Anda di halaman 1dari 8

MONITOR CRT

Ferdinand Braun Penemu CRT


Karl Ferdinand Braun dianggap sebagai salah satu ilmuwan Fisika yang sangat
berpengaruh dalam terciptanya benda-benda elektronik seperti Televisi dan Komputer.
Bahkan pada tahun 1909 ia bersama Gugliemo Marconi berhasil mendapatkan penghargaan
Hadiah Nobel dalam bidang Fisika. Braun lahir pada tanggal 6 Juni 1850 di Fulda, wilayah
Eelectrorate of Hessen, Jerman. Penemuan Braun yang paling fenomenal adalah Tabung
Sinar Katoda/CRT (Cathoda Ray Tube atau CRT) pada tahun 1897 yang merupakan sebuah
tabung yang kini banyak digunakan dalam layar Televisi, Komputer, Osiloskop dan Monitor
Video. Di Jerman Tabung Sinar Katoda sering disebut dengan Braunsche Rohre (Tabung
Braun), sedangkan di Jepang saat ini lebih dikenal dengan nama Buraun-Kan. Tabung CRT
pertama dirangkai dengan dioda katoda dingin yang merupakan hasil modifikasi dari Tabung
Crookes yang terlapisi Fosfor pada layarnya. Sistem kerja di dalam CRT, elektron-elektron
secara terarah diarahkan menjadi sebuah pancaran elektron. Elektron inilah selanjutnya
difokuskan dengan sebuah alat bernama Defleksi Yoke oleh medan magnet yang
mengarahkan ke posisi Horizontal dan Vertikal untuk menscan permukaan anode. Anode
tersebut sebaris dengan bahan fosfor yang umumnya berdasarkan logam transisi (Rare Earth).
Saat elektron menyentuh bahan material pada layar, maka elektron tersebut akan
menimbulkan cahaya. Namun sebelumnya elektron-elektron harus menembus pelat tipis dan
berlobang (Skrin) untuk memfokuskan tiga bintik warna yakni merah, hijau dan biru. Untuk
selanjutnya monitor CRT dikembangkan oleh ilmuwan Philo Farnsworth dan pada akhir abad
20 dipakai seluruh pesawat Televisi serta akhirnya menjadi dasar dari perkembangan LCD.
Tabung Sinar Katoda/CRT (Cathoda Ray Tube atau CRT) temuan Ferdinand Braun di
publikasikan di hadapan para mahasiswa Universitas Starsbourg. Setelah itu ia mulai
mendirikan perusahaan yang dinamai Braun-Siemens Gesellschaft. Penemuan lain yang
berhasil diciptakan Braun adalah Dioda Cats Whisker yang merupakan salah satu jenis dioda
kontak titik. Dioda Cats Whisker ini kadang-kadang disebut dengan Detektor Kristal.
Susunannya terdiri dari kawat berbahan logam tipis dan tajam yang ditekan pada sebuah
Kristal semikonduktor yang biasanya adalah sepotong batu bara atau galena. Penggunaannya
adalah pada penerima Radio Kristal setelah dikembangkan oleh Jagadish Chandra Bose dan
beberapa peneliti Radio lain.
Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar katoda.
Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor dengan cara memancarkan sinar elektron
ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan
diperlemah untuk sisi gelap. Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding
dengan kedua teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup
baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan
memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.
Monitor CRT pertama (Cathode Ray Tube) dikembangkan untuk menerima siaran
televisi. Milestone-nya adalah tabung televise pertama dari Wladimir Kosma Zworykin(1929)
full electronic frame rate dari Manfred von Ardenne (1930), dan pengembangan tabung sinar
katoda pertama yang dapat direproduksi oleh Allen B. Du Mont (1931).
Pada generasi awal komputer, belum menggunakan monitor khusus seperti sekarang
ini. Komputer waktu itu terhubung dengan TV keluarga sebagai layar penampil dari
pengolahan data yang dilakukannya. Yang cukup menjadi masalah adalah bahwa resolusi
monitor TV saat itu hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horisontal pada layar.
Monitor khusus untuk komputer dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada awalnya memiliki
resolusi 80 X 25 dengan kemampuan warna green monochrome. Monitor ini sudah mampu
menampilkan hasil yang lebih terang, jelas dan lebih stabil. Pada generasi berikutnya muncul
mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki 720x350. Selanjutnya di awal tahun 1980-an
muncul jenis monitor CGA dengan range resolusi dari 160x200 sampai 640x200 dan
kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna. Monitor EGA muncul dengan resolusi yang
lebih bagus yaitu 640x350.
Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya munculnya generasi komputer Windows.
Semua jenis monitor ini menggunakan digital video - TTL signals dengan discrete number
yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor
memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang dimiliki.
Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari
sebuah Personal Computer menjadi nyata. VGA dan generasi-generasi yang berhasil
sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard analog video dengan sinyal
R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan continuous voltage dan continuous range pada
pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan
intensitas yang tinggi.

Kelebihan Monitor CRT
1. Warna lebih akurat dan tajam
Monitor CRT memiliki warna yang akurat atau hampir sama dengan aslinya. Karna alasan ini
lah para desainer dan editor foto lebih suka menggunakan CRT dibanding LCD. Selain itu,
gradasi warna pada monitor CRT masih lebih baik dibanding LCD. Kelebihan soal akurasi
dan gradasi warna pada monitor CRT dapat terlihat jika digunakan untuk membuat disain
yang kaya warna atau bermain game dengan resolusi tinggi.
2. Resolusi monitor fleksibel
Monitor CRT dapat menggunakan berbagai variasi resolusi tanpa mengalami penurunan
kualitas gambar. Sehingga bagi para gamer pas-pasan lebih baik menggunakan CRT karena
resolusi game dapat diturunkan tanpa mengorbankan kualitas tampilan.
3. Perawatan mudah, jika rusak dapat di servis
Perawatan monitor CRT masih lebih mudah dibanding LCD, LCD perawatanya harus ekstra
hati-hati. Selain itu, jika monitor CRT rusak masih dapat diservis, sedangkan LCD rusak
sudah pasti masuk sampah. Selain itu, monitor CRT lebih tahan jika terbentur atau tersentuh
jari tangan pada displaynya.
4. Bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle
Monitor CRT tidak terdiri dari pixel-pixel seperti LCD, sehingga jelas-jelas tidak akan
mengalami dead pixel. Monitor CRT dapat dilahat dari berbagai sisi, tidak seperti LCD yang
bergantung pada spesifikasi viewing angle. Monitor CRT tidak mengenal response time,
sehingga relatif bebas efek ghosting.
5. Harga lebih murah
Kelebihan dari segi harga inilah yang membuat monitor CRT masih populer. Pada ukuran
inch yang sama, dapat dipastikan harga CRT lebih murah dibanding LCD.

Kekurangan monitor CRT
1. Konsumsi listrik
Monitor CRT mengkonsumsi daya listrik 2x lipat dibanding LCD pada ukuran inch yang
sama. Monitor CRT 15 inch mengkonsumsi daya antara 60-70 watt sedangkan LCD ukuran
15 inch hanya mengkonsumsi daya maksimal 35 watt. Semakin besar ukuan diagonak
monitor, semakin besar pula konsumsi dayanya. Monitor CRT 17 inch real flat menkonsumsi
daya hingga 100watt!
2. Bergantung pada refreshrate
Agar mata tidak lelah mengunakan monitor CRT, gunakan refreshrate diatas 70hz. Monitor
saya sie mentok di 1024768 @70hz, cukup membuat lelah mata jika didepan monitor lebih
dari 4 jam. Monitor CRT high end mampu menawarkan refreshrate hingga 120hz bahkan
lebih. Makin tinggi makin baik tentunya. Hal ini tidak berlaku bagi monitor LCD.
3. Radiasi lebih besar
Tidak dapat dipungkiri, monitor CRT memancarkan radiasi yang lebih besar dibanding
monitor LCD. Radiasi ini memiliki dampak negatif bagi mata sehingga mata cepat lelah atau
bahkan membuat kepala pusing bagi yang sensitif.
4. Rentan distorsi, glare dan flicker
Ini adalah masalah klasik bagi monitor CRT. Efek distorsi akan terlihat saat kita menggambar
lingkaran dengan menggunakan coreldraw atau software lain. Juka refreshrate terlalu rendah,
menyebabkan monitor menjadi berkedip-kedip (flicker) dan glare (over brightness).
5. Dimensi besar dan berat
Monitor CRT memiliki ukuran yang besar dan berat, sehingga tidak cocok untuk ruangan
sempit, karena banyak makan tempat. Cukup melelahkn jika monitor sering dipindah-
pindahkan karena cukup berat. Bayangin aja bawa monitor CRT 19 inch ke lantai 2
menggunakan tangga, cukup berat dan melelahkan bukan?
Karena banyak kelemahannya, 33 tahun kemudian, seorang ahli kimia dari Austria, Friedrich
Reinitzer menemukan teknologi monitor LCD, yang merupakan gabungan antara CRT dan
LCD.




















MONITOR LED
LED adalah singkatan dari Light Emiting Dioda, merupakan komponen yang dapat
mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya
juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang
sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat
agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada
semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang
berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.Pada saat ini warna-warna cahaya
LED yang banyak ada adalah warna merah, kuning dan hijau.LED berwarna biru sangat
langka.
Pada dasarnya semua warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan
tidak efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus
maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-
macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong. LED dibuat agar lebih efisien jika
mengeluarkan cahaya, emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium,
arsenic dan phosporus, Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda
pula. Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna merah, kuning
dan hijau, harganya setengah lebih mahal dari monitor LCD.

Cara Kerja Monitor LED
LED menggunakan cahaya pancaran diode (light emitting diode) sebagai sumber
cahaya televisi. LED menggunakan diode untuk membuat banyak vibrant dan image yang
berwarna-warni. Warna hitam akan menajdi benar-benar hitam, bukan hitam abu-abu, dan
warna LED lebih realistic dibandingkan televisi LCD. Televisi LED memiliki kontras rasio
500,000:1, juga refresh rate yang tinggi.

Fakta-Fakta dari LED Monitor :
1. Kualitas warna gambar seni.
2. Menghemat energy 40 persen dibandingkan televisi LCD dengan ukuran yang sama
3. Bebas merkuri dan desain yang sangat tipis sehingga ramah terhadap lingkungan karena
tidak ada merkuri.
4. Harga sekitar 20 hingga 30 persen lebih mahal.
5. Tebal televise LED sekitar sepertiga tebal LCD dengan ukuran yang sama,
6. Sedangkan bobotnya biasanya separuh dari LCD.
7. Monitor LED menggunakan dioda memancarkan cahaya.
8. Backlighting yang mempengaruhi kualitas gambar secara substansial dan cahaya
ditumpahkan oleh LED menawarkan kualitas gambar yang superior dibandingkan dengan
LCD.
9. Layar LED memiliki waktu respon lebih cepat sebagai dibandingkan dengan LCD. LED
dapat merespon dalam waktu kurang dari 0,01 ms.
10. Monitor LED adalah pilihan yang lebih baik bagi pengguna gamers dan aplikasi grafis
serta orang-orang yang menghabiskan waktunya berlama-lama di depan komputer
desktop.
11. Layar LED mampu menjadi lebih ramping dan ringan dibandingkan dengan monitor
LCD.
12. Dari sudut pandang umur panjang, layar LED bisa menjalankan 100 ribu jam.

Kelebihan Monitor LED
Konsumsi listrik yang lebih hemat dibandingkan dengan LCD
Kontras gambar yang sangat tajam hingga jutaan pixels
Usia pemakaian LED lebih pajang
Dimensi monitor yang sangat tipis
Pencahayaan lebih baik dibandingkan LCD

Kekurangan Monitor LED
Harga lebih mahal dibandingkan LCD
Layar LED yang lebih tipis cenderung lebih sensitive

Perbedaan LED dan LCD
Serupa tapi tak sama. Itulah yang bisa kita gambarkan saat melihat LED dan LCD
Monitor. Namun, bagi sebagian orang yang awam terhadap alat-alat teknologi akan sulit
membedakannya. LED dan LCD sering kita jumpai saat kita mengunjungi toko-toko
elektronik maupun komputer karena digunakan sebagai layar monitor.

Monitor LED (Light Emitting Diode) memiliki teknologi yang sama dengan LCD.
Perbedaan secara fisik pada LED komputer umumnya terletak pada bentuknya yang lebih
ramping / tipis. Pada beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang lebih lengkap
dibandingkan LCD, seperti kemampuan digital touch screen, Digital TV internet, Digital TV
tuner. Sedangkan perbedaan secara umum antara LED dan LCD hanya terletak pada sistem
pencahayaannya yang menggunakan teknologi LED backlight. Berbeda dengan LCD yang
menggunakan CCFL Backlight (lampu neon berjenis fluorescent), monitor LED mampu
menghemat konsumsi listrik hingga 50 70% dibandingkan dengan LCD dengan
kemampuan menghasilkan gambar yang sangat tajam.

Ada pula yang mengatakan perbedaan LED dan LCD adalah sebagai berikut:
LCD lebih rendah radiasinya
LCD lebih hemat energy
LCD lebih compact
LCD adalah teknologi paling populer yang dipakai di TV, ponsel, dan juga monitor
komputer layar datar. Namun sesungguhnya LCD tidaklah menyajikan image dengan
kualitas terbaik.

Anda mungkin juga menyukai