Anda di halaman 1dari 5

Hipertiroidisme

DEFINISI
Hipertiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan,
sehingga menghasilkan sejumlah besar hormon tiroid.
Hipertiroidisme bisa ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler toksik
atau hipertiroidisme sekunder.
PENYAKIT GRAVES
Penyakit Graves (goiter difusa toksika) dipercaya disebabkan oleh suatu antibodi yang
merangsang tiroid untuk menghasilkan hormon torid yang berlebihan.
Penderita penyakit Graves memiliki gejala-gejala khas dari hipertiroidisme dan 3 gejala
tambahan khusus:
Seluruh kelenjar terangsang, sehingga kelenjar sangat membesar, menyebabkan suatu
benjolan di leher (gondok, goiter)
Eksoftalmus (mata menonjol).
Hal ini terjadi sebagai akibat dari penimbunan zat di dalam orbit mata.
Penonjolan kulit diatas tulang kering.
o Penebalan kulit ini juga bisa terjadi sebelum atau sesudah gejala hipertiroidisme
lainnya muncul.
o Untuk mengurangi gatal dan kekerasan kulit, bisa diberikan krim atau salep
kortikosteroid. Gangguan ini seringkali menghilang dengan sendirinya beberapa
bulan atau beberapa tahun kemudian.
Eksoftalmus (mata menonjol)
Otot-otot yang menggerakkan mata tidak mampu berfungsi sebagaimana mestinya,
sehingga sulit atau tidak mungkin menggerakkan mata secara normal atau sulit
mengkoordinir gerakan mata, akibatnya terjadi pandangan ganda.
Kelopak mata tidak dapat menutup secara sempurna, sehingga mata terpapar oleh benda-
benda asing dan mengalami kekeringan.
Perubahan mata ini bisa terjadi bertahun-tahun sebelum gejala lainnya timbul (merupakan
pertanda awal dari penyakit Graves) atau bisa juga muncul setelah gejala lainnya timbul.
Gejala mata bahkan bisa terjadi atau bertambah buruk setelah pelepasan hormon tiorid
yang berlebihan ini diobati dan berhasil dikendalikan.
Gejala mata bisa dikurangi dengan:
Menempatkan kepala pada posisi yang lebih tinggi di tempat tidur
Memberikan obat tetes mata
Tidur dengan kelopak mata tertutup, dengan bantuan plester
Mengkonsumsi obat diuretik (kadang-kadang).
Penglihatan ganda bisa diatasi dengan memakai kacamata prisma.
Jika tindakan-tindakan diatas tidak membantu, mungkin perlu diberikan obat
kortikosteroid, terapi sinar X atau pembedahan mata.
Zat yang tertimbun di belakang mata juga bisa tertimbun di dalam kulit, biasanya diatas
tulang kering. Daerah penebalan in bisa terasa gatal dan merah serta terasa keras jika
ditekan dengan jari tangan.
Goiter noduler toksika
Pada goiter noduler toksika, satu atau beberapa nodul di dalam tiroid menghasilkan
terlalu banyak hormon tiorid dan berada diluar kendali TSH (thyroid-stimulating
hormone.
Nodul tersebut benar-benar merupakan tumor tiroid jinak dan tidak berhubungan dengan
penonjolan mata serta gangguan kulit pada penyakit Graves.
Hipertiroidisme sekunder
Hipertiroidisme bisa disebabkan oleh tumor hipofisa yang menghasilkan terlalu banyak
TSH, sehingga merangsang tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan.
Penyebab lainnya adalah perlawanan hipofisa terhadap hormon tiroid, sehingga kelenjar
hipofisa menghasilkan terlalu banyak TSH.
Wanita dengan mola hidatidosa (hamil anggur) juga bis menderita hipertiroidisme karena
perangsangan yang berlebihan terhadap kelenjar tirois akibat kadar HCG (human
chorionic gonadotropin) yang tinggi dalam darah.
Jika kehamilan anggur berakhir dan HCG tidak ditemukan lagi di dalam darah, maka
hipertiroidisme akan menghilang.
PENYEBAB
Penyebab dari hipertiroidisme adalah:
Reaksi imunologis
Tiroiditis
Adenomatiroid toksik
GEJALA
Pada hipertiroidisme, apapun penyebabnya, terjadi peningkatan fungsi tubuh:
Jantung berdetak lebih cepat dan bisa terjadi kelainan irama jantung, yang bisa
menyebabkan palpitasi (jantung berdebar-debar)
Tekanan darah cenderung meningkat
Penderita merasakan hangat meskipun berada dalam ruangan yang sejuk
Kulit menjadi lembab dan cenderung mengeluarkan keringat yang berlebihan
Tangan memperlihatkan tremor (gemetaran) halus
Penderita merasa gugup, letih dan lemah meskipun tidak melakukan kegiatan yang berat
Nafsu makan bertambah, tetapi berat badan berkurang
Sulit tidur
Sering buang air besar, kadang disertai diare
-Terjadi perubahan pada mata : bengkak di sekitar mata, bertambahnya pembentukan air
mata, iritasi dan peka terhadap cahaya.
Gejala ini akan segera menghilang setelah pelepasan hormon tiroid terkendali, kecuali
pada penyakit Graves yang menyebabkan gangguan mata khusus.
KOMPLIKASI
Krisis tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjar tiroid, yang terjadi
secara tiba-tiba.
Badai tiroid bisa menyebakan:
Demam
Kelemahan dan pengkisutan otot yang luar biasa
Kegelisahan
Perubahan suasana hati
Kebingungan
Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma)
Pembesaran hati disertai penyakit kuning yang ringan.
Kriaia tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya dan memerlukan tindakan
segera.
Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkan ketidakteraturan irama jantung yang bisa
berakibat fatal (aritmia) dan syok.
Krisis tiroid biasanya terjadi karena hipertiroidisme tidak diobati atau karena pengobatan yang
tidak adekuat, dan bisa dipicu oleh:
Infeksi
Trauma
Pembedahan
Diabetes yang kurang terkendali
Ketakutan
Kehamilan atau persalinan
Tidak melanjutkan pengobatan tiroid
Stres lainnya.
Badai tiroid jarang terjadi pada anak-anak.
DIAGNOSA
Tanda-tanda vital (suhu, nadi, laju pernafasan, tekanan darah) menunjukkan peningkatan
denyut jantung. Tekanan darah sistolik bisa meningkat.
Pemeriksaan fisik bisa menunjukkan adanya pembesaran kelenjar tiroid atau gondok.
Untuk menilai fungsi tiroid dilakukan pemeriksaan:
o TSH serum (biasanya menurun)
o T3, T4 (biasanya meningkat)
PENGOBATAN
Hipertiroidisme biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan, pilihan lainnya adalah
pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid atau pemberian yodium radioaktif.
Setiap pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Agar bekerja sebagaimana mestinya, kelenjar tiroid memerlukan sejumlah kecil yodium;
jumlah yodium yang berlebihan bisa menurunkan jumlah hormon yang dibuat dan
mencegah pelepasan hormon tiroid.
Karena itu untuk menghentikan pelepasan hormon tiroid yang berlebih, bisa diberikan
yodium dosis tinggi.
Pemberian yodium terutama bermanfaat jika hipertiroidisme harus segera dikendalikan
(misalnya jika terjadi badai tiroid atau sebelum dilakukan tindakan pembedahan).
Yodium tidak digunakan pada pengobatan rutin atau pengobatan jangka panjang.
Propiltiourasil atau metimazol, merupakan obat yang paling sering digunakan untuk
mengobati hipertiroidisme. Obat ini memperlambat fungsi tiroid dengan cara mengurangi
pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar.
Kedua obat tersebut diberikan per-oral (ditelan), dimulai dengan dosis tinggi, selanjutnya
disesuaika dengan hasil pemeriksaan darah terhadap hormon tiroid.
Obat ini biasanya bisa mengendalikan fungsi tiroid dalam waktu 6 minggu sampai 3
bulan. Dosis yang lebih tinggi bisa mempercepat pengendalian fungis tiroid, tetapi resiko
terjadinya efek samping juga meningkat.
Efek samping yang terjadi bisa berupa reaksi alergi (ruam kulit), mual, hilang rasa dan
penekanan sintesa sel darah merah di sumsum tulang. Penekanan sumsum tulang bisa
menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah putih, sehingga penderita sangat peka
terhadap infeksi.
Pada wanita hamil, penggunaan propiltriurasil lebih aman dibandingkan dengan
metimazol karena lebih sedikit obat yang sampai ke janin.
Obat-obat beta bloker (misalnya propanolol) membantu mengendalikan beberapa gejala
hipertiroidisme. Obat ini efektif dalam memperlambat denyut jantung yang cepat,
mengurangi gemetar dan mengendalikan kecemasan.
Beta bloker terutama bermanfaat dalam mengatasi badai tiroid dan penderita yang
memiliki gejala yang mengganggu atau berbahaya, yang hipertiroidismenya tidak dapat
dikendalikan oleh obat lain. Tetapi beta bloker tidak mengendalikan fungsi tiroid yang
abnormal.
Hipertiroidisme juga bisa diobati dengan yodium radioaktif, yang menghancurkan
kelanjar tiroid.
Yodium radioaktif per-oral memberikan pengaruh yang sangat kecil terhadap tubuh,
tetapi memberikan pengaruh yang besar terhadap kelenjar tiroid. Karena itu dosisnya
disesuaikan sehingga hanya menghancurkan sejumlah kecil tiroid agar pembentukan
hormon kembali normal, tanpa terlalu banyak mengurangi fungsi tiroid.
Sebagian besar pemakaian yodium radioaktif pada akhirnya menyebakan hipotiroidisme.
Sekitar 25% penderita mengalami hipotiroidisme dalam waktu 1 tahun setelah pemberian
yodium radioaktif.
Yodium radioaktif tidak diberikan kepada wanita hamil karena bisa melewati sawar
plasenta dan bisa merusak kelenjar tiroid janin.
Pada tiroidektomi, kelenjar tiroid diangkat melalui pembedahan.
Pembedahan merupakan terapi pilihan untuk:
Penderita muda
Penderita yang gondoknya sangat besar
Penderita yang alergi terhadap obat atau mengalami efek samping akibat obat.
Setelah menjalani pembedahan, bisa terjadi hipotiroidisme. Kepada penderita ini diberikan terapi
sulih hormon sepanjang hidupnya.
Komplikasi lain dari pembedahan adalah kelumpuhan pita suara dan kerusakan kelenjar
paratiroid (kelenjar kecil di belakang kelenjar tiroid yang mengendalikan kadar kalsium dalam
darah)

Anda mungkin juga menyukai