Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok; dikumpulkan via email: sisca.fp@ub .ac.

id
Komoditi terdiri dari 5 komoditi sayuran, tidak boleh sama antar kelompok
Diketik dalam bentuk ms_word, di email paling lambat hari Minggu, 5 Oktober 2014
Komoditas Sayuran Sawi Lamtoro Kembang
Kol
Rebung Cabai
0 Famili Brassicaceae Fabaceae
Brassicaceae
Poaceae Solanace
ae
1 Petinggian tempat Rendah
Tinggi
Sedang
2 Penanaman Sebar
Persemaian
3 Penyiapan lahan Lubang
tanam

Bajak
Gulud/
Bedengan

4 Musim Tanam I
II
III
5 Kebutuhan air Banyak
Sedang
Sedikit
6 Pemupukan Dasar
Sebelum
berbunga

Setelah
berbuah

7 Mulsa
8 Ajir
9 Pemangkasan/
Penjarangan
Tunas
Bunga
10 Potensi
hama/penyakit
Banyak
Sedikit
11 ZPT
12 Panen Serentak
Bertahap
13 Pemasaran Segar
Kering

Sawi, lamtoro, kembang kol, rebung, cabei



Sawi
Sawi dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi. Sebelum penanaman,
bedeng-bedeng tersebut dibuat lubang tanam dengan jarak antar tanaman 15 cm dan jarak antar
barisan 20 cm. Tiap lubang tanam diberi 1-2 anakan. Kemudian bedengan yang sudah ditanami
disirami sampai basah. Pemupukan yang dimaksudkan ini adalah pemberian pupuk susulan
sebagai tambahan yang diberikan setelah bibit disemaikan. Caranya adalah dengan melarutkan
pupuk NPK secukupnya kedalam air siraman tanaman. Panen dilakukan dengan cara mencabut
atau memotong pangkal batang. Bila panen terlambat dapat menyebabkan tanaman cepat
berbunga. Caisin/sawi yang baru dipanen ditempatkan di tempat yang teduh, agar tidak cepat
layu. Untuk mempertahankan kesegaran sayuran ini perlu diberi air dengan cara dipercik.
(Alexander J Rieuwpassa, 2011)
Penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita
perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus
menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panaspenyiraman
dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari. Tahap selanjutnya yaitu penjarangan,
penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang
tumbuh terlalu rapat. Hama dan penyakit menyerang adalah Ulat titik tumbuh (Crocidolomia
binotalis Zell.), Ulat tritip (Plutella maculipennis) Siput (Agriolimas sp.) Ulat Thepa javanica, Cacing
bulu (cut worm); Penyakit akar pekuk, Bercak daun alternaria, Busuk basah (soft root), Penyakit
embun tepung (downy mildew), Penyakit rebah semai (dumping off), Untuk menjaga kualitas
tanaman sawi, penggunaan mulsa plastic hitam perak dapat diterapkan. Dengan menggunakan
mulsa plastic hitam perak pada bedengan penanaman dapat memberikan hasil yang lebih baik jika
dibandingkan dengan bididaya tanpa menggunakan mulsa plastic hitam perak. (EKO
MARGIYANTO, S.Pd, 2007)
Lamtoro
Lamtoro cocok hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut.
Untuk penanaman lamtoro sama seperti menanam pohon umumnya. Untuk mendapatkan
pertumbuhan yang lebih cepat dan cepat berbuah, maka perlu diberi pupuk, baik pupuk kandang
maupun pupuk buatan. Perbanyakan lamtoro dapat menanam langsung dengan biji dan biji
disemaikan terlebih dahulu. Siapkan lubang-lubang untuk penanaman dengan jarak tanam
disesuaikan dengan keperluan. Hama yang sangat mengganggu tanaman lamtoro adalah serangan
kutu loncat, umumnya terjadi pada pertengahan dan akhir musim hujan dimana temperatur dan
kelembaban udara memungkinkan kutu loncat berbiak dengan cepat. (Wijayakusuma, H., 2005
Bunga Kol
Persemaian/Pembibitan Siapkan tempat persemaian, berupa bedengan dengan media
semai setebal 7 cm, dibuat dari pupuk organik dan tanah halus dengan perbandingan 1:1 serta
diberi naungan. Tiga hari sebelum tanam diberikan pupuk organik (kotoran ayam yang telah
difermentasi) dengan takaran 4 kg/m2. Tanaman dipanen apabila bunga sudah padat dan kompak.
dilakukan dengan memotong bagian pangkal batang dan sisakan 6-7 helai daun untuk
pembungkus bunga. Tanaman yang baru dipanen, ditempatkan di tempat yang teduh agar tidak
cepat layu. (SYAFRI EDI JULISTIA BOBIHOE,2010)
Rebung
Bambu menyukai tanah yang sedikit lembab, tetapi tidak terlalu basah. pengairan untuk
tanaman bambu hanya diperlukan saat musim kemarau untuk membuat tanah menjadi lembab.
Pengairan untuk tanaman bambu tabah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menyirami tanah
pada pangkal tanaman dan sekitar rumpun atau mengalirkan air ke dalam lahan. Frekuensi
pengairan dilakukan menurut kebutuhan. Jika lahan pertanaman sudah kelihatan kering, maka
penyiraman harus segera dilakukan. Pengairan dilakukan dengan mengairi seluruh rumpun paada
waktu tertentu.
Pemumupukan sangat penting dilakukan untuk memacu pertumbuhan agar cepat
berproduksi rebung yang diharapkan. Untuk menghasilkan rebung yang manis diperlukan pupuk
organik. Pupuk diberikan menjelang musim hujan yaitu 2-3 minggu sebelum musim hujan tiba,
sehingga pupuk dapat terserap maksimal dibandingkan pemupukan baru dimulai disaat musim
hujan
Menjarangkan dimaksudkan mengurangi jumlah batang dalam rumpun bambu tabah,
dengan mempertimbangkan jumlah dan umur batang. Sebelum penjarangan, perhatikan jumlah
dan umur batang.
Pembubunan (Mulsa) adalah kegiatan menimbun bagian pangkal rumpun bambu dengan
tanah atau jatuhan daun bambu hingga terbentuk guludan-guludan yang lebih tinggi dari tanah
disekitarnya. Tujuan pembubunan adalah agar terjadi etiolasi sehingga rebung dapat
mengelembung besar dan tidak berongga. Pembubunan yang terlambat dapat menyebabkan
rebung berwarna hijau, keras dan berongga. Pemanenan dilakukan setelah rumpun bambu tabah
berumur 3 tahun , disaat musim hujan dan rebung masih dalam tanah atau mulsa. (Pande Ketut
Diah Kencana Nyoman Semadi Antara,2012)
Cabai
Untuk lahan seluas 1 ha diperlukan benih 180 gram. Ada 2 cara untuk membibitkan cabai
yaitu disemai di bedengan atau disemai langsung di polybag (kantong plastik). Jika benih disemai
di bedengan terlebih dahulu disiapkan bedeng persemaian, kemudian benih disebar dengan cara
berbaris, jarak antara barisan 5 cm dan diberi naungan dari daun kelapa atau daun pisang.
Sebelum dilakukan pemasangan mulsa plastik terlebih dahulu dilakukan pemupukan P. Mulsa
Plastik yang digunakan adalah berwarna Hitam Perak (MPHP). Pupuk dasar diberikan 2-3 hari
sebelum tanam, yaitu semua dosis pupuk SP-36. Pupuk susulan pertama diberikan pada umur 10
hari setelah tanam dengan sepertiga dosis masing-masing pupuk Urea, ZA dan KCI. Pengairan
dilakukan setiap 7 10 hari atau tergantung kondisi lahan. Pada waktu pelepasan air dari petak
penanaman harus dilakukan dengan pelan agar tidak terjadi pencucian pupuk dari bedeng
tanaman. Hama yang menyerang adalah Ulat Grayak, Kutu Daun, Lalat Buah, dan penyakit yang
ada adalah layu fusarium, layu bakteri. Pada umumnya tanaman cabe mulai dipanen pada umur 75
- 80 hari setelah tanam, panen berikutnya dilakukan selang waktu 2 - 3 hari sekali. (Pande Ketut
Diah Kencana Nyoman Semadi Antara,2012)

Anda mungkin juga menyukai