Anda di halaman 1dari 3

Evaluasi Program

1. Definisi evaluasi
Menurut The World Health Education, evaluasi didefinisikan sebagai suatu cara belajar
yang sistematis dari pengalaman yang dimiliki untuk meningkatkan pencapaian, pelaksanaan,
dan perencanaan suatu program melalui pemilihan secara seksama berbagai kemungkinan yang
tersedia guna penerapan selanjutnya.
Menurut The American Public Association, evaluasi didefinisikan sebagai suatu proses
untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut The International Clearing House on Adolescent Fertility Control for Population
Options, evaluasi didefinisikan sebagai suatu proses yang teratur dan sistematis dalam
membandingkan hasil yang dicapai dengan tolok ukur atau kriteria yang telah ditetapkan,
dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta penyusunan saran-saran, yang dapat dilakukan
pada setiap tahap dari pelaksanaan program.
Menurut Riecken, evaluasi adalah pengukuran terhadap akibat yang ditimbulkan dari
dilaksanakannya suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Jenis-jenis evaluasi
a. Evaluasi pada tahap awal (formative evaluation)
Evaluasi yang dilakukan pada saat merencanakan suatu program. Tujuan utamanya adalah
untuk meyakinkan bahwa rencana yang akan disusun benar-benar telah sesuai dengan masalah
yang ditemukan, dalam arti dapat menyelesaikan masalah tersebut. Penilaian yang bermaksud
mengukur kesesuaian program dengan masalah dan atau kebutuhan masyarakat ini sering disebut
pula dengan studi penjajakan kebutuhan.
b. Evaluasi pada tahap pelaksanaan program (promotive evaluation).
Evaluasi yang dilakukan disini adalah pada saat program sedang dilaksanakan. Tujuan
utamanya adalah untuk mengukur apakah program yang sedang dilaksanakn tersebut telah sesuai
dengan rencana atau tidak, atau apakah terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dapat
merugikan pencapaian tujuan dari program tersebut. Pada umumnya ada dua bentuk dari evaluasi
tahap ini, yaitu pemantauan (monitoring) dan evaluasi berkala (periodic evaluation).
c. Evaluasi pada tahap akhir program (summative evaluation)
Evaluasi yang dilakukan pada saat program sudah selesai dilaksanakan. Tujuan utamanya
secara umum dapat dibedakan atas dua macam yakni untuk mengukur keluaran (output) serta
untuk mengukur dampak (impact) yang dihasilakan. Dari kedua macam evaluasi keluaran
lebih mudah daripada evaluasi dampak, karena pada evaluasi dampak diutuhkan waktu yang
lama.

3. Ruang lingkup
a. Deniston
Deniston menyebutkan bahwa hal-hal yang dapat dinilai dari suatu program kesehatan
dibedakan kedalam empat jenis yakni:
- Kelayakan program (appropriateness)
- Kecukupan program (adequancy)
- Efektivitas program (effectiveness)
- Efisiensi (efficiency)
b. George James
Sama halnya dengan Deniston, maka George James juga membedakan ruang lingkup
evaluasi suatu program kesehatan atas empat macam. Dua ruang lingkup evaluasi adalah sama,
sedangkan dua lainnya berbeda.
- Upaya program (effort)
- Penampilan program (performance)
- Ketepatan penampilan program (adequacy of performance)
- Efisiensi program (efficiency)
c. Milton R. Roemer
Milton R. Roemer membedakan ruang lingkup evaluasi suatu program kesehatan menjadi
enam jenis yaitu:
- Status kesehatan yang dihasilkan.
- Kualitas pelayanan yang diselenggarakan
- Kuantitas pelayanan yang dihasilkan.
- Sikap masyarakat terhadap program kesehatan.
- Sumber daya yang tersedia.
- Biaya yang dipergunakan.
d. Blum
Sama halnya dengan Roemer, Blum juga membedakan ruang lingkup evaluasi atas enam
macam, yakni:
- Penatalaksanaan program.
- Pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan.
- Efektivitas program.
- Efisiensi program.
- Keabsahan hasil yang dicapai oleh program.
- System yang dipergunakan untuk melaksanakan program.

Ref: azwar azrul. 1996. Pengantar administrasi kesehatan Edisi 3. Jakarta: Binarupa
aksara

Anda mungkin juga menyukai