Anda di halaman 1dari 124

xi

INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI


PADA AREAL PERTANIAN PADI
DESA JARANGAN KECAMATAN REJOSO KABUPATEN
PASURUAN

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan Dan ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai
Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Biologi



DISUSUN OLEH :
DINA ARIESANDI
99330016


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2004
xi


LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi oleh : DINA ARIESANDI
Dengan judul : INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI
PADA AREAL PERTANIAN PADI DESA JARANGAN
KECAMATAN REJOSO KABUPATEN PASURUAN.


Telah disetujui pada tanggal :





Oleh:


Pembimbing I Pembimbing II


Drs Ainur Rofieq, M Kes Dra. Roro Eko S, M.Si

xi


LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Dan diterima untuk memenuhi sebagian dari
persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Biologi

Mengesahkan:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang

Dekan:


Drs. Ahsanul Inam, MM

Dewan penguji Tanda tangan
1. Drs. Ainur Rofieq, M. Kes 1.
2. Dra. Roro Eko S, M. Si 2.
3. Drs. Lud Waluyo M. Kes 3.
4. Drs Nur Widodo M. Kes 4.
xi


SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dina Ariesandi
Tempat, tanggal lahir : Pasuruan, 10 April 1981
Nim : 99330016
Fakultas/jurusan : FKIP/Biologi

Menyatakan bahwa karya ilmiah/skripsi saya yang berjudul
INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA AREAL
PERTANIAN PADI DESA J ARANGAN KECAMATAN REJ OSO
KABUPATEN PASURUAN adalah bukan merupakan karya tulis orang lain,
baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami
sebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan kami buat dengan sebenar-benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar kami besedia mendapatkan sanksi akademis.


Malang, Maret 2004
Yang menyatakan,


Dina Ariesandi
xi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Allah Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan
ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya (Terjemahan QS. Al ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya (Terjemahan QS. Al- -
Baqarah: 286). Baqarah: 286).
Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik darimu daripada permulaan darimu daripada permulaan
(Adh. Dhuha: 4). (Adh. Dhuha: 4).
Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia- -sia, Maha sia, Maha
Suci Allah, maka peliharalah kami dari siksa api neraka (Terjemahan QS. Ali Suci Allah, maka peliharalah kami dari siksa api neraka (Terjemahan QS. Ali
I mron: 191) I mron: 191)






Skripsi ini kupersembahkan kepada : Skripsi ini kupersembahkan kepada :
Ayahanda Drs. Ayahanda Drs. H. Musa mSaleh dan AlmHj. Zubaedah H. Musa mSaleh dan AlmHj. Zubaedah
Kakakku Liesa Fibrianti, adikku tersayang Farida Yanuarti Kakakku Liesa Fibrianti, adikku tersayang Farida Yanuarti
Dan Roman Hidayat serta Kakak Tri Sasongko Tercinta. Dan Roman Hidayat serta Kakak Tri Sasongko Tercinta.

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul INVENTARISASI
SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA AREAL PERTANIAN
PADI DESA JARANGAN KECAMATAN REJOSO KABUPATEN
PASURUAN.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Muhadjir Efendi selaku rektor Universitas Muhammadiyah
Malang.
2. Bapak Drs. Ahsanul Inam, MM selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Unversitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Drs. Sukarsono, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi beserta dewan
dosen yang telah memberi bekal ilmu dan pendidikan kepada penulis.
5. Bapak Drs. Ainur Rofieq, M. Kes selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, pengarahan serta
dorongan moril sehingga skripsi ini dapat selesai.
6. Ibu Dra. Roro Eko S, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, pengarahan serta dorongan
moril sehingga skripsi ini dapat selesai.
xi

7. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan doa, bersusah payah
membesarkan, mendidik serta membiayai penulis sampai dapat menyelesaikan
pendidikan.
8. Kakak dan adik-adikku yang telah membantu dan mendoakanku.
9. Dosen Brawijaya beserta asisten Laboratorium Entomologi yang telah
membantu mengidentifikasi dan membimbing penulis sehingga skripsi ini
dapat selesai.
10. Kakak Tri Sasongko dan keluarga. Terima kasih untuk Cinta, doa, pengertian
dan dukungannya selama Ini.
11. Teman teman biologi 99 terutama sahabatku Evita Waindriyani, terima
kasih untuk persahabatan dan dukungannya selama ini.
12. Teman teman kost BCT blok 5 kav 107 untuk doa dan dukungannya selama
ini, serta semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu
disini, Terima kasih atas dukungan, pengertian dan kebersamaan yang tidak
mungkin kulupakan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala
bantuan yang diberikan baik langsung maupun tidak langsung.
Akhirnya segala saran demi sempurnanya skripsi ini sangat kami harapkan
dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya maupun pembaca
pada umumnya.
Malang, April 2004

Penulis
xi

DAFTAR ISI


LEMBAR JUDUL...................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN........................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................. v
KATA PENGANTAR................................................................................ vi
ABSTRAKSI.............................................................................................. vii
DAFTAR ISI............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xi
DAFTAR TABEL....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian........................................................ 5
1.5 Batasan Masalah............................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
12.1 Serangga dan Pertanian............................................. 7
12.1.1 Deskripsi Ekosistem Pertanian.................................
7
12.1.2 Potensi Tanaman Padi Sebagai Habitat Serangga..... 8
12.2 Klasifikasi Serangga.................................................. 9
12.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kelimpahan
Serangga.................................................................... 12
12.4 Potensi Serangga Dalam Pengendalian Hayati......... 13
12.4.1 Pengertian Pengendalian Hayati................................ 13
12.4.2 Potensi Musuh Alami Sebagai Pengendalian Hayati. 15
xi



12.4.3 Peranan Feromon Sex Serangga Didalam
Pengendalian Hayati................................................. 17
12.5 Deskripsi Serangga Predator..................................... 18
12.5.1 Pengertian Serangga Predator................................... 18
12.5.2 Mengenal Serangga Predator Diantara Hama
Serangga.................................................................... 18
12.5.3 Macam Macam Predator Hama Padi......................... 20
12.6 Peranan Predator Dalam Pengendalian
Hayati/Biologi........................................................... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian............................................................... 26
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................... 26
3.3 Populasi dan Sampling................................................... 26
3.3.1 Populasi Penelitian...................................................... 26
3.3.2 Teknik Sampling......................................................... 27
3.4 Variabel Penelitian......................................................... 28
3.4.1 Jenis Variabel.............................................................. 28
3.4.2 Definisi Operasional Variabel..................................... 28
3.5 Prosedur Penelitian......................................................... 30
3.5.1 Alat dan Bahan............................................................ 30
3.5.1.1 Alat Penelitian.......................................................... 30
3.5.1.2 Bahan Penelitian....................................................... 31
3.5.2 Cara Kerja.................................................................... 31
3.5.2.1 Tahap Persiapan....................................................... 31
3.5.2.2 Tahap Pelaksanaan................................................... 31
3.6 Teknik Analisa Data...................................................... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Daerah Penelitian......................................... 35


xi

4.2 Hasil Temuan Spesies dan Jumlah Serangga Predator
Hama Padi................................................................... 37
4.2.1 Ragam Spesies Serangga Predator Hama Padi........... 37
4.2.2 Jumlah Perhari Spesies Serangga Predator Hama
Padi............................................................................. 58
4.3 Karakteristik Populasi................................................. 58
4.3.1 Kepadatan................................................................... 58
4.3.2 Frekuensi..................................................................... 61
4.3.3 Indeks Nilai Penting.................................................... 64
4.4 Pembahasan Hasil........................................................... 66
4.4.1 Ragam Spesies Serangga Predator Hama Padi............ 66
4.4.2 Karakteristik Populasi Serangga Predator Hama Padi. 71
4.4.3 Hubungan Antara Faktor Habitat Dengan Dinamika
Populasi....................................................................... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.................................................................... 77
5.2 Saran-saran.................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA......................................................... 80
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI










xi

DAFTAR GAMBAR


Gambar 1. Morfologi umum serangga........................................................ 11
2. Denah tempat Penelitian........................................................... 35
3. Spesies Micraspis inops............................................................ 38
4. Spesies Paederus tamulus......................................................... 40
5. Spesies Ophionea ishii ishii...................................................... 42
6. Spesies Anoplogenius microgonus............................................ 44
7. Spesies Chlaenius circumdatus................................................. 46
8. Spesies Pheropsophus occipitalis............................................. 48
9. Spesies Euborellia philippinensis............................................. 49
10. Spesies Agriocnemis femina femina.......................................... 52
11. Spesies Ischnura senegalensis.................................................. 53
12. Spesies Solenopsis geminate..................................................... 55
13. Famili Mantidae........................................................................ 57









xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Spesies Serangga Predator hama padi
Perhari Yang Ditemukan Pada Siang hari
Tabel 2 Jumlah Spesies Serangga Predator hama padi
Perhari Yang Ditemukan Pada Malam hari
Tabel 3 Kepadatan absolut Total Siang hari
Tabel 4 Kepadatan Relatif Total Siang Hari
Tabel 5 Kepadatan Absolut Total malam Hari
Tabel 6 Kepadatan relatif Total Malam Hari
Tabel 7 Frekuensi Absolut Total Siang Hari
Tabel 8 Frekuensi Relatif Total Siang Hari
Tabel 9 Frekuensi Absolut Total Malam Hari
Tabel 10 Frekuensi Relatif Total Malam Hari
Tabel 11 Indeks Nilai Penting Siang Hari
Tabel 12 Indeks Nilai Penting Malam Hari
Tabel 13 Perhitungan Kepadatan Absolut dan Relatif Siang Hari
Tabel 14 Perhitungan Kepadatan Absolut dan Relatif Malam Hari
Tabel 15 Perhitungan Frekuensi Absolut dan Relatif Siang Hari
Tabel 16 Perhitungan Frekuensi Absolut dan Relatif Malam Hari
Tabel 17 Data Hasil Penelitian Abiotik



xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kunci identifikasi dikotomis untuk menemukan spesies dari
Serangga Predator Hama Padi.
Lampiran II Hasil Perhitungan Nilai Kepadatan absolut dan relatif, Frekuensi
absolut dan relatif, dan Indeks Nilai Penting dari Serangga predator
Hama Padi.
Lampiran III Foto-foto.
xi

DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Penerbit Kanisius Yogyakarta.

Barrion, A.T. and A.L James. 1994. Taxonomy of Rice Insect Pest and Their
Arthropod Parasites and Predators. Division of Entomology
International Rice Research Institute Manila Philiphines.

Borror, D.S, C. A, Triptehorn dan F. J. Norman. 1992. Pengenalan Pelajaran
Serangga. Alih Bahasa S. Partosoedjono. Penerbit Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.

Dale, D. 1994. Insect Pest of The Rice-Their Biology and Ecology. Heinrich,
E.A, Biology and Management of Rice Insects, IRRI, Wiley Eastern
Limited, New Delhi.

Gallagher, K. 1991. Pengendalian Hama Terpadu Untuk padi (Suatu
Pendekatan Ekologi). Proyek Prasarana Fisik Bappenas. Yogyakarta.

Hidayat, N. 1990. Entomologi Pertanian. Penerbit Orba Sakti. Bandung.

Julinatono, I. 2003. Mengenal Predator Diantara Hama Serangga. WWW.
google. Com.

Jacobson, M. 1972. Insect Sex Pheromones. Academic Press. New York

Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Kusmayadi, A. 1995. Serangga, Laba-laba dan Patogen Yang Membantu
(Mitra Petani Padi). Program nasional Pengendalian Hama Terpadu.
Jakarta Selatan.
xi


Lilies, C. 1991. Kunci Determinasi Se rangga. Kanisius. Yogyakarta.

Mudjiono, G. 1994. Pengendalian Hayati Terhadap Serangga Hama :
Peranan Serangga Entomofagus. Lembaga Penerbit Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya Malang.

Rofieq, A. 2001. Metodologi Penelitian. UMM Press. Malang.

Rosomer, W. S. 1973. The Science of Entomology. Mac Millan Publishing Co.
Inc. New York.

Rukmana, R dan Saputra, U. S. 1997. Hama Tanaman dan Teknik
Pengendalian. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif. Penerbit Usaha Nasional. Surabaya.

Sudarmo, S. 1988. Tanaman Perkebunan, Pengendalian Hama Dan Penyakit.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Triharso. 1992. Pembangunan Pertanian Berwawasan Lingkungan Yang
Berkelanjutan. UGM. Yogyakarta

Untung, K. 1993. Konsep Pengendalian Hama Terpadu. Penerbit Andi Offset.
Yogyakarta

Winarno, B. 1992. Pengantar Praktis Pengendalian Hama Terpadu. Penerbit
Yayasan Pembina. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.



xi

LAMPIRAN 1

A. Kunci identifikasi dikotomis untuk menemukan spesies dari
Serangga Predator Hama Padi.
1. Kunci identifikasi untuk spesies Micraspis inops, Paederus tamulus
dan Euborellia philippinensis .
1.a. Dengan tiga perbedaan bagian tubuh kepala, thorax, dan abdomen
yang bersegmen; 6 kaki yang bersayap atau (serangga) tanpa sayap... 2
b. ...... Dengan hanya 2 bagian tubuh cephalothorax (kepala yang terpadu dan
thorax) dan abdomen yang tak bersegmen; 8 kaki; tak memiliki sayap
(laba-laba) .......................................................................................... 45
2.a. Dengan sayap (dengan sedikit pembuluh darah atau dikembangkan
dengan baik)......................................................................................3
b. Tanpa sayap ... 46
3.a. Dengan hanya sepasang sayap. ................................. 4
b. Dengan 2 pasang sayap.............................7
4.a. ...........Sayap bagian depan dikurangi menjadi pseudohaltere, seperti kulit dan
tanpa venation (rangkaian syaraf dalam sayap serangga); fungsi sayap
bagian belakang yang jelas diperluas, kepala dengan mata seperti
buah berry yang besar, 4 atau 7 antena yang bersegmen; pro dan
mesothorax banyak dikurangi, metathorax sangat besar; tanpa
trochanter (segmen kedua pada kaki serangga); benalu bersayap yang
terbelit, jantan/betina (STREPSIPTERA)........................ 5
b. Kaki depan yang dikembangkan, memiliki membran dan dengan
system syaraf; kaki belakang dikurangi seperti tali pemukul; pro dan


xi

metathorax banyak dikurangi; dengan trochanter; lalat buah, parasit,
dan predator (DIPTERA) ............................................ ..6
5.a. Postlumbium tampak besar dan agak melingkar; postscutelum besar,
sekitar 0.7 dari keseluruhan metathorax; pembuluh darah yang lurus
sedikit cembung; cephalotheca pejantan sangat jelas berbentuk
bujur telur (oval) dan cembung ......................................................
...................................... Elenchus yasumatsui Kifune & Hirashima
b. Postlumbium kecil, postcutellum yang
subtriangular dengan puncak
yang sempit dan melingkar, dengan metanotum sekitar 0.4; pembuluh
darah yang lurus/langsung dengan puncak yang bengkok;
cephalotheca pejantan berbentuk bulat..
................................................. Elenchus japonicus Esaki & Hashimoto
6.a. ......... Hama Beras Asia; hypoproct akhir apikal yang bulat; bahan pengencer
di (dalam) sepertiga gonostyle apikal; garis tepi di depan abdominal
VII dan VIII tanpa area yang memiliki pigmen yang beda, mulut yang
terbagi menjadi 4 maxillary palpi (Organ perasa yang bersegmen pada
mulut artropoda; sebagai organ perasa)..................................................
............................................................. Orseclia oryzae (Wood - Mason)
b. Hama Beras Afrika; hypoproct akhir apikal yang
sedikit dibentuk;
Gonostyle yang sedikit diruncingkan dalam apikal sepertiga; garis
tepi depan abdominal VII dan VIII dengan pita sempit yang
berpigmen tidak beraturan, mulut yang terbagi menjadi 3 maxillary
palpi................................ Orseolia oryzivora (Harris and Gagne).
7.a. Pronotum dengan cabang cuping samping turun sebesar punggung di
atas abdomen, kaki belakang dengan tulang paha yang besar, coxae
xi

(segmen pertama dari kaki serangga) yang kecil dan terpisah dengan
baik; antena yang pendek hingga panjang, kaki depan yang normal
atau telah berubah (lebar dan seperti sekop pada Gryllotalpidae);
belalang, jangkrik dan tonggeret (ORTHOPTERA).....8
b. Pronotum dan kaki tidak seperti diatas .....................9
8.a. Fastigium vertex lebih panjang dari pada panjang penyusun mata;
kepala yang tajam seperti lembing; rasio panjang fastigium paling
sedikit berjarak antara mata 2.5-3 pada betina dan 3-3.3 pada
pejantan; kecuali pada yang ramping, pronotum betina dengan 2
bagian sulci (permukaan otak) tanpa syaraf yang melintang.
........................................ Atractomorpha psittacina (de Haan)
b. Fastigium dari vertex berkembang dengan baik, lebih pendek dari
panjang penyusun mata; kepala yang berbentuk kerucut; rasio
panjang fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.25 pada
pejantan dan 1.7-2.1 pada betina; sayap belakang berwarna merah
keungu-unguan; area yang berselaput dari cabang cuping samping
menonjol, sulci pronotum dengan syaraf yang melintang; komponen
kelamin kecil; klep yang juga kecil, berbentuk kerucut pendek tetapi
sedikit bengkok; spesies yang kecil; kurang dari 20 mm pada jantan
dan lebih dari 20 mm pada betina ...........................................................
....................................Atractomorpha crelunata (Fabricius)
9.a. Kecil, biasanya serangga yang ramping dengan bagian mulut yang
secara asimetris kasar dan tajam; sayap yang pendek dan sempit,
dengan sistem syaraf yang kurang, fringe (bagian dari rambut depan
yang menggantung melampaui kepala bagian depan; batas alami dari
rambut, pada hewan atau tanaman) yang marginal; tarsi (segmen akhir
bagian tubuh pada serangga) dengan kandung kemih apikal yang
dapat dibalik (segmen akhir yang ditelan); ketiadaan cerci; apex
(puncak) abdomen yang bulat; titik ovipositor ventral yang mengenai
xi

sirip perut, ujung sayap yang sempit secara apikal; 6 hingga 9 antena
yang bersegmnen, thrips (hama kayu) (Thripidae)............................. 10
b. Tidak dengan kombinasi karakter diatas................. 11
10.a. Sayap depan tanpa syaraf longitudinal bila ada; tidak ada microtrichia
dalam membran sayap; abdomen tubular (seperti pipa) segmen X
dalam di kedua jenis kelamin tanpa pembagian longitudinal dan
ventral; betina dengan bagian perut ovipositor yang bermembran
antara segmen IX dan X; kepala yang panjang dan mimiliki sisi yang
paralel; prothorax dengan 8 anteroangular yang panjang dan
posteroangular setae; 8 antena yang bersegmen, kecoklat-coklatan
kecuali segmen pita ketiga yang berwarna kuning terang; segmen III
dengan 0-2 indra perasa yang berbentuk kerucut dan 4 kerucut pada
segmen IV; postocular seta yang berkembang dengan baik; panjang,
sekitar 50; (Tubulifera) ....................... Haplothrips aculeatus (F)
b Berhubungan dengan H. aculeatus; prothorax dengan 10 setae silindris
yang panjang, seperti cangkir pada ujung; pelta (tameng seperti
struktur) yang terbalik membentuk T, antena kecoklatan pada segmen
basal 2, VII VII dan apical dari VI, III-IV-V dan basal dari VI
adalah kuning; segmen X abdomen lebar dari segment VII pada
betina ..................................... Haplithrips ganglbaueri Schmutz.
11.a. Kedua pasang membran sayap tertutup secara luas dengan skala yang
overlapping, bagian mulut dalam gulungan proboscis (bagian mulut
yang diperpanjang); antena dengan segmen yang banyak, ngengat,
kupu-kupu (LEPIDOPTERA)........................................... .12
b. Tidak seperti yang disebutkan di atas ................................ .13
12.a. Segmen palpi ketiga pendek dan keras; 2 syaraf pada sayap depan
berdekatan dengan akhir sel daripada kaki mereka; bagian atas sayap
depan pejantan dan betina berwarna kuning-oranye dengan marking
xi

coklat, sayap depan pejantan dengan pita miring yang sempit dari
syaraf tengah 1b ke syaraf asal 4; sayap depan yang lurus; pita akhir
yang berada 1b dari syaraf ke syaraf 8 dan titik oranye dalam sel pada
sayap belakang betina; batas ventral vulva jantan tanpa bahu yang
keras..................................... ..Telicota augias (Linnaeus)
a. Segmen ketiga palpi panjang dan tipis; antena yang berbentuk seperti
pemukul dengan apiculus yang bagus dan pada sudut antena; di
bawah bagian sayap depan dengan syaraf basal bagian paling bawah
12 (Sc) dilingkari dengan skala rambut; syaraf 2 (Cu2) lebih dekat
dengan sel, syaraf 4 lebih jauh dari syaraf 3 daripada syaraf 5; pita
akhir berada pada bagian atas sayap depan yang meluas dari dorsum
ke costa, sayap belakang dengan 6 titik oranye ............................ .
............................................................Potanthus confucius (Fruhstorfer)
13.a. .... Paruh muncul dari depan atau dari bagian belakang kepala; sayap depan
yang tebal pada dasar dan bermembran pada ujung (hemelytra), ujung
yang overlapping pada yang lainnya (HEMIPTERA)14
b. Bagian mulut tidak seperti paruh, biasanya mandibula......15
14.a. Antena 6 atau 7 bersegmen; quinquelocular (lima tempat) pori-pori
sangat banyak dan dibagi rata secara dorsal kecuali pada bagian
tengah dengan hampir garis triocular pori-pori tunggal; 4 pasang
cerari yang dibatasi pada ke-6 dan segmen abdomen posterior; cuping
anal cerarii dengan tiap 2 atau 3 seta yang berbentuk lembing, pori-
pori triocular tidak ada; cincin anal tidak tergabung dalam akhir
anterior............................................... Brevennia rehi (Lindinger)
b. ........... 8 antena yang bersegmen; tidak ada pori-pori quinquelocular; terdapat
16 pasang cerarii namun tanpa pori-pori acular dan procular; cuping
anal cerarii dengan sepasang seta berbentuk kerucut yang dikelilingi
oleh sekelompok pori-pori triocular yang padat dan 6 seta bantu;
cincin anal dengan dua baris pori-pori.......................
xi

........................................................ Pseudoccus saccharicola Takahashi
15.a. Cerci sclerotized, tidak bersegmen dan berubah menjadi forcep (organ
atau struktur yang disusun forcep) akhir; sayap depan yang berkurang
menjadi tegmina kecil, sayap belakang yang lebar, bermembran,
semisircular, dan seperti kipas; abdomen yang panjang dan bebas
digerakkan, kaki yang pendek dan cursorial (memiliki tungkai dan
tangan yang digunakan untuk berlari) dengan 3 tarsus (pergelangan
kaki) yang bersegmen. (DERMAPTERA).. ................... 16
b. Cerci yang normal, sayap dan abdomen tidak seperti di atas.. .... 19
16.a. Segmen tarsal 2 memanjang kedalam cuping yang sempit dibawah
segmen distal; biasanya kehitaman hingga spesies kemerahan ......... 17
b. Tidak seperti yang disebutkan diatas ................................................. 18
17.a. Hitam hingga merah gelap kecoklatan; antena yang berwarna hitam
kecuali segmen XIV-XVII; kuning, hitam terang, bagian dalam apical
dari sepasang yang ditonjolkan; pronotum dengan garis melintang;
forcep bercabang yang lebar pada pejantan dan dengan batas dalam
yang berbentuk panah; pygidium betina dengan garis melintang,
bagian yang terpisah tidak sempit .....Chelisoches morio (Fabricus)
b. Coklat kekuning-kuningan hingga merah cerah kecoklatan; antena
yang berwarna coklat terang; kuning terang dengan pita merah gelap
kecoklatan pada kedua sisi lateralnya; pronotum yang lebih panjang
dari pada luasnya; segmen abdominal ke-3 dengan tubersel yang
kecil; pygidium yang pendek pada betina, bagian terpisahnya
sempit......................................................Proterus simulans (Stal)
18.a. Tepi belakang dan sudut pronotum melingkar dan melebar; sisi
segmen abdominal sedikit tumpul dan tidak berbentuk terbalik;
paramer dengan sudut apikal yang tajam ...............................................
........................................................ Euborellia philippinensis Srivastawa
xi

b. Tepi belakang pronotum agak kotak; sisi segmen abdiminal ke-7 dan
ke-9 berbentuk terbalik; sudut apikal eksternal paramer sedikit
melingkar ............................................... Euborellia annulata (Fabricus)
19.a. Dua pasang sayap yang tidak seimbang; sterna (tulang dada) II dan III
pejantan dengan aksesori genital yang kompleks
(ODONATA)...................................................................... 20
b. Sayap yang tidak seimbang................................. 21
20.a. ........... Sayap belakang melintang yang berbentuk segitiga; sayap yang seperti
asap transparan dengn warna coklat yang terang pada apices (apex
puncak) titik sayap basal meluas mencapai 2 ante-nodal dan sudut
normal sayap pada pejantan; pterostigma berwarna merah gelap
kecoklatan menutupi 2 sel; garis depan yang berwarna merah;
prothorax dan thorax berwarna merah kecoklatan sama dengan kaki;
terletak jauh pada akhir tulang paha dan permukaan dalam tibia yang
berwarna hitam kecoklatan; abdomen basal yang meluas, secara
apikal meruncing; berbentuk terbalik dengan jelas dan berwarna
merah tua cerah; lamina genital pejantan tidak tertutup (telanjang)
atau dengan beberapa rambut-rambut emas pada permukaan luarnya;
batas segmen VIII ditandai dengan batas dan yang melebar dengan
batas apikal hitam dengan piringan ventral yang kecil; vulva
berbentuk segitiga berskala pendek secara ventral sangat bengkok dan
secara apikal pada sendi tubuh genital betina.................
............................................................ Ortherum testaceum (Burmeister)
b. Sayap belakang berbentuk segitiga bebas dari syaraf yang melintang;
sayap yang transparan seperti asap dengan sedikit tanda pada puncak
dan batas sayap; pterostigma hitam dengan bagian tengah berwarna
kuning kecoklatan, tertutupi 2 sel; bagian depan kuning; notch (suatu
lekukan yang berbetuk V pada suatu permukaan atau tepi) yang
sangat dalam hingga membentuk dua segitiga dengan tanda berwarna
xi

hitam di depan prothorax yang berwarna kuning cerah, thorax dan
abdomen berwarna hijau kekuningan dengan tanda hitam; segmen IV
hingga VI dengan dorsal oval yang melebar dengan totol (titik) hitam
pada basal sepertiga yang dilanjutkan dengan baik sepanjang dorsal
tengah carina hingga bergabung dengan cincin hitam apikal yang
sangat lebar pada bagian IV dan V; genital pejantan dengan rambut
panjang yang sangat banyak; pelat vental betina berada pada segmen
VII dengan notch cembung yang kecil pada akhiran dimana sedikit
menjauhi ventral; plat keel (pembuluh dasar yang datar) ventral ke 9
terbentuk secara basal dan cembung pada puncak
(apex)...................................... Orthetrum sabina (Drury)
21.a. Pembuluh darah sayap dengan cabang yang marginal; sayap yang
melebar dengan tumpul hingga sedikit melingkar pada puncak; Rs
sedikit berombak dan rangkaian dalam gradasi dari kedua sayap
ditutupi dengan Rs; subcosta (sub tulang) dan radius (tulang lengan)
sayap belakang pejantan digabungkan dibawah stigma (noktah);
stigma pejantan dengan cepat dikembangkan, sempit pada sayap
bagian depan, dan melebar dan sering berwarna coklat berpigmen,
tidak pernah tergabung dengan radius pada sayap belakang; yang
dewasa berwarna hijau dengan belang berwarna oranye setengah
kekuningan yang mencolok pada dorsal; larva pengangkut sampah,
kepala dengan 6 warna coklat belang kemerah-merahan mencolok, 4
bagian tengah membentuk Y; badan dengan 3 belang kecoklat-
coklatan yang membujur (NEUROPTERA) (Chrysopidae)..........
.........................................................................Chrysopa basalis Walker
b. Pembuluh darah pada sayap tanpa cabang marginal, bukan larva
pengangkut sampah...................................................... ..22
xi

22.a. Sayap depan membentuk kitin (chitin) yang sebenar-benarnya atau
tidak terlipat secara kasar, plat yang kaku yang disebut elytra
(COLEOPTERA)........................................................................ 23
b. Sayap depan bermembran yang memanjang tanpa hamuli (proses
menyangkutkan) dan melepaskan sutura basal (fundamental/dasar),
atau sayap depan dan sayap belakang digabungkan oleh hamuli
(struktur pengaitan) selama terbang; beberapa spesies tidak memiliki
sayap dengan karakteristik yang membentuk tonjolan
(bengkakan)......................................................... 24
23.a. ........ Tidak ada suture (tampak seperti persimpangan dua tulang) Notopleural
pada prothorax; sayap tanpa oblongum (menyimpang dari bentuk
bujur dengan memiliki satu poros yang panjang); coxae belakang yang
mudah digerakkan, terpisah dari meta-sternum dan tidak pernah
membagi tulang dada (Sternum) abdominal basal menjadi 2 cuping
yang bercabang....................................................... .25
b. Terdapat suture Notopleural, sayap dengan oblongum; coxae belakang
tergabung pada meta sternum membagi sternite abdominal menjadi 2
cuping yang bercabang ......................................... ..26
24.a. Radial dan Sc + R hampir menyatu pada puncak sayap, tak bercabang;
bagian tengah dengan 3 cabang yang miring pada sepertiga apikal;
cubitus dengan 15 cabang, tridichotomous (terbagi menjadi tiga) pada
bagian tengah; ocelli (mata serangga/ noktah berwarna yang
dikelilingi cincin warna yang berbeda pada sayap kupu-kupu) dan
fontanelle (ruang bermembran dalam tengkorak pada sudut tulang
parietal) mencolok; prothorax yang membelah sepanjang anterior
tengah dan bagian posterior tengah; spesies oriental.............................
....................................................................Macrotermes gilvus (Hagen)
b. Sc + R dan sektor radial yang menyatu kearah apex dan bergabung
xi

dengan ujung bagian tengah, bagian tengah bercabang pada
pertengahan dengan cabang pentadichotomous, cubitus dengan 14
cabang pembuluh darah tunggal pada sayap depan; kepala subovoid
dengan perbedaan fontanella, clypeus (area perlindungan yang keras
pada kepala seranga) yang agak lebar, sedikit membelah sepanjang
batas apikal hingga lurus, tenggelam secara dalam pada lekukan
depan; labrum (bibir bagian atas pada mulut serangga) lebih panjang
daripada lebar; sebagian berbentuk kubah; pronotum subtruncate
(memotong) dengan membelah semenit pada batas anterior tengah,
sudut anterolateral sedikit ditinggikan, batas posterior berlekuk
sedang........................................................ Microtermes sp.
25.a. Tanda elytral (bagian luar yang keras biasanya berwarna terang tempat
sayap serangga Coleopterous) berombak dengan baik, garis zig zag
ganda, jelas dan tebal namun tidak pernah menjadi satu; pronotum
menutupi dengan tanda garis hitam yang melintang di bagian tengah
sepanjang batas anterior dan posterior, dan potongan garis hitam
sempit yang melingkar di bagian tengah pada cakram sendi; penis
pejantan dengan lebar, plat yang terbelit, lebih lebar pada bagian yang
melengkung dan semakin dalam berbatasan pada apex.........................
.................................................................Laccophilus sharpi Regimbart.
b. ........ Tanda elytral seperti diatas namun secara umum tebal dan menjadi satu;
pronotum tanpa menutupi tanda hitam anterior dan posterior sama
sekali, penis yang berbentuk setengah kurva sedang, hampir secara
keseluruhan lebar dan berbentuk pada apex di sisi ventral......................
..................................................Lacchopilus parvulus Aube.
26.a. Kepala yang diperpanjang menjadi paruh atau moncong yang berbeda;
segmen basal antena genikulat biasanya diterima pada alur dalam
moncong; tak ada labrum; tarsus 4-4-4; tibia depan biasanya tanpa
serangkaian gigi eksternal atau terpisah secara panjang kedalam
xi

cabang yang keras; ukuran dan bentuk variabel
(Curculionidae).................................................... 27
b. Tidak dengan karakter kombinasi yang disebutkan di atas. 28
27.a. Pronotum lebih panjang daripada lebar, hampir seperti empat persegi
panjang; tubuh yang ditutupi dengan pernish seperti skala mantel,
seperti skala manik-manik sepanjang batas mata, belakang kepala,
paruh apikal sepertiga, coxae I hingga III, prothorax ventral, dan
antara coxa II dan akhir 4 abdominal sternum kecuali bagian yang
kedua dari belakang; mata yang terpisah tersembunyi secara dorsal,
dua kali lebih panjang daripada yang melebar; ruang antara mata
adalah cembung; antena yang beralur lurus; ruangan tidak mencapai
mata; tibia II setengah cembung dengan tulang atas bagian belakang
yang melengkung secara mencolok dan yang satu lagi berlawanan
arah; abu-abu kelabu; dewasa 3-3.5 mm, spesies yang sabar
(temperate) .......................................Lissarhoptrus oryzophilus Kuschel.
b. Pronotum yang lebih lebar dari panjangnya, mengelilingi sepanjang sisi
lateral; tubuh yang diselimuti daun kecil seperti skala pada elytra dan
sesuatu yang berbentuk skala melingkar pada pronotum; mata yang
tampak mencolok secara dorsal, seperempat lebih tinggi daripada
lebarnya; ruang antara mata dengan sebuah lubang, beralur elytral
dengan baik dan lurus; tibia yang lurus, II melengkung ke arah lubang
dengan jalur tunggal; dewasa berwarna hitam 5 mm atau lebih, spesies
oriental ........................................................ Hydronomidius molitor Faust
28.a. Antena lamella (paling tidak tiga); dengan sepuluh atau beberapa
segmen; coxae depan yang mencolok; pygidium yang tidak
terlindungi pada sebagian besar spesies (Scarabacidae). 29
b. Tidak berantena lamella....................................................... .30
29.a. Tubuh berwarna hitam dan sedikit cerah, permukaan yang diselimuti
dengan bentuk bola hingga oval dengan noktah kuning keputih-
xi

putihan; clypeus yang terpisah membelah secara anterior dan berbelok
dengan lebar secara posterior; akhiran lateral cuping pronotum
dibelakang pertengahan dan pada titik ujung posterior; panjang tubuh
sedikitnya 30 mm...................................Leucopholis irronata sp.
b. Tubuh yang berwarna merah kecoklatan, tidak mengkilat, secara
keseluruhan terbungkus dengan paku seperti setae; clypeus yang
melebar dibatasi dan mengangkat ke pertengahan secara apikal
(terlihat secara frontal) tidak membelah, batas lateral cuping pronotum
sedikit dibelakang bagian tengah, ujung posterior melingkar; tubuh
dengan panjang lebih dari 30 mm. ..................Leucopholis sp.
30.a. Serangga air, maxillari palpi seperti antena, panjang, sepanjang atau
lebih panjang daripada antena yang pendek; vertex dengan bentuk Y
berkesan seperti garis, antena cupula yang didahului oleh lima segmen;
rongga coxal depan terbuka di belakang; procoxae tidak
menyembunyikan prosternum; segmentasi tarsal 5-5-5; dengan atau
tanpa bagian tengah pembuluh tulang dada (sternal keel)
(Hydrophilidae)............................................................................ 31
b. Serangga terestrial; maxila palpi yang pendek; vertex tidak terkesan
berbentuk Y; antena 11-8 bersegmen tanpa cupula; variabel pronotum
yang juga hexagonal (bersegi enam), ditarik pada akhir kedua atau
melebar hingga membulat pada bagian tengah; kepala yang
subglobular hingga benar-benar melintang; segmentasi tarsal 4-4-4, 5-
5-4 atau 5-5-5 .............................................. 32
31.a. Berdasarkan dua baris longitudinal yang menembus terpisah secara
melebar; jarak antara mereka sepanjang jarak dari sisi scutellum
hingga membentuk pola (punctate [ditandai dengan titik, garis, bintik,
dsb] merupakan sebuah pola) subsutural; sternal bagian tengah yang
mencapai pertengahan tulang dada (sternum) III; tubuh ventral
termasuk kepala dan thorax berwarna hitam dengan sedikit merah
xi

kecoklatan pada puncak femora dan sisi abdomen; persimpangan
mengenai kesan bentuk Y pada tingkatan pertengahan mata, kaki yang
berbentuk Y lebih pendek daripada panjang mata yang diambil secara
lateral (14:18); panjang 32-35 mm..........................................................
.......................................................Hydrophitus acuminatus Motschulsky.
b. Berdasarkan dua baris pola longitudinal masing-masing lebih dekat
dari pada jarak pola subsutural hingga sisi scutellum; sternal median
hampir mencapai puncak tulang dada III; tubuh ventral berwarna
merah kecoklatan; persimpangan kesan bentuk Y diatas pada
pertengahan mata, kaki Y lebih panjang dari panjang mata yang
diambil secara lateral (20:17); panjang 28 mm....................
.............................Hydrophilus nr. Bilianeatus cahmirensis Redtenbacher.
32.a. Formula tarsal 5-5-4, heteromerus dengan cakar yang terdiri dari dua;
proses sklerosa seperti pisau dibawah setiap cakar; tubuh yang silindris
dan cukup lembut; mata yang hampir melintang dengan membatasi
batas dekat antena (Meloidae) .................................. 33
b. Variabel formula tarsal 5-5-5, 5-5-4, 4-4-4 namun tanpa cakar seperti
tersebut........................................................................................ .34
33.a. Tubuh yang keseluruhan hitam, tertutup dengan rambut putih yang
tebal, mata yang miring dengan antena dasar dibawah titik puncak;
antena yang warnanya sama dengan tubuh kecuali scape (dasar antena
serangga) yang kecoklatan, pedicel (suatu hal yang kecil (seperti
Subordinat) yang berstruktur seperti tangkai pada binatang), sebagian
segmen dorsal III seluruhnya tertutup dengan rambut dorsal dan
rambut hitam lateral dan ventral; scape hampir 3 kali sepanjang
pedicel, segmen III lebih panjang daripada segmen IV, sepertiga lebih
pendek daripada gabungan panjang IV dan V....Cylindrothorax sp.
b. Tubuh berwarna hitam kecuali pronotum yang berwarna oranye
kecoklatan; mata yang melintang dengan antena dasar yang hampir
xi

sejajar dengan tingkat anterior mata; batas pronotum ditandai alur yang
menaikkan lingkaran luar, batas lateral dan posterior berwarna coklat
gelap, sepertiga anterior dengan bagian dalam yang melintang; elytra
dengan biru yang berkilauan; keseluruhan antena berwarna hitam, dua
kali scape sepanjang pedicel, segmen III sepanjang segmen IV..............
....................................Cylindrothorax melanocephala Fabricus
34.a. Segmentasi tarsal 3-3-3 (setiap tarsus dengan 3 segmen, biasanya tiap
4 segmen dengan dua segmen basal yang meluas dan pilose (yang
tertutup dengan rambut) yang padat di bawahnya, kedua, menghasilkan
cuping yang panjang di bawah, tiga menit dan tertutup, keempat
panjang); kepala yang benar-benar deplexed atau tenggelam kedalam
prothorax; tubuh yang oval melebar dan sangat cembung; keseluruhan
abdomen tertutup elytra; 5-6 adalah sternum yang tampak, sternite
basal dengan garis femoral lengkung yang menuju ke bagian belakang
dari dalam coxae akhir; antena 8-11 bersegmen batang (Coccinellidae)
................................................................................................. .35
b. Segmentasi tarsal 5-5-5 atau 5-5-4, bentuk tubuh biasanya panjang,
tidak begitu cembung, kepala tidak benar-benar tenggelam dalam
prothorax.. ........................................................................... 36
35.a. Clypeus meluas secara lateral; antena 8 bersegmen; garis postcoxal
(coxa akhir) yang lengkap, cakar tarsal yang sederhana, benar-benar
tebal pada dasarnya; tubuh yang oval hingga bulat telur dan cukup
cembung diatas, elytra dengan tiga longitudinal diantaranya.. 37
b. Clypeus tidak meluas secara lateral, sudut anterolateral clypeus
dihasilkan maju; antena 11 bersegmen; garis postcoxal tidak lengkap;
cakar tarsal biasanya berbentuk cuping; genae meluas hingga mata;
mandible (rahang bawah) yang bifid (dipisahkan oleh cuping yang
dalam menjadi dua bagian) pada apex; tubuh yang bulat melebar
xi

hingga oval panjang dengan atau tanpa titik atau pita longitudinal
yang melebar........................................................................... 38
36.a. Pronotum subglobular; seluruh kaki berwarna hitam kecoklatan; femur
(tulang paha) secara keseluruhan hitam kecoklatan; segmen akhir palpi
berwarna coklat; area basal elytra kecoklatan tidak sangat dekat
dengan ptrotonum . ................................ Paederus tamulus Erichson
b. Pronotum yang bulat memanjang; semua kaki kuning kecoklatan
kecuali apex femur III; segmen terminal palpi kecoklatan; area basal
elytra kecoklatan dekat dengan pronotum ........Paederus Fuscipes Curtis
37.a. Discal dan sutural (suatu simpangan komponen yang serupa) vittae
(belang warna) hitam keduanya melebar, jangkauan dasar elytra dan
menyatu dengan basal, pita discal biasanya lebih berbeda 2 kali lebar
daripada luas yang kuning dan pita sutura yang diambil secara
terpisah; kepala yang berwarna kuning atau keseluruhan merah dengan
area vertex yang hitam pada pejantan dan semuanya hitam pada betina,
pronotum yang berwarna kuning kecoklatan; menembus kepala dan
pronotum dengan baik dan jarang dan lebih kuat dan dekat pada elytra
........................................................Brumoides lineatus (weise)
b. Kedua vitta (garis warna) sutural dan discal sempit dan berwarna
hitam;
discal pita jarang lebih dari dua kali lebar daripada pita kuning dan
sutural dan tidak pernah menyatu dengan pita sutural; hanya pita
sutural yang mencapai batas elytra; warna yang sama dengan B.
lineatus....................................... ..Brumoides Suturalis (Fabricus)
38.a. Tidak ada jalur tibia pada semua kaki.................................. 39
b. Tibia II dan III dengan jalur......................................... 40
39.a. Elytral epipleura lebar, cekung dan menurun keluar. .......... 41
xi

b. Elytral epipleura sedang, cekung dengan lemah dan hampir horizontal;
tubuh yang melebar oval memanjang dan sedikit cembung; prostenum
tanpa carina (struktur yang berbentuk terbalik); garis abdominal yang
tidak lengkap; pronotum yang berwarna kuning kemerahan dengan
satu atau dua pasang kuadrat hingga totol hitam yang suboval; elytron
secara normal dengan sepasang pada tiap-tiap tepi hitam yang
melintang, median, dan totol pada tiap post median dan subapical; pita
sutural yang sempit dan melebar setelah ditengah; paramere pendek
dan sedikit kasar, sekitar sepanjang potongan basal; infundibulum
panjang .................................. Harmonia octomaculata (Fabricus)
40.a. Elytra dengan tiga cuping hitam atau marking subhumeral sedikit
berbentuk Y, pita postmedian hitam berombak dan menyatu dengan
batas sutural, titik subquadrat hitam pada tiga perempat batas
eksternal, dan satu bintik hitam pada tiap akhir batas sutural; setiap
elytron dengan 5 bintik; prostenum dengan sepasang carina yang
meluas benar-benar meluas diluar level coxa depan; garis abdominal
berbentuk garpu V seperti pada bagian eksternal, tibia III dengan
perbedaan jalur apical.................coccinella repandu Thunberg
b. Bintik Elytral globuilar dan subglobular dan terpisah dengan baik dari
yang lain kecuali hampir bintik yang berdampingan dibelakang
scutellum; setiap elytron dengan 4 bintik; pita sutural tidak ada kecuali
di dasar ............................................Coccinella septempunctata Linnaeus
41.a. Elytra dengan lapisan longitudinal; pronotum dengan tanda
hitam......................................................................................... 42
b. Elytra keseluruhan kuning hingga kuning kemerahantanpa tanda hitam
.............................................................................................................. 43
42.a. Relatif melengkung dan lebih pendek daripada M.Hirashima dan M.
Yasumatsui; paramere subglobular nyata pada setengah apikal, apex
cuping bagian tengah memotong. .. Micraspis discolor (Fabricus)
xi

b. Sutural dan pita discal mencolok............................. 44
43.a. Pita sutural hitam; tipis dan sempit pada kedua akhirannya tapi
melebar secara gradual; tidak ada pita discal; sepertiga posterior
pronotum berwarna hitam pada bagian tengah m sepasang bintik
berbentuk bola di atasnya (kadang-kadang seluruh basal setengah
hitam tanpa bintik diatas tapi dengan 2-3 anterior bergerigi tajam);
elytra berwarna oranye kecoklatan; kapsul siphon yang kerasnya
sedang; lengan luarnya agak keras dan lengan dalam pendek dan
memotong pada ujung; tubuh siphon oval pendek, sekitar 4/5 waktu
selebar panjangnya; kepalanya sedikit menyempit daripada separuh
lebar pronotal dan jarak interocular sedikit pendek daripada 0.5 lebar
kepala; sisi apikal segmen terminal antena benar-beanar memotong
dengan miring; carina prosternal melebar secara terpisah; siphon cukup
keras dan melengkung lemah dengan sclera yang ramping dan lebih
panjang sclera pada apikal akhir; kapsul siphon sangat panjang dan
ramping pada inner proses, yang terakhir jarang lebih pendek darip
pada proses luar; perbandingan slender tegmen; apex potongan median
benar-benar melengkung secara dorsal dan menajam pada apex disisi
pandang; sangat sempit; sisi paralel dengan ujung yang membelah;
kemerahan dengan kepala coklat kekuningan, antena, pronotum,
scutelum, kaki dan abdomen kecuali untuk area hitam
median..........................................Micraspis hirashimai Sasaji.
b. Tubuh yang hampir hemispherical, sedikit panjang dari pada lebar
kepala yang melebar berbeda dari pada separuh lebar pronotum; jarak
interocular hampir separuh melebar seperti lebar kepala; sisi apikal
segmen antena 11 membelah sedikit miring; siphon relatif ramping dan
agak melengkung; kapsul siphon ramping dengan proses luar yang
lebih lama dari proses dalam; tegmen ramping dan panjang, sekitar 2/5
sepanjang sipho; potongan median ramping; lebih dari 3/5 tegmen
melengkung lemah secara lateral; oranye kecoklatan; kepala coklat
xi

kekuningan hingga oranye kecoklatan dengan antena yang gelap dan
bagian mulut; bagian bawah thorax dan abdomen seluruhnya coklat
dan kakinya kuning kecoklatan.... Micraspis yasumatsui Sasaji
44.a. Pita discal yang melebar dan melengkung, 2/3 kali melebar dari pada
pita sutural, dan tidak mencapai distal dan akhir proximal elytra;
separuh pronotum posterior hitam dan separuh apikal kuning; warna
umum coklat kekuningan ........................Micraspis inops (Mulsant)
b. Pita discal yang lebih sempit dari pada pita sutural area median; kedua
pita lebih sempit dari pada latar belakang elytra kuning kemerahan,
mencapai akhir proximal elytra; pronotum kehitaman kecuali batas
kuning lateral; warna umum kuning kemerahan..........................
........................................................................ Micraspis vincta (Gorham)
45.a. Ovipositor tanpa perbedaan katup apikal, terletak dan membentuk S ;
elytra meluas hingga apex abdomen; anterior tibia dengan eksternal
dan internal tympanum (membran yang menutupi organ pendengaran
pada kaki serangga) dengan ukuran yang sama; posterior tibia dengan
tepi bergerigi tajam antara tulang belakang, tulang belakang yang
panjang lebih dari 6 pasang; gryllid coklat pucat kekuningan,
phytophagous ...............................................Euscyrtus concinnus (Haan)
b. Ovipositor tidak berbentuk S, posterior tibia tidak bergerigi, gryllid
predator ................................................................................................ 46
46.a. Pembuluh Elytral berbeda pada kedua kelamin, jantan dengan anal
lapang yang rapi dan bercermin, elytra betina cembung dengan lemah,
tanpa pembuluh yang salah dan dengan 5 pembuluh yang lurus pada
dorsal lapang; kepala tanpa tanda berbentuk V dorsal; scape dan
pedicel kuning pucat; segmen terminal maxilari palpi bersegitiga
dengan ujung melebar yang membelah; segment tarsal ke dua kuning;
kepala, thorax, sayap, dan lengan kuning. .......................................
xi

................................................................. Anaxipha longipennis (Serville)
b. Pembuluh elytra sama pada kedua kelamin, jantan tanpa cermin; kepala
dengan kuning cerah hingga tanda putih yang dorsal, scape dan pedicel
hitam; segment terminal maxilary palpi hitam dengan warna coklat,
dan agak melebar dan membelah pada ujung; segmen tarsal ke dua
hitam; biasanya hitam dengan warna merah kecoklatan pada sayap dan
dorsum abdominal, kaki kuning keputihan..........................
.........................................................................Metioche vittaticolis (Stal)
2. Kunci identifikasi untuk spesies Agriocnemis femina femina dan
Ischnura senegalensis.
1.a. Dengan tiga perbedaan bagian tubuh kepala, thorax, dan abdomen
yang bersegmen; 6 kaki yang bersayap atau (serangga) tanpa sayap... 2
b. Dengan hanya 2 bagian tubuh cephalothorax (kepala yang terpadu
dan thorax) dan abdomen yang tak bersegmen; 8 kaki; tak memiliki
sayap (laba-laba) ................................................................................ 25
2.a. Dengan sayap (dengan sedikit pembuluh darah atau dikembangkan
dengan baik)......................................................................................3
b. Tanpa sayap ... 26
3.a. Dengan hanya sepasang sayap. ................................. 4
b. Dengan 2 pasang sayap.............................7
4.a. ...........Sayap bagian depan dikurangi menjadi pseudohaltere, seperti kulit dan
tanpa venation (rangkaian syaraf dalam sayap serangga); fungsi sayap
bagian belakang yang jelas diperluas, kepala dengan mata seperti
buah berry yang besar, 4 atau 7 antena yang bersegmen; pro dan
mesothorax banyak dikurangi, metathorax sangat besar; tanpa
trochanter (segmen kedua pada kaki serangga); benalu bersayap yang
terbelit, jantan/betina (STREPSIPTERA)........................ 5
xi

b. ........Kaki depan yang dikembangkan, memiliki membran dan dengan system
syaraf; kaki belakang dikurangi seperti tali pemukul; pro dan
metathorax banyak dikurangi; dengan trochanter; lalat buah, parasit,
dan predator (DIPTERA) ............................................ ..6
5.a. Postlumbium tampak besar dan agak melingkar; postscutelum besar,
sekitar 0.7 dari keseluruhan metathorax; pembuluh darah yang lurus
sedikit cembung; cephalotheca pejantan sangat jelas berbentuk
bujur telur (oval) dan cembung ......................................................
...................................... Elenchus yasumatsui Kifune & Hirashima
b. Postlumbium kecil, postcutellum yang subtriangular dengan puncak
yang sempit dan melingkar, dengan metanotum sekitar 0.4; pembuluh
darah yang lurus/langsung dengan puncak yang bengkok;
cephalotheca pejantan berbentuk bulat..
................................................. Elenchus japonicus Esaki & Hashimoto
6.a. ......... Hama Beras Asia; hypoproct akhir apikal yang bulat; bahan pengencer
di (dalam) sepertiga gonostyle apikal; garis tepi di depan abdominal
VII dan VIII tanpa area yang memiliki pigmen yang beda, mulut yang
terbagi menjadi 4 maxillary palpi (Organ perasa yang bersegmen pada
mulut artropoda; sebagai organ perasa)..................................................
..............................................................Orseclia oryzae (Wood- Mason)
b. Hama Beras Afrika; hypoproct akhir apikal yang
sedikit dibentuk;
Gonostyle yang sedikit diruncingkan dalam apikal sepertiga; garis
tepi depan abdominal VII dan VIII dengan pita sempit yang
berpigmen tidak beraturan, mulut yang terbagi menjadi 3 maxillary
palpi................................ Orseolia oryzivora (Harris and Gagne).
7.a. Pronotum dengan cabang cuping samping turun sebesar punggung di
xi

atas abdomen, kaki belakang dengan tulang paha yang besar, coxae
(segmen pertama dari kaki serangga) yang kecil dan terpisah dengan
baik; antena yang pendek hingga panjang, kaki depan yang normal
atau telah berubah (lebar dan seperti sekop pada Gryllotalpidae);
belalang, jangkrik dan tonggeret (ORTHOPTERA).....8
b. Pronotum dan kaki tidak seperti diatas .....................9
8.a. Fastigium vertex lebih panjang dari pada panjang penyusun mata;
kepala yang tajam seperti lembing; rasio panjang fastigium paling
sedikit berjarak antara mata 2.5-3 pada betina dan 3-3.3 pada
pejantan; kecuali pada yang ramping, pronotum betina dengan 2
bagian sulci (permukaan otak) tanpa syaraf yang melintang.
........................................ Atractomorpha psittacina (de Haan)
b. Fastigium dari vertex berkembang dengan baik, lebih pendek dari
panjang penyusun mata; kepala yang berbentuk kerucut; rasio panjang
fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.25 pada pejantan dan
1.7-2.1 pada betina; sayap belakang berwarna merah keungu-unguan;
area yang berselaput dari cabang cuping samping menonjol, sulci
pronotum dengan syaraf yang melintang; komponen kelamin kecil;
klep yang juga kecil, berbentuk kerucut pendek tetapi sedikit
bengkok; spesies yang kecil; kurang dari 20 mm pada jantan dan lebih
dari 20 mm pada betina ..........................................................................
....................................Atractomorpha crelunata (Fabricius)
9.a. Kecil, biasanya serangga yang ramping dengan bagian mulut yang
secara asimetris kasar dan tajam; sayap yang pendek dan sempit,
dengan sistem syaraf yang kurang, fringe (bagian dari rambut depan
yang menggantung melampaui kepala bagian depan; batas alami dari
rambut, pada hewan atau tanaman) yang marginal; tarsi (segment
akhir bagian tubuh pada serangga) dengan kandung kemih apikal
yang dapat dibalik (segmen akhir yang ditelan); ketiadaan cerci; apex
xi

(puncak) abdomen yang bulat; titik ovipositor ventral yang mengenai
sirip perut, ujung sayap yang sempit secara apikal; 6 hingga 9 antena
yang bersegmnen, thrips (hama kayu) (Thripidae)............................. 10
b. Tidak dengan kombinasi karakter diatas................. 11
10.a. Sayap depan tanpa syaraf longitudinal bila ada; tidak ada microtrichia
dalam membran sayap; abdomen tubular (seperti pipa) segmen X
dalam di kedua jenis kelamin tanpa pembagian longitudinal dan
ventral; betina dengan bagian perut ovipositor yang bermembran
antara segmen IX dan X; kepala yang panjang dan mimiliki sisi yang
paralel; prothorax dengan 8 anteroangular yang panjang dan
posteroangular setae; 8 antena yang bersegmen, kecoklat-coklatan
kecuali segmen pita ketiga yang berwarna kuning terang; segmen III
dengan 0-2 indra perasa yang berbentuk kerucut dan 4 kerucut pada
segmen IV; postocular seta yang berkembang dengan baik; panjang,
sekitar 50; (Tubulifera) ....................... Haplothrips aculeatus (F)
b Berhubungan dengan H. aculeatus; prothorax dengan 10 setae silindris
yang panjang, seperti cangkir pada ujung; pelta (tameng (shield)
seperti struktur) yang terbalik membentuk T, antena kecoklatan pada
segmen basal 2, VII VII dan apical dari VI, III-IV-V dan basal
dari VI adalah kuning; segmen X abdomen lebar dari segment VII
pada betina ............................. Haplithrips ganglbaueri Schmutz.
11.a. Kedua pasang membran sayap tertutup secara luas dengan skala yang
overlapping, bagian mulut dalam gulungan proboscis (bagian mulut
yang diperpanjang); antena dengan segmen yang banyak, ngengat,
kupu-kupu (LEPIDOPTERA)........................................... .12
b. Tidak seperti yang disebutkan di atas ................................ .13
12.a. Segmen palpi ketiga pendek dan keras; 2 syaraf pada sayap depan
xi

berdekatan dengan akhir sel daripada kaki mereka; bagian atas sayap
depan pejantan dan betina berwarna kuning-oranye dengan marking
coklat, sayap depan pejantan dengan pita miring yang sempit dari
syaraf tengah 1b ke syaraf asal 4; sayap depan yang lurus; pita akhir
yang berada 1b dari syaraf ke syaraf 8 dan titik oranye dalam sel pada
sayap belakang betina; batas ventral vulva jantan tanpa bahu yang
keras..................................... ..Telicota augias (Linnaeus)
b. Segmen ketiga palpi panjang dan tipis; antena yang berbentuk seperti
pemukul dengan apiculus yang bagus dan pada sudut antena; di
bawah bagian sayap depan dengan syaraf basal bagian paling bawah
12 (Sc) dilingkari dengan skala rambut; syaraf 2 (Cu2) lebih dekat
dengan sel, syaraf 4 lebih jauh dari syaraf 3 daripada syaraf 5; pita
akhir berada pada bagian atas sayap depan yang meluas dari dorsum
ke costa, sayap belakang dengan 6 titik oranye ............................ .
............................................................Potanthus confucius (Fruhstorfer)
13.a. ...... Paruh muncul dari depan atau dari bagian belakang kepala; sayap depan
yang tebal pada dasar dan bermembran pada ujung (hemelytra), ujung
yang overlapping pada yang lainnya (HEMIPTERA)................ 14
b. Bagian mulut tidak seperti paruh, biasanya mandibula . 15
14.a. Antena 6 atau 7 bersegmen; quinquelocular (lima tempat) pori-pori
sangat banyak dan dibagi rata secara dorsal kecuali pada bagian
tengah dengan hampir garis triocular pori-pori tunggal; 4 pasang
cerari yang dibatasi pada ke-6 dan segmen abdomen posterior; cuping
anal cerarii dengan tiap 2 atau 3 seta yang berbentuk lembing, pori-
pori triocular tidak ada; cincin anal tidak tergabung dalam akhir
anterior............................................... Brevennia rehi (Lindinger)
b. ........... 8 antena yang bersegmen; tidak ada pori-pori quinquelocular; terdapat
16 pasang cerarii namun tanpa pori-pori acular dan procular; cuping
anal cerarii dengan sepasang seta berbentuk kerucut yang dikelilingi
xi

oleh sekelompok pori-pori triocular yang padat dan 6 seta bantu;
cincin anal dengan dua baris pori-pori.......................
........................................................ Pseudoccus saccharicola Takahashi
15.a. Cerci sclerotized, tidak bersegmen dan berubah menjadi forcep (organ
atau struktur yang disusun forcep) akhir; sayap depan yang berkurang
menjadi tegmina kecil, sayap belakang yang lebar, bermembran,
semisircular, dan seperti kipas; abdomen yang panjang dan bebas
digerakkan, kaki yang pendek dan cursorial (memiliki tungkai dan
tangan yang digunakan untuk berlari) dengan 3 tarsus (pergelangan
kaki) yang bersegmen. (DERMAPTERA).. ................... 16
b. Cerci yang normal, sayap dan abdomen tidak seperti di atas.. ... 17
16.a. Hitam hingga merah gelap kecoklatan; antena yang berwarna hitam
kecuali segmen XIV-XVII; kuning, hitam terang, bagian dalam apical
dari sepasang yang ditonjolkan; pronotum dengan garis melintang;
forcep bercabang yang lebar pada pejantan dan dengan batas dalam
yang berbentuk panah; pygidium betina dengan garis melintang,
bagian yang terpisah tidak sempit .....Chelisoches morio (Fabricus)
b. Coklat kekuning-kuningan hingga merah cerah kecoklatan; antena
yang berwarna coklat terang; kuning terang dengan pita merah gelap
kecoklatan pada kedua sisi lateralnya; pronotum yang lebih panjang
dari pada luasnya segmen abdominal ke-3 dengan tubersel yang kecil;
pygidium yang pendek pada betina, bagian terpisahnya sempit.
..............................................................................Proterus simulans (Stal)
17.a. Dua pasang sayap subequal; sterna I dan III pejantan dengan aksesoris
genital yang lengkap (ODONANTA).......................... 18
b. Sayap yang tidak seimbang.................................. 19
18.a. Capung yang lebar, panjang 27-42 mm, sel berbentuk seperti cakram
xi

(diskoidal) terbagi longitudinal kedalam segitiga dan supra segitiga;
sayap tampak horisontal bila ia berbaring, sayap belakang melebar
daripada sayap depan dan mengitari anal pada kedua jenis kelamin;
sayap segitiga yang berbeda, titik ruang depan dalam sayap depan, dan
memanjang menurut panjangnya dan dekat arculus pada sayap depan,
mata yang globular, menyentuh atau agak terpisah ............... .20
b. Agak kecil dengan panjang 18-32 mm, capung (damselflies-serangga
Odonanta, seperti capung dengan sayapnya yang akan menutup tubuh
ketika beristirahat) dengan tubuh yang ramping; sayap depan dan
belakangsama pada bentuk dan pembuluhnya; sell discoidal
bersegiempat, tidak terpisah secara longitudinal; mata yang terpisah
secara melebar...................................................................................... 21
19.a. Radial dan Sc + R hampir menyatu dengan apex ayap, tidak bercabang;
bagian tengah dengan 3 cabang yang miring dalam apaikal 1/3; cubitus
dengan 15 cabang, tiga perbedaan pada bagian tengah; ocelli dan
fontanel yang mencolok; prothorax yang membelah sepanjang anterior
tengah dan bagian posterior tengah; species oriental ..........
..................................................................... Macrotermus gilvus (Hagen)
b. Sc + R dan sektor radial menyatu kearah apex dan bergabung dengan
ujung medius, cabang medius pada separuh pertengahan dengan lima
perbedaan cabang, cubitus dengan 14 cabang pembuluh tunggal pada
sayap depan; kepala subovoid dengan fontanel yang berbeda, clypeus
yang lebarnya sedang, sedikit membelah sepanjang batas apikal hingga
lurus, masuk kedalam pada cekungan depan; labrum yang lebih
panjang dari pada lebarnya, berbentuk seperti kubah; pronotum sub-
menembus dengan membelah pada batas tengah anterior, sudut
anterolateral yang sedikit naik, batas posterior yang sedikit
berlekuk...............................................................Microtermes sp.
xi

20.a. Sayap belakang segitiga yang melintang; sayap yang transparan
dengan warna coklat terang pada apices, bintik lebar sayap basal
mencapai sebelum kepala (ante-nodal) dan sayap sudut tornal pada
pejantan; pterostigma berwarna coklat gelap kemerahan yang
menutupi 2 sel; bagian depan sangat merah; prothorax dan thorax
berwarna coklat kemerahan sama dengan kaki; distal akhir femora dan
permukaan dalam tibia coklat kehitaman; abdomen basal yang
melebar, meruncing secara apikal; memiliki bentuk yang terbalik dan
merah tua terang; lamina genital pejantan telanjang atau dengan
beberapa rambut emas yang panjang pada luar permukaannya; batas
segmen VIII melebar dengan nyata dan batas tepi yang melebar
dengan tepi apikal hitam dengan plat ventral kecil; vulva segitiga yang
pendek sedikit bengkok secara ventral dan apikal terhadap poros tubuh
pada genital betina. ..............Orthetrum testaceum (Burmeister)
b. Sayap belakang segitiga yang bebas dari pembuluh yang melintang;
sayap yang transparan dengan sedikit tanda pada apices dan tepi sayap;
pterostigma hitam dh median coklat kekuningan, menutupi 2 sel;
bagian depan kuning; sangat berbentuk notch hingga membentuk
segitiga pada permukaan depan; prothorak kuning terang; thorax dan
abdomen kuning kehijauan dengan tanda hitam; segmen IV dan VI
dengan bintik oval dorsal hitam yang melebar pada basal sepertiga
yang dilanjutkan dengan baik sepanjang dorsal tengah carina hingga
bergabung dengan cincin apikal hitam yang sangat lebar pada IV dan
V; genital pejantan dengan rambut panjang yang lebat; segmen VII
plat ventral betina dengan notch yang cembung di akhir dimana sedikit
terdapat ruang ventral; bentuk ventral plat ke 9 basal dan
menggelembung pada apex............ Orthethrum sabina (Drury)
21.a. Arculus berada diluar Ax
2
; labrum biru metalik. ............. 22
b. Arculus sedikit diluar Ax
2
........ 23
xi

22.a. Bagian anal superior lebih pendek dari pada inferior dan 3 tulang
belakang (2 apikal dan 1 basal); bagian inferior bersisi paralel lateral
dan dengan rambut pada bagian dalam; bagian bawah protothorax
hijau kebiruan dan biru pada cuping anterior dan posterior; posterior
median dan cuping posterior sedikit dikembangkan; sayap depan
dengan 5-6 saraf posnodal dan 4 pada sayap belakang............
..........................................................Agriocnemis femina-femina (Brauer)
b. Bagian anal superior lebih panjang dari pada inferior dan tanpa tulang
belakang , bagian inferior dengan ruangan ujung yang melengkung;
cuping anterior, bagian bawah dan cuping posterior ekstrem berwarna
hijau apel; cuping posterior bercuping tiga dengan cuping tengah yang
dihasilkan dibelakang; sayap depan dengan 6 saraf postnodal, dan 5-6
di belakang sayap........... Agriocnemis pygmaea (Rambur)
23.a. Batang bagian anal muncul dari tepi sayap belakang, lebih atau kurang
dibawah titik dimana bertemu anal yang melintang (saraf pendek pada
dasar sayap yang melebar dari Cu2 + IA (anal pertama) hingga batang
anal atau bagian sayap yang tersembunyi); pterostigma sayap depan
pejantan dan sayap belakang bentuknya berbeda dan berukuran 8
postnodal di sayap depan; segmen X pejantan dengan sepasang
tubercel apikal secara dorsal; terdapat nintik postocular; thorax dengan
tanda hitam yang berbeda; tubuh yang hitam dan hijau; abdomen
segmen VII pejantan berwarna biru cerah dan kemerahan hingga hijau
pudar pada betina; panjang abdominal 25 mm........................................
..................................................................... Ischnura senegalis (rambur)
b. Bagian batang anal yang menonjol dari tepi belakang pada titik dimana
anal melintang bertemu dengan batang anal ....................................... 24
24.a. Segmen VIII betina dengan apikal ventral tulang belakang; pterostigma
sayap depan hampir dua kali ukuran itu pada sayap belakang tetapi
keduanya abu-abu kehitaman; batas costal dan distal (terpisah dari
xi

bagian tengah tubuh) melebar berwarna putih menutupi tiga bagian sel;
sayap depan dengan 9 saraf postnodal dan 8 dalam sayap belakang;
abdomen pejantan sangat ramping dan termasuk panjang, I-III
berwarna biru langit pucat, IV-VII kuning pucat dan VIII-X biru, X
dengan membentuk bintik X dorsal yang berwarna hitam dan biru yang
melebar pada sisinya; bagian anal hitam, panjang superior 0.5 dari
segmen X dan apex berbentuk melengkung; bagian inferior kecil,
dikelilingi tuberkel; bagian anal betina sangat kecil, kerucut dan hitam;
vulva tidak terlalu mencolok dan biru pucat............................................
................................................................... Aciagnon occidentale Laidlaw
b. Segmen VII betina tanpa tulang ventral apikal; pterostigma sayap
depan sangat miring, berbentuk wajik, hitam kecoklatan dengan sudut
luar dan tepi costal putih yang menyempit, diwarnai dengan biru pada
permukaan sayap paling atas; sayap depan dengan 14 saraf posnodal
dan 12 pada sayap belakang; dorsum abdominal biru metalik gelap,
ventral coklat hingga kuning kecoklatan; segmen abdominal IX dan X
dengan tanda lateral berbentuk V yang terbalik berwarna
kuning.. ..........Pseudagrion pilidorsum pilidorsum Brauer
25.a. Ovipositor tanpa perbedaan katup apikal, terletak dan membentuk S;
elytra meluas hingga apex abdomen; anterior tibia dengan eksternal
dan internal timpanum (membran yang menutupi organ pendengaran
pada kaki serangga) dengan ukuran yang sama; posterior tibia dengan
tepi bergerigi tajam antara tulang belakang, tulang belakang yang
panjang lebih dari 6 pasang; gryllid coklat pucat kekuningan,
phytophagous. ..............................Euscyrtus concinnus (Haan)
b. Ovipositor tidak berbentuk S, posterior tibia tidak bergerigi, gryllid
predator.................................................................................... 26
26.a. Pembuluh Elytral berbeda pada kedua kelamin, jantan dengan anal
lapang yang rapi dan bercermin, elytra betina cembung dengan lemah,
xi

tanpa pembukuh yang salah dan dengan 5 pembuluh yang lurus pada
dorsal lapang; kepala tanpa tanda berbentuk V dorsal; scape dan
pedicel kuning pucat; segmen terminal maxilari palpi bersegitiga
dengan ujung melebar yang membelah; segment tarsal ke dua kuning;
kepala, thorax, sayap, dan lengan kuning. ......................................
................................................................ Anaxipha longipennis (Serville)
b. Pembuluh elytra sama pada kedua kelamin, jantan tanpa cermin;
kepala dengan kuning cerah hingga tanda putih yang dorsal, scape dan
pedicel hitam; segment terminal maxilary palpi hitam dengan warna
coklat, dan agak melebar dan membelah pada ujung; segmen tarsal ke
dua hitam; biasanya hitam dengan warna merah kecoklatan pada sayap
dan dorsum abdominal, kaki kuning keputihan...................
.........................................................................Metioche vittaticolis (Stal)
3. Kunci identifikasi untuk spesies Chlaenius circumdatus, Pheropsophus
dan Anoplogenius microgonus.
1.a. Dengan tiga perbedaan bagian tubuh kepala, thorax, dan abdomen
yang bersegmen; 6 kaki yang bersayap atau (serangga) tanpa sayap.... 2
b. Dengan hanya 2 bagian tubuh cephalothorax (kepala yang terpadu
dan thorax) dan abdomen yang tak bersegmen; 8 kaki; tak memiliki
sayap (laba-laba)................................................................................ 47
2.a. Dengan sayap (dengan sedikit pembuluh darah atau dikembangkan
dengan baik)......................................................................................3
b. Tanpa sayap ... 48
3.a. Dengan hanya sepasang sayap. ................................. 4
b. Dengan 2 pasang sayap.............................7
4.a. ...........Sayap bagian depan dikurangi menjadi pseudohaltere, seperti kulit dan
xi

tanpa venation (rangkaian syaraf dalam sayap serangga); fungsi sayap
bagian belakang yang jelas diperluas, kepala dengan mata seperti
buah berry yang besar, 4 atau 7 antena yang bersegmen; pro dan
mesothorax banyak dikurangi, metathorax sangat besar; tanpa
trochanter (segmen kedua pada kaki serangga); benalu bersayap yang
terbelit, jantan/betina (STREPSIPTERA)........................ 5
b. ........Kaki depan yang dikembangkan, memiliki membran dan dengan system
syaraf; kaki belakang dikurangi seperti tali pemukul; pro dan
metathorax banyak dikurangi; dengan trochanter; lalat buah, parasit,
dan predator (DIPTERA) ............................................ ..6
5.a. Postlumbium tampak besar dan agak melingkar; postscutelum besar,
sekitar 0.7 dari keseluruhan metathorax; pembuluh darah yang lurus
sedikit cembung; cephalotheca pejantan sangat jelas berbentuk
bujur telur (oval) dan cembung ......................................................
...................................... Elenchus yasumatsui Kifune & Hirashima
b Postlumbium kecil, postcutellum yang subtriangular dengan puncak
yang sempit dan melingkar, dengan metanotum sekitar 0.4; pembuluh
darah yang lurus/langsung dengan puncak yang bengkok;
cephalotheca pejantan berbentuk bulat..
................................................. Elenchus japonicus Esaki & Hashimoto
6.a. ......... Hama Beras Asia; hypoproct akhir apikal yang bulat; bahan pengencer
di (dalam) sepertiga gonostyle apikal; garis tepi di depan abdominal
VII dan VIII tanpa area yang memiliki pigmen yang beda, mulut yang
terbagi menjadi 4 maxillary palpi (Organ perasa yang bersegmen pada
mulut artropoda; sebagai organ perasa)..................................................
............................................................. Orseclia oryzae (Wood - Mason)
b Hama Beras Afrika; hypoproct akhir apikal yang sedikit dibentuk;
xi

Gonostyle yang sedikit diruncingkan dalam apikal sepertiga; garis
tepi depan abdominal VII dan VIII dengan pita sempit yang
berpigmen tidak beraturan, mulut yang terbagi menjadi 3 maxillary
palpi................................ Orseolia oryzivora (Harris and Gagne).
7.a. ......Pronotum dengan cabang cuping samping turun sebesar punggung di atas
abdomen, kaki belakang dengan tulang paha yang besar, coxae
(segmen pertama dari kaki serangga) yang kecil dan terpisah dengan
baik; antena yang pendek hingga panjang, kaki depan yang normal
atau telah berubah (lebar dan seperti sekop pada Gryllotalpidae);
belalang, jangkrik dan tonggeret (ORTHOPTERA).....8
b. Pronotum dan kaki tidak seperti diatas .....................9
8.a. Fastigium vertex lebih panjang dari pada panjang penyusun mata;
kepala yang tajam seperti lembing; rasio panjang fastigium paling
sedikit berjarak antara mata 2.5-3 pada betina dan 3-3.3 pada
pejantan; kecuali pada yang ramping, pronotum betina dengan 2
bagian sulci (permukaan otak) tanpa syaraf yang melintang.
........................................ Atractomorpha psittacina (de Haan)
b Fastigium dari vertex berkembang dengan baik, lebih pendek dari
panjang penyusun mata; kepala yang berbentuk kerucut; rasio
panjang fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.25 pada
pejantan dan 1.7-2.1 pada betina; sayap belakang berwarna merah
keungu-unguan; area yang berselaput dari cabang cuping samping
menonjol, sulci pronotum dengan syaraf yang melintang; komponen
kelamin kecil; klep yang juga kecil, berbentuk kerucut pendek tetapi
sedikit bengkok; spesies yang kecil; kurang dari 20 mm pada jantan
dan lebih dari 20 mm pada betina ...........................................................
....................................Atractomorpha crelunata (Fabricius)
9.a. Kecil, biasanya serangga yang ramping dengan bagian mulut yang
xi

secara asimetris kasar dan tajam; sayap yang pendek dan sempit,
dengan sistem syaraf yang kurang, fringe (bagian dari rambut depan
yang menggantung melampaui kepala bagian depan; batas alami dari
rambut, pada hewan atau tanaman) yang marginal; tarsi (segment
akhir bagian tubuh pada serangga) dengan kandung kemih apikal
yang dapat dibalik (segmen akhir yang ditelan); ketiadaan cerci; apex
(puncak) abdomen yang bulat; titik ovipositor ventral yang mengenai
sirip perut, ujung sayap yang sempit secara apikal; 6 hingga 9 antena
yang bersegmnen, thrips (hama kayu) (Thripidae)............................. 10
b. Tidak dengan kombinasi karakter diatas................. 11
10.a. Sayap depan tanpa syaraf longitudinal bila ada; tidak ada microtrichia
dalam membran sayap; abdomen tubular (seperti pipa) segmen X
dalam di kedua jenis kelamin tanpa pembagian longitudinal dan
ventral; betina dengan bagian perut ovipositor yang bermembran
antara segmen IX dan X; kepala yang panjang dan mimiliki sisi yang
paralel; prothorax dengan 8 anteroangular yang panjang dan
posteroangular setae; 8 antena yang bersegmen, kecoklat-coklatan
kecuali segmen pita ketiga yang berwarna kuning terang; segmen III
dengan 0-2 indra perasa yang berbentuk kerucut dan 4 kerucut pada
segmen IV; postocular seta yang berkembang dengan baik; panjang,
sekitar 50; (Tubulifera) ....................... Haplothrips aculeatus (F)
b Berhubungan dengan H. aculeatus; prothorax dengan 10 setae silindris
yang panjang, seperti cangkir pada ujung; pelta (tameng seperti
struktur) yang terbalik membentuk T, antena kecoklatan pada segmen
basal 2, VII VII dan apical dari VI, III-IV-V dan basal dari VI
adalah kuning; segmen X abdomen lebar dari segment VII pada
betina ..................................... Haplithrips ganglbaueri Schmutz.
11.a. Kedua pasang membran sayap tertutup secara luas dengan skala yang
xi

overlapping, bagian mulut dalam gulungan proboscis (bagian mulut
yang diperpanjang); antena dengan segmen yang banyak, ngengat,
kupu-kupu (LEPIDOPTERA)........................................... .12
b. Tidak seperti yang disebutkan di atas ................................ .13
12.a. Segmen palpi ketiga pendek dan keras; 2 syaraf pada sayap depan
berdekatan dengan akhir sel daripada kaki mereka; bagian atas sayap
depan pejantan dan betina berwarna kuning-oranye dengan marking
coklat, sayap depan pejantan dengan pita miring yang sempit dari
syaraf tengah 1b ke syaraf asal 4; sayap depan yang lurus; pita akhir
yang berada 1b dari syaraf ke syaraf 8 dan titik oranye dalam sel pada
sayap belakang betina; batas ventral vulva jantan tanpa bahu yang
keras..................................... ..Telicota augias (Linnaeus)
b Segmen ketiga palpi panjang dan tipis; antena yang berbentuk seperti
pemukul dengan apiculus yang bagus dan pada sudut antena; di
bawah bagian sayap depan dengan syaraf basal bagian paling bawah
12 (Sc) dilingkari dengan skala rambut; syaraf 2 (Cu2) lebih dekat
dengan sel, syaraf 4 lebih jauh dari syaraf 3 daripada syaraf 5; pita
akhir berada pada bagian atas sayap depan yang meluas dari dorsum
ke costa, sayap belakang dengan 6 titik oranye ............................ .
............................................................Potanthus confucius (Fruhstorfer)
13.a. ....... Paruh muncul dari depan atau dari bagian belakang kepala; sayap depan
yang tebal pada dasar dan bermembran pada ujung (hemelytra), ujung
yang overlapping pada yang lainnya (HEMIPTERA)............ 14
b. Bagian mulut tidak seperti paruh, biasanya mandibula ... 15
14.a. Antena 6 atau 7 bersegmen; quinquelocular (lima tempat) pori-pori
sangat banyak dan dibagi rata secara dorsal kecuali pada bagian tengah
dengan hampir garis triocular pori-pori tunggal; 4 pasang cerari yang
dibatasi pada ke-6 dan segmen abdomen posterior; cuping anal cerarii
xi

dengan tiap 2 atau 3 seta yang berbentuk lembing, pori-pori triocular
tidak ada; cincin anal tidak tergabung dalam akhir anterior........
...................................................................... Brevennia rehi (Lindinger)
b. ........... 8 antena yang bersegmen; tidak ada pori-pori quinquelocular; terdapat
16 pasang cerarii namun tanpa pori-pori acular dan procular; cuping
anal cerarii dengan sepasang seta berbentuk kerucut yang dikelilingi
oleh sekelompok pori-pori triocular yang padat dan 6 seta bantu;
cincin anal dengan dua baris pori-pori.......................
........................................................ Pseudoccus saccharicola Takahashi
15.a. Cerci sclerotized, tidak bersegmen dan berubah menjadi forcep (organ
atau struktur yang disusun forcep) akhir; sayap depan yang berkurang
menjadi tegmina kecil, sayap belakang yang lebar, bermembran,
semisircular, dan seperti kipas; abdomen yang panjang dan bebas
digerakkan, kaki yang pendek dan cursorial (memiliki tungkai dan
tangan yang digunakan untuk berlari) dengan 3 tarsus (pergelangan
kaki) yang bersegmen. (DERMAPTERA).. ................... 16
b. Cerci yang normal, sayap dan abdomen tidak seperti di atas..... 17
16.a. Hitam hingga merah gelap kecoklatan; antena yang berwarna hitam
kecuali segmen XIV-XVII; kuning, hitam terang, bagian dalam apical
dari sepasang yang ditonjolkan; pronotum dengan garis melintang;
forcep bercabang yang lebar pada pejantan dan dengan batas dalam
yang berbentuk panah; pygidium betina dengan garis melintang,
bagian yang terpisah tidak sempit .....Chelisoches morio (Fabricus)
b. Coklat kekuning-kuningan hingga merah cerah kecoklatan; antena
yang berwarna coklat terang; kuning terang dengan pita merah gelap
kecoklatan pada kedua sisi lateralnya; pronotum yang lebih panjang
dari pada luasnya; segmen abdominal ke-3 dengan tubersel yang
kecil; pygidium yang pendek pada betina, bagian terpisahnya sempit ..
xi

...............................................................Proterus simulans (Stal)
17.a. ........ Dua pasang sayap yang tidak seimbang; sterna (tulang dada) II dan III
pejantan dengan aksesori genital yang kompleks(ODONATA).. .18
b. Sayap yang tidak seimbang............................... 19
18.a. Sayap belakang melintang yang berbentuk segitiga; sayap yang
seperti asap transparan dengn warna coklat yang terang pada apices
(apex, puncak) titik sayap basal meluas mencapai 2 ante-nodal dan
sudut normal sayap pada pejantan; pterostigma berwarna merah
gelap kecoklatan menutupi 2 sel; garis depan yang berwarna
merah; prothorax dan thorax berwarna merah kecoklatan sama
dengan kaki; terletak jauh pada akhir tulang paha dan permukaan
dalam tibia yang berwarna hitam kecoklatan; abdomen basal yang
meluas, secara apikal meruncing; berbentuk terbalik dengan jelas dan
berwarna merah tua cerah; lamina genital pejantan tidak tertutup
(telanjang) atau dengan beberapa rambut-rambut emas pada
permukaan luarnya; batas segmen VIII ditandai dengan batas dan
yang melebar dengan batas apikal hitam dengan piringan ventral
yang kecil; vulva berbentuk segitiga berskala pendek secara ventral
sangat bengkok dan secara apikal pada sendi tubuh genital
betina..........................Ortherum testaceum (Burmeister)
b. Sayap belakang berbentuk segitiga bebas dari syaraf yang melintang;
sayap yang transparan seperti asap dengan sedikit tanda pada puncak
dan batas sayap; pterostigma hitam dengan bagian tengah berwarna
kuning kecoklatan, tertutupi 2 sel; bagian depan kuning; notch (suatu
lekukan yang berbetuk V pada suatu permukaan atau tepi) yang
sangat dalam hingga membentuk dua segitiga dengan tanda berwarna
hitam di depan prothorax yang berwarna kuning cerah, thorax dan
abdomen berwarna hijau kekuningan dengan tanda hitam; segmen IV
hingga VI dengan dorsal oval yang melebar dengan totol (titik) hitam
xi

pada basal sepertiga yang dilanjutkan dengan baik sepanjang dorsal
tengah carina hingga bergabung dengan cincin hitam apikal yang
sangat lebar pada bagian IV dan V; genital pejantan dengan rambut
panjang yang sangat banyak; pelat vental betina berada pada segmen
VII dengan notch cembung yang kecil pada akhiran dimana sedikit
menjauhi ventral; plat keel (pembuluh dasar yang datar) ventral ke 9
terbentuk secara basal dan cembung pada puncak
(apex). ................................... Orthetrum sabina (Drury)
19.a. Pembuluh darah sayap dengan cabang yang marginal; sayap yang
melebar dengan tumpul hingga sedikit melingkar pada puncak; Rs
sedikit berombak dan rangkaian dalam gradasi dari kedua sayap
ditutupi dengan Rs; subcosta (sub tulang) dan radius (tulang lengan)
sayap belakang pejantan digabungkan dibawah stigma (noktah);
stigma pejantan dengan cepat dikembangkan, sempit pada sayap
bagian depan, dan melebar dan sering berwarna coklat berpigmen,
tidak pernah tergabung dengan radius pada sayap belakang; yang
dewasa berwarna hijau dengan belang berwarna oranye setengah
kekuningan yang mencolok pada dorsal; larva pengangkut sampah,
kepala dengan 6 warna coklat belang kemerah-merahan mencolok, 4
bagian tengah membentuk Y; badan dengan 3 belang kecoklat-
coklatan yang membujur (NEUROPTERA) (Chrysopidae)..........
.........................................................................Chrysopa basalis Walker
b. Pembuluh darah pada sayap tanpa cabang marginal, bukan larva
pengangkut sampah...................................................... ..20
20.a. Sayap depan membentuk kitin (chitin) yang sebenar-benarnya atau
tidak terlipat secara kasar, plat yang kaku yang disebut elytra
(COLEOPTERA)........................................................................ 21
b. Sayap depan bermembran yang memanjang tanpa hamuli (proses
xi

menyangkutkan) dan melepaskan sutura basal (fundamental/dasar),
atau sayap depan dan sayap belakang digabungkan oleh hamuli
(struktur pengaitan) selama terbang; beberapa spesies tidak memiliki
sayap dengan karakteristik yang membentuk tonjolan
(bengkakan). ....................................................... 22
21.a. Tidak ada suture (tampak seperti persimpangan dua tulang)
Notopleural pada prothorax; sayap tanpa oblongum (menyimpang dari
bentuk bujur dengan memiliki satu poros yang panjang); coxae
belakang yang mudah digerakkan, terpisah dari meta-sternum dan
tidak pernah membagi tulang dada (Sternum) abdominal basal
menjadi 2 cuping yang bercabang (lateral). ........... 22
b. Terdapat suture Notopleural, sayap dengan oblongum; coxae belakang
tergabung pada meta sternum membagi sternite abdominal menjadi 2
cuping yang bercabang ......................................... ..23
22.a Coxa posterior tidak mecapai elytra; meta sternum dengan suture yang
melintang, lebah terestrial dengan kaki yang digunakan untuk
merangkak atau berlari ............................................................. ..24
b. Coxa posterior yang mencapai elytra; meta sternum tanpa suture yang
melintang; kaki belakang yang berambut dan digunakan untuk
berenang; coxa III luas tanpa plat longitudinal, metasternal metacoxal
suture melengkung (Dytiscidae)................................................ .25
23.a. Pronotum lebih panjang daripada lebar, hampir seperti empat persegi
panjang; tubuh yang ditutupi dengan pernish seperti skala mantel,
seperti skala manik-manik sepanjang batas mata, belakang kepala,
paruh apikal sepertiga, coxae I hingga III, prothorax ventral, dan
antara coxa II dan akhir 4 abdominal sternum kecuali bagian yang
kedua dari belakang; mata yang terpisah tersembunyi secara dorsal,
dua kali lebih panjang daripada yang melebar; ruang antara mata
adalah cembung; antena yang beralur lurus; ruangan tidak mencapai
mata; tibia II setengah cembung dengan tulang atas bagian belakang
yang melengkung secara mencolok dan yang satu lagi berlawanan
xi

arah; abu-abu kelabu; dewasa 3-3.5 mm, spesies yang
sabar............................. Lissarhoptrus oryzophilus Kuschel.
b. Pronotum yang lebih lebar dari panjangnya, mengelilingi sepanjang
sisi lateral; tubuh yang diselimuti daun kecil seperti skala pada elytra
dan sesuatu yang berbentuk skala melingkar pada pronotum; mata
yang tampak mencolok secara dorsal, seperempat lebih tinggi
daripada lebarnya; ruang antara mata dengan sebuah lubang, beralur
elytral dengan baik dan lurus; tibia yang lurus, II melengkung ke arah
lubang dengan jalur tunggal; dewasa berwarna hitam 5 mm atau lebih,
spesies oriental..........................................Hydronomidius molitor Faust.
24.a. Antena yang muncul di depan kepala diatas dasar mandible (rahang
bawah); kepala yang melebar sepanjang mata selalu lebih lebar dari
pada thorax; cuping maxilla dalam dengan kait yang mudah
digerakkan pada bagian akhir; clypeus meluas lateral diluar dasar
antena; elytra dengan tanda atau bintik putih hingga kuning terang;
lebah harimau (Cicindellidae) ............................................................ 26
b. Antena muncul lebih lateral di sisi kepala antara mata dan dasar
mandible; kepala yang melebar melintang pada mata selalu lebih
sempit daripada thorax; cuping maxilla dalam tanpa kait yang mudah
digerakkan; clypeus tidak meluas lateral diluar batas mandible; pola
elytral berubah; Lebah tanah (Carabidae).. ................................ 27
25.a. Tanda elytral berombak dengan baik, garis zigzag ganda, jelas dan
tebal namun tidak pernah menjadi satu; pronotum menutupi dengan
tanda garis hitam yang melintang di bagian tengah sepanjang batas
anterior dan posterior, dan potongan garis hitam sempit yang
melingkar di bagian tengah pada cakram sendi; penis pejantan dengan
lebar, plat yang terbelit, lebih lebar pada bagian yang melengkung dan
semakin dalam berbatasan pada apex. ............................................
.................................................................Laccophilus sharpi Regimbart.
b. Tanda elytral seperti diatas namun secara umum tebal dan menjadi
satu; pronotumtanpa menutupi tanda hitam anterior dan posterior
xi

sama sekali, penis yang berbentuk setengah kurva sedang, hampir
secara keseluruhan lebar dan berbentuk pada apex di sisi
ventral......................................Lacchopilus parvulus Aube.
26.a. Labrum bagian kanan dengan 3 sub apikal berambut panjang dalam
baris; area sub basal dengan pita kuning melintang yang menyempit;
kepala dan pronotum sedikit kasar, belang didekat mata; setengah
beralur longitudinal hampir 0.5 kali lebar area posterior pronotum,
seperlima posterior dengan belang longitudinal; tanda bintik kuning
elytral median miring dan lebih luas daripada keseluruhan, bintik
subapical lebih kecil pada pejantan dan bintik subhumeral yang paling
kecil pada betina; panjang 15-17 mm..................... cicindela sp. A
b. Labrum bagian kiri dengan 4 subapikal dan 1 sub median berambut
panjang, setiap sisi labrum dengan bintik kuning segi empat yang
melebar, apex labrum dengan 3-5 kaki pada beberapa betina; kepala
yang belang lebih jauh di belakang mata; pronotum depan berbentuk
V yang dangkal, seperlima posterior tanpa belang longitudinal; bintik
putih elytral biasanya globular dan sama jauhnya; panjang 13.5-16
mm......................................Cicindela sexpunctata Fabricus
27.a. Abdomen dengan 7 atau 8 sterna yang tampak; mandible dengan
setigerous (yang memiliki bulu) yang menembus scrobe (lubang/alur);
elytra membelah pada apex................................................ 28
b Abdomen dengan 6 sterna yang tampak; mandible (mandibula) tanpa
setigerous yang menembus scrobe; elytra biasanya tidak membelah
pada apex........................................................................ 31
28.a Costa pada elytra yang lemah, samar-samar dan redup terhubung
sebelum apex; berwarna hitam kecuali pronotum kuning kecoklatan
dengan beberapa tanda coklat secara medial dan apikomedial;
pronotum dan elytra yang berambut; kepala yang berambut sedang;
rambut kecil yang tegak di belakang kepala secara latero ventral, dan
dengan sedikit tanda hingga seperti jaringan hingga tanda di depan
xi

dan vertex; labrum yang sedikit dibulatkan secara apikal dengan 5
rambut-rambut ; panjang 6-7 mm .................................... Brachinus sp.
b. Costa pada elytra yang kuat, berbeda dan terpisah secara apikal;
panjang 13-22 mm .29
29.a. Pita elytra yang miring pada bagian tengah seperti zig-zag dan tidak
mencapai costa 2 atau sangat kecil dan sempit hanya mencapai alur 2
dan dihentikan antara costa 4, 5, 7 dan 8; bintik humeral (pundak)
meluas hingga alur 5; keseluruhan panjang epipleura berwarna
kuning; pronotum berwarna hitam dengan pita oblong kuning pada
tiap sisi alur median longitudinal; keseluruhan propleuron berwarna
kuning kecuali bintik hitan dekat coxa I, batas anterior dan dorsal;
vertex dengan pita median hitam yang melebar, akhir apicalnya
sangat cekung dan berada dibawah mata; panjang 17-20 mm ..............
................................................................Pheropsophus javanus (Dejan)
b. Pita elytra median melintang melebar mencapai costae 2 ................. 30
30.a. Bintik humeral luas dan subglobular berisikan subbasal seta dalam
alur 5; pronotum dengan pita lateral sempit dan kekuningan tidak
mencapai anterior dan posterior apices (apex), hanya melebar
berlawanan secara medial pada seta midlateral; propleuron coklat
kemeraan dengan pita kuning sepanjang batas dorsal menjadi
subposteromarginal subtriangle; vertex dengan pita median yang
melebar yang mencapai keseluruhan median bagian depan, mengerut
di bagian tengah dan area subbasal; panjang 12-21 mm .......................
...................................................... Pheropsophus occipitalis (MacLeay)
b. Bintik humeral yang kecil dan memanjang, dibawah seta sub basal
pada alur 5; pronotum kuning kecoklatan dengan pita hitam berbentuk
I; vertex pita tengah yang menyempit pada sebagian basal, tidak
mencapai bagian depan; panjang 16 mm ...............................................
......................................................... Pheropsophus jessoensis Morawitz
xi

31.a. Prothorax yang panjang, menggelembung ditengah, anterior yang
sempit dan posterior dengan atau tanpa seta dalam alur lateral; elytra
kemerahan sama pada prothorax; dengan pita hitam atau biru yang
melebar sepanjang separuh apikal atau sebelum apex dengan sepasang
bintik putih pada tepi pita apikal (beberapa spesies dengan pasangan
lain sepanjang tepi pita posterior atau dengan pita biru hingga hitam
pada dasar elytra)........................................................ 32
b. Prothorax yang subsilindrical dengan sisi yang hampir paralel dan
permukaan dorsal yang tak berbulu; hitam cemerlang hingga tidak
mengkilap dan ditandai; prothorax biasanya lebih lebar dari pada
memanjang. ......................................................................... 33
32.a. Prothorax berwarna merah dan hampir panjang dengan striae
melintang, menggelembung dibawah bagian tengah namun mengerut
sebelum dasar; sisi lateral dengan 1 seta; sebagian elytra apical atau
lebih hitam dengan bintik putih keperakan dibawah pita hitam bagian
tengah dalam iterval 5 dan 6, separuh basal adalah merah; kepala
yang hitam dan sedikit menyempit keatas hingga leher; femur 1 hitam
kecuali basal kuning yang ketiga dan dengan beberapa tulang
belakang yang terpencar; panjang 7-8.3 mm..........................................
................................................ Archicolliuris bimaculata (Redtenbacher)
b. Prothorax hitam dan sedikit pendek, bersinar dan lembut dengan 6
setae pada tiap sisi, dasar dengan 4 alur yang mencolok; elytra yang
hitam berkilau dengan sedikit warna coklat kemerahan dan bintik
putih keperakan dalam interval 4 sebelum apex pada tiap elytra; femur
1 coklat menyala dan keseluruhan tertutup dengan banyak rambut
disekeliling keseluruhan panjangnya; panjang 6 mm... Odacantha sp
33.a. Prothorax yang subsilindrikal atau segi empat namun dengan gigi
yang kecil dalam batas postero lateral yang berlawanan pada
xi

pasangan akhir bulu yang menembus; tibia I normal atau dengan
cakar seperti gigi yang dikembangkan secara lateral. .... 34
b. Prothorax melebar dan biasanya lebih lebar daripada
memanjang............................................................................. 35
34.a. Kepala, prothorax dan abdomen termasuk elytra berwarna hijau
metalik, hampir menembus dan berambut dengan baik; labrum
berwarna coklat seperti tiga cuping dengan 2 setae pada tiap
cuping;ces femora I-III hitam; seperempat scape apikal kehitaman dan
lebih luas dari pada sedikit bengkok dan separuh basal kecoklatan;
tepi depan di depan mata bersisi paralel; pronotum 2 kali lebih
panjang daripada melebar; pojok apikolateral elytra dengan gigi kecil
yang tajam; panjang 9-11 mm.. .......Drypta geniculata (Klug)
b. Kepala dan prothorax coklat, elytra hitam sepanjang sutura, basal,
dan tepi lateral dengan pita coklat menutupi punggung 3-7; kepala
yang sedikit menembus dibelakang mata; pronotum yang sedikit lebih
panjang dari pada yang melebar dan menembus dengan padat;
tembusan elytral pada interval dan pada punggung; labrum coklat tiga
cuping dengan cuping lateral dari pada lateral akut; apice femora I-III
coklat kemerahan; setengah apikal hingga sepertiga scape coklat
kehitaman; tepi depan di depan mata bertemu secara apikal; pojok
apiko lateral mengelilingi elytra; panjang 7-9 mm.................................
..........................................................................Drypta japonica (Bates)
35.a. Labrum benar-benar berbentuk V (notch) secara apiko medial;
mentum membatasi 2 seta dekat dengan pembatasan tengah; clypeus
lurus hingga sedikit membatasi; batas elytra tanpa lipatan internal
kearah apex......................................................................................... 36
b. Labrum dan clypeus memotong apikal atau labrum benar-benar
mengelilingi apex; mentum dengan gigi, lurus atau membatasi; batas
elytra dengan atau tanpa lipatan internal kearah apex. ....... 37
xi

36.a. Sepasang supraorbital setae; clypeus yang lurus hingga batas yang
tidak jelas; pronotum yang tidak berambut dan benar-benar dibatasi
secara lateral, sepertiga latero apical dengan sepasang setae, sepertiga
basal dengan sepasang alur longitudinal yang panjang; keseluruhan
elytra hitam, alur 5 dan 6 menyatu sebelum apex dan tidak mencapai
dasar elytra; alur 7 menyatu dengan alur 8 menjadi bagian alur apikal
keatas hingga ujung alur 4; alur 1 dengan lubang bulu basal dan
menyatu kearah alur 2; labrum dengan 4 seta; panjang 15-20 mm ......
....................................................................Diplocheila polita (Fabricus)
b. Dua pasang seta supra orbital; clypeus yang sedikit membatasi;
pronotum yang menembus dengan baik dengan striae (tanda linear
pada permukaan) terang yang mencolok dan alur lateral longitudinal
yang dangkal; alur elytral 1 dan 2 menyatu secara basal pada
lubang/pori-pori bulu, alur 3 dan 4 dan 5 dan 6 menyatu secara
terpisah pada apices mereka sebelum alur apikal; alur 7 terpisah dari 8
kearah apex ; labrum dengan 6 setae; panjang 14 mm...............
........................................................................Submera latifrons (Dejan)
37.a. Pronotum bersisi midlateral dan membelok menuju seta lateral pada
tiap sisinya; pronotum posterior berbentuk segitiga; kepala dengan
dua pasang seta yang supra orbital ................................................... 38
b. Sisi lateral pronotum lebih atau kurang melingkari; pronotum
memotong secara posterior; kepala dengan sepasang supra-orbital seta
............................................................................................................ 39
38.a. Seluruh tubuh hitam dengan batas pronotun lateral dan elytra kuning;
kepala; prothorax, dan elytra sangat reticulate (mengatur atau diatur
dalam kotak yang kecil atau dengan menyilangkan garis); antena
coklat kehitaman kecuali segmen coklat III dan IV; berambut kecuali
pada segmen basal 4; elytra memotong secara apikal dan garis linear
xi

pada permukaan yang terang (striae) dan menembus dengan jarang;
panjang 5.3 mm .................... Pentagonica nr. Erichsoni Schimidt-Goebel
b............ Tubuh yang hitam kecuali pronotum merah; antena yang hitam kecuali
segmen basal 4 yang berwarna coklat hingga coklat gelap; panjang 6
mm ............................................ Pentagonica ruficollis Schimidt-Goebel
39.a. Batas elytral tanpa lipatan internal yang mengarah ke apex; segmen
antena III-XI berambut dengan seta yang panajng kearah apex,
sepertiga segmen basal III dan seluruh segmen I dan II tidak berambut
............................................................................................................ 40
b. Batas elytral dengan lipatan internal menuju apex; segmen antena
IV-XI dengan bagian bawah yang halus ........................................... 41
40. a. Garis anterior marginal pada pronotum dalam dan menyeluruh, pojok
posterolateral kaku dan sepertiga posterior padat dengan lubang yang
berdekatan; kepala berwarna coklat kemerahan antara mata; labrum
dengan 6 seta subapikal dan rambut-rambut apico lateral; alur elytra 2
dengan pori-pori bulu basal, seluruh alur lengkap, alur 3 dan 4
menyatu kearah apex yang sama hingga 5 dan 6, alur ke 7 meluas
hingga ujung 3 dan 4; apices (apex) elytra kecoklatan dengan sedikit
membatasi; tanpa stria scutelum; lebah yang berwarna hitam cerah
dengan batas pronotum dan elytra yang berwarna kuning; panjang 8,6
mm ........................................................Anoplogenius microgonus Bates
b. Garis batas anterior pronotum yang bagus dan berhenti di tengah,
sudut posterolateral mengelilingi dan sedikit ditandai dengan garis
antara sudut dengan alur median longitudinal; alur 2 sangat pendek
mencapai level alur 1 yang menonjol; elytra berwarna hitam
kecoklatan hingga kepala dan pronotum dengan bintik kekuningan,
dalam alur 508 dekat dengan pundak (humeral) dan dasar dan sub
apikal 7-9; terdapat seta scutella; panjang 6.5 mm ..................................
xi

..................................................Egadroma quinquepustulata (Weideman)
41.a. Elytra dengan tanda kuning atau batas lateral elytra kuning .............. 42
b. Keseluruhan elytra hitam tanpa tanda kuning .................................... 43
42.a. Ellytra dengan 3 tanda kuning, dalam pundak, 2 garis melintang alur 4
hingga batas mid lateral elytra dan 1 sepanjang batas sub apikal sutura
menutupi sutura hingga alur; pronotum kasar yang berwarna hitam
menjadi perantara dengan batas berwarna merah kecoklatan; kepala
yang hijau metalik dengan clypeus kecoklatan dan labrum persegi
coklat kekuningan; panjang 13 mm ................... Chlaenius xanthospilus
b. Elytra dengan 2 tanda subapikal atau seluruh batas lateral berwarna
kuning .................................................................................................. 44
43.a. Pronotum hijau metalik mengkilap dengan 2 baris dari sedikit garis
jarang yang diluruskan hingga alur median longitudinal, area discal
yang terang; tersebar secara luas dari sedikit garis yang dangkal dan
sekitar seperempat lebih lebar daripada panjangnya (3:4), kepala yang
berwarna dengan pronotum, lembut dan bergaris dengan baik di
belakang kepala, dan dengan 2-3 alur yang terang sepanjang area supra
orbital; labrum yang merah; elytra dengan 5 stria zigzag menuju apex,
terpisah dari 6 dan 7; panjang 15 mm .....................................................
.................................................................Chlaenius quadricolor Fabricus
b. Pronotum biru metalik hingga hitam mengkilat, hampir sepanjang
lebarnya (19.5:21); cakram pronotal sedikit bergaris dan dengan stria
yang melintang sepanjang alur median; kepalayg berwarna dengan
pronotum, garis yang bagus hingga clypeus dan sedikit kasar
dibelakang mata; labrum berwarna merah dengan 3 bintik hitam kecil;
stria elytral 3 dan 4 disatukan secara apikal dengan ujung yang
menggabungkan stria 7, stria 5 dan 6 terpisah dan samar-samar
tersambung pada stria 7 .......................................................Chlaenius sp
44.a. Seluruh batas elytral kuning ............................................................... 45
xi

b. Batas elytral hitam dengan tanda sub apikal berwarna kuning .......... 46
45.a. Batas elytral kuning yang melebar menutupi alur 7 hingga batas elytra
dan epipleura, pita yang sedikit sempit secara apikal hingga batas
sutura; pronotum melebar pada bagian tengah dan mengerut hanya
diatas seta lateral, cakram sedikit kasar dengan ruangan luas dengan
lubang yang agak dangkal; kepala cukup baik dengan jaringan seperti
tanda dibelakang mata dorsal dan 2-3 merupakan alur cembung yang
bagus antara mata yang memancar dari area supra orbita; labrum
melintang dan kuning dengan 6 seta sub apikal; kepala dan pronotum
hijau-biru metalik, elytra hitam dan kaki kuning kecuali coxa yang
berwarna hitam hingga coklat kemerahan; panjang 15 mm ...................
.................................................................... Chlaenius circumdatus Brulle
b. Batas elytral berwarna kuning sempit tidak mencapai alur 7, pita yang
melebar kearah apex; batas lateral pronotum melingkar secara gradual
dengan pita kuning tipis dan sempit; panjang 11 mm .............................
.......................................................................... Chlaenius inops Chaudoir
46.a. Elytra dengan tanda kuning pada interval 4, dan 6 hingga 8 dengan ke-
enam interval yang memiliki pita terpanjang; pronotum yang cukup
dalam, punctum yang disebarkan secara rata dan seragam; kepala yang
halus di belakang; ditandai dengan permukaan yang kasar dengan baik
(punctate) dan cukup lembut dibagian depan kecuali stria yang miring
(oblique) dekat area suborbital: clypeus yang halus dan dengan lubang
yang bagus; labrum yang berwarna coklat kemerahan, sempit
dibelakang, dan seta yang melebar berlawanan secara subapikal lateral;
antena IV-VIII hitam, IX-XI coklat, III coklat kecuali akhir yang
kehitaman, scape dan pedicel yang berwana kuning kecoklatan; elytra
tumpul berwarna hitam, prothorax hitam dengan kilauan hijau biru
metalik lateral dan kepala hijau biru mengkilap; panjang 14.5 mm .......
.........................................................................................Chlaenius sp. A
xi

b. Elytron dengan tanda kuning pada interval 4, dan 7 hingga 8, dengan
ke-enam interval tanpa pita atau dikurangi hingga 3 seperti membentuk
bintik kecil atau berdampingan dengan interval 4 hingga 6 dan sebuah
bintik pada interval 8; pronotum dengan carina yang lebih mencolok
diantara lubang; kepala dengan bintik yang terang, striae longitudinal
median pendek antara mata dan stria oblique pada puncak
keberadaannya; clypeus dengan lubang kecil yang terpencar-pencar
tidak rata; labrum yang hitam dan batas apikal kemerahan; antena
scape dan pedicel coklat kekuningan; segmen III coklat gelap denga
akhiran hitam, IV hingga VI kehitaman dan VII hingga XI kuning
kecoklatan; femora dan dorsum tibia berwarna kuning, lutut, ventral
tibia dan keseluruhan tarsi hitam; panjang 13 mm ........ Chlaenius sp. B
47.a. Ovipositor tanpa perbedaan katup apikal, terletak dan membentuk S;
elytra meluas hingga apex abdomen; anterior tibia dengan eksternal
dan internal timpanum (membran yang menutupi organ pendengaran
pada kaki serangga) dengan ukuran yang sama; posterior tibia dengan
tepi bergerigi tajam antara tulang belakang, tulang belakang yang
panjang lebih dari 6 pasang; gryllid coklat pucat kekuningan,
phytophagous. ..............................Euscyrtus concinnus (Haan)
b. Ovipositor tidak berbentuk S, posterior tibia tidak bergerigi, gryllid
predator.................................................................................... 48
48.a. Pembuluh Elytral berbeda pada kedua kelamin, jantan dengan anal
lapang yang rapi dan bercermin, elytra betina cembung dengan lemah,
tanpa pembukuh yang salah dan dengan 5 pembuluh yang lurus pada
dorsal lapang; kepala tanpa tanda berbentuk V dorsal; scape dan
pedicel kuning pucat; segmen terminal maxilari palpi bersegitiga
dengan ujung melebar yang membelah; segment tarsal ke dua kuning;
kepala, thorax, sayap, dan lengan kuning. ......................................
................................................................ Anaxipha longipennis (Serville)
xi

b. Pembuluh elytra sama pada kedua kelamin, jantan tanpa cermin;
kepala dengan kuning cerah hingga tanda putih yang dorsal, scape dan
pedicel hitam; segment terminal maxilary palpi hitam dengan warna
coklat, dan agak melebar dan membelah pada ujung; segmen tarsal ke
dua hitam; biasanya hitam dengan warna merah kecoklatan pada sayap
dan dorsum abdominal, kaki kuning keputihan...................
.........................................................................Metioche vittaticolis (Stal)
4. Kunci identifikasi untuk spesies Ophionea ishii ishii
1.a. Dengan tiga perbedaan bagian tubuh kepala, thorax, dan abdomen
yang bersegmen; 6 kaki yang bersayap atau (serangga) tanpa sayap.... 2
b. ....... Dengan hanya 2 bagian tubuh cephalothorax (kepala yang terpadu dan
thorax) dan abdomen yang tak bersegmen; 8 kaki; tak memiliki sayap
(laba-laba) .......................................................................................... 37
2.a. Dengan sayap (dengan sedikit pembuluh darah atau dikembangkan
dengan baik)......................................................................................3
b. Tanpa sayap ... 38
3.a. Dengan hanya sepasang sayap. ................................. 4
b. Dengan 2 pasang sayap.............................7
4.a. ...........Sayap bagian depan dikurangi menjadi pseudohaltere, seperti kulit dan
tanpa venation (rangkaian syaraf dalam sayap serangga); fungsi sayap
bagian belakang yang jelas diperluas, kepala dengan mata seperti
buah berry yang besar, 4 atau 7 antena yang bersegmen; pro dan
mesothorax banyak dikurangi, metathorax sangat besar; tanpa
trochanter (segmen kedua pada kaki serangga); benalu bersayap yang
terbelit, jantan/betina (STREPSIPTERA)........................ 5
b. ........Kaki depan yang dikembangkan, memiliki membran dan dengan system
xi

syaraf; kaki belakang dikurangi seperti tali pemukul; pro dan
metathorax banyak dikurangi; dengan trochanter; lalat buah, parasit,
dan predator (DIPTERA) ............................................ ..6
5.a. Postlumbium tampak besar dan agak melingkar; postscutelum besar,
sekitar 0.7 dari keseluruhan metathorax; pembuluh darah yang lurus
sedikit cembung; cephalotheca pejantan sangat jelas berbentuk
bujur telur (oval) dan cembung ......................................................
...................................... Elenchus yasumatsui Kifune & Hirashima
c. Postlumbium kecil, postcutellum yang
subtriangular dengan puncak
yang sempit dan melingkar, dengan metanotum sekitar 0.4; pembuluh
darah yang lurus/langsung dengan puncak yang bengkok;
cephalotheca pejantan berbentuk bulat..
................................................. Elenchus japonicus Esaki & Hashimoto
6.a. ......... Hama Beras Asia; hypoproct akhir apikal yang bulat; bahan pengencer
di (dalam) sepertiga gonostyle apikal; garis tepi di depan abdominal
VII dan VIII tanpa area yang memiliki pigmen yang beda, mulut yang
terbagi menjadi 4 maxillary palpi (Organ perasa yang bersegmen pada
mulut artropoda; sebagai organ perasa)..................................................
.............................................................Orseolia oryzae (Wood - Mason)
1. Hama Beras Afrika; hypoproct akhir apikal yang sedikit dibentuk;
Gonostyle yang sedikit diruncingkan dalam apikal sepertiga; garis
tepi depan abdominal VII dan VIII dengan pita sempit yang
berpigmen tidak beraturan, mulut yang terbagi menjadi 3 maxillary
palpi................................ Orseolia oryzivora (Harris and Gagne).
7.a. ......Pronotum dengan cabang cuping samping turun sebesar punggung di atas
xi

abdomen, kaki belakang dengan tulang paha yang besar, coxae
(segmen pertama dari kaki serangga) yang kecil dan terpisah dengan
baik; antena yang pendek hingga panjang, kaki depan yang normal
atau telah berubah (lebar dan seperti sekop pada Gryllotalpidae);
belalang, jangkrik dan tonggeret (ORTHOPTERA).....8
b. Pronotum dan kaki tidak seperti diatas .....................9
8.a. Fastigium vertex lebih panjang dari pada panjang penyusun mata;
kepala yang tajam seperti lembing; rasio panjang fastigium paling
sedikit berjarak antara mata 2.5-3 pada betina dan 3-3.3 pada
pejantan; kecuali pada yang ramping, pronotum betina dengan 2
bagian sulci (permukaan otak) tanpa syaraf yang melintang.
........................................ Atractomorpha psittacina (de Haan)
b. Fastigium dari vertex berkembang dengan baik, lebih
pendek dari
panjang penyusun mata; kepala yang berbentuk kerucut; rasio panjang
fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.25 pada pejantan dan
1.7-2.1 pada betina; sayap belakang berwarna merah keungu-unguan;
area yang berselaput dari cabang cuping samping menonjol, sulci
pronotum dengan syaraf yang melintang; komponen kelamin kecil;
klep yang juga kecil, berbentuk kerucut pendek tetapi sedikit
bengkok; spesies yang kecil; kurang dari 20 mm pada jantan dan lebih
dari 20 mm pada betina ..................Atractomorpha crelunata (Fabricius)
9.a. Kecil, biasanya serangga yang ramping dengan bagian mulut yang
secara asimetris kasar dan tajam; sayap yang pendek dan sempit,
dengan sistem syaraf yang kurang, fringe (bagian dari rambut depan
yang menggantung melampaui kepala bagian depan; batas alami dari
rambut, pada hewan atau tanaman) yang marginal; tarsi (segment
akhir bagian tubuh pada serangga) dengan kandung kemih apikal
yang dapat dibalik (segmen akhir yang ditelan); ketiadaan cerci; apex
xi

(puncak) abdomen yang bulat; titik ovipositor ventral yang mengenai
sirip perut, ujung sayap yang sempit secara apikal; 6 hingga 9 antena
yang bersegmnen, thrips (hama kayu) (Thripidae)............................. 10
b. Tidak dengan kombinasi karakter diatas................. 11
10.a. Sayap depan tanpa syaraf longitudinal bila ada; tidak ada microtrichia
dalam membran sayap; abdomen tubular (seperti pipa) segmen X
dalam di kedua jenis kelamin tanpa pembagian longitudinal dan
ventral; betina dengan bagian perut ovipositor yang bermembran
antara segmen IX dan X; kepala yang panjang dan mimiliki sisi yang
paralel; prothorax dengan 8 anteroangular yang panjang dan
posteroangular setae; 8 antena yang bersegmen, kecoklat-coklatan
kecuali segmen pita ketiga yang berwarna kuning terang; segmen III
dengan 0-2 indra perasa yang berbentuk kerucut dan 4 kerucut pada
segmen IV; postocular seta yang berkembang dengan baik; panjang,
sekitar 50; (Tubulifera) ....................... Haplothrips aculeatus (F)
b Berhubungan dengan H. aculeatus; prothorax dengan 10 setae silindris
yang panjang, seperti cangkir pada ujung; pelta (tameng (shield)
seperti struktur) yang terbalik membentuk T, antena kecoklatan pada
segmen basal 2, VII VII dan apical dari VI, III-IV-V dan basal
dari VI adalah kuning; segmen X abdomen lebar dari segment VII
pada betina ............................. Haplithrips ganglbaueri Schmutz.
11.a. Kedua pasang membran sayap tertutup secara luas dengan skala yang
overlapping, bagian mulut dalam gulungan proboscis (bagian mulut
yang diperpanjang); antena dengan segmen yang banyak, ngengat,
kupu-kupu (LEPIDOPTERA)........................................... .12
b. Tidak seperti yang disebutkan di atas ................................ .13
12.a. Segmen palpi ketiga pendek dan keras; 2 syaraf pada sayap depan
xi

berdekatan dengan akhir sel daripada kaki mereka; bagian atas sayap
depan pejantan dan betina berwarna kuning-oranye dengan marking
coklat, sayap depan pejantan dengan pita miring yang sempit dari
syaraf tengah 1b ke syaraf asal 4; sayap depan yang lurus; pita akhir
yang berada 1b dari syaraf ke syaraf 8 dan titik oranye dalam sel pada
sayap belakang betina; batas ventral vulva jantan tanpa bahu yang
keras..................................... ..Telicota augias (Linnaeus)
b. Segmen ketiga palpi panjang dan tipis; antena yang berbentuk seperti
pemukul dengan apiculus yang bagus dan pada sudut antena; di
bawah bagian sayap depan dengan syaraf basal bagian paling bawah
12 (Sc) dilingkari dengan skala rambut; syaraf 2 (Cu2) lebih dekat
dengan sel, syaraf 4 lebih jauh dari syaraf 3 daripada syaraf 5; pita
akhir berada pada bagian atas sayap depan yang meluas dari dorsum
ke costa, sayap belakang dengan 6 titik oranye ............................ .
............................................................Potanthus confucius (Fruhstorfer)
13.a. ...... Paruh muncul dari depan atau dari bagian belakang kepala; sayap depan
yang tebal pada dasar dan bermembran pada ujung (hemelytra), ujung
yang overlapping pada yang lainnya (HEMIPTERA)................ 14
b. Bagian mulut tidak seperti paruh, biasanya mandibula . 15
14.a. Antena 6 atau 7 bersegmen; quinquelocular (lima tempat) pori-pori
sangat banyak dan dibagi rata secara dorsal kecuali pada bagian
tengah dengan hampir garis triocular pori-pori tunggal; 4 pasang
cerari yang dibatasi pada ke-6 dan segmen abdomen posterior; cuping
anal cerarii dengan tiap 2 atau 3 seta yang berbentuk lembing, pori-
pori triocular tidak ada; cincin anal tidak tergabung dalam akhir
anterior............................................... Brevennia rehi (Lindinger)
b. ........... 8 antena yang bersegmen; tidak ada pori-pori quinquelocular; terdapat
16 pasang cerarii namun tanpa pori-pori acular dan procular; cuping
anal cerarii dengan sepasang seta berbentuk kerucut yang dikelilingi
xi

oleh sekelompok pori-pori triocular yang padat dan 6 seta bantu;
cincin anal dengan dua baris pori-pori.......................
........................................................ Pseudoccus saccharicola Takahashi
15.a. Cerci sclerotized, tidak bersegmen dan berubah menjadi forcep (organ
atau struktur yang disusun forcep) akhir; sayap depan yang berkurang
menjadi tegmina kecil, sayap belakang yang lebar, bermembran,
semisircular, dan seperti kipas; abdomen yang panjang dan bebas
digerakkan, kaki yang pendek dan cursorial (memiliki tungkai dan
tangan yang digunakan untuk berlari) dengan 3 tarsus (pergelangan
kaki) yang bersegmen. (DERMAPTERA).. ................... 16
b. Cerci yang normal, sayap dan abdomen tidak seperti di atas.. ... 17
16.a. Hitam hingga merah gelap kecoklatan; antena yang berwarna hitam
kecuali segmen XIV-XVII; kuning, hitam terang, bagian dalam apical
dari sepasang yang ditonjolkan; pronotum dengan garis melintang;
forcep bercabang yang lebar pada pejantan dan dengan batas dalam
yang berbentuk panah; pygidium betina dengan garis melintang,
bagian yang terpisah tidak sempit .....Chelisoches morio (Fabricus)
b. Coklat kekuning-kuningan hingga merah cerah kecoklatan; antena
yang berwarna coklat terang; kuning terang dengan pita merah gelap
kecoklatan pada kedua sisi lateralnya; pronotum yang lebih panjang
dari pada luasnya; segmen abdominal ke-3 dengan tubersel yang
kecil; pygidium yang pendek pada betina, bagian terpisahnya sempit ..
...............................................................Proterus simulans (Stal)
17.a. ........ Dua pasang sayap yang tidak seimbang; sterna (tulang dada) II dan III
pejantan dengan aksesori genital yang kompleks (ODONATA)...... 18
b. Sayap yang tidak seimbang............................... 19
xi

18.a. Sayap belakang melintang yang berbentuk segitiga; sayap yang
seperti asap transparan dengn warna coklat yang terang pada apices
((apex) puncak) titik sayap basal meluas mencapai 2 ante-nodal dan
sudut normal sayap pada pejantan; pterostigma berwarna merah
gelap kecoklatan menutupi 2 sel; garis depan yang berwarna
merah; prothorax dan thorax berwarna merah kecoklatan sama
dengan kaki; terletak jauh pada akhir tulang paha dan permukaan
dalam tibia yang berwarna hitam kecoklatan; abdomen basal yang
meluas, secara apikal meruncing; berbentuk terbalik dengan jelas dan
berwarna merah tua cerah; lamina genital pejantan tidak tertutup
(telanjang) atau dengan beberapa rambut-rambut emas pada
permukaan luarnya; batas segmen VIII ditandai dengan batas dan
yang melebar dengan batas apikal hitam dengan piringan ventral
yang kecil; vulva berbentuk segitiga berskala pendek secara ventral
sangat bengkok dan secara apikal pada sendi tubuh genital
betina..........................Ortherum testaceum (Burmeister)
b. Sayap belakang berbentuk segitiga bebas dari syaraf yang melintang;
sayap yang transparan seperti asap dengan sedikit tanda pada puncak
dan batas sayap; pterostigma hitam dengan bagian tengah berwarna
kuning kecoklatan, tertutupi 2 sel; bagian depan kuning; notch (suatu
lekukan yang berbetuk V pada suatu permukaan atau tepi) yang
sangat dalam hingga membentuk dua segitiga dengan tanda berwarna
hitam di depan prothorax yang berwarna kuning cerah, thorax dan
abdomen berwarna hijau kekuningan dengan tanda hitam; segmen IV
hingga VI dengan dorsal oval yang melebar dengan totol (titik) hitam
pada basal sepertiga yang dilanjutkan dengan baik sepanjang dorsal
tengah carina hingga bergabung dengan cincin hitam apikal yang
sangat lebar pada bagian IV dan V; genital pejantan dengan rambut
panjang yang sangat banyak; pelat vental betina berada pada segmen
VII dengan notch cembung yang kecil pada akhiran dimana sedikit
xi

menjauhi ventral; plat keel (pembuluh dasar yang datar) ventral ke 9
terbentuk secara basal dan cembung pada puncak
(apex). ................................... Orthetrum sabina (Drury)
19.a. Pembuluh darah sayap dengan cabang yang marginal; sayap yang
melebar dengan tumpul hingga sedikit melingkar pada puncak; Rs
sedikit berombak dan rangkaian dalam gradasi dari kedua sayap
ditutupi dengan Rs; subcosta (sub tulang) dan radius (tulang lengan)
sayap belakang pejantan digabungkan dibawah stigma (noktah);
stigma pejantan dengan cepat dikembangkan, sempit pada sayap
bagian depan, dan melebar dan sering berwarna coklat berpigmen,
tidak pernah tergabung dengan radius pada sayap belakang; yang
dewasa berwarna hijau dengan belang berwarna oranye setengah
kekuningan yang mencolok pada dorsal; larva pengangkut sampah,
kepala dengan 6 warna coklat belang kemerah-merahan mencolok, 4
bagian tengah membentuk Y; badan dengan 3 belang kecoklat-
coklatan yang membujur (NEUROPTERA) (Chrysopidae)..........
.........................................................................Chrysopa basalis Walker
b. Pembuluh darah pada sayap tanpa cabang marginal, bukan larva
pengangkut sampah...................................................... ..20
20.a. Sayap depan membentuk kitin (chitin) yang sebenar-benarnya atau
tidak terlipat secara kasar, plat yang kaku yang disebut elytra
(COLEOPTERA)......................................................................... 21
b. Sayap depan bermembran yang memanjang tanpa hamuli (proses
menyangkutkan) dan melepaskan sutura basal (fundamental/dasar),
atau sayap depan dan sayap belakang digabungkan oleh hamuli
(struktur pengaitan) selama terbang; beberapa spesies tidak memiliki
sayap dengan karakteristik yang membentuk tonjolan
(bengkakan). ....................................................... 22
xi

21.a. Tidak ada suture (tampak seperti persimpangan dua tulang)
Notopleural pada prothorax; sayap tanpa oblongum (menyimpang dari
bentuk bujur dengan memiliki satu poros yang panjang); coxae
belakang yang mudah digerakkan, terpisah dari meta-sternum dan
tidak pernah membagi tulang dada (Sternum) abdominal basal
menjadi 2 cuping yang bercabang (lateral). ........... 22
b. Terdapat suture Notopleural, sayap dengan oblongum; coxae belakang
tergabung pada meta sternum membagi sternite abdominal menjadi 2
cuping yang bercabang ......................................... ..23
22.a Coxa posterior tidak mecapai elytra; meta sternum dengan suture yang
melintang, lebah terestrial dengan kaki yang digunakan untuk
merangkak atau berlari ............................................................. ..24
b. Coxa posterior yang mencapai elytra; meta sternum tanpa suture yang
melintang; kaki belakang yang berambut dan digunakan untuk
berenang; coxa III luas tanpa plat longitudinal, metasternal metacoxal
suture melengkung (Dytiscidae)................................................ .25
23.a. Pronotum lebih panjang daripada lebar, hampir seperti empat persegi
panjang; tubuh yang ditutupi dengan pernish seperti skala mantel,
seperti skala manik-manik sepanjang batas mata, belakang kepala,
paruh apikal sepertiga, coxae I hingga III, prothorax ventral, dan
antara coxa II dan akhir 4 abdominal sternum kecuali bagian yang
kedua dari belakang; mata yang terpisah tersembunyi secara dorsal,
dua kali lebih panjang daripada yang melebar; ruang antara mata
adalah cembung; antena yang beralur lurus; ruangan tidak mencapai
mata; tibia II setengah cembung dengan tulang atas bagian belakang
yang melengkung secara mencolok dan yang satu lagi berlawanan
arah; abu-abu kelabu; dewasa 3-3.5 mm, spesies yang
sabar............................. Lissarhoptrus oryzophilus Kuschel.
b. Pronotum yang lebih lebar dari panjangnya, mengelilingi sepanjang
sisi lateral; tubuh yang diselimuti daun kecil seperti skala pada elytra
dan sesuatu yang berbentuk skala melingkar pada pronotum; mata
xi

yang tampak mencolok secara dorsal, seperempat lebih tinggi
daripada lebarnya; ruang antara mata dengan sebuah lubang, beralur
elytral dengan baik dan lurus; tibia yang lurus, II melengkung ke arah
lubang dengan jalur tunggal; dewasa berwarna hitam 5 mm atau lebih,
spesies oriental..........................................Hydronomidius molitor Faust.
24.a. Antena yang muncul di depan kepala diatas dasar mandible (rahang
bawah); kepala yang melebar sepanjang mata selalu lebih lebar dari
pada thorax; cuping maxilla dalam dengan kait yang mudah
digerakkan pada bagian akhir; clypeus meluas lateral diluar dasar
antena; elytra dengan tanda atau bintik putih hingga kuning terang;
lebah harimau (Cicindellidae) ............................................................ 26
b. Antena muncul lebih lateral di sisi kepala antara mata dan dasar
mandible; kepala yang melebar melintang pada mata selalu lebih
sempit daripada thorax; cuping maxilla dalam tanpa kait yang mudah
digerakkan; clypeus tidak meluas lateral diluar batas mandible; pola
elytral berubah; Lebah tanah (Carabidae).. ................................ 27
25.a. Tanda elytral berombak dengan baik, garis zigzag ganda, jelas dan
tebal namun tidak pernah menjadi satu; pronotum menutupi dengan
tanda garis hitam yang melintang di bagian tengah sepanjang batas
anterior dan posterior, dan potongan garis hitam sempit yang
melingkar di bagian tengah pada cakram sendi; penis pejantan dengan
lebar, plat yang terbelit, lebih lebar pada bagian yang melengkung dan
semakin dalam berbatasan pada apex...Laccophilus sharpi Regimbart
b. Tanda elytral seperti diatas namun secara umum tebal dan menjadi
satu; pronotumtanpa menutupi tanda hitam anterior dan posterior sama
sekali, penis yang berbentuk setengah kurva sedang, hampir secara
keseluruhan lebar dan berbentuk pada apex di sisi ventral.
.................................................................... Lacchopilus parvulus Aube.
26.a. Labrum bagian kanan dengan 3 sub apikal berambut panjang dalam
baris; area sub basal dengan pita kuning melintang yang menyempit;
kepala dan pronotum sedikit kasar, belang didekat mata; setengah
xi

beralur longitudinal hampir 0.5 kali lebar area posterior pronotum,
seperlima posterior dengan belang longitudinal; tanda bintik kuning
elytral median miring dan lebih luas daripada keseluruhan, bintik
subapical lebih kecil pada pejantan dan bintik subhumeral yang paling
kecil pada betina; panjang 15-17 mm..................... cicindela sp. A
b. Labrum bagian kiri dengan 4 subapikal dan 1 sub median berambut
panjang, setiap sisi labrum dengan bintik kuning segi empat yang
melebar, apex labrum dengan 3-5 kaki pada beberapa betina; kepala
yang belang lebih jauh di belakang mata; pronotum depan berbentuk
V yang dangkal, seperlima posterior tanpa belang longitudinal; bintik
putih elytral biasanya globular dan sama jauhnya; panjang 13.5-16
mm......................................Cicindela sexpunctata Fabricus
27.a. Abdomen dengan 7 atau 8 sterna yang tampak; mandible dengan
setigerous (yang memiliki bulu) yang menembus scrobe (lubang/alur);
elytra membelah pada apex................................................ 28
b Abdomen dengan 6 sterna yang tampak; mandible (mandibula) tanpa
setigerous yang menembus scrobe; elytra biasanya tidak membelah
pada apex........................................................................ 29
28.a Spesies yang kecilnya sedang; panjang 13-15 mm; keseluruhan
pronotum hitam; pita hitam pada vertex meluas hingga sisi depan
mata dan sedikit dorsal dibawah supraorbital setae, lutut atau apice
femora sedikit; merah kecoklatan; dan beralur 3 dengan sub apikal
setae yang panjang; costa 1 lurus basal, semua costa elytra sangat
mencolok menghasilkan alur yang jelas; keseluruhan proepisterna
hitam.........................................................................Pheropsophus sp A
b. Merupakan spesies yang besar; panjangnya 19-22 mm; pronotum
hitam dengan sepasang pita longitudinal kuning; vertex dengan pita
median hitam; sebagia n anteriornya tinggi di depan supraotbital setae
yang mencapai pertengahan mata; lutut dengan pita hitam yang
mencolok, keseluruhan ventro apikal setengah coklat kehitaman dan
seperempat inner apikal coklat gelap pada pejantan; beralur 2 dengan
xi

seta subapikal yang panjang; costa 1 sedikit menyimpang secara basal;
seluruh costa elytra menghasilkan alur dangkal yang mencolok;
bagian tengah proepisterna kuning. .............Pheropsophus sp. B
29.a Prothorax yang panjang, menonjol ditengah, anterior yang sempit dan
posterior dengan atau tanpa seta dalam alur lateral; elytra kemerahan
sama pada prothorax; dengan pita hitam atau biru yang melebar
sepanjang separuh apikal atau sebelum apex dengan sepasang bintik
putih pada tepi pita apikal (beberapa spesies dengan pasangan lain
sepanjang tepi pita posterior atau dengan pita biru hingga hitam pada
dasar elytra) ......................................................................................... 30
b. Prothorax yang subsilindrical dengan sisi yang hampir paralel dan
permukaan dorsal yang tak berbulu; hitam cemerlang hingga tidak
mengkilap dan ditandai; prothorax biasanya lebih lebar dari pada
memanjang........................................................................... 31
30.a. Segmen tarsal keempat sederhana, tidak memiliki dua lubang; kepala
berbintik; prothorax yang halus atau stria yang melintang; kepala,
prothorax dan elytra yang kehitaman ................................................. 32
b. ..........Segmen tarsal keempat memiliki dua lubang; kepala yang sedikit hingga
sangat berbintik; pronotum yang sangat berbintik ............................. 33
31.a. Kepala, prothorax dan abdomen termasuk elytra berwarna hijau
metalik, hampir menembus dan berambut dengan baik; labrum
berwarna coklat seperti tiga cuping dengan 2 setae pada tiap cuping;
apices femora I-III hitam; seperempat scape apikal kehitaman dan
lebih luas dari pada sedikit bengkok dan separuh basal kecoklatan; tepi
depan di depan mata bersisi paralel; pronotum 2 kali lebih panjang
daripada melebar; pojok apikolateral elytra dengan gigi kecil yang
tajam; panjang 9-11 mm.. ................ Drypta geniculata (Klug)
b. Kepala dan prothorax coklat, elytra hitam sepanjang sutura, basal, dan
tepi lateral dengan pita coklat menutupi punggung 3-7; kepala yang
xi

sedikit menembus dibelakang mata; pronotum yang sedikit lebih
panjang dari pada yang melebar dan menembus dengan padat;
tembusan elytral pada interval dan pada punggung; labrum coklat tiga
cuping dengan cuping lateral dari pada lateral akut; apice femora I-III
coklat kemerahan; setengah apikal hingga sepertiga scape coklat
kehitaman; tepi depan di depan mata bertemu secara apikal; pojok
apiko lateral mengelilingi elytra; panjang 7-9 mm..................................
............................................................................Drypta japonica (Bates)
32.a. Prothorax berwarna merah dan hampir panjang dengan striae
melintang, menggelembung dibawah bagian tengah namun mengerut
sebelum dasar; sisi lateral dengan 1 seta; sebagian elytra apical atau
lebih hitam dengan bintik putih keperakan dibawah pita hitam bagian
tengah dalam iterval 5 dan 6, separuh basal adalah merah; kepala yang
hitam dan sedikit menyempit keatas hingga leher; femur 1 hitam
kecuali basal kuning yang ketiga dan dengan beberapa tulang belakang
yang terpencar; panjang 7-8.3 mm...........................................
.................................................. Archicolliuris bimaculata (Redtenbacher)
b. .........Prothorax hitam dan sedikit pendek, bersinar dan lembut dengan 6 setae
pada tiap sisi, dasar dengan 4 alur yang mencolok; elytra yang hitam
berkilau dengan sedikit warna coklat kemerahan dan bintik putih
keperakan dalam interval 4 sebelum apex pada tiap elytra; femur 1
coklat menyala dan keseluruhan tertutup dengan banyak rambut
disekeliling keseluruhan panjangnya; panjang 6 mm Odacantha sp
33.a. Prothorax tanpa sepasang seta lateral; elytra dengan 1-2 pita hitam
kebiruan dan 4 bintik .......................................................................... 34
b. Prothorax dengan sepasang seta lateral; elytra dengan 2 pita hitam
kebiruan dan 2 bitik putih .................................................................. 35
34.a. Elytra dengan 2 pita biru kehitaman, satu yang terkecil pada dasar dan
melebar pada kanan bawah dengan pita panjang pada tiap elytron
xi

sepanjang lebarnya elytron; keempat bintik sepanjang batas pita; bintik
anterior pada interval 5 dua kali lebar bintik posterior pada interval 4
dan 5; prothorax agak berkerut pada apikal dan area basal dan sudut
melintang apikal; panjang 6.6-7.8 mm .......Ophionea indica (Thunberg)
b. Elytra dengan 1 pita hitam didekat bagian tengah, tidak ada pita basal;
bintik putih pada elytra hampir sama dengan ukurannya; separuh bintik
anterior tenggelam dalam pita dan interval 5 melebar sepanjang area
tersebut untuk menampung bintik; bintik posterior pada interval 4 dan
5 dengan pita prothorax yang berbeda dan hampir berkerut melintang
membentuk lubang kecil yang miring; panjang 7-71 mm ......................
.................................................... Ophionea nigrofasciata Schmidt-Goebel
35 a. Setiap elytra dengan 2 pori pada interval 5 dari tiap elytron dan 10
pada interval 3, bintik putih pada interval 4 sedikit berbentuk seperti
kacang dan kecil; sisi belakang kepala lurus dan dengan beberapa
rambut; bagian apikal dan batas prothorax berada di bawah setae
dengan rambut-rambut yang pendek; 2 setae yang panjang nyata .........
.......................................................Ophionea interstitialis Schmidt-Goebel
b. Elytra tanpa lubang pori-pori pada interval 5 dan dengan kurang dari
10 lubang pori-pori pada interval 3 ..................................................... 36
36.a. Bintik putih keperakan yang panjang; lebih dari 0.5 kali panjang pita
posterior; interval 3 dengan 9 lubang pori-pori; bagian belakang kepala
sedikit melingkar; prothorax yang menggelembung di bawah posterior
yang mengerut; panjang 7 mm ..................... Ohionea ishii hoashii Habu
b. Bintik putih keperakan; secara nyata kurang dari separuh panjang pita
posterior; interval 3 dengan 8 pori-pori; bagian belakang kepala
dibelakang mata kurang melingkar namun tidak lurus; prothorax yang
menggelembung di bawah setae; panjang 6.4-7 mm...............................
........................................................................... Ohionea ishii ishii Habu
xi

37.a. Ovipositor tanpa perbedaan katup apikal, terletak dan membentuk S ;
elytra meluas hingga apex abdomen; anterior tibia dengan eksternal
dan internal tympanum (membran yang menutupi organ pendengaran
pada kaki serangga) dengan ukuran yang sama; posterior tibia dengan
tepi bergerigi tajam antara tulang belakang, tulang belakang yang
panjang lebih dari 6 pasang; gryllid coklat pucat kekuningan,
phytophagous ...............................................Euscyrtus concinnus (Haan)
b. Ovipositor tidak berbentuk S, posterior tibia tidak bergerigi, gryllid
predator ................................................................................................ 38
38.a. Pembuluh Elytral berbeda pada kedua kelamin, jantan dengan anal
lapang yang rapi dan bercermin, elytra betina cembung dengan lemah,
tanpa pembuluh yang salah dan dengan 5 pembuluh yang lurus pada
dorsal lapang; kepala tanpa tanda berbentuk V dorsal; scape dan
pedicel kuning pucat; segmen terminal maxilari palpi bersegitiga
dengan ujung melebar yang membelah; segment tarsal ke dua kuning;
kepala, thorax, sayap, dan lengan kuning. .......................................
................................................................. Anaxipha longipennis (Serville)
b. Pembuluh elytra sama pada kedua kelamin, jantan tanpa cermin; kepala
dengan kuning cerah hingga tanda putih yang dorsal, scape dan pedicel
hitam; segment terminal maxilary palpi hitam dengan warna coklat,
dan agak melebar dan membelah pada ujung; segmen tarsal ke dua
hitam; biasanya hitam dengan warna merah kecoklatan pada sayap dan
dorsum abdominal, kaki kuning keputihan.....Metioche vittaticolis (Stal)
5. Kunsi identifikasi untuk spesies Solenopsis geminata
1.a. Dengan tiga perbedaan bagian tubuh kepala, thorax, dan abdomen
yang bersegmen; 6 kaki yang bersayap atau (serangga) tanpa sayap ... 2
xi

b. Dengan hanya 2 bagian tubuh cephalothorax (kepala yang terpadu
dan thorax) dan abdomen yang tak bersegmen; 8 kaki; tak memiliki
sayap (laba-laba) ............................................................................... 36
2.a. Dengan sayap (dengan sedikit pembuluh darah atau dikembangkan
dengan baik).......................................................................................3
b. Tanpa sayap .... 37
3.a. Dengan hanya sepasang sayap. .................................. 4
b. Dengan 2 pasang sayap..............................7
4.a. Sayap bagian depan dikurangi menjadi pseudohaltere, seperti kulit dan
tanpa venation (rangkaian syaraf dalam sayap serangga); fungsi sayap
bagian belakang yang jelas diperluas, kepala dengan mata seperti buah
berry yang besar, 4 atau 7 antena yang bersegmen; pro dan mesothorax
banyak dikurangi, metathorax sangat besar; tanpa trochanter (segmen
kedua pada kaki serangga); benalu bersayap yang terbelit,
jantan/betina (STREPSIPTERA).......................................5
b. .........Kaki depan yang dikembangkan, memiliki membran dan dengan system
syaraf; kaki belakang dikurangi seperti tali pemukul; pro dan
metathorax banyak dikurangi; dengan trochanter; lalat buah, parasit,
dan predator (DIPTERA)............................................. ..6
5.a. Postlumbium tampak besar dan agak melingkar; postscutelum besar,
sekitar 0.7 dari keseluruhan metathorax; pembuluh darah yang lurus
sedikit cembung; cephalotheca pejantan sangat jelas berbentuk bujur
telur (oval) dan cembung ... Elenchus yasumatsui Kifune & Hirashima
b. Postlumbium kecil, postcutellum yang subtriangular dengan puncak
yang sempit dan melingkar, dengan metanotum sekitar 0.4; pembuluh
darah yang lurus/langsung dengan puncak yang bengkok;
cephalotheca pejantan berbentuk bulat .. ........................................
xi

................................................... Elenchus japonicus Esaki & Hashimoto
6.a. Hama Beras Asia; hypoproct akhir apikal yang bulat; bahan pengencer
di (dalam) sepertiga gonostyle apikal; garis tepi di depan abdominal
VII dan VIII tanpa area yang memiliki pigmen yang beda, mulut yang
terbagi menjadi 4 maxillary palpi (Organ perasa yang bersegmen pada
mulut artropoda; sebagai organ perasa). .....................................
...............................................................Orseclia oryzae (Wood - Mason)
b. Hama Beras Afrika; hypoproct akhir apikal yang sedikit dibentuk;
gonostyle yang sedikit diruncingkan dalam apikal sepertiga; garis tepi
depan abdominal VII dan VIII dengan pita sempit yang berpigmen
tidak beraturan, mulut yang terbagi menjadi 3 maxillary palpi...
.................................................... Orseolia oryzivora (Harris and Gagne).
7.a. .......Pronotum dengan cabang cuping samping turun sebesar punggung di atas
abdomen, kaki belakang dengan tulang paha yang besar, coxae
(segmen pertama dari kaki serangga) yang kecil dan terpisah dengan
baik; antena yang pendek hingga panjang, kaki depan yang normal
atau telah berubah (lebar dan seperti sekop pada Gryllotalpidae);
belalang, jangkrik dan tonggeret (ORTHOPTERA)......8
b. Pronotum dan kaki tidak seperti diatas .................... ..9
8.a. Fastigium vertex lebih panjang dari pada panjang penyusun mata;
kepala yang tajam seperti lembing; rasio panjang fastigium paling
sedikit berjarak antara mata 2.5-3 pada betina dan 3-3.3 pada pejantan;
kecuali pada yang ramping, pronotum betina dengan 2 bagian sulci
(permukaan otak) tanpa syaraf yang melintang.......................................
..........................Atractomorpha psittacina (de Haan)
b. Fastigium dari vertex berkembang dengan baik, lebih pendek dari
panjang penyusun mata; kepala yang berbentuk kerucut; rasio panjang
fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.25 pada pejantan dan
xi

1.7-2.1 pada betina; sayap belakang berwarna merah keungu-unguan;
area yang berselaput dari cabang cuping samping menonjol, sulci
pronotum dengan syaraf yang melintang; komponen kelamin kecil;
klep yang juga kecil, berbentuk kerucut pendek tetapi sedikit bengkok;
spesies yang kecil; kurang dari 20 mm pada jantan dan lebih dari 20
mm pada betina................................Atractomorpha crelunata (Fabricius).
9.a. Kecil, biasanya serangga yang ramping dengan bagian mulut yang
secara asimetris kasar dan tajam; sayap yang pendek dan sempit,
dengan sistem syaraf yang kurang, fringe (bagian dari rambut depan
yang menggantung melampaui kepala bagian depan; batas alami dari
rambut, pada hewan atau tanaman) yang marginal; tarsi (segment akhir
bagian tubuh pada serangga) dengan kandung kemih apikal yang dapat
dibalik (segmen akhir yang ditelan); ketiadaan cerci; apex (puncak)
abdomen yang bulat; titik ovipositor ventral yang mengenai sirip perut,
ujung sayap yang sempit secara apikal; 6 hingga 9 antena yang
bersegmnen, thrips (hama kayu) (Thripidae) ....................................... 10
b. Tidak dengan kombinasi karakter diatas.................. 11
10.a. Sayap depan tanpa syaraf longitudinal bila ada; tidak ada microtrichia
dalam membran sayap; abdomen tubular (seperti pipa) segmen X
dalam di kedua jenis kelamin tanpa pembagian longitudinal dan
ventral; betina dengan bagian perut ovipositor yang bermembran
antara segmen IX dan X; kepala yang panjang dan mimiliki sisi yang
paralel; prothorax dengan 8 anteroangular yang panjang dan
posteroangular setae; 8 antena yang bersegmen, kecoklat-coklatan
kecuali segmen pita ketiga yang berwarna kuning terang; segmen III
dengan 0-2 indra perasa yang berbentuk kerucut dan 4 kerucut pada
segmen IV; postocular seta yang berkembang dengan baik; panjang,
sekitar 50; (Tubulifera)................................. Haplothrips aculeatus (F)
b. Berhubungan dengan H. aculeatus; prothorax dengan 10 setae silindris
xi

yang panjang, seperti cangkir pada ujung; pelta (tameng (shield)
seperti struktur) yang terbalik membentuk T, antena kecoklatan pada
segmen basal 2, VII VII dan apical dari VI, III-IV-V dan basal
dari VI adalah kuning; segmen X abdomen lebar dari segment VII
pada betina ......................................... Haplothrips ganglbaueri Schmutz.
11.a. Kedua pasang membran sayap tertutup secara luas dengan skala yang
overlapping, bagian mulut dalam gulungan proboscis (bagian mulut
yang diperpanjang); antena dengan segmen yang banyak, ngengat,
kupu-kupu (LEPIDOPTERA)............................................. .12
b. Tidak seperti yang disebutkan di atas ................................. .13
12.a. Segmen palpi ketiga pendek dan keras; 2 syaraf pada sayap depan
berdekatan dengan akhir sel daripada kaki mereka; bagian atas sayap
depan pejantan dan betina berwarna kuning-oranye dengan marking
coklat, sayap depan pejantan dengan pita miring yang sempit dari
syaraf tengah 1b ke syaraf asal 4; sayap depan yang lurus; pita akhir
yang berada 1b dari syaraf ke syaraf 8 dan titik oranye dalam sel pada
sayap belakang betina; batas ventral vulva jantan tanpa bahu yang
keras ................................................................ Telicota augias (Linnaeus)
b. Segmen ketiga palpi panjang dan tipis; antena yang berbentuk seperti
pemukul dengan apiculus yang bagus dan pada sudut antena; di bawah
bagian sayap depan dengan syaraf basal bagian paling bawah 12 (Sc)
dilingkari dengan skala rambut; syaraf 2 (Cu2) lebih dekat dengan sel,
syaraf 4 lebih jauh dari syaraf 3 daripada syaraf 5; pita akhir berada
pada bagian atas sayap depan yang meluas dari dorsum ke costa, sayap
belakang dengan 6 titik oranyePotanthus confucius (Fruhstorfer)
13.a. ......... Paruh muncul dari depan atau dari bagian belakang kepala; sayap depan
yang tebal pada dasar dan bermembran pada ujung (hemelytra), ujung
yang overlapping pada yang lainnya (HEMIPTERA).. ........... 14
b. Bagian mulut tidak seperti paruh, biasanya mandibula 15
xi

14.a. Antena 6 atau 7 bersegmen; quinquelocular (lima tempat) pori-pori
sangat banyak dan dibagi rata secara dorsal kecuali pada bagian tengah
dengan hampir garis triocular pori-pori tunggal; 4 pasang cerarii yang
dibatasi pada ke-6 dan segmen abdomen posterior; cuping anal cerarii
dengan tiap 2 atau 3 seta yang berbentuk lembing, pori-pori triocular
tidak ada; cincin anal tidak tergabung dalam akhir anterior........
......................................................................... Brevennia rehi (Lindinger)
b. 8 antena yang bersegmen; tidak ada pori-pori quinquelocular; terdapat
16 pasang cerci namun tanpa pori-pori acular dan procular; cuping anal
cerarii dengan sepasang seta berbentuk kerucut yang dikelilingi oleh
sekelompok pori-pori triocular yang padat dan 6 seta bantu; cincin anal
dengan dua baris pori-pori .. Pseudoccus saccharicola Takahashi
15.a. Cerci sclerotized, tidak bersegmen dan berubah menjadi forcep (organ
atau struktur yang disusun forcep) akhir; sayap depan yang berkurang
menjadi tegmina kecil, sayap belakang yang lebar, bermembran,
semisircular, dan seperti kipas; abdomen yang panjang dan bebas
digerakkan, kaki yang pendek dan cursorial (memiliki tungkai dan
tangan yang digunakan untuk berlari) dengan 3 tarsus (pergelangan
kaki) yang bersegmen. (DERMAPTERA).. .................... 16
b. Cerci yang normal, sayap dan abdomen tidak seperti di atas.. 17
16.a. Hitam hingga merah gelap kecoklatan; antena yang berwarna hitam
kecuali segmen XIV-XVII; kuning, hitam terang, bagian dalam apical
dari sepasang yang ditonjolkan; pronotum dengan garis melintang;
forcep bercabang yang lebar pada pejantan dan dengan batas dalam
yang berbentuk panah; pygidium betina dengan garis melintang,
bagian yang terpisah tidak sempitChelisoches morio (Fabricus)
b. Coklat kekuning-kuningan hingga merah cerah kecoklatan; antena
yang berwarna coklat terang; kuning terang dengan pita merah gelap
kecoklatan pada kedua sisi lateralnya; pronotum yang lebih panjang
xi

dari pada luasnya; segmen abdominal ke-3 dengan tubersel yang kecil;
pygidium yang pendek pada betina, bagian terpisahnya sempit ..............
.................................................................Proterus simulans (Stal)
17.a. Dua pasang sayap yang tidak seimbang; sterna (tulang dada) II dan III
pejantan dengan aksesori genital yang kompleks (ODONATA)..... 18
b. Sayap yang tidak seimbang.................................. 19
18.a. Sayap belakang melintang yang berbentuk segitiga; sayap yang seperti
asap transparan dengn warna coklat yang terang pada apices ((apex)
puncak) titik sayap basal meluas mencapai 2 ante-nodal dan sudut
normal sayap pada pejantan; pterostigma berwarna merah gelap
kecoklatan menutupi 2 sel; garis depan yang berwarna merah;
prothorax dan thorax berwarna merah kecoklatan sama dengan kaki;
terletak jauh pada akhir tulang paha dan permukaan dalam tibia yang
berwarna hitam kecoklatan; abdomen basal yang meluas, secara apikal
meruncing; berbentuk terbalik dengan jelas dan berwarna merah tua
cerah; lamina genital pejantan tidak tertutup (telanjang) atau dengan
beberapa rambut-rambut emas pada permukaan luarnya; batas segmen
VIII ditandai dengan batas dan yang melebar dengan batas apikal
hitam dengan piringan ventral yang kecil; vulva berbentuk segitiga
berskala pendek secara ventral sangat bengkok dan secara apikal pada
sendi tubuh genital betina.....Ortherum testaceum (Burmeister)
b. Sayap belakang berbentuk segitiga bebas dari syaraf yang melintang;
sayap yang transparan seperti asap dengan sedikit tanda pada puncak
dan batas sayap; pterostigma hitam dengan bagian tengah berwarna
kuning kecoklatan, tertutupi 2 sel; bagian depan kuning; notch (suatu
lekukan yang berbetuk V pada suatu permukaan atau tepi) yang sangat
dalam hingga membentuk dua segitiga dengan tanda berwarna hitam di
depan prothorax yang berwarna kuning cerah, thorax dan abdomen
berwarna hijau kekuningan dengan tanda hitam; segmen IV hingga VI
xi

dengan dorsal oval yang melebar dengan totol (titik) hitam pada basal
sepertiga yang dilanjutkan dengan baik sepanjang dorsal tengah carina
hingga bergabung dengan cincin hitam apikal yang sangat lebar pada
bagian IV dan V; genital pejantan dengan rambut panjang yang sangat
banyak; pelat vental betina berada pada segmen VII dengan notch
cembung yang kecil pada akhiran dimana sedikit menjauhi ventral;
plat keel (pembuluh dasar yang datar) ventral ke 9 terbentuk secara
basal dan cembung pada puncak (apex)... Orthetrum sabina (Drury)
19.a. Pembuluh darah sayap dengan cabang yang marginal; sayap yang
melebar dengan tumpul hingga sedikit melingkar pada puncak; Rs
sedikit berombak dan rangkaian dalam gradasi dari kedua sayap
ditutupi dengan Rs; subcosta (sub tulang) dan radius (tulang lengan)
sayap belakang pejantan digabungkan dibawah stigma (noktah);
stigma pejantan dengan cepat dikembangkan, sempit pada sayap
bagian depan, dan melebar dan sering berwarna coklat berpigmen,
tidak pernah tergabung dengan radius pada sayap belakang; yang
dewasa berwarna hijau dengan belang berwarna oranye setengah
kekuningan yang mencolok pada dorsal; larva pengangkut sampah,
kepala dengan 6 warna coklat belang kemerah-merahan mencolok, 4
bagian tengah membentuk Y; badan dengan 3 belang kecoklat-
coklatan yang membujur (NEUROPTERA) (Chrysopidae)....................
...........................................................................Chrysopa basalis Walker
b. Pembuluh darah pada sayap tanpa cabang marginal, bukan larva
pengangkut sampah........................................................ ..20
20.a. Sayap depan membentuk kitin (chitin) yang sebenar-benarnya atau
tidak terlipat secara kasar, plat yang kaku yang disebut elytra
(COLEOPTERA)......................................................................... 35
b. Sayap depan bermembran yang memanjang tanpa hamuli (proses
xi

menyangkutkan) dan melepaskan jahitan basal (fundamental/dasar),
atau sayap depan dan sayap belakang digabungkan oleh hamuli
(struktur pengaitan) selama terbang; beberapa spesies tidak memiliki
sayap dengan karakteristik yang membentuk tonjolan
(bengkakan).......................................................... 21
21.a. Sayap depan dan belakang berukuran sama, tajam, dan pembuluh
dengan ujung abdomen yang meluas keluar dengan baik pada saat
istirahat, tidak ada hamuli dan saraf yang melintang; terdapat ujung
sayap; pembuluh M dan Cu yang bercabang banyak; biasanya terdapat
fontanel; antena yang moniliform (membentuk seperti dawai, embun
atau manik-manik); 4 tarsi yang bersegmen (ISOPTERA) ................. 22
b. Sayap depan yang berbeda dari ukuran sayap belakang, tajam, dan
memiliki pembuluh, dan sepanjang atau sedikit keluar dari ujung
amdomen saat istirahat, terdapat hamuli; dengan atau tanpa pembuluh
yang menyilang dalam 4 sayap yang bermembran, tidak terdapat ujung
sayap; pembuluh M dan Cu tidak banyak bercabang; tidak terdapat
fontanel; antena yang biasanya membengkok, berbentuk seperti
pemukul atau berbentuk filial; tarsi 3-5 yang bersegmen
(HYMENOPTERA) ............................................................................ 23
22.a. Skala anterior sayap yang menutupi paling tidak pada dasar skala
posterior; sayap yang sedikit retikular, pembuluh Sc + R dan sektor
radial dengan 2 garis longitudinal tipis dekat apex, sektor radial
dengan 5-7, bagian tengah yang bercabang membentuk seperti garpu
secara apikal; cubitus sayap depan dengan 8 cabang dan 11 pada sayap
belakang; pronotum yang luas dan membelah pada tepi anterior
mediannya; terdapat ocelli (mata pada serangga) (Rhinotermitidae) ......
................................................................ Coptotermes formosanus Shiraki
b. Skala sayap anterior pendek, tidak mencapai hingga dasar skala
posterior; sayap yang tidak seluruhnya reticulum (Termitidae) ......... 24
xi

23.a. Sektor 4 bercabang secara radial dan median pada apex, cubitus yang
bercabang banyak multidikotomus; kepala yang ovoid dengan ocelli
dan fontanell yang kecil; clypeus yang kecil sedikit memotong secara
apikal, labrum yang berbentuk kubah; pronotum yang yang lebar
sepanjang tepi anterior dan posterior yang sempit; Spesies Afrika .........
............................................................Macrotermes natalensis (Haviland)
b. Radial dan Sc + R hampir menyatu pada ujung sayap, tidak bercabang;
medius dengan 3 cabang yang miring (oblique) pada sepertiga apikal;
cubitus dengan 15 cabang, tridikotomus (tiga pembedaan) pada bagian
tengah; ocelli dan fontanell yang tampak mencolok; prothorax yang
membelah sepanjang anterior tengah dan bagian posterior tengah;
Spesies oriental ...........................................Macrotermes gilvus (Hagen)
24.a. Tibia belakang yang bercabang atau terdapat cabang, satu (bagian
tengah ketika terdapat 2) diubah menjadi calcar (mengandung calsium
carbonat) melalui perkembangan dari rambut-rambut sisir atau gigi
pada tepi tarsal bagian dalam; sebuah hubungan yang berbentuk
rambut dikembangkan sedikit berbatasan dengan basitarsus; jika kedua
cabang tidak berkurang atau non-sederhana, lalu pada akhirnya
beberapa tubuh rambut ditonjolkan dan basitarus belakang melebar,
atau pertama 1 atau 2 segmen metasoma membentuk tonjolan .......... 25
b. Tibia belakang dengan 1 atau 2 cabang (tidak ada dalam beberapa
Ichneumonidae), namun tidak dirubah untuk pemangkasan; kadang-
kadang kepadatan rambut-rambut sikat meluas berkembang pada
basitarsus dan apex tibia ..................................................................... 26
25.a. ........ Pronotum lateral dan mesopleuron (prepectus) overlap (keluar jalur) dan
dengan gerakan bebas yang sungguh-sungguh, bagian bawah cuping
pronotal dikelilingi (pronotum dan prepectus menyatu dalam dryinidae,
tapi antena 10 bersegmen), tutup cuping spirakel pronotum tidak
xi

dibatasi dengan rambut-rambut yang berdekatan (prepectus yang
nampak); sayap belakang tanpa sel basal yang tertutup....................... 27
b. Pronotum lateral dan mesopleuron bertemu dengan batas carina dan
dengan pergerakan bebas yang sedikit antara mereka; bagian bawah
cuping pronotal meruncing pada titik tersebut .................................... 28
26.a. Segmen antena ketiga adalah yang terpanjang, sepanjang kombinasi
panjang scape dan pedicel; segmen 4 hingga 9 agak keras dan
memiliki panjang yang sama; segmen 10 hingga 15 sedikit pendek
daripada 4 hingga 9; segmen 9-13 coklat terang mangkuk scutella
sangat dekat dengan posterior sisi akhir thorax dengan setae dan
seperti jaringan subglobular hingga rectangular (melintang); sel yang
radial subtriangular dengan lengan yang tidak sama (15:25), sudut
dalam sel dikelilingi pembuluh yang berlawanan; penghuni Hydrellia
dan Notiphila pupae ........................................................ Eucolidea sp.A
b. Segmen antena ketiga yang lebih pendek daripada segmen ke empat,
segmen antena ke tujuh lebih panjang, sepanjanh tiap segmen 8 hingga
15 dan 1.45 kali lebih panjang daripada segmen ke tiga; keempat dan
keenam hampir sama pada ukuran dan panjang; segmen 1-4 coklat
kekuningan; mangkuk scutella jauh dari akhir posterior thorax, sisi
dengan tanda jaringan yang tidak jelas; sel radial berbentuk segitiga
lebih tipis daripada Eucoilidea sp. A dan dengan lengan yang sama,
sudut sel bagian dalam dikelilingi pembuluh yang melintang secara
berlawanan dibawah pembuluh horizontal; penghuni Hydrellia dan
Nothiphila pupae ............................................................ Eucolidea sp. B
27.a. Antena 10 bersegmen pada kedua jenis kelamin; betina biasanya tanpa
sayap dengan tarsi depan yang memiliki chelae (Drynidae) ............... 29
b. Antena 13 yang bersegmen; segmen apikal yang globular; tarsi depan
xi

pada kedua kelamin sederhana, tidak memiliki chelae, tidak memiliki
bentuk sayap; kepala yang ditekan hingga sedikit cembung; ocelli
lateral dekat dengan batas posterior kepala; muka dengan gerigi
diantara rongga antena; thorax tanpa punuk atau seperti pola yang
menggelembung, propedeum kuadrat yang halus dan dibatasi secara
lateral dan secara posterior; kaki yang pendek, coklat kehitaman
dengan tarsus kuning; sayap yang transparan sangat jelas, pubescence
(bagian yang lembut pada bagian tubuh bawah binatang, khususnya
serangga) diluar sel yang tertutup, tanda (noda) yang mencolok
(Bethylidae; larva parasit Cnaphalocrocis dan Marasmia lipatan daun
(leaffolders) ...............................................Goniozus nr. Triangle Kieffer
28.a. Segmen metazoma 1 atau 2 membentuk gelembung dan tanda yang
sangat tajam dari keseluruhan; tiap pojok thorax posteroventral dengan
kelenjar metapleural (Formicidae) ...................................................... 30
b. Segmen metazoma 1 tidak menggelembung; tidak terdapat kelenjar
metapleural........................................................................................... 31
29.a. Maxillary palpi 2 bersegmen; cakar yang melebar dengan 3 rambut-
rambut pendek yang keras pada akhir alur longitudinal; segmen V
dengan sebuah baris 6 menit lamellae pada separuh distal, apex dengan
6 lamellae; segmen I tarsi depan lebih panjang dari pada segmen IV
(11:9); kecuali antena testaccous hitam dan kaki yang berwarna kuning
; penghuni Nephotetix cincticeps dan N. nigropictus ...........................
............................................Tetrodontochelys sakaii (Esaki & Hashimoto)
b. ......... Maxillary palpi 3 hingga 4 bersegmen; kuku/cakar yang melebar seperti
diatas namun dengan 5 rambut seperti pasak; segmen V dengan baris
16-20 dari lamellae dan sekelompok 8-10 lamellae pada apex, daerah
proximal dengan tepi yang bergerigi tajam; segmen I tarsi depan
sepanjang segmen IV; berwarna kemerahan dengan petiole hitam,
xi

vertex dan abdomen yang berwarna coklat; penghuni- N. virescens. N.
nigropictus, dan Recilia dorsalis ............................................................
....................................................................Tetrodontochelys lucens Olmi
30.a. Terdapat satu petiole (tonjolan)............................................................ 32
b. Terdapat dua petiole (tonjolan)............................................................ 33
31.a. Abdomen dan femur belakang berwarna hitam; tibia depan tanpa
punggung dorsal, segmen antena ke-2 bersih dan halus, segmen III
tidak berdekatan dua kali sepanjang segmen IV; sayap yang coklat
yang sangat gelap, piringan atau propodeum yang berkerut pada
betina; segmen III antena pejantan sepanjang atau sedikit pendek dari
segmen IV; clypeus yang sangat lembut mengelilingi pada keseluruhan
tepinya hingga sangat lemah namun sisi yang membatasi melebar;
gaster yang halus dan lembut; pygidium yang melebar dengan sisi
yang melengkung ............................................ Larra carbonaria (Smith)
b. Abdomen yang halus dan kemerahan kecuali 3 segmen apikal yang
berwarna gelap; tibia depan dengan punggung dorsal; segmen antena
ke 2 tertutup dengan rambut, III hampir duakali sepanjang IV; sayap
yang bersih; cakram atau propodeum dengan carina medium yang
redup, secara basal dengan menusuk terpisah dan padat reticulum pada
betina; segmen III antena pejantan nyata lebih panjang dari pada IV;
clypeus dihasilkan secara medial menjadi halus dan tidak bergaris
secara distal dan sangat dangkal membatasi cuping; gaster tidak
bercorak pada betina dan diikat dengan berkas keperakan pada
pejantan; pygidium yang sangat halus dengan tusukan yang amat
lembut ..............................................................Larra sanguinea Williams
32.a. Kepala dan thorax dorsumd dengan alur panjang melintang yang
mencolok (dengan carina yang sangat dalam) pada pronotum dan
mesoscutum dan longitudinal pada mesoscutellum, sudut anterolateral
pronotum yang bergerigi; madibula kanan dengan 5-gigi; clypeus
xi

dengan 7 gigi tumpul; carina depan yang melebar terpisah; antena 12
yang bersegmen; pembuluh Rs + M mencapai sayap apex; sel discoidal
(yang berbentuk cakram) pertama bersisi 5; sel diskoidal kedua
berbentuk trapesium; sel cubital 1 dan 3 hampir berukuran sama;
gaster yang menempel hingga keseluruhan (batang) tubuh dengan
tonjolan tunggal, puncak tunjolan tipis datar dan cekung pada bagian
tengah; semut hitam .....................................................Odontoponera sp
b. Kepala dan thorax lembut hingga bercorak sedang; pembuluh yang
berubah-ubah........................................................................................ 34
33.a. Kepala (kadang-kadang memiliki carina dengan baik sepanjang
sisinya), thorax, dan abdomen ditutupi dengan rambut panjang yang
sedang, halus dan hitam cerah; carina depan muncul secara lemah;
noda yang tipis; pembuluh Rs dan M agak menyimpang setelah
persimpanganplat kotak di dasar atau persimpangan pembuluh r atau
setelah perluasan dasar yang lalu dari persimpangan pembuluh yang
sama; separuh apikal Cu cembung dan tampak menyatu pada ujung A
dibawah notch (bentuk V yang membatasi ujung atau permukaan)
sayap; sel diskoidal yang sangat lebar; Cu dekat hingga pertengahan M
+ Cu; M dan Cu tidak mencapai batas sayap; antena yang coklat
kecuali scape yang hitam; petiole yang menyempit pada ujung dalam
pandangan lateral; sub-memotong pada pandangan posterior; segmen
abdominal II (T2) biasanya lebih panjang daripada yang lain I atau III ..
..........................................................................................Componotus sp
b. Kepala, thorax, dan abdomen yang hitam pudar ditutupi dengan
rambut-rambut pendek, berpola secara nyata dengan carina yang
melintang pada propodeum dan petiole; carina frontal yang kecil
namun meluas dengan baik; stigma yang agak luas; Rs dan M berasal
dari titik yang berbeda; sell discoidal pertama kecil dan subrectangular;
Cu-a tertutup hingga apex M + Cu; M dan Cu sedikit dihapus kearah
xi

apex mereka dan paralel ke yang lainnya; antena yang merah
kehitaman hingga coklat, hitam kearah scape; petiole yang mengitari
apex; abdominal tergite I sepanjang II ..............................Diacamma sp.
34.a. Sel discoidal pertama sangat triangular (segitiga) ke arah dasarnya,
pembuluh M lurus hampir mencapai batas sayap Rs dengan perluasan
setelah menyatu dengan apex sayap; sangat panjang hingga hampir
bertemu Cu didekat notch sayap; sel cubital pertama menyempit
kearah sel median; Sc + R tidak paralel hingga Rs + M; spirakel
propodeal yang memanjang; tonjolan subglobular dengan puncak yang
datar; pedicel yang sedikit panjang dari lebarnya .........Pheidologeton sp
b. ..........Sel discoidal pertama berbentuk trapesium, pembuluh M sangat pendek
dan Rs tidak mencapai tepi sayap dan tidak pernah menyatu hingga
R1; pembuluh A pendek tidak bertemu Cu; sel cubital pertama
menyempit pada kedua akhiran dengan Sc + R paralel hingga Rs + M;
spirakel propodeal yang subglobular; tonjolan pertama dipisah pada
bagian tengah seecara dorsal; pedicel yang gblobular.............................
..................................................................Solenopsis geminata (Fabricus)
35.a. Pronotum lebih panjang daripada lebar, hampir seperti empat persegi
panjang (rectangular); tubuh yang dit utupi dengan pernish seperti skala
mantel, seperti skala manik-manik sepanjang batas mata, belakang
kepala, paruh apikal sepertiga, coxae I hingga III, prothorax ventral,
dan antara coxa II dan akhir 4 abdominal sternum kecuali bagian yang
kedua dari belakang; mata yang terpisah tersembunyi secara dorsal,
duakali lebih pankang daripada yang melebar; ruang antara mata
adalah cembung; antena yang beralur lurus; ruangan tidak mencapai
mata; tibia II setengah cembung dengan tulang atas bagian belakang
yang melengkung secara mencolok dan yang satu lagi berlawanan
arah; abu-abu kelabu; dewasa 3-3.5 mm, spesies yang sabar
(temperate).................... Lissarhoptrus oryzophilus Kuschel.
xi

b. Pronotum yang lebih lebar dari panjangnya, mengelilingi sepanjang
sisi lateral; tubuh yang diselimuti daun kecil seperti skala pada elytra
dan sesuatu yang berbentuk skala melingkar pada pronotum; mata
yang tampak mencolok secara dorsal, seperempat lebih tinggi daripada
lebarnya; ruang antara mata dengan sebuah lubang, beralur elytral
dengan baik dan lurus; tibia yang lurus, II melengkung ke arah lubang
dengan jalur tunggal; dewasa berwarna hitam 5 mm atau lebih, spesies
oriental ........................................................ Hydronomidius molitor Faust
36.a. Ovipositor tanpa perbedaan katup apikal, terletak dan membentuk S ;
elytra meluas hingga apex abdomen; anterior tibia dengan eksternal
dan internal tympanum (membran yang menutupi organ pendengaran
pada kaki serangga) dengan ukuran yang sama; posterior tibia dengan
tepi bergerigi tajam antara tulang belakang, tulang belakang yang
panjang lebih dari 6 pasang; gryllid coklat pucat kekuningan,
phytophagous ...............................................Euscyrtus concinnus (Haan)
b. Ovipositor tidak berbentuk S, posterior tibia tidak bergerigi, gryllid
predator ................................................................................................ 37
37.a. Pembuluh Elytral berbeda pada kedua kelamin, jantan dengan anal
lapang yang rapi dan bercermin, elytra betina cembung dengan lemah,
tanpa pembuluh yang salah dan dengan 5 pembuluh yang lurus pada
dorsal lapang; kepala tanpa tanda berbentuk V dorsal; scape dan
pedicel kuning pucat; segmen terminal maxilari palpi bersegitiga
dengan ujung melebar yang membelah; segment tarsal ke dua kuning;
kepala, thorax, sayap, dan lengan kuning. .......................................
................................................................. Anaxipha longipennis (Serville)
b. Pembuluh elytra sama pada kedua kelamin, jantan tanpa cermin; kepala
dengan kuning cerah hingga tanda putih yang dorsal, scape dan pedicel
hitam; segment terminal maxilary palpi hitam dengan warna coklat,
xi

dan agak melebar dan membelah pada ujung; segmen tarsal ke dua
hitam; biasanya hitam dengan warna merah kecoklatan pada sayap dan
dorsum abdominal, kaki kuning keputihanMetioche vittaticolis
(Stal)
6. Kunci identifikasi untuk Famili Mantidae
1 a Sayap ada..... 2
b Sayap tidak ada, vestigial atau rudimenter ............. 3
2 a Sayap depan sangat kecil, tumbuh tidak seimbang dengan sayap
belakang, bentuknya seperti tongkat (club), sayap belakang besar
seperti kipas; antenna paling sedikit satu ruas dengan perkembangan
sisi samping yang panjang, ukuran serangga sangat kecil, jantan
sayapnya seperti tali, merupakan serangga parasit... Strepsiptera
b Ciri-ciri tidak seperti 3 a ..........................4
3 a Tubuh seperti serangga,dengan kepala yang jelas dan kaki beruas-
ruas ..................................................................................................... 5
b Tubuh tidak seperti serangga, dengan tidak ada kepala dan kaki yang
jelas biasanya tidak dapat bergerak........ 6
4 a Paruh muncul dari bagian depan kepala, tekstur pangkal sayap depan
(kira-kira 2/3 bagian sayap) seperti mika atau kulit, ujung sayap (1/3)
bagian bersifat membran, ujung sayap saling tumpang tindih
(overlapping) apabila serangga sedang hinggap... Hemiptera
b Paruh muncul dari bagian belakang kepala, sering terletak pada dasar
kaki depan; sayap depan dengan tekstur yang seragam, ujung sayap
tidak atau sedikit saja saling tumpang tindih... Homoptera
xi

5 a Sayap depan ada tetapi rudimenter, sayap belakang absen berubah
menjadi halteres, tarsi hampir selalu 5 ruas....... Diptera
b Tidak ada sayap atau dengan 4 sayap yang rudimenter,tidak ada
halters, jumlah tarsi beragam........ 7
6 a Antara thorax dan abdomen sama lebar dan hampir menyatu sama lain,
tubuh tertutup dengan sisik atau lilin, bentuk mulut penghisap
( serangga bersisik).......................................... Homoptera
b Endoparasit terhadap serangga lain, tubuh tidak tertutup oleh sisik
atau lilin, tipe mulut tidak seperti 6 a.... Strepsiptera
7 a Mempunyai antena,ukuran beragam............................. 8
b Tidak ada antena, ukuran 1,5 mm atau kurang. Proturan
8 a Tubuh tertutup bulu/sisik, tipe mulut penghisap, merupakan ngengat
yang tak bersayap...................... Lepidoptera
b Tubuh tidak tertutup bulu/sisik, tipe mulut tidak seperti 8 a ... 9
9 a Alat mulut memanjang kearah ventral seperti paruh, tubuh silinder,
ukuran kurang dari 8 mm................. Mecoptera
b Alat mulut tidak seperti 9 a; ukuran dan bentuk tubuh beragam...... 10
10 a Tarsi 3 ruas, pangkal ruas tarsi depan membesar.. Embioptera
b Tarsi 2 - 4 ruas, pangkal ruas tarsi depan tidak membesar.... 11
11 a Kaki belakang dengan femur yang membesar, digunakan untuk
meloncat, ukuran lebih dari 5 mm.... Orthoptera
b Kaki belakang tanpa femur yang membesar, ukuran kurang dari
10 mm.................................................................. Isoptera
xi

Dari kunci Ordo diatas diteruskan dengan kunci untuk mencari famili
1.a. Femur kaki belakang jelas lebih besar daripada kaki depan.... 2
b. Femur kaki belakang tidak seperti 1 (a)....... 5
2.a. Antena sama panjang atau lebih panjang dari panjang seluruh tubuh. 3
b. Antena panjangnya kira-kira separuh atau lebih pendek dari panjang
seluruh tubuh....... 4
3.a. Tarsi 3 ruas, ovipositor panjang seperti jarum... Gryllidae
b Tarsi 4 ruas, ovipositor panjang seperti pedang.. Tettigoniidae
4.a. Tibia kaki depan membesar dan digunakan untuk menggali
.. Gryllotalpidae
b. Tibia kaki depan tidak seperti pada 4 (a),ovipositor pendek. Acrididae
5.a. Antena pendek, tubuh besar dan memanjang, kaki depan berubah
fungsinya untuk memegang mangsa, femur dilengkapi dengan
duri-duri.... Mantidae
b Antena pendek, kaki depan tidak untuk memegang.... 6
6.a. Badan pipih, memanjang; ada yang menyerupai bentuk daun
dan bentuk ranting.......... Phasmatidae
b Badan oval, tebal dan nampak keras, umumnya berwarna coklat agak
mengkilap...Blatidae












xi

Tabel 3. Densitas absolut total pada siang hari tiap spesies dari serangga predator hama padi yang ditemukan di desa Jarangan
Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.
No Spesies Hari ke- Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Agriocnemis
femina femina
12.00 10.80 4.00 0.00 6.00 6.80 6.00 10.80 12.00 4.00 6.00 4.00 7.60 6.40 96.40
2 Anoplogenius
microgonus
4.40 0.00 3.20 2.40 2.40 4.00 2.40 0.00 4.40 3.20 2.40 3.20 0.00 2.40 34.40
3 Chlanius
circumdatus
0.00 0.00 0.00 2.80 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.80
4 Ischnura
senegalensis
8.00 0.00 2.80 2.80 5.60 3.60 5.60 0.00 8.00 2.80 5.60 2.80 0.00 3.20 50.80
5 Micraspis
inops
21.60 19.60 10.80 12.00 9.60 15.20 9.60 19.60 21.60 10.80 9.60 10.80 15.60 18.80 205.20
6 Ophionea ishii
ishii
0.00 0.00 2.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.00 0.00 2.00 0.00 0.00 6.00
7 Pheropsophus
occipitalis
0.00 6.80 0.00 0.00 1.60 0.00 1.60 6.80 0.00 0.00 1.60 0.00 4.00 0.00 22.40
8 Paederus
tamulus
4.00 4.00 2.40 2.80 2.00 1.60 2.00 4.00 4.00 2.40 2.00 2.40 2.80 2.40 38.80
9 Solenopsis
geminata
10.40 6.80 9.60 10.40 6.00 0.00 6.00 6.80 10.40 9.60 6.00 9.60 6.80 10.40 108.80
Total 60.40 48.00 34.80 33.20 33.20 31.20 33.20 48.00 60.40 34.80 33.20 34.80 36.80 43.60

xi

Tabel 4. Densitas relatif total pada siang hari tiap spesies serangga predator hama padi yang ditemukan di desa Jarangan
Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.
No Spesies Hari ke- Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Agriocnemis femina
femina
0.20 0.23 0.11 0.00 0.18 0.22 0.18 0.23 0.20 0.11 0.18 0.11 0.21 0.15 2.31
2 Anoplogenius
microgonus
0.07 0.00 0.09 0.07 0.07 0.13 0.07 0.00 0.07 0.09 0.07 0.09 0.00 0.06 0.89
3 Chlanius circumdatus 0.00 0.00 0.00 0.08 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.08
4 Ischnura senegalensis 0.13 0.00 0.08 0.08 0.17 0.12 0.17 0.00 0.13 0.08 0.17 0.08 0.00 0.07 1.29
5 Micraspis inops 0.36 0.41 0.31 0.36 0.29 0.49 0.29 0.41 0.36 0.31 0.29 0.31 0.42 0.43 5.03
6 Ophionea ishii ishii 0.00 0.00 0.06 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.06 0.00 0.06 0.00 0.00 0.17
7 Pheropsophus
occipitalis
0.00 0.14 0.00 0.00 0.05 0.00 0.05 0.14 0.00 0.00 0.05 0.00 0.11 0.00 0.54
8 Paederus tamulus 0.07 0.08 0.07 0.08 0.06 0.05 0.06 0.08 0.07 0.07 0.06 0.07 0.08 0.06 0.95
9 Solenopsis geminata 0.17 0.14 0.28 0.31 0.18 0.00 0.18 0.14 0.17 0.28 0.18 0.28 0.18 0.24 2.73
Total 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00



xi

Tabel 5. Densitas Absolut total pada malam hari tiap spesies dari serangga predator hama padi yang ditemukan di desa
Jarangan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.
No Spesies Hari ke- Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Euborellia
Philippinensis
2.80 3.20 3.60 2.00 3.20 2.40 2.40 2.80 0.00 2.00 3.20 2.80 2.00 2.00 34.40
2 Famili Mantidae 3.20 0.00 1.60 0.00 1.60 1.60 0.00 0.00 2.00 1.60 0.00 1.60 1.60 1.60 16.40
3 Micraspis inops 3.20 2.80 0.00 4.00 4.40 0.00 0.00 2.80 2.80 2.80 3.60 0.00 2.80 2.80 32.00
Total 9.20 6.00 5.20 6.00 9.20 4.00 2.40 5.60 4.80 6.40 6.80 4.40 6.40 6.40

Tabel 6 Densitas relatif total pada malam hari tiap spesies dari serangga predator hama padi yang ditemukan di desa Jarangan
Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.
No Spesies Hari ke- Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Euborellia
Philippinensis
0.30 0.53 0.69 0.33 0.35 0.60 1.00 0.50 0.00 0.31 0.47 0.64 0.31 0.31 6.36
2 Famili Mantidae 0.35 0.00 0.31 0.00 0.17 0.40 0.00 0.00 0.42 0.25 0.00 0.36 0.25 0.25 2.76
3 Micraspis inops 0.35 0.47 0.00 0.67 0.48 0.00 0.00 0.50 0.58 0.44 0.53 0.00 0.44 0.44 4.88
Total 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

xi

Tabel 7 Frekuensi absolut total pada siang hari tiap spesies dari serangga predator hama padi yang ditemukan di desa Jarangan
Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.
No Spesies Hari ke- Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Agriocnemis femina
femina
1.00 1.00 0.60 0.00 0.80 0.80 0.80 1.00 1.00 0.60 0.80 0.60 0.80 0.80 10.60
2 Anoplogenius
microgonus
1.00 0.00 0.80 0.80 0.80 1.00 0.80 0.00 1.00 0.80 0.80 0.80 0.00 0.80 9.40
3 Chlanius circumdatus 0.00 0.00 0.00 0.60 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.60
4 Ischnura senegalensis 1.00 0.00 0.60 0.60 1.00 0.80 1.00 0.00 1.00 0.60 1.00 0.80 0.00 0.80 9.20
5 Micraspis inops 1.00 1.00 1.00 1.00 0.80 1.00 0.80 1.00 1.00 1.00 0.80 1.00 0.80 1.00 13.20
6 Ophionea ishii ishii 0.00 0.00 0.60 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.60 0.00 0.60 0.00 0.00 1.80
7 Pheropsophus
occipitalis
0.00 1.00 0.00 0.00 0.80 0.00 0.60 1.00 0.00 0.00 0.60 0.00 0.80 0.00 4.80
8 Paederus tamulus 1.00 1.00 0.80 0.80 0.80 0.60 0.80 1.00 1.00 0.80 0.80 0.80 0.80 0.80 11.80
9 Solenopsis geminata 1.00 1.00 1.00 1.00 0.60 0.00 0.60 1.00 1.00 1.00 0.60 0.60 1.00 0.80 11.20
Total 6.00 5.00 5.40 4.80 5.60 4.20 5.40 5.00 6.00 5.40 5.40 5.20 4.20 5.00



xi

Tabel 8 Frekuensi relatif total pada siang hari tiap spesies dari serangga predator hama padi yang ditemukan di desa Jarangan
Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.
No Spesies Hari ke- Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Agriocnemis femina
femina
0.17 0.20 0.11 0.00 0.14 0.19 0.15 0.20 0.17 0.11 0.15 0.12 0.19 0.16 2.05
2 Anoplogenius
microgonus
0.17 0.00 0.15 0.17 0.14 0.24 0.15 0.00 0.17 0.15 0.15 0.15 0.00 0.16 1.79
3 Chlanius circumdatus 0.00 0.00 0.00 0.13 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.13
4 Ischnura senegalensis 0.17 0.00 0.11 0.13 0.18 0.19 0.19 0.00 0.17 0.11 0.19 0.15 0.00 0.16 1.73
5 Micraspis inops 0.17 0.20 0.19 0.21 0.14 0.24 0.15 0.20 0.17 0.19 0.15 0.19 0.19 0.20 2.57
6 Ophionea ishii ishii 0.00 0.00 0.11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.11 0.00 0.12 0.00 0.00 0.34
7 Pheropsophus
occipitalis
0.00 0.20 0.00 0.00 0.14 0.00 0.11 0.20 0.00 0.00 0.11 0.00 0.19 0.00 0.96
8 Paederus tamulus 0.17 0.20 0.15 0.17 0.14 0.14 0.15 0.20 0.17 0.15 0.15 0.15 0.19 0.16 2.28
9 Solenopsis geminata 0.17 0.20 0.19 0.21 0.11 0.00 0.11 0.20 0.17 0.19 0.11 0.12 0.24 0.16 2.15
Total 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00



xi

Tabel 9 Indeks Nilai Penting total pada siang hari tiap spesies serangga predator hama padi yang ditemukan di desa Jarangan
Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.
No Spesies Hari ke- Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Agriocnemis femina
femina
0.37 0.43 0.23 0.00 0.32 0.41 0.33 0.43 0.37 0.23 0.33 0.23 0.40 0.31 4.36
2 Anoplogenius
microgonus
0.24 0.00 0.24 0.24 0.22 0.37 0.22 0.00 0.24 0.24 0.22 0.25 0.00 0.22 2.68
3 Chlanius
circumdatus
0.00 0.00 0.00 0.21 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.21
4 Ischnura
senegalensis
0.30 0.00 0.19 0.21 0.35 0.31 0.35 0.00 0.30 0.19 0.35 0.23 0.00 0.23 3.02
5 Micraspis inops 0.52 0.61 0.50 0.57 0.43 0.73 0.44 0.61 0.52 0.50 0.44 0.50 0.61 0.63 7.61
6 Ophionea ishii ishii 0.00 0.00 0.17 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.17 0.00 0.17 0.00 0.00 0.51
7 Pheropsophus
occipitalis
0.00 0.34 0.00 0.00 0.19 0.00 0.16 0.34 0.00 0.00 0.16 0.00 0.30 0.00 1.49
8 Paederus tamulus 0.23 0.28 0.22 0.25 0.20 0.19 0.21 0.28 0.23 0.22 0.21 0.22 0.27 0.22 3.24
9 Solenopsis geminata 0.34 0.34 0.46 0.52 0.29 0.00 0.29 0.34 0.34 0.46 0.29 0.39 0.42 0.40 4.89

xi

Tabel 10 Indeks Nilai Penting total pada malam hari tiap spesies serangga predator hama padi yang ditemukan di desa
Jarangan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.
No Spesies Hari ke- Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Euborellia
Philippinensis
0.64 1.10 1.26 0.83 0.68 1.23 2.00 1.06 0.00 0.65 1.03 1.21 0.73 0.62 13.03
2 Famili
Mantidae
0.68 0.00 0.74 0.00 0.42 0.78 0.00 0.00 0.92 0.58 0.00 0.79 0.58 0.56 6.05
3 Micraspis
inops
0.68 0.90 0.00 1.17 0.89 0.00 0.00 0.94 1.08 0.77 0.97 0.00 0.69 0.82 8.92
xi

Perhitungan
A. Desa Jarangan
1) Total area pengamatan
Ukuran plot = 5000 m
2

Jumlah plot = 5
Total = 5 5000 = 25.000
25.000
Total area = = 2,5 ha
10.000

2) Kepadatan absolut


Ni
Di =
L
D
i
adalah Kepadatan absolut untuk spesies i.
N
i
adalah Jumlah individu untuk spesies i.
L adalah Luas total area pengamatan
3) Kepadatan relatif
Di
RDi =
D

RDi adalah kepadatan relatif untuk spesies i.
Di adalah kepadatan absolut spesies i.
D adalah total kepadatan semua spesies








xi

Tabel 13. Densitas absolut dan relatif siang Hari
No Nama spesies Hari
ke
Ni
Di =
L
Total Di
RDi =
D

Total
1 Micraspis inops 1 54/2,5 = 21,60 21,60/60,8 = 0,36
2 Agriocnemis femina femina 1 30/2,5 = 12,00 12/60,8 = 0,20
3 Ischnura senegalensis 1 21/2,5 = 8,40 8,40/60,8 = 0,14
4 Paederus tamulus 1 10/2,5 = 4,00 4,00/60,8 = 0,07
5 Anoplogenius microgonus 1 11/2,5 = 4,40 4,40/60,8 = 0,07
6 Solenopsis geminata 1 26/2,5 = 10,40


60,80
10,40/60,8 = 0,17


1,01
1 Micraspis inops 2 49/2,5 = 19,60 19,60/48 = 0,41
2 Agriocnemis femina femina 2 27/2,5 = 10,80 10,80/48 = 0,23
3 Paederus tamulus 2 10/2,5 = 4,00 4,00/48 = 0,08
4 Solenopsis geminata 2 17/2,5 = 6,80 6,80/48 = 0,14
5 Pheropsophus occipitalis 2 17/2,5 = 6,80


48,00
6,80/48 = 0,14


1,00
1 Micraspis inops 3 27/2,5 = 10,80 10,80/34,80 = 0,31
2 Agriocnemis femina femina 3 10/2,5 = 4,00 4,00/34,80 = 0,11
3 Ischnura senegalensis 3 7/2,5 = 2,80 2,80/34,80 = 0,08
4 Paederus tamulus 3 6/2,5 = 2,40 2,40/34,80 = 0,07
5 Anoplogenius microgonus 3 8/2,5 = 3,20 3,20/34,80 = 0,09
6 Solenopsis geminata 3 24/2,5 = 9,60 9,60/34,80 = 0,28
7 Ophionea ishii ishii 3 5/2,5 = 2,00



34,80

2,00/34,80 = 0,06



1,00
1 Micraspis inops 4 30/2,5 = 12,00 12,00/33,20 = 0,36
2 Chlaenius circumdatus 4 7/2,5 = 2,80 2,80/33,20 = 0,08
3 Ischnura senegalensis 4 7/2,5 = 2,80 2,80/33,20 = 0,08
4 Paederus tamulus 4 7/2,5 = 2,80 2,80/33,20 = 0,08
5 Anoplogenius microgonus 4 6/2,5 = 2,40 2,40/33,20 = 0,07
6 Solenopsis geminata 4 26/2,5 = 10,40


33,20
10,40/33,20= 0,31


1,00
1 Micraspis inops 5 24/2,5 = 9,60 9,60/33,20 = 0,29
2 Agriocnemis femina femina 5 15/2,5 = 6,00

6,00/33,20 = 0,18


xi

3 Ischnura senegalensis 5 14/2,5 = 5,60 5,60/33,20 = 0,17
4 Paederus tamulus 5 5/2,5 = 2,00 2,00/33,20 = 0,06
5 Anoplogenius microgonus 5 6/2,5 = 2,40 2,40/33,20 = 0,07
6 Solenopsis geminata 5 15/2,5 = 6,00 6,00/33,20 = 0,18
7 Pheropsophus occipitalis 5 4/2,5 = 1,60

33,20
1,60/33,20 = 0,05

1,00
1 Micraspis inops 6 38/2,5 = 15,20 15,20/31,20 = 0,49
2 Agriocnemis femina femina 6 17/2,5 = 6,80 6,80/31,20 = 0,22
3 Ischnura senegalensis 6 9/2,5 = 3,60 3,60/31,20 = 0,12
4 Paederus tamulus 6 4/2,5 = 1,60 1,60/31,20 = 0,05
5 Anoplogenius microgonus 6 10/2,5 = 4,00


31,20
4,00/31,20 = 0,13


1,00
1 Micraspis inops 7 24/2,5 = 9,60 9,60/33,20 = 0,29
2 Agriocnemis femina femina 7 15/2,5 = 6,00 6,00/33,20 = 0,18
3 Ischnura senegalensis 7 14/2,5 = 5,60 5,60/33,20 = 0,17
4 Paederus tamulus 7 5/2,5 = 2,00 2,00/33,20 = 0,06
5 Anoplogenius microgonus 7 6/2,5 = 2,40 2,40/33,20 = 0,07
6 Solenopsis gemi nata 7 15/2,5 = 6,00 6,00/33,20 = 0,18
7 Pheropsophus occipitalis 7 4/2,5 = 1,60



33,20
1,60/33,20 = 0,05



1,00
1 Micraspis inops 8 49/2,5 = 19,60 19,60/48 = 0,41
2 Agriocnemis femina femina 8 27/2,5 = 10,80 10,80/48 = 0,23
3

Paederus tamulus 8 10/2,5 = 4,00

4,00/48 = 0,08
4 Solenopsis geminata 8 17/2,5 = 6,80 6,80/48 = 0,14
5 Pheropsophus occipitalis 8 17/2,5 = 6,80


48,00

6,80/48 = 0,14


1,00
1 Micraspis inops 9 54/2,5 = 21,60 21,60/60,8 = 0,36
2 Agriocnemis femina femina 9 30/2,5 = 12,00 12/60,8= 0,20
3 Ischnura senegalensis 9 21/2,5 = 8,40 8,40/60,8 = 0,14
4 Paederus tamulus 9 10/2,5 = 4,00 4,00/60,8 = 0,07
5 Anoplogenius microgonus 9 11/2,5 = 4,40 4,40/60,8 = 0,07
6 Solenopsis geminata 9 26/2,5 = 10,40


60,80




10,40/60,8 = 0,17


1,01
xi

1 Micraspis inops 10 27/2,5 = 10,80 10,80/34,80 = 0,31
2 Agriocnemis femina femina 10 10/2,5 = 4,00 4,00/34,80 = 0,11
3 Ischnura senegalensis 10 7/2,5 = 2,80 2,80/34,80 = 0,08
4 Paederus tamulus 10 6/2,5 = 2,40 2,40/34,80 = 0,07
5 Anoplogenius microgonus 10 8/2,5 = 3,20 3,20/34,80 = 0,09
6 Solenopsis geminata 10 24/2,5 = 9,60 9,60/34,80 = 0,28
7 Ophionea ishii ishii 10 5/2,5 = 2,00



34,80

2,00/34,80 = 0,06



1,00
1 Micraspis inops 11 24/2,5 = 9,60

9,60/33,20 = 0,29
2 Agriocnemis femina femina 11 15/2,5 = 6,00 6,00/33,20 = 0,18
3 Ischnura senegalensis 11 14/2,5 = 5,60 5,60/33,20 = 0,17
4 Paederus tamulus 11 5/2,5 = 2,00 2,00/33,20 = 0,06
5 Anoplogenius microgonus 11 6/2,5 = 2,40 2,40/33,20 = 0,07
6 Solenopsis geminata 11 15/2,5 = 6,00 6,00/33,20 = 0,18
7 Pheropsophus occipitalis 11 4/2,5 = 1,60



33,20
1,60/33,20 = 0,05



1,00
1 Micraspis inops 12 27/2,5 = 10,80 10,80/34,80 = 0,31
2 Agriocnemis femina femina 12 10/2,5 = 4,00 4,00/34,80 = 0,11
3 Ischnura senegalensis 12 7/2,5 = 2,80 2,80/34,80 = 0,08
4 Paederus tamulus 12 6/2,5 = 2,40 2,40/34,80 = 0,07
5 Anoplogenius microgonus 12 8/2,5 = 3,20 3,20/34,80 = 0,09
6 Solenopsis geminata 12 24/2,5 = 9,60 9,60/34,80 = 0,28
7 Ophionea ishii ishii 12 5/2,5 = 2,00



34,80

2,00/34,80 = 0,06



1,00
1 Micraspis inops 13 39/2,5 = 15,60 15,60/36,80 = 0,42
2 Agriocnemis femina femina 13 19/2,5 = 7,60 7,60/36,80 = 0,21
3 Paederus tamulus 13 7/2,5 = 2,80 2,80/36,80 = 0,08
4 Solenopsis geminata 13 17/2,5 = 6,80 6,80/36,80 = 0,18
5 Pheropsophus occipitalis 13 10/2,5 = 4,00


36,80
4,00/36,80 = 0,12


1,00
1 Micraspis inops 14 47/2,5 = 18,80 18,80/43,60 = 0,43
2 Agriocnemis femina femina 14 16/2,5 = 6,40 6,40/43,60 = 0,15
3 Ischnura senegalensis 14 8/2,5 = 3,20

43,60
3,20/43,20 = 0,07

1,00

xi

4 Paederus tamulus 14 6/2,5 = 2,40 2,40/43,20 = 0,06
5 Anoplogenius microgonus 14 6/2,5 = 2,40 2,40/43,60 = 0,06
6 Solenopsis geminata 14 26/2,5 = 10,40

10,40/43,60 =0,24


Tabel 14 Kepadatan absolut dan relatif malam hari
No Nama spesies Hari
ke
Ni
Di =
L
Total Di
RDi =
D

Total
1 Micraspis inops 1 8/2,5 = 3,20 3,20/9,20 = 0,35
2 Famili Mantidae 1 8/2,5 = 3,20 3,20/9,20 = 0,35
3 Euborellia philippinensis 1 7/2,5 = 2,80

9,20
2,80/9,20 = 0,30

1,00
1 Micraspis inops 2 7/2,5 = 2,80 2,80/6,00 =0,47
2 Euborellia philippinensis 2 8/2,5 = 3,20

6,00 3,20/6,00 = 0,53

1.00
1 Famili Mantidae 3 4/2,5 = 1,60 1,60/5,20 = 0,31
2 Euborellia philippinensis 3 9/2,5 = 3,60

5,20 3,60/5,20 = 0,69

1,00
1 Micraspis inops 4 10/2,5 = 4,00 4,00/6,00 = 0,67
2 Euborellia philippinensis 4 5/2,5 = 2,00

6,00 2,00/6,00 = 0,33

1,00
1 Micraspis inops 5 13/2,5 = 5,20 5,20/10,00 = 0,52
2 Famili Mantidae 5 4/2,5 = 1,60 1,60/10,00 = 0,32
3 Euborellia philippinensis 5 8/2,5 = 3,20

10,00
3,2010,00 = 0,16

1,00
1 Famili Mantidae 6 4/2,5 = 1,60 1,60/4,00 = 0,40
2 Euborellia philippinensis 6 6/2,5 = 2,40

4,00 2,40/4,00 = 0,60

1,00
1 Euborellia philippinensis 7 6/2,5 = 2,4 2,4 2,4/2,4 = 1 1,00
1 Micraspis inops 8 10/2,5 = 4,00 4,00/6,80 = 0,59
2 Euborellia philippinensis 8 7/2,5 = 2,80

6,80 2,80/6,80 = 0,41

1,00
1 Micraspis inops 9 9/2,5 = 3,60 3,60/5,60 = 0,64
2 Famili Mantidae 9 5/2,5 = 2,00

5,60 2,00/5,60 = 0,36

1,00
1 Micraspis inops 10 10/2,5 = 4,00 4,00/7,60 = 0,53
2 Euborellia philippinensis 10 5/2,5 = 2,00 2,00/7,60 = 0,26
3 Famili Mantidae 10 4/2,5 = 1,60

7,60
1,60/7,60 = 0,21

1,00
xi

1 Micraspis inops 11 9/2,5 = 3,60 3,60/6,80 = 0,53
2 Euborellia philippinensis 11 8/2,5 = 3,20

6,80 3,20/6,80 = 0,47

1,00
1 Euborellia philippinensis 12 7/2,5 = 2,80 2,80/4,40 = 0,64
2 Famili Mantidae 12 4/2,5 = 1,60

4,40 1,60/4,40 = 0,36

1,00
1 Micraspis inops 13 7/2,5 = 2,80 2,80/6,40 = 0,44
2 Euborellia philippinensis 13 5/2,5 = 2,00 2,00/6,40 = 0,31
3 Famili Mantidae 13 4/2,5 = 1,60


6,40 1,60/6,40 = 0,25

1,00
1 Micraspis inops 11 9/2,5 = 3,60 3,60/7,20 = 0,50
2 Euborellia philippinensis 14 5/2,5 = 2,00 2,00/7,20 = 0,28
3 Famili Mantidae 14 4/2,5 = 1,60

7,20
1,60/7,20 = 0,22

1,00

4) Frekuensi (F) dengan rumus :
J
i

F
i
=
K
F
i
adalah frekuensi absolut spesies i.
J
i
adalah jumlah individu dimana spesies i terdapat.
K adalah jumlah total sampel yang didapat.
5) Frekuensi Relatif (RF) dengan rumus :
F
i

RF
i
=
F

RF
i
adalah frekuensi relatif spesies i.
F
i
adalah frekuensi absolut spesies i.
F adalah total frekuensi untuk semua spesies.



xi

Tabel 15. Frekuensi absolut dan relatif siang Hari
No Nama spesies Hari
J
i

F =
Total
F
i

RF =
Total
1 Micraspis inops 1 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17
2 Agriocnemis femina femina 1 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17
3 Ischnura senegalensis 1 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17
4 Paederus tamulus 1 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17
5 Anoplogenius microgonus 1 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17
6 Solenopsis geminata 1 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17
1 Micraspis inops 2 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20
2 Agriocnemis femina femina 2 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20
3 Paederus tamulus 2 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20
4 Solenopsis geminata 2 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20
5 Pheropsophus occipitalis 2 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20
1 Micraspis inops 3 5/5 = 1,00 1,00/5,40 = 0,15
2 Agriocnemis femina femina 3 3/5 = 0,60 0,60/5,40 = 0,11
3 Ischnura senegalensis 3 3/5 = 0,60 0,60/5,40 = 0,11
4 Paederus tamulus 3 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15
5 Anoplogenius microgonus 3 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15
6 Solenopsis geminata 3 5/5 = 1,00 1,00/5,40 = 0,19
7 Ophionea ishii ishii 3 3/5 = 0,60 0,60/5,40 = 0,11
1 Micraspis inops 4 5/5 = 1,00 1,00/4,80 = 0,21
2 Chlaenius circumdatus 4 3/5 = 0,60 0,60/4,80 = 0,13
3 Ischnura senegalensis 4 3/5 = 0,60 0,60/4,80 = 0,13
4 Paederus tamulus 4 4/5 = 0,80 0,80/4,80 = 0,17
5 Anoplogenius microgonus 4 4/5 = 0,80 0,80/4,80 = 0,17
6 Solenopsis geminata 4 5/5 = 1,00 1,00/4,80 = 0,21
1 Micraspis inops 5 4/5 = 0,80 0,80/5,60 = 0,14
2 Agriocnemis femina femina 5 4/5 = 0,80 0,80/5,60 = 0,14
Ischnura senegalensis 5 5/5 = 1,00 1,00/5,60 = 0,18
xi

3 Ischnura senegalensis 5 5/5 = 1,00 1,00/5,60 = 0,18
4 Paederus tamulus 5 4/5 = 0,80 0,80/5,60 = 0,14
5 Anoplogenius microgonus 5 4/5 = 0,80 0,80/5,60 = 0,14
6 Solenopsis geminata 5 3/5 = 0,60 0,60/5,60 = 0,11
7 Pheropsophus occipitalis 5 4/5 = 0,80

5,60
0,80/5,60 = 0,14

1,00
1 Micraspis inops 6 5/5 = 1,00 1,00/4,20 = 0,24
2 Agriocnemis femina femina 6 4/5 = 0,80 0,80/4,20 = 0,19
3 Ischnura senegalensis 6 4/5 = 0,80 0,80/4,20 = 0,19
4 Paederus tamulus 6 3/5 = 0,60 0,60/4,20 = 0,14
5 Anoplogenius microgonus 6 5/5 = 1,00


4,20
1,00/4,20 = 0,24


1,00
1 Micraspis inops 7 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15
2 Agriocnemis femina femina 7 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15
3 Ischnura senegalensis 7 5/5 = 1,00 1,00/5,40 = 0,19
4 Paederus tamulus 7 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15
5 Anoplogenius microgonus 7 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15
6 Solenopsis geminata 7 3/5 = 0,60 0,60/5,40 = 0,11
7 Pheropsophus occipitalis 7 3/5 = 0,60



5,40


0,60/5,40 = 0,11



1,00
1 Micraspis inops 8 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20
2 Agriocnemis femina femina 8 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20
3 Paederus tamulus 8 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20
4 Solenopsis geminata 8 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20
5 Pheropsophus occipitalis 8 5/5 = 1,00


5,00
1,00/5,00 = 0,20


1,00
1 Micraspis inops 9 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17
2 Agriocnemis femina femina 9 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17
3 Ischnura senegalensis 9 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17
4 Paederus tamulus 9 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17
5 Anoplogenius microgonus 9 5/5 = 1,00


6,00
1,00/6,00 = 0,17


1,01
6 Solenopsis geminata 9 5/5 = 1,00 1,00/6,00 = 0,17
xi

3 Ischnura senegalensis 10 3/5 = 0,60 0,60/5,40 = 0,11
4 Paederus tamulus 10 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15
5 Anoplogenius microgonus 10 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15
6 Solenopsis geminata 10 5/5 = 1,00 1,00/5,40 = 0,19
7 Ophionea ishii ishii 10 3/5 = 0,60
5,40
0,60/5,40 = 0,11
1,00
1 Micraspis inops 11 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15
2 Agriocnemis femina femina 11 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15
3 Ischnura senegalensis 11 5/5 = 1,00 1,00/5,40 = 0,19
4 Paederus tamulus 11 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15
5 Anoplogenius microgonus 11 4/5 = 0,80 0,80/5,40 = 0,15
6 Solenopsis geminata 11 3/5 = 0,60 0,60/5,40 = 0,11
7 Pheropsophus occipitalis 11 3/5 = 0,60



5,40
0,60/5,40 = 0,11



1,00
1 Micraspis inops 12 5/5 = 1,00 1,00/5,20 = 0,19
2 Agriocnemis femina femina 12 3/5 = 0,60 0,60/5,20 = 0,12
3 Ischnura senegalensis 12 4/5 = 0,80 0,80/5,20 = 0,15
4 Paederus tamulus 12 4/5 = 0,80 0,80/5,20 = 0,15
5 Anoplogenius microgonus 12 4/5 = 0,80 0,80/5,20 = 0,15
6 Solenopsis geminata 12 5/5 = 1,00 1,00/5,20 = 0,19
7 Ophionea ishii ishii 12 3/5 = 0,60



5,20
0,60/5,20 = 0,12



1,00
1 Micraspis inops 13 4/5 = 0,80 0,80/4,20 = 0,19
2 Agriocnemis femina femina 13 4/5 = 0,80 0,80/4,20 = 0,19
3 Paederus tamulus 13 4/5 = 0,80 0,80/4,20 = 0,19
4 Solenopsis geminata 13 5/5 = 1,00 1,00/4,20 = 0,24
5 Pheropsophus occipitalis 13 4/5 = 0,80


4,20
0,80/4,20 = 0,19


1,00
1 Micraspis inops 14 5/5 = 1,00 1,00/5,00 = 0,20
2 Agriocnemis femina femina 14 4/5 = 0,80 0,80/5,00 = 0,16
3 Ischnura senegalensis 14 4/5 = 0,80 0,80/5,00 = 0,16
4 Paederus tamulus 14 4/5 = 0,80 0,80/5,00 = 0,16
5 Anoplogenius microgonus 14 4/5 = 0,80 0,80/5,00 = 0,16
6 Solenopsis geminata 14 4/5 = 0,80


5,00
0,80/5,00 = 0,16


1,00
xi

Tabel 16. Frekuensi absolut dan relatif malam hari
No Nama spesies Hari
ke
J
i

F
i
=
K
Total
F
i

RF
i
=
F

Total
1 Micraspis inops 1 4/5 = 0,80 0,80/2,40 = 0,33
2 Famili Mantidae 1 4/5 = 0,80 0,80/2,40 = 0,33
3 Euborellia philippinensis 1 4/5 = 0,80

2,40
0,80/2,40 = 0,33

1,00
1 Micraspis inops 2 3/5 = 0,60 0,60/1,40 = 0,43
2 Euborellia philippinensis 2 4/5 = 0,80

1,40 0,80/1,40 = 0,57

1.00
1 Famili Mantidae 3 3/5 = 0,60 0,60/1,40 = 0,43
2 Euborellia philippinensis 3 4/5 = 0,80

1,40 0,80/1,40 = 0,57

1,00
1 Micraspis inops 4 4/5 = 0,80 0,80/1,60 = 0,50
2 Euborellia philippinensis 4 4/5 = 0,80

1,60 0,80/1,60 = 0,50

1,00
1 Micraspis inops 5 5/5 = 1,00 1/2,40 = 0,42
2 Famili Mantidae 5 4/5 = 0,80 0,80/2,40 = 0,33
3 Euborellia philippinensis 5 3/5 = 0,60

2,40
0,60/2,40 = 0,25

1,00
1 Famili Mantidae 6 3/5 = 0,60 0,60/1,60 = 0,38
2 Euborellia philippinensis 6 5/5 = 1,00

1,60 1,00/1,60 = 0,63

1,00
1 Euborellia philippinensis 7 4/5 = 0,80 0,80 0,80/0,80 = 1,00 1,00
1 Micraspis inops 8 4/5 = 0,80 0,80/1,80 = 0,44
2 Euborellia philippinensis 8 5/5 = 1,00

1,80 1,00/1,80 = 0,56

1,00
1 Micraspis inops 9 5/5 = 1,00 1,00/1,60 = 0,63
2 Famili Mantidae 9 3/5 = 0,60
1,60
0,60/1,60 = 0,38
1,00
1 Micraspis inops 10 4/5 = 0,80 0,80/2,40 = 0,33
2 Euborellia philippinensis 10 4/5 = 0,80 0,80/2,40 = 0,33
3 Famili Mantidae 10 4/5 = 0,80

2,40
0,80/2,40 = 0,33

1,00
1 Micraspis inops 11 4/5 = 0,80 0,80/1,80 = 0,44
2 Euborellia philippinensis 11 5/5 = 1,00

1,80 1,00/1,80 = 0,56

1,00
1 Euborellia philippinensis 12 4/5 = 0,80 0,80/1,40 = 0,57
2 Famili Mantidae 12 3/5 = 0,60
1,40
0,60/1,40 = 0,43

1,00
xi

1 Micraspis inops 13 3/5 = 0,60 0,60/2,40 = 0,25
2 Euborellia philippinensis 13 5/5 = 1,00 1,00/2,40 = 0,42
3 Famili Mantidae 13 4/5 = 0,80

2,40
0,80/2,40 = 0,33

1,00
1 Micraspis inops 14 5/5 = 1,00 1,00/2,60 = 0,38
2 Euborellia philippinensis 14 4/5 = 0,80 0,80/2,60 = 0,31
3 Famili Mantidae 14 4/5 = 0,80

2,60
0,80/2,60 = 0,31

1,00

6. Indeks Nilai Penting (Importance value:IV)
IV
i
= RD
i
+ RF
i
INP adalah Indeks nilai penting
RDi adalah Densitas relatif spesies i
RFi adalah Frekuensi relatif spesies i

Indeks Nilai Penting untuk siang hari
Agriocnemis femina femina
Hari ke 1 : 0,20 + 0,17 = 0,37
Hari ke 2 : 0,23 + 0,20 = 0,43
Hari ke 3 : 0,11 +0,11 = 0,23
Hari ke 4 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 5 : 0,18 + 0,14 = 0,32
Hari ke 6 : 0,22+ 0,19 = 0,41
Hari ke 7 : 0,18 + 0,15 = 0,33
Hari ke 8 : 0,23 + 0,20 = 0,43
Hari ke 9 : 0,20 + 0,17 = 0,37
Hari ke 10 : 0,11 + 0,11 = 0,23
Hari ke 11 : 0,18 + 0,15 = 0,33
Hari ke 12 : 0,11 + 0,12 = 0,23
Hari ke 13 : 0,21 + 0,19 = 0,40
Hari ke 14 : 0,15 + 0,16 = 0,31
Total : 4,36
Anoplogenius microgonus
xi

Hari ke 1 : 0,07 + 0,17 = 0,24
Hari ke 2 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 3 : 0,09 + 0,15 = 0,24
Hari ke 4 : 0,07 + 0,17 = 0,24
Hari ke 5 : 0,07 + 0,14 = 0,22
Hari ke 6 : 0,13 + 0,24 = 0,37
Hari ke 7 : 0,07 + 0,15 = 0,22
Hari ke 8 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 9 : 0,07 + 0,17 = 0,24
Hari ke 10 : 0,09 + 0,15 = 0,24
Hari ke 11 : 0,07 + 0155 = 022
Hari ke 12 : 0,09 + 0,15 = 0,25
Hari ke 13 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 14 : 0,06 + 0,16 = 0,22
Total : 1,79
Chlaenius circumdatus
Hari ke1 : 0,00 + 0,17 = 0,00
Hari ke 2 : 0,00 + 0,20 = 0,00
Hari ke 3 : 0,00 +0,19 = 0,00
Hari ke 4 : 0,08 + 0,21 = 0,21
Hari ke 5 : 0,00 + 0,14 = 0,00
Hari ke 6 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 7 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 8 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 9 : 0,00 + 0,00= 0,00
Hari ke 10 : 0,00 + 0,00= 0,00
Hari ke 11 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 12 : 0,00 + 0,00= 0,00
Hari ke 13 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 14 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Total : 0,21
xi

Ischnura senegalensis
Hari ke 1 : 0,13 + 0,17 = 0,30
Hari ke 2 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 3 : 0,08 + 0,11 = 0,19
Hari ke 4 : 0,08 + 0,13 = 0,21
Hari ke 5 : 0,17 + 0,18 = 0,35
Hari ke 6 : 0,12 + 0,19 = 0,31
Hari ke 7 : 0,17 + 0,19 = 0,35
Hari ke 8 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 9 : 0,13 + 0,17 = 0,30
Hari ke 10 : 0,08 + 0,11 = 0,19
Hari ke 11 : 0179 + 0,19 = 035
Hari ke 12 : 0,08 + 0,15= 0,23
Hari ke 13 : 0,00 + 0,00= 0,00
Hari ke 14 : 0,07 + 0,16= 0,23
Total : 3,02
Micraspis inops
Hari ke 1 : 0,36 + 0,17 = 0,52
Hari ke 2 : 0,41 +0,20 = 0,61
Hari ke 3 : 0,31 +0,19 = 0,50
Hari ke 4 : 0,36 + 0,21 = 0,57
Hari ke 5 : 0,29 + 0,14 = 0,43
Hari ke 6 : 0,49 + 0,24 = 0,73
Hari ke 7 : 0,29 + 0,15 = 0,44
Hari ke 8 : 0,41 + 0,20 = 0,61
Hari ke 9 : 0,36 + 0,17 = 0,52
Hari ke 10 : 0,31 + 0,19 = 0,50
Hari ke 11 : 0,29 + 0,15 = 0,44
Hari ke 12 : 0,31 + 0,19 = 0,50
Hari ke 13 : 0,42 + 0,19 = 0,61
Hari ke 14 : 0,43 + 0,20 = 0,63
xi

Total : 7,61
Ophionea ishii ishii
Hari ke 1 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 2 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 3 : 0,06 + 0,11 = 0,17
Hari ke 4 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 5 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 6 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 7 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 8 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 9 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 10 : 0,06 + 0,11 = 0,17
Hari ke 11 : 000 + 0,00 = 0,00
Hari ke 12 : 0,06 + 0,12 = 0,17
Hari ke 13 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 14 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Total : 0,51
Pheropsophus occipitalis
Hari ke 1 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 2 : 0,14 + 0,20 = 0,34
Hari ke 3 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 4 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 5 : 0,05 + 0,14 = 0,19
Hari ke 6 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 7 : 0,05 + 0,11 = 0,16
Hari ke 8 : 0,14 + 0,20 = 0,34
Hari ke 9 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 10 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 11 : 0,05 + 0,11 = 0,16
Hari ke 12 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 13 : 0,11 + 0,19 = 0,30
xi

Hari ke 14 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Total : 1,49
Paederus tamulus
Hari ke 1 : 0,07 + 0,17 = 0,23
Hari ke 2 : 0,08 + 0,20 = 0,28
Hari ke 3 : 0,07 + 0,15 = 0,22
Hari ke 4 : 0,08 + 0,17 = 0,25
Hari ke 5 : 0,06 + 0,14 = 0,20
Hari ke 6 : 0,05 + 0,14 = 0,19
Hari ke 7 : 0,06 + 0,15 = 0,21
Hari ke 8 : 0,08 + 0,20 = 0,28
Hari ke 9 : 0,07 + 0,17 = 0,23
Hari ke 10 : 0,07 + 0,15 = 0,22
Hari ke 11 : 0,06 + 0,15 = 0,21
Hari ke 12 : 0,07 + 0,15 = 0,22
Hari ke 13 : 0,08 + 0,19 = 0,27
Hari ke 14 : 0,06 + 0,16 = 0,22
Total : 3,24
Solenopsis geminata
Hari ke 1 : 0,17 + 0,17 = 0,34
Hari ke 2 : 0,14 + 0,20 = 0,34
Hari ke 3 : 0,28 + 0,19 = 0,46
Hari ke 4 : 0,31 + 0,21 = 0,52
Hari ke 5 : 0,18 + 0,11 = 0,29
Hari ke 6 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 7 : 0,18 + 0,11 = 0,29
Hari ke 8 : 0,14 + 0,20 = 0,34
Hari ke 9 : 0,17 + 0,17 = 0,34
Hari ke 10 : 0,28 + 0,18 = 0,46
Hari ke 11 : 0,18 + 0,11 = 0,29
Hari ke 12 : 0,28 + 0,12 = 0,39
xi

Hari ke 13 : 0,16 + 0,24 = 0,42
Hari ke 14 : 0,24 + 0,16 = 0,40
Total : 4,89
Indeks Nilai Penting untuk malam hari
Euborellia philippinensis
Hari ke 1 : 0,30 + 0,33 = 0,64
Hari ke 2 : 0,53 + 0,57 = 1,10
Hari ke 3 : 0,69 + 0,57 = 1,26
Hari ke 4 : 0,33 + 0,50 = 0,83
Hari ke 5 : 0,32 + 0,33 = 0,65
Hari ke 6 : 0,60 + 0,63 = 1,23
Hari ke 7 : 0,00 + 0,00 = 2,00
Hari ke 8 : 0,41 + 0,56 = 0,97
Hari ke 9 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 10 : 0,26 + 0,33 = 0,60
Hari ke 11 : 0,47 + 0,56 = 1,03
Hari ke 12 : 0,64 + 0,57 = 1,21
Hari ke 13 : 0,31 + 0,42 = 0,73
Hari ke 14 : 0,28 + 0,31 = 0,59
Total : 12,83
Famili Mantidae
Hari ke 1 : 0,35 + 0,33 = 0,68
Hari ke 2 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 3 : 0,31 + 0,43 = 0,74
Hari ke 4 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 5 : 0,16 + 0,25 = 0,41
Hari ke 6 : 0,40 + 0,38 = 0,78
Hari ke 7 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 8 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 9 : 0,36 + 0,50 = 0,86
Hari ke 10 : 0,21 + 0,33 = 0,54
xi

Hari ke 11 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 12 : 0,36 + 0,43 = 0,79
Hari ke 13 : 0,25 + 0,33 = 0,58
Hari ke 14 : 0,22 + 0,31 = 0,53
Total : 5,91
Micraspis inops
Hari ke 1 : 0,35 + 0,33 = 0,68
Hari ke 2 : 0,47 + 0,43 = 0,90
Hari ke 3 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 4 : 0,67 + 0,50 = 1,17
Hari ke 5 : 0,52 + 0,42 = 0,94
Hari ke 6 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 7 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 8 : 0,59 + 0,44 = 1,03
Hari ke 9 : 0,64 + 0,50 = 1,14
Hari ke 10 : 0,53 + 0,33 = 0,86
Hari ke 11 : 0,53 + 0,44 = 0,97
Hari ke 12 : 0,00 + 0,00 = 0,00
Hari ke 13 : 0,44 + 0,25 = 0,69
Hari ke 14 : 0,50 + 0,38 = 0,88
Total : 9,26









xi



DATA HASIL PENELITIAN ABIOTIK
Tabel 17 Kondisi Lingkungan Abiotik Di Daerah Pertanian Padi Desa Jarangan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.
Plot 1 Plot 2 Plot 3 Plot 4 Plot 5 No Faktor
Abiotik Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir
1 Suhu (
0
c) 31 29 31 28 32 28 30 27 32 28
Kelembaban
(%)
69 44 59 47 70 43 49 40 70 43
Kec. Angin 3,15 3,15 3,15 3,15 3,15
Intensitas
cahaya (klux)
385
(X100)
307
(X10)
589
(X100)
307
(X10)
385
(X100)
305
(X10)
723
(X100)
225
(X10)
385
(X100)
305
(X10)
2 Suhu (
0
c) 31 29 32 28 30 28 31 27 30 28
Kelembaban
(%)
69 44 59 47 70 43 49 40 70 43
Kec. Angin 3,94 3,94 3,94 3,94 3,94
Intensitas
cahaya(klux)
385
(X100)
307
(X10)
589
(X100)
307
(X10)
385
(X100)
305
(X10)
723
(X100)
385
(X10)
225
(X100)
305
(X10)
3 Suhu (
0
c) 30 29 29 27 29 28 30 29 29 27
Kelembaban
(%)
46 80 51 80 57 80 57 78 57 80
Kec. Angin 3,92 3,92 3,92 3,92 3,92
Intensitas
cahaya (klux)
448
(X10)
993
(X1)
670
(X10)
980
(X1)
644
(X10)
990
(X1)
670
(X10)
998
(X1)
220
(X10)
983
(X1)
xi



4 Suhu (
0
c)

30 28 29 27 30 28 31 29 29 28
Kelembaban(
%)
69 77 59 80 70 78 49 75 70 80
Kec. Angin 4,55 4,55 4,55 4,55 4,55
Intensitas
cahaya (klux)
385
(X100)
448
(X10)
589
(X100)
644
(X10)
385
(X100)
670
(X10)
590
(X100)
644
(X10)
385
(X100)
220
(X10)
5 Suhu (
0
c)

31 29 32 28 30 28 31 27 30 28
Kelembaban
(%)
69 44 59 47 70 43 49 40 70 43
Kec. Angin 4,65 4,65 4,65 4,65 4,65
Intensitas
cahaya (klux)
385
(X100)
307
(X10)
589
(X100)
307
(X10)
385
(X100)
305
(X10)
723
(X100)
385
(X10)
225
(X100)
305
(X10)
6 Suhu (
0
c) 28 29 28 28 28 28 27 28 29 29
Kelembaban
(%)
60 68 56 68 60 60 59 60 57 68
Kec. Angin 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29
Intensitas
cahaya (klux)
521
(X10)
325
(X10)
587
(X10)
228
(X10)
689
(X10)
450
(X10)
965
(X10)
300
(X10)
970
(X10)
350
(X10)
7 Suhu (
0
c) 31 29 31 28 32 28 30 27 32 28
Kelembaban 69 44 59 47 70 43 49 40 70 43
xi



(%)
Kec. Angin 4,74 4,74 4,74 4,74 4,74
Intensitas
cahaya (klux)
385
(X100)
307
(X10)
589
(X100)
307
(X10)
385
(X100)
305
(X10)
723
(X100)
225
(X10)
385
(X100)
305
(X10)
8 Suhu (
0
c) 30 28 29 27 30 28 31 29 29 28
Kelembaban
(%)
69 77 59 80 70 78 49 75 70 80
Kec. Angin 4,24 4,24 4,24 4,24 4,24
Intensitas
cahaya (klux)
385
(X100)
448
(X10)
589
(X100)
644
(X10)
385
(X100)
670
(X10)
590
(X100)
644
(X10)
385
(X100)
220
(X10)
9 Suhu (
0
c) 29 27 29 26 30 28 29 27 28 26
Kelembaban
(%)
66 68 63 68 71 60 63 56 66 68
Kec. Angin 3,48 3,48 3,48 3,48 3,48
Intensitas
cahaya (klux)
448
(X10)
993
(X1)
670
(X10)
980
(X1)
644
(X10)
990
(X1)
670
(X10)
998
(X1)
220
(X10)
983
(X1)
10 Suhu (
0
c)

28 29 28 28 28 28 27 28 29 29
Kelembaban
(%)
60 68 56 68 60 60 59 60 57 68
Kec. Angin 3,05 3,05 3,05 3,05 3,05
Intensitas 521 325 587 228 689 450 965 300 970 350
xi



cahaya(klux) (X10) (X10) (X10) (X10) (X10) (X10) (X10) (X10) (X10) (X10)
11 Suhu (
0
c) 30 29 29 28 29 28 29 27 30 28
Kelembaban
(%)
69 44 59 47 70 43 49 40 70 43
Kec. Angin 3,52 3,52 3,52 3,52 3,52
Intensitas
cahaya (klux)

521
(X10)
325
(X10)
587
(X10)
228
(X10)
689
(X10)
450
(X10)
965
(X10)
300
(X10)
970
(X10)
350
(X10)
12 Suhu (
0
c) 29 27 29 26 30 28 29 27 28 26
Kelembaban
(%)
66 68 63 68 71 60 63 56 66 68
Kec. Angin 2,48 2,48 2,48 2,48 2,48
Intensitas
cahaya (klux)
448
(X10)
993
(X1)
670
(X10)
980
(X1)
644
(X10)
990
(X1)
670
(X10)
998
(X1)
220
(X10)
983
(X1)
13 Suhu (
0
c) 31 29 31 28 32 28 30 27 32 28
Kelembaban
(%)

69 44 59 47 70 43 49 40 70 43
Kec. Angin 3,76 3,76 3,76 3,76 3,76
Intensitas
cahaya (klux)
385
(X100)
307
(X10)
589
(X100)
307
(X10)
385
(X100)
305
(X10)
723
(X100)
225
(X10)
385
(X100)
305
(X10)
14 Suhu (
0
c) 28 29 28 28 28 28 27 28 29 29
xi



Kelembaban
(%)
60 68 56 68 60 60 59 60 57 68
Kec. Angin 3,42 3,42 3,42 3,42 3,42
Intensitas
cahaya (klux)
521
(X10)
325
(X10)
587
(X10)
228
(X10)
689
(X10)
450
(X10)
965
(X10)
300
(X10)
970
(X10)
350
(X10)

Anda mungkin juga menyukai