Anda di halaman 1dari 3

PENGANTAR KAPUSDIKLATNAS ATAS PEMBAHARUAN BAHAN SERAHAN

KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR (KMD) TAHUN 2010


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, yang telah
menghidupkan Gerakan Pramuka Republik Indonesia dalam memandu jalan
kehidupan anak bangsa agar lebih bermakna.
Perubahan adalah kehendak jaman dan manusia harus menyesuaikan diri
secara normatif dengan perubahan-perubahan tersebut, demikian pula
dengan pendidikan dan pelatihan dalam Gerakan Pramuka. Ketika Syarat
Kecakapan Umum yang merupakan tolok ukur pendidikan nilai dan
keterampilan peserta didiknya berubah, maka kualifikasi Pembinanya juga
harus berubah sehingga konsekuensi logis dari perubahan tersebut paket
latihan yang diperuntukkan bagi Pembinanya pun harus berubah.
Perubahan paket latihan ini terutama adalah dalam hal strategi
pembelajaran yang kini ditetapkan secara lebih rinci, yakni dalam
penyampaian teori hendaknya dilakukan 20% penjelasan tentang pokokpokok materi, 70% adalah simulasi, demonstrasi, contoh, atau praktek
langsung tentang materi yang disajikan, dan 10% dari waktu yang tersedia
untuk pembulatan, atau penyimpulan. Oleh karena itu Pelatih Pembina
Pramuka dalam perubahan ini dituntut untuk merencanakan pembelajaran
dengan suatu kreativitas yang lebih tinggi, inovasi yang lebih mapan
sehingga ia dapat mengaplikasikan teori kepramukaan dalam bentuk yang
lebih riel.
Perubahan lainnya adalah terletak pada pemadatan teori kepramukaan yang
semula dirasakan adanya duplikasi muatan. Dengan adanya contoh-contoh
yang lebih riel dalam bentuk simulasi, demonstrasi, contoh atau praktek
langsung maka peserta didik akan memperoleh kesan yang lebih dalam
sehingga tanpa pengulangan pun peserta didik akan memperoleh muatan
materi yang diharapkan. Namun demikian di sini pelatih dituntut untuk
senantiasa dapat melakukan reconecting lessons, yakni penyaji berikutnya
harus dapat menghubungkan materi yang akan disajikan dengan materi
sebelumnya. Oleh karena itu Pelatih dalam kursus ini tidak bisa datang
hanya ketika dia menyampaikan materi. Kursus yang baik adalah ketika
semua Pelatih yang tidak bertugas menyimak paparan pelatih lainnya,
sehingga kecuali Pelatih dapat menghubungkan pelajaran yang disajikan
dengan pelajaran sebelumnya ia juga dapat memperoleh pengkayaan materi
dan metode penyampaian yang muaranya dapat menambah pengalaman
dan mutu kepelatihannya.
Perubahan ketiga adalah adanya penambahan waktu praktek yang semula
14 jam menjadi 32 jam dan masih ditambah dengan jam penjelajahan
sebagai akumulasi dari keterampilan kepramukaan (scouting skill) yang
diterimanya.
Dengan adanya penambahan jam praktek ini setidaknya

peserta didik akan lebih matang dalam menyerap muatan dasar


keterampilan dalam pelatihan di alam terbuka, tinggal bagaimana
mengembangkannya di lapangan nantinya.
Perubahan yang keempat adalah adanya muatan komitmen pasca kursus
KMD yang disebut masa pengembangan atau masa pemantapan Nara Karya1 yang terukur bagi pembina. Dalam masa ini Pembina harus tetap aktif
membina salah satu satuan Siaga, Penggalang, Penegak, atau Pandega.
Pembina dapat memberi contoh penerapan nilai-nilai dan kecakapan bagi
peserta didiknya. Pembina dapat membuat program latihan secara
berkesinambungan menurut prosedur yang ada dan dapat melaksanakan
program tersebut dengan baik. Sedikitnya selama enam bulan Pembina
Siaga telah dapat membentuk seorang Siaga Tata dengan lima TKK, Tiga
orang Siaga Bantu dengan masing-masing tiga TKK, dan lima orang Siaga
Mula dengan masing-masing satu TKK. Bagi Pembina Penggalang sedikitnya
dapat membentuk seorang Penggalang Terap dengan lima TKK, tiga orang
Penggalang Rakit dengan masing-masing tiga TKK, dan lima orang
Penggalang Ramu dengan masing-masing satu TKK. Bagi Pembina Penegak,
sedikitnya dapat membentuk seorang Penegak Laksana dengan lima TKK,
dua orang Penegak Bantara dengan masing-masing tiga TKK, dan tiga orang
Penegak yang telah menyelesaikan separuh SKU Penegak Bantara dengan
masing-masing satu TKK.
Pembina Pandega, sedikitnya dapat membentuk seorang Pandega dengan
lima TKK, dua orang Pandega yang telah menyelesaikan 75% SKU Pandega
dengan masing-masing tiga TKK, dan lima orang Pandega yang telah
menyelesaikan 50% SKU Pandega dengan masing-masing satu TKK.
Perubahan-perubahan dan segala komitmen ini tidak akan bermakna
manakala tidak ada niat yang tulus dari Pelatih dan Pembina Pramuka untuk
berjuang terus dan mengabdi sebagai seorang warga negara yang
bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
Ikhlas dalam membaktikan diri untuk terus membina bangsa dan senantiasa
berbuat kebaikan, serta menepati apa yang diucapkan, inilah makna sesanti
Ikhlas Bakti Bina Bangsa Ber Budi Bawalaksana.
Jakarta, 22 Oktober 2010
Kepala Pusdiklatnas

JOKO MURSITHO

Anda mungkin juga menyukai