Anda di halaman 1dari 1

Bahan Bakar Pesawat dari Tembakau

Menghisap rokok di dalam pesawat sudah dilarang sejak belasan tahun lalu. Sebelum 1998, merokok
di dalam pesawat bukan merupakan tindakan melanggar hukum. Namun setelah itu, merokok di
dalam pesawat selama penerbangan dapat dikenakan denda, bahkan hukuman penjara.
Tapi, sepertinya itu tidak akan berlaku bagi perusahaan pembuat pesawat, Boeing, di mana bahan
bakar pesawat dari tembakau akan menjadi temuan andalan perusahaan ini di masa depan.
Dilansir Engadget, Senin (11/8/2014), perusahaan yang berpusat di Chicago, Illinois, Amerika Serikat
ini telah bekerja sama dengan South African Airways dan perusahaan biofuel SkyNRG untuk
membuat bahan bakar pesawat dari tembakau.
Kini SkyNRG dilaporkan tengah meningkatkan produksi tanaman tembakau yang dijuluki Solaris di
Afrika Selatan. Mereka berharap, dalam waktu beberapa tahun yang akan datang sudah bisa
memproduksi bahan bakar dari tembakau ini.
Solaris juga diharapkan dapat menghasilkan bahan bakar hayati (biofuel) yang nantinya tidak hanya
bisa digunakan untuk pengganti bahan bakar pesawat saja, tetapi juga bisa digunakan untuk
pengganti bahan bakar kendaraan lainnya.
Biofuel yang digunakan untuk penerbangan diproduksi dari sumber-sumber yang terbarukan, seperti
tanaman yang dapat mengurangi emisi karbon antara 50-80 persen.
Sejak jenis bahan bakar ini diperkenalkan pada tahun 2011, sudah lebih dari 1.500 penerbangan di
seluruh dunia menggunakan biofuel.

Anda mungkin juga menyukai