Anda di halaman 1dari 4

Bab 7 Bukti Audit

Dasar Perbandingan Eksperimen ilmiah u/


menguji obat
Kasus hukum seseorang
yg dituduh mencuri
Audit atas laporan
keuangan
P-guna bukti M-nentu ngaruh obat m-mutus b-salah/tdk si t-
tuduh
m-nentu apkh lap.keu
tlh d-saji scr wajar
Sifat bukti yg d-
guna
Hasil p-ulang
eksperimen
Bukti&k-saksi lgsg dr saksi
& pihak yg t-libat
b-bagai jenis bukti audit
yg d-hasil
o/auditor,pihak k3,klien
Pihak yg m-evaluasi
bukti
Ilmuwan Juri & hakim Auditor
K-pasti k-simpul yg
dperoleh dr bukti
b-variasi dr yg pasti-
hampr pasti
Apbla b-salah hrs dp-
timbang dgn layak
Tingkt k-pasti yg tinggi
Sifat k-simpul Mrekomen/tdk
mrekomen p-guna
obt itu
b-salah/tdk b-salahnya
pihak tsb
m-nerbit slh 1 & bbrp
altrntf jenis lap.audit
Konsek mum dr k-
simpul yg salah dr
bukti
Masy akan m-guna
obt yg tdk efektf/m-
bahaya
Pihak yg b-salah tdk trkna
hkmn/pihak yg tdk b-salah
trkna hkmn
Para p-makai lap m-
guna lap yg salah &
auditr dpt d-tuntut

Keputusan bukti audit
Ada 4 keputusan mengenai bukti apa yg hrs dikumpulkan:
1. Prosedur audit yg digunakan
Rincian instruksi yg menjelaskan bukti audit yg hrs diperoleh selama audit
2. Berpa ukuran sampel yg akan dipilih u/prosedur tsb
Stlah memilih prosedur audit, auditor dpt mengubah ukuran sampel dari hanya 1 hingga
semua item dlm populasi yg se&g diuji
3. Item-item mana yg akan dipilih dr populasi
stlah menentukan ukuran sampel u/ suatu prosedur audit, auditor hrs memutuskan
item2 mana dlm populasi yg akan diuji
4. Kapan melaksanakan prosedur tsb
Audit atas pelaporan keu umumnya mencakup suatu periode sperti satu tahun.
Biasanya suatu audit baru dianggap selesai stlh bbrp minggu/bbrp bln stlh berakhirnya
periode.
Keputusan penetapan waktu audit, sebagian, dipengaruhi oleh kapan klien
meinginginkan audit itu diselesaikan

Program audit: daftar prosedur audit u/bi&g audit tertentu/ u/keseluruhan audit
^->selalu memuat daftar prosedur audit,& biasanya mencakup ukuran sampel, item2 yg dipilih, &
penetapan waktu pengujian. Umumnya, ada suatu program audit, termasuk be\brpa prosedur audit,
u/setiap komponen audit.
Persuasivitas Bukti
Ada dua penentu persuasivitas bukti audit
1. Ketetapan bukti, adalah ukuran mutu bukti. Yang relevan dan reliabilitasnya
memenuhi tujuan audit untuk kelas transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang
berkaitan.
2. Kecukupan bukti, diukur terutama oleh ukuran sampel yang dipilih oleh auditor.
Dalam menentukan ketetapan ukuran sampel dalam audit ada dua factor yang
paling penting adalah ekspetasi auditor atas salah saji dan keefektifan pengendalian
internal klien.

Jenis-jenis bukti audit:
1. (physical examination) Pemeriksaaan fisik
inspeksi / perhitungan yg dilakukan auditor atas aktiva berwujud. Jenis bukti ini
paling sering berkaitan dgn persediaan & kas, tretp jg dpt diterapkan pd verifikasi
sekuritas, wesel tagih, & aktiva tetap berwujud.

2. (confirmation) konfirmasi
menggambrakan penerimaan respon tertulis / lisan dari pihak ketiga yg independent
yg memverifikasi keakuratan informasi yg diajukan oleh auditor. Permintaan ini
ditujukan kepd klien & klien meminta pihak ketiga yg independent u/ meresponnya
secara langsung kepd auditor. Kartena konformasi bersumber dari sumber yg
independent terhadap klien, jenis bukti audit ini sangat dipercaya & merupakan jenis
bukti yg serig digunakan.

3. (documentation) dokumentasi
inspeksi oleh auditor atas dokumen & catatan klien u/ mendukung informasi yg
tersaji, / seharusnya tersaji, dlm laporan keuangan. Dokumen yg diperiksa oleh
auditor adlah catatan yg digunakan klien u/ menyediakan informasi bagi
pelaksanaan bisnis dgn cara yg terorganisir, yg bias jg dlm bentuk kertas, bentuk
elektronik, / media lain. Krna setiap transaksi dlm organisasi klien biasanya didukung
paling tidak oleh selembar dokumen, jenis bukti audit ini tersedia dlm jumlah besar.
Dokumen dpt diklasifikasikan sbg dokumen internal & eksternal. Dokumen internal
adlah dokumen yg disiapkan & digunakan dlm organisasi klien & disimpan tanpa
pernah disampaikan kepd pihak luar se&gkan dokumen eksternal adlah dokumen yg
ditangani oleh seseorang dilur organisasi klien yg merupakan pihak yg melakukan
transaksi, tetp dokumen tsb saat ini berada ditangan klien / dgn segera dpt diakses
oleh klien.

4. (analytical procedures) prosedur analitis
mengambarkan perbandingan & hubungan u/ menilai apakah saldo akun / data
lainnya tampak wajar dibandingkan dgn harapan auditor.
Prosedur analisis yg digunakan u/ tujuan berbeda pd suatu audit adlah: memahami
industri & bisnis klien, menilai kemampuan entitas u/ terus Going Concern,
menunjukkan a&ya kemungkinan salah saji dlm laporan keuangan, mengurangi
pengujian audit yg terinci.

5. (inquiries of the client) wawancara dgn klien
adlah upaya u/ memperoleh informasi secara lisan maupun tertulis dari klien sbg
respon atas pertanyaan yg diajukan auditor. Walaupun banyak bukti yg didpt,
namun bukti itu tidak dpt dianggap debagai bukti yg meyakinkan krna bukan dari
sumber yg independent & mengkin mendukung pihak klien. Krna itu, apabila auditor
memperoleh bukti melalui Tanya jawab, biasanya auditor jg memperoleh bukti
pendukung melalui prosedur lain.

6. (recalculation) rekalkulasi
melibatkan pengecekan ulang atsa sempel kalkulasi yg dilakukan oleh klien.
Pengecekan ulang kalkulasi klien ini terdiri dari pengujian atas keakuratan
perhitungan klien & mencakup prosedurt sperti perkalian faktur penjualan &
persediaan, penjumlahan jurnal & buku tambahan, serta pengecekan kalkulasi
beban penyusutan & beban dibayar di muka.

7. (reperformance) pelaksanaan-ulang
pengujian independent yg dilakukan auditor atas prosedur / pengendalian akuntansi
klien, yg semua dilakukan sbg bagian dari system akuntansi & pengendalian
eksternal klien. Jika rekalkulasi melibatkan pengecekan ulang atas suatu
perhitungan, pelaksanaan ulang melibatkan pengecekan atas prosedur lain.

8. (observation) observasi
penggunaan indera u/ menilai aktivitas klien. Selama menjalani penugasan dari klien,
auditor mempunyai banyak kesempatan u/ menggunakan inderanya penglihatan,
perasaan, & penciuaman guna mengevaluasi berbagai item. Jenis observasi kurang
dpt diandalkan krna resiko personil klien akan mengubah perilakunya akibat
kehadiran auditor. Mereka mungkin melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dgn
kebijakan perusahaan dihadapan auditor, tetp melakukan hal yg biasa dilakukan
stlah auditor tidak ada. Krna itu, perlu u/ menindak lanjuti kesan pertama yg
diperoleh dgn jenis bukti pendukung lainnya. Namun demikian, observasi berguna
dlm pelaksanaan sebagian besar audit.

DOKUMENTASI AUDIT
adalah catatan utama prosedur auditing yang ditetapkan, bukti yang diperoleh, dan
kesimpulan yang dicapai auditor dalam melaksanakan penugasan. Tujuan dokumentasi
audit secara keseluruhan adalah untuk membantu auditor dalam memberikan kepastian
yang layak bahwa audit yang memadai telah dilakukan sesuai dengan standar audit. Secara
lebih khusus, dokumentasi audit yang berkaitan dengan audit tahun berjalan memberikan:
1. Dasar bagi Perencanaan Audit. Jika auditor akan merencanakan audit yang memadai,
informasi tentang referensi yang diperlukan harus tersedia dalam file audit yang
meliputi bermacam informasi perencanaan sebagai informasi deskriptif tentang
pengendalian internal, anggaran waktu untuk masing masing area audit, program
audit, dan hasil audit tahun sebelumnya.
2. Catatan Bukti yang Dikumpulkan dan Hasil Pengujian. Jika mencul kebutuhan, auditor
harus mampu memperlihatkan kepada lembaga pembuat peraturan dan pengendalian
bahwa audit telah direncanakan dengan baik dan diawasi secara memadai; bukti yang
dikumpulkan telah tepat dan mencukupi; dan laporan audit tepat, dengan
mempertimbangkan hasil audit.
3. Data untuk Menentukan Jenis Laporan Audit yang Tepat. Dokumentasi audit
menyediakan sumber informasi yang penting untuk membantu auditor dalam
memutuskan apakah bukti yang tepat dan mencukupi telah dikumpulkan guna
menjustifikasi laporan audit berdasarkan situasi tertentu. Data yang ada dalam file
memiliki kegunaan yang sama untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan telah
disajikan secara wajar, berdasarkan bukti audit tersebut.
4. Dasar bagi Review oleh Supervisor dan Partner. File audit adalah kerangka referensi
utama yang digunakan supervisor untuk mereview pekerjaan asisten. Review yang
cermat oleh supervisor juga memberikan bukti bahwa audit telah diawasi secara
memadai.

Permanent File, Contoh : Akte pendirian,Accounting manual (pedoman akuntansi), Kontrak
kontrak,Notulen rapat
merupakan arsip kertas kerja yang secara relatif tidak mengalami perubahan. Arsip ini dapat
digunakan berulang ulang untuk beberapa periode pengauditan.
Tujuan dari permanent file :
Sebagai acuan yang digunakan untuk pemeriksaan tahun-tahun mendatang.
Memberikan ringkasan mengenai kebijakan dan organisasi klien bagi staff yang baru
pertamakali menangani pemeriksaan laporan keuangan.
Untuk menghindari pengulangan pembuatan kertas kerja yang sama dari tahun ke tahun.

Current File(file tahun berjalan), Contoh : Neraca saldo berjalan, ayat jurnal penyesuaian,
Rekonsiliasi, Rincian piutang, Rincian persediaan Rincian utang, Rincian biaya dan lain lain.
yaitu arsip pemeriksaan tahunan yang diperoleh dari pemeriksaan tahun berjalan, informasi
dari current file pada umumnya mempunyai manfaat untuk tahun yang diperiksa.

Anda mungkin juga menyukai