PADA AREAL PERTANIAN PADI DESA JARANGAN KECAMATAN REJOSO KABUPATEN PASURUAN
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan Dan ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
DISUSUN OLEH : DINA ARIESANDI 99330016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2004 xi
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi oleh : DINA ARIESANDI Dengan judul : INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA AREAL PERTANIAN PADI DESA JARANGAN KECAMATAN REJOSO KABUPATEN PASURUAN.
Telah disetujui pada tanggal :
Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Drs Ainur Rofieq, M Kes Dra. Roro Eko S, M.Si
xi
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di depan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Dan diterima untuk memenuhi sebagian dari persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Mengesahkan: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Dekan:
Drs. Ahsanul Inam, MM
Dewan penguji Tanda tangan 1. Drs. Ainur Rofieq, M. Kes 1. 2. Dra. Roro Eko S, M. Si 2. 3. Drs. Lud Waluyo M. Kes 3. 4. Drs Nur Widodo M. Kes 4. xi
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Dina Ariesandi Tempat, tanggal lahir : Pasuruan, 10 April 1981 Nim : 99330016 Fakultas/jurusan : FKIP/Biologi
Menyatakan bahwa karya ilmiah/skripsi saya yang berjudul INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA AREAL PERTANIAN PADI DESA J ARANGAN KECAMATAN REJ OSO KABUPATEN PASURUAN adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya. Demikian surat pernyataan kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar kami besedia mendapatkan sanksi akademis.
Malang, Maret 2004 Yang menyatakan,
Dina Ariesandi xi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Allah Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya (Terjemahan QS. Al ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya (Terjemahan QS. Al- - Baqarah: 286). Baqarah: 286). Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik darimu daripada permulaan darimu daripada permulaan (Adh. Dhuha: 4). (Adh. Dhuha: 4). Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia- -sia, Maha sia, Maha Suci Allah, maka peliharalah kami dari siksa api neraka (Terjemahan QS. Ali Suci Allah, maka peliharalah kami dari siksa api neraka (Terjemahan QS. Ali I mron: 191) I mron: 191)
Skripsi ini kupersembahkan kepada : Skripsi ini kupersembahkan kepada : Ayahanda Drs. Ayahanda Drs. H. Musa mSaleh dan AlmHj. Zubaedah H. Musa mSaleh dan AlmHj. Zubaedah Kakakku Liesa Fibrianti, adikku tersayang Farida Yanuarti Kakakku Liesa Fibrianti, adikku tersayang Farida Yanuarti Dan Roman Hidayat serta Kakak Tri Sasongko Tercinta. Dan Roman Hidayat serta Kakak Tri Sasongko Tercinta.
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul INVENTARISASI SERANGGA PREDATOR HAMA PADI PADA AREAL PERTANIAN PADI DESA JARANGAN KECAMATAN REJOSO KABUPATEN PASURUAN. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs. Muhadjir Efendi selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Bapak Drs. Ahsanul Inam, MM selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unversitas Muhammadiyah Malang. 3. Bapak Drs. Sukarsono, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi beserta dewan dosen yang telah memberi bekal ilmu dan pendidikan kepada penulis. 5. Bapak Drs. Ainur Rofieq, M. Kes selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, pengarahan serta dorongan moril sehingga skripsi ini dapat selesai. 6. Ibu Dra. Roro Eko S, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, pengarahan serta dorongan moril sehingga skripsi ini dapat selesai. xi
7. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan doa, bersusah payah membesarkan, mendidik serta membiayai penulis sampai dapat menyelesaikan pendidikan. 8. Kakak dan adik-adikku yang telah membantu dan mendoakanku. 9. Dosen Brawijaya beserta asisten Laboratorium Entomologi yang telah membantu mengidentifikasi dan membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat selesai. 10. Kakak Tri Sasongko dan keluarga. Terima kasih untuk Cinta, doa, pengertian dan dukungannya selama Ini. 11. Teman teman biologi 99 terutama sahabatku Evita Waindriyani, terima kasih untuk persahabatan dan dukungannya selama ini. 12. Teman teman kost BCT blok 5 kav 107 untuk doa dan dukungannya selama ini, serta semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu disini, Terima kasih atas dukungan, pengertian dan kebersamaan yang tidak mungkin kulupakan. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala bantuan yang diberikan baik langsung maupun tidak langsung. Akhirnya segala saran demi sempurnanya skripsi ini sangat kami harapkan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya maupun pembaca pada umumnya. Malang, April 2004
Penulis xi
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL...................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ iii LEMBAR PERNYATAAN........................................................................ iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................. v KATA PENGANTAR................................................................................ vi ABSTRAKSI.............................................................................................. vii DAFTAR ISI............................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xi DAFTAR TABEL....................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang............................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian............................................................ 5 1.4 Manfaat Penelitian........................................................ 5 1.5 Batasan Masalah............................................................ 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12.1 Serangga dan Pertanian............................................. 7 12.1.1 Deskripsi Ekosistem Pertanian................................. 7 12.1.2 Potensi Tanaman Padi Sebagai Habitat Serangga..... 8 12.2 Klasifikasi Serangga.................................................. 9 12.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kelimpahan Serangga.................................................................... 12 12.4 Potensi Serangga Dalam Pengendalian Hayati......... 13 12.4.1 Pengertian Pengendalian Hayati................................ 13 12.4.2 Potensi Musuh Alami Sebagai Pengendalian Hayati. 15 xi
12.4.3 Peranan Feromon Sex Serangga Didalam Pengendalian Hayati................................................. 17 12.5 Deskripsi Serangga Predator..................................... 18 12.5.1 Pengertian Serangga Predator................................... 18 12.5.2 Mengenal Serangga Predator Diantara Hama Serangga.................................................................... 18 12.5.3 Macam Macam Predator Hama Padi......................... 20 12.6 Peranan Predator Dalam Pengendalian Hayati/Biologi........................................................... 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian............................................................... 26 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................... 26 3.3 Populasi dan Sampling................................................... 26 3.3.1 Populasi Penelitian...................................................... 26 3.3.2 Teknik Sampling......................................................... 27 3.4 Variabel Penelitian......................................................... 28 3.4.1 Jenis Variabel.............................................................. 28 3.4.2 Definisi Operasional Variabel..................................... 28 3.5 Prosedur Penelitian......................................................... 30 3.5.1 Alat dan Bahan............................................................ 30 3.5.1.1 Alat Penelitian.......................................................... 30 3.5.1.2 Bahan Penelitian....................................................... 31 3.5.2 Cara Kerja.................................................................... 31 3.5.2.1 Tahap Persiapan....................................................... 31 3.5.2.2 Tahap Pelaksanaan................................................... 31 3.6 Teknik Analisa Data...................................................... 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian......................................... 35
xi
4.2 Hasil Temuan Spesies dan Jumlah Serangga Predator Hama Padi................................................................... 37 4.2.1 Ragam Spesies Serangga Predator Hama Padi........... 37 4.2.2 Jumlah Perhari Spesies Serangga Predator Hama Padi............................................................................. 58 4.3 Karakteristik Populasi................................................. 58 4.3.1 Kepadatan................................................................... 58 4.3.2 Frekuensi..................................................................... 61 4.3.3 Indeks Nilai Penting.................................................... 64 4.4 Pembahasan Hasil........................................................... 66 4.4.1 Ragam Spesies Serangga Predator Hama Padi............ 66 4.4.2 Karakteristik Populasi Serangga Predator Hama Padi. 71 4.4.3 Hubungan Antara Faktor Habitat Dengan Dinamika Populasi....................................................................... 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan.................................................................... 77 5.2 Saran-saran.................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA......................................................... 80 LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 DOKUMENTASI
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Morfologi umum serangga........................................................ 11 2. Denah tempat Penelitian........................................................... 35 3. Spesies Micraspis inops............................................................ 38 4. Spesies Paederus tamulus......................................................... 40 5. Spesies Ophionea ishii ishii...................................................... 42 6. Spesies Anoplogenius microgonus............................................ 44 7. Spesies Chlaenius circumdatus................................................. 46 8. Spesies Pheropsophus occipitalis............................................. 48 9. Spesies Euborellia philippinensis............................................. 49 10. Spesies Agriocnemis femina femina.......................................... 52 11. Spesies Ischnura senegalensis.................................................. 53 12. Spesies Solenopsis geminate..................................................... 55 13. Famili Mantidae........................................................................ 57
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Spesies Serangga Predator hama padi Perhari Yang Ditemukan Pada Siang hari Tabel 2 Jumlah Spesies Serangga Predator hama padi Perhari Yang Ditemukan Pada Malam hari Tabel 3 Kepadatan absolut Total Siang hari Tabel 4 Kepadatan Relatif Total Siang Hari Tabel 5 Kepadatan Absolut Total malam Hari Tabel 6 Kepadatan relatif Total Malam Hari Tabel 7 Frekuensi Absolut Total Siang Hari Tabel 8 Frekuensi Relatif Total Siang Hari Tabel 9 Frekuensi Absolut Total Malam Hari Tabel 10 Frekuensi Relatif Total Malam Hari Tabel 11 Indeks Nilai Penting Siang Hari Tabel 12 Indeks Nilai Penting Malam Hari Tabel 13 Perhitungan Kepadatan Absolut dan Relatif Siang Hari Tabel 14 Perhitungan Kepadatan Absolut dan Relatif Malam Hari Tabel 15 Perhitungan Frekuensi Absolut dan Relatif Siang Hari Tabel 16 Perhitungan Frekuensi Absolut dan Relatif Malam Hari Tabel 17 Data Hasil Penelitian Abiotik
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kunci identifikasi dikotomis untuk menemukan spesies dari Serangga Predator Hama Padi. Lampiran II Hasil Perhitungan Nilai Kepadatan absolut dan relatif, Frekuensi absolut dan relatif, dan Indeks Nilai Penting dari Serangga predator Hama Padi. Lampiran III Foto-foto. xi
DAFTAR PUSTAKA
Aak. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Penerbit Kanisius Yogyakarta.
Barrion, A.T. and A.L James. 1994. Taxonomy of Rice Insect Pest and Their Arthropod Parasites and Predators. Division of Entomology International Rice Research Institute Manila Philiphines.
Borror, D.S, C. A, Triptehorn dan F. J. Norman. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Alih Bahasa S. Partosoedjono. Penerbit Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Dale, D. 1994. Insect Pest of The Rice-Their Biology and Ecology. Heinrich, E.A, Biology and Management of Rice Insects, IRRI, Wiley Eastern Limited, New Delhi.
Gallagher, K. 1991. Pengendalian Hama Terpadu Untuk padi (Suatu Pendekatan Ekologi). Proyek Prasarana Fisik Bappenas. Yogyakarta.
Hidayat, N. 1990. Entomologi Pertanian. Penerbit Orba Sakti. Bandung.
Jacobson, M. 1972. Insect Sex Pheromones. Academic Press. New York
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Kusmayadi, A. 1995. Serangga, Laba-laba dan Patogen Yang Membantu (Mitra Petani Padi). Program nasional Pengendalian Hama Terpadu. Jakarta Selatan. xi
Lilies, C. 1991. Kunci Determinasi Se rangga. Kanisius. Yogyakarta.
Mudjiono, G. 1994. Pengendalian Hayati Terhadap Serangga Hama : Peranan Serangga Entomofagus. Lembaga Penerbit Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.
Rofieq, A. 2001. Metodologi Penelitian. UMM Press. Malang.
Rosomer, W. S. 1973. The Science of Entomology. Mac Millan Publishing Co. Inc. New York.
Rukmana, R dan Saputra, U. S. 1997. Hama Tanaman dan Teknik Pengendalian. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif. Penerbit Usaha Nasional. Surabaya.
Sudarmo, S. 1988. Tanaman Perkebunan, Pengendalian Hama Dan Penyakit. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Triharso. 1992. Pembangunan Pertanian Berwawasan Lingkungan Yang Berkelanjutan. UGM. Yogyakarta
Untung, K. 1993. Konsep Pengendalian Hama Terpadu. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta
Winarno, B. 1992. Pengantar Praktis Pengendalian Hama Terpadu. Penerbit Yayasan Pembina. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.
xi
LAMPIRAN 1
A. Kunci identifikasi dikotomis untuk menemukan spesies dari Serangga Predator Hama Padi. 1. Kunci identifikasi untuk spesies Micraspis inops, Paederus tamulus dan Euborellia philippinensis . 1.a. Dengan tiga perbedaan bagian tubuh kepala, thorax, dan abdomen yang bersegmen; 6 kaki yang bersayap atau (serangga) tanpa sayap... 2 b. ...... Dengan hanya 2 bagian tubuh cephalothorax (kepala yang terpadu dan thorax) dan abdomen yang tak bersegmen; 8 kaki; tak memiliki sayap (laba-laba) .......................................................................................... 45 2.a. Dengan sayap (dengan sedikit pembuluh darah atau dikembangkan dengan baik)......................................................................................3 b. Tanpa sayap ... 46 3.a. Dengan hanya sepasang sayap. ................................. 4 b. Dengan 2 pasang sayap.............................7 4.a. ...........Sayap bagian depan dikurangi menjadi pseudohaltere, seperti kulit dan tanpa venation (rangkaian syaraf dalam sayap serangga); fungsi sayap bagian belakang yang jelas diperluas, kepala dengan mata seperti buah berry yang besar, 4 atau 7 antena yang bersegmen; pro dan mesothorax banyak dikurangi, metathorax sangat besar; tanpa trochanter (segmen kedua pada kaki serangga); benalu bersayap yang terbelit, jantan/betina (STREPSIPTERA)........................ 5 b. Kaki depan yang dikembangkan, memiliki membran dan dengan system syaraf; kaki belakang dikurangi seperti tali pemukul; pro dan
xi
metathorax banyak dikurangi; dengan trochanter; lalat buah, parasit, dan predator (DIPTERA) ............................................ ..6 5.a. Postlumbium tampak besar dan agak melingkar; postscutelum besar, sekitar 0.7 dari keseluruhan metathorax; pembuluh darah yang lurus sedikit cembung; cephalotheca pejantan sangat jelas berbentuk bujur telur (oval) dan cembung ...................................................... ...................................... Elenchus yasumatsui Kifune & Hirashima b. Postlumbium kecil, postcutellum yang subtriangular dengan puncak yang sempit dan melingkar, dengan metanotum sekitar 0.4; pembuluh darah yang lurus/langsung dengan puncak yang bengkok; cephalotheca pejantan berbentuk bulat.. ................................................. Elenchus japonicus Esaki & Hashimoto 6.a. ......... Hama Beras Asia; hypoproct akhir apikal yang bulat; bahan pengencer di (dalam) sepertiga gonostyle apikal; garis tepi di depan abdominal VII dan VIII tanpa area yang memiliki pigmen yang beda, mulut yang terbagi menjadi 4 maxillary palpi (Organ perasa yang bersegmen pada mulut artropoda; sebagai organ perasa).................................................. ............................................................. Orseclia oryzae (Wood - Mason) b. Hama Beras Afrika; hypoproct akhir apikal yang sedikit dibentuk; Gonostyle yang sedikit diruncingkan dalam apikal sepertiga; garis tepi depan abdominal VII dan VIII dengan pita sempit yang berpigmen tidak beraturan, mulut yang terbagi menjadi 3 maxillary palpi................................ Orseolia oryzivora (Harris and Gagne). 7.a. Pronotum dengan cabang cuping samping turun sebesar punggung di atas abdomen, kaki belakang dengan tulang paha yang besar, coxae xi
(segmen pertama dari kaki serangga) yang kecil dan terpisah dengan baik; antena yang pendek hingga panjang, kaki depan yang normal atau telah berubah (lebar dan seperti sekop pada Gryllotalpidae); belalang, jangkrik dan tonggeret (ORTHOPTERA).....8 b. Pronotum dan kaki tidak seperti diatas .....................9 8.a. Fastigium vertex lebih panjang dari pada panjang penyusun mata; kepala yang tajam seperti lembing; rasio panjang fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.5-3 pada betina dan 3-3.3 pada pejantan; kecuali pada yang ramping, pronotum betina dengan 2 bagian sulci (permukaan otak) tanpa syaraf yang melintang. ........................................ Atractomorpha psittacina (de Haan) b. Fastigium dari vertex berkembang dengan baik, lebih pendek dari panjang penyusun mata; kepala yang berbentuk kerucut; rasio panjang fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.25 pada pejantan dan 1.7-2.1 pada betina; sayap belakang berwarna merah keungu-unguan; area yang berselaput dari cabang cuping samping menonjol, sulci pronotum dengan syaraf yang melintang; komponen kelamin kecil; klep yang juga kecil, berbentuk kerucut pendek tetapi sedikit bengkok; spesies yang kecil; kurang dari 20 mm pada jantan dan lebih dari 20 mm pada betina ........................................................... ....................................Atractomorpha crelunata (Fabricius) 9.a. Kecil, biasanya serangga yang ramping dengan bagian mulut yang secara asimetris kasar dan tajam; sayap yang pendek dan sempit, dengan sistem syaraf yang kurang, fringe (bagian dari rambut depan yang menggantung melampaui kepala bagian depan; batas alami dari rambut, pada hewan atau tanaman) yang marginal; tarsi (segmen akhir bagian tubuh pada serangga) dengan kandung kemih apikal yang dapat dibalik (segmen akhir yang ditelan); ketiadaan cerci; apex (puncak) abdomen yang bulat; titik ovipositor ventral yang mengenai xi
sirip perut, ujung sayap yang sempit secara apikal; 6 hingga 9 antena yang bersegmnen, thrips (hama kayu) (Thripidae)............................. 10 b. Tidak dengan kombinasi karakter diatas................. 11 10.a. Sayap depan tanpa syaraf longitudinal bila ada; tidak ada microtrichia dalam membran sayap; abdomen tubular (seperti pipa) segmen X dalam di kedua jenis kelamin tanpa pembagian longitudinal dan ventral; betina dengan bagian perut ovipositor yang bermembran antara segmen IX dan X; kepala yang panjang dan mimiliki sisi yang paralel; prothorax dengan 8 anteroangular yang panjang dan posteroangular setae; 8 antena yang bersegmen, kecoklat-coklatan kecuali segmen pita ketiga yang berwarna kuning terang; segmen III dengan 0-2 indra perasa yang berbentuk kerucut dan 4 kerucut pada segmen IV; postocular seta yang berkembang dengan baik; panjang, sekitar 50; (Tubulifera) ....................... Haplothrips aculeatus (F) b Berhubungan dengan H. aculeatus; prothorax dengan 10 setae silindris yang panjang, seperti cangkir pada ujung; pelta (tameng seperti struktur) yang terbalik membentuk T, antena kecoklatan pada segmen basal 2, VII VII dan apical dari VI, III-IV-V dan basal dari VI adalah kuning; segmen X abdomen lebar dari segment VII pada betina ..................................... Haplithrips ganglbaueri Schmutz. 11.a. Kedua pasang membran sayap tertutup secara luas dengan skala yang overlapping, bagian mulut dalam gulungan proboscis (bagian mulut yang diperpanjang); antena dengan segmen yang banyak, ngengat, kupu-kupu (LEPIDOPTERA)........................................... .12 b. Tidak seperti yang disebutkan di atas ................................ .13 12.a. Segmen palpi ketiga pendek dan keras; 2 syaraf pada sayap depan berdekatan dengan akhir sel daripada kaki mereka; bagian atas sayap depan pejantan dan betina berwarna kuning-oranye dengan marking xi
coklat, sayap depan pejantan dengan pita miring yang sempit dari syaraf tengah 1b ke syaraf asal 4; sayap depan yang lurus; pita akhir yang berada 1b dari syaraf ke syaraf 8 dan titik oranye dalam sel pada sayap belakang betina; batas ventral vulva jantan tanpa bahu yang keras..................................... ..Telicota augias (Linnaeus) a. Segmen ketiga palpi panjang dan tipis; antena yang berbentuk seperti pemukul dengan apiculus yang bagus dan pada sudut antena; di bawah bagian sayap depan dengan syaraf basal bagian paling bawah 12 (Sc) dilingkari dengan skala rambut; syaraf 2 (Cu2) lebih dekat dengan sel, syaraf 4 lebih jauh dari syaraf 3 daripada syaraf 5; pita akhir berada pada bagian atas sayap depan yang meluas dari dorsum ke costa, sayap belakang dengan 6 titik oranye ............................ . ............................................................Potanthus confucius (Fruhstorfer) 13.a. .... Paruh muncul dari depan atau dari bagian belakang kepala; sayap depan yang tebal pada dasar dan bermembran pada ujung (hemelytra), ujung yang overlapping pada yang lainnya (HEMIPTERA)14 b. Bagian mulut tidak seperti paruh, biasanya mandibula......15 14.a. Antena 6 atau 7 bersegmen; quinquelocular (lima tempat) pori-pori sangat banyak dan dibagi rata secara dorsal kecuali pada bagian tengah dengan hampir garis triocular pori-pori tunggal; 4 pasang cerari yang dibatasi pada ke-6 dan segmen abdomen posterior; cuping anal cerarii dengan tiap 2 atau 3 seta yang berbentuk lembing, pori- pori triocular tidak ada; cincin anal tidak tergabung dalam akhir anterior............................................... Brevennia rehi (Lindinger) b. ........... 8 antena yang bersegmen; tidak ada pori-pori quinquelocular; terdapat 16 pasang cerarii namun tanpa pori-pori acular dan procular; cuping anal cerarii dengan sepasang seta berbentuk kerucut yang dikelilingi oleh sekelompok pori-pori triocular yang padat dan 6 seta bantu; cincin anal dengan dua baris pori-pori....................... xi
........................................................ Pseudoccus saccharicola Takahashi 15.a. Cerci sclerotized, tidak bersegmen dan berubah menjadi forcep (organ atau struktur yang disusun forcep) akhir; sayap depan yang berkurang menjadi tegmina kecil, sayap belakang yang lebar, bermembran, semisircular, dan seperti kipas; abdomen yang panjang dan bebas digerakkan, kaki yang pendek dan cursorial (memiliki tungkai dan tangan yang digunakan untuk berlari) dengan 3 tarsus (pergelangan kaki) yang bersegmen. (DERMAPTERA).. ................... 16 b. Cerci yang normal, sayap dan abdomen tidak seperti di atas.. .... 19 16.a. Segmen tarsal 2 memanjang kedalam cuping yang sempit dibawah segmen distal; biasanya kehitaman hingga spesies kemerahan ......... 17 b. Tidak seperti yang disebutkan diatas ................................................. 18 17.a. Hitam hingga merah gelap kecoklatan; antena yang berwarna hitam kecuali segmen XIV-XVII; kuning, hitam terang, bagian dalam apical dari sepasang yang ditonjolkan; pronotum dengan garis melintang; forcep bercabang yang lebar pada pejantan dan dengan batas dalam yang berbentuk panah; pygidium betina dengan garis melintang, bagian yang terpisah tidak sempit .....Chelisoches morio (Fabricus) b. Coklat kekuning-kuningan hingga merah cerah kecoklatan; antena yang berwarna coklat terang; kuning terang dengan pita merah gelap kecoklatan pada kedua sisi lateralnya; pronotum yang lebih panjang dari pada luasnya; segmen abdominal ke-3 dengan tubersel yang kecil; pygidium yang pendek pada betina, bagian terpisahnya sempit......................................................Proterus simulans (Stal) 18.a. Tepi belakang dan sudut pronotum melingkar dan melebar; sisi segmen abdominal sedikit tumpul dan tidak berbentuk terbalik; paramer dengan sudut apikal yang tajam ............................................... ........................................................ Euborellia philippinensis Srivastawa xi
b. Tepi belakang pronotum agak kotak; sisi segmen abdiminal ke-7 dan ke-9 berbentuk terbalik; sudut apikal eksternal paramer sedikit melingkar ............................................... Euborellia annulata (Fabricus) 19.a. Dua pasang sayap yang tidak seimbang; sterna (tulang dada) II dan III pejantan dengan aksesori genital yang kompleks (ODONATA)...................................................................... 20 b. Sayap yang tidak seimbang................................. 21 20.a. ........... Sayap belakang melintang yang berbentuk segitiga; sayap yang seperti asap transparan dengn warna coklat yang terang pada apices (apex puncak) titik sayap basal meluas mencapai 2 ante-nodal dan sudut normal sayap pada pejantan; pterostigma berwarna merah gelap kecoklatan menutupi 2 sel; garis depan yang berwarna merah; prothorax dan thorax berwarna merah kecoklatan sama dengan kaki; terletak jauh pada akhir tulang paha dan permukaan dalam tibia yang berwarna hitam kecoklatan; abdomen basal yang meluas, secara apikal meruncing; berbentuk terbalik dengan jelas dan berwarna merah tua cerah; lamina genital pejantan tidak tertutup (telanjang) atau dengan beberapa rambut-rambut emas pada permukaan luarnya; batas segmen VIII ditandai dengan batas dan yang melebar dengan batas apikal hitam dengan piringan ventral yang kecil; vulva berbentuk segitiga berskala pendek secara ventral sangat bengkok dan secara apikal pada sendi tubuh genital betina................. ............................................................ Ortherum testaceum (Burmeister) b. Sayap belakang berbentuk segitiga bebas dari syaraf yang melintang; sayap yang transparan seperti asap dengan sedikit tanda pada puncak dan batas sayap; pterostigma hitam dengan bagian tengah berwarna kuning kecoklatan, tertutupi 2 sel; bagian depan kuning; notch (suatu lekukan yang berbetuk V pada suatu permukaan atau tepi) yang sangat dalam hingga membentuk dua segitiga dengan tanda berwarna xi
hitam di depan prothorax yang berwarna kuning cerah, thorax dan abdomen berwarna hijau kekuningan dengan tanda hitam; segmen IV hingga VI dengan dorsal oval yang melebar dengan totol (titik) hitam pada basal sepertiga yang dilanjutkan dengan baik sepanjang dorsal tengah carina hingga bergabung dengan cincin hitam apikal yang sangat lebar pada bagian IV dan V; genital pejantan dengan rambut panjang yang sangat banyak; pelat vental betina berada pada segmen VII dengan notch cembung yang kecil pada akhiran dimana sedikit menjauhi ventral; plat keel (pembuluh dasar yang datar) ventral ke 9 terbentuk secara basal dan cembung pada puncak (apex)...................................... Orthetrum sabina (Drury) 21.a. Pembuluh darah sayap dengan cabang yang marginal; sayap yang melebar dengan tumpul hingga sedikit melingkar pada puncak; Rs sedikit berombak dan rangkaian dalam gradasi dari kedua sayap ditutupi dengan Rs; subcosta (sub tulang) dan radius (tulang lengan) sayap belakang pejantan digabungkan dibawah stigma (noktah); stigma pejantan dengan cepat dikembangkan, sempit pada sayap bagian depan, dan melebar dan sering berwarna coklat berpigmen, tidak pernah tergabung dengan radius pada sayap belakang; yang dewasa berwarna hijau dengan belang berwarna oranye setengah kekuningan yang mencolok pada dorsal; larva pengangkut sampah, kepala dengan 6 warna coklat belang kemerah-merahan mencolok, 4 bagian tengah membentuk Y; badan dengan 3 belang kecoklat- coklatan yang membujur (NEUROPTERA) (Chrysopidae).......... .........................................................................Chrysopa basalis Walker b. Pembuluh darah pada sayap tanpa cabang marginal, bukan larva pengangkut sampah...................................................... ..22 xi
22.a. Sayap depan membentuk kitin (chitin) yang sebenar-benarnya atau tidak terlipat secara kasar, plat yang kaku yang disebut elytra (COLEOPTERA)........................................................................ 23 b. Sayap depan bermembran yang memanjang tanpa hamuli (proses menyangkutkan) dan melepaskan sutura basal (fundamental/dasar), atau sayap depan dan sayap belakang digabungkan oleh hamuli (struktur pengaitan) selama terbang; beberapa spesies tidak memiliki sayap dengan karakteristik yang membentuk tonjolan (bengkakan)......................................................... 24 23.a. ........ Tidak ada suture (tampak seperti persimpangan dua tulang) Notopleural pada prothorax; sayap tanpa oblongum (menyimpang dari bentuk bujur dengan memiliki satu poros yang panjang); coxae belakang yang mudah digerakkan, terpisah dari meta-sternum dan tidak pernah membagi tulang dada (Sternum) abdominal basal menjadi 2 cuping yang bercabang....................................................... .25 b. Terdapat suture Notopleural, sayap dengan oblongum; coxae belakang tergabung pada meta sternum membagi sternite abdominal menjadi 2 cuping yang bercabang ......................................... ..26 24.a. Radial dan Sc + R hampir menyatu pada puncak sayap, tak bercabang; bagian tengah dengan 3 cabang yang miring pada sepertiga apikal; cubitus dengan 15 cabang, tridichotomous (terbagi menjadi tiga) pada bagian tengah; ocelli (mata serangga/ noktah berwarna yang dikelilingi cincin warna yang berbeda pada sayap kupu-kupu) dan fontanelle (ruang bermembran dalam tengkorak pada sudut tulang parietal) mencolok; prothorax yang membelah sepanjang anterior tengah dan bagian posterior tengah; spesies oriental............................. ....................................................................Macrotermes gilvus (Hagen) b. Sc + R dan sektor radial yang menyatu kearah apex dan bergabung xi
dengan ujung bagian tengah, bagian tengah bercabang pada pertengahan dengan cabang pentadichotomous, cubitus dengan 14 cabang pembuluh darah tunggal pada sayap depan; kepala subovoid dengan perbedaan fontanella, clypeus (area perlindungan yang keras pada kepala seranga) yang agak lebar, sedikit membelah sepanjang batas apikal hingga lurus, tenggelam secara dalam pada lekukan depan; labrum (bibir bagian atas pada mulut serangga) lebih panjang daripada lebar; sebagian berbentuk kubah; pronotum subtruncate (memotong) dengan membelah semenit pada batas anterior tengah, sudut anterolateral sedikit ditinggikan, batas posterior berlekuk sedang........................................................ Microtermes sp. 25.a. Tanda elytral (bagian luar yang keras biasanya berwarna terang tempat sayap serangga Coleopterous) berombak dengan baik, garis zig zag ganda, jelas dan tebal namun tidak pernah menjadi satu; pronotum menutupi dengan tanda garis hitam yang melintang di bagian tengah sepanjang batas anterior dan posterior, dan potongan garis hitam sempit yang melingkar di bagian tengah pada cakram sendi; penis pejantan dengan lebar, plat yang terbelit, lebih lebar pada bagian yang melengkung dan semakin dalam berbatasan pada apex......................... .................................................................Laccophilus sharpi Regimbart. b. ........ Tanda elytral seperti diatas namun secara umum tebal dan menjadi satu; pronotum tanpa menutupi tanda hitam anterior dan posterior sama sekali, penis yang berbentuk setengah kurva sedang, hampir secara keseluruhan lebar dan berbentuk pada apex di sisi ventral...................... ..................................................Lacchopilus parvulus Aube. 26.a. Kepala yang diperpanjang menjadi paruh atau moncong yang berbeda; segmen basal antena genikulat biasanya diterima pada alur dalam moncong; tak ada labrum; tarsus 4-4-4; tibia depan biasanya tanpa serangkaian gigi eksternal atau terpisah secara panjang kedalam xi
cabang yang keras; ukuran dan bentuk variabel (Curculionidae).................................................... 27 b. Tidak dengan karakter kombinasi yang disebutkan di atas. 28 27.a. Pronotum lebih panjang daripada lebar, hampir seperti empat persegi panjang; tubuh yang ditutupi dengan pernish seperti skala mantel, seperti skala manik-manik sepanjang batas mata, belakang kepala, paruh apikal sepertiga, coxae I hingga III, prothorax ventral, dan antara coxa II dan akhir 4 abdominal sternum kecuali bagian yang kedua dari belakang; mata yang terpisah tersembunyi secara dorsal, dua kali lebih panjang daripada yang melebar; ruang antara mata adalah cembung; antena yang beralur lurus; ruangan tidak mencapai mata; tibia II setengah cembung dengan tulang atas bagian belakang yang melengkung secara mencolok dan yang satu lagi berlawanan arah; abu-abu kelabu; dewasa 3-3.5 mm, spesies yang sabar (temperate) .......................................Lissarhoptrus oryzophilus Kuschel. b. Pronotum yang lebih lebar dari panjangnya, mengelilingi sepanjang sisi lateral; tubuh yang diselimuti daun kecil seperti skala pada elytra dan sesuatu yang berbentuk skala melingkar pada pronotum; mata yang tampak mencolok secara dorsal, seperempat lebih tinggi daripada lebarnya; ruang antara mata dengan sebuah lubang, beralur elytral dengan baik dan lurus; tibia yang lurus, II melengkung ke arah lubang dengan jalur tunggal; dewasa berwarna hitam 5 mm atau lebih, spesies oriental ........................................................ Hydronomidius molitor Faust 28.a. Antena lamella (paling tidak tiga); dengan sepuluh atau beberapa segmen; coxae depan yang mencolok; pygidium yang tidak terlindungi pada sebagian besar spesies (Scarabacidae). 29 b. Tidak berantena lamella....................................................... .30 29.a. Tubuh berwarna hitam dan sedikit cerah, permukaan yang diselimuti dengan bentuk bola hingga oval dengan noktah kuning keputih- xi
putihan; clypeus yang terpisah membelah secara anterior dan berbelok dengan lebar secara posterior; akhiran lateral cuping pronotum dibelakang pertengahan dan pada titik ujung posterior; panjang tubuh sedikitnya 30 mm...................................Leucopholis irronata sp. b. Tubuh yang berwarna merah kecoklatan, tidak mengkilat, secara keseluruhan terbungkus dengan paku seperti setae; clypeus yang melebar dibatasi dan mengangkat ke pertengahan secara apikal (terlihat secara frontal) tidak membelah, batas lateral cuping pronotum sedikit dibelakang bagian tengah, ujung posterior melingkar; tubuh dengan panjang lebih dari 30 mm. ..................Leucopholis sp. 30.a. Serangga air, maxillari palpi seperti antena, panjang, sepanjang atau lebih panjang daripada antena yang pendek; vertex dengan bentuk Y berkesan seperti garis, antena cupula yang didahului oleh lima segmen; rongga coxal depan terbuka di belakang; procoxae tidak menyembunyikan prosternum; segmentasi tarsal 5-5-5; dengan atau tanpa bagian tengah pembuluh tulang dada (sternal keel) (Hydrophilidae)............................................................................ 31 b. Serangga terestrial; maxila palpi yang pendek; vertex tidak terkesan berbentuk Y; antena 11-8 bersegmen tanpa cupula; variabel pronotum yang juga hexagonal (bersegi enam), ditarik pada akhir kedua atau melebar hingga membulat pada bagian tengah; kepala yang subglobular hingga benar-benar melintang; segmentasi tarsal 4-4-4, 5- 5-4 atau 5-5-5 .............................................. 32 31.a. Berdasarkan dua baris longitudinal yang menembus terpisah secara melebar; jarak antara mereka sepanjang jarak dari sisi scutellum hingga membentuk pola (punctate [ditandai dengan titik, garis, bintik, dsb] merupakan sebuah pola) subsutural; sternal bagian tengah yang mencapai pertengahan tulang dada (sternum) III; tubuh ventral termasuk kepala dan thorax berwarna hitam dengan sedikit merah xi
kecoklatan pada puncak femora dan sisi abdomen; persimpangan mengenai kesan bentuk Y pada tingkatan pertengahan mata, kaki yang berbentuk Y lebih pendek daripada panjang mata yang diambil secara lateral (14:18); panjang 32-35 mm.......................................................... .......................................................Hydrophitus acuminatus Motschulsky. b. Berdasarkan dua baris pola longitudinal masing-masing lebih dekat dari pada jarak pola subsutural hingga sisi scutellum; sternal median hampir mencapai puncak tulang dada III; tubuh ventral berwarna merah kecoklatan; persimpangan kesan bentuk Y diatas pada pertengahan mata, kaki Y lebih panjang dari panjang mata yang diambil secara lateral (20:17); panjang 28 mm.................... .............................Hydrophilus nr. Bilianeatus cahmirensis Redtenbacher. 32.a. Formula tarsal 5-5-4, heteromerus dengan cakar yang terdiri dari dua; proses sklerosa seperti pisau dibawah setiap cakar; tubuh yang silindris dan cukup lembut; mata yang hampir melintang dengan membatasi batas dekat antena (Meloidae) .................................. 33 b. Variabel formula tarsal 5-5-5, 5-5-4, 4-4-4 namun tanpa cakar seperti tersebut........................................................................................ .34 33.a. Tubuh yang keseluruhan hitam, tertutup dengan rambut putih yang tebal, mata yang miring dengan antena dasar dibawah titik puncak; antena yang warnanya sama dengan tubuh kecuali scape (dasar antena serangga) yang kecoklatan, pedicel (suatu hal yang kecil (seperti Subordinat) yang berstruktur seperti tangkai pada binatang), sebagian segmen dorsal III seluruhnya tertutup dengan rambut dorsal dan rambut hitam lateral dan ventral; scape hampir 3 kali sepanjang pedicel, segmen III lebih panjang daripada segmen IV, sepertiga lebih pendek daripada gabungan panjang IV dan V....Cylindrothorax sp. b. Tubuh berwarna hitam kecuali pronotum yang berwarna oranye kecoklatan; mata yang melintang dengan antena dasar yang hampir xi
sejajar dengan tingkat anterior mata; batas pronotum ditandai alur yang menaikkan lingkaran luar, batas lateral dan posterior berwarna coklat gelap, sepertiga anterior dengan bagian dalam yang melintang; elytra dengan biru yang berkilauan; keseluruhan antena berwarna hitam, dua kali scape sepanjang pedicel, segmen III sepanjang segmen IV.............. ....................................Cylindrothorax melanocephala Fabricus 34.a. Segmentasi tarsal 3-3-3 (setiap tarsus dengan 3 segmen, biasanya tiap 4 segmen dengan dua segmen basal yang meluas dan pilose (yang tertutup dengan rambut) yang padat di bawahnya, kedua, menghasilkan cuping yang panjang di bawah, tiga menit dan tertutup, keempat panjang); kepala yang benar-benar deplexed atau tenggelam kedalam prothorax; tubuh yang oval melebar dan sangat cembung; keseluruhan abdomen tertutup elytra; 5-6 adalah sternum yang tampak, sternite basal dengan garis femoral lengkung yang menuju ke bagian belakang dari dalam coxae akhir; antena 8-11 bersegmen batang (Coccinellidae) ................................................................................................. .35 b. Segmentasi tarsal 5-5-5 atau 5-5-4, bentuk tubuh biasanya panjang, tidak begitu cembung, kepala tidak benar-benar tenggelam dalam prothorax.. ........................................................................... 36 35.a. Clypeus meluas secara lateral; antena 8 bersegmen; garis postcoxal (coxa akhir) yang lengkap, cakar tarsal yang sederhana, benar-benar tebal pada dasarnya; tubuh yang oval hingga bulat telur dan cukup cembung diatas, elytra dengan tiga longitudinal diantaranya.. 37 b. Clypeus tidak meluas secara lateral, sudut anterolateral clypeus dihasilkan maju; antena 11 bersegmen; garis postcoxal tidak lengkap; cakar tarsal biasanya berbentuk cuping; genae meluas hingga mata; mandible (rahang bawah) yang bifid (dipisahkan oleh cuping yang dalam menjadi dua bagian) pada apex; tubuh yang bulat melebar xi
hingga oval panjang dengan atau tanpa titik atau pita longitudinal yang melebar........................................................................... 38 36.a. Pronotum subglobular; seluruh kaki berwarna hitam kecoklatan; femur (tulang paha) secara keseluruhan hitam kecoklatan; segmen akhir palpi berwarna coklat; area basal elytra kecoklatan tidak sangat dekat dengan ptrotonum . ................................ Paederus tamulus Erichson b. Pronotum yang bulat memanjang; semua kaki kuning kecoklatan kecuali apex femur III; segmen terminal palpi kecoklatan; area basal elytra kecoklatan dekat dengan pronotum ........Paederus Fuscipes Curtis 37.a. Discal dan sutural (suatu simpangan komponen yang serupa) vittae (belang warna) hitam keduanya melebar, jangkauan dasar elytra dan menyatu dengan basal, pita discal biasanya lebih berbeda 2 kali lebar daripada luas yang kuning dan pita sutura yang diambil secara terpisah; kepala yang berwarna kuning atau keseluruhan merah dengan area vertex yang hitam pada pejantan dan semuanya hitam pada betina, pronotum yang berwarna kuning kecoklatan; menembus kepala dan pronotum dengan baik dan jarang dan lebih kuat dan dekat pada elytra ........................................................Brumoides lineatus (weise) b. Kedua vitta (garis warna) sutural dan discal sempit dan berwarna hitam; discal pita jarang lebih dari dua kali lebar daripada pita kuning dan sutural dan tidak pernah menyatu dengan pita sutural; hanya pita sutural yang mencapai batas elytra; warna yang sama dengan B. lineatus....................................... ..Brumoides Suturalis (Fabricus) 38.a. Tidak ada jalur tibia pada semua kaki.................................. 39 b. Tibia II dan III dengan jalur......................................... 40 39.a. Elytral epipleura lebar, cekung dan menurun keluar. .......... 41 xi
b. Elytral epipleura sedang, cekung dengan lemah dan hampir horizontal; tubuh yang melebar oval memanjang dan sedikit cembung; prostenum tanpa carina (struktur yang berbentuk terbalik); garis abdominal yang tidak lengkap; pronotum yang berwarna kuning kemerahan dengan satu atau dua pasang kuadrat hingga totol hitam yang suboval; elytron secara normal dengan sepasang pada tiap-tiap tepi hitam yang melintang, median, dan totol pada tiap post median dan subapical; pita sutural yang sempit dan melebar setelah ditengah; paramere pendek dan sedikit kasar, sekitar sepanjang potongan basal; infundibulum panjang .................................. Harmonia octomaculata (Fabricus) 40.a. Elytra dengan tiga cuping hitam atau marking subhumeral sedikit berbentuk Y, pita postmedian hitam berombak dan menyatu dengan batas sutural, titik subquadrat hitam pada tiga perempat batas eksternal, dan satu bintik hitam pada tiap akhir batas sutural; setiap elytron dengan 5 bintik; prostenum dengan sepasang carina yang meluas benar-benar meluas diluar level coxa depan; garis abdominal berbentuk garpu V seperti pada bagian eksternal, tibia III dengan perbedaan jalur apical.................coccinella repandu Thunberg b. Bintik Elytral globuilar dan subglobular dan terpisah dengan baik dari yang lain kecuali hampir bintik yang berdampingan dibelakang scutellum; setiap elytron dengan 4 bintik; pita sutural tidak ada kecuali di dasar ............................................Coccinella septempunctata Linnaeus 41.a. Elytra dengan lapisan longitudinal; pronotum dengan tanda hitam......................................................................................... 42 b. Elytra keseluruhan kuning hingga kuning kemerahantanpa tanda hitam .............................................................................................................. 43 42.a. Relatif melengkung dan lebih pendek daripada M.Hirashima dan M. Yasumatsui; paramere subglobular nyata pada setengah apikal, apex cuping bagian tengah memotong. .. Micraspis discolor (Fabricus) xi
b. Sutural dan pita discal mencolok............................. 44 43.a. Pita sutural hitam; tipis dan sempit pada kedua akhirannya tapi melebar secara gradual; tidak ada pita discal; sepertiga posterior pronotum berwarna hitam pada bagian tengah m sepasang bintik berbentuk bola di atasnya (kadang-kadang seluruh basal setengah hitam tanpa bintik diatas tapi dengan 2-3 anterior bergerigi tajam); elytra berwarna oranye kecoklatan; kapsul siphon yang kerasnya sedang; lengan luarnya agak keras dan lengan dalam pendek dan memotong pada ujung; tubuh siphon oval pendek, sekitar 4/5 waktu selebar panjangnya; kepalanya sedikit menyempit daripada separuh lebar pronotal dan jarak interocular sedikit pendek daripada 0.5 lebar kepala; sisi apikal segmen terminal antena benar-beanar memotong dengan miring; carina prosternal melebar secara terpisah; siphon cukup keras dan melengkung lemah dengan sclera yang ramping dan lebih panjang sclera pada apikal akhir; kapsul siphon sangat panjang dan ramping pada inner proses, yang terakhir jarang lebih pendek darip pada proses luar; perbandingan slender tegmen; apex potongan median benar-benar melengkung secara dorsal dan menajam pada apex disisi pandang; sangat sempit; sisi paralel dengan ujung yang membelah; kemerahan dengan kepala coklat kekuningan, antena, pronotum, scutelum, kaki dan abdomen kecuali untuk area hitam median..........................................Micraspis hirashimai Sasaji. b. Tubuh yang hampir hemispherical, sedikit panjang dari pada lebar kepala yang melebar berbeda dari pada separuh lebar pronotum; jarak interocular hampir separuh melebar seperti lebar kepala; sisi apikal segmen antena 11 membelah sedikit miring; siphon relatif ramping dan agak melengkung; kapsul siphon ramping dengan proses luar yang lebih lama dari proses dalam; tegmen ramping dan panjang, sekitar 2/5 sepanjang sipho; potongan median ramping; lebih dari 3/5 tegmen melengkung lemah secara lateral; oranye kecoklatan; kepala coklat xi
kekuningan hingga oranye kecoklatan dengan antena yang gelap dan bagian mulut; bagian bawah thorax dan abdomen seluruhnya coklat dan kakinya kuning kecoklatan.... Micraspis yasumatsui Sasaji 44.a. Pita discal yang melebar dan melengkung, 2/3 kali melebar dari pada pita sutural, dan tidak mencapai distal dan akhir proximal elytra; separuh pronotum posterior hitam dan separuh apikal kuning; warna umum coklat kekuningan ........................Micraspis inops (Mulsant) b. Pita discal yang lebih sempit dari pada pita sutural area median; kedua pita lebih sempit dari pada latar belakang elytra kuning kemerahan, mencapai akhir proximal elytra; pronotum kehitaman kecuali batas kuning lateral; warna umum kuning kemerahan.......................... ........................................................................ Micraspis vincta (Gorham) 45.a. Ovipositor tanpa perbedaan katup apikal, terletak dan membentuk S ; elytra meluas hingga apex abdomen; anterior tibia dengan eksternal dan internal tympanum (membran yang menutupi organ pendengaran pada kaki serangga) dengan ukuran yang sama; posterior tibia dengan tepi bergerigi tajam antara tulang belakang, tulang belakang yang panjang lebih dari 6 pasang; gryllid coklat pucat kekuningan, phytophagous ...............................................Euscyrtus concinnus (Haan) b. Ovipositor tidak berbentuk S, posterior tibia tidak bergerigi, gryllid predator ................................................................................................ 46 46.a. Pembuluh Elytral berbeda pada kedua kelamin, jantan dengan anal lapang yang rapi dan bercermin, elytra betina cembung dengan lemah, tanpa pembuluh yang salah dan dengan 5 pembuluh yang lurus pada dorsal lapang; kepala tanpa tanda berbentuk V dorsal; scape dan pedicel kuning pucat; segmen terminal maxilari palpi bersegitiga dengan ujung melebar yang membelah; segment tarsal ke dua kuning; kepala, thorax, sayap, dan lengan kuning. ....................................... xi
................................................................. Anaxipha longipennis (Serville) b. Pembuluh elytra sama pada kedua kelamin, jantan tanpa cermin; kepala dengan kuning cerah hingga tanda putih yang dorsal, scape dan pedicel hitam; segment terminal maxilary palpi hitam dengan warna coklat, dan agak melebar dan membelah pada ujung; segmen tarsal ke dua hitam; biasanya hitam dengan warna merah kecoklatan pada sayap dan dorsum abdominal, kaki kuning keputihan.......................... .........................................................................Metioche vittaticolis (Stal) 2. Kunci identifikasi untuk spesies Agriocnemis femina femina dan Ischnura senegalensis. 1.a. Dengan tiga perbedaan bagian tubuh kepala, thorax, dan abdomen yang bersegmen; 6 kaki yang bersayap atau (serangga) tanpa sayap... 2 b. Dengan hanya 2 bagian tubuh cephalothorax (kepala yang terpadu dan thorax) dan abdomen yang tak bersegmen; 8 kaki; tak memiliki sayap (laba-laba) ................................................................................ 25 2.a. Dengan sayap (dengan sedikit pembuluh darah atau dikembangkan dengan baik)......................................................................................3 b. Tanpa sayap ... 26 3.a. Dengan hanya sepasang sayap. ................................. 4 b. Dengan 2 pasang sayap.............................7 4.a. ...........Sayap bagian depan dikurangi menjadi pseudohaltere, seperti kulit dan tanpa venation (rangkaian syaraf dalam sayap serangga); fungsi sayap bagian belakang yang jelas diperluas, kepala dengan mata seperti buah berry yang besar, 4 atau 7 antena yang bersegmen; pro dan mesothorax banyak dikurangi, metathorax sangat besar; tanpa trochanter (segmen kedua pada kaki serangga); benalu bersayap yang terbelit, jantan/betina (STREPSIPTERA)........................ 5 xi
b. ........Kaki depan yang dikembangkan, memiliki membran dan dengan system syaraf; kaki belakang dikurangi seperti tali pemukul; pro dan metathorax banyak dikurangi; dengan trochanter; lalat buah, parasit, dan predator (DIPTERA) ............................................ ..6 5.a. Postlumbium tampak besar dan agak melingkar; postscutelum besar, sekitar 0.7 dari keseluruhan metathorax; pembuluh darah yang lurus sedikit cembung; cephalotheca pejantan sangat jelas berbentuk bujur telur (oval) dan cembung ...................................................... ...................................... Elenchus yasumatsui Kifune & Hirashima b. Postlumbium kecil, postcutellum yang subtriangular dengan puncak yang sempit dan melingkar, dengan metanotum sekitar 0.4; pembuluh darah yang lurus/langsung dengan puncak yang bengkok; cephalotheca pejantan berbentuk bulat.. ................................................. Elenchus japonicus Esaki & Hashimoto 6.a. ......... Hama Beras Asia; hypoproct akhir apikal yang bulat; bahan pengencer di (dalam) sepertiga gonostyle apikal; garis tepi di depan abdominal VII dan VIII tanpa area yang memiliki pigmen yang beda, mulut yang terbagi menjadi 4 maxillary palpi (Organ perasa yang bersegmen pada mulut artropoda; sebagai organ perasa).................................................. ..............................................................Orseclia oryzae (Wood- Mason) b. Hama Beras Afrika; hypoproct akhir apikal yang sedikit dibentuk; Gonostyle yang sedikit diruncingkan dalam apikal sepertiga; garis tepi depan abdominal VII dan VIII dengan pita sempit yang berpigmen tidak beraturan, mulut yang terbagi menjadi 3 maxillary palpi................................ Orseolia oryzivora (Harris and Gagne). 7.a. Pronotum dengan cabang cuping samping turun sebesar punggung di xi
atas abdomen, kaki belakang dengan tulang paha yang besar, coxae (segmen pertama dari kaki serangga) yang kecil dan terpisah dengan baik; antena yang pendek hingga panjang, kaki depan yang normal atau telah berubah (lebar dan seperti sekop pada Gryllotalpidae); belalang, jangkrik dan tonggeret (ORTHOPTERA).....8 b. Pronotum dan kaki tidak seperti diatas .....................9 8.a. Fastigium vertex lebih panjang dari pada panjang penyusun mata; kepala yang tajam seperti lembing; rasio panjang fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.5-3 pada betina dan 3-3.3 pada pejantan; kecuali pada yang ramping, pronotum betina dengan 2 bagian sulci (permukaan otak) tanpa syaraf yang melintang. ........................................ Atractomorpha psittacina (de Haan) b. Fastigium dari vertex berkembang dengan baik, lebih pendek dari panjang penyusun mata; kepala yang berbentuk kerucut; rasio panjang fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.25 pada pejantan dan 1.7-2.1 pada betina; sayap belakang berwarna merah keungu-unguan; area yang berselaput dari cabang cuping samping menonjol, sulci pronotum dengan syaraf yang melintang; komponen kelamin kecil; klep yang juga kecil, berbentuk kerucut pendek tetapi sedikit bengkok; spesies yang kecil; kurang dari 20 mm pada jantan dan lebih dari 20 mm pada betina .......................................................................... ....................................Atractomorpha crelunata (Fabricius) 9.a. Kecil, biasanya serangga yang ramping dengan bagian mulut yang secara asimetris kasar dan tajam; sayap yang pendek dan sempit, dengan sistem syaraf yang kurang, fringe (bagian dari rambut depan yang menggantung melampaui kepala bagian depan; batas alami dari rambut, pada hewan atau tanaman) yang marginal; tarsi (segment akhir bagian tubuh pada serangga) dengan kandung kemih apikal yang dapat dibalik (segmen akhir yang ditelan); ketiadaan cerci; apex xi
(puncak) abdomen yang bulat; titik ovipositor ventral yang mengenai sirip perut, ujung sayap yang sempit secara apikal; 6 hingga 9 antena yang bersegmnen, thrips (hama kayu) (Thripidae)............................. 10 b. Tidak dengan kombinasi karakter diatas................. 11 10.a. Sayap depan tanpa syaraf longitudinal bila ada; tidak ada microtrichia dalam membran sayap; abdomen tubular (seperti pipa) segmen X dalam di kedua jenis kelamin tanpa pembagian longitudinal dan ventral; betina dengan bagian perut ovipositor yang bermembran antara segmen IX dan X; kepala yang panjang dan mimiliki sisi yang paralel; prothorax dengan 8 anteroangular yang panjang dan posteroangular setae; 8 antena yang bersegmen, kecoklat-coklatan kecuali segmen pita ketiga yang berwarna kuning terang; segmen III dengan 0-2 indra perasa yang berbentuk kerucut dan 4 kerucut pada segmen IV; postocular seta yang berkembang dengan baik; panjang, sekitar 50; (Tubulifera) ....................... Haplothrips aculeatus (F) b Berhubungan dengan H. aculeatus; prothorax dengan 10 setae silindris yang panjang, seperti cangkir pada ujung; pelta (tameng (shield) seperti struktur) yang terbalik membentuk T, antena kecoklatan pada segmen basal 2, VII VII dan apical dari VI, III-IV-V dan basal dari VI adalah kuning; segmen X abdomen lebar dari segment VII pada betina ............................. Haplithrips ganglbaueri Schmutz. 11.a. Kedua pasang membran sayap tertutup secara luas dengan skala yang overlapping, bagian mulut dalam gulungan proboscis (bagian mulut yang diperpanjang); antena dengan segmen yang banyak, ngengat, kupu-kupu (LEPIDOPTERA)........................................... .12 b. Tidak seperti yang disebutkan di atas ................................ .13 12.a. Segmen palpi ketiga pendek dan keras; 2 syaraf pada sayap depan xi
berdekatan dengan akhir sel daripada kaki mereka; bagian atas sayap depan pejantan dan betina berwarna kuning-oranye dengan marking coklat, sayap depan pejantan dengan pita miring yang sempit dari syaraf tengah 1b ke syaraf asal 4; sayap depan yang lurus; pita akhir yang berada 1b dari syaraf ke syaraf 8 dan titik oranye dalam sel pada sayap belakang betina; batas ventral vulva jantan tanpa bahu yang keras..................................... ..Telicota augias (Linnaeus) b. Segmen ketiga palpi panjang dan tipis; antena yang berbentuk seperti pemukul dengan apiculus yang bagus dan pada sudut antena; di bawah bagian sayap depan dengan syaraf basal bagian paling bawah 12 (Sc) dilingkari dengan skala rambut; syaraf 2 (Cu2) lebih dekat dengan sel, syaraf 4 lebih jauh dari syaraf 3 daripada syaraf 5; pita akhir berada pada bagian atas sayap depan yang meluas dari dorsum ke costa, sayap belakang dengan 6 titik oranye ............................ . ............................................................Potanthus confucius (Fruhstorfer) 13.a. ...... Paruh muncul dari depan atau dari bagian belakang kepala; sayap depan yang tebal pada dasar dan bermembran pada ujung (hemelytra), ujung yang overlapping pada yang lainnya (HEMIPTERA)................ 14 b. Bagian mulut tidak seperti paruh, biasanya mandibula . 15 14.a. Antena 6 atau 7 bersegmen; quinquelocular (lima tempat) pori-pori sangat banyak dan dibagi rata secara dorsal kecuali pada bagian tengah dengan hampir garis triocular pori-pori tunggal; 4 pasang cerari yang dibatasi pada ke-6 dan segmen abdomen posterior; cuping anal cerarii dengan tiap 2 atau 3 seta yang berbentuk lembing, pori- pori triocular tidak ada; cincin anal tidak tergabung dalam akhir anterior............................................... Brevennia rehi (Lindinger) b. ........... 8 antena yang bersegmen; tidak ada pori-pori quinquelocular; terdapat 16 pasang cerarii namun tanpa pori-pori acular dan procular; cuping anal cerarii dengan sepasang seta berbentuk kerucut yang dikelilingi xi
oleh sekelompok pori-pori triocular yang padat dan 6 seta bantu; cincin anal dengan dua baris pori-pori....................... ........................................................ Pseudoccus saccharicola Takahashi 15.a. Cerci sclerotized, tidak bersegmen dan berubah menjadi forcep (organ atau struktur yang disusun forcep) akhir; sayap depan yang berkurang menjadi tegmina kecil, sayap belakang yang lebar, bermembran, semisircular, dan seperti kipas; abdomen yang panjang dan bebas digerakkan, kaki yang pendek dan cursorial (memiliki tungkai dan tangan yang digunakan untuk berlari) dengan 3 tarsus (pergelangan kaki) yang bersegmen. (DERMAPTERA).. ................... 16 b. Cerci yang normal, sayap dan abdomen tidak seperti di atas.. ... 17 16.a. Hitam hingga merah gelap kecoklatan; antena yang berwarna hitam kecuali segmen XIV-XVII; kuning, hitam terang, bagian dalam apical dari sepasang yang ditonjolkan; pronotum dengan garis melintang; forcep bercabang yang lebar pada pejantan dan dengan batas dalam yang berbentuk panah; pygidium betina dengan garis melintang, bagian yang terpisah tidak sempit .....Chelisoches morio (Fabricus) b. Coklat kekuning-kuningan hingga merah cerah kecoklatan; antena yang berwarna coklat terang; kuning terang dengan pita merah gelap kecoklatan pada kedua sisi lateralnya; pronotum yang lebih panjang dari pada luasnya segmen abdominal ke-3 dengan tubersel yang kecil; pygidium yang pendek pada betina, bagian terpisahnya sempit. ..............................................................................Proterus simulans (Stal) 17.a. Dua pasang sayap subequal; sterna I dan III pejantan dengan aksesoris genital yang lengkap (ODONANTA).......................... 18 b. Sayap yang tidak seimbang.................................. 19 18.a. Capung yang lebar, panjang 27-42 mm, sel berbentuk seperti cakram xi
(diskoidal) terbagi longitudinal kedalam segitiga dan supra segitiga; sayap tampak horisontal bila ia berbaring, sayap belakang melebar daripada sayap depan dan mengitari anal pada kedua jenis kelamin; sayap segitiga yang berbeda, titik ruang depan dalam sayap depan, dan memanjang menurut panjangnya dan dekat arculus pada sayap depan, mata yang globular, menyentuh atau agak terpisah ............... .20 b. Agak kecil dengan panjang 18-32 mm, capung (damselflies-serangga Odonanta, seperti capung dengan sayapnya yang akan menutup tubuh ketika beristirahat) dengan tubuh yang ramping; sayap depan dan belakangsama pada bentuk dan pembuluhnya; sell discoidal bersegiempat, tidak terpisah secara longitudinal; mata yang terpisah secara melebar...................................................................................... 21 19.a. Radial dan Sc + R hampir menyatu dengan apex ayap, tidak bercabang; bagian tengah dengan 3 cabang yang miring dalam apaikal 1/3; cubitus dengan 15 cabang, tiga perbedaan pada bagian tengah; ocelli dan fontanel yang mencolok; prothorax yang membelah sepanjang anterior tengah dan bagian posterior tengah; species oriental .......... ..................................................................... Macrotermus gilvus (Hagen) b. Sc + R dan sektor radial menyatu kearah apex dan bergabung dengan ujung medius, cabang medius pada separuh pertengahan dengan lima perbedaan cabang, cubitus dengan 14 cabang pembuluh tunggal pada sayap depan; kepala subovoid dengan fontanel yang berbeda, clypeus yang lebarnya sedang, sedikit membelah sepanjang batas apikal hingga lurus, masuk kedalam pada cekungan depan; labrum yang lebih panjang dari pada lebarnya, berbentuk seperti kubah; pronotum sub- menembus dengan membelah pada batas tengah anterior, sudut anterolateral yang sedikit naik, batas posterior yang sedikit berlekuk...............................................................Microtermes sp. xi
20.a. Sayap belakang segitiga yang melintang; sayap yang transparan dengan warna coklat terang pada apices, bintik lebar sayap basal mencapai sebelum kepala (ante-nodal) dan sayap sudut tornal pada pejantan; pterostigma berwarna coklat gelap kemerahan yang menutupi 2 sel; bagian depan sangat merah; prothorax dan thorax berwarna coklat kemerahan sama dengan kaki; distal akhir femora dan permukaan dalam tibia coklat kehitaman; abdomen basal yang melebar, meruncing secara apikal; memiliki bentuk yang terbalik dan merah tua terang; lamina genital pejantan telanjang atau dengan beberapa rambut emas yang panjang pada luar permukaannya; batas segmen VIII melebar dengan nyata dan batas tepi yang melebar dengan tepi apikal hitam dengan plat ventral kecil; vulva segitiga yang pendek sedikit bengkok secara ventral dan apikal terhadap poros tubuh pada genital betina. ..............Orthetrum testaceum (Burmeister) b. Sayap belakang segitiga yang bebas dari pembuluh yang melintang; sayap yang transparan dengan sedikit tanda pada apices dan tepi sayap; pterostigma hitam dh median coklat kekuningan, menutupi 2 sel; bagian depan kuning; sangat berbentuk notch hingga membentuk segitiga pada permukaan depan; prothorak kuning terang; thorax dan abdomen kuning kehijauan dengan tanda hitam; segmen IV dan VI dengan bintik oval dorsal hitam yang melebar pada basal sepertiga yang dilanjutkan dengan baik sepanjang dorsal tengah carina hingga bergabung dengan cincin apikal hitam yang sangat lebar pada IV dan V; genital pejantan dengan rambut panjang yang lebat; segmen VII plat ventral betina dengan notch yang cembung di akhir dimana sedikit terdapat ruang ventral; bentuk ventral plat ke 9 basal dan menggelembung pada apex............ Orthethrum sabina (Drury) 21.a. Arculus berada diluar Ax 2 ; labrum biru metalik. ............. 22 b. Arculus sedikit diluar Ax 2 ........ 23 xi
22.a. Bagian anal superior lebih pendek dari pada inferior dan 3 tulang belakang (2 apikal dan 1 basal); bagian inferior bersisi paralel lateral dan dengan rambut pada bagian dalam; bagian bawah protothorax hijau kebiruan dan biru pada cuping anterior dan posterior; posterior median dan cuping posterior sedikit dikembangkan; sayap depan dengan 5-6 saraf posnodal dan 4 pada sayap belakang............ ..........................................................Agriocnemis femina-femina (Brauer) b. Bagian anal superior lebih panjang dari pada inferior dan tanpa tulang belakang , bagian inferior dengan ruangan ujung yang melengkung; cuping anterior, bagian bawah dan cuping posterior ekstrem berwarna hijau apel; cuping posterior bercuping tiga dengan cuping tengah yang dihasilkan dibelakang; sayap depan dengan 6 saraf postnodal, dan 5-6 di belakang sayap........... Agriocnemis pygmaea (Rambur) 23.a. Batang bagian anal muncul dari tepi sayap belakang, lebih atau kurang dibawah titik dimana bertemu anal yang melintang (saraf pendek pada dasar sayap yang melebar dari Cu2 + IA (anal pertama) hingga batang anal atau bagian sayap yang tersembunyi); pterostigma sayap depan pejantan dan sayap belakang bentuknya berbeda dan berukuran 8 postnodal di sayap depan; segmen X pejantan dengan sepasang tubercel apikal secara dorsal; terdapat nintik postocular; thorax dengan tanda hitam yang berbeda; tubuh yang hitam dan hijau; abdomen segmen VII pejantan berwarna biru cerah dan kemerahan hingga hijau pudar pada betina; panjang abdominal 25 mm........................................ ..................................................................... Ischnura senegalis (rambur) b. Bagian batang anal yang menonjol dari tepi belakang pada titik dimana anal melintang bertemu dengan batang anal ....................................... 24 24.a. Segmen VIII betina dengan apikal ventral tulang belakang; pterostigma sayap depan hampir dua kali ukuran itu pada sayap belakang tetapi keduanya abu-abu kehitaman; batas costal dan distal (terpisah dari xi
bagian tengah tubuh) melebar berwarna putih menutupi tiga bagian sel; sayap depan dengan 9 saraf postnodal dan 8 dalam sayap belakang; abdomen pejantan sangat ramping dan termasuk panjang, I-III berwarna biru langit pucat, IV-VII kuning pucat dan VIII-X biru, X dengan membentuk bintik X dorsal yang berwarna hitam dan biru yang melebar pada sisinya; bagian anal hitam, panjang superior 0.5 dari segmen X dan apex berbentuk melengkung; bagian inferior kecil, dikelilingi tuberkel; bagian anal betina sangat kecil, kerucut dan hitam; vulva tidak terlalu mencolok dan biru pucat............................................ ................................................................... Aciagnon occidentale Laidlaw b. Segmen VII betina tanpa tulang ventral apikal; pterostigma sayap depan sangat miring, berbentuk wajik, hitam kecoklatan dengan sudut luar dan tepi costal putih yang menyempit, diwarnai dengan biru pada permukaan sayap paling atas; sayap depan dengan 14 saraf posnodal dan 12 pada sayap belakang; dorsum abdominal biru metalik gelap, ventral coklat hingga kuning kecoklatan; segmen abdominal IX dan X dengan tanda lateral berbentuk V yang terbalik berwarna kuning.. ..........Pseudagrion pilidorsum pilidorsum Brauer 25.a. Ovipositor tanpa perbedaan katup apikal, terletak dan membentuk S; elytra meluas hingga apex abdomen; anterior tibia dengan eksternal dan internal timpanum (membran yang menutupi organ pendengaran pada kaki serangga) dengan ukuran yang sama; posterior tibia dengan tepi bergerigi tajam antara tulang belakang, tulang belakang yang panjang lebih dari 6 pasang; gryllid coklat pucat kekuningan, phytophagous. ..............................Euscyrtus concinnus (Haan) b. Ovipositor tidak berbentuk S, posterior tibia tidak bergerigi, gryllid predator.................................................................................... 26 26.a. Pembuluh Elytral berbeda pada kedua kelamin, jantan dengan anal lapang yang rapi dan bercermin, elytra betina cembung dengan lemah, xi
tanpa pembukuh yang salah dan dengan 5 pembuluh yang lurus pada dorsal lapang; kepala tanpa tanda berbentuk V dorsal; scape dan pedicel kuning pucat; segmen terminal maxilari palpi bersegitiga dengan ujung melebar yang membelah; segment tarsal ke dua kuning; kepala, thorax, sayap, dan lengan kuning. ...................................... ................................................................ Anaxipha longipennis (Serville) b. Pembuluh elytra sama pada kedua kelamin, jantan tanpa cermin; kepala dengan kuning cerah hingga tanda putih yang dorsal, scape dan pedicel hitam; segment terminal maxilary palpi hitam dengan warna coklat, dan agak melebar dan membelah pada ujung; segmen tarsal ke dua hitam; biasanya hitam dengan warna merah kecoklatan pada sayap dan dorsum abdominal, kaki kuning keputihan................... .........................................................................Metioche vittaticolis (Stal) 3. Kunci identifikasi untuk spesies Chlaenius circumdatus, Pheropsophus dan Anoplogenius microgonus. 1.a. Dengan tiga perbedaan bagian tubuh kepala, thorax, dan abdomen yang bersegmen; 6 kaki yang bersayap atau (serangga) tanpa sayap.... 2 b. Dengan hanya 2 bagian tubuh cephalothorax (kepala yang terpadu dan thorax) dan abdomen yang tak bersegmen; 8 kaki; tak memiliki sayap (laba-laba)................................................................................ 47 2.a. Dengan sayap (dengan sedikit pembuluh darah atau dikembangkan dengan baik)......................................................................................3 b. Tanpa sayap ... 48 3.a. Dengan hanya sepasang sayap. ................................. 4 b. Dengan 2 pasang sayap.............................7 4.a. ...........Sayap bagian depan dikurangi menjadi pseudohaltere, seperti kulit dan xi
tanpa venation (rangkaian syaraf dalam sayap serangga); fungsi sayap bagian belakang yang jelas diperluas, kepala dengan mata seperti buah berry yang besar, 4 atau 7 antena yang bersegmen; pro dan mesothorax banyak dikurangi, metathorax sangat besar; tanpa trochanter (segmen kedua pada kaki serangga); benalu bersayap yang terbelit, jantan/betina (STREPSIPTERA)........................ 5 b. ........Kaki depan yang dikembangkan, memiliki membran dan dengan system syaraf; kaki belakang dikurangi seperti tali pemukul; pro dan metathorax banyak dikurangi; dengan trochanter; lalat buah, parasit, dan predator (DIPTERA) ............................................ ..6 5.a. Postlumbium tampak besar dan agak melingkar; postscutelum besar, sekitar 0.7 dari keseluruhan metathorax; pembuluh darah yang lurus sedikit cembung; cephalotheca pejantan sangat jelas berbentuk bujur telur (oval) dan cembung ...................................................... ...................................... Elenchus yasumatsui Kifune & Hirashima b Postlumbium kecil, postcutellum yang subtriangular dengan puncak yang sempit dan melingkar, dengan metanotum sekitar 0.4; pembuluh darah yang lurus/langsung dengan puncak yang bengkok; cephalotheca pejantan berbentuk bulat.. ................................................. Elenchus japonicus Esaki & Hashimoto 6.a. ......... Hama Beras Asia; hypoproct akhir apikal yang bulat; bahan pengencer di (dalam) sepertiga gonostyle apikal; garis tepi di depan abdominal VII dan VIII tanpa area yang memiliki pigmen yang beda, mulut yang terbagi menjadi 4 maxillary palpi (Organ perasa yang bersegmen pada mulut artropoda; sebagai organ perasa).................................................. ............................................................. Orseclia oryzae (Wood - Mason) b Hama Beras Afrika; hypoproct akhir apikal yang sedikit dibentuk; xi
Gonostyle yang sedikit diruncingkan dalam apikal sepertiga; garis tepi depan abdominal VII dan VIII dengan pita sempit yang berpigmen tidak beraturan, mulut yang terbagi menjadi 3 maxillary palpi................................ Orseolia oryzivora (Harris and Gagne). 7.a. ......Pronotum dengan cabang cuping samping turun sebesar punggung di atas abdomen, kaki belakang dengan tulang paha yang besar, coxae (segmen pertama dari kaki serangga) yang kecil dan terpisah dengan baik; antena yang pendek hingga panjang, kaki depan yang normal atau telah berubah (lebar dan seperti sekop pada Gryllotalpidae); belalang, jangkrik dan tonggeret (ORTHOPTERA).....8 b. Pronotum dan kaki tidak seperti diatas .....................9 8.a. Fastigium vertex lebih panjang dari pada panjang penyusun mata; kepala yang tajam seperti lembing; rasio panjang fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.5-3 pada betina dan 3-3.3 pada pejantan; kecuali pada yang ramping, pronotum betina dengan 2 bagian sulci (permukaan otak) tanpa syaraf yang melintang. ........................................ Atractomorpha psittacina (de Haan) b Fastigium dari vertex berkembang dengan baik, lebih pendek dari panjang penyusun mata; kepala yang berbentuk kerucut; rasio panjang fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.25 pada pejantan dan 1.7-2.1 pada betina; sayap belakang berwarna merah keungu-unguan; area yang berselaput dari cabang cuping samping menonjol, sulci pronotum dengan syaraf yang melintang; komponen kelamin kecil; klep yang juga kecil, berbentuk kerucut pendek tetapi sedikit bengkok; spesies yang kecil; kurang dari 20 mm pada jantan dan lebih dari 20 mm pada betina ........................................................... ....................................Atractomorpha crelunata (Fabricius) 9.a. Kecil, biasanya serangga yang ramping dengan bagian mulut yang xi
secara asimetris kasar dan tajam; sayap yang pendek dan sempit, dengan sistem syaraf yang kurang, fringe (bagian dari rambut depan yang menggantung melampaui kepala bagian depan; batas alami dari rambut, pada hewan atau tanaman) yang marginal; tarsi (segment akhir bagian tubuh pada serangga) dengan kandung kemih apikal yang dapat dibalik (segmen akhir yang ditelan); ketiadaan cerci; apex (puncak) abdomen yang bulat; titik ovipositor ventral yang mengenai sirip perut, ujung sayap yang sempit secara apikal; 6 hingga 9 antena yang bersegmnen, thrips (hama kayu) (Thripidae)............................. 10 b. Tidak dengan kombinasi karakter diatas................. 11 10.a. Sayap depan tanpa syaraf longitudinal bila ada; tidak ada microtrichia dalam membran sayap; abdomen tubular (seperti pipa) segmen X dalam di kedua jenis kelamin tanpa pembagian longitudinal dan ventral; betina dengan bagian perut ovipositor yang bermembran antara segmen IX dan X; kepala yang panjang dan mimiliki sisi yang paralel; prothorax dengan 8 anteroangular yang panjang dan posteroangular setae; 8 antena yang bersegmen, kecoklat-coklatan kecuali segmen pita ketiga yang berwarna kuning terang; segmen III dengan 0-2 indra perasa yang berbentuk kerucut dan 4 kerucut pada segmen IV; postocular seta yang berkembang dengan baik; panjang, sekitar 50; (Tubulifera) ....................... Haplothrips aculeatus (F) b Berhubungan dengan H. aculeatus; prothorax dengan 10 setae silindris yang panjang, seperti cangkir pada ujung; pelta (tameng seperti struktur) yang terbalik membentuk T, antena kecoklatan pada segmen basal 2, VII VII dan apical dari VI, III-IV-V dan basal dari VI adalah kuning; segmen X abdomen lebar dari segment VII pada betina ..................................... Haplithrips ganglbaueri Schmutz. 11.a. Kedua pasang membran sayap tertutup secara luas dengan skala yang xi
overlapping, bagian mulut dalam gulungan proboscis (bagian mulut yang diperpanjang); antena dengan segmen yang banyak, ngengat, kupu-kupu (LEPIDOPTERA)........................................... .12 b. Tidak seperti yang disebutkan di atas ................................ .13 12.a. Segmen palpi ketiga pendek dan keras; 2 syaraf pada sayap depan berdekatan dengan akhir sel daripada kaki mereka; bagian atas sayap depan pejantan dan betina berwarna kuning-oranye dengan marking coklat, sayap depan pejantan dengan pita miring yang sempit dari syaraf tengah 1b ke syaraf asal 4; sayap depan yang lurus; pita akhir yang berada 1b dari syaraf ke syaraf 8 dan titik oranye dalam sel pada sayap belakang betina; batas ventral vulva jantan tanpa bahu yang keras..................................... ..Telicota augias (Linnaeus) b Segmen ketiga palpi panjang dan tipis; antena yang berbentuk seperti pemukul dengan apiculus yang bagus dan pada sudut antena; di bawah bagian sayap depan dengan syaraf basal bagian paling bawah 12 (Sc) dilingkari dengan skala rambut; syaraf 2 (Cu2) lebih dekat dengan sel, syaraf 4 lebih jauh dari syaraf 3 daripada syaraf 5; pita akhir berada pada bagian atas sayap depan yang meluas dari dorsum ke costa, sayap belakang dengan 6 titik oranye ............................ . ............................................................Potanthus confucius (Fruhstorfer) 13.a. ....... Paruh muncul dari depan atau dari bagian belakang kepala; sayap depan yang tebal pada dasar dan bermembran pada ujung (hemelytra), ujung yang overlapping pada yang lainnya (HEMIPTERA)............ 14 b. Bagian mulut tidak seperti paruh, biasanya mandibula ... 15 14.a. Antena 6 atau 7 bersegmen; quinquelocular (lima tempat) pori-pori sangat banyak dan dibagi rata secara dorsal kecuali pada bagian tengah dengan hampir garis triocular pori-pori tunggal; 4 pasang cerari yang dibatasi pada ke-6 dan segmen abdomen posterior; cuping anal cerarii xi
dengan tiap 2 atau 3 seta yang berbentuk lembing, pori-pori triocular tidak ada; cincin anal tidak tergabung dalam akhir anterior........ ...................................................................... Brevennia rehi (Lindinger) b. ........... 8 antena yang bersegmen; tidak ada pori-pori quinquelocular; terdapat 16 pasang cerarii namun tanpa pori-pori acular dan procular; cuping anal cerarii dengan sepasang seta berbentuk kerucut yang dikelilingi oleh sekelompok pori-pori triocular yang padat dan 6 seta bantu; cincin anal dengan dua baris pori-pori....................... ........................................................ Pseudoccus saccharicola Takahashi 15.a. Cerci sclerotized, tidak bersegmen dan berubah menjadi forcep (organ atau struktur yang disusun forcep) akhir; sayap depan yang berkurang menjadi tegmina kecil, sayap belakang yang lebar, bermembran, semisircular, dan seperti kipas; abdomen yang panjang dan bebas digerakkan, kaki yang pendek dan cursorial (memiliki tungkai dan tangan yang digunakan untuk berlari) dengan 3 tarsus (pergelangan kaki) yang bersegmen. (DERMAPTERA).. ................... 16 b. Cerci yang normal, sayap dan abdomen tidak seperti di atas..... 17 16.a. Hitam hingga merah gelap kecoklatan; antena yang berwarna hitam kecuali segmen XIV-XVII; kuning, hitam terang, bagian dalam apical dari sepasang yang ditonjolkan; pronotum dengan garis melintang; forcep bercabang yang lebar pada pejantan dan dengan batas dalam yang berbentuk panah; pygidium betina dengan garis melintang, bagian yang terpisah tidak sempit .....Chelisoches morio (Fabricus) b. Coklat kekuning-kuningan hingga merah cerah kecoklatan; antena yang berwarna coklat terang; kuning terang dengan pita merah gelap kecoklatan pada kedua sisi lateralnya; pronotum yang lebih panjang dari pada luasnya; segmen abdominal ke-3 dengan tubersel yang kecil; pygidium yang pendek pada betina, bagian terpisahnya sempit .. xi
...............................................................Proterus simulans (Stal) 17.a. ........ Dua pasang sayap yang tidak seimbang; sterna (tulang dada) II dan III pejantan dengan aksesori genital yang kompleks(ODONATA).. .18 b. Sayap yang tidak seimbang............................... 19 18.a. Sayap belakang melintang yang berbentuk segitiga; sayap yang seperti asap transparan dengn warna coklat yang terang pada apices (apex, puncak) titik sayap basal meluas mencapai 2 ante-nodal dan sudut normal sayap pada pejantan; pterostigma berwarna merah gelap kecoklatan menutupi 2 sel; garis depan yang berwarna merah; prothorax dan thorax berwarna merah kecoklatan sama dengan kaki; terletak jauh pada akhir tulang paha dan permukaan dalam tibia yang berwarna hitam kecoklatan; abdomen basal yang meluas, secara apikal meruncing; berbentuk terbalik dengan jelas dan berwarna merah tua cerah; lamina genital pejantan tidak tertutup (telanjang) atau dengan beberapa rambut-rambut emas pada permukaan luarnya; batas segmen VIII ditandai dengan batas dan yang melebar dengan batas apikal hitam dengan piringan ventral yang kecil; vulva berbentuk segitiga berskala pendek secara ventral sangat bengkok dan secara apikal pada sendi tubuh genital betina..........................Ortherum testaceum (Burmeister) b. Sayap belakang berbentuk segitiga bebas dari syaraf yang melintang; sayap yang transparan seperti asap dengan sedikit tanda pada puncak dan batas sayap; pterostigma hitam dengan bagian tengah berwarna kuning kecoklatan, tertutupi 2 sel; bagian depan kuning; notch (suatu lekukan yang berbetuk V pada suatu permukaan atau tepi) yang sangat dalam hingga membentuk dua segitiga dengan tanda berwarna hitam di depan prothorax yang berwarna kuning cerah, thorax dan abdomen berwarna hijau kekuningan dengan tanda hitam; segmen IV hingga VI dengan dorsal oval yang melebar dengan totol (titik) hitam xi
pada basal sepertiga yang dilanjutkan dengan baik sepanjang dorsal tengah carina hingga bergabung dengan cincin hitam apikal yang sangat lebar pada bagian IV dan V; genital pejantan dengan rambut panjang yang sangat banyak; pelat vental betina berada pada segmen VII dengan notch cembung yang kecil pada akhiran dimana sedikit menjauhi ventral; plat keel (pembuluh dasar yang datar) ventral ke 9 terbentuk secara basal dan cembung pada puncak (apex). ................................... Orthetrum sabina (Drury) 19.a. Pembuluh darah sayap dengan cabang yang marginal; sayap yang melebar dengan tumpul hingga sedikit melingkar pada puncak; Rs sedikit berombak dan rangkaian dalam gradasi dari kedua sayap ditutupi dengan Rs; subcosta (sub tulang) dan radius (tulang lengan) sayap belakang pejantan digabungkan dibawah stigma (noktah); stigma pejantan dengan cepat dikembangkan, sempit pada sayap bagian depan, dan melebar dan sering berwarna coklat berpigmen, tidak pernah tergabung dengan radius pada sayap belakang; yang dewasa berwarna hijau dengan belang berwarna oranye setengah kekuningan yang mencolok pada dorsal; larva pengangkut sampah, kepala dengan 6 warna coklat belang kemerah-merahan mencolok, 4 bagian tengah membentuk Y; badan dengan 3 belang kecoklat- coklatan yang membujur (NEUROPTERA) (Chrysopidae).......... .........................................................................Chrysopa basalis Walker b. Pembuluh darah pada sayap tanpa cabang marginal, bukan larva pengangkut sampah...................................................... ..20 20.a. Sayap depan membentuk kitin (chitin) yang sebenar-benarnya atau tidak terlipat secara kasar, plat yang kaku yang disebut elytra (COLEOPTERA)........................................................................ 21 b. Sayap depan bermembran yang memanjang tanpa hamuli (proses xi
menyangkutkan) dan melepaskan sutura basal (fundamental/dasar), atau sayap depan dan sayap belakang digabungkan oleh hamuli (struktur pengaitan) selama terbang; beberapa spesies tidak memiliki sayap dengan karakteristik yang membentuk tonjolan (bengkakan). ....................................................... 22 21.a. Tidak ada suture (tampak seperti persimpangan dua tulang) Notopleural pada prothorax; sayap tanpa oblongum (menyimpang dari bentuk bujur dengan memiliki satu poros yang panjang); coxae belakang yang mudah digerakkan, terpisah dari meta-sternum dan tidak pernah membagi tulang dada (Sternum) abdominal basal menjadi 2 cuping yang bercabang (lateral). ........... 22 b. Terdapat suture Notopleural, sayap dengan oblongum; coxae belakang tergabung pada meta sternum membagi sternite abdominal menjadi 2 cuping yang bercabang ......................................... ..23 22.a Coxa posterior tidak mecapai elytra; meta sternum dengan suture yang melintang, lebah terestrial dengan kaki yang digunakan untuk merangkak atau berlari ............................................................. ..24 b. Coxa posterior yang mencapai elytra; meta sternum tanpa suture yang melintang; kaki belakang yang berambut dan digunakan untuk berenang; coxa III luas tanpa plat longitudinal, metasternal metacoxal suture melengkung (Dytiscidae)................................................ .25 23.a. Pronotum lebih panjang daripada lebar, hampir seperti empat persegi panjang; tubuh yang ditutupi dengan pernish seperti skala mantel, seperti skala manik-manik sepanjang batas mata, belakang kepala, paruh apikal sepertiga, coxae I hingga III, prothorax ventral, dan antara coxa II dan akhir 4 abdominal sternum kecuali bagian yang kedua dari belakang; mata yang terpisah tersembunyi secara dorsal, dua kali lebih panjang daripada yang melebar; ruang antara mata adalah cembung; antena yang beralur lurus; ruangan tidak mencapai mata; tibia II setengah cembung dengan tulang atas bagian belakang yang melengkung secara mencolok dan yang satu lagi berlawanan xi
arah; abu-abu kelabu; dewasa 3-3.5 mm, spesies yang sabar............................. Lissarhoptrus oryzophilus Kuschel. b. Pronotum yang lebih lebar dari panjangnya, mengelilingi sepanjang sisi lateral; tubuh yang diselimuti daun kecil seperti skala pada elytra dan sesuatu yang berbentuk skala melingkar pada pronotum; mata yang tampak mencolok secara dorsal, seperempat lebih tinggi daripada lebarnya; ruang antara mata dengan sebuah lubang, beralur elytral dengan baik dan lurus; tibia yang lurus, II melengkung ke arah lubang dengan jalur tunggal; dewasa berwarna hitam 5 mm atau lebih, spesies oriental..........................................Hydronomidius molitor Faust. 24.a. Antena yang muncul di depan kepala diatas dasar mandible (rahang bawah); kepala yang melebar sepanjang mata selalu lebih lebar dari pada thorax; cuping maxilla dalam dengan kait yang mudah digerakkan pada bagian akhir; clypeus meluas lateral diluar dasar antena; elytra dengan tanda atau bintik putih hingga kuning terang; lebah harimau (Cicindellidae) ............................................................ 26 b. Antena muncul lebih lateral di sisi kepala antara mata dan dasar mandible; kepala yang melebar melintang pada mata selalu lebih sempit daripada thorax; cuping maxilla dalam tanpa kait yang mudah digerakkan; clypeus tidak meluas lateral diluar batas mandible; pola elytral berubah; Lebah tanah (Carabidae).. ................................ 27 25.a. Tanda elytral berombak dengan baik, garis zigzag ganda, jelas dan tebal namun tidak pernah menjadi satu; pronotum menutupi dengan tanda garis hitam yang melintang di bagian tengah sepanjang batas anterior dan posterior, dan potongan garis hitam sempit yang melingkar di bagian tengah pada cakram sendi; penis pejantan dengan lebar, plat yang terbelit, lebih lebar pada bagian yang melengkung dan semakin dalam berbatasan pada apex. ............................................ .................................................................Laccophilus sharpi Regimbart. b. Tanda elytral seperti diatas namun secara umum tebal dan menjadi satu; pronotumtanpa menutupi tanda hitam anterior dan posterior xi
sama sekali, penis yang berbentuk setengah kurva sedang, hampir secara keseluruhan lebar dan berbentuk pada apex di sisi ventral......................................Lacchopilus parvulus Aube. 26.a. Labrum bagian kanan dengan 3 sub apikal berambut panjang dalam baris; area sub basal dengan pita kuning melintang yang menyempit; kepala dan pronotum sedikit kasar, belang didekat mata; setengah beralur longitudinal hampir 0.5 kali lebar area posterior pronotum, seperlima posterior dengan belang longitudinal; tanda bintik kuning elytral median miring dan lebih luas daripada keseluruhan, bintik subapical lebih kecil pada pejantan dan bintik subhumeral yang paling kecil pada betina; panjang 15-17 mm..................... cicindela sp. A b. Labrum bagian kiri dengan 4 subapikal dan 1 sub median berambut panjang, setiap sisi labrum dengan bintik kuning segi empat yang melebar, apex labrum dengan 3-5 kaki pada beberapa betina; kepala yang belang lebih jauh di belakang mata; pronotum depan berbentuk V yang dangkal, seperlima posterior tanpa belang longitudinal; bintik putih elytral biasanya globular dan sama jauhnya; panjang 13.5-16 mm......................................Cicindela sexpunctata Fabricus 27.a. Abdomen dengan 7 atau 8 sterna yang tampak; mandible dengan setigerous (yang memiliki bulu) yang menembus scrobe (lubang/alur); elytra membelah pada apex................................................ 28 b Abdomen dengan 6 sterna yang tampak; mandible (mandibula) tanpa setigerous yang menembus scrobe; elytra biasanya tidak membelah pada apex........................................................................ 31 28.a Costa pada elytra yang lemah, samar-samar dan redup terhubung sebelum apex; berwarna hitam kecuali pronotum kuning kecoklatan dengan beberapa tanda coklat secara medial dan apikomedial; pronotum dan elytra yang berambut; kepala yang berambut sedang; rambut kecil yang tegak di belakang kepala secara latero ventral, dan dengan sedikit tanda hingga seperti jaringan hingga tanda di depan xi
dan vertex; labrum yang sedikit dibulatkan secara apikal dengan 5 rambut-rambut ; panjang 6-7 mm .................................... Brachinus sp. b. Costa pada elytra yang kuat, berbeda dan terpisah secara apikal; panjang 13-22 mm .29 29.a. Pita elytra yang miring pada bagian tengah seperti zig-zag dan tidak mencapai costa 2 atau sangat kecil dan sempit hanya mencapai alur 2 dan dihentikan antara costa 4, 5, 7 dan 8; bintik humeral (pundak) meluas hingga alur 5; keseluruhan panjang epipleura berwarna kuning; pronotum berwarna hitam dengan pita oblong kuning pada tiap sisi alur median longitudinal; keseluruhan propleuron berwarna kuning kecuali bintik hitan dekat coxa I, batas anterior dan dorsal; vertex dengan pita median hitam yang melebar, akhir apicalnya sangat cekung dan berada dibawah mata; panjang 17-20 mm .............. ................................................................Pheropsophus javanus (Dejan) b. Pita elytra median melintang melebar mencapai costae 2 ................. 30 30.a. Bintik humeral luas dan subglobular berisikan subbasal seta dalam alur 5; pronotum dengan pita lateral sempit dan kekuningan tidak mencapai anterior dan posterior apices (apex), hanya melebar berlawanan secara medial pada seta midlateral; propleuron coklat kemeraan dengan pita kuning sepanjang batas dorsal menjadi subposteromarginal subtriangle; vertex dengan pita median yang melebar yang mencapai keseluruhan median bagian depan, mengerut di bagian tengah dan area subbasal; panjang 12-21 mm ....................... ...................................................... Pheropsophus occipitalis (MacLeay) b. Bintik humeral yang kecil dan memanjang, dibawah seta sub basal pada alur 5; pronotum kuning kecoklatan dengan pita hitam berbentuk I; vertex pita tengah yang menyempit pada sebagian basal, tidak mencapai bagian depan; panjang 16 mm ............................................... ......................................................... Pheropsophus jessoensis Morawitz xi
31.a. Prothorax yang panjang, menggelembung ditengah, anterior yang sempit dan posterior dengan atau tanpa seta dalam alur lateral; elytra kemerahan sama pada prothorax; dengan pita hitam atau biru yang melebar sepanjang separuh apikal atau sebelum apex dengan sepasang bintik putih pada tepi pita apikal (beberapa spesies dengan pasangan lain sepanjang tepi pita posterior atau dengan pita biru hingga hitam pada dasar elytra)........................................................ 32 b. Prothorax yang subsilindrical dengan sisi yang hampir paralel dan permukaan dorsal yang tak berbulu; hitam cemerlang hingga tidak mengkilap dan ditandai; prothorax biasanya lebih lebar dari pada memanjang. ......................................................................... 33 32.a. Prothorax berwarna merah dan hampir panjang dengan striae melintang, menggelembung dibawah bagian tengah namun mengerut sebelum dasar; sisi lateral dengan 1 seta; sebagian elytra apical atau lebih hitam dengan bintik putih keperakan dibawah pita hitam bagian tengah dalam iterval 5 dan 6, separuh basal adalah merah; kepala yang hitam dan sedikit menyempit keatas hingga leher; femur 1 hitam kecuali basal kuning yang ketiga dan dengan beberapa tulang belakang yang terpencar; panjang 7-8.3 mm.......................................... ................................................ Archicolliuris bimaculata (Redtenbacher) b. Prothorax hitam dan sedikit pendek, bersinar dan lembut dengan 6 setae pada tiap sisi, dasar dengan 4 alur yang mencolok; elytra yang hitam berkilau dengan sedikit warna coklat kemerahan dan bintik putih keperakan dalam interval 4 sebelum apex pada tiap elytra; femur 1 coklat menyala dan keseluruhan tertutup dengan banyak rambut disekeliling keseluruhan panjangnya; panjang 6 mm... Odacantha sp 33.a. Prothorax yang subsilindrikal atau segi empat namun dengan gigi yang kecil dalam batas postero lateral yang berlawanan pada xi
pasangan akhir bulu yang menembus; tibia I normal atau dengan cakar seperti gigi yang dikembangkan secara lateral. .... 34 b. Prothorax melebar dan biasanya lebih lebar daripada memanjang............................................................................. 35 34.a. Kepala, prothorax dan abdomen termasuk elytra berwarna hijau metalik, hampir menembus dan berambut dengan baik; labrum berwarna coklat seperti tiga cuping dengan 2 setae pada tiap cuping;ces femora I-III hitam; seperempat scape apikal kehitaman dan lebih luas dari pada sedikit bengkok dan separuh basal kecoklatan; tepi depan di depan mata bersisi paralel; pronotum 2 kali lebih panjang daripada melebar; pojok apikolateral elytra dengan gigi kecil yang tajam; panjang 9-11 mm.. .......Drypta geniculata (Klug) b. Kepala dan prothorax coklat, elytra hitam sepanjang sutura, basal, dan tepi lateral dengan pita coklat menutupi punggung 3-7; kepala yang sedikit menembus dibelakang mata; pronotum yang sedikit lebih panjang dari pada yang melebar dan menembus dengan padat; tembusan elytral pada interval dan pada punggung; labrum coklat tiga cuping dengan cuping lateral dari pada lateral akut; apice femora I-III coklat kemerahan; setengah apikal hingga sepertiga scape coklat kehitaman; tepi depan di depan mata bertemu secara apikal; pojok apiko lateral mengelilingi elytra; panjang 7-9 mm................................. ..........................................................................Drypta japonica (Bates) 35.a. Labrum benar-benar berbentuk V (notch) secara apiko medial; mentum membatasi 2 seta dekat dengan pembatasan tengah; clypeus lurus hingga sedikit membatasi; batas elytra tanpa lipatan internal kearah apex......................................................................................... 36 b. Labrum dan clypeus memotong apikal atau labrum benar-benar mengelilingi apex; mentum dengan gigi, lurus atau membatasi; batas elytra dengan atau tanpa lipatan internal kearah apex. ....... 37 xi
36.a. Sepasang supraorbital setae; clypeus yang lurus hingga batas yang tidak jelas; pronotum yang tidak berambut dan benar-benar dibatasi secara lateral, sepertiga latero apical dengan sepasang setae, sepertiga basal dengan sepasang alur longitudinal yang panjang; keseluruhan elytra hitam, alur 5 dan 6 menyatu sebelum apex dan tidak mencapai dasar elytra; alur 7 menyatu dengan alur 8 menjadi bagian alur apikal keatas hingga ujung alur 4; alur 1 dengan lubang bulu basal dan menyatu kearah alur 2; labrum dengan 4 seta; panjang 15-20 mm ...... ....................................................................Diplocheila polita (Fabricus) b. Dua pasang seta supra orbital; clypeus yang sedikit membatasi; pronotum yang menembus dengan baik dengan striae (tanda linear pada permukaan) terang yang mencolok dan alur lateral longitudinal yang dangkal; alur elytral 1 dan 2 menyatu secara basal pada lubang/pori-pori bulu, alur 3 dan 4 dan 5 dan 6 menyatu secara terpisah pada apices mereka sebelum alur apikal; alur 7 terpisah dari 8 kearah apex ; labrum dengan 6 setae; panjang 14 mm............... ........................................................................Submera latifrons (Dejan) 37.a. Pronotum bersisi midlateral dan membelok menuju seta lateral pada tiap sisinya; pronotum posterior berbentuk segitiga; kepala dengan dua pasang seta yang supra orbital ................................................... 38 b. Sisi lateral pronotum lebih atau kurang melingkari; pronotum memotong secara posterior; kepala dengan sepasang supra-orbital seta ............................................................................................................ 39 38.a. Seluruh tubuh hitam dengan batas pronotun lateral dan elytra kuning; kepala; prothorax, dan elytra sangat reticulate (mengatur atau diatur dalam kotak yang kecil atau dengan menyilangkan garis); antena coklat kehitaman kecuali segmen coklat III dan IV; berambut kecuali pada segmen basal 4; elytra memotong secara apikal dan garis linear xi
pada permukaan yang terang (striae) dan menembus dengan jarang; panjang 5.3 mm .................... Pentagonica nr. Erichsoni Schimidt-Goebel b............ Tubuh yang hitam kecuali pronotum merah; antena yang hitam kecuali segmen basal 4 yang berwarna coklat hingga coklat gelap; panjang 6 mm ............................................ Pentagonica ruficollis Schimidt-Goebel 39.a. Batas elytral tanpa lipatan internal yang mengarah ke apex; segmen antena III-XI berambut dengan seta yang panajng kearah apex, sepertiga segmen basal III dan seluruh segmen I dan II tidak berambut ............................................................................................................ 40 b. Batas elytral dengan lipatan internal menuju apex; segmen antena IV-XI dengan bagian bawah yang halus ........................................... 41 40. a. Garis anterior marginal pada pronotum dalam dan menyeluruh, pojok posterolateral kaku dan sepertiga posterior padat dengan lubang yang berdekatan; kepala berwarna coklat kemerahan antara mata; labrum dengan 6 seta subapikal dan rambut-rambut apico lateral; alur elytra 2 dengan pori-pori bulu basal, seluruh alur lengkap, alur 3 dan 4 menyatu kearah apex yang sama hingga 5 dan 6, alur ke 7 meluas hingga ujung 3 dan 4; apices (apex) elytra kecoklatan dengan sedikit membatasi; tanpa stria scutelum; lebah yang berwarna hitam cerah dengan batas pronotum dan elytra yang berwarna kuning; panjang 8,6 mm ........................................................Anoplogenius microgonus Bates b. Garis batas anterior pronotum yang bagus dan berhenti di tengah, sudut posterolateral mengelilingi dan sedikit ditandai dengan garis antara sudut dengan alur median longitudinal; alur 2 sangat pendek mencapai level alur 1 yang menonjol; elytra berwarna hitam kecoklatan hingga kepala dan pronotum dengan bintik kekuningan, dalam alur 508 dekat dengan pundak (humeral) dan dasar dan sub apikal 7-9; terdapat seta scutella; panjang 6.5 mm .................................. xi
..................................................Egadroma quinquepustulata (Weideman) 41.a. Elytra dengan tanda kuning atau batas lateral elytra kuning .............. 42 b. Keseluruhan elytra hitam tanpa tanda kuning .................................... 43 42.a. Ellytra dengan 3 tanda kuning, dalam pundak, 2 garis melintang alur 4 hingga batas mid lateral elytra dan 1 sepanjang batas sub apikal sutura menutupi sutura hingga alur; pronotum kasar yang berwarna hitam menjadi perantara dengan batas berwarna merah kecoklatan; kepala yang hijau metalik dengan clypeus kecoklatan dan labrum persegi coklat kekuningan; panjang 13 mm ................... Chlaenius xanthospilus b. Elytra dengan 2 tanda subapikal atau seluruh batas lateral berwarna kuning .................................................................................................. 44 43.a. Pronotum hijau metalik mengkilap dengan 2 baris dari sedikit garis jarang yang diluruskan hingga alur median longitudinal, area discal yang terang; tersebar secara luas dari sedikit garis yang dangkal dan sekitar seperempat lebih lebar daripada panjangnya (3:4), kepala yang berwarna dengan pronotum, lembut dan bergaris dengan baik di belakang kepala, dan dengan 2-3 alur yang terang sepanjang area supra orbital; labrum yang merah; elytra dengan 5 stria zigzag menuju apex, terpisah dari 6 dan 7; panjang 15 mm ..................................................... .................................................................Chlaenius quadricolor Fabricus b. Pronotum biru metalik hingga hitam mengkilat, hampir sepanjang lebarnya (19.5:21); cakram pronotal sedikit bergaris dan dengan stria yang melintang sepanjang alur median; kepalayg berwarna dengan pronotum, garis yang bagus hingga clypeus dan sedikit kasar dibelakang mata; labrum berwarna merah dengan 3 bintik hitam kecil; stria elytral 3 dan 4 disatukan secara apikal dengan ujung yang menggabungkan stria 7, stria 5 dan 6 terpisah dan samar-samar tersambung pada stria 7 .......................................................Chlaenius sp 44.a. Seluruh batas elytral kuning ............................................................... 45 xi
b. Batas elytral hitam dengan tanda sub apikal berwarna kuning .......... 46 45.a. Batas elytral kuning yang melebar menutupi alur 7 hingga batas elytra dan epipleura, pita yang sedikit sempit secara apikal hingga batas sutura; pronotum melebar pada bagian tengah dan mengerut hanya diatas seta lateral, cakram sedikit kasar dengan ruangan luas dengan lubang yang agak dangkal; kepala cukup baik dengan jaringan seperti tanda dibelakang mata dorsal dan 2-3 merupakan alur cembung yang bagus antara mata yang memancar dari area supra orbita; labrum melintang dan kuning dengan 6 seta sub apikal; kepala dan pronotum hijau-biru metalik, elytra hitam dan kaki kuning kecuali coxa yang berwarna hitam hingga coklat kemerahan; panjang 15 mm ................... .................................................................... Chlaenius circumdatus Brulle b. Batas elytral berwarna kuning sempit tidak mencapai alur 7, pita yang melebar kearah apex; batas lateral pronotum melingkar secara gradual dengan pita kuning tipis dan sempit; panjang 11 mm ............................. .......................................................................... Chlaenius inops Chaudoir 46.a. Elytra dengan tanda kuning pada interval 4, dan 6 hingga 8 dengan ke- enam interval yang memiliki pita terpanjang; pronotum yang cukup dalam, punctum yang disebarkan secara rata dan seragam; kepala yang halus di belakang; ditandai dengan permukaan yang kasar dengan baik (punctate) dan cukup lembut dibagian depan kecuali stria yang miring (oblique) dekat area suborbital: clypeus yang halus dan dengan lubang yang bagus; labrum yang berwarna coklat kemerahan, sempit dibelakang, dan seta yang melebar berlawanan secara subapikal lateral; antena IV-VIII hitam, IX-XI coklat, III coklat kecuali akhir yang kehitaman, scape dan pedicel yang berwana kuning kecoklatan; elytra tumpul berwarna hitam, prothorax hitam dengan kilauan hijau biru metalik lateral dan kepala hijau biru mengkilap; panjang 14.5 mm ....... .........................................................................................Chlaenius sp. A xi
b. Elytron dengan tanda kuning pada interval 4, dan 7 hingga 8, dengan ke-enam interval tanpa pita atau dikurangi hingga 3 seperti membentuk bintik kecil atau berdampingan dengan interval 4 hingga 6 dan sebuah bintik pada interval 8; pronotum dengan carina yang lebih mencolok diantara lubang; kepala dengan bintik yang terang, striae longitudinal median pendek antara mata dan stria oblique pada puncak keberadaannya; clypeus dengan lubang kecil yang terpencar-pencar tidak rata; labrum yang hitam dan batas apikal kemerahan; antena scape dan pedicel coklat kekuningan; segmen III coklat gelap denga akhiran hitam, IV hingga VI kehitaman dan VII hingga XI kuning kecoklatan; femora dan dorsum tibia berwarna kuning, lutut, ventral tibia dan keseluruhan tarsi hitam; panjang 13 mm ........ Chlaenius sp. B 47.a. Ovipositor tanpa perbedaan katup apikal, terletak dan membentuk S; elytra meluas hingga apex abdomen; anterior tibia dengan eksternal dan internal timpanum (membran yang menutupi organ pendengaran pada kaki serangga) dengan ukuran yang sama; posterior tibia dengan tepi bergerigi tajam antara tulang belakang, tulang belakang yang panjang lebih dari 6 pasang; gryllid coklat pucat kekuningan, phytophagous. ..............................Euscyrtus concinnus (Haan) b. Ovipositor tidak berbentuk S, posterior tibia tidak bergerigi, gryllid predator.................................................................................... 48 48.a. Pembuluh Elytral berbeda pada kedua kelamin, jantan dengan anal lapang yang rapi dan bercermin, elytra betina cembung dengan lemah, tanpa pembukuh yang salah dan dengan 5 pembuluh yang lurus pada dorsal lapang; kepala tanpa tanda berbentuk V dorsal; scape dan pedicel kuning pucat; segmen terminal maxilari palpi bersegitiga dengan ujung melebar yang membelah; segment tarsal ke dua kuning; kepala, thorax, sayap, dan lengan kuning. ...................................... ................................................................ Anaxipha longipennis (Serville) xi
b. Pembuluh elytra sama pada kedua kelamin, jantan tanpa cermin; kepala dengan kuning cerah hingga tanda putih yang dorsal, scape dan pedicel hitam; segment terminal maxilary palpi hitam dengan warna coklat, dan agak melebar dan membelah pada ujung; segmen tarsal ke dua hitam; biasanya hitam dengan warna merah kecoklatan pada sayap dan dorsum abdominal, kaki kuning keputihan................... .........................................................................Metioche vittaticolis (Stal) 4. Kunci identifikasi untuk spesies Ophionea ishii ishii 1.a. Dengan tiga perbedaan bagian tubuh kepala, thorax, dan abdomen yang bersegmen; 6 kaki yang bersayap atau (serangga) tanpa sayap.... 2 b. ....... Dengan hanya 2 bagian tubuh cephalothorax (kepala yang terpadu dan thorax) dan abdomen yang tak bersegmen; 8 kaki; tak memiliki sayap (laba-laba) .......................................................................................... 37 2.a. Dengan sayap (dengan sedikit pembuluh darah atau dikembangkan dengan baik)......................................................................................3 b. Tanpa sayap ... 38 3.a. Dengan hanya sepasang sayap. ................................. 4 b. Dengan 2 pasang sayap.............................7 4.a. ...........Sayap bagian depan dikurangi menjadi pseudohaltere, seperti kulit dan tanpa venation (rangkaian syaraf dalam sayap serangga); fungsi sayap bagian belakang yang jelas diperluas, kepala dengan mata seperti buah berry yang besar, 4 atau 7 antena yang bersegmen; pro dan mesothorax banyak dikurangi, metathorax sangat besar; tanpa trochanter (segmen kedua pada kaki serangga); benalu bersayap yang terbelit, jantan/betina (STREPSIPTERA)........................ 5 b. ........Kaki depan yang dikembangkan, memiliki membran dan dengan system xi
syaraf; kaki belakang dikurangi seperti tali pemukul; pro dan metathorax banyak dikurangi; dengan trochanter; lalat buah, parasit, dan predator (DIPTERA) ............................................ ..6 5.a. Postlumbium tampak besar dan agak melingkar; postscutelum besar, sekitar 0.7 dari keseluruhan metathorax; pembuluh darah yang lurus sedikit cembung; cephalotheca pejantan sangat jelas berbentuk bujur telur (oval) dan cembung ...................................................... ...................................... Elenchus yasumatsui Kifune & Hirashima c. Postlumbium kecil, postcutellum yang subtriangular dengan puncak yang sempit dan melingkar, dengan metanotum sekitar 0.4; pembuluh darah yang lurus/langsung dengan puncak yang bengkok; cephalotheca pejantan berbentuk bulat.. ................................................. Elenchus japonicus Esaki & Hashimoto 6.a. ......... Hama Beras Asia; hypoproct akhir apikal yang bulat; bahan pengencer di (dalam) sepertiga gonostyle apikal; garis tepi di depan abdominal VII dan VIII tanpa area yang memiliki pigmen yang beda, mulut yang terbagi menjadi 4 maxillary palpi (Organ perasa yang bersegmen pada mulut artropoda; sebagai organ perasa).................................................. .............................................................Orseolia oryzae (Wood - Mason) 1. Hama Beras Afrika; hypoproct akhir apikal yang sedikit dibentuk; Gonostyle yang sedikit diruncingkan dalam apikal sepertiga; garis tepi depan abdominal VII dan VIII dengan pita sempit yang berpigmen tidak beraturan, mulut yang terbagi menjadi 3 maxillary palpi................................ Orseolia oryzivora (Harris and Gagne). 7.a. ......Pronotum dengan cabang cuping samping turun sebesar punggung di atas xi
abdomen, kaki belakang dengan tulang paha yang besar, coxae (segmen pertama dari kaki serangga) yang kecil dan terpisah dengan baik; antena yang pendek hingga panjang, kaki depan yang normal atau telah berubah (lebar dan seperti sekop pada Gryllotalpidae); belalang, jangkrik dan tonggeret (ORTHOPTERA).....8 b. Pronotum dan kaki tidak seperti diatas .....................9 8.a. Fastigium vertex lebih panjang dari pada panjang penyusun mata; kepala yang tajam seperti lembing; rasio panjang fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.5-3 pada betina dan 3-3.3 pada pejantan; kecuali pada yang ramping, pronotum betina dengan 2 bagian sulci (permukaan otak) tanpa syaraf yang melintang. ........................................ Atractomorpha psittacina (de Haan) b. Fastigium dari vertex berkembang dengan baik, lebih pendek dari panjang penyusun mata; kepala yang berbentuk kerucut; rasio panjang fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.25 pada pejantan dan 1.7-2.1 pada betina; sayap belakang berwarna merah keungu-unguan; area yang berselaput dari cabang cuping samping menonjol, sulci pronotum dengan syaraf yang melintang; komponen kelamin kecil; klep yang juga kecil, berbentuk kerucut pendek tetapi sedikit bengkok; spesies yang kecil; kurang dari 20 mm pada jantan dan lebih dari 20 mm pada betina ..................Atractomorpha crelunata (Fabricius) 9.a. Kecil, biasanya serangga yang ramping dengan bagian mulut yang secara asimetris kasar dan tajam; sayap yang pendek dan sempit, dengan sistem syaraf yang kurang, fringe (bagian dari rambut depan yang menggantung melampaui kepala bagian depan; batas alami dari rambut, pada hewan atau tanaman) yang marginal; tarsi (segment akhir bagian tubuh pada serangga) dengan kandung kemih apikal yang dapat dibalik (segmen akhir yang ditelan); ketiadaan cerci; apex xi
(puncak) abdomen yang bulat; titik ovipositor ventral yang mengenai sirip perut, ujung sayap yang sempit secara apikal; 6 hingga 9 antena yang bersegmnen, thrips (hama kayu) (Thripidae)............................. 10 b. Tidak dengan kombinasi karakter diatas................. 11 10.a. Sayap depan tanpa syaraf longitudinal bila ada; tidak ada microtrichia dalam membran sayap; abdomen tubular (seperti pipa) segmen X dalam di kedua jenis kelamin tanpa pembagian longitudinal dan ventral; betina dengan bagian perut ovipositor yang bermembran antara segmen IX dan X; kepala yang panjang dan mimiliki sisi yang paralel; prothorax dengan 8 anteroangular yang panjang dan posteroangular setae; 8 antena yang bersegmen, kecoklat-coklatan kecuali segmen pita ketiga yang berwarna kuning terang; segmen III dengan 0-2 indra perasa yang berbentuk kerucut dan 4 kerucut pada segmen IV; postocular seta yang berkembang dengan baik; panjang, sekitar 50; (Tubulifera) ....................... Haplothrips aculeatus (F) b Berhubungan dengan H. aculeatus; prothorax dengan 10 setae silindris yang panjang, seperti cangkir pada ujung; pelta (tameng (shield) seperti struktur) yang terbalik membentuk T, antena kecoklatan pada segmen basal 2, VII VII dan apical dari VI, III-IV-V dan basal dari VI adalah kuning; segmen X abdomen lebar dari segment VII pada betina ............................. Haplithrips ganglbaueri Schmutz. 11.a. Kedua pasang membran sayap tertutup secara luas dengan skala yang overlapping, bagian mulut dalam gulungan proboscis (bagian mulut yang diperpanjang); antena dengan segmen yang banyak, ngengat, kupu-kupu (LEPIDOPTERA)........................................... .12 b. Tidak seperti yang disebutkan di atas ................................ .13 12.a. Segmen palpi ketiga pendek dan keras; 2 syaraf pada sayap depan xi
berdekatan dengan akhir sel daripada kaki mereka; bagian atas sayap depan pejantan dan betina berwarna kuning-oranye dengan marking coklat, sayap depan pejantan dengan pita miring yang sempit dari syaraf tengah 1b ke syaraf asal 4; sayap depan yang lurus; pita akhir yang berada 1b dari syaraf ke syaraf 8 dan titik oranye dalam sel pada sayap belakang betina; batas ventral vulva jantan tanpa bahu yang keras..................................... ..Telicota augias (Linnaeus) b. Segmen ketiga palpi panjang dan tipis; antena yang berbentuk seperti pemukul dengan apiculus yang bagus dan pada sudut antena; di bawah bagian sayap depan dengan syaraf basal bagian paling bawah 12 (Sc) dilingkari dengan skala rambut; syaraf 2 (Cu2) lebih dekat dengan sel, syaraf 4 lebih jauh dari syaraf 3 daripada syaraf 5; pita akhir berada pada bagian atas sayap depan yang meluas dari dorsum ke costa, sayap belakang dengan 6 titik oranye ............................ . ............................................................Potanthus confucius (Fruhstorfer) 13.a. ...... Paruh muncul dari depan atau dari bagian belakang kepala; sayap depan yang tebal pada dasar dan bermembran pada ujung (hemelytra), ujung yang overlapping pada yang lainnya (HEMIPTERA)................ 14 b. Bagian mulut tidak seperti paruh, biasanya mandibula . 15 14.a. Antena 6 atau 7 bersegmen; quinquelocular (lima tempat) pori-pori sangat banyak dan dibagi rata secara dorsal kecuali pada bagian tengah dengan hampir garis triocular pori-pori tunggal; 4 pasang cerari yang dibatasi pada ke-6 dan segmen abdomen posterior; cuping anal cerarii dengan tiap 2 atau 3 seta yang berbentuk lembing, pori- pori triocular tidak ada; cincin anal tidak tergabung dalam akhir anterior............................................... Brevennia rehi (Lindinger) b. ........... 8 antena yang bersegmen; tidak ada pori-pori quinquelocular; terdapat 16 pasang cerarii namun tanpa pori-pori acular dan procular; cuping anal cerarii dengan sepasang seta berbentuk kerucut yang dikelilingi xi
oleh sekelompok pori-pori triocular yang padat dan 6 seta bantu; cincin anal dengan dua baris pori-pori....................... ........................................................ Pseudoccus saccharicola Takahashi 15.a. Cerci sclerotized, tidak bersegmen dan berubah menjadi forcep (organ atau struktur yang disusun forcep) akhir; sayap depan yang berkurang menjadi tegmina kecil, sayap belakang yang lebar, bermembran, semisircular, dan seperti kipas; abdomen yang panjang dan bebas digerakkan, kaki yang pendek dan cursorial (memiliki tungkai dan tangan yang digunakan untuk berlari) dengan 3 tarsus (pergelangan kaki) yang bersegmen. (DERMAPTERA).. ................... 16 b. Cerci yang normal, sayap dan abdomen tidak seperti di atas.. ... 17 16.a. Hitam hingga merah gelap kecoklatan; antena yang berwarna hitam kecuali segmen XIV-XVII; kuning, hitam terang, bagian dalam apical dari sepasang yang ditonjolkan; pronotum dengan garis melintang; forcep bercabang yang lebar pada pejantan dan dengan batas dalam yang berbentuk panah; pygidium betina dengan garis melintang, bagian yang terpisah tidak sempit .....Chelisoches morio (Fabricus) b. Coklat kekuning-kuningan hingga merah cerah kecoklatan; antena yang berwarna coklat terang; kuning terang dengan pita merah gelap kecoklatan pada kedua sisi lateralnya; pronotum yang lebih panjang dari pada luasnya; segmen abdominal ke-3 dengan tubersel yang kecil; pygidium yang pendek pada betina, bagian terpisahnya sempit .. ...............................................................Proterus simulans (Stal) 17.a. ........ Dua pasang sayap yang tidak seimbang; sterna (tulang dada) II dan III pejantan dengan aksesori genital yang kompleks (ODONATA)...... 18 b. Sayap yang tidak seimbang............................... 19 xi
18.a. Sayap belakang melintang yang berbentuk segitiga; sayap yang seperti asap transparan dengn warna coklat yang terang pada apices ((apex) puncak) titik sayap basal meluas mencapai 2 ante-nodal dan sudut normal sayap pada pejantan; pterostigma berwarna merah gelap kecoklatan menutupi 2 sel; garis depan yang berwarna merah; prothorax dan thorax berwarna merah kecoklatan sama dengan kaki; terletak jauh pada akhir tulang paha dan permukaan dalam tibia yang berwarna hitam kecoklatan; abdomen basal yang meluas, secara apikal meruncing; berbentuk terbalik dengan jelas dan berwarna merah tua cerah; lamina genital pejantan tidak tertutup (telanjang) atau dengan beberapa rambut-rambut emas pada permukaan luarnya; batas segmen VIII ditandai dengan batas dan yang melebar dengan batas apikal hitam dengan piringan ventral yang kecil; vulva berbentuk segitiga berskala pendek secara ventral sangat bengkok dan secara apikal pada sendi tubuh genital betina..........................Ortherum testaceum (Burmeister) b. Sayap belakang berbentuk segitiga bebas dari syaraf yang melintang; sayap yang transparan seperti asap dengan sedikit tanda pada puncak dan batas sayap; pterostigma hitam dengan bagian tengah berwarna kuning kecoklatan, tertutupi 2 sel; bagian depan kuning; notch (suatu lekukan yang berbetuk V pada suatu permukaan atau tepi) yang sangat dalam hingga membentuk dua segitiga dengan tanda berwarna hitam di depan prothorax yang berwarna kuning cerah, thorax dan abdomen berwarna hijau kekuningan dengan tanda hitam; segmen IV hingga VI dengan dorsal oval yang melebar dengan totol (titik) hitam pada basal sepertiga yang dilanjutkan dengan baik sepanjang dorsal tengah carina hingga bergabung dengan cincin hitam apikal yang sangat lebar pada bagian IV dan V; genital pejantan dengan rambut panjang yang sangat banyak; pelat vental betina berada pada segmen VII dengan notch cembung yang kecil pada akhiran dimana sedikit xi
menjauhi ventral; plat keel (pembuluh dasar yang datar) ventral ke 9 terbentuk secara basal dan cembung pada puncak (apex). ................................... Orthetrum sabina (Drury) 19.a. Pembuluh darah sayap dengan cabang yang marginal; sayap yang melebar dengan tumpul hingga sedikit melingkar pada puncak; Rs sedikit berombak dan rangkaian dalam gradasi dari kedua sayap ditutupi dengan Rs; subcosta (sub tulang) dan radius (tulang lengan) sayap belakang pejantan digabungkan dibawah stigma (noktah); stigma pejantan dengan cepat dikembangkan, sempit pada sayap bagian depan, dan melebar dan sering berwarna coklat berpigmen, tidak pernah tergabung dengan radius pada sayap belakang; yang dewasa berwarna hijau dengan belang berwarna oranye setengah kekuningan yang mencolok pada dorsal; larva pengangkut sampah, kepala dengan 6 warna coklat belang kemerah-merahan mencolok, 4 bagian tengah membentuk Y; badan dengan 3 belang kecoklat- coklatan yang membujur (NEUROPTERA) (Chrysopidae).......... .........................................................................Chrysopa basalis Walker b. Pembuluh darah pada sayap tanpa cabang marginal, bukan larva pengangkut sampah...................................................... ..20 20.a. Sayap depan membentuk kitin (chitin) yang sebenar-benarnya atau tidak terlipat secara kasar, plat yang kaku yang disebut elytra (COLEOPTERA)......................................................................... 21 b. Sayap depan bermembran yang memanjang tanpa hamuli (proses menyangkutkan) dan melepaskan sutura basal (fundamental/dasar), atau sayap depan dan sayap belakang digabungkan oleh hamuli (struktur pengaitan) selama terbang; beberapa spesies tidak memiliki sayap dengan karakteristik yang membentuk tonjolan (bengkakan). ....................................................... 22 xi
21.a. Tidak ada suture (tampak seperti persimpangan dua tulang) Notopleural pada prothorax; sayap tanpa oblongum (menyimpang dari bentuk bujur dengan memiliki satu poros yang panjang); coxae belakang yang mudah digerakkan, terpisah dari meta-sternum dan tidak pernah membagi tulang dada (Sternum) abdominal basal menjadi 2 cuping yang bercabang (lateral). ........... 22 b. Terdapat suture Notopleural, sayap dengan oblongum; coxae belakang tergabung pada meta sternum membagi sternite abdominal menjadi 2 cuping yang bercabang ......................................... ..23 22.a Coxa posterior tidak mecapai elytra; meta sternum dengan suture yang melintang, lebah terestrial dengan kaki yang digunakan untuk merangkak atau berlari ............................................................. ..24 b. Coxa posterior yang mencapai elytra; meta sternum tanpa suture yang melintang; kaki belakang yang berambut dan digunakan untuk berenang; coxa III luas tanpa plat longitudinal, metasternal metacoxal suture melengkung (Dytiscidae)................................................ .25 23.a. Pronotum lebih panjang daripada lebar, hampir seperti empat persegi panjang; tubuh yang ditutupi dengan pernish seperti skala mantel, seperti skala manik-manik sepanjang batas mata, belakang kepala, paruh apikal sepertiga, coxae I hingga III, prothorax ventral, dan antara coxa II dan akhir 4 abdominal sternum kecuali bagian yang kedua dari belakang; mata yang terpisah tersembunyi secara dorsal, dua kali lebih panjang daripada yang melebar; ruang antara mata adalah cembung; antena yang beralur lurus; ruangan tidak mencapai mata; tibia II setengah cembung dengan tulang atas bagian belakang yang melengkung secara mencolok dan yang satu lagi berlawanan arah; abu-abu kelabu; dewasa 3-3.5 mm, spesies yang sabar............................. Lissarhoptrus oryzophilus Kuschel. b. Pronotum yang lebih lebar dari panjangnya, mengelilingi sepanjang sisi lateral; tubuh yang diselimuti daun kecil seperti skala pada elytra dan sesuatu yang berbentuk skala melingkar pada pronotum; mata xi
yang tampak mencolok secara dorsal, seperempat lebih tinggi daripada lebarnya; ruang antara mata dengan sebuah lubang, beralur elytral dengan baik dan lurus; tibia yang lurus, II melengkung ke arah lubang dengan jalur tunggal; dewasa berwarna hitam 5 mm atau lebih, spesies oriental..........................................Hydronomidius molitor Faust. 24.a. Antena yang muncul di depan kepala diatas dasar mandible (rahang bawah); kepala yang melebar sepanjang mata selalu lebih lebar dari pada thorax; cuping maxilla dalam dengan kait yang mudah digerakkan pada bagian akhir; clypeus meluas lateral diluar dasar antena; elytra dengan tanda atau bintik putih hingga kuning terang; lebah harimau (Cicindellidae) ............................................................ 26 b. Antena muncul lebih lateral di sisi kepala antara mata dan dasar mandible; kepala yang melebar melintang pada mata selalu lebih sempit daripada thorax; cuping maxilla dalam tanpa kait yang mudah digerakkan; clypeus tidak meluas lateral diluar batas mandible; pola elytral berubah; Lebah tanah (Carabidae).. ................................ 27 25.a. Tanda elytral berombak dengan baik, garis zigzag ganda, jelas dan tebal namun tidak pernah menjadi satu; pronotum menutupi dengan tanda garis hitam yang melintang di bagian tengah sepanjang batas anterior dan posterior, dan potongan garis hitam sempit yang melingkar di bagian tengah pada cakram sendi; penis pejantan dengan lebar, plat yang terbelit, lebih lebar pada bagian yang melengkung dan semakin dalam berbatasan pada apex...Laccophilus sharpi Regimbart b. Tanda elytral seperti diatas namun secara umum tebal dan menjadi satu; pronotumtanpa menutupi tanda hitam anterior dan posterior sama sekali, penis yang berbentuk setengah kurva sedang, hampir secara keseluruhan lebar dan berbentuk pada apex di sisi ventral. .................................................................... Lacchopilus parvulus Aube. 26.a. Labrum bagian kanan dengan 3 sub apikal berambut panjang dalam baris; area sub basal dengan pita kuning melintang yang menyempit; kepala dan pronotum sedikit kasar, belang didekat mata; setengah xi
beralur longitudinal hampir 0.5 kali lebar area posterior pronotum, seperlima posterior dengan belang longitudinal; tanda bintik kuning elytral median miring dan lebih luas daripada keseluruhan, bintik subapical lebih kecil pada pejantan dan bintik subhumeral yang paling kecil pada betina; panjang 15-17 mm..................... cicindela sp. A b. Labrum bagian kiri dengan 4 subapikal dan 1 sub median berambut panjang, setiap sisi labrum dengan bintik kuning segi empat yang melebar, apex labrum dengan 3-5 kaki pada beberapa betina; kepala yang belang lebih jauh di belakang mata; pronotum depan berbentuk V yang dangkal, seperlima posterior tanpa belang longitudinal; bintik putih elytral biasanya globular dan sama jauhnya; panjang 13.5-16 mm......................................Cicindela sexpunctata Fabricus 27.a. Abdomen dengan 7 atau 8 sterna yang tampak; mandible dengan setigerous (yang memiliki bulu) yang menembus scrobe (lubang/alur); elytra membelah pada apex................................................ 28 b Abdomen dengan 6 sterna yang tampak; mandible (mandibula) tanpa setigerous yang menembus scrobe; elytra biasanya tidak membelah pada apex........................................................................ 29 28.a Spesies yang kecilnya sedang; panjang 13-15 mm; keseluruhan pronotum hitam; pita hitam pada vertex meluas hingga sisi depan mata dan sedikit dorsal dibawah supraorbital setae, lutut atau apice femora sedikit; merah kecoklatan; dan beralur 3 dengan sub apikal setae yang panjang; costa 1 lurus basal, semua costa elytra sangat mencolok menghasilkan alur yang jelas; keseluruhan proepisterna hitam.........................................................................Pheropsophus sp A b. Merupakan spesies yang besar; panjangnya 19-22 mm; pronotum hitam dengan sepasang pita longitudinal kuning; vertex dengan pita median hitam; sebagia n anteriornya tinggi di depan supraotbital setae yang mencapai pertengahan mata; lutut dengan pita hitam yang mencolok, keseluruhan ventro apikal setengah coklat kehitaman dan seperempat inner apikal coklat gelap pada pejantan; beralur 2 dengan xi
seta subapikal yang panjang; costa 1 sedikit menyimpang secara basal; seluruh costa elytra menghasilkan alur dangkal yang mencolok; bagian tengah proepisterna kuning. .............Pheropsophus sp. B 29.a Prothorax yang panjang, menonjol ditengah, anterior yang sempit dan posterior dengan atau tanpa seta dalam alur lateral; elytra kemerahan sama pada prothorax; dengan pita hitam atau biru yang melebar sepanjang separuh apikal atau sebelum apex dengan sepasang bintik putih pada tepi pita apikal (beberapa spesies dengan pasangan lain sepanjang tepi pita posterior atau dengan pita biru hingga hitam pada dasar elytra) ......................................................................................... 30 b. Prothorax yang subsilindrical dengan sisi yang hampir paralel dan permukaan dorsal yang tak berbulu; hitam cemerlang hingga tidak mengkilap dan ditandai; prothorax biasanya lebih lebar dari pada memanjang........................................................................... 31 30.a. Segmen tarsal keempat sederhana, tidak memiliki dua lubang; kepala berbintik; prothorax yang halus atau stria yang melintang; kepala, prothorax dan elytra yang kehitaman ................................................. 32 b. ..........Segmen tarsal keempat memiliki dua lubang; kepala yang sedikit hingga sangat berbintik; pronotum yang sangat berbintik ............................. 33 31.a. Kepala, prothorax dan abdomen termasuk elytra berwarna hijau metalik, hampir menembus dan berambut dengan baik; labrum berwarna coklat seperti tiga cuping dengan 2 setae pada tiap cuping; apices femora I-III hitam; seperempat scape apikal kehitaman dan lebih luas dari pada sedikit bengkok dan separuh basal kecoklatan; tepi depan di depan mata bersisi paralel; pronotum 2 kali lebih panjang daripada melebar; pojok apikolateral elytra dengan gigi kecil yang tajam; panjang 9-11 mm.. ................ Drypta geniculata (Klug) b. Kepala dan prothorax coklat, elytra hitam sepanjang sutura, basal, dan tepi lateral dengan pita coklat menutupi punggung 3-7; kepala yang xi
sedikit menembus dibelakang mata; pronotum yang sedikit lebih panjang dari pada yang melebar dan menembus dengan padat; tembusan elytral pada interval dan pada punggung; labrum coklat tiga cuping dengan cuping lateral dari pada lateral akut; apice femora I-III coklat kemerahan; setengah apikal hingga sepertiga scape coklat kehitaman; tepi depan di depan mata bertemu secara apikal; pojok apiko lateral mengelilingi elytra; panjang 7-9 mm.................................. ............................................................................Drypta japonica (Bates) 32.a. Prothorax berwarna merah dan hampir panjang dengan striae melintang, menggelembung dibawah bagian tengah namun mengerut sebelum dasar; sisi lateral dengan 1 seta; sebagian elytra apical atau lebih hitam dengan bintik putih keperakan dibawah pita hitam bagian tengah dalam iterval 5 dan 6, separuh basal adalah merah; kepala yang hitam dan sedikit menyempit keatas hingga leher; femur 1 hitam kecuali basal kuning yang ketiga dan dengan beberapa tulang belakang yang terpencar; panjang 7-8.3 mm........................................... .................................................. Archicolliuris bimaculata (Redtenbacher) b. .........Prothorax hitam dan sedikit pendek, bersinar dan lembut dengan 6 setae pada tiap sisi, dasar dengan 4 alur yang mencolok; elytra yang hitam berkilau dengan sedikit warna coklat kemerahan dan bintik putih keperakan dalam interval 4 sebelum apex pada tiap elytra; femur 1 coklat menyala dan keseluruhan tertutup dengan banyak rambut disekeliling keseluruhan panjangnya; panjang 6 mm Odacantha sp 33.a. Prothorax tanpa sepasang seta lateral; elytra dengan 1-2 pita hitam kebiruan dan 4 bintik .......................................................................... 34 b. Prothorax dengan sepasang seta lateral; elytra dengan 2 pita hitam kebiruan dan 2 bitik putih .................................................................. 35 34.a. Elytra dengan 2 pita biru kehitaman, satu yang terkecil pada dasar dan melebar pada kanan bawah dengan pita panjang pada tiap elytron xi
sepanjang lebarnya elytron; keempat bintik sepanjang batas pita; bintik anterior pada interval 5 dua kali lebar bintik posterior pada interval 4 dan 5; prothorax agak berkerut pada apikal dan area basal dan sudut melintang apikal; panjang 6.6-7.8 mm .......Ophionea indica (Thunberg) b. Elytra dengan 1 pita hitam didekat bagian tengah, tidak ada pita basal; bintik putih pada elytra hampir sama dengan ukurannya; separuh bintik anterior tenggelam dalam pita dan interval 5 melebar sepanjang area tersebut untuk menampung bintik; bintik posterior pada interval 4 dan 5 dengan pita prothorax yang berbeda dan hampir berkerut melintang membentuk lubang kecil yang miring; panjang 7-71 mm ...................... .................................................... Ophionea nigrofasciata Schmidt-Goebel 35 a. Setiap elytra dengan 2 pori pada interval 5 dari tiap elytron dan 10 pada interval 3, bintik putih pada interval 4 sedikit berbentuk seperti kacang dan kecil; sisi belakang kepala lurus dan dengan beberapa rambut; bagian apikal dan batas prothorax berada di bawah setae dengan rambut-rambut yang pendek; 2 setae yang panjang nyata ......... .......................................................Ophionea interstitialis Schmidt-Goebel b. Elytra tanpa lubang pori-pori pada interval 5 dan dengan kurang dari 10 lubang pori-pori pada interval 3 ..................................................... 36 36.a. Bintik putih keperakan yang panjang; lebih dari 0.5 kali panjang pita posterior; interval 3 dengan 9 lubang pori-pori; bagian belakang kepala sedikit melingkar; prothorax yang menggelembung di bawah posterior yang mengerut; panjang 7 mm ..................... Ohionea ishii hoashii Habu b. Bintik putih keperakan; secara nyata kurang dari separuh panjang pita posterior; interval 3 dengan 8 pori-pori; bagian belakang kepala dibelakang mata kurang melingkar namun tidak lurus; prothorax yang menggelembung di bawah setae; panjang 6.4-7 mm............................... ........................................................................... Ohionea ishii ishii Habu xi
37.a. Ovipositor tanpa perbedaan katup apikal, terletak dan membentuk S ; elytra meluas hingga apex abdomen; anterior tibia dengan eksternal dan internal tympanum (membran yang menutupi organ pendengaran pada kaki serangga) dengan ukuran yang sama; posterior tibia dengan tepi bergerigi tajam antara tulang belakang, tulang belakang yang panjang lebih dari 6 pasang; gryllid coklat pucat kekuningan, phytophagous ...............................................Euscyrtus concinnus (Haan) b. Ovipositor tidak berbentuk S, posterior tibia tidak bergerigi, gryllid predator ................................................................................................ 38 38.a. Pembuluh Elytral berbeda pada kedua kelamin, jantan dengan anal lapang yang rapi dan bercermin, elytra betina cembung dengan lemah, tanpa pembuluh yang salah dan dengan 5 pembuluh yang lurus pada dorsal lapang; kepala tanpa tanda berbentuk V dorsal; scape dan pedicel kuning pucat; segmen terminal maxilari palpi bersegitiga dengan ujung melebar yang membelah; segment tarsal ke dua kuning; kepala, thorax, sayap, dan lengan kuning. ....................................... ................................................................. Anaxipha longipennis (Serville) b. Pembuluh elytra sama pada kedua kelamin, jantan tanpa cermin; kepala dengan kuning cerah hingga tanda putih yang dorsal, scape dan pedicel hitam; segment terminal maxilary palpi hitam dengan warna coklat, dan agak melebar dan membelah pada ujung; segmen tarsal ke dua hitam; biasanya hitam dengan warna merah kecoklatan pada sayap dan dorsum abdominal, kaki kuning keputihan.....Metioche vittaticolis (Stal) 5. Kunsi identifikasi untuk spesies Solenopsis geminata 1.a. Dengan tiga perbedaan bagian tubuh kepala, thorax, dan abdomen yang bersegmen; 6 kaki yang bersayap atau (serangga) tanpa sayap ... 2 xi
b. Dengan hanya 2 bagian tubuh cephalothorax (kepala yang terpadu dan thorax) dan abdomen yang tak bersegmen; 8 kaki; tak memiliki sayap (laba-laba) ............................................................................... 36 2.a. Dengan sayap (dengan sedikit pembuluh darah atau dikembangkan dengan baik).......................................................................................3 b. Tanpa sayap .... 37 3.a. Dengan hanya sepasang sayap. .................................. 4 b. Dengan 2 pasang sayap..............................7 4.a. Sayap bagian depan dikurangi menjadi pseudohaltere, seperti kulit dan tanpa venation (rangkaian syaraf dalam sayap serangga); fungsi sayap bagian belakang yang jelas diperluas, kepala dengan mata seperti buah berry yang besar, 4 atau 7 antena yang bersegmen; pro dan mesothorax banyak dikurangi, metathorax sangat besar; tanpa trochanter (segmen kedua pada kaki serangga); benalu bersayap yang terbelit, jantan/betina (STREPSIPTERA).......................................5 b. .........Kaki depan yang dikembangkan, memiliki membran dan dengan system syaraf; kaki belakang dikurangi seperti tali pemukul; pro dan metathorax banyak dikurangi; dengan trochanter; lalat buah, parasit, dan predator (DIPTERA)............................................. ..6 5.a. Postlumbium tampak besar dan agak melingkar; postscutelum besar, sekitar 0.7 dari keseluruhan metathorax; pembuluh darah yang lurus sedikit cembung; cephalotheca pejantan sangat jelas berbentuk bujur telur (oval) dan cembung ... Elenchus yasumatsui Kifune & Hirashima b. Postlumbium kecil, postcutellum yang subtriangular dengan puncak yang sempit dan melingkar, dengan metanotum sekitar 0.4; pembuluh darah yang lurus/langsung dengan puncak yang bengkok; cephalotheca pejantan berbentuk bulat .. ........................................ xi
................................................... Elenchus japonicus Esaki & Hashimoto 6.a. Hama Beras Asia; hypoproct akhir apikal yang bulat; bahan pengencer di (dalam) sepertiga gonostyle apikal; garis tepi di depan abdominal VII dan VIII tanpa area yang memiliki pigmen yang beda, mulut yang terbagi menjadi 4 maxillary palpi (Organ perasa yang bersegmen pada mulut artropoda; sebagai organ perasa). ..................................... ...............................................................Orseclia oryzae (Wood - Mason) b. Hama Beras Afrika; hypoproct akhir apikal yang sedikit dibentuk; gonostyle yang sedikit diruncingkan dalam apikal sepertiga; garis tepi depan abdominal VII dan VIII dengan pita sempit yang berpigmen tidak beraturan, mulut yang terbagi menjadi 3 maxillary palpi... .................................................... Orseolia oryzivora (Harris and Gagne). 7.a. .......Pronotum dengan cabang cuping samping turun sebesar punggung di atas abdomen, kaki belakang dengan tulang paha yang besar, coxae (segmen pertama dari kaki serangga) yang kecil dan terpisah dengan baik; antena yang pendek hingga panjang, kaki depan yang normal atau telah berubah (lebar dan seperti sekop pada Gryllotalpidae); belalang, jangkrik dan tonggeret (ORTHOPTERA)......8 b. Pronotum dan kaki tidak seperti diatas .................... ..9 8.a. Fastigium vertex lebih panjang dari pada panjang penyusun mata; kepala yang tajam seperti lembing; rasio panjang fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.5-3 pada betina dan 3-3.3 pada pejantan; kecuali pada yang ramping, pronotum betina dengan 2 bagian sulci (permukaan otak) tanpa syaraf yang melintang....................................... ..........................Atractomorpha psittacina (de Haan) b. Fastigium dari vertex berkembang dengan baik, lebih pendek dari panjang penyusun mata; kepala yang berbentuk kerucut; rasio panjang fastigium paling sedikit berjarak antara mata 2.25 pada pejantan dan xi
1.7-2.1 pada betina; sayap belakang berwarna merah keungu-unguan; area yang berselaput dari cabang cuping samping menonjol, sulci pronotum dengan syaraf yang melintang; komponen kelamin kecil; klep yang juga kecil, berbentuk kerucut pendek tetapi sedikit bengkok; spesies yang kecil; kurang dari 20 mm pada jantan dan lebih dari 20 mm pada betina................................Atractomorpha crelunata (Fabricius). 9.a. Kecil, biasanya serangga yang ramping dengan bagian mulut yang secara asimetris kasar dan tajam; sayap yang pendek dan sempit, dengan sistem syaraf yang kurang, fringe (bagian dari rambut depan yang menggantung melampaui kepala bagian depan; batas alami dari rambut, pada hewan atau tanaman) yang marginal; tarsi (segment akhir bagian tubuh pada serangga) dengan kandung kemih apikal yang dapat dibalik (segmen akhir yang ditelan); ketiadaan cerci; apex (puncak) abdomen yang bulat; titik ovipositor ventral yang mengenai sirip perut, ujung sayap yang sempit secara apikal; 6 hingga 9 antena yang bersegmnen, thrips (hama kayu) (Thripidae) ....................................... 10 b. Tidak dengan kombinasi karakter diatas.................. 11 10.a. Sayap depan tanpa syaraf longitudinal bila ada; tidak ada microtrichia dalam membran sayap; abdomen tubular (seperti pipa) segmen X dalam di kedua jenis kelamin tanpa pembagian longitudinal dan ventral; betina dengan bagian perut ovipositor yang bermembran antara segmen IX dan X; kepala yang panjang dan mimiliki sisi yang paralel; prothorax dengan 8 anteroangular yang panjang dan posteroangular setae; 8 antena yang bersegmen, kecoklat-coklatan kecuali segmen pita ketiga yang berwarna kuning terang; segmen III dengan 0-2 indra perasa yang berbentuk kerucut dan 4 kerucut pada segmen IV; postocular seta yang berkembang dengan baik; panjang, sekitar 50; (Tubulifera)................................. Haplothrips aculeatus (F) b. Berhubungan dengan H. aculeatus; prothorax dengan 10 setae silindris xi
yang panjang, seperti cangkir pada ujung; pelta (tameng (shield) seperti struktur) yang terbalik membentuk T, antena kecoklatan pada segmen basal 2, VII VII dan apical dari VI, III-IV-V dan basal dari VI adalah kuning; segmen X abdomen lebar dari segment VII pada betina ......................................... Haplothrips ganglbaueri Schmutz. 11.a. Kedua pasang membran sayap tertutup secara luas dengan skala yang overlapping, bagian mulut dalam gulungan proboscis (bagian mulut yang diperpanjang); antena dengan segmen yang banyak, ngengat, kupu-kupu (LEPIDOPTERA)............................................. .12 b. Tidak seperti yang disebutkan di atas ................................. .13 12.a. Segmen palpi ketiga pendek dan keras; 2 syaraf pada sayap depan berdekatan dengan akhir sel daripada kaki mereka; bagian atas sayap depan pejantan dan betina berwarna kuning-oranye dengan marking coklat, sayap depan pejantan dengan pita miring yang sempit dari syaraf tengah 1b ke syaraf asal 4; sayap depan yang lurus; pita akhir yang berada 1b dari syaraf ke syaraf 8 dan titik oranye dalam sel pada sayap belakang betina; batas ventral vulva jantan tanpa bahu yang keras ................................................................ Telicota augias (Linnaeus) b. Segmen ketiga palpi panjang dan tipis; antena yang berbentuk seperti pemukul dengan apiculus yang bagus dan pada sudut antena; di bawah bagian sayap depan dengan syaraf basal bagian paling bawah 12 (Sc) dilingkari dengan skala rambut; syaraf 2 (Cu2) lebih dekat dengan sel, syaraf 4 lebih jauh dari syaraf 3 daripada syaraf 5; pita akhir berada pada bagian atas sayap depan yang meluas dari dorsum ke costa, sayap belakang dengan 6 titik oranyePotanthus confucius (Fruhstorfer) 13.a. ......... Paruh muncul dari depan atau dari bagian belakang kepala; sayap depan yang tebal pada dasar dan bermembran pada ujung (hemelytra), ujung yang overlapping pada yang lainnya (HEMIPTERA).. ........... 14 b. Bagian mulut tidak seperti paruh, biasanya mandibula 15 xi
14.a. Antena 6 atau 7 bersegmen; quinquelocular (lima tempat) pori-pori sangat banyak dan dibagi rata secara dorsal kecuali pada bagian tengah dengan hampir garis triocular pori-pori tunggal; 4 pasang cerarii yang dibatasi pada ke-6 dan segmen abdomen posterior; cuping anal cerarii dengan tiap 2 atau 3 seta yang berbentuk lembing, pori-pori triocular tidak ada; cincin anal tidak tergabung dalam akhir anterior........ ......................................................................... Brevennia rehi (Lindinger) b. 8 antena yang bersegmen; tidak ada pori-pori quinquelocular; terdapat 16 pasang cerci namun tanpa pori-pori acular dan procular; cuping anal cerarii dengan sepasang seta berbentuk kerucut yang dikelilingi oleh sekelompok pori-pori triocular yang padat dan 6 seta bantu; cincin anal dengan dua baris pori-pori .. Pseudoccus saccharicola Takahashi 15.a. Cerci sclerotized, tidak bersegmen dan berubah menjadi forcep (organ atau struktur yang disusun forcep) akhir; sayap depan yang berkurang menjadi tegmina kecil, sayap belakang yang lebar, bermembran, semisircular, dan seperti kipas; abdomen yang panjang dan bebas digerakkan, kaki yang pendek dan cursorial (memiliki tungkai dan tangan yang digunakan untuk berlari) dengan 3 tarsus (pergelangan kaki) yang bersegmen. (DERMAPTERA).. .................... 16 b. Cerci yang normal, sayap dan abdomen tidak seperti di atas.. 17 16.a. Hitam hingga merah gelap kecoklatan; antena yang berwarna hitam kecuali segmen XIV-XVII; kuning, hitam terang, bagian dalam apical dari sepasang yang ditonjolkan; pronotum dengan garis melintang; forcep bercabang yang lebar pada pejantan dan dengan batas dalam yang berbentuk panah; pygidium betina dengan garis melintang, bagian yang terpisah tidak sempitChelisoches morio (Fabricus) b. Coklat kekuning-kuningan hingga merah cerah kecoklatan; antena yang berwarna coklat terang; kuning terang dengan pita merah gelap kecoklatan pada kedua sisi lateralnya; pronotum yang lebih panjang xi
dari pada luasnya; segmen abdominal ke-3 dengan tubersel yang kecil; pygidium yang pendek pada betina, bagian terpisahnya sempit .............. .................................................................Proterus simulans (Stal) 17.a. Dua pasang sayap yang tidak seimbang; sterna (tulang dada) II dan III pejantan dengan aksesori genital yang kompleks (ODONATA)..... 18 b. Sayap yang tidak seimbang.................................. 19 18.a. Sayap belakang melintang yang berbentuk segitiga; sayap yang seperti asap transparan dengn warna coklat yang terang pada apices ((apex) puncak) titik sayap basal meluas mencapai 2 ante-nodal dan sudut normal sayap pada pejantan; pterostigma berwarna merah gelap kecoklatan menutupi 2 sel; garis depan yang berwarna merah; prothorax dan thorax berwarna merah kecoklatan sama dengan kaki; terletak jauh pada akhir tulang paha dan permukaan dalam tibia yang berwarna hitam kecoklatan; abdomen basal yang meluas, secara apikal meruncing; berbentuk terbalik dengan jelas dan berwarna merah tua cerah; lamina genital pejantan tidak tertutup (telanjang) atau dengan beberapa rambut-rambut emas pada permukaan luarnya; batas segmen VIII ditandai dengan batas dan yang melebar dengan batas apikal hitam dengan piringan ventral yang kecil; vulva berbentuk segitiga berskala pendek secara ventral sangat bengkok dan secara apikal pada sendi tubuh genital betina.....Ortherum testaceum (Burmeister) b. Sayap belakang berbentuk segitiga bebas dari syaraf yang melintang; sayap yang transparan seperti asap dengan sedikit tanda pada puncak dan batas sayap; pterostigma hitam dengan bagian tengah berwarna kuning kecoklatan, tertutupi 2 sel; bagian depan kuning; notch (suatu lekukan yang berbetuk V pada suatu permukaan atau tepi) yang sangat dalam hingga membentuk dua segitiga dengan tanda berwarna hitam di depan prothorax yang berwarna kuning cerah, thorax dan abdomen berwarna hijau kekuningan dengan tanda hitam; segmen IV hingga VI xi
dengan dorsal oval yang melebar dengan totol (titik) hitam pada basal sepertiga yang dilanjutkan dengan baik sepanjang dorsal tengah carina hingga bergabung dengan cincin hitam apikal yang sangat lebar pada bagian IV dan V; genital pejantan dengan rambut panjang yang sangat banyak; pelat vental betina berada pada segmen VII dengan notch cembung yang kecil pada akhiran dimana sedikit menjauhi ventral; plat keel (pembuluh dasar yang datar) ventral ke 9 terbentuk secara basal dan cembung pada puncak (apex)... Orthetrum sabina (Drury) 19.a. Pembuluh darah sayap dengan cabang yang marginal; sayap yang melebar dengan tumpul hingga sedikit melingkar pada puncak; Rs sedikit berombak dan rangkaian dalam gradasi dari kedua sayap ditutupi dengan Rs; subcosta (sub tulang) dan radius (tulang lengan) sayap belakang pejantan digabungkan dibawah stigma (noktah); stigma pejantan dengan cepat dikembangkan, sempit pada sayap bagian depan, dan melebar dan sering berwarna coklat berpigmen, tidak pernah tergabung dengan radius pada sayap belakang; yang dewasa berwarna hijau dengan belang berwarna oranye setengah kekuningan yang mencolok pada dorsal; larva pengangkut sampah, kepala dengan 6 warna coklat belang kemerah-merahan mencolok, 4 bagian tengah membentuk Y; badan dengan 3 belang kecoklat- coklatan yang membujur (NEUROPTERA) (Chrysopidae).................... ...........................................................................Chrysopa basalis Walker b. Pembuluh darah pada sayap tanpa cabang marginal, bukan larva pengangkut sampah........................................................ ..20 20.a. Sayap depan membentuk kitin (chitin) yang sebenar-benarnya atau tidak terlipat secara kasar, plat yang kaku yang disebut elytra (COLEOPTERA)......................................................................... 35 b. Sayap depan bermembran yang memanjang tanpa hamuli (proses xi
menyangkutkan) dan melepaskan jahitan basal (fundamental/dasar), atau sayap depan dan sayap belakang digabungkan oleh hamuli (struktur pengaitan) selama terbang; beberapa spesies tidak memiliki sayap dengan karakteristik yang membentuk tonjolan (bengkakan).......................................................... 21 21.a. Sayap depan dan belakang berukuran sama, tajam, dan pembuluh dengan ujung abdomen yang meluas keluar dengan baik pada saat istirahat, tidak ada hamuli dan saraf yang melintang; terdapat ujung sayap; pembuluh M dan Cu yang bercabang banyak; biasanya terdapat fontanel; antena yang moniliform (membentuk seperti dawai, embun atau manik-manik); 4 tarsi yang bersegmen (ISOPTERA) ................. 22 b. Sayap depan yang berbeda dari ukuran sayap belakang, tajam, dan memiliki pembuluh, dan sepanjang atau sedikit keluar dari ujung amdomen saat istirahat, terdapat hamuli; dengan atau tanpa pembuluh yang menyilang dalam 4 sayap yang bermembran, tidak terdapat ujung sayap; pembuluh M dan Cu tidak banyak bercabang; tidak terdapat fontanel; antena yang biasanya membengkok, berbentuk seperti pemukul atau berbentuk filial; tarsi 3-5 yang bersegmen (HYMENOPTERA) ............................................................................ 23 22.a. Skala anterior sayap yang menutupi paling tidak pada dasar skala posterior; sayap yang sedikit retikular, pembuluh Sc + R dan sektor radial dengan 2 garis longitudinal tipis dekat apex, sektor radial dengan 5-7, bagian tengah yang bercabang membentuk seperti garpu secara apikal; cubitus sayap depan dengan 8 cabang dan 11 pada sayap belakang; pronotum yang luas dan membelah pada tepi anterior mediannya; terdapat ocelli (mata pada serangga) (Rhinotermitidae) ...... ................................................................ Coptotermes formosanus Shiraki b. Skala sayap anterior pendek, tidak mencapai hingga dasar skala posterior; sayap yang tidak seluruhnya reticulum (Termitidae) ......... 24 xi
23.a. Sektor 4 bercabang secara radial dan median pada apex, cubitus yang bercabang banyak multidikotomus; kepala yang ovoid dengan ocelli dan fontanell yang kecil; clypeus yang kecil sedikit memotong secara apikal, labrum yang berbentuk kubah; pronotum yang yang lebar sepanjang tepi anterior dan posterior yang sempit; Spesies Afrika ......... ............................................................Macrotermes natalensis (Haviland) b. Radial dan Sc + R hampir menyatu pada ujung sayap, tidak bercabang; medius dengan 3 cabang yang miring (oblique) pada sepertiga apikal; cubitus dengan 15 cabang, tridikotomus (tiga pembedaan) pada bagian tengah; ocelli dan fontanell yang tampak mencolok; prothorax yang membelah sepanjang anterior tengah dan bagian posterior tengah; Spesies oriental ...........................................Macrotermes gilvus (Hagen) 24.a. Tibia belakang yang bercabang atau terdapat cabang, satu (bagian tengah ketika terdapat 2) diubah menjadi calcar (mengandung calsium carbonat) melalui perkembangan dari rambut-rambut sisir atau gigi pada tepi tarsal bagian dalam; sebuah hubungan yang berbentuk rambut dikembangkan sedikit berbatasan dengan basitarsus; jika kedua cabang tidak berkurang atau non-sederhana, lalu pada akhirnya beberapa tubuh rambut ditonjolkan dan basitarus belakang melebar, atau pertama 1 atau 2 segmen metasoma membentuk tonjolan .......... 25 b. Tibia belakang dengan 1 atau 2 cabang (tidak ada dalam beberapa Ichneumonidae), namun tidak dirubah untuk pemangkasan; kadang- kadang kepadatan rambut-rambut sikat meluas berkembang pada basitarsus dan apex tibia ..................................................................... 26 25.a. ........ Pronotum lateral dan mesopleuron (prepectus) overlap (keluar jalur) dan dengan gerakan bebas yang sungguh-sungguh, bagian bawah cuping pronotal dikelilingi (pronotum dan prepectus menyatu dalam dryinidae, tapi antena 10 bersegmen), tutup cuping spirakel pronotum tidak xi
dibatasi dengan rambut-rambut yang berdekatan (prepectus yang nampak); sayap belakang tanpa sel basal yang tertutup....................... 27 b. Pronotum lateral dan mesopleuron bertemu dengan batas carina dan dengan pergerakan bebas yang sedikit antara mereka; bagian bawah cuping pronotal meruncing pada titik tersebut .................................... 28 26.a. Segmen antena ketiga adalah yang terpanjang, sepanjang kombinasi panjang scape dan pedicel; segmen 4 hingga 9 agak keras dan memiliki panjang yang sama; segmen 10 hingga 15 sedikit pendek daripada 4 hingga 9; segmen 9-13 coklat terang mangkuk scutella sangat dekat dengan posterior sisi akhir thorax dengan setae dan seperti jaringan subglobular hingga rectangular (melintang); sel yang radial subtriangular dengan lengan yang tidak sama (15:25), sudut dalam sel dikelilingi pembuluh yang berlawanan; penghuni Hydrellia dan Notiphila pupae ........................................................ Eucolidea sp.A b. Segmen antena ketiga yang lebih pendek daripada segmen ke empat, segmen antena ke tujuh lebih panjang, sepanjanh tiap segmen 8 hingga 15 dan 1.45 kali lebih panjang daripada segmen ke tiga; keempat dan keenam hampir sama pada ukuran dan panjang; segmen 1-4 coklat kekuningan; mangkuk scutella jauh dari akhir posterior thorax, sisi dengan tanda jaringan yang tidak jelas; sel radial berbentuk segitiga lebih tipis daripada Eucoilidea sp. A dan dengan lengan yang sama, sudut sel bagian dalam dikelilingi pembuluh yang melintang secara berlawanan dibawah pembuluh horizontal; penghuni Hydrellia dan Nothiphila pupae ............................................................ Eucolidea sp. B 27.a. Antena 10 bersegmen pada kedua jenis kelamin; betina biasanya tanpa sayap dengan tarsi depan yang memiliki chelae (Drynidae) ............... 29 b. Antena 13 yang bersegmen; segmen apikal yang globular; tarsi depan xi
pada kedua kelamin sederhana, tidak memiliki chelae, tidak memiliki bentuk sayap; kepala yang ditekan hingga sedikit cembung; ocelli lateral dekat dengan batas posterior kepala; muka dengan gerigi diantara rongga antena; thorax tanpa punuk atau seperti pola yang menggelembung, propedeum kuadrat yang halus dan dibatasi secara lateral dan secara posterior; kaki yang pendek, coklat kehitaman dengan tarsus kuning; sayap yang transparan sangat jelas, pubescence (bagian yang lembut pada bagian tubuh bawah binatang, khususnya serangga) diluar sel yang tertutup, tanda (noda) yang mencolok (Bethylidae; larva parasit Cnaphalocrocis dan Marasmia lipatan daun (leaffolders) ...............................................Goniozus nr. Triangle Kieffer 28.a. Segmen metazoma 1 atau 2 membentuk gelembung dan tanda yang sangat tajam dari keseluruhan; tiap pojok thorax posteroventral dengan kelenjar metapleural (Formicidae) ...................................................... 30 b. Segmen metazoma 1 tidak menggelembung; tidak terdapat kelenjar metapleural........................................................................................... 31 29.a. Maxillary palpi 2 bersegmen; cakar yang melebar dengan 3 rambut- rambut pendek yang keras pada akhir alur longitudinal; segmen V dengan sebuah baris 6 menit lamellae pada separuh distal, apex dengan 6 lamellae; segmen I tarsi depan lebih panjang dari pada segmen IV (11:9); kecuali antena testaccous hitam dan kaki yang berwarna kuning ; penghuni Nephotetix cincticeps dan N. nigropictus ........................... ............................................Tetrodontochelys sakaii (Esaki & Hashimoto) b. ......... Maxillary palpi 3 hingga 4 bersegmen; kuku/cakar yang melebar seperti diatas namun dengan 5 rambut seperti pasak; segmen V dengan baris 16-20 dari lamellae dan sekelompok 8-10 lamellae pada apex, daerah proximal dengan tepi yang bergerigi tajam; segmen I tarsi depan sepanjang segmen IV; berwarna kemerahan dengan petiole hitam, xi
vertex dan abdomen yang berwarna coklat; penghuni- N. virescens. N. nigropictus, dan Recilia dorsalis ............................................................ ....................................................................Tetrodontochelys lucens Olmi 30.a. Terdapat satu petiole (tonjolan)............................................................ 32 b. Terdapat dua petiole (tonjolan)............................................................ 33 31.a. Abdomen dan femur belakang berwarna hitam; tibia depan tanpa punggung dorsal, segmen antena ke-2 bersih dan halus, segmen III tidak berdekatan dua kali sepanjang segmen IV; sayap yang coklat yang sangat gelap, piringan atau propodeum yang berkerut pada betina; segmen III antena pejantan sepanjang atau sedikit pendek dari segmen IV; clypeus yang sangat lembut mengelilingi pada keseluruhan tepinya hingga sangat lemah namun sisi yang membatasi melebar; gaster yang halus dan lembut; pygidium yang melebar dengan sisi yang melengkung ............................................ Larra carbonaria (Smith) b. Abdomen yang halus dan kemerahan kecuali 3 segmen apikal yang berwarna gelap; tibia depan dengan punggung dorsal; segmen antena ke 2 tertutup dengan rambut, III hampir duakali sepanjang IV; sayap yang bersih; cakram atau propodeum dengan carina medium yang redup, secara basal dengan menusuk terpisah dan padat reticulum pada betina; segmen III antena pejantan nyata lebih panjang dari pada IV; clypeus dihasilkan secara medial menjadi halus dan tidak bergaris secara distal dan sangat dangkal membatasi cuping; gaster tidak bercorak pada betina dan diikat dengan berkas keperakan pada pejantan; pygidium yang sangat halus dengan tusukan yang amat lembut ..............................................................Larra sanguinea Williams 32.a. Kepala dan thorax dorsumd dengan alur panjang melintang yang mencolok (dengan carina yang sangat dalam) pada pronotum dan mesoscutum dan longitudinal pada mesoscutellum, sudut anterolateral pronotum yang bergerigi; madibula kanan dengan 5-gigi; clypeus xi
dengan 7 gigi tumpul; carina depan yang melebar terpisah; antena 12 yang bersegmen; pembuluh Rs + M mencapai sayap apex; sel discoidal (yang berbentuk cakram) pertama bersisi 5; sel diskoidal kedua berbentuk trapesium; sel cubital 1 dan 3 hampir berukuran sama; gaster yang menempel hingga keseluruhan (batang) tubuh dengan tonjolan tunggal, puncak tunjolan tipis datar dan cekung pada bagian tengah; semut hitam .....................................................Odontoponera sp b. Kepala dan thorax lembut hingga bercorak sedang; pembuluh yang berubah-ubah........................................................................................ 34 33.a. Kepala (kadang-kadang memiliki carina dengan baik sepanjang sisinya), thorax, dan abdomen ditutupi dengan rambut panjang yang sedang, halus dan hitam cerah; carina depan muncul secara lemah; noda yang tipis; pembuluh Rs dan M agak menyimpang setelah persimpanganplat kotak di dasar atau persimpangan pembuluh r atau setelah perluasan dasar yang lalu dari persimpangan pembuluh yang sama; separuh apikal Cu cembung dan tampak menyatu pada ujung A dibawah notch (bentuk V yang membatasi ujung atau permukaan) sayap; sel diskoidal yang sangat lebar; Cu dekat hingga pertengahan M + Cu; M dan Cu tidak mencapai batas sayap; antena yang coklat kecuali scape yang hitam; petiole yang menyempit pada ujung dalam pandangan lateral; sub-memotong pada pandangan posterior; segmen abdominal II (T2) biasanya lebih panjang daripada yang lain I atau III .. ..........................................................................................Componotus sp b. Kepala, thorax, dan abdomen yang hitam pudar ditutupi dengan rambut-rambut pendek, berpola secara nyata dengan carina yang melintang pada propodeum dan petiole; carina frontal yang kecil namun meluas dengan baik; stigma yang agak luas; Rs dan M berasal dari titik yang berbeda; sell discoidal pertama kecil dan subrectangular; Cu-a tertutup hingga apex M + Cu; M dan Cu sedikit dihapus kearah xi
apex mereka dan paralel ke yang lainnya; antena yang merah kehitaman hingga coklat, hitam kearah scape; petiole yang mengitari apex; abdominal tergite I sepanjang II ..............................Diacamma sp. 34.a. Sel discoidal pertama sangat triangular (segitiga) ke arah dasarnya, pembuluh M lurus hampir mencapai batas sayap Rs dengan perluasan setelah menyatu dengan apex sayap; sangat panjang hingga hampir bertemu Cu didekat notch sayap; sel cubital pertama menyempit kearah sel median; Sc + R tidak paralel hingga Rs + M; spirakel propodeal yang memanjang; tonjolan subglobular dengan puncak yang datar; pedicel yang sedikit panjang dari lebarnya .........Pheidologeton sp b. ..........Sel discoidal pertama berbentuk trapesium, pembuluh M sangat pendek dan Rs tidak mencapai tepi sayap dan tidak pernah menyatu hingga R1; pembuluh A pendek tidak bertemu Cu; sel cubital pertama menyempit pada kedua akhiran dengan Sc + R paralel hingga Rs + M; spirakel propodeal yang subglobular; tonjolan pertama dipisah pada bagian tengah seecara dorsal; pedicel yang gblobular............................. ..................................................................Solenopsis geminata (Fabricus) 35.a. Pronotum lebih panjang daripada lebar, hampir seperti empat persegi panjang (rectangular); tubuh yang dit utupi dengan pernish seperti skala mantel, seperti skala manik-manik sepanjang batas mata, belakang kepala, paruh apikal sepertiga, coxae I hingga III, prothorax ventral, dan antara coxa II dan akhir 4 abdominal sternum kecuali bagian yang kedua dari belakang; mata yang terpisah tersembunyi secara dorsal, duakali lebih pankang daripada yang melebar; ruang antara mata adalah cembung; antena yang beralur lurus; ruangan tidak mencapai mata; tibia II setengah cembung dengan tulang atas bagian belakang yang melengkung secara mencolok dan yang satu lagi berlawanan arah; abu-abu kelabu; dewasa 3-3.5 mm, spesies yang sabar (temperate).................... Lissarhoptrus oryzophilus Kuschel. xi
b. Pronotum yang lebih lebar dari panjangnya, mengelilingi sepanjang sisi lateral; tubuh yang diselimuti daun kecil seperti skala pada elytra dan sesuatu yang berbentuk skala melingkar pada pronotum; mata yang tampak mencolok secara dorsal, seperempat lebih tinggi daripada lebarnya; ruang antara mata dengan sebuah lubang, beralur elytral dengan baik dan lurus; tibia yang lurus, II melengkung ke arah lubang dengan jalur tunggal; dewasa berwarna hitam 5 mm atau lebih, spesies oriental ........................................................ Hydronomidius molitor Faust 36.a. Ovipositor tanpa perbedaan katup apikal, terletak dan membentuk S ; elytra meluas hingga apex abdomen; anterior tibia dengan eksternal dan internal tympanum (membran yang menutupi organ pendengaran pada kaki serangga) dengan ukuran yang sama; posterior tibia dengan tepi bergerigi tajam antara tulang belakang, tulang belakang yang panjang lebih dari 6 pasang; gryllid coklat pucat kekuningan, phytophagous ...............................................Euscyrtus concinnus (Haan) b. Ovipositor tidak berbentuk S, posterior tibia tidak bergerigi, gryllid predator ................................................................................................ 37 37.a. Pembuluh Elytral berbeda pada kedua kelamin, jantan dengan anal lapang yang rapi dan bercermin, elytra betina cembung dengan lemah, tanpa pembuluh yang salah dan dengan 5 pembuluh yang lurus pada dorsal lapang; kepala tanpa tanda berbentuk V dorsal; scape dan pedicel kuning pucat; segmen terminal maxilari palpi bersegitiga dengan ujung melebar yang membelah; segment tarsal ke dua kuning; kepala, thorax, sayap, dan lengan kuning. ....................................... ................................................................. Anaxipha longipennis (Serville) b. Pembuluh elytra sama pada kedua kelamin, jantan tanpa cermin; kepala dengan kuning cerah hingga tanda putih yang dorsal, scape dan pedicel hitam; segment terminal maxilary palpi hitam dengan warna coklat, xi
dan agak melebar dan membelah pada ujung; segmen tarsal ke dua hitam; biasanya hitam dengan warna merah kecoklatan pada sayap dan dorsum abdominal, kaki kuning keputihanMetioche vittaticolis (Stal) 6. Kunci identifikasi untuk Famili Mantidae 1 a Sayap ada..... 2 b Sayap tidak ada, vestigial atau rudimenter ............. 3 2 a Sayap depan sangat kecil, tumbuh tidak seimbang dengan sayap belakang, bentuknya seperti tongkat (club), sayap belakang besar seperti kipas; antenna paling sedikit satu ruas dengan perkembangan sisi samping yang panjang, ukuran serangga sangat kecil, jantan sayapnya seperti tali, merupakan serangga parasit... Strepsiptera b Ciri-ciri tidak seperti 3 a ..........................4 3 a Tubuh seperti serangga,dengan kepala yang jelas dan kaki beruas- ruas ..................................................................................................... 5 b Tubuh tidak seperti serangga, dengan tidak ada kepala dan kaki yang jelas biasanya tidak dapat bergerak........ 6 4 a Paruh muncul dari bagian depan kepala, tekstur pangkal sayap depan (kira-kira 2/3 bagian sayap) seperti mika atau kulit, ujung sayap (1/3) bagian bersifat membran, ujung sayap saling tumpang tindih (overlapping) apabila serangga sedang hinggap... Hemiptera b Paruh muncul dari bagian belakang kepala, sering terletak pada dasar kaki depan; sayap depan dengan tekstur yang seragam, ujung sayap tidak atau sedikit saja saling tumpang tindih... Homoptera xi
5 a Sayap depan ada tetapi rudimenter, sayap belakang absen berubah menjadi halteres, tarsi hampir selalu 5 ruas....... Diptera b Tidak ada sayap atau dengan 4 sayap yang rudimenter,tidak ada halters, jumlah tarsi beragam........ 7 6 a Antara thorax dan abdomen sama lebar dan hampir menyatu sama lain, tubuh tertutup dengan sisik atau lilin, bentuk mulut penghisap ( serangga bersisik).......................................... Homoptera b Endoparasit terhadap serangga lain, tubuh tidak tertutup oleh sisik atau lilin, tipe mulut tidak seperti 6 a.... Strepsiptera 7 a Mempunyai antena,ukuran beragam............................. 8 b Tidak ada antena, ukuran 1,5 mm atau kurang. Proturan 8 a Tubuh tertutup bulu/sisik, tipe mulut penghisap, merupakan ngengat yang tak bersayap...................... Lepidoptera b Tubuh tidak tertutup bulu/sisik, tipe mulut tidak seperti 8 a ... 9 9 a Alat mulut memanjang kearah ventral seperti paruh, tubuh silinder, ukuran kurang dari 8 mm................. Mecoptera b Alat mulut tidak seperti 9 a; ukuran dan bentuk tubuh beragam...... 10 10 a Tarsi 3 ruas, pangkal ruas tarsi depan membesar.. Embioptera b Tarsi 2 - 4 ruas, pangkal ruas tarsi depan tidak membesar.... 11 11 a Kaki belakang dengan femur yang membesar, digunakan untuk meloncat, ukuran lebih dari 5 mm.... Orthoptera b Kaki belakang tanpa femur yang membesar, ukuran kurang dari 10 mm.................................................................. Isoptera xi
Dari kunci Ordo diatas diteruskan dengan kunci untuk mencari famili 1.a. Femur kaki belakang jelas lebih besar daripada kaki depan.... 2 b. Femur kaki belakang tidak seperti 1 (a)....... 5 2.a. Antena sama panjang atau lebih panjang dari panjang seluruh tubuh. 3 b. Antena panjangnya kira-kira separuh atau lebih pendek dari panjang seluruh tubuh....... 4 3.a. Tarsi 3 ruas, ovipositor panjang seperti jarum... Gryllidae b Tarsi 4 ruas, ovipositor panjang seperti pedang.. Tettigoniidae 4.a. Tibia kaki depan membesar dan digunakan untuk menggali .. Gryllotalpidae b. Tibia kaki depan tidak seperti pada 4 (a),ovipositor pendek. Acrididae 5.a. Antena pendek, tubuh besar dan memanjang, kaki depan berubah fungsinya untuk memegang mangsa, femur dilengkapi dengan duri-duri.... Mantidae b Antena pendek, kaki depan tidak untuk memegang.... 6 6.a. Badan pipih, memanjang; ada yang menyerupai bentuk daun dan bentuk ranting.......... Phasmatidae b Badan oval, tebal dan nampak keras, umumnya berwarna coklat agak mengkilap...Blatidae
Tabel 10 Indeks Nilai Penting total pada malam hari tiap spesies serangga predator hama padi yang ditemukan di desa Jarangan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan. No Spesies Hari ke- Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 Euborellia Philippinensis 0.64 1.10 1.26 0.83 0.68 1.23 2.00 1.06 0.00 0.65 1.03 1.21 0.73 0.62 13.03 2 Famili Mantidae 0.68 0.00 0.74 0.00 0.42 0.78 0.00 0.00 0.92 0.58 0.00 0.79 0.58 0.56 6.05 3 Micraspis inops 0.68 0.90 0.00 1.17 0.89 0.00 0.00 0.94 1.08 0.77 0.97 0.00 0.69 0.82 8.92 xi
Perhitungan A. Desa Jarangan 1) Total area pengamatan Ukuran plot = 5000 m 2
Jumlah plot = 5 Total = 5 5000 = 25.000 25.000 Total area = = 2,5 ha 10.000
2) Kepadatan absolut
Ni Di = L D i adalah Kepadatan absolut untuk spesies i. N i adalah Jumlah individu untuk spesies i. L adalah Luas total area pengamatan 3) Kepadatan relatif Di RDi = D
RDi adalah kepadatan relatif untuk spesies i. Di adalah kepadatan absolut spesies i. D adalah total kepadatan semua spesies
xi
Tabel 13. Densitas absolut dan relatif siang Hari No Nama spesies Hari ke Ni Di = L Total Di RDi = D
F i = K F i adalah frekuensi absolut spesies i. J i adalah jumlah individu dimana spesies i terdapat. K adalah jumlah total sampel yang didapat. 5) Frekuensi Relatif (RF) dengan rumus : F i
RF i = F
RF i adalah frekuensi relatif spesies i. F i adalah frekuensi absolut spesies i. F adalah total frekuensi untuk semua spesies.
xi
Tabel 15. Frekuensi absolut dan relatif siang Hari No Nama spesies Hari J i
6. Indeks Nilai Penting (Importance value:IV) IV i = RD i + RF i INP adalah Indeks nilai penting RDi adalah Densitas relatif spesies i RFi adalah Frekuensi relatif spesies i
Indeks Nilai Penting untuk siang hari Agriocnemis femina femina Hari ke 1 : 0,20 + 0,17 = 0,37 Hari ke 2 : 0,23 + 0,20 = 0,43 Hari ke 3 : 0,11 +0,11 = 0,23 Hari ke 4 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 5 : 0,18 + 0,14 = 0,32 Hari ke 6 : 0,22+ 0,19 = 0,41 Hari ke 7 : 0,18 + 0,15 = 0,33 Hari ke 8 : 0,23 + 0,20 = 0,43 Hari ke 9 : 0,20 + 0,17 = 0,37 Hari ke 10 : 0,11 + 0,11 = 0,23 Hari ke 11 : 0,18 + 0,15 = 0,33 Hari ke 12 : 0,11 + 0,12 = 0,23 Hari ke 13 : 0,21 + 0,19 = 0,40 Hari ke 14 : 0,15 + 0,16 = 0,31 Total : 4,36 Anoplogenius microgonus xi
Hari ke 1 : 0,07 + 0,17 = 0,24 Hari ke 2 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 3 : 0,09 + 0,15 = 0,24 Hari ke 4 : 0,07 + 0,17 = 0,24 Hari ke 5 : 0,07 + 0,14 = 0,22 Hari ke 6 : 0,13 + 0,24 = 0,37 Hari ke 7 : 0,07 + 0,15 = 0,22 Hari ke 8 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 9 : 0,07 + 0,17 = 0,24 Hari ke 10 : 0,09 + 0,15 = 0,24 Hari ke 11 : 0,07 + 0155 = 022 Hari ke 12 : 0,09 + 0,15 = 0,25 Hari ke 13 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 14 : 0,06 + 0,16 = 0,22 Total : 1,79 Chlaenius circumdatus Hari ke1 : 0,00 + 0,17 = 0,00 Hari ke 2 : 0,00 + 0,20 = 0,00 Hari ke 3 : 0,00 +0,19 = 0,00 Hari ke 4 : 0,08 + 0,21 = 0,21 Hari ke 5 : 0,00 + 0,14 = 0,00 Hari ke 6 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 7 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 8 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 9 : 0,00 + 0,00= 0,00 Hari ke 10 : 0,00 + 0,00= 0,00 Hari ke 11 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 12 : 0,00 + 0,00= 0,00 Hari ke 13 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 14 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Total : 0,21 xi
Ischnura senegalensis Hari ke 1 : 0,13 + 0,17 = 0,30 Hari ke 2 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 3 : 0,08 + 0,11 = 0,19 Hari ke 4 : 0,08 + 0,13 = 0,21 Hari ke 5 : 0,17 + 0,18 = 0,35 Hari ke 6 : 0,12 + 0,19 = 0,31 Hari ke 7 : 0,17 + 0,19 = 0,35 Hari ke 8 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 9 : 0,13 + 0,17 = 0,30 Hari ke 10 : 0,08 + 0,11 = 0,19 Hari ke 11 : 0179 + 0,19 = 035 Hari ke 12 : 0,08 + 0,15= 0,23 Hari ke 13 : 0,00 + 0,00= 0,00 Hari ke 14 : 0,07 + 0,16= 0,23 Total : 3,02 Micraspis inops Hari ke 1 : 0,36 + 0,17 = 0,52 Hari ke 2 : 0,41 +0,20 = 0,61 Hari ke 3 : 0,31 +0,19 = 0,50 Hari ke 4 : 0,36 + 0,21 = 0,57 Hari ke 5 : 0,29 + 0,14 = 0,43 Hari ke 6 : 0,49 + 0,24 = 0,73 Hari ke 7 : 0,29 + 0,15 = 0,44 Hari ke 8 : 0,41 + 0,20 = 0,61 Hari ke 9 : 0,36 + 0,17 = 0,52 Hari ke 10 : 0,31 + 0,19 = 0,50 Hari ke 11 : 0,29 + 0,15 = 0,44 Hari ke 12 : 0,31 + 0,19 = 0,50 Hari ke 13 : 0,42 + 0,19 = 0,61 Hari ke 14 : 0,43 + 0,20 = 0,63 xi
Total : 7,61 Ophionea ishii ishii Hari ke 1 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 2 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 3 : 0,06 + 0,11 = 0,17 Hari ke 4 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 5 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 6 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 7 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 8 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 9 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 10 : 0,06 + 0,11 = 0,17 Hari ke 11 : 000 + 0,00 = 0,00 Hari ke 12 : 0,06 + 0,12 = 0,17 Hari ke 13 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 14 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Total : 0,51 Pheropsophus occipitalis Hari ke 1 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 2 : 0,14 + 0,20 = 0,34 Hari ke 3 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 4 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 5 : 0,05 + 0,14 = 0,19 Hari ke 6 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 7 : 0,05 + 0,11 = 0,16 Hari ke 8 : 0,14 + 0,20 = 0,34 Hari ke 9 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 10 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 11 : 0,05 + 0,11 = 0,16 Hari ke 12 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 13 : 0,11 + 0,19 = 0,30 xi
Hari ke 14 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Total : 1,49 Paederus tamulus Hari ke 1 : 0,07 + 0,17 = 0,23 Hari ke 2 : 0,08 + 0,20 = 0,28 Hari ke 3 : 0,07 + 0,15 = 0,22 Hari ke 4 : 0,08 + 0,17 = 0,25 Hari ke 5 : 0,06 + 0,14 = 0,20 Hari ke 6 : 0,05 + 0,14 = 0,19 Hari ke 7 : 0,06 + 0,15 = 0,21 Hari ke 8 : 0,08 + 0,20 = 0,28 Hari ke 9 : 0,07 + 0,17 = 0,23 Hari ke 10 : 0,07 + 0,15 = 0,22 Hari ke 11 : 0,06 + 0,15 = 0,21 Hari ke 12 : 0,07 + 0,15 = 0,22 Hari ke 13 : 0,08 + 0,19 = 0,27 Hari ke 14 : 0,06 + 0,16 = 0,22 Total : 3,24 Solenopsis geminata Hari ke 1 : 0,17 + 0,17 = 0,34 Hari ke 2 : 0,14 + 0,20 = 0,34 Hari ke 3 : 0,28 + 0,19 = 0,46 Hari ke 4 : 0,31 + 0,21 = 0,52 Hari ke 5 : 0,18 + 0,11 = 0,29 Hari ke 6 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 7 : 0,18 + 0,11 = 0,29 Hari ke 8 : 0,14 + 0,20 = 0,34 Hari ke 9 : 0,17 + 0,17 = 0,34 Hari ke 10 : 0,28 + 0,18 = 0,46 Hari ke 11 : 0,18 + 0,11 = 0,29 Hari ke 12 : 0,28 + 0,12 = 0,39 xi
Hari ke 13 : 0,16 + 0,24 = 0,42 Hari ke 14 : 0,24 + 0,16 = 0,40 Total : 4,89 Indeks Nilai Penting untuk malam hari Euborellia philippinensis Hari ke 1 : 0,30 + 0,33 = 0,64 Hari ke 2 : 0,53 + 0,57 = 1,10 Hari ke 3 : 0,69 + 0,57 = 1,26 Hari ke 4 : 0,33 + 0,50 = 0,83 Hari ke 5 : 0,32 + 0,33 = 0,65 Hari ke 6 : 0,60 + 0,63 = 1,23 Hari ke 7 : 0,00 + 0,00 = 2,00 Hari ke 8 : 0,41 + 0,56 = 0,97 Hari ke 9 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 10 : 0,26 + 0,33 = 0,60 Hari ke 11 : 0,47 + 0,56 = 1,03 Hari ke 12 : 0,64 + 0,57 = 1,21 Hari ke 13 : 0,31 + 0,42 = 0,73 Hari ke 14 : 0,28 + 0,31 = 0,59 Total : 12,83 Famili Mantidae Hari ke 1 : 0,35 + 0,33 = 0,68 Hari ke 2 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 3 : 0,31 + 0,43 = 0,74 Hari ke 4 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 5 : 0,16 + 0,25 = 0,41 Hari ke 6 : 0,40 + 0,38 = 0,78 Hari ke 7 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 8 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 9 : 0,36 + 0,50 = 0,86 Hari ke 10 : 0,21 + 0,33 = 0,54 xi
Hari ke 11 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 12 : 0,36 + 0,43 = 0,79 Hari ke 13 : 0,25 + 0,33 = 0,58 Hari ke 14 : 0,22 + 0,31 = 0,53 Total : 5,91 Micraspis inops Hari ke 1 : 0,35 + 0,33 = 0,68 Hari ke 2 : 0,47 + 0,43 = 0,90 Hari ke 3 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 4 : 0,67 + 0,50 = 1,17 Hari ke 5 : 0,52 + 0,42 = 0,94 Hari ke 6 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 7 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 8 : 0,59 + 0,44 = 1,03 Hari ke 9 : 0,64 + 0,50 = 1,14 Hari ke 10 : 0,53 + 0,33 = 0,86 Hari ke 11 : 0,53 + 0,44 = 0,97 Hari ke 12 : 0,00 + 0,00 = 0,00 Hari ke 13 : 0,44 + 0,25 = 0,69 Hari ke 14 : 0,50 + 0,38 = 0,88 Total : 9,26
xi
DATA HASIL PENELITIAN ABIOTIK Tabel 17 Kondisi Lingkungan Abiotik Di Daerah Pertanian Padi Desa Jarangan Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan. Plot 1 Plot 2 Plot 3 Plot 4 Plot 5 No Faktor Abiotik Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir 1 Suhu ( 0 c) 31 29 31 28 32 28 30 27 32 28 Kelembaban (%) 69 44 59 47 70 43 49 40 70 43 Kec. Angin 3,15 3,15 3,15 3,15 3,15 Intensitas cahaya (klux) 385 (X100) 307 (X10) 589 (X100) 307 (X10) 385 (X100) 305 (X10) 723 (X100) 225 (X10) 385 (X100) 305 (X10) 2 Suhu ( 0 c) 31 29 32 28 30 28 31 27 30 28 Kelembaban (%) 69 44 59 47 70 43 49 40 70 43 Kec. Angin 3,94 3,94 3,94 3,94 3,94 Intensitas cahaya(klux) 385 (X100) 307 (X10) 589 (X100) 307 (X10) 385 (X100) 305 (X10) 723 (X100) 385 (X10) 225 (X100) 305 (X10) 3 Suhu ( 0 c) 30 29 29 27 29 28 30 29 29 27 Kelembaban (%) 46 80 51 80 57 80 57 78 57 80 Kec. Angin 3,92 3,92 3,92 3,92 3,92 Intensitas cahaya (klux) 448 (X10) 993 (X1) 670 (X10) 980 (X1) 644 (X10) 990 (X1) 670 (X10) 998 (X1) 220 (X10) 983 (X1) xi
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis
20090508034144skripsi - UII - F.PSB - Psikologi - Hubungan Religiusitas Dengan Kecemasan Menghadapi Masa Depan Pada Survivour Gempa Bumi DIY - Hidayat Marsal - 99320001