Anda di halaman 1dari 7

Makalah Seminar Kerja Praktek

TEKNOLOGI KOMUNIKASI SATELIT VSAT IP DI PT TELKOM KANDATEL SOLO



Oleh:
Erna Supriyatna (L2F008031)
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang.
Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Abstrak
Satelit yang digunakan untuk layanan komunikasi telah mengalami perkembangan yang cukup
signifikan sejak ditemukan pada tahun 1965. Perkembangan tersebut ditunjukkan oleh semakin
kecilnya ukuran stasiun bumi yang digunakan dan semakin banyaknya pengguna layanan komunikasi
satelit. Stasiun-stasiun kecil dengan ukuran antena yang hanya berkisar antara 1.2-1.8 m, telah
menjadi semakin populer yang biasa disebut VSAT (Very Small Aperture Terminal).
Di Indonesia sendiri, yang merupakan negara kepulauan sehingga akses komunikasinya sulit
dijangkau oleh jaringan komunikasi yang menggunakan kabel atau menggunakan teknologi
microwave, teknologi VSAT menjadi pilihan yang banyak diambil baik oleh perusahaan-perusahaan
swasta maupun pemerintah. Selain karena teknologi komunikasi satelit ini mempunyai cakupan area
yang luas dan instalasi yang mudah, dari segi kapabilitasnya pun handal serta bisa difungsikan
selama 24 jam. Berbagai macam layanan dapat ditunjang seperti: Virtual Private Network, Internet,
videoconference, dan lain-lain.

Kata Kunci: VSAT, VPN, Internet, Videoconference

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semenjak tahun 1990, teknologi satelit
dipandang sebagai salah satu teknologi yang
sesuai sebagai solusi yang memadai di
beberapa negara. Pada masa yang lalu,
aplikasi-aplikasi satelit kebanyakan digunakan
untuk komunikasi jarak jauh (trunk to trunk)
dan sejak tahun 1990 sistem-sistem aplikasi
satelit telah mampu diperbaiki secara dramatik
seiring kemajuan teknologi satelit, yang
mendorong perubahan situasi bisnis satelit.
Perubahan tersebut didorong oleh
meningkatnya permintaan konsumen akan
kualitas hidup yang lebih baik dan lebih
praktis. Saat ini, teknologi satelit komunikasi
menyediakan kapasitas yang sangat besar, baik
untuk percakapan telepon maupun untuk
transmisi video. Stasiun bumi (ground station)
telah berkurang dalam hal ukuran maupun
harga sehingga memungkinkan untuk
ditempatkan di tempat pelanggan.
Atas dasar ini munculah salah satu
alternatif komunikasi berbasis satelit. VSAT
merupakan singkatan dari Very Small Aperture
Terminal, merupakan sebuah teknologi yang
digunakan dalam komunikasi berbasis satelit
dengan memanfaatkan suatu stasiun bumi
berukuran relatif kecil. Di Indonesia VSAT
digunakan mulai awal tahun 1990 dengan PT.
Citra Sari Makmur sebagai pelopornya
(dengan lisensi berasal dari PT. TELKOM).
Penggunaan awalnya adalah untuk ATM
dengan memanfaatkan satelit PALAPA.
Seiring berkembangnya teknologi VSAT,
dikembangkanlah VSAT IP, suatu VSAT
berbasis IP dengan berbagai layanan yang
dapat disupport oleh teknologi tersebut
semakin bertambah. Dengan riset dan
penelitian yang telah dilakukan,
diaplikasikanlah berbagai layanan yang
sebelumnya belum dapat disisipkan ke dalam
teknologi ini. Ditambah beberapa keunggulan
VSAT IP seperti biaya lebih murah (untuk
penyelenggaraan komunikasi teresterial di
daerah-daerah terpencil pada umumnya) dan
bandwidth yang lebar dengan sistem transmisi
paket data, VSAT IP mulai banyak dilirik oleh
berbagai perusahaan sebagai sarana
komunikasi internal perusahaan maupun
eksternal.

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah kerja praktek
ini adalah:
1. Dapat mengetahui teknologi VSAT IP
2. Dapat mengetahui berbagai layanan yang
dapat disupport oleh VSAT IP beserta
karakteristiknya

1.3 Batasan Masalah
Masalah yang dibahas di makalah ini terbatas
pada gambaran umum teknologi komunikasi
satelit dan jenis-jenis layanan yang dapat di-
support VSAT IP serta tahapan instalasi.

II. DASAR TEORI
2.1 Definisi VSAT
[1]

VSAT merupakan singkatan dari Very
Small Aperture Terminal, awalnya merupakan
suatu trademark untuk stasiun bumi kecil
yang dipasarkan sekitar tahun 1980 oleh
Telcom General di Amerika. Dalam
terjemahan bebasnya, VSAT dapat diartikan
sebagai suatu terminal pemancar dan penerima
transmisi satelit yang tersebar di banyak lokasi
dan terhubung ke hub sentral melalui satelit
dengan menggunakan antena parabola
berdiameter tertentu. VSAT merupakan salah
satu kemajuan dalam tren untuk mereduksi
ukuran stasiun bumi pada komunikasi satelit.
VSAT terletak di akhir jalur komunikasi satelit
dimana VSAT ini menawarkan berbagai
macam layanan komunikasi. VSAT
merupakan stasiun kecil berdiameter tak lebih
dari 2.4m. Dengan diameter yang kecil (jika
dibanding stasiun bumi lain), VSAT tidak
dapat men-support link satelit dengan
kapasitas yang besar. Namun, VSAT memiliki
kelebihan ditinjau dari segi ekonomi.

Gambar 1 Arsitektur jaringan VSAT IP PT.
Telkom
[5]


Sistem VSAT yang disediakan PT.
Telkom adalah VSAT IP. Dimana sistem
VSAT ini dipergunakan untuk
mendistribusikan layanan multimedia berbasis
Internet Protocol (seperti VoIP over Satellite,
Internet over Satellite, VPN-IP over Satellite
dan Video over Satellite) dengan
menggunakan HUB di SPU (Stasiun
Pengendali Utama) Satelit Cibinong sebagai
pusat kendali seluruh operasional terminal
remote VSAT.

2.2 Cara Kerja VSAT
Secara umum, VSAT bekerja dengan cara
sebagai berikut: awalnya informasi yang
akan dikirim dilewatkan ke hub kemudian
ditransmisikan melalui VSAT di bumi
menuju satelit. Bagian satelit di angkasa
bekerja sebagai repeater frekuensi. Ketika
VSAT mengirimkan informasi ke satelit,
satelit akan menerima, menguatkan
kemudian melakukan retransmisi sinyal
pada frekuensi yang lebih tinggi. Sinyal
retransmisi memiliki tujuan penerima
yang tak lain juga suatu VSAT.
Setelah informasi ditransmisikan, semua
hub di bumi mengontrol dan
meregulasikan seluruh operasi dari
jaringan komunikasi tersebut.

2.3 Komponen VSAT
1. Unit Outdoor (ODU)
Terdiri dari antena dan Radio Frequency
Transceiver (RFT). Bagian antena terdiri dari
reflektor, feedhorn dan penyangga. Berikut
adalah gambar dari komponen-komponen
ODU:

Gambar 2 Komponen ODU
[6]


Feedhorn terdiri dari sederetan komponen
pasif microwave ukuran antena sebanding
dengan kemampuan antena menguatkan
kekuatan sinyal. Solid state block converter
and power amplifier (SSPA) berfungsi untuk
menguatkan dan mengkonversi sinyal
berfrekuensi rendah dari IDU menjadi sinyal
yang berfrekuensi tinggi untuk ditransmisikan
ke satelit. Reflector berfungsi untuk
memfokuskan energi yang diterima dari satelit
ke feed horn dan mentransfer energi yang
ditransmisikan oleh feedhorn ke satelit.
[7]

RFT dipasang pada frame antena dan
dihubungkan secara internal ke feedhorn. RFT
terdiri dari Low Noise Amplifier (LNA), Down
Converter, Up Converter, dan High Power
Amplifier. LNA berfungsi untuk menguatkan
sinyal yang diterima. Down converter berperan
dalam translasi frekuensi dari RF ke IF pada
sinyal yang diterima. Up converter memiliki
fungsi yang berkebalikan dengan down
converter, yaitu translasi frekuensi dari IF ke
RF untuk sinyal yang akan ditransmisikan.
High Power Amplifier berfungsi menguatkan
sinyal yang akan ditransmisikan.

2. Unit Indoor (IDU)
Terdiri dari perangkat IF dan antarmuka
dengan perangkat pengguna. Perangkat IF
berfungsi sebagai modem yang digunakan
untuk mengkonversi data digital ke/ dari sinyal
analog yang biasanya beroperasi pada
frekuensi 70 MHz. IDU akan menentukan
jenis akses VSAT yang digunakan dan
melakukan antarmuka dengan berbagai
peralatan end user (komputer, LAN, router,
multiplekser, instrumentasi telepon, dll). Unit
ini juga melakukan konversi protokol yang
dibutuhkan pada data masukan dari peralatan
pelanggan sebelum modulasi dan transmisi ke
RFT. IDU dispesifikasikan berdasar teknis
akses, jenis protokol yang dapat ditangani, dan
banyaknya port antarmuka yang disediakan.
Berikut adalah gambar dari IDU:

Gambar 3 Unit Indoor (IDU) DW7000
tampak depan
[3]



Gambar 4 Unit Indoor (IDU) DW7000
tampak belakang beserta pengkabelannya
[3]


3. Hub
Hub mengontrol seluruh operasi jaringan
komunikasi. Pada hub terdapat sebuah server
Network Management System (NMS) yang
memberikan akses pada operator jaringan
untuk memonitor dan mengontrol jaringan
komunikasi melalui integrasi perangkat keras
dan komponen-komponen perangkat lunak.
Operator dapat memonitor, memodifikasi dan
mendownload informasi konfigurasi individual
ke masing-masing VSAT.

Gambar 5 Sistem hub VSAT di SPU
Cibinong
[8]


4. Satelit Geostasioner
Untuk keperluan komunikasi satelit, PT.
Telkom mempunyai satelit sendiri yaitu satelit
Telkom-2. Telkom-2 yang berbobot sekitar 2,3
ton itu dibuat oleh Orbital Sciences Corp., AS.
Telkom-2 dirancang berusia sekitar 15 tahun
dengan 24 transponder C-band. Dari jumlah
ini, 14 transponder akan digunakan oleh PT
Telkom Tbk, sedangkan 10 lainnya disewakan
kepada konsumen dalam dan luar negeri.

Gambar 6 Satelit Telkom-2
[4]


Satelit Telkom-2 akan ditempatkan di lokasi
orbit 118 derajat BT untuk menggantikan
Satelit Palapa B4, yang masa operasinya
berakhir 2004.
[9]


2.4 Topologi VSAT
[1]

Terdapat dua topologi yang umum digunakan
pada teknologi VSAT. Berikut ini disajikan
bentuk dan karakteristik dari dua jenis topologi
tersebut. Di bawah ini merupakan gambar
untuk topologi mesh.

Gambar 7 Topologi jaringan Mesh VSAT

Untuk jenis topologi yang kedua yaitu topologi
star dibagi menjadi dua jenis, yaitu star dua
arah dan star searah. Berikut akan
diilustrasikan mengenai keduanya.

Gambar 8 Topologi jaringan Star VSAT dua
arah






Gambar 9 Topologi jaringan Star VSAT
searah

2.5 Karakteristik VSAT
[1]

1. Keuntungan VSAT:
Komunikasi point-to-point dan point-
to-multipoint
Data transfer asimetris
Fleksibilitas
Jaringan korporasi privat
BER yang rendah
Biaya yang tidak sensitif terhadap
jarak

2. Kerugian VSAT:
Sensitivitas terhadap interferensi
Penyadapan
Kerusakan transponder dapat berarti
kehilangan jaringan
Delay propagasi akibat double hop

III. ISI
3.1 Jenis Layanan yang Dapat Disupport
VSAT IP
1. VPN
Virtual Private Network (VPN) merupakan
jaringan privat yang menggunakan jaringan
publik (biasanya internet) untuk
menghubungkan remote site atau user
bersama. Berikut merupakan konfigurasi
jaringan VPN via VSAT.

Gambar 10 Jaringan VPN via VSAT
Terdapat beberapa dua tipe VPN yang umum
digunakan. Pertama adalah Remote-access,
disebut juga virtual private dial-up network
(VPDN), yaitu koneksi user-to-LAN yang
digunakan oleh perusahaan dengan pekerja
yang memerlukan koneksi ke jaringan privat
dari berbagai lokasi remote.
Tipe kedua dari VPN yaitu site-to-site VPN.
Melalui penggunaan peralatan yang dedicated
dan enkripsi skala besar, suatu perusahaan dan
dapat terhubung dengan beberapa situs tetap
sekaligus melalui jaringan publik seperti
internet.

2. Internet
Internet merupakan sistem global dari jaringan
komputer yang saling terhubung melalui TCP/
IP. Internet merupakan jaringan dari suatu
jaringan yang terdiri dari jutaan jaringan
privat, publik, akademik, bisnis, dan
pemerintahan dalam skala lokal hingga global
yang terhubung oleh kabel tembaga, fiber
optik, komunikasi tanpa kabel (wireless) dan
teknologi lainnya. Berikut ini contoh
konfigurasi jaringan internet dengan
memanfaatkan teknologi VSAT IP:

Gambar 11 Konfigurasi Internet via Satelit

Pada konfigurasi di atas, layanan komunikasi
data menggunakan media akses satelit dengan
teknologi Time Division Multiplex (TDM)/
Time Division Multiple Access (TDMA)
berbasis pada standar Internet Protocol (IP).
Topologi sistem VSAT IP berupa star dengan
satu sistem Hub dan sejumlah remote. Hub
berkomunikasi dengan antena remote
menggunakan kanal TDM sedangkan antena
remote mengirimkan data ke hub
menggunakan kanal TDMA.
3. Videoconference
Videoconference (dikenal juga sebagai
videoteleconference) merupakan set dari
teknologi telekomunikasi interaktif yang
mengizinkan dua atau lebih user untuk
berkomunikasi dua arah melalui transmisi
video dan audio secara simultan.

Gambar 12 Skema Videoconference

Pada videoconference, terdapat dua jenis
penyelenggaraan videoconference. Jenis
pertama adalah videoconference biasa hanya
dengan menggunakan webcam. Pada jenis ini,
presenter muncul pada layar dari para
partisipan pada jendela video webcam.
Videoconference jenis ini cocok digunakan
untuk melakukan promosi penjualan suatu
produk dimana audiens berupa kelompok
kecil.
Jenis kedua dikenal sebagai webcast. Webcast
merupakan presentasi video berkualitas secara
online, biasanya untuk kelompok yang besar
dan interaksi yang lebih kecil antara
partisipan.















3.2 Instalasi VSAT
Berikut ini tahapan-tahapan yang harus dilalui
untuk membangun VSAT:


Gambar 13 Prosedur Instalasi VSAT

Survey tempat, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam menentukan
tempat, yaitu:
Tidak terhalang oleh gedung yang
tinggi, pohon, yang dapat
mengganggu transmisi sinyal.
Tidak mendapat gangguan
inteferensi.
Terdapat sumber daya AC selama
instalasi.
Akses yang mudah untuk
menjangkau tempat pemasangan.
Penentuan tempat secara detail
menggunakan GPS.
Terdapat jaringan LAN dekat
dengan IDU.




Instalasi
IDU didesain untuk instalasi dalam
ruangan. IDU sebaiknya diletakkan
diatas lemari atau dalam rak.
Karena IDU memiliki kipas untuk
ventilasi, maka pastikan udara
mengalir dengan lancar dengan
cara tidak menutupi lubung
ventilasi. Hal terpenting adalah
jauhkan IDU dari pengaruh alat
yang dapat menyebabkan
terjadinya emisi gelombang
elektromagnetik.
ODU diletakkan dekat dengan
lengan yang menyangga antenna.
Penyetelan polarisasi yang benar
adalah dengan cara memutarkan
perangkat elektronik hingga
mendapatkan posisi yang cocok.
VSAT didesain untuk menerima
dan mengirim polariasi yang
berlawanan.

IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Teknologi VSAT sangat cocok diterapkan
di Indonesia daripada menggunakan
jaringan biasa atau teknologi microwave,
karena Indonesia merupakan negara
kepulauan.
2. Sistem komunikasi satelit dapat
digunakan untuk menyediakan berbagai
pelayanan dengan kualitas yang sama,
baik di negara-negara maju maupun di
negara-negara berkembang, baik bagi
pelanggan hunian maupun bagi pelanggan
kalangan bisnis.
3. VSAT IP dapat digunakan untuk semua
aplikasi (data, voice, fax, video, internet,
dll).
4. Efisiensi & efektifitas yang sangat tinggi
dalam penggunaan kapasitas kanal yang
tersedia, karena dapat mengakomodasi
teknik multiplexing (bandwidth re-
use/sharing) yang tidak dapat dilakukan
oleh teknologi terrestrial.
5. VSAT memungkinkan perusahaan atau
pengguna untuk melakukan ekspansi
dengan sangat cepat tanpa terganggu
kendala ketidaktersediaan jaringan
infrastruktur telekomunikasi setempat.


6. Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke
titik maupun dari satu titik ke banyak titik
secara broadcasting, maupun
multicasting.

4.2 Saran
1. Dikarenakan relatif mahalnya biaya
langganan VSAT, maka untuk para
pengguna akan lebih baik jika digunakan
untuk kebutuhan komunikasi yang lebih
paripurna di samping untuk komunikasi
data saja.
2. Memaksimalkan rasio perbandingan
antara harga dengan keuntungan, agar
penggunaan VSAT menjadi lebih efektif.
3. Dilakukan sosialisasi yang lebih
menyeluruh agar pengguna layanan ini
menjadi semakin banyak.
4. Menambah pelayanan-pelayanan baru
seperti multimedia, direct to home
(DTH), akses Internet, Satellite News
Gathering (GNS), frame relay, Digital
Video Broadcasting (DVB), dan berbagai
bentuk pelayanan baru lain yang memiliki
nilai tambah.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Maral, George. 2003. VSAT Networks
Second Edition. London: John Wiley &
Sons, Ltd.
[2] Elbert, Bruce R. 2004. The Satellite
Communication Applications Handbook
Second Edition. London: Artech House,
Inc.
[3] Remote Terminal User Guide DW7000,
DW7700. 2006. Hughes Network
Systems.
[4] Telkom-2 Satellite fact sheet. Orbital
Sciences Corporation.
[5] ---,
http://www.c4.telkom.co.id/produk/datin/
vsat_ip
[6] ---, http://belajarvsat.wordpress.com/
[7] ---,
http://www.cisco.com/en/US/docs/ios/12_
3t/12_3t14/feature/guide/gtstltnm.html
[8] ---, http://www.scmedia.co.id/product.htm
[9] ---,http://telkom-
msc.blogspot.com/2010/05/satelit-telkom-
2-akhirnya-meluncur-juga.html
[10] ---,
http://www.jaluwave.com/Indonesia/telko
m-2.html

BIOGRAFI
Erna Supriyatna
(L2F008031). Lahir di
Kuningan, 24 Juli 1989.
Telah menempuh
pendidikan di TK
Sejahtera 3 Jalaksana,
SDN 3 Jalaksana,
SMPN 1 Kuningan,
SMAN 2 Kuningan.
Saat ini sedang
menempuh jenjang
pendidikan tinggi di jurusan Teknik Elektro
Universitas Diponegoro konsentrasi
Elektronika dan Telekomunikasi.




Semarang, Juni 2011
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Kerja Praktek




Ajub Ajulian Zahra, ST. MT.
NIP. 197107191998022001

Anda mungkin juga menyukai