Anda di halaman 1dari 22

WAJIB PAJAK

LUAR NEGRI
(WPLN)
WAJIB PAJAK LUAR NEGRI

Subjek PajakLuar Negri dalam Undang Undang
Pajak Penghasilan adalah orang pribadi atau badan,
yang menerima dan/atau memperoleh penghasilan
bersumber dari Indonesia atau menerima dan/atau
memperoleh penghasilan bersumber dari Indonesia
melalui bentuk usaha tetap di Indonesia
SUBJEK PAJAK LUAR NEGRI
0rang pribadi tinggal kurang 183 hari
Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indoneis
BAGAN PELAPORAN
MASA
Semua jenis Pajak tanggal 20 setelah akhir masa
pajak
TAHUNAN OP
BADAN
Akhir bulan ke 3 setelah akhir tahun
pajak
Akhir bulan ke 4 setelah akhir tahun
pajak
JENIS JENIS SPT
1. SPT MASA
PPh Psl 21 dan / atau Psl 26
PPh Psl 22
PPh Psl 23
PPh Psl 25
PPh Psl 4 (2)
PPN atau PPN & PPnBM

2. SPT TAHUNAN
SPT Tahunan PPH Orang Pribadi
o SPT 1770
o SPT 1770S
o SPT 1770SS
SPT Tahunan PPh Badan
o SPT 1771
o SPT 1771$




SURAT KETETAPAN PAJAK
(SKP)
Surat Ketetapan Pajak (SKP)
Surat ketetapan pajak berupa ; Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar Tambahan (SKPKBT)
I. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKBKB)
Surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak
terutang, jumlah kredit, jumlah kekurangan pembayaran
pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang
masih harus dibayar.
a). Fungsi SKPKB
1. Koreksi atas jumlah yang terutang menurut
SPT nya
2. Sarana untuk mengenakan sanksi
3. Alat untuk menagih pajak



b). Syarat dikeluarkan
1. Hasil pemeriksaaan atau keterangan lain
ternyata terdapat jumlah pajak kurang bayar
2. SPT tidak disampaikan pada waktunya
3. Kewajiban pembukuan /Pencatatan tidak
dilaksanakan
c).Sanksi Administrasi
1). Jika disebabkan Poin b).1). maka besar jumlah
kurang bayar ditambah denda 2% sebulan
(max 24 bulan) dari saat terhutangnya pajak
2). Jika disebabkan alasan poin b). 2). Maka
sanksinya 50% dari PPh yang tidak atau kurang
bayar dlm 1 tahun pajak
II. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
Surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah pajak
yang telah ditetapkan.
a). Fungsi SKPKBT
1). Sebagai koreksi atas ketetapan pajak
sebelumnya
2). Sarana untuk mengenakan sanksi
3). Alat untuk menagih pajak
b). Syarat pengeluaran
Jika berdasarkan data baru atau data yang
semula belum terungkap menyebabkan Pajak terutang
dalam SKPKB yang lalu kurang bayar
c). Sanksi
Sanksi Sanksi administrasi berupa kenaikan 100%
dari jumlah kekurangan pajak

III. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
SKPLB Surat keputusan yang menentukan jumlah kredit pajak
lebih besar dari proyek yang terutang atau seharusnya tidak
terutang.
a). Fungsi SKPLB Sarana untuk mengembalikan
kelebihan pembayaran pajak.
b). Syarat dikeluarkan :
Jumlah kredit/pajak yang dibayar lebih besar dari
pada jumlah pajak yang terutang.

IV. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
Surat keputusan yang menentukan jumlah pajak yang terutang
sama besarnya dengan jumlah kredit pajak/pajak tidak
terutang dan tidak ada kredit pajak. Dikeluarkan bila hasil
pemeriksaan Dirjen Pajak jumlah pajak yang dibayar dengan
jumlah kredit pajak adalah sama
SURAT TAGIHAN PAJAK (STP)
Surat untuk melakukan tagihan pajak / sanksi
administrasi berupa bunga / denda.
1.Fungsi :
a). Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang
terutang SPT wajib pajak.
b). Sarana mengenakan sanksi administrasi
berupa bunga atau denda
c). Alat untuk menagih pajak

2. STP dikeluarkan apabila :
a. Pajak penghasilan dalam tahun berjalan tidak
atau kurang bayar.
b. Dari hasil penelitian Surat Pemberitahuan
terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai
akibat salah tulis dan atau salah hitung.
c. WP dikeakan sanksi adm berupa denda dan atau
bunga.
d. Pengusaha yg tidak dikukuhkan sbg PKP tetapi
telah membuat faktur pajak aau pengusaha yg
dikukuhkan sbg PKP tetapi tidak memuat atau
tidak mengisi selengkapnya Faktur Pajak.






Sanksi Admnistrasi STP
a. Jumlah kekurangan pajak yg terutang (poin 2a
dan 2b) dalam STP ditambah sanksi adm berupa
bunga sebesar 2% sebulan (max 24 bln), dihitung
sejak saat terutangnya pajak atau Bagian Tahun
Pajak atau Tahun Pajak sampai dgn
diterbitkannya Surat Tagihan Pajak.
b. PKP (poin 2c dan 2d) dikenakan sanksi adm
berupa denda sebesar 2% dari Dasar Pengenaan
Pajak.
c. Dlm STP dikeluarkan terhadap WP yg dikenakan
sanksi adm berupa denda adm berupa denda dan
atau bunga (poin 2c) tidak lagi dikenakan sanksi,
karena sanksi, karena dlm UU KUP tidak diatur
bunga atas bunga.


KEBERATAN DAN BANDING
I. Tata cara Penyelesaian Keberatan
a. WP dapat mengajukan keberatan hanya kepada Dirjen Pajak atas
suatu :
1) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
2) SKPKBT
3) SKPLB
4) SKPN
5) Pemotong atau pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan
perundang-undangan perpajakan.
b. Keberatan diajukan secara tertulis dlm Bahasa Indonesia dgn
mengemukakan jumlah pajak terutang atau jumlah rugi menurut
penghitungan WP dengan disertai alasan-alasan yg jelas.
c. Keberatan harus diajukan dlm jangka waktu 3 (bln) sejak tgl surat,
tanggal pemotongan atau pemungutan , kecuali apabila WP dapat
menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena
keadaan diluar kekuasaannya.
d. Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
pada poin b dan c tidak dianggap sebagai Surat Keberatan, sehingga
tidak dipertimbangkan.
e. Tanda penerimaan Surat Keberatan yang diberikan oleh pejabat
Direktorat Jenderal Pajak atau tanda pengiriman Surat Keberatan
melalui pos tercatat menjadi bukti penerimaan Surat Keberatan.



f. Direktorat Jenderal Pajak dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak
tanggal Surat Keberatan diterima, harus memberi keputusan.
g. Apabila dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan telah lewat dan Direktur
Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan
dianggap dikabulkan.
h. Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak dan
pelaksanaan penagihan pajak.
i. Apabila pengajuan keberatan ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak
dikenai sanksi administrasi berupa kelebihan pembayaran pajak dikembalikan
dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% sebulan (maksimal 24 bulan)

II. Tata cara penyelesaian banding
a) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada Badan
Peradilan Pajak terhadap keputusan mengenai keberatannya yang ditetapkan
oleh Dirjen Pajak.
b) Banding diajukan dalam 3 bulan sejak tanggal keberatan dikeluarkan.
c) Putusan badan peradilan merupakan putusan akhir dan bersifat tetap.
d) Permohonan banding tidak menunda kewajiban pembayaran pajak yang
bersangkutan.
e) Apabila pengajuan banding diterima sebagian atau seluruhnya, maka kelebihan
pembayaran dikembalikan dengan ditambah bunga sebesar 2% sebulan
(maksimal 24 bulan).




HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
A. Hak Wajib Pajak
1). Mengajukan surat keberatan dan surat banding
2). Menerima tanda bukti pemasukan SPT
3). Melakukan pembetulan SPT
4). Mengajukan penundaan SPT
5). Mengajukan pengangsuran pembayaran
6). Meminta pengembalian kelebihan
pembayaran pajak
7). Mengajukan permohonan penghapusan pajak
8). Memberikan kuasa kepada orang untuk
melaksanakan kewajibannya.

B. Kewajiban Wajib Pajak
1). Mendaftar untuk mendapatkan NPWP
2). Menghitung dan membayar sendiri
pajak dengan benar
3). Mengisi SPT
4). Menyelenggarakan pembukuan atau
pencatatan:
a). Wajib pajak wajib menyelenggarakan
pembukuan
b). Wajib pajak diperbolehkan
menghitung penghasilan netto
dengan menggunakan norma
perhitungan penghasilan tetapi harus
membuat pencatatan.


Pembukuan dan Pencatatan harus dilakukan dengan :
a). Diselenggarakan di Indonesia dan dengan
Itikad baik
b). Menggunakan huruf latin dan angka Arab.
c). Satuan uang Rupiah dan uang asing yang di
ijinkan Menkeu
d). Dalam bahasa Indonesia dan Asing yang di
ijinkan Menkeu
e). Diselenggarakan dengan taat azas baik
accrual basis maupun cash basis
Cat : Pembukuan dan pencatatan harus
disimpan dalam waktu 10 tahun

Pemeriksaan
Pengertian : Serangkaian kegiatan untuk mencari,
mengumpulkan dan mengolah data/keterangan lain
dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.

Tujuan Pemeriksaan
1). Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan
2). Melaksanakan ketentuan peraturan UU
perpajakan.


Prosedur Pemeriksaan
1). Petugas pemeriksa harus dilengkapi Surat
Perintah Pemeriksaan
2). Wajib pajak diperiksa harus dapat bekerja sama
dengan petugas dengan memberikan
pembukuan,keterangan dan data-data lain untuk
keperluan pemeriksaan
3). Dirjen Pajak berhak melakukan penyegelan
tempat atau ruang tertentu.

Penyidikan
Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidikan untuk
mencari serta mengumpulkan bukti yang diperlukan, sehingga
dapat membuat terang tentang tindak pidana perpajakan yang
terjadi, menemukan tersangka dan besarnya pajak terhutang
yang diduga digelapkan Petugas Penyidik adalah Pegawai dari
lingkungan Dirjen pajak yang diangkat oleh menteri kehakiman

Anda mungkin juga menyukai