Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM SECARA INDIVIDU

Hari ini ,____bulan____tahun_____ telah ditandatangani perjanjian pinjam meminjam


uang oleh dan antara :
1. (Nama), bertempat tinggal di (__________); dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama diri sendiri selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA
2. (Nama), beralamat di (__________); dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri
sendiri, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA
Terlebih dahulu PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menerangkan bahwa :
Para pihak menerangkan terlebih dahulu bahwa PIHAK PERTAMA telah memijam dari
PIHAK KEDUA sejumlah uang sebesar Rp.___________.-(terbilang)
Bahwa dengan uang pinjaman dari PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA tersebut, telah
membeli dari PIHAK KETIGA sebuah bangunan rumah tinggal berikut turutan dan
pekarangannya yang terletak dalam daerah wilayah (______________) berikut dengan
segala hak-hak dan kepentingan diatas sebidang tanah dimana didirikan bangunan/
rumah tinggal tersebut.
Bahwa mengenai pinjaman uang tersebut dan sekalian mengenai pemberian jaminan
atas bengunan rumah tinggal berikut dengan bidang tanahnya tersebut kedua belah
pihak bermaksud hendak menetapkan dalam suatu perjanjian
Maka berhubung dengan apa yang diuraikan di atas, para pihak menerangkan bahwa
yang satu dengan yang lain telah saling bermufakat dan bersetuju untuk dan dengan
ini menetapkan perjanjian dengan syarat-syarat sebagai berikut :

Pasal 1
JUMLAH PINJAMAN

PIHAK PERTAMA dengan ini telah meminjam dari PIHAK KEDUA uang sejumlah Rp.
____________,- (terbilang) untuk dapat membeli dalam keadaan kosong bangunan
rumah tinggal berikut dengan turutan yang terletak di Jalan _____________ berikut
dengan segala hak-hak dan kepentingan-kepentingan di atas bidang tanah tersebut.

Pasal 2
PENYERAHAN PINJAMAN
PIHAK KEDUA telah menyerahkan uang sebagai pinjaman sebesar Rp. ____________,-
(terbilang) tersebut secara tunai dan sekaligus kepada PIHAK PERTAMA pada saat
perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dan PIHAK PERTAMA menyatakan telah
menerimanya dengan menandatangani bukti penerimaan (kuitansi) yang sah.

Pasal 3
BUNGA
1. Atas hutang sejumlah Rp. ____________,- (terbilang) tersebut, PIHAK PERTAMA
dikenakan bunga setiap bulannya sebesar ___% (terbilang) oleh PIHAK KEDUA
2. Yang dikenakan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini adalah sisa
hutang yang belum dibayar oleh PIHAK PERTAMA
3.
Pasal 4
SISTEM PENGEMBALIAN

PIHAK PERTAMA wajib membayar kembali hutangnya tersebut kepada PIHAK
KEDUA dengan cara pembayaran angsuran sebesar Rp. ____________,- (terbilang) per
bulan.

Pasal 5
BIAYA PENAGIHAN

1. Bilamana untuk pembayaran kembali atas segala sesuatu yang berdasarkan perjanjian
ini diperlukan tindakan-tindakan penagihan oleh PIHAK KEDUA maka segala biaya-
biaya penagihan itu baik di hadapan maupun di luar pengadilan semuanya menjadi
tangungan dan wajib dibayar oleh PIHAK PERTAMA.
2. Apabila pihak pertama lalai dalam membayar biaya-biaya penagihan-penagihan yang
dibayar pada ayat 1 pasal ini, maka terhadap seluruh biaya-biaya tersebut juga
dikenakan bunga sebesar 2% (satu persen) per hari sampai seluruh penagihannya
tersebut lunas.

Pasal 6
PENGEMBALIAN SEKALIGUS
1. Apabila PIHAK PERTAMA karena sebab apapun juga lalai atau ingkar dari perjanjian
ini sedangkan masih ada hutang yang belum lunas dibayar oleh PIHAK PERTAMA
maka selambat-lambatnya dalam waktu dua bulan terhitung semenjak tanggal jatuh
tempo, PIHAK PERTAMA wajib membayar lunas seluruh tunggakan yang belum
dilunasi oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
2. Yang digolongkan sebagai kelalaian atau ingkar janji PIHAK PERTAMA sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 pasal ini, bilamana :
PIHAK PERTAMA tidak atau lalai memenuhi salah satu kewajibannya yang ditetapkan
dalam perjanjian ini.
a) Terhadap PIHAK PERTAMA diajukan permohonan kepada instansi yang berwenang
untuk diletakan dibawah pengakuan atau untuk dinyatakan pailit
b) Bilamana harta kekayaan dari PIHAK PERTAMA terutama bangunan rumah tinggal
berikut dengan bidang tanahnya disita atau bilamana terhadap PIHAK PERTAMA
dilakukan tindakan eksekusi untuk pembayaran kepada PIHAK KEDUA.
c) Bilamana PIHAK PERTAMA meninggal dunia.

Pasal 7
JAMINAN
Untuk menjamin pembayaran kembali yang tertib dan sebagaimana mestinya atas
segala sesuatu yang berdasarkan perjanjian ini masih terutang oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA, berikut dengan ongkos-ongkos lainnya serta biaya-biaya
penagihan, maka akan dibuat sebuah perjanjian di mana PIHAK PERTAMA akan
menyerahkan sebagaimana jaminan kepada PIHAK KEDUA sebagai bangunan milik
PIHAK PERTAMA terbuat dari dinding tembok lantai ubin dan atap genteng terletak
di Jalan (___________) didirikan di atas sebidang tanah seluas kurang lebih ___m2,
persil No.___ Blok A jenis Klaster No._____ tertanggal (tanggal, bulan, tahun) berikut
dengan segala hak dan kepentingan yang sekarang atau dikemudian hari akan
diperoleh PIHAK PERTAMA atas sebidang tanah tersebut diatas.

Pasal 8
KUASA
1. PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan kuasa kepada PIHAK KEDUA untuk
mengambil dan menguasai rumah dan tanah serta turutannya sebagaimana disebut
pada pasal 7 untuk menjual atau melakukan lelang atau memiliki sendiri atas benda
jaminan tersebut dalam rangka melunasi hutang PIHAK PERTAMA.
2. Kuasa yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA didalam atau
berdasarkan perjanjian ini, merupakan bagian yang terpenting dan tidak terpisahkan
dari perjanjian ini, kuasa mana tidak dapat ditarik kembali dan juga tidak akan
berakhir karena meninggal dunianya PIHAK PERTAMA atau karena sebab apapun
juga.

Pasal 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila ada hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam perjanjian ini dan juga jika
terjadi perbedaan penafsiran atas seluruh atau sebagian dari perjanjian ini maka kedua
belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat
2. Jika penyelesaian secara mesyawarah untuk mufakat juga ternyata tidak
menyelesaikan perselisihan tersebut maka perselisihan tersebut akan diselesaikan
secara hukum yang berlaku di Indonesia dan oleh karena itu kedua belah pihak
memilih tempat tinggal yang tetap dan seumumnya di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
________________

Pasal 10
LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan diatur lebih
lanjut dalam bentuk surat menyurat dan atau addendum perjanjian yang
ditandatangani oleh para pihak yang merupakan salah satu kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Pasal 11
PENUTUP
Perjanjian pinjam meminjam uang ini dibuat rangkap 2 (dua) di atas kertas bermaterai
cukup untuk masing-masing pihak yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dan
ditanda tangani oleh kedua belah belah pihak dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,
serta tanpa unsur paksaan dari pihak manapun

(kota, tanggal, bulan, tahun)


Pihak Pertama Pihak Kedua

Materai Rp.6000


( _________________ ) ( _________________ )

Anda mungkin juga menyukai