Anda di halaman 1dari 17

Oleh:

Dr. Yudo Prasetyo



Teknik Geodesi
Universitas Diponegoro
2014
! Precision is the degree of consistency
between observation based on the sizes
of the discrepancies in a data set.
! Accuracy is the measure of the absolute
nearness of a measured quantity to its
true value.
Di screpancy di def i ni si kan sebagai
perbedaan secara aljabara antar dua
pengamatan dari kuantitas yang sama.
! Lakukan analisis discrepancy terhadap
dua kasus, sebagai berikut:
Kasus 1.
Murid A: 151 cm
Murid B: 252 cm

Kasus 2.
Murid A: 168 cm
Murid B: 269 cm
! Lakukan analisis statistika terhadap hasil
pengukuran jarak dengan menggunakan
dua metode yaitu pita ukuran (taping)
dan EDM.
Pengukuran X = X terbaik X
Fraksi Ketidakpastian = X : |Xterbaik|

Misal: Panjang A: 50 1 cm
Berapa nilai fraksi ketidakpastiannya?
Definisi Kesalahan berdasarkan sumber:

1. Kesalahan Alami: Kesalahan pengukuran yang
diakibatkan fenomena fisis alam seperti
temperatur, refraksi, deklinasi magnetik dll.
2. Kesalahan Instrumen: Kesalahan pengukuran
yang di aki bat kan ket i daksempur naan
konstruksi fisik alat.
3. Kesalahan Personal/Manusia: Kesalahan
pengukuran akibat keterbatasan indera
manusia seperti penglihatan, sentuhan dan
pendengaran.
Ti pe kes al ahan berdas ar kan ni l ai
pengukuran:
1. Kesalahan sistematik: Kesalahan yang
muncul dari penyebab yang diketahui dan
dapat dieliminasi melalui metode yang
sesuai.
2. Kesalahan acak/accidental: Kesalahan yang
dihasilkan dari kombinasi penyebab dan
berada diluar kontrol juru ukur. Untuk
mengatasinya perlu dilakukan kalibrasi
terhadap alat pengukuran.
! Perambatan kesalahan terjadi akibat
akumulasi kesalahan dari beberapa
sumber kesalahan.
! Perambatan kesalahan pada pengukuran
horisontal umumnya terbagi atas 3
bagian, sbb:
1. Kesalahan Pembacaan.
2. Kesalahan Pembidikan.
3. Kesalahan Centering.
! Pengukuran sudut dengan metode repetisi dilakukan
dengan melakukan pengukuran sudut berulang dan
melakukan pembagian jumlah repetisi terhadap
akumulasi sudut.



! Simpangan baku dari pembacaan sudut dengan
metode repetisi, sebagai berikut:

! Apabila dilakukan pengukuran sudut
dengan repetisi 6 kali mendapatkan nilai
kesalahan acak 1,5. Berapakah nilai
simpangan baku kesalahan bacaan sudut
tersebut?.
! Pengukuran sudut dengan metode
langsung adalah pengukuran sudut
dengan kedudukan biasa (foresight) dan
luar biasa (backsight).


! Simpangan baku dari pembacaan sudut
dengan metode langsung, sebagai
berikut:

! Apabila dilakukan pengukuran sudut
dengan met ode l angsung 6 kal i
mendapatkan nilai kesalahan acak 1,5.
Berapakah ni l ai si mpangan baku
kesalahan bacaan sudut tersebut?.
! Akurasi pengukuran tergantung berbagai aspek, salah
satunya kualitas instrumen dan kemampuan manusia.
! Kesalahan pembidikan bersifat acak dan dapat terjadi
pada pengukuran sudut dengan metode apapun.
! Konsep perambatan kesalahan pembidikan dapat
dilihat dengan metode repetisi, sehingga konsep
simpangan baku menggunakan kesalahan sudut
menggunakan metode repetisi.
! Nilai estimasi kesalahan pembidikan dan
bacaan pada Total Stations secara baku
disebut DIN 18723.
! Untuk simpangan baku kesalahan
pembidikan dan bacaan, dirumuskan
sbb:

! Apabila dilakukan pengukuran sudut
sebanyak 6 kali menggunakan Total
Stations mendapatkan nilai kesalahan
acak DIN 18723 sebesar 5. Berapakah
nilai simpangan baku kesalahan bacaan
dan pembidikan sudut tersebut?.
Matur
Nuwun

Anda mungkin juga menyukai