Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

Menurut WHO menyatakan bahwa 1,1 miliyar manusia didunia merupakan
seseorang yang berpredikat atau memiliki kebiasaan merokok. Dan sebesar 4 juta
jiwa mengalami kematian akibat merokok setiap tahunnya.Dan sebagian besar 70%
yakni berada pada negara berkembang seperti di Indonesia.Saat ini Indonesia
menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan
India. Data tahun 2010 menunjukkan prevalensi perokok saat ini sebesar 34,7%, dari
jumlah tersebut 76,6% merokok di dalam rumah bersama anggota keluarga yang lain.
(Depkes, 2010).
Menurut SKRT jumlah perokok aktif di Indonesia sebesar 75% dari jumlah
penduduk kita. Sekitar 44% merokok dilakukan oleh anak-anak remaja berusia 10-19
tahun dan sebesar 30-37% perokok tersebut berusia 20-29 tahun. Menurut data POM
sekitar 500 ribu orang di Indonesia terserang penyakit akibat rokok.Dari kasus
kematian yang ditemukan sebesar 17, 8 % terserang penyakit kanker paru. Dari
penelitian epidemiologi terbaru yang dilakukan oleh Jeffrey Brown, M.D yang
mengemukakan bahwa remaja yang merokok setiap hari sebanyak 2 batang 50 %
darinya akan menjadi pecandu rokok dan jika sudah menjadi pecandu rokok maka
20% akan menjadi pecandu narkoba. Proporsi penduduk dewasa yang merokok
sebesar 31,8 persen. Sementara itu, proporsi penduduk perokok yang mulai merokok
pada usia di bawah 20 tahun meningkat dari 60 persen (1995) menjadi 68 persen
(2001). (Peningkatan akses masyarakat terhadap kesehatan yang berkualitas. Bab 28)
Rokok merupakan satu-satunya penyebab kematian utama yang bersifat
preventable. Tingkat prevalensi merokok di kalangan pelajar sekolah menengah atas
berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 menunjukkan bahwa 23,9%
pelajar sekolah menengah atas di Amerika Serikat menggunakan produk-produk
tembakau, dimana 17,2% diantara siswa sekolah menengah atas tersebut merokok
jenis sigaret (Anonim, 2000).
Program antirokok dan bebas tembakau berbasis sekolah di beberapa tempat
di Amerika menunjukkan efektifitasnya dalam menurunkan angka inisiasi
penggunaan tembakau, khususnya jika hal ini dikombinasikan dengan berbagai
program komunitas yang didalamnya melibatkan mass-media dalam kampanye
antirokok dan program bebas tembakau. Untuk wilayah regional Asia, beberapa
negara seperti Bangladesh, India, Myanmar, Thailand, merupakan contoh kasus
bagaimana program antirokok dan bebas tembakau(Anonim, 2008)
Total penerimaan negara dari cukai tembakau adalah Rp 16,5 triliun
sedangkan total biaya konsumsi atau pengeluaran untuk tembakau adalah Rp 127,4
triliun. Biaya itu sudah termasuk biaya kesehatan, pengobatan dan kematian akibat
tembakau.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk
lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tobacum, Nicotiana Rustica
dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin, tar, dan zat
adiktif dengan atau tanpa bahan tambahan (PP no.19 2003). Rokok biasanya
dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah kedalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan
karena merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung walaupun
pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi .
Menurut Sitepoe (2000), merokok adalah membakar tembakau yang
kemudian dihisap asapnya. Asap rokok yang dihisap melalui mulut disebut
mainstream smoke, sedangkan asap rokok yang terbentuk pada ujung rokok
yang terbakar serta asap rokok yang dihembuskan ke udara oleh perokok
disebut sidestream smoke yang mengakibatkan seseorang menjadi perokok
pasif. Kesimpulan dari perilaku merokok dengan merujuk pada definisi-definisi
diatas adalah aktivitas membakar tembakau dan menghisap atau menghirup
asap rokok dengan menggunakan pipa atau langsung dari rokoknya
(mainstream smoke), kemudian menghembuskan kembali asap tersebut ke
udara (sidestream smoke).

B. Kandungan Dalam Rokok
Bahan utama rokok adalah tembakau, dimana tembakau mengandung kurang
lebih 4000 eleman-elemen dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi
kesehatan. Racun utama pada tembakau adalah tar, nikotin, dan CO2. Selain itu,
dalam sebatang tembakau juga mengandung bahan-bahan kinia lain yang juga
sangat beracun. Zat-zat beracun yang terdapat dalam tembakau antara lain:
1) Karbon monoksida (CO)
Karbon monoksida adalah unsur yang dihasilkan oleh pembakaran tidak
sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang
tembakau dapat mencapai 3 % - 6 %, dan gas ini dapat di hisap oleh siapa
saja.Seorang yang merokok hanya akan menghisap sepertiga bagian saja yaitu
arus tengah sedangkan arus pinggir akan tetap berada di luar. Sesudah itu
perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan keluar.
2) Nikotin
Nikotin adalah suatu zat yang memiliki efek adiktif dan psikoaktif
sehingga perokok akan merasa kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi
dan keterikatan. Banyaknya nikotin yang terkandung dalam rokok adalah
sebesar 0,5-3 nanogram dan semuanya diserap sehingga di dalam cairan darah
ada sekitar 40-50 nanogram nikotin setiap 1 mL nya.
3) Tar
Adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang
merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada
paru-paru. Kadar tar dalam tembakau antara 0,5-35 mg/ batang. Tar
merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan
nafas dan paru-paru
4) Kadmium, adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal
5) Amoniak
Merupakan gas yang tidak berwarna terdiri dari nitrogen dan hidrogen,
zat ini mempunyai bau yang sangat merangsang. Karena kerasnya racun yang
terdapat pada amoniak sehingga jika masuk sedikit saja ke dalam peredaran
darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.
6) HCN/ Asam Sianida
HCN merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan
tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar,
dan sangat efisien untuk menghalangi pernafasan dan merusak saluran
pernafasan.
7) Nitrous Oxide
Nitros Oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila
terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan rasa sakit. Nitrous
Oxide ini pada mulanya dapat digunakan sebagai pembius saat melakukan
operasi oleh dokter.
8) Formaldehid
Formaldehid adalah sejenis gas dengan bau tajam. Gas ini tergolong
sebagai pengawet dan pembasmi hama. das ini juga sangat beracun terhadap
semua organism hidup.
9) Fenol
Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi
beberapa zat organik seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat
ini beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein sehingga
menghalangi aktivitas enzim.
10) Asetol, adalah hasil pemanasan aldehid dan mudah menguap dengan alkohol.
11) H2S (Asam Sulfida)
Asam sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang mudah terbakar
dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim.
12) Piridin
Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini
dapat digunakan untuk mengubah sifat alkohol sebagai pelarut dan pembunuh
hama.
13) Metil klorida
Metil klorida adalah campuran dari zat zat bervalensi satu dengan
hidrokarbon sebagai unsur utama. zat ini adalah senyawa organik yang beracun.
14) Metanol
Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah
terbakar. Meminum atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan bahkan
kematian.
15) Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH)
Senyawa hidrokarbon aromatik yang memiliki cincin dideskripsikan
sebagai Fused Ring System atau PAH. Beberapa PAH yang terdapat dalam
asap tembakau antara lain Benzo (a) Pyrene, Dibeno (a,h) anthracene, dan
Benz (a) anthracene. Senyawa ini merupakan senyawa reaktif yang cenderung
membentuk epoksida yang metabolitnya bersifat genotoksik. Senyawa tersebut
merupakan penyebab tumor.
16) N- nitrosamine
N - nitrosamina dibentuk oleh nirtrasasi amina. Asap tembakau
mengandung 2 jenis utama N- nitrosamina, yaitu Volatile N- Nitrosamina
(VNA) dan Tobacco NNitrosamina. Hampir semua Volatile N- Nitrosamina
ditahan oleh sistem pernafasan pada inhalasi asap tembakau. Jenis adap
tembakau VNA diklasifikasikan sebagai karsinogen yang potensial.












C. Komposisi Asap Rokok
Asap rokok merupakan kompleks campuran beberapa ribu komponen
kimia beberapa dalam konsentrasi yang sedikit yang merupakan hasil dari
pembakaran dari bahan dari produk tembakau. Hasilnya termasuk getah
tembakau (tar) dan gas-gas lainnya. Hal yang paling penting adalah nikotin (zat
adiktif). Campuran gas inilah yang secara konstan bereaksi dengan gas di
atmosfer dengan bantuan sinar ultraviolet. Hal ini menyebabkan komposisi
kimianya selalu berubah setiap saat.
Sampai sekarang ini, asap rokok diketahui mengandung lebih dari empat
ribu zat kimia. Namun, komposisi dan konsentrasi zat kimia tersebut dalam asap
rokok tergantung pada jenis tembakau, kertas ventilasi dan filter yang digunakan
serta cara menghisap rokok. Jumlah zat kimia dalam asap rokok sendiri bukan
merupakan hal yang paling penting karena yang menjadi masalah adalah
toksisitas dan konsentrasi dari zat kimia tersebut.
Asap rokok terdiri dari 2 jenis yaitu:
1) Asap mainstream
Asap ini dibentuk ketika perokok menginhalasi udara melalui rokok.
2) Asap Sidestream
Asap ini dibentuk ketika tembakau dalam keadaan terbakar namun asap
tidak diinhalasi oleh perokok. Zat toksin pada asap sidestream memiliki
konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan asap mainstream dan 85% dari
asap rokok merupakan hasil dari asap sidestream.
Adapun hasil uraian dari komposisi asap rokok baik jenis mainstream
maupun sidestream dalam Labstat International ULC Offerings (2008) yaitu
nikotin, karbon monoksida, hidrogen sianida, amonia, nitrogen, logam-
logam, merkuri, serta golongan-golongan kimia seperti karbonil, phenolics,
benzo[a]pyrene, aromatik, gas volatil dan gas semi-volatil. Pada jurnal
tersebut, semua zat toksik dalam asap rokok terdeteksi dalam jaringan dan
urin, sedangkan beberapa lainnya terdeteksi dalam plasma, serum ataupun
saliva. Setiap zat yang diuraikan diatas telah diteliti dan kebanyakan dari zat
tersebut merupakan karsinogen.

D. Tipe Perokok
Menurut Dariyo (2003)
6
, tipe perokok ada dua jenis, yaitu
1) Perokok aktif (active smoker)
Perokok aktif adalah individu yang benar-benar memiliki kebiasaan
merokok. Merokok sudah menjadi bagian hidupnya sehingga rasanya tak enak
kalau sehari tak merokok. Oleh karena itu, ia akan berupaya untuk
mendapatkannya. Jumlah rokok yang dihisap perhari berkisar 1 sampai 40
batang
7
.

2) Perokok pasif
Perokok pasif adalah Individu yang tidak memiliki kebiasaan merokok,
namun terpaksa harus menghisap asap rokok yang diembuskan orang lain
yang kebetulan didekatnya. Dalam keseharian, mereka tidak berniat dan tidak
mempunyai kebiasaan merokok. Kalau tidak merokok, mereka tidak
merasakan apa-apa dan tidak terganggu aktivitasnya. Perokok pasif dianggap
sebagai korban dari perokok aktif.
Menurut Sitepoe
8
membedakan tipe perokok yaitu :
1) Tidak merokok, yaitu selama hidupnya tidak pernah merokok
2) Perokok ringan, yaitu apabila merokok berselang-seling
3) Perokok sedang, yaitu apabila merokok setiap hari dalam kuantum kecil
4) Perokok berat, yaitu apabila merokok lebih dari satu bungkus setiap hari
5) Berhenti merokok, yaitu yang mulanya merokok kemudian berhenti dan
tidak pernah merokok lagi.

Mutadin
9
membagi tipe perokok berdasarkan jumlah rokok yang dihisapnya
setiap hari:
1) Perokok sangat berat adalah perokok yang menghabiskan lebih dari 31
batang rokok tiap harinya dengan selang merokok lima menit setelah
bangun tidur pagi hari.
2) Perokok berat adalah perokok yang menghabiskan 21-30 batang rokok
setiap hari dengan selang waktu merokok berkisar 6-30 menit setelah
bangun tidur pagi hari
3) Perokok sedang menghabiskan sekitar sepuluh batang rokok setiap harinya
dengan selang waktu merokok 60 menit setelah bangun tidur pagi hari .
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan tipe-tipe perokok
adalah perokok sangat berat, perokok berat, perokok sedang, perokok ringan,
perokok ringan dan bukan perokok, berhenti merokok, perokok aktif dan
perokok pasif.

E. Dampak Perilaku Merokok
Rokok mengandung zat berbahaya yang terdapat juga di NAPZA, yaitu
Nikotin. Nikotin memiliki efek candu yang sangat hebat. Nikotin yang dihisap
melalui merokok menyebar dengan begitu cepat. Dari paru-paru hingga
mencapai otak hanya memakan waktu tujuh detik lamanya. Sesampainya di
otak nikotin akan merangsang pelepasan dopamin, yakni zat dalam saraf yang
berperan menghadirkan rasa bahagia. Nikotin menstimulasi produksi dopamin
secara berlebihan, membuat tubuh terasa rileks. Bahayanya, ketika konsentrasi
dopamin menurun, orang bisa merasa gelisah. Akhirnya, konsumen
mengkonsumsi rokok agar kembali santai. Lama-kelamaan tubuh akan meminta
asupan nikotin dengan kadar makin meningkat. Hal ini membuat konsumen
tidak punya pilihan bebas lagi dan akan menyebabkan kecanduan.
Menurut WHO (2001), 80 % perokok di dunia ingin berhenti merokok,
namun hanya 2 % yang berhasil tanpa bantuan. Disebutkan juga bahwa 82 %
perokok remaja 13-15 tahun yang ingin berhenti merokok, 92 % mencoba tapi
gagal.
Fakta ilmiah membuktikan rokok menyebabkan kanker paru, risiko penyakit
kardiovaskular, aterosklerosis, penyakit jantung koroner. Transmisi unsur
karsinogenik dapat menyebabkan (1). Kelahiran prematur 2). Gangguan
perkembangan postnatal dan 3) fetal hypoxemia melalui reduksi darah dari
plasenta (Shiono at.al, 2007, Wang, Z., Patterson, C.M, dan Oldenburg, B.
2000, Gilliant, at.al (1968).
Bahaya Yang di Timbulkan oleh Rokok
1. Kanker Paru
Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal
ini karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat
dari asap rokok ini akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh
abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok
berat akan meninggal akibat kanker paru.
2. Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi
menemukan kadar tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok
menjadi karsinogen yang mengarah pada kanker kandung kemih.
3. Kanker Payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker
payudara. Hasil studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada
usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum ia hamil pertama kali berisiko lebih
besar terkena kanker payudara.
4. Kanker Serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh
merokok.Hal ini karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena
infeksi oleh virus menular seksual.
5. Kanker Kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus
sehingga menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80 persen kasus
kanker esofagus telah dikaitkan dengan merokok.
6. Kanker Pencernaan
Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa asap
yang tertelan sehingga meningkatkan risiko kanker gastrointestinal
(pencernaan).
7. Kanker Ginjal
Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan
tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan
kimia berbahaya lainnya seperti karbonmonoksida dan tar menyebabkan
perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan tekanan darah.
Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah
sel DNA dan merusak sel-sel ginjal.Perubahan ini mempengaruhi fungsi
ginjal dan memicu kanker.
8. Kanker Mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali
lebih besar mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang yang
tidak merokok, dan orang yang merokok tembakau tanpa asap berisiko 50
kali lipat lebih besar.
9. Kanker Tenggorokan
Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati
tenggorokan, karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok.
10. Serangan Jantung
Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan
meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil
oksigen dalam darah lebih banyak yang membuat jantung memompa darah
lebih banyak.Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah
tinggi, maka bisa menyebabkan serangan jantung.
11. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok dan akan
memburuk jika memiliki penyakit lain seperti diabetes melitus.
12. Aterosklerosis
Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan arteri yang bisa
disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya
jaringan parut dan penebalan arteri yang menyebabkan arterosklerosis.
13. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat
seseorang sulit bernapas, dan sekitar 80 persen kasus PPOK disebabkan
oleh rokok.Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya emfisema (sesak
napas akibat kerusakan pada kantung udara atau alveoli) dan bronkitis
kronis (batuk dengan banyak lendir yang terjadi terus menerus selama 3
bulan).
14. Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa
meningkatkan risiko disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena
merokok bisa merusak pembuluh darah, nikotin mempersempit arteri
sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis. Jika
seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi peringatan dini
bahwa rokok sudah merusak daerah lain di tubuh.
15. Gangguan medis lainnya
Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan
darah tinggi (hipertensi), gangguan kesuburan, memperburuk asma dan
radang saluran napas, berisiko lebih tinggi mengalami degenerasi makula
(hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering
sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dam gusi, mengembangkan
sariawan di usus serta merusak penampilan.

F. Bahaya Rokok dan Asap Rokok pada Ibu Hamil
Merokok memang sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi ibu
hamil. Zat aditif merupakan zat berbahaya yang terkandung dalam rokok
bisa beresiko tinggi untuk kesehatan. Bagi anda yang merencanakan
kehamilan, sebaiknya jauhi rokok kurang lebih 3 bulan sebelum
merencanakan kehamilan. Berikut merupakan 4 bahaya rokok bagi ibu
hamil dan janin.
1. Keguguran
Bahaya rokok bagi ibu hamil bisa mengakibatkan keguguran.
Akibatnya, kehamilan yang sudah direncanakan bisa gagal karena asap
rokok. Zat yang terkandung dalam asap rokok bisa membahayakan
janin dalam perut. Perokok aktif maupun pasif sama bahayanya. Maka
dari itu, jauhi rokok jika anda ingin mempercepat kehamilan.
2. Berat bayi di bawah rata-rata atau rendah
Nikotin dan rokok yang masuk ke tubuh ibu hamil akan mempengaruhi
jumlah dan kualitas oksigen yang diterima bayi dalam kandungan.
Nikotin memiliki efek mempersempit pembuluh darah plasenta
menyebabkan bayi kekurangan oksigen untuk tumbuh dan membatasi
jumlah nutrisi yang dibutuhkan janin. Hal tersebut menyebabkan bayi
terlahir sangat kurus, hal tersebut merupakan bahaya rokok bagi ibu
hamil.
3. Kurang konsentrasi
Bahaya rokok bagi ibu hamil berpengaruh pada bayi yang sudah
dilahirkan. Bayi akan lahir dengan perilaku hiperaktif, dan kurang
konsetrasi. Dan hal tersebut disebabkan oleh penyempitan pembuluh
plasenta.
4. Lahir prematur
Jika bayi tidak mengalami kematian saat masih dlam perut, maka bayi
tersebut akan mengalami kelahiran prematur akibat ibu yang merokok
saat hamil. Saat minggu pertama kehamilan, bayi umumnya tidak akan
berkembang secara normal akibat kurangnya oksigen dan nutrisi yang
masuk. Hal ini menyebabkan sistem dalam tubuh ibu hamil secara
otomatis melakukan penoakan terhadap kehamilan dan akibat yang
sering terjadi adalah keguguran. Hal tersebut merupakan bahaya rokok
bagi ibu hamil.

Banyak perempuan hamil yang tidak merokok tapi terkena dampaknya akibat
sering terpapar oleh asap rokok dari sekitarnya. Terdapat 10 bahaya yang terjadi
jika ibu hamil kena asap rokok, yaitu :
1. Asap rokok bisa menyebabkan kematian dini (premature death) pada bayi
yang sedang dikandung dan menimbulkan penyakit ketika bayi tersebut
lahir
2. Berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) karena
racun dalam rokok bisa menghambat aliran darah yang merupakan sumber
nutrisi bagi bayi
3. Asap rokok bisa meningkatkan risiko bayi meninggal akibat mengalami
SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) dibandingkan dengan bayi yang
tidak terpapar asap rokok
4. Meningkatkan risiko bayi terkena bronkitis, pneumonia, infeksi telinga dan
memperlambat pertumbuhan paru-paru
5. Asap rokok selama hamil bisa menyebabkan perubahan dalam struktur
DNA bayi yang nantinya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuhnya
6. Mengganggu pertumbuhan otak janin selama di dalam kandungan, serta
berisiko mengalami keterbelakangan mental
7. Sering terpapar asap rokok bisa membuat bayi lahir prematur yang
umumnya memiliki perkembangan organ tubuh yang belum sempurna
8. Meningkatkan risiko bayi yang dikandung memiliki asma
9. Meningkatkan risiko bayi lahir cacat seperti bibir sumbing akibat adanya
kelainan pada sperma sang ayah yang perokok
10. Pengaruh asap rokok bisa menyebabkan bayi mengalami penyakit jantung
bawaan hingga keguguran

G. Bahaya Rokok Bagi Anak
Saat ini, para pelajar sudah tidak lagi sungkan untuk memegang rokok, dan
kemudian menghisapnya secara bebas di lingkungan sekolah dan rumah
mereka. Sebagian besar dari mereka belum menyadari tentang bahaya merokok
yang semakin dekat dan kemudian menggerogoti kesehatan dan beragam hal
lain. Terdapat 3 bahaya merokok bagi anak yang wajib untuk diwaspadai dan
segera dicegah
1. Kesehatan
Dalam konteks ini, tentu sudah tidak perlu dipertanyakan lagi bahaya
merokok bagi kesehatan. Yang kita ketahui adalah bahwa rokok
mengandung zat berbahaya yang sangat memburukkan kualitas kesehatan.
Beragam zat berbahaya tersebut adalah:
a. Nikotin yang merupakan zat candu
b. Tar yang menyebabkan kanker
c. Karbon monoksida, sebuah zat beracun
d. Amonia yang biasa digunakan pada pencuci lantai
e. Acetone, zat yang ada di dalam cat
f. Polonium-201, sebuah bahan radioaktif berbahaya
g. Arsenik, zat racun


2. Sosial
Anak atau pelajar yang merokok biasanya akan mendapatkan masalah
sosial serta kejiwaan. Dalam konteks sosial, pelajar yang merokok
cenderung dijauhi oleh teman-temannya karena kebiasaan buruk yang
mereka lakukan. Orang lain juga akan memandang sinis perilaku tersebut
dan membuat anak dikucilkan dari lingkungan pergaulan. Pengucilan
tersebut tentu saja bisa membuat mereka mempunyai jiwa pemberontak,
pemarah, dan sulit untuk bergaul ke banyak orang.
3. Ekonomi
Dampak ekonomiyang dirasakan oleh anak bisa bertahap dari waktu ke
waktu. Mungkin ada awalnya ia hanya menginginkan satu batang rokok
setiap hari, namun porsinya tentu terus bertambah. Dari satu batang rokok
bisa menjadi satu bungkus rokok setiap hari apabila mereka telah merasa
kecanduan dan tidak bisa meninggalkan rokok tersebut. Mereka bisa
mencuri uang untuk membeli rokok. Banyak perokok yang menghabiskan
biaya makan mereka jauh lebih besar dibandingkan biaya membeli rokok
itu sendiri.

H. Bahaya Rokok pada Janin
Di negara berkembang angka PJT kejadian berkisar antara 2%-8%
pada bayi dismature, pada bayi mature 5% dan pada postmature 15%.
Sedangkan angka kejadian untuk SGA (small for gestational age) adalah 7%
dan 10%-15% adalah janin dengan PJT (Pertumbuhan Janin Terhambat).
Pertumbuhan Janin Terhambat adalah janin yang memiliki berat
kurang dari 90 % dari keseluruhan janin dalam usia kehamilan yang sama.
Janin dengan PJT pada umumnya akan lahir prematur (<37 minggu) atau dapat
pula lahir cukup bulan (at term, >37 minggu). Small for gestational age (SGA),
di mana bayi mempunyai berat badan kecil yang tidak menimbulkan kematian
perinatal dan berada di bawah presentil ke-7.
a. Jadi ada dua komponen penting pada PJT yaitu:
1. Berat badan lahir di bawah presentil ke-10
2. Adanya faktor patologis yang menyebabkan gangguan pertumbuhan.
b. Sedangkan pada SGA ada dua komponen yang berpengaruh yaitu:
1. Berat badan lahir di bawah presentil ke-7
2. Tidak adanya proses patologis.
Ada dua bentuk PJT yaitu:
1. Proportionate Fetal Growth Restriction: Janin yang menderita distress yang
lama di mana gangguan pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai
berbulan-bulan sebelum bayi lahir sehingga berat, panjang dan lingkar kepala
dalam proporsi yang seimbang akan tetapi keseluruhannya masih di bawah
gestasi yang sebenarnya.
2. Disproportionate Fetal Growth Restriction: Terjadi akibat distress subakut.
Gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir.
Pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala normal akan tetapi berat tidak
sesuai dengan masa gestasi. Bayi tampak waste dengan tanda-tanda sedikitnya
jaringan lemak di bawah kulit, kulit kering keriput dan mudah diangkat, bayi
kelihatan kurus dan lebih panjang.

Salah satu faktor patologis yang menyebabkan gangguan pertumbuhan adalah
konsumsi rokok.Rokok mengandung unsur yang merugikan, diantaranya adalah
nikotin, dan adanya oksidan serta gas CO saat di gunakan, hal ini merupakan sebuah
pajanan teratogen (zat yang berbahaya bagi pertumbuhan janin).Berbagai macam zat
yang bersifat teratogen seperti obat anti kejang, rokok, narkotik, dan alkohol dapat
menyebabkan IUGR
Hasil penelitian dari turki adalah berat lahir rendah dan tingkat kelahiran
prematur lebih tinggi padaibu perokok (masing-masing n = 15 [30,6%], dan n = 12
[24,5%],) dan kelompok ayah perokok (masing-masing n = 52 [22.4%] dan n = 54
[23,3%],). Dapat disimpulkan bahwa Ibu yang merokok merupakan faktor risiko
utama untuk melahirkan bayi prematur, berat badan lahir rendah, pertumbuhan janin
terhambat, dan kematian intrauterine, tetapi ayah yang merokok juga membawa
risiko bagi janin. Selama kehamilan, kita harus memberitahu orang tua (ibu hamil dan
pasangannya) tentang efek samping, tidak hanya kepada ibu hamil , tetapi juga dari
ayah yang perokok.
Saat menghisap asap rokok, ribuan senyawa kimia akan masuk ke dalam paru-
paru kemudian menyeberang ke vaskularisasi sistemik. Senyawa tersebut lalu beredar
ke seluruh tubuh, termasuk ke dalam plasenta dan sirkulasi janin. Senyawa kimia
yang ada dalam asap rokok antara lain karbon monoksida, nikotin, timah, hidrogen
sianida. Hal ini menyebabkan stess oksidatif dan hipoksia jaringan yang dapat
menyebabkan abnormalitas pertumbuhan janin intera uteri.
Dalam sebuah studi/penelitian didapatkan kesimpualan bahwa wanita hamil
yang merokok dapat mempengaruhi perkembangan prakelahiran, kelahiran dan
perkembangan pasca kelahiran secara negatif (Pringle dkk, 2005). Kelahiran sebelum
waktunya dan berat badan lahir rendah, kematian janin dan bayi yang baru lahir,
masalah pernapasan, dan sudden infant death syndrome (SIDS) semuanya lebih
umum dan sering terjadi pada keturunan yang ibunya merokok selama kehamilan
Dalam studi yang lain, kontak prakelahiran dengan perokok berat telah
dihubungkan dengan gejala menarik diri dari nikotin pada bayi yang baru lahir.
(Godding dkk, 2004). Studi lainnya menghubungkan kontak kontak perdebatan
dengan perokok dengan keterampilan bahasa dan kognitif yang buruk pada usia 4
tahun (Fried & Watkinson, 1990). Masih studi yang berhubungan, mengungkap
hubungan antara perilaku merokok pada ibu selama kehamilan dan angka ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang meningkat pada hampir 3000 anak
berusia 5 hingga 16 tahun.
Demikian hasil penelitian yang dapat mengganggu pertumbuhan janin intra
uteri, melahirkan bayi prematur, berat badan lahir rendah, dan kematian intrauterine
dan berefek pada perkembangan masa balita. Diantaranya mengalami keterampilan
bahasa dan kognitif yang buruk pada usia balita, berisiko mengalami ADHD pada
anak usia 5-16 tahun.

I. Undang-Undang yang Mengatur tentang Rokok
Pemerintah Indonesia telah menyusun beberapa peraturan terkait dengan
upaya pengendalian udara akibat asap rokok serta pengembangan Kawasan
Tanpa Rokok seperti UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang di
dalamnya mengatur Kawasan Tanpa Rokok. Keputusan Bersama Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 188/Menkes/PB/I/2011 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok dan percepatan pengembangan
Kawasan Tanpa Rokok di daerah serta PP Nomor 19 tahun 2003 yang
menyatakan perlunya tercipta kawasan bebas rokok pada tempat tempat yang
menjadi akses umum dan berbagai peraturan lainnya. Kawasan yang mencakup
KTR diantaranya adalah area bermain anak, tempat umum, sarana
kesehatan, tempat kerja, tempat belajar mengajar, tempat ibadah dan angkutan
umum.
Dalam pengendalian konsumsi rokok, banyak daerah yang telah melakukan
inisiatif pengembangan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sebagai salah satu upaya
efektif dalam pengendalian konsumsi rokok dan melindungi perokok pasif dari
bahaya asap rokok, seperti DKI Jakarta, Bali, Bandung, dan lainnya. Penetapan
Kawasan Tanpa Rokok telah banyak diupayakan oleh berbagai pihak baik
lembaga/instansi pemerintah maupun swasta dan masyarakat. Namun pada
kenyataannya upaya yang telah dilakukan tersebut jauh tertinggal dibandingkan
dengan penjualan, periklanan/promosi dan atau penggunaan rokok. Untuk itu
diupayakan berbagai upaya dan strategi baru yang lebih efektif dalam
penanggulangannya seperti peningkatan cukai rokok, pengaturan iklan,
pengetatan produksi dan distribusi rokok serta peningkatan kesadaran
masyarakat akan bahaya rokok bagi kesehatan.
Peraturan Pemerintah (PP) No. 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan
yang Mengandung Zat Adiktif. Salah satu diantaranya adalah nikotin yang
terkandung dalam rokok. Produk yang mengandung Tembakau padat ataupun
cair adalah Zat Adiktif (pasal 113 ayat 2 UU Kesehatan RI No. 36/ 2009).
Setiap orang yang memproduksi atau memasukan rokok ke wilayah Indonesia
wajib mencantumkan peringatan kesehatan (pasal 114). Kemudian, pasal 199
disebutkan bahwa Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau
memasukkan rokok ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan tidak mencantumkan peringatan kesehatan berbentuk gambar
sebagaimana dimaksud dalam pasal 114 dipidana penjara paling lama 5 tahun
dan denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Sedangkan hal yang menentang adanya perokok adalah Hak anak atas hidup,
tumbuh kembang, perlindungan dan Partisipasi secara wajar (Pasal 4 UU
Perlindungan Anak No.23/2007). UU Perlindungan Anak No.23 Tahun
2002 disebutkan bahwa anak korban zat adiktif merupakan katagori anak yang
membutuhkan perlindungan khuus (Pasal 59). Negara Wajib melindungi anak
dari zat adiktif (pasal 59). Perlindungan anak dari zat adiktif dilakukan melalui
upaya pengawasan, pencegahan, perawatan, dan rehabilitasi (Pasal 67)
4
. Setiap
anak berhak atas kelangsungan hidup tumbuh dan berkembang, dan
perlindungan dari berbagai bentuk tindak kekerasan dan diskriminasi (Pasal 28
B ayat 2 UUD 1945)

J. Fatwa MUI tentang Rokok
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa kontroversial. Melalui
Ijtima` Ulama Komisi Fatwa MUI ke III, 24-25 Januari 2009, di Sumatera
Barat, ditetapkan bahwa merokok adalah haram bagi anak-anak, ibu hamil, dan
dilakukan di tempat-tempat umum. Sebagai bentuk keteladanan, diharamkan
bagi pengurus MUI untuk merokok dalam kondisi yang bagaimanapun. Alasan
pengharaman ini karena merokok termasuk perbuatan mencelakakan diri sendiri.
Merokok lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya (itsmuhu akbaru min
naf`ihi).
Menimbang bahaya rokok lebih besar dari manfaatnya, maka rokok otomatis
haram mutlak. Premis ini dianalogikan pada ayat Al-Quran yang berbicara
tentang minuman keras (khamr). Diakui, minuman keras memiliki manfaat, tapi
bahayanya lebih besar (Al-Baqarah: 219). ''bahaya harus dibuang'' (al-dharar
yuzal) dan kaidah ''mencegah bahaya harus didahulukan ketimbang
mewujudkan maslahat'' (dar'ul mafasid muqaddam 'ala jalbil mashalih).
Sedangkan dalam statment lain adalah makan dan minum bukan hanya sekedar
halal namun juga tayib.

K. Fatwa PP Muhamadiyah tentang Rokok
Penetapan hukum haram pada aktifitas merokok yang ditetapkan oleh Majelis
Tarjih Muhammadiyah pada 8 Maret 2010. Pada prinsipnya dalam metode
penetapan hukum Islam ada kesepakatan bahwa hal yang membahayakan harus
dihindari. Dalam hal merokok, jika memang bahayanya pasti bagi seseorang
maka haram ditetapkan dalam kerangka melindungi diri dan menghindari
bahaya.
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, mengeluarkan
fatwa baru terhadap hukum merokok. Setelah menelaah manfaat dan mudarat
rokok melalui Haloqoh Fiqih Pengendalian Tembakau di Gedung PD
Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah
berkesimpulan bahwa merokok secara syariah Islam masuk dalam kategori
haram. Kita sudah mengeluarkan surat fatwa haram Nomor
6//SM/MTT/III/2010. Muhammadiyah sudah mengharamkan rokok, (Sumber :
Prof.Dr. Syamsul Anwar, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah).
Merokok hukumnya adalah haram karena:
1. merokok termasuk kategori perbuatan melakukan khabi yang dilarang
dalam QS. 7: 157,
2. perbuatan merokok mengandung unsur menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan
dan bahkan merupakan perbuatan bunuh diri secara perlahan sehingga oleh
karena itu bertentangan dengan larangan al-Quran dalam Q. 2: 195 dan 4: 29,
3. perbuatan merokok membahayakan diri dan orang lain yang terkena paparan
asap rokok sebab rokok adalah zat adiktif dan berbahaya sebagaimana telah
disepakati oleh para ahli medis dan para akademisi dan oleh karena itu
merokok bertentangan dengan prinsip syariah dalam hadis Nabi saw bahwa
tidak ada perbuatan membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain,
4. rokok diakui sebagai zat adiktif dan mengandung unsur racun yang
membahayakan walaupun tidak seketika melainkan dalam beberapa waktu
kemudian sehingga oleh karena itu perbuatan merokok termasuk kategori
melakukan suatu yang melemahkan sehingga bertentangan dengan
hadis Nabi saw yang melarang setiap perkara yang memabukkan dan
melemahkan.
5. Oleh karena merokok jelas membahayakan kesehatan bagi perokok dan orang
sekitar yang terkena paparan asap rokok, maka pembelajaan uang untuk rokok
berarti melakukan perbuatan mubazir (pemborosan) yang dilarang dalam Q.
17: 26-27,
Merokok bertentangan dengan unsur-unsur tujuan syariah yaitu (1)
perlindungan agama (2) perlindungan jiwa/raga, (3) perlindungan akal, (4)
perlindungan keluarga , dan (5) perlindungan harta.
Mereka yang belum atau tidak merokok wajib menghindarkan diri dan
keluarganya dari percobaan merokok sesuai dengan Q. 66: 6 yang menyatakan,
Wahai orang-orang beriman hindarkanlah dirimu dan keluargamu dari api
neraka.
Mereka yang telah terlanjur menjadi perokok wajib melakukan upaya dan
berusaha sesuai dengan kemampuannya untuk berhenti dari kebiasaan
merokok dengan mengingat Q. 29: 69, Dan orang-orang yang bersungguh-
sungguh di jalan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka
jalan-jalan Kami, dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang
yang berbuat baik, dan Q. 2: 286, Allah tidak akan membebani seseorang
kecuali sesuai dengan kemampuannya; ia akan mendapat hasil apa yang ia
usahakan dan memikul akibat perbuatan yang dia lakukan; dan untuk itu
pusat-pusat kesehatan di lingkungan Muhammadiyah harus mengupayakan
adanya fasilitas untuk memberikan terapi guna membantu orang yang
berupaya berhenti merokok.

L. Kepeduliaan RSUD Karanganyar mengenai Rokok
Merokok di rumah sakit adalah perbuatan terlarang di rumah sakit manapun di
dunia ini. Meskipun sudah diberi tanda 'Dilarang Merokok' dan diberitahu,
para pengunjung dan penunggu pasien masih terus saja merokok dan seolah
tidak peduli sedang berada di tempat umum dan apabila diingatkan tidak boleh
merokok biasanya mereka akan segera mematikan dan membuang rokok
tersebut tetapi tidak selang berapa lama sudah didapatkan merokok lagi.
Terkadang didapatkan dari mereka apabila diingatkan akan membantah dengan
alasan merokok untuk dirinya sendiri dan tidak menggangu orang lain karena
sedang stress supaya pikiran bisa lebih rileks. Hasilnya banyak puntung dan abu
rokok bertebaran di sekeliling rumah sakit.
Didapatkan banyak pengunjung yang merokok di RSUD Karanganyar adalah
disaat jam berkunjung antara pukul 17.00-19.00 dimana pengunjung sedang
ramai-ramainya. Dimana pada saat yang bersamaan didapatkan banyak wanita
dan anak-anak yang berada di kawasan tersebut sehinggga mereka secara tidak
langsung menghirup asap rokok.
- Masih kurangnya kesadaran masyarakat, meskipun sudah diberi tanda
'Dilarang Merokok' dan diberitahu, para pengunjung dan penunggu pasien
masih terus saja merokok dan seolah tidak peduli sedang berada di rumah
sakit. Hasilnya banyak puntung dan abu rokok bertebaran di sekeliling
rumah sakit.
- Didapatkan banyak pengunjung yang merokok di RSUD Karanganyar
adalah disaat jam berkunjung antara pukul 17.00-19.00
- Adanya ketidak pedulian petugas rumah sakit (satpam) terdadap perilaku
merokok di RS, belum ada petugas khusus yang mengingatkan tentang
dilarang merokok di RS.
- Masih ada petugas kesehatan yang merokok di RS saat berdinas
- Belum adanya himbauan larangan merokok lewat media audio visual
- Belum adanya peraturan direktur tentang larangan merokok di RS
- Belum adanya sanksi yang tegas terhadap perokok di RS
- Adanya beberapa pasien dengan masih terpasang infus sambil merokok di
koridor RS.

M. Angka Kejadian Merokok di RSUD Karanganyar
Penelitan ini dilakukan di RSUD Karanganyar bertempat di depan,
antara bangsal Dahlia dan Kenanga pada tanggal 10-20 Maret 2014. Cara
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling
(jumlah sample sama dengan populasi yang ada).
1. Distribusi sample laki-laki perokok
Sample merupakan pengunjung laki-laki yang bertempat di depan,
antara bangsal Dahlia dan Kenanga yang diambil pada jam-jam tertentu (pukul
09.00, 16.00, 19.00 WIB)
Table I. Jumlah pengunjung/keluarga yang merokok
Tanggal/Maret 2014 09.00 16.00 19.00
10 2 3 4
11 5 4 6
12 3 1 5
13 3 0 5
14 3 3 4
15 1 2 5
16 4 0 4
17 2 2 7
18 0 4 5
19 2 1 3
20 1 5 4
JUMLAH 26 25 52

Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan terdapat 26 sample yang
merokok pada pukul 09.00 dalam rentan waktu 10-20 Maret 2014, terdapat 25
sample pada pukul 16 dalam rentan waktu 10-20 Maret 2014, dan 52 sample
dalam rentan waktu 10-20 Maret 2014.

2. Distribusi sample wanita
Sample merupakan wanita yang bertempat di dalam bangsal Kenanga,
depan antara bangsal Dahlia dan Kenanga yang diambil pada jam-jam tertentu
(pukul 09.00, 16.00, 19.00 WIB)
Table II. Jumlah pengunjung/keluarga wanita
Tanggal/Maret 2014 09.00 16.00 19.00
10 15 23 34
11 23 14 28
12 13 11 25
13 18 14 25
14 18 23 34
15 21 22 31
16 14 20 29
17 22 22 27
18 20 14 25
19 12 21 33
20 17 25 34
JUMLAH 193 209 325

Dari Tabel. II didapatkan data dari persebaran wanita yang bertempat
di sekitar bangsal Kenanga dan Teratai didapatkan terdapat wanita berjumlah
193 pada jam 09.00, 209 pada jam 16.00 dan 325 pada jam 19.00. Jumlah
terbanyak pada pukul 19.0 yaitu 325, hali ini menunjukkan apabila jumlah
pengunjung pada waktu malam hari.

3. Distribusi sample anak
Sample merupakan anak yang bertempat di dalam bangsal Kenanga,
depan antara bangsal Dahlia dan Kenanga yang diambil pada jam-jam tertentu
(pukul 09.00, 16.00, 19.00 WIB)
Table III. Jumlah anak
Tanggal/Maret 2014 09.00 16.00 19.00
10 7 4 12
11 11 8 9
12 6 11 15
13 8 9 10
14 4 10 8
15 14 6 11
16 7 4 12
17 6 6 9
18 12 14 11
19 12 8 9
20 7 4 9
JUMLAH 96 84 79

Dari Tabel. III didapatkan data dari persebaran anak yang terdapat
disekitar bangsal Kenanga dan Dahlia. Terdapat sebanyak 96 pada jam 09.00
anak yang terdapat disekitar bangsal dan sebanyak 84 pada jam 16.00 anak
yang terdapat disekitar bangsal, sebanyak 79 pada jam 19.00 anak yang
terdapat disekitar bangsal. Ini menunjukkan hasil terbanyak yaitu 96 anak
pada jam 09.00 pagi.
Tanggal/Jam Merokok Wanita Anak
10/09.00
10/16.00
10/19.00
10/21.00
Jumlah
11/09.00
11/16.00
11/19.00
11/21.00
Jumlah
12/09.00
12/16.00
12/19.00
12/21.00
Jumlah
13/09.00
13/16.00
13/19.00
13/21.00
Jumlah
14/09.00
14/16.00
14/19.00
14/21.00
Jumlah
15/09.00
15/16.00
15/19.00
15/21.00
Jumlah
16/09.00
16/16.00
16/19.00
16/21.00
Jumlah
17/09.00
17/16.00
17/19.00
17/21.00
Jumlah
18/09.00
18/16.00
18/19.00
18/21.00
Jumlah
19/09.00
19/16.00
19/19.00
19/21.00
Jumlah
20/09.00
20/16.00
20/19.00
20/21.00
Jumlah

Anda mungkin juga menyukai