Anda di halaman 1dari 9

Klemens Reynaldo V.

P / 121113016
Proses Manufacturing Kondom


Proses pembuatan kondom terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu :
1. Compounding
2. Storage
3. Production Proscess


Step 1. Compounding
Pembuatan kondom dimulai dengan pencampuran bahan dasar lateks dengan
beberapa bahan kimia seperti sulfur, Zno, nocrac, perkacit, dan Vufanol melalui
proses pencampuran selama 4-5 hari. Pencampuran dilakukan dalam alat Drum
besar yang bernama Balls Mills. Proses ini akan memperkecil ukuran partikel
bahan sebelum menjadi kondom.

Compounding



Step 2, Storage
Setelah proses ball mills, bahan-bahan yang sudah tercampur tersebut divulkanisasi. Pada proses
ini bahan-bahan kimia kemudian dicampur lagi dengan bahan-bahan penstabil suspensi selama
7,5 jam, untuk kemudian dimatangkan selama kurang lebih 4 hari.

Storage



Step 3, Production Process
Production Process terbagi kedalam 4 bagian, yaitu ; 1) proses Dipping, 2) post treatment, 3)
Test Quality, 4) Lubricating dan Packaging.
Alur proses keseluruhan dapat dilihat di diagram berikut



Production Flowchar















Proses Dipping
Tahap ini merupakan tahap pembentukan produk. Tahap pembentukan dilakukan dengan 1 unit
mesin memanjang, yaitu Dipping Machine. Skema mesin ini dapat dilihat pada gambar

Dipping Machine


Skema Dipping Line



Keterangan Gambar Skema :
Secara garis besar Dipping machine terdiri dari conveyor rantai dengan glass forming ( forming
kaca ) yang diinstall dikedua sisi rantai. Rantai bergerak satu arah. Seperti dalam gambar, proses
diawali dari pembersihan glass forming di Driying Brush, dengan tujuan untuk membersihkan
forming dari material lain yang menempel, proses bergerak maju mulai dari pencelupan (
1
st
latek Dip) hingga proses terakhir Rinsing, yaitu kondom yang melekat pada forming
dilepaskan dengan air bertekanan ( jet washer ), kemudian forming bergerak kembali ke step
awal yaitu pembersihan di Dryiing Brush. Begitu seterusnya.



Berdasarkan alur proses yang ditunjukkan dalam diagram production process, alur proses
dipping dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Former Cleaning. Bagian ini membersihkan glass forming ( forming kaca ) dengan
menyemprotkan air lalu dikeringkan dengan soft nylon brush yang berputar.

Brush Forming

Glass Forming after cleaning

2. Lateks Dipping 1. Glass forming dicelupkan pada cairan latex untuk pertama kalinya.

Dipping Process
3. Drying Oven. Setelah proses pencelupan, cairan yang telah menempel di permukaan glass
forming (Lateks Film) dikeringkan dengan menggunakan electric infra red heating, dan langsung
didinginkan dengan udara bertekanan / blower.
4. Lateks Dipping 2. Untuk kedua kalinya, glass forming yang sudah dilapisi lateks pada Dipping
1, dicelupkan kembali ke dalam bak pencelupan kedua.
5. Drying Oven. Setelah keluar dari Bak pencelupan kedua, glass forming kembali memasuki
oven untuk proses pengeringan.

6. Beading. Proses ini membentuk ring dibagian pangkal kondom. Prosesnya menggunakan 2
buah roll yang berputar.

Beading Process

7. Drying Oven ( final ). Proses pengeringan terakhir, prosesnya masih sama, yaitu
menggunakan panas yang bersalal dari electric infrared. Dan didinginkan dengan udara bebas.
8. Leaching. Merupakan Bak pencucian, yang dilengkapi dengan electric heating, termostat
untuk mengontrol suhu air dan water overflow, untuk mengatur volume air. Proses ini bertujuan
membersihkan kondom dari semua bahan kimia terlarut dan menghilangkan protein dalam
lapisan lateks ( Lateks Film ).

Leaching Process

9. Stripping. Pada bagian ini, kondom yang melekat pada glass forming dilepas dengan
menyemprotkan air bertekanan. Produk dalam kondisi basah dan dikumpulkan dalam bak
penampungan.

Stripping Process

Proses Post Treatment
Dalam Post Treatment ini, kondom di treatment dengan menggunakan air yang dicampur bahan
kimia Anti Tack K dan Anti Tack G. Tahap berikutnya kondom dikeringkan dalam mesin
thumbling, menjalani proses pengeringan selama sekitar 3,5 jam dengan bubuk nipsil,
hisil, dan carplex, untuk mecegah pelekatan produk.

Thumbling
Quality Test
Quality Test produk ini, mengikuti standarisasi yang sangat tinggi karena menuntut tingkat
keamanan dan Higienis produk. ( Flow Chart Quality Test dibawah


QC Inspect Flow Chart

Test Quality terbagi kedalam 3 tahap.

Test Quality ke-1
1. Sample diambil dari product yang keluar dari proses pengeringan pada mesin Thumbling.
2. Dari Setiap Batch ( periode proses yang sama ) diambil 150 sample untuk dilakukan beberapa
test.
Visual Test : 125 sample
Water test (pin hole) : 125 sample
Dimention Test : 10 Sample
Burstling Test ( uji letusan) : 10 Sample
Tensile Test ( uji tarik ) ; 5 sample

Pin Hole Test

Bursling Test


Tensile Test
3. Jika dalam Water Test ditemukan lebih dari 5 sample not ok, maka keseluruhan produk
dalam batch ini masuk kedalam kategori Grade C, setelah dilakukan 100% test elektronik.
4. Jika dalam Visual Test ditemukan lebih dari 20% ( 10 sample ) defect kategori Major.
Manager QA memutuskan disposisi seluruh produk dalam batch ini. Total produk di reject atau
diterima setelah dilakukan 100% test electronik.
Test Quality ke-2
1. Setiap Batch produksi, setelah menjalni test quality ke-1, akan menjalani 100% electronic test

Electronic Test
2. Berdasarkan hasil water test ( pin hole test ) dan visual control, product setiap Batch produksi
akan dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi Grade.
3. Setelah dilakukan Test, diambil 200 sample, untuk dilakukan visual test dan water test, jika
masih ditemukan masalah, seluruh product dalam satu batch dikirim ke Departemen khusus
sortir dan screening.
4. QA harus melakukan test ulang dan memgklasifikasikan Grade product yang dimaksud dalam
point 3.
5. Product yang lolos uji, harus disertakan informasi code, warna, quantity, dan Grade dalam
kemasannya. Dengan klasifikasi Grade sebagai berikut :
Grade A1 0/200 pin-hole (AQL 0), Visual Check 100% pass
Grade A 0/200 pin-hole (AQL 0)
Grade B 1/200 pin-hole (AQL 0.25)
Grade C 2/200 pin-hole (AQL 0.40)
Grade D 3/200 -7/200 pin-hole (AQL 0.65 1.5)
6. Batch Produksi harus disimpan didalam ware house/Gudang, dengan masa penyimpanan
selama 12 bulan setelah test produksi.
Quality Test ke-3
1. Pada Test Quality ke-3, sample diambil setelah produk melalui proses foil
packaging/pengemasan. Diambil setiap customer sebelum delivery/pengiriman.
2. Product yang lolos dilanjutkan pada final box packaging, jika tidak lolos test, pengiriman akan
di tunda, sampai diputuskan disposisi produk oleh bagian QA.










Proses Lubricating & Foil Packaging
Pada tahap ini dilakukan pelumasan permukaan luar produk dengan sejenis silicon oil yang
berfungsi sebagai pelumasan, tahap ini dinamakan lubricating. Setelah itu dilanjutkan dengan
tahap pengemasan produk dengan baha foil / foil packaging.
Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam proses produksi kondom. Produk outputnya masih
diberlakukan quality test, yaitu Quality Test ke-3.

Packaging Process




Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=u22BbGNzLWo

Anda mungkin juga menyukai