Anda di halaman 1dari 25

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerja Praktek (KP) merupakan bagian dari mata kuliah yang harus
ditempuh sebagai salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa dan mahasiswi
Program Studi Teknik informatika Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Muslim Indonesaia.
Kegiatan praktek ini dilakukan di berbagai Perusahaan/ Instansi milik
Negara maupun Swasta guna untuk melatih keterampilan dan mental
seseorang di lapangan. Kegiatan praktek ini sangat menguntungkan
Mahasiswa karena dapat menambah pengetahuan khususnya dalam bidang
pekerjaan. pengalaman serta keprofesionalan dalam melakukan suatu bidang
pekerjaan.
Dalam era globalisasi ini banyak masalah yang timbul di berbagai
kalangan, dan semua masalah muncul karena perbedaan pendapat antara
manusia satu dengan manusia lainnya. Dari sekian banyak masalah yang
paling sering dihadapi oleh setiap masyarakat adalah sulitnya mencari lahan
pekerjaan.
Kita sebagai manusia yang memiliki visi misi, tujuan dan strategi,
wawasan kedepan hendaknya tidak melupakan akan perkembangan
teknologi Informasi yang mempunyai arti penting dalam suatu pekerjaan,
karena hal tersebut menuntut kita untuk mengikuti perkembangan zaman
agar tidak ketinggalan dengan informasi yang ada. Saat ini Ilmu
2

pengetahuan dan perkembangan teknologi dengan sangat pesat serta
dukungan dari media informasi yang sedemikian rupa sehingga
mengakibatkan perubahan pola hidup di berbagai kalangan masyarakat
tanpa kelas.
Dewasa ini kebutuhan untuk memperoleh ilmu pengetahuan informasi
sangat meningkat dan semua ini dikarenakan oleh persaingan manusia atau
kelompok / instansi yang sangat ketat demi kemajuan usahanya, sehingga
hal ini berdampak terhadap beban setiap mahasiswa karena mereka dituntut
untuk mampu menggali in formasi dari berbagai sumber.

1.2 Manfaat dan Tujuan Kerja Praktek (KP)
1.2.1 Manfaat Kerja Praktek
Setelah mengikuti KP diharapkan mahasiswa dapat
1. Mengenali/mengetahui kebutuhan perangkat lunak di tempat KP
sekaligus mampu mengembangkan perangkat lunak.
2. Menyiapkan diri untuk menghadapi lingkungan kerja.
3. Menyajikan hasil-hasil yang diperoleh selama KP dalam bentuk
laporan KP.
4. Dapat menggunakan hasil dan pengalama KP untuk mendukung
tugas akhir (skripsi) dalam hal kemampuan pengembangan
perangkat lunak


3

1.2.2 Adapun tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek (KP) adalah :
1. Memberikan pengalaman praktis dibidang pengembangan
perangkat lunak (software development) kepada mahasiswa
dalam rangka membandingkan teori dan pengetahuan yang telah
diterimanya di dalam perkuliahan atau praktikum dengan
kebutuhan nyata dilapangan.
2. Kerja Praktek (KP) dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa
memiliki kemampuan secara profesional untuk menyelesaikan
masalah-masalah bidang informatika yang ada dalam dunia
kerja, dengan bekal ilmu yang diperoleh selama masa kuliah.










4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Sistem
Data merupakan sesuatu yang masih mentah yang belum dapat
langsung di gunakan, tetapi harus di olah lebih dahulu hingga menghasilkan
suatu informasi. Data di rumuskan dalam bentuk kumpulan dari simbol-
simbol yang teratur yang menyatakan jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal
dsb. Data di bentuk lambang alfabet, garfis, numerik, atau lambang khusus
lainnya.
2.1.1 Defenisi Sistem
Beberapa definisi system diantaranya :
a. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan dikembangkan sesuai dengan suatu skema
yang teritegrasi untuk melaksanakan suatu kegiatan utama.
b. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan berkumpul bersama-sama melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
c. Sistem adalah suatu kumpulan komponen-komponen yang
berinteraksi membentuk suatu kesatuan dan keutuhan yang
komplek di dalam tingkat tertentu untuk mengejar tujuan yang
umum.

5

2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu
yaitu :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen-komponen
yang saling berinteraksi artinya saling bekerja sama membentuk
suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa sub
sistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi suatu
sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun di
luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem baik
itu yang menguntungkan ataupun yang merugikan.
4. Penghubung Sistem
Penghubung sistem atau interface merupakan penghubung
antara satu sub sistem dengan susb sistem lainnya.
5. Masukan Sistem
Masukan atau input adalah energi yang dimasukkan ke dalam
sistem berupa masukan rawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi
6

yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.
Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan
keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem atau output adalah hasil dari energi yang
diolah. Keluaran dapat berupa masukan untuk sistem yang lain
atau kepada subpra sistem.
7. Pengolahan Sistem
Sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang
akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Sistem yang baik adalah yang mempunyai sasaran atau
tujuan. Sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau
tujuan
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan menjadi 5 jenis sistem diantaranya
adalah :
1. Sistem Abstrak suatu sistem berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak nampak secara fisik atau sistem teologi (Sistem
ketuhanan)
2. Sistem Alamiah suatu sistem yang terjadi melalui proses alam
tidak dibuat oleh manusia (sistem perputaran bumi)

7

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem Tertentu merupakan sistem yang kondisi masa
depannya dapat diprediksi, sedangkan Sistem Tak Tentu
merupakan sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksikan.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem Tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan
dengan lingkungan luar (bekerja secara otomatis), sedangkan
Sistem Terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan
lingkungan luar sehingga sistem ini memerlukan pengendalian
yang baik.
5. Sistem Tetap merupakan sistem yang hubungannya telah teratur
dengan baik, jika salah satu elemennya terdapat kesalahan maka
sistem tersebut akan berhenti.

2.2 Konsep dan Dasar Informasi
2.2.1 Definisi Informasi
Defenisi informasi menurut Jogiyanto (1995 : 813) yaitu hasil
dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berarti bagi
penerimanya, yang menggambarkan kejadian (event) yang nyata
(fact) dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi adalah suatu system dalam organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian dan
8

merupakan kegiatan strategis dari organisasi dalam menyediakan
laporan yang dibutuhkan.
2.2.2 Syarat Informasi
Adapun syarat informasi yang baik dan lengkap adalah sebagai
berikut :
1. Kemudahan dan kecepatan penyajian
2. Kelengkapan isi
3. Tingkat ketelitian
4. Relevan
5. Kejelasan
6. Fleksibel
7. Objektivitas
8. Ketetapan waktu
9. Dapat dibuktikan
10. Tidak ada prasangka
11. Dapat diukur
2.2.3 Prinsip Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem (Development System) dapat berarti
menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang
lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Prinsip-prinsip dalam melakukan proses pengembangan system
adalah sebagai berikut :

9

1. Sistem yang dikembangkan adalah manajemen.
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang-orang yang
terdidik
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dikerjakan dalam
proses pengembangan sistem harus jelas.
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut,
6. Jangan takut untuk membatalkan proyek, jika dianggap tidak
sesuai atau tidak layak untuk dilanjutkan.
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan
sistem.
2.2.4 Tahapan Pengembangan Sistem
Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari
mulai sistem itu direncanakan sampai sistem itu diterapkan. Bila
operasi sistem itu telah dikembangkan masih timbul lagi
permasalahan-permasalahan yang kritis serta dapat diatasi dalam
tahap yang pertama, yaitu tahap perencanaan sistem, siklus dari
pengembangan system merupakan suatu bentuk yang digunakan
untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam
tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.
Tahapan-tahapan pengembangan sistem sangat perlu untuk
diperhatikan dan sangat penting dalam membangun dan meancang
suatu sistem. Adapun tahapan-tahapan pengembangan sistem
10

menurut Jogiyanto. HM (Analisa dan design sistem informasi
pendekatan struktur) yaitu :
1. Perencanaan
2. Analisa
3. Desain sistem secara umum
4. Desain sistem secara khusus
5. Seleksi Sistem
6. Implementasi Sistem
7. Maintenance
Menurut Kendall, sistem analisa dan sistem menbagi tahapan
dalam sembilan bagian :
1. Definisi Masalah
2. Information Reguirments
3. Analisis
4. Desain
5. Development
6. Implementasi
7. Testing
8. Maintenance
9. Full Operation



11

2.3 Konsep Dasar Data
2.3.1 Definisi Data
Data adalah suatu penggambaran fakta atau instruksi atau
pengertian yang dapatdisampaikan atau diolah manusia atau
peralatan yang digunakan manusia. Data dapat berupa symbol, huruf,
angka atau alpha numeric.
2.3.2 Sifat Data
1. Data kuantitatif (Quantitative Data)
Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam
hubungan dengan penjumlahan.
2. Data kualitatif (Qualitative Data)
Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam
hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu.
3. Data makro
Makro adalah data yang meliputi suatu objek dalam skala
yang luas, sekelompok masyarakat, daerah wilayah, atau suatu
propinsi dan negara.
4. Data mikro
Data mikro adalah data yang meliputi suatu unit usaha,
rumah tangga, atau individu.


12

2.3.3 Pengolahan Data
Pengolahan merupakan kegiatan pengolahan hasil-hasil dari
temuan. Jadi pengolahan adalah pembuatan barang jadi (laporan)
dari bahan baku (data faktor informasi) menurut desain tertentu.
Pengolahan data merupakan tindakan melakukan serangkaian
operasi terencana atas data. Untuk memproses data dan
mendatangkan hasil yang berarti maka perlu dilakukan kombinasi
operasi data berupa :
1. Pencatatan (Capturing)
Kegiatan perekaman dari suatu atau beberapa kejadian dalam
bentuk formulir.
2. Pemeriksaan (Verifying)
Kegiatan pengecekan data yang sudah direkam untuk
memperoleh data yang benar.
3. Pengelompokan (Clasifying)
Operasi yang mendapatkan elemen data ke dalam kategori
yang spesifik sehingga mempermudah pemakai.
4. Penyusunan atau penyortiran (Sorting)
Penempatan dari elemen data yang sudah dispesifikasikan
berdasarkan aturan secara berurutan atau sequensial.


13

5. Peringkasan (Sumarising)
Operasi penggabungan elemen data, ada dua cara, yaitu
melalui duplikasi data secara matematik dan kegiatan
pengurangan kerumitan data secara logika atau algoritma.
6. Perhitungan (Calcuting)
Operasi ini mencakup perhitungan dan manipulasi data dalam
media tertentu, seperti : microfilm, disk, dan media lain
sehingga dapat digunakan kembali bila diperlukan.
7. Penyimpanan (Storing)
Perekaman data dalam media tertentu seperti : disk, magnetic
tape, hardisk.
8. Reproduksi (Reproduction)
Penduplikasian data satu media ke media lain dalam satu
tempat.
9. Penyebaran Komunikasi (DisseminatingCommunication)
Pentransferan data dari satu tempat ke tempat yang lain,
sehingga dapat dimanfaatkan oleh orang lain.




14

2.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data ada 2 (dua) yaitu :
1. Library Research
Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan berbagai data yang
dibutuhkan yang berkaitan dengan objek pembahasan melalui literatur
yang terkait sebagai data sekunder berupa laporan, buku-buku dan
masalah.
2. Field Research
Dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan secara
langsung kepada objek penelitian misalnya kepala bagian sistem dan
teknik informasi. Adapun teknik yang dilakukan dalam memperoleh
data antara lain :
a. Metode Wawancara
Metode wawancara yaitu melakukan wawancara langsung pada
narasumber yang terlibat langsung dalam kegiatan informasi.
b. Metode Observasi
Metode Observasi yaitumengadakan pengamatan langsung
terhadap objek yang akan di teliti untuk memperoleh bahan dan
data.


15

2.5 Jenis dan Sumber Data
Ada dua jenis data yang kami peroleh, yaitu :
1. Data Sekunder adalah data yang di peroleh langsung dari responden dan
masih perlu untuk diolah.
2. Data Primer adalah data yang di peroleh dari laporan-laporan
perusahaan yang tidak perlu untuk diolah lagi.

16

BAB III
URAIAN LOKASI KERJA PRAKTEK
3.1 Letak Geografis dan Waktu Pelaksanaan
3.1.1 Lokasi Kerja Praktek
Lokasi pelaksanaan Kerja Praktek (KP) kami pada Panti Sosial
Bina Daksa (PSBD) Wirajaya Makassar yang bertempat di Jl. Andi
Pangeran Pettarani (km 4).

Gambar. PSBD Wirajaya Makassar dari atas udara
3.1.2 Waktu Kerja Praktek
Waktu Kerja Praktek (KP) dilaksanakan mulai pada tanggal 26
Agustus sampai dengan 26 Oktober 2013, setiap hari Senin sampai
dengan Jumat pada jam 08.00 16.00 di PSBD Wirajaya Makassar.


17

3.2 Gambaran Umum Instansi
3.2.1 Sejarah Singkat Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) Wirajaya
Makassar
Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) Wirajaya Makassar adalah
panti yang menangani para penyandang Disabilitas Tubuh di
Kawasan Timur Indonesia, meliputi : Sulawesi, Maluku, Papua,
Nusa Tenggara dan sebagian Kalimantan atau terdiri dari 15
provinsi, 28 kota dan 170 kabupaten.
Di latar belakangi oleh banyaknya cacat tubuh korban perang
Dunia ke II dan korban keganasan Westerling yang dikenal dengan
Korban 40.000 jiwa di Sulawesi Selatan.
Panti yang sebelumnya bernama Panti Rehabilitasi Penderita
Cacat Tubuh (PRPCT) yang merupakan salah satu unit pelaksana
teknis (UPT) yang bertanggung jawab langsung kepada Direktorat
Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementrian Sosial Republik Indonesia.
Adapun sejarah berkembangnya PSBD Wirajaya Makassar
melalui beberapa fase, yaitu:
1. Tahun 1954
Andi Pangeran Pettarani dan Mr. Tjiang Kok merintis
berdirinya perkampungan penderita cacat tubuh terutama bagi
korban perang.
18

2. Tahun 1957
Peletakan batu pertama pembangunan perkampungan
penderita cacat tubuh korban perang oleh Bapak KASAD Gatot
Subroto dan dipimpin oleh DR. England dan sekretarisnya John
Ekel.
3. 11 Desember 1960
Diresmikan sebagai Rehabilitasi Centrum Ujung Pandang
oleh Pangdam XIV Hasanuddin Kolonel M. Yusuf bersama
Gubenur Sulawesi Selatan Andi Rivai ( Berdasarkan Surat
Keputusan MenteriSosial RI tanggal 25 Agustus 1959 ) yang
merupakan cabang Rehabilitasi Centrum Prof. DR. Soeharso
Solo.
4. Tahun 1979
Dari Lembaga Rehabilitasi Penderita Cacat Tubuh
(LRPCT) menjadi Panti Rehabilitasi Penderita Cacat Tubuh
(PRPCT) dengan SK Menteri Sosial RI Nomor :
41/HUK/KEP/XI/1979.
5. Tahun 1994
Menjadi Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya Makassar
berdasarkan SK Menteri SosialNomor : 41/HUK/KEP/XI/1994
19

tentang pembakuan nama UPT di lingkungan Departemen Sosial
RI.
6. Tahun 2001
Berada di lingkungan BKSN kemudian Departemen
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI.
7. Tahun 2002
Menjadi Panti UPT dibawah naungan Departemen Sosial
RI berdasarkan Kepmensos RI. Nomor: 06/HUK/2002 tentang
Struktur Organisasi Departemen Sosial RI. Diperkuat
Kepmensos RI. Nomor: 59/HUK/2003 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Panti Sosial di lingkungan Kementrian Sosial.
3.2.2 Visi dan Misi PSBDW Makassar
Adapun visi dan misinya sebagai berikut:
Visi
Menjadikan PSBD Wirajaya Makassar Sebagai Model
Pelayanan Profesional Disabilitas Tubuh di Kawasan Timur
Indonesia.


20

Misi
1. Meningkatkan profesionalisme SDM dan Administrasi yang
akumtabel dan Transparan
2. Peningkatan Program dan Advokasi sosial berbasis hak
Penyandang Disabilitas.
3. Peningkatan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dengan
pendekatan metode dan teknik pekerja sosial.
3.2.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya
Makassar
1. Tugas Pokok
Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi
penyandang masalah kesejahteraan sosial khususnya
penyandang disabilitas tubuh agar mampu berperan aktif,
berkehidupan dalam masyarakat, rujukan regional, pengkajian
dan penyiapan standar pelayanan, pemberian informasi serta
koordinasi dan kerjasama dengan istansi terkait sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
2. Fungsi PSBD Wirajaya Makassar
1. Penyusunan rencana dan program, evaluasi dan pelaporan
2. Pelaksanaan registrasi, observasi, identifikasi, diagnosa social
dan perawatan
21

3. Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi social yang meliputi
bimbingan mental, fisik dan keterampilan
4. Pelaksanaan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut
5. Pelaksanaan pemberian perlindungan social, advokasi social,
informasi social, informasi dan rujukan
6. Pelaksanaan pusat model pelayanan dan rehabilitasi dan
perlindungan social
7. Pelaksanaan urusan tata usaha
3.2.4 Struktur Organisasi











KEPALA
Drs. ALADIN
Nip.19641231 198303 1 013

KASUBAG. TATA USAHA
Syaiful Samad, A.Ks, M.Si
Nip.19740819 199903 1 002
KEPALA SEKSI
REHABILITASI SOISAL
Dra. Sitti Kalsum
Nip.19641231 199011 2 002
KEPALA SEKSI
PROGRAM & ADVOKASI
Yakub, S.Sos, M.Si
Nip.19641231 198303 1 013
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Hamrawati, S.Sos
Nip.19641231 199011 2 002
INSTALASI PRODUKSI
(WORKSHOP)
Dra. Nurhaena
Nip.19571231 198103 2 017
22

BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Kegiatan yang Dilakukan
Selama penulis melaksanakan kegiatan kerja praktek pada Panti
Sosial Bina Daksa Wirajaya Makassar yang di tempatkan pada ruang
Advokasi sosial.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan yaitu :
1. Pengenalan dengan lingkungan Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya
Makassar
2. Mengunjungi setiap ruangan bimbingan keterampilan kerja
3. Mengunjungi asrama putri
4. Bersosialisasi dengan penerima manfaat
5. Pengambilan Profil Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya Makassar
6. Membuat Aplikasi Penginputan Data penerima manfaat

4.2 Masalah yang Dihadapi
Adapun masalah yang ada dari hasil pengamatan penulis selama
berada dilapangan, dalam hal ini pada Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya
Makassar yaitu : Penyimpanan data penerima manfaat yang masih
menggunakan pengarsipan dalam Microsoft Excel dan dinilai membutuhkan
waktu yang kurang cepat untuk mencari data-data penerima manfaat.

23

4.3 Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi berdasarkan uraian diatas
maka sebaiknya Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya Makassar diharapkan
untuk lebih efisien dan lebih maksimalkan pengolahan data dengan program
aplikasi, dan sebaiknya digunakan adalah software berbasis visual, karena
sangat user friendly dalam pemakaiannya.












24

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan Kerja Praktek (KP) selama kurung
waktu dua bulan terhitung mulai tanggal 26 Agustus 26 Oktober 2013,
maka penulis menarik kesimpulan dari Kerja Praktek (KP) yang telah
dilaksanakan pada Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya Makassar bahwa :
1. Kerja Praktek (KP) sangat penting dan berguna bagi mahasiswa dan
mahasiswi karena dapat meberikan pengalaman dan gambaran tentang
bagaimana lingkungan kerja.
2. Melalui Praktek Kerja Lapangan ini dapat memberikan gambaran
tentang keterkaitan antara ilmu yang di dapatkan dari bangku
perkulihaan sebetulnya tidak selamanya di pergunakan di lingkungan
kerja.
3. Mampu memberikan motivasi kepada penulis untuk terus
mengembangkan ilmunya bukan hanya teori yang melainkan praktek
dan juga itu lebih memotivisi penulis untuk mencari pengetahuan lain
di luar lingkuangan kampus.
4. Praktek Kerja Lapangan melatih penulis menumbuhkan rasa tanggung
jawab terhadap pekerjaan yang kelak menjadi bekal apabila telah
menyelesesaikan perkuliahan.

25

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka kami
menyarankan:
1. Untuk mencapai sumber daya manusia yang berkualitas, perlu adanya
koordinasi antara pemerintah setempat dengan universitas yang
bergerak dalam komputerisasi yang ada Makassar.
2. Perlunya software berbasis visual, untuk memaksimalkan pengolahan
data Penerima Manfaat Pada Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya
Makassar

Anda mungkin juga menyukai