Anda di halaman 1dari 3

Adillah kepada isteri.

Sebagai seorang laki-laki, berbagai kesibukkan tentu


bukan hal yang aneh. Dari mulai bekerja mencari
nafkah, mencari ilmu, berorganisasi sampai berdakwah.
Tentu saja, untuk melakukan semua aktifitas tersebut
banyak waktu yang harus kita korbankan tidak peduli
siang dan malam.
Bahkan tidak jarang, segala aktifitas maupun pekerjaan
yang tidak bisa kita selesaikan di pagi dan siang
hari, harus kita bawa ke rumah sehingga melampaui masa
bersama keluarga. Meski demikian, betapa bahagianya
para suami tatkala sibuk dengan pekerjaannya, sang
istri setia menemani dan menghantarkan secangkir teh
ataupun kopi hangat.
Terkadang tak sedar kita, jarum jam sudah menunjuk angka
bahkan ! malam, sementara anak-anak sudah terlelap. The
ataupun kopi hangat pun entah sudah yang
keberapa kali dihantarkan oleh istri kita yang tetap
setia. "ika ia seorang istri yang antusias, ia akan
memperlihatkan kepeduliannya atas pekerjaan kita
dengan mengajukan berbagai pertanyaan. #amun jika
sebaliknya, ertinya istri termasuk orang yang pendiam
dan cenderung tidak ingin mengganggu konsentrasi
bekerja suaminya, cukuplah ia diam dan terus setia
menemani.
Tiba-tiba saja, kita akan merasa $diusik$ dengan
teguran lembutnya, % sudah malam bang, istirahatlah,
esok boleh sambung lagi%. Dengan mudahnya kata-kata
seperti, %sebentar lagi dik% atau %tidurlah duluan,
nanti abang menyusul%, meluncur dari mulut kita sambil
terus kembali khusyuk dengan pekerjaan. "ika seluruh
pekerjaan usai malam itu, barulah kita beristirahat
sampai pagi dan kembali segar.
&alu, bagaimana dengan makhluk lembut yang semalaman
menemani walau akhirnya pergi tidur lebih dulu'
Sebagai orang yang sangat aktif, setiap hari harus
kita lalui dengan cara demikian. "ika benar, perlu
kiranya menengok sejenak kepada istri kita yang kadang
sudah terlelap di pinggir meja kerja. (erhatikan pula
wajahnya saat menghantarkan kopi dan seruputan
lainnya, atau senyumnya tatkala menyapa lembut
menyarankan kita untuk beristirahat sejenak atau
mungkin,menghirup harum tubuhnya saat mendampingi kita
bekerja.
Tak sedar kita, bahwa kasihnya begitu ikhlas,
kesabarannya begitu indah, dan kesetiaanya tiada sirna
ditelan malam. Mungkin kita tak pernah menyadari,
hantaran teh terakhirnya merupakan sinyal darinya
untuk segera menghentikan aktifitas kita, teguran
lembutnya sebagi tanda bahwa ia juga milik kita yang
perlu kita perhatikan selain setumpuk pekerjaan kita
dan bahwa harum tubuhnya adalah isyarat untuk
istirahat sejenak, melepas kepenatan kerja seharian.
Sehingga jangan heran, kalau suatu saat tidak akan ada
lagi hantaran teh dan kopi hangat, ataupun teguran
lembut agar kita beristirahat. Bahkan mereka )para
istri* akan menganggap segala urusan dan aktifitas
kita, belajar, pekerjaan kantor, organisasi, atau
dakwah sekalipun sebagai $musuh$ utamanya karena telah
merenggut keharmonisan dan kehangatan rumah tangga.
+nilah salah satu bentuk kesalahan komunikasi yang
kita ciptakan. ,ita sering gagal memahami model
komunikasi istri yang terkadang hanya dengan bahasa
tubuh dan sedikit kata-kata itu. (adahal, jika saja
kita mau memahami, ada makna yang dalam saat istri
telah menghantarkan minum saat kita bekerja dan
memberikan sedikit teguran untuk beristirahat. Bahwa,
ada $agenda$ lain yang harus pula dilaksanakan malam itu.
-tau setidaknya, betapa inginnya para istri merasa
dihormati dengan kita menyudahi pekerjaan kita
sehingga ia merasa kasih sayang lembut yang
tercurahkan malam itu tidak sia-sia.
,ita tahu malaikat akan melaknati para istri sampai
pagi harinya kerana tidak mau melayani keinginan
suaminya. Tetapi juga semestinya, para suami berlaku
adil saat ia membutuhkan kehadiran kita disampingnya
untuk mendapatkan sepercik kehangatan suami.
Bolehlah kita berpesan agar istri tidak keluar rumah
tatkala kita bepergian. #amun demikian, pulanglah
tepat waktu dan tidak mampir ke tempat lain yang
sekiranya itu bisa membuatnya merasa cemas dan
khawatir sementara kita tidak memberitahunya lebih
dulu.
Mungkin tidak masalah bagi istri bila kita menyisihkan
sebahagian wang untuk biaya sekolah lagi. -da baiknya
pula, sisihkan juga buatnya untuk bisa membeli
buku-buku bacaan agar ia juga menjadi orang yang
berpendidikan dan terpenuhi kebutuhannya akan ilmu.
Sediakan pula waktu bersamanya untuk mengunjungi
tempat-tempat pengkajian ilmu. Berilah taushiah kepadanya
sebagaimana yang kita berikan kepada para orang lain.
Baik pula rasanya, sesekali mengajaknya makan bersama diluar
seperti yang kita lakukan kepada teman-teman
sejawat. -tau penuhi dahaga rekreasinya guna menghilangkan
kejenuhan aktifitas rumah. Bayangkan betapa jenuhnya seorang
istri yang melulu di rumah, berbeda dengan
kita yang setiap hari keluar yang tentu lebih dinamis.
(erhatikan pula pakaiannya yang sudah lusuh dan
itu-itu melulu atau juga sandalnya yang $butut$, belikanlah
yang baru, buatlah hatinya berbunga meski ia tidak
menuntutnya. Bandingkah dengan pakaian-pakaian kita yang
selalu rapi dan necis.
Mulai sekarang, rapikan jadwal harian, mingguan
ataupun bulanan. (enuhi janji dan tetaplah memberikan
waktu-waktu khusus sebagai $family day$ yang tidak
bisa diganggu gugat kegiatan yang lain. Sehingga
dengan demikian, kita tetap bisa berlaku adil dan
menjaga kehangatan rumah tangga dengan istri dan
anak-anak.
wallahua$lam

Anda mungkin juga menyukai