Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

IV. 1. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan suatu penelitian analitik numerik tidak berpasangan
lebih dari dua kelompok yang mengamati perbedaan antara di RSCM pada Juli 2011
Desember 2011 dan membandingkan secara analitik perbedaan rerata kadar renin,
AFP dan IL-6 pada kehamilan aterm dan preterm, kehamilan preeklamsia aterm dan
preeklamsia preterm serta kehamilan preeklamsia tanpa komplikasi dan dengan
komplikasi. Kadar renin, AFP dan IL-6 dinilai dengan menggunakan pemeriksaan
dengan hasil kadar sesuai skala numerik. Kasus preeklamsia terdiri dari 2 kategori
yaitu preeklamsia tanpa komplikasi atau dengan komplikasi, diklasifikasikan
berdasarkan peningkatan tekanan darah, setelah usia kehamilan 20 minggu, yang
mencapai >140/90 bersama dengan proteinuria (protein dipstick !1+ atau !2 pada
sampel urin midstream) dengan komplikasi-komplikasi seperti sindrom HELLP,
perdarahan intrakranial ensefalopati, retinopati, CHF, miokard infark, angina, edema
paru, hipertensi pulmonal, AKI, hematuria mikroskopik, diseksi aorta, atau
eklampsia, serta preeklamsia aterm atau preterm, yang didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan darah, setelah usia kehamilan 20 minggu, yang mencapai
>140/90 bersama dengan proteinuria (protein dipstick !1+ atau !2 pada sampel urin
midstream) yang terjadi antara umur kehamilan 20 sampai sebelum 37 minggu.
Penelitian ini dilakukan dengan mengamati perbedaan kadar renin, AFP dan IL-6
pada 6 kelompok, yaitu kehamilan aterm, preterm, preeklamsia aterm, preeklamsia
preterm, preeklamsia tanpa komplikasi serta preeklamsia dengan komplikasi dan
dilakukan pada subyek yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, sehingga
desain yang digunakan adalah potong lintang.

IV. 2. WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian akan dilakukan di Ruang bersalin dan kamar operasi RSCM pada Mei 2014
Desember 2016

IV. 3. POPULASI PENELITIAN
Populasi Target
Ibu melahirkan dengan usia persalinan aterm, preterm, kehamilan dengan preeklamsia
aterm dan preterm serta kehamilan dengan preeklamsia tanpa dan dengan komplikasi.
Populasi Terjangkau
Ibu melahirkan dengan usia persalinan aterm, preterm, kehamilan dengan preeklamsia
aterm dan preterm serta kehamilan dengan preeklamsia tanpa dan dengan komplikasi
di ruang operasi dan persalinan (delivery suite) di RSCM dari Juli 2014-Desember
2016.
Sampel
Ibu melahirkan dengan usia persalinan aterm, preterm, kehamilan dengan preeklamsia
aterm dan preterm serta kehamilan dengan preeklamsia tanpa dan dengan komplikasi
di ruang operasi dan persalinan (delivery suite) di RSCM Juli 2014-Desember 2016
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

IV. 4. KRITERIA PEMILIHAN SAMPEL
IV. 4. 1. Kriteria Inklusi
Ibu melahirkan dengan usia persalinan aterm, preterm, kehamilan dengan preeklamsia
aterm dan preterm serta kehamilan dengan preeklamsia tanpa dan dengan komplikasi
di ruang operasi dan persalinan (delivery suite) di RSCM pada tahun 2014-2016
IV. 4. 2. Kriteria Eksklusi
1. Subyek menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian
2. Jaringan plasenta dan tali pusat tidak lengkap (in toto)

IV. 5. BESAR SAMPEL
Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif numerik tidak berpasangan
lebih dari dua kelompok.



n
1
= n
2
= n
3
= n
4
= n
5
= n
6
= 2 x (Z
!
+ Z
!
) x s
2

(x
1
-x
2
)

Keterangan:
n = besar sampel minimal
Z! = deviasi relatif yang menggambarkan derajat kepercayaan dalam
pengambilan kesimpulan statistik, untuk ! = 0,05 maka Z! = 1,96
Z
!
= deviasi relatif yang menggambarkan tingkat kekuatan uji statistik dalam
menetapkan kemaknaan, untuk ! = 0,20 maka Z
!
= 0,842
s = standar deviasi variabel yang diperoleh dari penelusuran literatur
x
1
-x
2
= perbedaan nilai rerata yang diperoleh dari penelusuran literatur
Berdasarkan perhitungan besar sampel di atas, dipilih jumlah besar sampel terbesar,
yaitu 20 sampel.

IV. 6. CARA PENGAMBILAN SAMPEL
Karena penelitian ini tidak mempunyai sampling frame maka pengambilan sampel
pada penelitian ini dilakukan dengan cara nonprobability sampling. Oleh karena
consecutive sampling adalah cara nonprobability yang dianggap mendekati
probability, maka peneliti memilih untuk menggunakan cara ini, dimana yang diambil
sebagai sampel adalah subyek yang menjalani persalinan di RSCM. Dengan cara
consecutive, peneliti mengambil semua subjek yang masuk sebagai subjek penelitian
sampai jumlah subjek minimal terpenuhi.

IV. 7. ALUR KERJA PENELITIAN


Gambar 9. Alur Kerja Penelitian

IV. 8. CARA KERJA PENELITIAN
IV. 8. 1. Persiapan Penelitian
1. Melakukan sosialisasi baik verbal maupun tulisan (kertas pengumuman yang
ditempel di dinding) ke penanggungjawab ruangan, dokter (residen), perawat,
bidan, dan petugas kesehatan lainnya di instalasi gawat darurat kebidanan, dan
ruang rawat bagian obstetri dan ginekologi, mengenai maksud, tujuan, dan
pelaksanaan penelitian ini.
2. Menentukan jumlah petugas penelitian yaitu 1 orang yang bertugas di instalasi
gawat darurat Kebidanan dan 1 orang yang bertugas di ruang perawatan.
3. Menyediakan status penelitian yang berisi identitas lengkap pasien, nomor
telepon yang dapat dihubungi, kriteria inklusi, kriteria eksklusi, diagnosis
penyakit, kesimpulan, dan data hasil pemeriksaan kadar renin, AFP dan IL-6.
SUBYEK
KRITERIA INKLUSI
DAN EKSKLUSI
Status penelitian ini wajib diisi oleh petugas penelitian yang bertugas di tempat
penelitian pada setiap pasien yang termasuk kriteria subjek penelitian.
4. Menyediakan formulir informed consent yang wajib diisi oleh pasien yang
memenuhi kriteria subjek penelitian.
5. Dilakukan pemantauan berkala untuk mengevaluasi apakah penelitian berjalan
sesuai dengan protokol penelitian.
6. Melakukan sosialisasi kepada petugas laboratorium pemeriksaan mengenai
maksud, tujuan, dan pelaksanaan penelitian ini.

IV. 8. 2. Pelaksanaan Penelitian
1. Semua subyek penelitian yang datang ke ruang persalinan (delivery suite) dan
kamar operasi akan dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik terlebih dahulu
oleh dokter yang bertugas yang telah diberikan penjelasan mengenai penelitian
ini, untuk menentukan apakah perempuan tersebut telah memenuhi kriteria
inklusi dan menyingkirkan kriteria eksklusi.
2. Jika memenuhi kriteria inklusi, subyek penelitian akan diberikan informasi
mengenai penelitian termasuk memberikan lembaran informasi penelitian
kepadanya, lalu jika bersedia mengikuti penelitian maka subyek diminta untuk
menandatangani surat persetujuan keikutsertaan penelitian.
3. Setelah itu subyek akan dilakukan pemeriksaan tekanan darah sistolik dan
diastolik dan protein urin oleh dokter yang sedang bertugas di instalasi gawat
darurat Kebidanan RSCM yang sudah terlatih, dinilai apakah didapatkan
preeklamsia (Tekanan darah sistolik " 160 dan protein urin dipstick "1+) atau
tidak.
4. Setelah itu, jaringan plasenta dan tali pusat pasca salin dikumpulkan dari sampel
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dikumpulkan untuk
dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan di Departemen Biokimia
Molekuler FKUI dengan test kit untuk pemeriksaan renin, AFP dan IL-6. Kadar
renin, AFP dan IL-6 dari masing-masing sampel dibedakan berdasarkan
kelompok-kelompoknya, kemudian dicatat untuk selanjutnya dianalisis statistik

IV. 9. RENCANA ANALISIS
Setelah data dikumpulkan, akan dilakukan verifikasi data, editing, dan coding.
Rencana analisis data akan dilakukan dengan menggunakan program statistik
komputer SPSS 21.0 (Statistical Program for Social Sciences 21). Analisis data
statistik untuk informasi deskriptif angka kejadian kehamilan aterm, preterm,
preeeklamsia aterm, preeklamsia preterm, preeklamsia tanpa komplikasi serta
preeklamsia dengan komplikasi dan data demografik subyek penelitian. Data-data
tersebut terdiri dari variabel kategorik yaitu frekuensi dan persentase (proporsi) angka
kejadian kehamilan aterm, preterm, preeeklamsia aterm, preeklamsia preterm,
preeklamsia tanpa komplikasi serta preeklamsia dengan komplikasi dan variabel
numerik yaitu rerata (simpang baku) bila sebaran data normal atau median (minimum-
maksimum) usia subyek penelitian, IMT sebelum kehamilan, dan paritas.
Sedangkan pada analisis bivariat, akan dilakukan analisis komparatif kategorik tidak
berpasangan lebih dari dua kelompok antara rerata kadar renin, AFP dan IL-6 dengan
angka kejadian preterm (kategorik), preeklamsia preterm (kategorik) dan preeklamsia
dengan komplikasi (kategorik). Analisis yang digunakan adalah ANOVA bila syarat
uji parametrik terpenuhi dan Kruskall-Wallis bila syarat uji non-parametrik tidak
terpenuhi.

IV. 10. ETIKA
Setiap subyek penelitian akan diperlakukan sesuai prinsip etika yang dianut sebagai
berikut :
1. Setiap pasien yang masuk sebagai subyek penelitian berhak untuk menolak disertakan
sebagai subyek penelitian.
2. Subyek penelitian wajib diberi penjelasan terlebih dahulu tentang maksud dan tujuan
penelitian baik verbal maupun tulisan.
3. Pasien yang bersedia dijadikan sebagai subyek penelitian mempunyai hak untuk
dijamin kerahasiaan atas setiap jawaban dan data yang diberikan.
4. Setiap pasien yang telah menyetujui untuk ikut serta dalam penelitian harus membaca,
mengerti, dan menandatangani surat persetujuan keikutsertaan dalam penelitian.
5. Usulan penelitian ini akan dinilai terlebih dahulu oleh komisi etik RSCM Jakarta
untuk mendapat persetujuan.

IV. 11. RENCANA BIAYA
Tabel 6. Rencana Biaya Penelitian
No. Jenis Pengeluaran Biaya Yang Dikeluarkan
1.
Biaya pemeriksaan Rp 22.000.000,00
1.
Peralatan penunjang Rp 10.000.000,00
2.
Bahan habis pakai Rp 34.900.000,00
3.
Administrasi Rp 1.200.000,00
4.
Alat habis pakai Rp 5.200.000,00
TOTAL Rp 73.300.000,00


Daftar Pustaka

1. Wen SW, Chen X-K, Rodger M, Rennicks White R, Yang Q, Smith GN, et al. Folic
acid supplementation in early second trimester and the risk of preeclampsia.
American journal of obstetrics and gynecology. 2008;198(1):45.e1-.e7.
4. Ingec M, Borekci B, Kadanali S. Elevated Plasma Homocysteine Concentrations in
Severe Preeclampsia and Eclampsia. Tohoku J Exp Med. 2005;206:225-31.
5. Santoso B, Indarti J. Buku Tahunan 1993-1994. Jakarta: UPF Obstetri Ginekologi
FKUI/RSCM; 1995.
6. Sibai BM, Ewell M, Levine RJ, Klebanoff MA, Esterlitz J, Catalano PM, et al. Risk
factors associated with preeclampsia in healthy nulliparous women. American journal
of obstetrics and gynecology. 1997;177(5):1003-10.
7. Lyall F, Belfort M. Preeclampsia: etiology and clinical practice. Cambridge:
Cambridge University Press.
8. Gargano JW, Holzman CB, Senagore PK, Reuss ML, Pathak DR, Friderici KH,
Jernigan K, Fisher R. Polymorphisme in thrombophilia and renin-angiotensin system
pathway, preterm delivery, and evidence of placental hemorrhage. Am J Obstet
Gynecol. 2009; 201(3): 317.e1317.e9
9. Koucky M, Germanova A, Hajek Z, Parizek A. Pathophysiology of preterm labour.
Prague Med Rep. 2009;110(1):13-24
10. Arias F, Romero R, Joist H, Kraus FT. Thrombophilia: A mechanism of disease in
women with adverse pregnancy outcome and thrombotic lesion in placenta. J Matern
Fetal Med. 1998;7:277-286
11. Ricafort R. Tumor marker in infancy and childhood. Ped In Rev.2011;32(7):306-8
12. Delghani-Firouabadi R, Tayebi N, Ghasemi N, Tahmasbi Z. The association between
second-trimester serum a-Fetoprotein in 14-22 weeks and adverse pregnancy
outcome. Act Med Iranica. 2010;48(4):234-8
13. Thorsen P, Schneldel DE, Desphande AD, Vogel I, Dudley DJ, Olsen J. Identification
of biological/biochemical marker(s) for preterm delivery. Ped Perinat Epid. 2001;
15(2):90-103
14. Denison FC, Kelly RW, Calder AA, Riley SC. Cytokines secretion in human fetal
membranes, decidua and placenta at term. Hum Reprod.1998;13(12):3560-5
1. Staff AC, Braekke K, Johnsen GM, Karumanchi SA, Harsem NK. Circulating
concentrations of soluble endoglin (CD105) in fetal and maternal serum and in
amniotic fluid in preeclampsia. American journal of obstetrics and gynecology.
2007;197(2):176.e1-.e6.
2. Williams Obstetrics 23rd edition. United States of America: McGraw-Hill;
2010.
3. Martin J, Hamilton B, Sutton P, et.al. Births: final data for 2004. Natl Vital
Stat Rep. 2006;55.
4. Khan K, Wojdyla D, Say L, et.al. WHO analysis of causes of maternal death:
a systematic review. Lancet. 2006;367(1066).
5. Berg C, Chang J, Callaghan W, et.al. Pregnancy related mortality in the
United States 1991-1997. Obstetrics and gynecology. 2003;101(289).
6. Berg C, Harper M, Atkinson S, et.al. Preventability of pregnancy-related
deaths. Obstetrics and gynecology. 2005;106(1228).
7. Zamorski MS, Green LA. NHBPEP Report on High Blood Pressure in
Pregnancy: A Summary for Family Physicians. American family physician.
2001;64(2):263-70.
8. Lindheimer M, Conrad K, Karumanchi S. Renal physiology and disease in
pregnancy. In: Alpern R, Hebert S, editors. Seldin and Giebisch's the kidney:
physiology and patophysiology,4th ed. New York: Elsevier; 2008. p. 2339.
9. Worley L, Hnat M, Cunningham F. Advanced extrauterine pregnancy:
diagnostic and therapeutic challenges. American journal of obstetrics and gynecology.
2008;176(623).
10. Romero R, Lockwood CJ. Pathogenesis of spontaneous preterm labor (Chap.
28). In: Creasy RK, Resnik R, Iams JD, Lockwood CJ, Moore TR, editors. Creasy &
Resnik's Maternal-Fetal Medicine. 6
th
ed. Philadelphia: Saunders; 2009. p. 521-32.

Anda mungkin juga menyukai