Anda di halaman 1dari 10

T2/JURMED/A

ACHMAD ANANDA
1204132001
IKOM-A
JURNALISTIK TERAPAN OLEH SYARIFUDIN YUNUS
JURNALISTIK
A. Jurnalistik : Konteks dan Persfektif Kini
Di era milenium global seperti sekarang, jurnalistik dipandang menjadi salah satu
elemen yang memiliki kekuatan komunikasi. Sejatinya, jurnalistik dan komunikasi bak dua
sisis mata uang. Keduanya dapat menjadikan masyarakat lebih mudah dalam
memperoleh informasi. Jurnalistik menjadi bagian dari komunikasi, namun secara
subtansial, jurnalistik dan komunikasi memiliki kesetaraan. Jurnalistik dan komunikasi
memiliki unsur-unsur pokok yang sama, yaitu (a) harus ada sumber; (b) harus ada pesan,
dan (c) harus ada tujuan.







B. Perkembangan Jurnalistik dan Media Massa
UNSUR
JURNALISTIK
DAN
KOMUNIKASI
PESAN
TUJUAN
SUMBER
Paska era reformasi 1998 bergulir, jurnalistik mengalami perkembangan yang sangat
pesat dalam satu dekade terakhir. Jurnalistik telah mencapai kebebasan. Bebas dalam
mendirikan media massa, bebas menyajikan berita dalam bentuk apa pun. Di era
reformasi ini pun jurnalistik berkembang menjadi industri yang perputaran mekanismenya
berkembang pesat, baik dari segi jumlah media yang hadir, sumber daya manusia yang
terlibat, maupun pengaruhnya terhadap masyarakat sebagai audien.

C. Jurnalistik sebagai Keterampilan dan Profesi.
Industri jurnalistik berkembang pesat adalah fakta. Penerbitan media massa baru
sangat marak dalam satu dekade terakhir. Tidak sedikit badan usaha penerbitan media
bermunculan. Organisasi wartawan maupun pekerja media sangat banyak. Wartawan
bebas memilih organisasi pers. Kebebasan pers telah menjadikan dunia jurnalistik
Indonesia berubah drastis. Dulu terbelunggu, kini bebas dan mencapai kejayaannya.

D. Jurnalistik Terapan
Cepat atau lambat, industri jurnalistik akan terus berkembang. Upaya untuk
meningkatkan kualitas dan mutu pembelajaran jurnalistik harus terus didengungkan.
Jurnalisitik membutuhkan pengetahuan yang memadai. Pembelajaran jurnalistik harus
lebih diarahkan pada upaya untuk menyelaraskan konsep teoretik dengan praktik di
lapangan. Teori-teori jurnalistik sangat diperlukan, karena tidak ada praktik di lapangan
yang tidak memiliki dasar acuan teoritik.
Komentar : jurnalistik dan ilmu komunikasi adalah suatu hal yang sangat berkaitan dan
memiliki unsur pokok yang sama yaitu ada sumber pesan, ada pesan, dan ada tujuan
pesan. Jurnalistik adalah keterampilan dan profesi.

HAKIKAT JURNALISTIK
A. Pengertian Jurnalistik
Jurnalistik adalah pembuka informasi. Tugas utama jurnalistik adalah menghadirkan
pengetahuan bagi masyarakat. Jurnalistik sering disebut sebagai kegiatan
kewartawanan. Ada juga yang menyatakan jurnalistik sebagai kegiatan yang
berhubungan dengan tulis menulis berita. Secara etimologi, istilah jurnalistik berasal dari
journalism, yang berasal dari bahasa Prancis; journal, yang berarti catatan harian.
Proses jurnalistik dapat dimulai dari pencarian bahan berita, peliputan berita,
penulisan berita, publikasi berita hingga evaluasi berita. Jurnalistik mengisyaratkan
bahwa berita dengan segala bentuknya dihasilkan dari proses yang memadai dan akurat.
Dari implementasi, jurnalistik dapat dikategorikan dalam dua garis besar, yaitu (1)
Jurnalistik, yang pengertian dan prosesnya sebagai ilmu publisistik atau komunikasi dan
(2) jurnalistik, yang pengertian prosesnya sebagai profesi dan keterampilan.

B. Ruang Lingkup Jurnalistik
Ruang lingkup jurnalistik secara garis besar hanya terdiri dari news (berita) dan views
(ulasan/opini).
News atau berita merupakan informasi yang layak disajikan kepada publik. Berita yang
layak dapat disajikan kepada publik. Berita yang layak harus faktual, akurat, objektif,
penting, dan menarik perhatian. Berita biasanya berupa pernyataan yang dipublikasikan
melalui media massa. Berita dibuat oleh wartawan, sedangkan views atau ulasan/opini
merupakan tulisan yang menyoroti topik tertentu berdasar sudut pandang penulisnya.
Keduanya selalu ada dan lazim dalam aktivitas jurnalistik karena saling berkaitan.
Komentar : jurnalistik bertugas menghadirkan pengetahuan bagi masyarakat, hal ini sesuai
dengan tujuan jurnalistik dalam mendukung demokrasi.
JENIS MEDIA
A. Media Massa
Media massa merupakan sarana yang menjadi tempat penyampaian hasil jurnalistik.
Media massa meruapakan istilah yang digunakan publik dalam mereferensi tempat
dupublikasikannya suatu berita. Jadi, media massa merupakan tempat untuk
mempublikasan berita.

1. Media Cetak
Media cetak merupakan media massa yang populer dan merupakan media
komunikasi yang bersifat tertulis/tercetak. Jenis media cetak yang beredar di
masyarakat sangat beragam, dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Surat Kabar
b) Tabloid
c) Majalah
Sebagai salah satu jenis media massa, media cetak memiliki 5 (lima) orientasi yang
perlu ada dalam setiap penyajian berita. Kelima orientasi tersebut adalah :
1) Aktualitas
2) Publisitas
3) Perodesitas
4) Universalitas
5) Dokumentatif

2. Media Elektronik
Media elektronik meruapakn salah satu jenis media massa yang memiliki
kekhususan. Kekhususannya terletak pada dukunagn elektronika dan teknologi yang
menjadi ciri dan kekuatan dari media berbasis elektronik. Kelebihan media elektronik
karena bersifat real time, disiarkan secara langsung saat kejadian berlangsung. Media
elektronik lebih instan dibandingkan media cetak
Adapun jenis media elektronik adalah sebagai berikut :
a. Radio
b. Televisi

3. Media Online (Media Internet)
Media online dapat disamakan dengan pemanfaatan media dengan menggunakan
perangkat internet. Media online adalah salah satu jenis media massa yang tergolong
memiliki pertumbuhan secara spektakuler. Bahkan, sampai saat ini, hampir semua
sebagian masyarakat mulai menggemari media online.
Keunggulan media online adalah informasi yang bersifat up to date, real time, dan
praktis.

B. Produk Median Massa
Selain jenis media massa ada juga bebrapa produk media massa yang patut dikenal
masyarakat. Produk jurnalistik yang paling populer adalah berita, yang meruapakan hasil
kerjai jurnalis dan wartawan, namun ada beberapa produk media massa yang patut
diketahui dalam bidang jurnalistik, antara lain sebagai berikut.
1. Tajuk atau Editorial
2. Karikatural
3. Pojok
4. Artikel
5. Kolom
6. Surat Pembaca
Komentar : dalam menyampaikan sebuah hasil karya jurnalistik, maka media massa adalah
tempatnya. Media masa berupa media cetak, media elektronik, dan media internet.


WARTAWAN
A. Pengertian Wartawan
Profesi wartawan dianggap publik memiliki kelas yang berbeda dari profesi lainnya.
Hal ini dikarenakan profesi wartawan dianggap profesu yang didalamnya memadukan
kekuatan pengetahuan dan keterampilan. Wartawan dianggap memiliki pengetahuan
yang lebih banyak dibandingkan yang bukan wartawan.

B. Tugas dan Kompetensi Wartawan
Tugas wartawan tidaklah ringan. Di samping penuh dinamika dan tantangan tugas
wartawan pun sering kali memiliki ancaman sendiri. Pemberitaan yang tidak objektif pun
dapat mengancam keselamatan wartawan sediri. Karena itu, wartawan harus dapat
bersifat objektif dan profesional.
Beberapa tugas wartawan yang patut menjadi perhatian dalam menjalankan tugas
jurnalistik, antara lain :
Menyajikan fakta
Menafsirkan fakta
Mempromosikan fakta
Sebagai ujung tombak jurnalistik, wartawan harus menjadikan peranan pers nasional
sebagai inspirasinya dala melaksanakan tugas. Pers nasional harus dituntut
memenuhi aspek-aspek sebagai berikut
1. Berupaya memenuhi hak masyarakat untuk tahu.
2. Komitmen dalam menegajab nilai-nilai demokrasi, supremasi hukum, hak asasi
manusia, dan nilai keberagaman.
3. Bersedia mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat,
akurar, dan benar.
4. Sanggup melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan kepentingan umum.
5. Konsisten dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

C. Jenis dan Prinsip Wartawan
Jika dilihat lebih lanjut, kualitas suguhan berita wartawan sangat dipengaruhi oleh
status kewartawanan yang bersangkutan pada institusi medianya. Dalam konteks
sederhana, wartawan dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis.
1. Wartawan Profesional
2. Wartawan Freelance
3. Wartawan amatir

Komentar : wartawan bertugas penting dan bertanggung jawab terhadap masyarakat
ataupun redaksinya atas beritanya, tugas wartawan adalah berupaya memenuhi hak
masyarakat untuk tahu.
BERITA
A. Pengertian Berita
Berita adalah informasi yang penting dan menarik perhatian banyak orang.

B. Jenis Berita
Berkaitan dengan jenis-jenis berita, Haris Sumadira (2005) menyatakan ada tiga jenis
berita dalam aktivitas jurnalistik, yang tediri atas elementary, berita intermediare, dan
berita advance.

1. Berita Elementary
a. Straight news report = laporan berita langsung berwujud laporan langsung dari
suatu peristiwa.
b. Dept news report = laporan berita mendalam, berwujud laporan fakta-fakta
mengenai peristiwa.
c. Comprehensive news = berita menyuluruh.

2. Berita Intermediate
a. Interpetative news report = berita yang memfokuskan pada peristiwa/masalah.
b. Feature story report = laporan berita yang khas dan menyajikan informasi serta
fakta yang menarik

3. Berita Advance
a. Depth reporting = pelaporan mendalam dari suatu peristiwa/masalah aktual.
b. Investigative report = pelaporan penyelidikan, berita yang memfokuskan peristiwa
atau masalah kontoroversial.
c. Editorial news = berita yang menyajikan pikiran institusi media terhadap suatu
peristiwa/masalah.

C. Konsep Berita
Menurut George Fox Mott dalam buku news Survey of Journalism (1958) ada delapan
konsep berita yaitu :
1. Berita sebagai laporan tercepat
2. Berita sebagai rekaman
3. Berita sebagai fakta objektif
4. Berita sebagai interprestasi
5. Berita sebebai sensasi
6. Berita sebagai minat insani atau pemicu bangkitnya emosional dan bangkitnya fakta
interaksi sosial
7. Berita sebagai ramalan/perkiraan-perkiraan
8. Berita sebagai gambar


D. Kriteria Nilai Berita
Brian S. Brook dalam News Reporting and editing (1980) menyebutkan, kriteria umum
nilai berita yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
1. Keluarbiasaan
2. Kebaruan
3. Akibat
4. Aktual
5. Kedekatan
6. Informasi
7. Konflik
8. Orang penting
9. Kejutan


E. Sumber Berita
Sumber berita merupakan orang atau pihak yang berkontribusi dalam pemberian
bahan maupun penyusunan suatu berita. Sumber berita dapat diibaratkan sebagai orang
di balik berita. Pentingnya kedudukan sumber berita sangat erat dengan upaya untuk
menjaga keseimbangan pemberitaan.
Untuk menjadi seorang sumber berita adan beberapa syarat sebagai berikut.
a) Memiliki hubungan langsung dengan berita
b) Memiliki otoritas terhadap masalah yang diberitakan
c) Memiliki kompetensi dalam memberi informasi terkait berita
Jika ditinjau dari sifatnya, sumber berita terbagi dala 2 (dua) jenis yaitu sumber berita
resmi dan tidak resmi.
Komentar : berita adalah hasil dari kegiatan jurnalistik guna menyampaikan hasilnya kepada
masyarakat guna memenuhi hak mereka untuk tahu


TEKNIK LIPUTAN/REPORTASE DAN WAWANCARA
A. Liputan atau Reportase
Liputan atau reportase adalah suatu kegiatan yang ditempuh wartawan atau jurnalis
dalam pencarian bahan atau materi yang akan dijadikan berita.
Jika ditinjau secara prosesnya, liputan dapat diklasifikasikan dalam 2 (dua) bentuk :
1. Liputan Berita Terduga
Wartawan harus dapat mencari dan menciptakan berita. Wartawan disebut sebagai
newsmaker. Berita yang bermutu lahir dari proses perencanaan, liputan dan penulisan
berita yang baik.

2. Liputan Berita Tak Terduga
Berita yang tidak terduga atau tiba-tiba membutuhkan kemampuan wartawan
sebagai newshunte. Berbagai peristiwa dan masalah dapat terjadi kapan saja, tanpa
diketahui sebelumnya atau diprediksi.

B. Teknik Wawancara
Memahami maksud dan tujuan wawancara
Menguasai topik dan materi wawancara
Mampu menata organisasi wawancaram termasuk waktu wawancara
Mampu mendeteksi kesesuaian hasil wawancara dengan proyeksi berita yang akan
ditulis

1. Persyaratan Wawancara Berita
a. Mempunyai tujuan yang jelas
b. Efisien
c. Menyenangkan
d. Mempersiapkan diri dan riset awal
e. Melibatkan khalayak
f. Menimbulkan spontanitas
g. Mengendalikan suasana
h. Mengembangkan logika

2. Persiapan Wawancara Berita
a. Orientasi narasumber
b. Orientasi topik

C. Jenis dan Tujuan Wawancara
Flyod G. Arpan dalam Toward Better Communication (1999) meyatakan, ada 7 (tujuh)
jenis wawancara.
1. Personal interview
2. News interview
3. Man in the street interview
4. Casual interview
5. Telephone interview
6. Written interviews
7. Group interview

Lalu apa tujuan wawancara ?
1. Tujuan Faktual
2. Tujuan riset
3. Tujuan informasi
Kometar : untuk mendapat kan sebuah berita yang akurat, maka melakukan
peliputan/reportase dan wawancara adalah proses terpenting dari kegiatan jurnalistik. Maka
seorang jurnalis harus memperhatikan hal-hal penting dalam melakukannya.


TEKNIK PENULISAN BERITA
A. Penulisan Berita
Berbagai berita yang setiap hari dapat kita baca dan menghiasi halaman media
cetak merupakan hasil karya wartawan yang ditulis setelah melakukan liputan dan
wawancara. Berita merupakan karya orisnil wartawan sebagai konsekuensi atas
pilihan profesinya.
1. Prsyarat Menulis Berita
Dalam menulis berita maka diperlukan prasyarat yang harus dipenuhi, antara
lain sebagai berikut.
Mempunyai pengetahuan yang luas tentang peristiwa atau kejadian yang
sedang berlangsung.
Mengetahui secara langsung tentang peristiwa atau kejadian yang terjadi, apa
pun kondisinya.
Menghindari terjadinya berita palsu yang dapat menyesatkan pembaca.



2. Pola Penulisan Berita
Dalam dunia jurnalistik saat ini kita mengenal 4 (empat) pola penulisan berita
yang lazim diapakai, yaitu Pola Piramida, Pola Piramida Terbalik. Pola Paralel dan
Pola ADIKASIMBA (5W1H).

3. Mengenal Bagian-Bagian Berita
Dalam dunia jurnalistik juga dikenal istilah bagian-bagian berita. Dalam konsepsi
yang ada, dikenal istilah lead news (teras berita), second news (lanjutan teras
berita), bridge news (perangkat berita), body news (isi berita), leg news (kaki
berita), dan add news (berita tambahan).


B. Kerangka Berpikir Penulisan Berita
Pertama, cara berpikir wartwan dalam penulisan berita menjadi diperlukan untuk
memastikan suatu fakta atau peristiwa layak atau tidak menjadi berita.

C. Kriteria Kelayakan Berita
Kriteria kelayakan berita merupakan tolak ukur suatu fakta atau peristiwa dinilai layak
menjadi berita. Biasanya, kriteria kelayakan berita dituangkan dalam buku putih
operasional redaksi suatu media.

D. Judul Berita
Beritwa wajin diberi judul. Judul adalah pengundang daya tarik pembaca. Perlu dibaca
atau tidak suatu berita sangat bergantung pada judul berita yang dipakai.
Judul berita, pada dasarnya memiliki kegunaan untuk
a) Menarik perghatian dan minat pembaca
b) Untuk menyesuaikan dengan lay out halaman surat kabar karena judul biasanya
dituliskan dalam tipografi ukuran besar, lebih besar dari berita.

Untuk dapat menghasilkan judul berita yang menarik maka diperlukan syarat-syarat
judul sebagai berikut.
1. Provokatif
2. Singkat dan Padat
3. Relevan-representatif
4. Fungsional
5. Bahasa Baku
Komentar : untuk menulis sebuah berita seorang jurnalis harus memperhatika aspek-aspek
tertentu, maka hal-hal yang di atas adalah aspek-aspek penting tersebut.


BAHASA JURNALISTIK DAN PENYUNTINGAN BERITA
A. Bahasa Jurnalistik
Bahasa merupakan aspek terpenting dalam dunia jurnalistik. Seluruh pekerjaan
jurnalistik harus dituangkan dalam bentuk bahasa. Dari tahun ke tahun bahasa jurnalistik
pun erus berkembang di kalangan pers atau jurnalis. Bahasa jurnalistik berkembang
menjadi ragam bahasa tersendiri dan ikut memperkaya ragam-ragam lain bahasa
Indonesia.

1. Ciri-Ciri Bahasa Jurnalistik
a. Sederhana
b. Singkat
c. Padat
d. Lugas
e. Jelas
f. Jernih
g. Menarik
h. Demokratis


2. Pedoman Pemakaian Bahasa Pers
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengeluarkan pedoman pemakain bahasa
pers. Antara lain sebagai berikut.
a. Wartawan hendaknya konsekuen melaksanakan Pedoman EYD
b. Wartawan hendaknya membatasi diri dalam singkatan atau akronim
c. Wartawan hendaknya tidak menghilangkan imbuhan bentuk awal atau prefiks
d. Wartawan hendaknya menulis dengan kalimat-kalimat pendek
e. Wartawan hendaknya menjauhkan diri dari ungkapan klise
f. Wartawan hendaknya menghilangkan kata mubazir
g. Wartawan hendaknya medisiplinkan pikiran
h. Wartawan hendaknya menghindari kata asing
i. Wartawan hendaknya sedapat mungkin menaati kaidah tata bahasa

3. Kesalahan Bahasa Jurnalistik
Dalam konteks kesalahan bahasa jurnalistik, ada beberapa kesalahan atau
penyimpangan kebahasaan yang sering terjadi, antara lain sebagai berikut.
Kesalahan aspk gramatikal
Kesalahan leksikal
Kesalahan ejaan
Kesalahan pembentukan istilah

B. Penyuntingan Berita
Penyuntingan berita sering disebut editing berita. Editing biasanya dilakukan setelah
jurnalis menysun tulisan. Dalam dunia jurnalistik, proses penyuntingan dapat dilakukan
oleh jurnalis sendiri atau oleh seorang editor, yang melakukan tugas khusus melakukan
penyuntingan.
Adapun fokus dalam kegiatan penyuntingan, antara lain :
Mengoreksi naskah dan menghindari salah ketik
Menjadikan tulisan lebih menarik
Mengecek aspek kata, kalimat, dan penggunaan istilah
Memperhatikan pilihan kata dan gaya bahasa
Menghindari pemakaian kata yang bermakna konotatif
Berorientasi pada bahasa populer agar mudah dipahami

Komentar : dalam dunia jurnalsitk bahasa sangat dieprhatikan sebelum sebuah berita
diturunkan kepada masyarakat, maka sebelum diturunkan seorang jurnalis ataupun editor
harus melakukan penyuntingan guna memperbaiki kesalahan penggunaan bahasa suatu
berita.

Anda mungkin juga menyukai