Anda di halaman 1dari 5

Research and Development on Nanotechnology in Indonesia, Vol.1, No.2, 2014, pp.

48-52 ISSN : 2356-3303



48 | CAS Center for Advanced Sciences
Pengaruh Suhu Polimerisasi Terhadap Sifat Transpor dan
Struktur Polianilina Berbentuk Garam Emeraldine
Ferdinand Hidayat
1
, Yenni Lau
1
, Albaaqi Khadafi
1
, Achmad
Rochliadi
1
, Veinardi Suendo
1,2

1
Kelompok Keahlian Kimia Fisik Anorganik, Jurusan Kimia, Fakultas
Matermatika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
2
National Centre for Nanotechnology, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132,
Indonesia
Email : ferdinand.hiu@gmail.com;
vsuendo@chem.itb.ac.id/Veinardi.Suendo@polytechnique.edu
Received : 10 January 2014
Accepted : 14 February 2014

ABSTRAK
Polianilina (PANI) merupakan polimer konduktif yang telah banyak
dipelajari karena memiliki konduktivitas relatif tinggi, kestabilan termal dan
lingkungan yang baik, mudah disintesis, bahan baku yang murah,
mekanisme doping yang unik, serta aplikatif. PANI disintesis dengan
metode oksidasi kimia anilin oleh ammonium peroksidisulfat (APS) sebagai
oksidator. Pengaruh variasi temperatur polimerisasi (dari -15 hingga 25C)
terhadap kristalinitas, konduktivitas elektrik, struktur molekul dan
morfologi PANI telah diteliti. Hasil penelitian menunjukkan adanya
korelasi yang jelas antara temperatur reaksi terhadap kristalinitas dan
konduktivitas polianilina yang semakin menurun seiring peningkatan
temperatur. Struktur kristal PANI yang dianalisis menggunakan referensi
sistem kristal monoklinikmemperlihatkan struktur kristal yang kristalin.
Konduktivitas maksimum diperoleh pada sintesis PANI temperatur paling
rendah (-15
o
C).Hasil karakterisasi morfologi PANI dengan Scanning
Electron Microscopy (SEM) mengkonfirmasi bahwa PANI pada temperatur
rendah memiliki struktur agregat nanogranular dan nanoserat.

Kata Kunci : Polianilina, PANI, XRD, Konduktivitas, SEM

Hidayat et al., RDNI, Vol.1, No.2, 2014, pp. 48-52

49 | CAS Center for Advanced Sciences
PENDAHULUAN
Polianilina (PANI) merupakan keluarga polimer konduktif yang memiliki sifat
konduktivitas relatif tinggi, kestabilan termal dan lingkungan yang baik, mudah
disintesis, bahan baku yang murah, mekanisme doping yang unik, serta
aplikatif. Kestabilan dari PANI ditunjukkan dengan ketahanannya terhadap
berbagai oksidator seperti oksigen dan peroksida serta kelembaban
1
.
PANIdilaporkan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kandidat
material aktif untuk sel surya
2
. Akan tetapi sintesis PANI dengan
konduktivitas yang tinggi menjadi masalah serius karena PANI dapat
menyerap lebih banyak panjang gelombnag sinar tampak dan memiliki kondisi
reaksi yang variatif.Oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi struktur pada
PANI.
Struktur PANI termodifikasi dapat digunakan untuk meningkatkan transpor
elektron pada PANI. Modifikasi struktur dapat dilakukan dengan
mendispersikan rantai PANI hingga membentuk nanopartikel PANI
3,4
. Partikel
berukuran kecildan terdistribusi dengan derajat interkoneksi yang melibatkan
perkolasi akan meningkatkan konduktivitas polimer. Penurunan temperatur
reaksi atau polimerisasi pada sistem homogen cenderung menghasilkan
polimer dengan strkutur teratur yang dapat meningkatkan konduktivitas
elektronik. Sampai sekarang belum dilakukanstudimengenai pengaruh
temperatur sintesis PANI secara seksama.
Pada penelitian ini, berfokus pada pengaruh temperatur polimerisasi rendah
(dari -15 hingga 25C) terhadap kristalinitas, konduktivitas elektrik, struktur
molekul dan morfologi PANI. Dengan memvariasikan temperatur polimerisasi,
trend kristalinitas dan konduktivitas dapat dievaluasi. Reaksi oksidasi anilin
merupakan reaksi eksoterm. Dengan variasi temperatur dibawah 273 K
diharapkan PANI yang terbentuk semakin teratur. Dengan demikian, kita dapat
melihat kecenderungan pembentukan PANI yang menghasilkan sifat-sifat yang
diinginkan.
Karakterisasi dilakukan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD),
Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS), dan Scanning Electron
Microscopy (SEM).

METODOLOGI PENELITIAN
Anilin dilarutkan kedalam larutan HCl 1 M. Pada saat yang bersamaan,
amonium peroksidisulfat (APS) dilarutkan kedalam aqua dm dan dibiarkan
selama 1 jam (pada temperatur yang diinginkan). Perbandingan mol anilin dan
APS adalah 4:5. Larutan APS ditambahkan tetes demi tetes ke dalam larutan
anilin-HCl dan diaduk konstan. Polimerisasi dilakukan selama 24 jam. PANI
yang mengendap dikumpulkan dengan corong Buchner. Lalu dilakukan
pencucian dengan HCl dan aseton. Serbuk PANI doping HCl (emeraldine salt)
dikeringkan didalam oven vakum.
Hidayat et al., RDNI, Vol.1, No.2, 2014, pp. 48-52

50 | CAS Center for Advanced Sciences
Pola difraksi sampel dikarakterisasi menggunakan XRD (X-ray diffraction).
Pengujian konduktivitas diuji menggunakan LCR Meter dengan frekuensi 20
kHz 2 MHz. Morfologi sampel dengan konduktivitas tertinggi dianalisis
dengan SEM (Scanning Electron Microscope) menggunakan mode SEI
(secondary electron image) pada 15 kV.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil karakterisasi sampel PANI menggunakan XRD memberikan tiga puncak
difraksi karakteristik untuk ES (Emeraldine Salt), yakni dua puncak lemah
pada daerah 2 = 15 dan 20 serta satu puncak tajam pada 2 = 25 (Gambar
1). Pola difraksi ini menunjukkan adanya daerah kristalin yang terdispersi
dalam medium amorf
1
. Puncak 20 dan 25 berturut-turut mengindikasikan
derajat kristalinitas berupa periodisitas sejajar dan tegak lurus terhadap cincin
polimer PANI.


Gambar 1. Difraktogram sinar-X sampelnanorod PANI pada
berbagaitemperatur.
Pola difraksi yang melebar mengindikasikan struktur PANI nanokristal. Pola
difraksi sembilan sampel ES mirip satu sama lain. Hal ini mengindikasikan
bahwa struktur kimia PANI tidak dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan
temperatur polimerisasi.Hasil XRD juga menunjukan puncak-puncak difraksi
Bragg yang lebih runcing dengan menurunnya temperatur polimerisasi.
Hidayat et al., RDNI, Vol.1, No.2, 2014, pp. 48-52

51 | CAS Center for Advanced Sciences

Gambar 2. Konduktivitas sampel nanorod PANI pada frekuensi pengukuran
20 kHz sebagai fungsi temperatur polimerisasi.
Konduktivitas berkaitan erat dengan kristalinitas
5
. Temperatur reaksi rendah
meningkatkan kristalinitas PANI-ES. Hal ini terlihat dari semakin
berkurangnya puncak pada daerahbackground 15 dan 20. Dengan
meningkatnya kristalinitas, konduktivitas pun meningkat. Atau dengan kata
lain, sampel PANI-ES pada temperatur reaksi tinggi berstruktur lebih amorf
dibandingkan dengan sampel pada temperatur rendah. Hal ini dikonfirmasi
dengan hasil pengukuran impedansi (Gambar 2). Hasil pengukuran
konduktivitas menunjukkan hasil yang sesuai dengan yang telah dilaporkan
sebelumnya
4
bahwa semakin rendah temperatur reaksi, makin teratur PANI-ES
yang terbentuk, dengan kata lain kristalinitas PANI-ES makin baik sehingga
konduktivitas yang dihasilkan semakin besar.
Morfologi dan struktur mikro sampel PANI-ES dengan konduktivitas
maksimum dikarakterisasi dengan metode Scanning Electron Microscope
(SEM), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3. SEM PANI Perbesaran 30.000 x.
Hidayat et al., RDNI, Vol.1, No.2, 2014, pp. 48-52

52 | CAS Center for Advanced Sciences
Citra SEM pada Gambar3 mengungkapkan bahwa PANIterdoping HCl (PANI-
ES) memiliki struktur berupa aggregat dari nano partikel yang diselubungi oleh
serat nano. PANI-ES terdiri dari partikel nano berbentuk granular berukuran
200-500 nm denganpanjang serat 1-2 m dan diameter 50-100 nm. Struktur
campuran seperti ini akan memudahkan aliran konduktivitas dalam skala
makroskopik. Hasil ini bersesuaian dengan hasil analisa XRD bahwa bagian
amorf (granular) dan kristalin (serat) dari jaringan PANI sangatmempengaruhi
konduktivitas makroskopik.
KESIMPULAN
Pengaruh temperatur polimerisasi (dari -15 hingga 25C) terhadap kristalinitas,
konduktivitas elektrik, struktur molekul dan morfologi PANI telah diteliti.Hasil
XRD menunjukan puncak-puncak difraksi pada 20 dan 25 Bragg menjadi
lebih runcing dengan menurunnya temperatur polimerisasi.
Pengukuran konduktivitas menunjukkan kenaikan temperatur polimerisasi
menurunkan secara drastic konduktivitas (dari -15
o
Cke -10
o
C. Karakterisasi
morfologi memperlihatkan PANI yang disintesis pada suhu rendah memiliki
struktur berupa aggregat nano partikel terlapisi serat nanoyang berkaitan erat
dengan kemudahan aliran konduktivitas skalamakro.


DAFTAR PUSTAKA
[1]. K. Lee, S. Cho, S. H. Park, A. J. Heeger, C.-W. Lee, S.-H. Lee,
Nature.2006 (441): 65.
[2]. H. Bejbouji, L. Vignau, J. L Miane, M. T Dang, E. M Oualim, M.
Harmouchi, A. Mouhsen, Solar Energy Materials & Solar Cells. 2010
(94): 176 181.
[3]. C.-G. Wu, C.-H. Chiang, U. Jeng, J. Phys. Chem. B.2008 (112): 67-72.
[4]. J. Stejskal, I. Sapurina, Pure Appl. Chem. 2005 (77): 8-15.
[5]. J.P. Pouget, M.E Jozefowichz, A.J Eipstein, X. Tang, A.G
Macdiarmid.Macromolecules.1991 (24): 779 - 789.

Anda mungkin juga menyukai