselbacher, '##6D Smelt>er '##'(.

2.) *an"&estas" Kl"n"k
;ani4estasi klinik menurut Smelt>er $'##'( adalah@
a. *ejala gangguan nutrisi@ penurunan berat badan.
b. =ehilangan kekuatan
c. 3noreksia dan anemia
d. Eyeri abdomen disertai dengan pembesaran hati yang cepat serta permukaan yang teraba
iregular pada palpasi
e. -kterus hanya terjadi jika saluran empedu yang besar tersumbat oleh tekanan nodul
maligna dalam hati
4. 3sites timbul setelah nodul tersebut menyumbat :ena porta atau bila jaringan tumor
tertanam dalam rongga peritoneal
2.+ Penentuan ,ta-"um TN* Untuk He%at!ma
,ta-"um I T1 N. *.
,ta-"um II T2 N. *.
,ta-"um III T1 N1 *.
T2 N1 *.
T' N. *.
T' N1 *.
,ta-"um I/ A T( ,et"a% N *.
,ta-"um I/ B ,et"a% T ,et"a% N *1
Tum!r 0T1
?1 ?umor soliter yang memiliki ukuran terbesar ' cm atau kurang tanpa in:asi :askuler
?' ?umor soliter yang memiliki ukuran terbesar ' cm atau kurang dengan in:asi
:askuler, atau
tumor multipel yang terbatas pada satu lobus dengan ukuran terbesar tidak lebih dari '
cm tanpa in:asi :askuler, atau
?umor soliter dengan ukuran terbesar lebih dari ' cm tanpa in:asi :askuler
?0 ?umor soliter yang memiliki ukuran terbesar lebih dari ' cm dengan in:asi :askuler,
atau
?umor multipel yang terbatas pada satu lobus dengan ukuran terbesar tidak lebih dari
' cm dan dengan in:asi :askuler, atau
?umor multipel yang terbatas pada satu lobis dan tidak ada satu pun yang memiliki
ukuran terbesar lebih dari ' cm, dengan atau tanpa in:asi :askuler
?4 ?umor multipel pada lebih dari satu lobus paru atau tumot $-tumor( yang meliputi
cabang utama :ena porta atau :ena hepatika
N!-us L"m&at"ka 0N1
E# ?idak terdapat metastasis pada nodus lim4atikus
E1 ;etastasis terjadi pada nodus lim4atikus regional
*etastas"s Jauh 0*1
;# ?idak terdapat metastasis yang jauh
;1 ?erdapat metastasis yang jauh
2.2 E3aluas" D"gan!st"k
7:aluasi diagnostik pada pasien dengan hepatoma atau karsinoma hepatoseluler menurut
Smelt>er $'##'(, adalah@
a. Ceningkatan kadar bilirubin, alkali 4ostase, aspartat aminotrans4erase $3S?@ *lutamic
oFaloacetic transaminase GS*,?H( dan lactic dehidrogenase $&.H( dapat terjadi
b. &eukositosis, eritrositosis, hiperkalsemia, hipoglikemia, dan hiperkolesterolemia juga
dapat terlihat dalam pemeriksaan laboratorium.
c. =adar al4a 4otoprotein $31C( serum yang ber4ungsi sebagai penanda tumor $tumor
marker( akan mengalami kenaikan yang abnormal pada 0#% hingga 4#% penderita
kanker hati
d. =adar antigen karsinoembrionik $273D carsinoembryonic antigen( yang ber4ungsi
sebagai penanda kanker saluran cerna dapat meningkat
e. 273 dan 31C secara bersama-sama dapat membantu membedakan antara tumor
metastasis hati dan kanker hati primer
4. Cemeriksaan radiologi, pemindai hati, pemindai 2?, !S*, ;%-, dan laparoskopi
menjadi bagian dalam menegakkan diagnosa dan menentukan derajat atau luas penyakit
kanker tersebut.

2.4 Penatalaksanaan
Cenatalaksanaan pada pasien karsinoma hepatoseluler menurut Smelt>er $'##'( adalah@
a. Cenatalaksanaan Eon )edah
1. ?erapi %adiasi
?ujuannya adalah memberikan radiasi langsung kepada sel-sel tumor agar tidak
menyebar bertambah besar, nyeri, dan gangguan rasa nyaman dapat dikurangi secara
e4ekti4 dengan terapi radiasi pada /#% hingga #% penderita. *ejala anoreksia,
kelemahan, dan panas juga berkurang dengan terapi ini.
'. =emoterapi
=emoterapi sistemik dan kemoterapi in4us regional merupakan metode yang
digunakan untuk memberikan preparat antineoplastik kepada pasien tumor primer
dan metastasis hati dengan konsentrasi tinggi kedalam hati melalui arteri hepatiak
dipasang pompa yang dapat ditanam.
0. .rainase )ilier Cerkutan
.rainase bilier perkutan atau drainase transhepatik digunakan untuk melakukan
pintasan saluran empedu yang tersumbat oleh tumor hati, pankreas, atau saluran
empedu pada pasien tumor yang tidak dapat dioperasi atau pada pasien yang
dianggap beresiko. Crosedur seperti ini dikerjakan untuk membentuk kembali sistem
drainase bilier, mengurangi tekanan rasa nyeri karena penumpukan empedu akibat
obstruksi dan meredakan gejala pruritus serta ikterus. Selama beberapa hari setelah
dipasang, kateter dibuka untuk drainase eksternal. 2airan empedu yang mengalir
keluar diobser:asi dengan ketat untuk mengetahui jumlah, warna, dan adanya darah
serta debris.
4. )entuk ?erapi Eon )edah &ainnya
a( Hipertemia pernah dilakukan sebagai suatu bentuk terapi untuk mengatasi
metastasis pada hati. Cemanasan diarahkan pada tumor melalaui beberapa cara
untuk menimbulkan nekrosis pada jaringan tumor tersebut sementara jaringan
normal tetap terlindungi.
b( 2ryosurgery atau pengembangan teknik pembekuan dingin sel-sel tumor hati dan
penggunaan bedah laser sebagai salah satu bentuk terapi masih berada dalam
tahap awal.
c( 7mobolisasi untuk mengganggu aliran darah arterial kedalam jaringan tumor
dengan memasukkan partikel-partikel gelfoam kedalam pembuluh darah arteri
yang memperdarahi tumor ternyata cukup e4ekti4 pada pasien-pasien dengan
tumor yang kceil
d( -munotherapi merupakan bentuk lain yang masih diteliti. Cada tahap ini, lim4osit
dengan reakti:itas anti tumor diberikan kepada penderita tumor hati. %egresi
tumor yang merupakan hasil akhir yang diinginkan ternyata terlihat pada
penderita kanker metastasis yang tidak berhasil diobati dengan terapi standar.
b. Cenatalaksanaan )edah
1. &obektomi Hati
&obektomi hati untuk penyakit kanker dapat sukses dikerjakan apabila tumor hati
primer terlokalisir atau pada kasus metastasis, apabila lokasi primernya dapat di
eksisi seluruhnya dan metastasisnya terbatas. ;eskipun demikian, metastasis ke
dalam hati jarang bersi4at terbatas atau soliter. .engan mengandalkan pada
kemampuan sel-sel hati untuk beregenerasi, sebagian dokter bedah telah melakukan
pengangkatan #% dari organ hati dengan hasil yang baik. ;eskipun demikian,
adanya sirosis akan membatasi kemampuan hati untuk beregenerasi.
'. ?ransplantasi Hati
?ranspalantasi hati digunakan untuk mengatasi penyakit hati stadium terminal yang
mengancam jiwa penderitanya selain bentuk terapi yang lain tidak mampu
menanganinya. =eberhasilan transplantasi hati bergantung pada keberhasilan terapi
imunosupresi.
2.5 Asuhan Ke%era6atan Pa-a Kl"en Dengan He%at!ma
a. Pengkaj"an $!kus
1. -dentitas
a( !sia
)iasanya menyerang pada usia muda, namun insiden terbanyak pada usia 4#
tahun ke atas.
b( 8enis =elamin
-nsiden hepatoma pada laki-laki lebih banyak daripada wanita
'. Cerubahan Cola 1ungsional
.ata dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan<gangguan hati.
a. 3kti:itas
=lien akan mengalami kelemahan, kelelahan, dan malaise
b. Sirkulasi
)radikardi akibat hiperbilirubin berat, ikterik pada sklera, kulit dan membran
mukosa
c. 7liminas
+arna urine gelap $seperti teh(, diare 4eses warna tanah liat.
d. ;akanan dan cairan
3noreksia, berat badan menurun, perasaan mual dan muntah, terjadi peningkatan
edema dan asites
e. Eeurosensori
Ceka terhadap rangsang, cenderung tidur, leatrgi, asteriksis.
4. Eyeri < =enyamanan
=ram abdomen, nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan atas, mialgia, atralgia,
sakit kepala, dan pruritus
g. Seksualitas
Cola hidup < perilaku meningkat resiko terpajan $contoh@ homoseksual akti4 atau
biseksual pada wanita(
0. Cemeriksaan 1isik
1. ?anda-tanda :ital
?ekanan darah meningkat, nadi bradikardia, suhu meningkat, pernapasan
meningkat
'. ;ata
Sklera ikterik
0. ;ulut
;ukosa kering dan bibir pucat
4. 3bdomen
?erdapat nyeri tekan pada kuadran kanan atas, pembesaran hati < hepatomegali,
asites, permukaan teraba ireguler.
". =ulit
*atal $Cruritus(, ikterik
6. 7kstremitas
;engalami kelemahan, peningkatan edema
7. D"agn!sa Ke%era6atan
1. *angguan rasa nyaman $nyeri( b<d pembengkakan hepar dan bendungan :ena porta
'. Cerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b<d gangguan absorbsi dan
metabolisme penceraan makanan, penurunan peristaltic $re4lek :isceral(, empedu
tertahan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena
anoreksia, mual, dan muntah.
0. -ntoleransi akti:itas b<d kelelahan akibat meningkatnya kebutuhan metabolisme
sekunder terhadap in4eksi kronik hepatoma
4. Cola na4as tidak e4ekti4 b<d pengumpulan cairan intra abdomen, asites, dan
penurunan ekspansi paru
". =elebihan :olume cairan b.d hipertensi portal, tekanan osmotic kolid yang merendah
akibat dari penurunan protein albumin
6. %esiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan b<d pruritus sekunder terhadap
akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu.

8. Inter3ens" Ke%era6atan
Eo
.F
.iagnosa keperawatan =riteria hasil -nter:ensi %asional
1 *angguan rasa nyaman
$nyeri( b<d
pembengkakan hepar
dan bendungan :ena
porta.
.,@
- Eyeri tekan abodem
- 3sites
- Cembengkakan :ena
?ujuan @
Ceningkatan rasa
kenyamanan
2riteria hasil @
?idak menunjukkan
tanda-tanda nyeri
1. =olaborasi dengan
indi:idu untuk
menentukan metode
yang dapat digunakan
untuk intesintas nyeri
'. Certahankan tirah
baring ketika pasien
mengalami gangguan
rasa nyaman pada
abdomen
0. )atasi asupan natrium
dan cairan
1. Eyeri yang
berhubungan
dengan hepatitis
sangat tidak
nyaman, oleh
karena dapat
peregangan secara
kapsula hati.
;elalui
pendekatan kepada
indi:idu yang
mengalami
perubahan
kenyamanan nyeri
diharapkan lebih
e4ekti4 mengurangi
nyeri.
'. ;engurangi
kebutuhan
metabolik dan
melindungi hati
0. ;eminimalkan
pembentukan asites
4. =olaborasi dalam
pemberian
antispasmodik dan
sedati4
lebih lanjut
4. ;engurangi
intabilitas tractus
gastrointestinal dan
nyeri serta
gangguan rasa
nyaman pada
abdomen.
' Cerubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh b<d gangguan
absorbsi dan
metabolisme penceraan
makanan, penurunan
peristaltic $re4lek
:isceral(, empedu
tertahan, kegagalan
masukan untuk
memenuhi kebutuhan
metabolik karena
anoreksia, mual, dan
muntah.
?ujuanD
Cerbaikan status nutrisi
=riteria HasilD
;enunjukkan
peningkatan berat badan
dan mencapai tujuan
dengan nilai laboratorium
normal dan bebas dari
tanda-tanda malnutrisi
1. 3jarkan dan bantu
klien untuk istirahat
sebelum makan
'. 3wasi pemasukan diet
atau jumlah kalori,
tawarkan makan
sedikir tapi sering
0. Certahankan hygiene
mulut yang baik
sebelum makan dan
sesudah makan
1. =eletihan berlanjut
menurunkan
keinginan untuk
makan
'. ;akanan dengan
porsi kecil dan
sering lebih
ditolerir oleh
penderita hepar
0. 3kumulasi partikel
makanan di mulut
dapat menambah
bau dan rasa tak
sedap yang
menurunkan na4su
makan
0. -ntoleransi akti:itas b<d
kelelahan akibat
meningkatnya
kebutuhan metabolisme
sekunder terhadap
in4eksi kronik hepatoma
?ujuan@
Ceningkatan energi dan
partisipasi dalam akti:itas
=riteria Hasil@
;engembangkan pola
akti:itas atau istirahat
konsisten dengan
keterbatasan 4isiologis
1. )antu pasien dalam
mengidenti4ikasi
4aktor-4aktor yang
meningkatan energi
'. 3jarkan pasien untuk
membuang atau
mengurangi akti:itas
1. ;emungkinkan
klien dapat
memprioritaskan
kegiatan-kegiatan
yang sangat
penting dan
menimalkan
pengeluaran energi
untuk kegiatan
yang kurang
penting
'. ?irah baring akan
meminimalkan
energi yang
yang dapat
menyebabkan nyeri
atau lelah dan anjurkan
untuk tirah baring
0. 3jarkan strategi
koping kogniti4
$seperti pembandingan,
relaksasi, pengendalian
berna4as(
4. 3jarkan orang terdekat
untuk membantu
pasien dalam
melakukan akti:itas
dikeluarjab
sehingga
metabolisme dapat
digunakan untuk
penyembuhan
penyakit
0. %espon emosional
trhadap intoleransi
akti:itas dapat
secara e4ekti4
ditangani dengan
menggunakan
strategi koping
kogniti4
4. .ukungan sosial
meningkatkan
pelaksanaan
4. Cola na4as tidak e4ekti4
b<d pengumpulan cairan
intra abdomen, asites,
dan penurunan ekspansi
paru
?ujuan@
Cerbaikan status
perna4asan
=riteria hasil@
- Cola na4as adekuat
- Cerubahan nadai $6#-6#
F<menit(
- %% 16-'4 F<menit
- Cerna4asan tidak
menggunakan cuping
hidung
1. 3wasi 4rekuensi,
kedalaman, dan upaya
perna4asan
'. )erikan posisi semi
1owler
0. )erikan oksigen sesuai
kebutuhan
1. Cerna4asan dangkal
atau cepat
kemungkinan
terdapat hipoksia
dan akumulasi
cairan dalam
abdomen
'. ;emudahkan
perna4asan dengan
menurunkan
tekanan pada
dia4ragma dan
meminimalkan
ukuran sekret
0. ;ungkin perlu
untuk mencegah
hipoksia
". =elebihan :olume
cairan b.d hipertensi
portal, tekanan osmotic
?ujuan@
Cemulihan kepada
:olume cairan yang
1. 3wasi albumin serum
dan elektrolit khusu
kalium dan natrium
1. Cenurunan albumin
serum
mempengaruhi
kolid yang merendah
akibat dari penurunan
protein albumin
normal
=riteria hasil@
- 5olume cairan
seimbang antara
pemasukan dan
pengeluatan, berat
badan stabil, ??5
dalam batas normal
- ?idak ada bunyi paru
- Crotein total $6,# B 6,#
gr<dl(, albumin $0," B
"," gr<dl(, =
I
$0," B ",#
m7J<&(, Ea $10"-14"
m7J<&(
'. )atasi natrium dan
cairan sesuai indikasi
0. =olaborasi dalam
pemberian obat
diuretik
tekanan osmotik
kolid plasma,
mengakibatkan
pembentukan
edema. Cenurunan
aliran darah ginjal
menyertai
peningkatan kadar
aldosteron dan
penggunaan
diuretik untuk
menurunkan air
total tubuh, dapat
menyebabkan
sebagai
perpindahan atau
ketidakseimbangan
elektrolit
'. Eatrium mungkin
dibatasi untuk
meminimalkan
retensi cairan
dalam area ekstra
:askuler.
Cembatasan cairan
perlu untuk
memperbaiki <
mencegah
pengenceran
0. .iuretik digunakan
untuk mengontrol
edema dan asites,
emngambat
aldosteron,
meningkatkan
ekstresi air, bila
terapi dengan tirah
4. !kur masukan
keluaran catat
keseimbangannya
timbang berat badan
tiap hari dan catat
peningkatan lebih dari
#," kg per hari
abring dan
pembatasan
natrium tidak
teratasi
4. ;enunjukkan
status sirkulasi,
terjadinya
perbaikan
perpindahan
cairan, dan respon
terhadap terapi.
=eseimbangan
posoi4 atau
peningkatan berat
badan sering
menunjukkan
retensi cairan
lanjut.
". %esiko tinggi kerusakan
integritas kulit dan
jaringan b<d pruritus
sekunder terhadap
akumulasi pigmen
bilirubin dalam garam
empedu.
?ujuan@
Cengurangan resiko
kerusakan integritas kulit
dan jaringan
=riteria Hasil@
- 8aringan kulit tetap utuh
- Cenurunan pruritus
1. Certahankan
kebersihan tanpa
menyebabkan kulit
kering.
- Sering mandi dengan
menggunakan air
dingin dan sbun
ringan $kadtril,
lanolin(
- =eringkan kulit,
jaringan digosok
'. 3njurkan tidak
menggaruk,
instruksikan klien
untuk memberikan
tekanan kuat pada area
pruritus untuk tujuan
menggaruk
0. Certahankan
1. =ekeringan
meningkatkan
sensiti4itas kulit
dengan
merangsang ujung
syara4
'. Cenggantian
merangsang
pelepasan
histamin,
menghasilkan lebih
banyak pruritus
0. Cendinginan akan
kelembaban ruangan
0#% - 4#% dan dingin.
menurunkan
:asodilatasi dan
kelembaban
kekeringan
9O: HEPATO*A
-E17=S- =%,E-S 5-%!S $Hepatitis ), 2, dan Sirosis Hepatis(
=ontak dengan racun kimia
Cemberian jangka panjang streoidnemia adrenogenik
H7C3?,;3
?erdapat nodul maligna dalam hilus hati
Cembengkakan Hepar =erusakan sel-sel dan duktuli
empedu intra hati hepatik
)endungan :ena porta Cenekanan
Cenyumbatan :ena porta *gn ;etabolisme Crotein

Anda mungkin juga menyukai