Anda di halaman 1dari 26

NEMATODA

CIRI-CIRI UMUM :
1. mempunyai saluran pencernaan dan rongga badan, rongga badan tersebut dilapisi
oleh selaput seluler sehingga disebut SPEUDOSEL atau PSEDOSELOMA.
2. Potongan melintangnya berbentuk bulat, tidak bersegmen dan ditutupi oleh kutikula
yang disekresi oleh lapisan hipodermis (lapisan sel yang ada dibawahnya).
STR!TR "#"T$%&
S&ST'% &#T'(%'#, permukaan luar tubuh cacing diselubungi oleh kutikula yang
merupakan ikatan paling sedikit tersusun oleh ) macam protein dan dapat dibedakan
men*adi + lapis mulai dari permukaan secara berturutan adalah sebagai berikut , korteks,
matriks dan basal. -ibawah integumen adalah hipodermis dan lapisan otot.
SISTEM DIGESTI, dimulai dari mulut pada u*ung anterior tubuh yang dikelilingi oleh
bibir, stoma atau rongga bukal.mulut (tidak selalu ada), eso/agus, katup eso/agointestina,
intestinum atau mesonteron, sekum (ada.tidak), rektum (cacing betina) dan kloaka
(cacing *antan) dan anus.
SISTEM SYARAF, se*umlah ganglia dan syara/ membentuk cincin yang mengelilingi
ismus eso/agus, dari cincin syara/ tersebut keluar 0 batang syara/ menu*u ke anterior dan
1 ke posterior.
SISTEM REPRODUKSI, *enis kelamin kebanyakan nematoda adalah terpisah
(uniseksual). Pada cacing *antan terdiri dari satu atau kadang2kadang dua testis tubuler.
Secara berturutan setelah testis, 3as e/erens, 3esikulum seminalis (sebagai tempat
menyimpan sperma), 3as de/erens dan terakhir kloaka. -isebelah dorsal kloaka
ditemukan kantung spikulum yang biasanya ditemukan 1atau 2 atau tidak spikula (alat
untuk kopulasi).
-isekeliling anus ditemukan beberapa papila yang kadang2kadang bertangkai serta
susunan berbeda pada setiap *enis cacing.
'kor cacing *antan dapat dibedakan men*adi dua tipe , yaitu yang berupa sayap yang
terbentuk dari kutikula sepan*ang ekor cacing dan tidak terlalu melebar disebut ALA
CAUDAL sedangkan yang melebar membentuk bentukan yang disebut BURSA
(ber/ungsi untuk memegang cacing betina saat kopulasi).
24
Sistem reproduksi cacing betina terdiri dari 2 atau 1 o3arium tubuler, berikutnya masing2
masing o3iduks, uterus (bagian uterus ada yang meluas membentuk 56 Reseptakulum
Seminalis 6 yaitu kantung sperma) , 3agina dan terakhir 3ul3a.
S&!7S 8&-P
Siklus hidup cacing nematoda secara umum dapat dibagi men*adi dua ,
". secara langsung , 1. %elalui lar3a in/ekti/ , "ncylostoma sp.
2. melalui telur in/ekti/ , "scaris sp., Trichuris sp.
Telur menetas (diluar tubuh hospes) menghasilkan 71, kemudian melewati dua kali
ekdisis (ganti selubung) men*adi 72 dan 7+. Stadium 7+ disebut stadium in/ekti/, karena
kalau termakan oleh hospes akan berkembang men*adi cacing dewasa. Sedangkan 71
dan 72 walaupun sama2sama termakan tidak akan men*adi dewasa. "da pula 7+ yang
selain in/ekti/ melalui mulut (termakan) bisa pula menembus kulit.
Telur berkembang diluar tubuh hospes, tetapi tidak menetas. 7ar3a in/ekti/ (72) tetap
didalam telur . in/eksi melalui mulut (termakan). contoh , "scaris sp.

9. secara tidak langsung , melalui hospes &ntermidier (8&) -iro/ilaria sp., Thela:ia
sp.
1. Telur menetas atau cacing 3i3ipar dan lar3anya masuk kedalam hospes antara.
Setelah hidup bebas sebentar, misalnya Metastr!"#$us s%. . 8ospes intermidier
termakan oleh hospes de/initi/.
2. Telur tidak menetas dan tertelan oleh hospes antara, misalnya T&e$a'ia s%() a*uaria
s%. 8ospes antara dimakan oleh hospes de/initi/.
+. ;acing 3i3ipar dan lar3anya masuk kedalam darah hospes, dan dihisap oleh hospes
intermidier penghisap darah (nyamuk) tempat tumbuhnya lar3a in/ekti/. Pada waktu
hospes antara menghisap darah hospes de/initi/, lar3a in/ekti/ keluar dari probosis
hospes antara menembus masuk kedalam hospes de/initi/ melalui kulit . misal ,
dir+i$aria s%(
2<
-idalam siklus hidupnya lar3a cacing dalam tubuh hospes dapat mengalami ,
1. %igrasi
a. migrasi melalui pembuluh darah
b. migrasi melalui pembuluh limpatic
2. tidak mengalami migrasi.
ORDO ASCARIDIDA
('#S , "S;"R&S
"scaris adalah *enis cacing gilig yang besar. 9ibirnya mempunyai peninggian bergigi,
tetapi tidak ada interlabia atau sayap ser3ikal. 'kor cacing *antan berbentuk kerucut,
tanpa sayap kaudal tetapi terdapat se*umlah papila.
%$RP$7$(&, cacing "scaris suum berbentuk bulat pan*ang, memiliki kutikula yang
tebal serta memiliki tiga buah bibir pada bagian mulutnya. -ua buah bibirnya terletak
pada bagian dorsal. %asing2masing bibir dilengkapi dengan papillae dibagian lateral dan
sub3entral dan dilengkapi pula dengan sederetan gigi pada permukaan sebelah dalam.
kuran pan*ang tubuh cacing *antanberkisar antara 1)22) cm dengan diameter
penampang lintang + mm. Sedangkan cacing betina dapat mencapai pan*ang 11 cm
dengan diameter penampang lintangnya ) mm.
S&!7S 8&-P
-alam perkembangannya, cacing ". suum melalui dua /ase perkembangan yakni /ase
eksternal (diluar tubuh ternak) dan /ase internal ( di dalam tubuh ternak)
=ase eksternal , dimulai se*ak telur cacing "scaris dikeluarkan bersama dengan /aeses
dari dalam tubuh ternak penderita saat de/ikasi. -i alam luar, pada kondisi lingkungan
yang menun*ang, telur akan berkembang sehingga didalam telur terbentuk lar3a stadium
2>
&. 9ila kondisi tetap menun*ang, lar3a stadium & akan menyilih men*adi lar3a stadium &&
yang bersi/at in/eksius (telur in/ekti/) dan siap menulari ternak babi apabila telur tertelan.
Fase i!ter!a$ dimulai saat telur yang in/ekti/ tertelan oleh hospes de/initi/. -idalam usus
halus, telur in/ekti/ tersebut dicerna oleh en:im pencernaan dan terbebaslah lar3a
stadium &&. 7ar3a && akan menembus dinding usus halus menu*u hati atau lar3a akan
mengikuti peredaran darah 3ena porta menu*u ke hati. Selan*utnya lar3a && tersebut
menembus kapsul hati dan masuk melalui sel2sel parenkem hati untuk selan*utnya ikut
peredaran darah dari hati menu*u ke *antung, paru2paru, dan bahkan dapat menyebar
seluruh organ tubuh. ?ika babi bunting dapat ter*adi i!+e,si %re!ata$. ?uga lar3a dapat
mencapai kelen*ar susu, didalam kelen*ar susu, lar3a cacing akan bersi/at dr-a! (tidak
berkembang lebih lan*ut atau mengalami /ase istirahat ) dan baru akan berkembang
didalam tubuh keturunannya (anak) bila mana sudah lahir dan penularannya melalui air
susu.
-idalam paru2paru lar3a stadium && berkembang men*adi lar3a &&&, kemudian keluar dari
kapiler al3eoli paru2paru menu*u bronchioli, bronchi dan selan*utnyake trachea, pharing
(iritasi ter*adi proses batuk) akhirnya lar3a &&& tertelan dan sampailah kembali ke dalam
usus halus. -i dalam usus halus lar3a &&& menyilih men*adi lar3a &@ dan menyilih untuk
men*adi lar3a @ (dewasa).
;acing betina dewasa dapat menghasilkan telur sebanyak 2AA.AAA butir per har, dan
diduga bahwa seekor cacing ". suum betina dewasa selama hidupnya dapat
menghasilkan telur sebanyak 24 milyard butir. Telur berukuran )A2<A B 1A20A mikron,
berdinding tebal, berwarna kuning kecoklatan serta pada bagian luarnya dilapisi oleh
$a%isa! a$bu-i! yang tidak rata sehingga membentuk ton*olan yang bergerigi (ciri khas
dari genus "scaris ).
8$SP'S -'=&#&T&= -"# PR'-&7'!S&, berparasit pada babi dan predeleksinya
didalam usus halus.
GENUS : PARASCARIS
%erupakan cacing nematodadengan tubuh yang tebal dan bahkan lebih besar dari
"scaris. !etiga bibir tampak *elas dipisahkan oleh alur hori:ontal men*adi bagian
+A
anterior dan posterior. *ung posterior cacing *antan membulat atau berbentuk kerucut
tumpul dengan sayap kaudal kecil. Tidak ada gubernakulum.
SPESIES, Parascaris equorum, berpredeleksi di dalam usus halus kuda termasuk
:ebra dan eCuidae. ;acing *antan pan*angnya 1) D 2< cm dan diameternya +20 mm,
spikulanya sama besar dengan pan*ang 2 D 2,) mm. ;acing betina pan*angnya 1< D )A
cm dengan diameter mencapai < mm. @ul3a terletak 1. 1 anterior tubuh, telurnya
berbentuk agak bulat dengan diameter >21A mikron, kulit tebal berbintik2bintik halus.
S&!7S 8&-P, sama dengan ". suum.
GENUS : TOXOCARA
Dikenal + spesies penting yaitu , Toxocara canis, T. cati dan T. Vitulorum
.Toxocara canis, berpredeleksi dalam usus halus an*ing dan rubah, lebih besar
dari ToEascaris leonina. ;acing *antan pan*angnya mencapai 1A cm dan yang betina
1< cm. Telurnya berbentuk agak bulat berukuran <)2>AB4) mikron dengan dinding
tebal dan berbintik2bintik halus.
!.Toxocara cati, berpredeleksi didalam usus halus kucing. %or/ologinya hampir
sama dengan T. canis, cacing *antan pan*angnya + D 4 cm, spikulumnya tidak sama
besar dan bersayap. ;acing betina pan*angnya 1212 cm. Telur berukuran 0) D 4)
mikron.
".Toxocara #itolurum, berpredeleksi didalam usus halus sapi, kerbau, domba
dan kambing. 9ibirnya lebar pada pangkalnya dan semakin keu*ung menyempit.
;acing *antan pan*angnya mencapai 2) cm dengan diameter ) mm. *ung
posteriornya meruncing dan sering disebut beru*ung paku. ;acing betina pan*angnya
+A cm dengan diameter 0 mm. @ul3a cacing terletak 1.< u*ung anterior tubuh.
Telurnya berukuran 4)2>) B 0A D 4) mikron. S&!7S 8&-P, sama dengan ".
suum
GENUS : TOXASCARIS
;acing dari genus ini hampir sama dengan ToEocara sp., perbedaannya bibir lobulus
anterior terpisah oleh sebuah alur yang dalam dan lobulus tersebut melebar dan pada
u*ungnya berlobus dua.
+1
SPESIES, Toxascaris l$onina, berpredeleksi didalam usus halus an*ing, kucing,
rubah dan berbagai /ilidae. *ung anterior cacing dewasa membengkok ke dorsal, cacing
*antang pan*angnya 2 D 4 cm dengan diameter1,) D 2 mm. Sedangkan cacing betina
pan*angnya 2 D 1A cm, 3ul3anya berada 1.+ anterior tubuh. Telur mempunyai kulit yang
tebal dan halus dengan ukuran ) D <) B 0A D4) mikron.
SI%&US 'I(UP, lar3a && in/ekti/ menetas didalam usus halus, kemudian masuk
kedalam mukosa usus untuk beberapa saat dan akhirnya kembali lagi kedalam usus dan
mengalami perkembangan lebih lan*ut men*adi dewasa.

GENUS : O.YURIS
SP'S&'S , $. eCui., di*umpai didalam usus besar dari bangsa kuda di seluruh dunia.
;acing *antan Pan*ang > D 12 mm dan betina sampai 1)A mm.
%$RP$7$(&, $eso/agus sempit ditengah. Fang *antan mempunyai spikulum 12A D
1)A mikron. 'kor memiliki 2 pasang papilla besar dan beberapa papilla kecil. ;acing
betina muda berwarna hampir putih, agak melengkung dan memiliki ekor pendek dengna
u*ung membulat runcing. ;acing berwarna keabuan atau kecoklatan dengan ekor
langsing. Telur bulat pan*ang, agak mendatar pada u*ungnya dengan sumbat pada satu
u*ungnya. kuran telur >A B 12 mikron.
S&!7S 8&-P
;acing betina dan betina muda hidup di caecum dan colon crasum. Setelah pembuahan,
betina yang dewasa kelamin mengembara ke rectum dan merayap ke luar melalui anus.
Telur dilepaskan dalam gerombolan2gerombolan di kulit daerah perianal. Perkembangan
telur cepat dan men*adi stadium in/ekti/ dalam +2) hari. Telur in/ekti/ dapat mencapai
daerah perianal dan menetas disitu, namun biasanya telur2telur ter*atuh ditanah. Pada
keadaan lembab telur dapat hidup dalam beberapa minggu, tetapi pada kondisi kurang
menun*ang telur akan mati. &n/eksi ter*adi karena menelan telur in/ekti/. 7ar3a in/ekti/
terbebas di dalam usus halus dan lar3a stadium &&& akan di*umpai didalam mukosa
cryptus dari colon dan caecum. 7ar3a stadium 1 akan di*umpai sekitar < D 1A hari setelah
menelan telur. -ewasa kelamin akan dicapai sekitar 12) bulan setelah in/eksi.
+2
GENUS : ASCARI(IA
SP'S&'S , As*aridia "a$$i) ". columbae, ". dissimilis yang predeleksinya di dalam usus
halus ternak unggas seperti ayam, mentog, kalkun, itik dan berbagai burung liar di
seluruh dunia.
)OR*O&OGI , "scaridia galli merupakan cacing berbentuk silinder, berukuran paling
besar pada unggas. ;acingberwarna putih kekuning2kuningan, memiliki tiga buah bibir
yang berukuran sama, eso/agus berbentuk alat pemukul dan tidak di*umpai adanya
bulbus posterior.
;acing *antan pan*angnya )20 cm dan ekornya mempunyai alae kecil yang
dilengkapi dengan sepuluh pasang papillae yang sebagian besar pendek dan tebal.
%empunyai sucker (batil isap ) precloaka dan berbentuk bundar dengan tepi cutikuler
yang tebal. Spikulum tidak sama besarnya, tetapi sama pan*ang berukuran 122,1 mm dan
tidak ada gubernakulum.
;acing betina dewasa berukuran 4,2 D 11,0 cm, bagian ekornya memipih
kebagian u*ung, sedangkan lubang kelamin terletak lebih kearah depan (pertengahan
tubuh).
Telur cacing ". galli berbentuk o3al dengan dinding yang halus, licin, tidak
bersegmen dan belum berkembang saat dikeluarkan. Telur cacing berukuran 4+ D >2 B
1)2)4 mikron. ;acing betina dewasa mengeluarkan telur sebanyak 2)A.AAA butir setiap
hari.
SI%&US 'I(UP
Telur cacing keluar bersama tin*a hospes de/initi/ terin/eksi pada saat de/ikasi. -i alam
luar telur akan mengalami perkembangan yaitu di dalam telur akan terbentuk lar3a, telur
in/eksius (telur dengan lar3a stadium &&) akan dicapai setelah kira2kira 1A hari dan sangat
tahan terhadap pengaruh luar, dan bahkan dapat bertahan selama tiga bulan pada tempat
yang teduh tetapi cepat terbunuh dalam kekeringan, kepanasan dan terkena sinar
matahari langsung.
nggas terin/eksi bila makan.minum yang tercemar telur in/ekti/ atau
termakannya cacing tanah yang sebelumnya menelan telur cacing in/ekti/, transmisi
dapat ter*adi secara mekanik langsung ke dalam usus hospes de/ini/. Setelah telur
in/eksius tertelan, didalam saluran pencernaan hospes de/initi/ , karena pengaruh en:em
pencernaan telur akan menetas dan terbebaslah lar3a stadium &&. Setelah menetas, lar3a &&
++
akan menetapdidalam lumen usus selama < hari dan mengalami ekdisis ( menyilih)
men*adi lar3a &&&, setelah itu lar3a &&& akan masuk kedalam mukosa usus halus sampai
hari ke214 menyilih men*adi lar3a &@ dan akhirnya masuk ke lumen usus dan men*adi
dewasa ( 02< minggu ).
GENUS : 'ETERA%IS
Spesies yang penting adalah heterakis gallinarum, di*umpai didalam caecum dari ternak
unggas, bebek, mentog, angsa dan bangsa burung.
;acing *antan berukuran pan*ang 421+ mm. ;acing betina 1A21) mm. %emiliki alae
lateralis yang besar, dengan eso/agusbulbus yang kuat. 'kor cacing *antan diperlengkapi
alae yang besar, sebuah sucker precloaca yang menon*ol dan membulat serta 12 pasang
papillae. Spikula tidak sama, yang kanan langsing 2 mm, yang kiri memiliki sayap lebar
A,0) DA,4 mm. @ul3a ditengah2tengah tubuh cacing betina. Telur berdinding tebal, halus
dengan ukuran 0)2<A u B +) D 10 mikron.
SI%&US 'I(UP
Telur cacing keluar bersama tin*a saat de/ikasi, kemudian telur cacing diluar tubuh
hospes berkembang men*adi stadium && yang in/ekti/ setelah 11 hari (24
A
;), tetapi
perkembangan biasanya lebih lama sampai beberapa minggu pada suhu yang lebih
rendah. Telur sangat tahan terhadap kondisi lingkungan dan tahan sampai berbulan2
bulan.
9ila hospes menelan telur in/ekti/, lar3a menetas dalam usus halus setelah 122
*am. Sekitar 1 hari kemudian cacing2cacing muda tersebut berada dalam mukosa caecum
dan dapat merusak kelen*ar disitu. -idalam kelen*ar lar3a stadium && berada selama 22)
hari sebelum melan*utkan perkembangan di dalam lumen. Pada 0 hari setelah in/eksi
menyilih men*adi stadium &&&, kemudia pada hari ke21A menyilih men*adi stadium &@
dan pada hari ke21) men*adi dewasa. Periode prepaten adalah 212+A hari setelah in/eksi.
;acing tanah dapat membantu sebagai reser3oir (inang paretenik), dimana dalam
tubuh cacing tanah parasit berada sebagai lar3a stadium &&. &n/eksi ter*adi karena
memakan cacing tanah yang mengandung lar3a stadium &&.
+1
OR(O RA+(ITI(A
GENUS : STRONG,&OI(ES
;acing ini disebut cacing benang, terdapat bentuk bebas di alam dan bentuk parasitik
didalam intestinum 3ertebrata. 9entuk parasitik adalah PART'ENOGENETI% dan
telur dapat berkembang diluar tubuh hospes, langsung men*adi lar3a in/ekti/ yang
bersi/at %arasiti, atau dapat men*adi be!tu, $ar/a bebas yang *antan dan betina.
;acing ini eso/agus pan*ang dan bentuk selindris, 3ul3a terletak pada bagian pertengahan
tubuh posterior, ekor pendek dan telur telah berembrio.
Be!tu, bebas : adanya cacing *antan dan betina dengan eso/agus rabditi/orm, u*ung
posterior cacing betina meruncing ke u*ung 3ul3a terletak di pertengahan tubuh.
Be!tu, %arasiti, : eso/agus /ilari/orm tanpa bulbus posterior, lar3a in/ekti/ dari
generasi parasitik mampu menembus kulit dan ikut aliran darah.
SI%&US 'I(UP
Ter*adi bentuk parasitik sempurna dan non parasitik sempurna dan ter*adi
kombinasi dari kedua bentuk. 9etina parthenogenetik di*umpai terbenam di dalam
mukosa usus halus. 9entuk ini memproduksi telur transparan berdinding tipis yang
dikeluarkan bersama tin*a. (kecuali S. stercoralis, telur ini menetas didalam tin*a dan
lar3a stadium & di*umpai didalam tin*a).
7ar3a stadium & dapat berkembang langsung men*adi lar3a stadium + yang
in/ekti/ -si.lus 'omo/$ni.0, atau berkembang men*adi bentuk *antan dan betina
bebas yang akan dapat memproduksi lar3a in/ekti/ (si.lus 1$t$ro/$ni.). 9ila
kondisi lingkungan menun*ang siklus heterogenik yang dominant dan bila tidak
menun*ang siklus homogenik yang dominant.
Pada siklus heterogenik lar3a stadium & ditrans/ormasikan secara cepat sehingga
dalam 1< *am terbentuk cacing *antan dan betina bebas yang dewasa kelamin. %elalui
kopulasi, betina bebas memproduksi telur yang akan menetas dalam beberapa *am dan
kemudian mengalami metamorposa men*adi lar3a in/ekti/. 8anya satu generasi lar3a
yang diproduksi oleh betina bebas.
Pada siklus homogenik lar3a stadium & cepat mengalami perubahan men*adi lar3a
&&& (in/ekti/) yakni sekitar 21 *am pada suhu 24
A
;. in/eksi pada hospes 3ertebrata ter*adi
dengan menembus kulit, tetapi dapat *uga secara oral dan menembus mukosa
+)
mulut.eso/agus dan dibawa bersama darah ke paru2paru, memecah al3eoli D bronchiole D
bronchus D trachea D pharing dan tertelan. Periode prepaten ) D 4 hari. &n/eksi prenatal
ter*adi pada S. ransomi, pada babi dan S. papillosus pada sapi. -an *uga melalui air susu.
OR(O : STRONG,&I(A
GENUS : STRONG,&US
Terdapat capsulla buccalis bentuk globoid yang berkembang sempurna pada dinding
dorsal. Tetapi anterior capsulla buccalis biasanya memiliki alat kutikuler berbentuk daun
yang disebut *r!a radiata. Terdapat corona radiata eEternal pada lubang mulut dan
corona radiata internal pada dinding sebelah dalam capsulla buccalis. 9ursa pada cacing
*antan berkembang sempurna dan kuat yang memiliki cabang2cabang (alur) yang tipik
didalamnya.
Str!"#$us e0ui!us, di*umpai didalam sekum dan colon bangsa kuda , termasuk
:ebra. Garna cacing abu2abu hitam. !adang2kadang kemerahan karena darah dalam
saluran pencernaan yang tampak. ;acing *antan pan*angnya 202+) mm, yang betina +<2
14 mm, dengan penampang 2 mm. ;apsulla buccalis o3al dan memiliki corona radiata
eEternal dan internal. Pada pangkal dari capsula buccalis terdapat gigi dorsal yang besar
dan dua gigi sub3entral yang lebih kecil. ;acing *antan memiliki dua spikula. @ul3a dari
cacing betina terletak sekitar 12211 mm dari bagian posterior tubuh.
9entuk telur o3al, dinding tipis dan telah mengalami awal segmentasi pada saat
dilepaskan dari tubuh, ukuran telur 4A D <) u B 1A24) mikron.
S%esies $ai! : S( ede!tatus) S( /u$"aris) S( asi!i(
SI%&US 'I(UP
Telur Dtelur keluar bersama tin*a dan telah mengalami awal segmentasi. -inding
telur tipis, terdiri dari lapisan dinding sebelah luar yang terdiri dari bahan chitin dan
membrana 3itellinus di dalamnya. Pada suhu 20 ; terbentuk lar3a stadium & dalam waktu
2A221 *am yang menetas dari telur dan men*adi lar3a stadium bebas. Setelah menetas,
lar3a berada pada stadium &, yaitu bentuk rhabditi/orm. %akanan lar3a adalah bakteri ,
kemudian terus bertumbuh dan menyilih men*adi lar3a stadium &&. 9entuk rhabditi/orm
eso/agus berkurang, kemudian tumbuh men*adi lar3a yang kutikulanya masih tetap
+0
berasal dari stadium sebelumnya dan bersi/at in/eksius. 7ar3a stadium in/eksius tidak
makan bakteri dari alam sekitarnya, tetapi memperoleh makanannya dari granula
makanan yang tersimpan didalam sel2sel intestinum.
7ar3a in/eksius tidak akti/ masuk kedalam tubuh hospes, tetapi tertelan bersama
makanan.
7ar3a stadium in/eksius bersi/at ,
1. geotro/ik negati/ , selalu merayap keatas ke daun2daun rumput dan lain2lain.
2. Phototropic pada sinar lemah, tapi takut pada sinar kuat, sehingga lar3a
merayap naik pada pagi hari dan sore hari atau pada cuaca mendung.
+. %igrasi ter*adi lebih akti/ pada keadaan panas dibanding dingin.
!emampuan hidup lar3a pada pasture tergantung pada kondisi lingkungan yaitu,
kelembaban, suhu dan sinar matahari. !arena persedian makanan terbatas, kondisi yang
mendukung pergerakan maka lar3a lebih cepat mati. Pada musim panas, lar3a tidak dapat
hidup lebih dari + bulan, tetapi pada musim dingin dapat hidup setahun atau lebih.
&n/eksi ter*adi karena memakan lar3a in/eksius dan perkembangan lar3a stadium
in/ekti/selan*utnya yaitu pelepasan dan pergantian kulit yang ter*adi didalam usus halus
hospes.
Pada Strongylus eCuinus, lar3a yang telah berganti kulit, menembus masuk mukosa
sekum dan kolon dan masuk ke sub serosa untuk membentuk nodule disitu. Sebelas hari
setelah in/eksi, terbentuk lar3a didalam nodule. 7ar3a stadium 1 migrasi ke rongga
peritonium, terus ke hati yang berlangsung selama 02< minggu. "ntara 221 bulan setelah
in/eksi, lar3a meninggalkan hati melalui ligamentum hepatika dan pergi ke rongga
peritonium melalui pankreas. Setelah 11< hari dari saat in/eksi, terbentuk lar3a stadium )
dan menu*u ke sekum dan kolon. Periode prepaten adalah 20A hari.
GENUS : 'AE)ONC'US
MORFOLOGI , ;acing 8aemonchus contortus merupakan cacing lambung yang
besar, sehingga disebut *uga cacing 1 Barber%$e6 , cacing lambung berpilin atau cacing
kawat pada ruminansia. ;acing 8. contortus berpredeleksi didalam ab-asu- kambing,
sapi, kambing dan ruminansia lain.
+4
;acing *antan pan*angnya 1A22A mm diameter 1AA mikron, berwarna merah
terang serta memiliki spikula dan bursa. 9ursanya ditemukan di bagian posterior tubuh
tersusun oleh dua lobus lateral yang simetris dan satu lobus dorsal yang tidak simetris,
sehingga membentuk percabangan seperti &uru+ Y dan berwarna mengkilat.
;acing betina mempunyai ukuran lebih pan*ang dari cacing *antan yaitu 1<2+A
mm dengan diameter )AA mikron, nampak adanya anyaman2anyaman yang membentuk
spiral antara organ genital ($3arium) yang berwarna putih dengan usus yang berwarna
merah karena penuh berisi darah, sehingga akan nampak berwarna merah puti secara
berselang seling. %empunyai 6 =la/ anterior6 yang menutupi permukaan 3ul3a yang
umumnya besar dan menon*ol. ;acing betina dewasa mampu bertelur sebanyak ).AAA D
1A.AAA butir setiap hari. Telur berbentuk lon*ong dan berukuran 4A2<) B 11 D1< mikron
yang pada saat keluar bersama tin*a, perkembangan telur telah mengalami stadium
morula (didalam telur telah mengandung 102+2 sel).
SI%&US 'I(UP
Telur cacing dikeluarkan bersama /aeses dari hewan penderita ke alam bebas,
setelah 21 *am pada lingkungan yang mendukung (suhu dan kelembaban) akan segera
menetas dan terbebaslah lar3a stadium &. Pada kondisi yang tetap mendukung lar3a &
akan ekdisis men*adi lar3a &&, kemudian akan men*adi lar3a &&& yang in/ekti/. 7ar3a &&&
akan merayap keatas daun atau rumput2rumputan serta dapat bertahan hidup untuk
beberapa minggu D bulan *ika kondisi tetap menun*ang.
?ika lar3a in/ekti/ dimakan hospes de/initi/ melalui rumput yang tercemar, maka
selan*utnya menyilih men*adi lar3a &@ dan menempel pada mukosa abomasum untuk
menghisap darah. 7ar3a &@ akan mengalami penyilihan yang terakhir men*adi cacing
muda yang berpredeleksi didalam abomasum serta menghisap darah. ;acing betina
sudah dapat bertelur dalam waktu 1< D 21 hari setelah in/eksi.
Spesies lain ,
1. 8. placei , berpredeksi didalam lambung sapi, tetapi *uga mengin/eksi domba dan
ruminansia lain. %or/ologi sangat mirip dengan 8. contortus hanya spikulum cacing
*antan lebih pan*ang dengan kait2kait terminal pan*ang *uga, sedang cuping 3ul3a
cacing betina bentuknya mengecil seperti bintil.
2. 8. similis, mengin/eksi lambung sapi dan kadang2kadang domba.
+<
GENUS : OESOP'AGUSTO)U)
)OR*O&OGI, ;acing ini memiliki capsula buccalis silindris dan sempit. %emiliki
corona radiata. %empunyai bursa terdiri + lobi dan ada spikula. %erupakan parasit pada
caecum dan colon pada ternak sapi, kambing, domba, babi dan kera. Sering disebut
cacing nodular, sebab lar3a cacing membentuk nodular pada intestinum.
$. columbionum , di*umpai pada colon domba, kambing, unta. ;acing *antan
Pan*ang 12210,) mm. -an betina sekitar 1)221,) mm, dengan penampang sekitar A,1)
mm. kuran telur berkisar 4+2+> B +121) mikron.
$. radiatum , di*umpai didalam colon sapi, kerbau dan :ebu. ;acing *antan
pan*ang 11214mm dan betina 10222 mm.
$. dentatum , di*umpai di dalam usus besar babi.
SI%&US 'I(UP
Telur keluar bersama tin*a hospes . di luar tubuh perkembangan stadium bebas
sama dengan Strongylus sp. Stadium in/ekti/ dicapai pada kondisi optimum dalam
waktu 024 hari. Setelah ditelan lar3a in/ekti/ mengalami pergantian kulit dalam usus
halus dan sehari setelah in/eksi lar3a menembus dinding usus yakni pylorus sampai ke
rectum. !ondisi selan*utnya ter*adi didalam muskularis mukosa yaitu 12) hari setelah
in/eksi dan lar3a tumbuh sampai sekitar 1,) D2,) mm setelah )24 hari, lar3a kembali
masuk kedalam lumen intestinum dan migrasi kecolon. -isitu mengalami ekdisis ke
empat dan berubah men*adi cacing dewasa. Telur tampak pertama pada tin*a penderita
setelah 11 hari in/eksi. Sebagian lar3a dapat tinggal menetap dalam mukosa dalam waktu
yang lebih lama pada anak domba.
GENUS : STEP'UNURUS
)OR*O&OGI
;acing in memilki capsul bukalis berbentuk cawan, berisi gigi2gigi. Spesies yang penting
yaitu Ste%&urus de!tatus yang merupakan cacing gin*al pada babi. -i*umpai didalam
*aringan lemak perirenal, Pars pel3ina dari gin*al dan dinding ureter. !adang2kadang
sebagai parasit eratika pada hati dan alat2alat abdomen lainnya serta alat2alat di rongga
+>
thorak. Parasit ini tersebar di wilayah tropis dan sub tropis. ;acing *antan pan*angnya
2A2+A mm, cacing betina +A21) mm. Fang betina 2 mm lebarnya. ;apsula bukalis
berbentuk cawan dengan dinding tebal dengan 0 gigi tebal pada dasarnya. 9ursa pada
*antan kecil dengan alur yang pendek. !edua buah spikula sama pan*ang. @ul3a terletak
dekat dengan anus. Telur berbentuk elips berdinding tipis dengan ukuran >A212A u B 1+2
4A mikron.
S&!7S 8&-P
;acing dewasa biasanya hidup berkumpul didalam atau dekat gin*al di tempat
Hperhubungan dengan ureter dan telur dikeluarkan bersama urine hospes. Pada stadium
ini embrio didalam telur terdiri sekitar +2201 sel. Perkembangan lar3a stadium
prein/ekti/ sama dengan Strongylus sp. Pada suhu optimal 20 ;, telur menetas setelah
212+0 hari dan lar3a mencapai stadium in/ekti/ 1 hari setelah mengalami dua kali ekdisis.
&n/eksi ter*adi %er-s atau -e$a$ui ,u$it. Ca*i!" ta!a& dapat bertindak sebagai
pembawa penyakit. 7ar3a in/ekti/ dapat berkumpul dalam masa e-eb*#te dari cacing
tanah dan dapat hidup disini selama beberapa minggu atau bulan. !ulit pembungkus
lar3a in/ekti/ segera akan lepas setelah in/eksi dan ecdisis ketiga ter*adi setelah 42 *am
kemudian, yaitu pada dinding lambung atau kulit atau otot2otot abdominal setelah in/eksi
perkutan.
-ari kedua *alan in/eksi, lar3a menu*u ke hati. 9ila in/eksi per oral melalui pembuluh
darah porta dan dicapai sekitar + hari, dan bila perkutan melalui paru2paru dan sistem
sirkulasi dalam 1A hari. -ari hati mengembara dibawah kapsul hati dan menembus
kapsul hati mencapai rongga peritonium. !emudian mencapai *aringan perirenal dan
menembus dinding ureter, serta membentuk cyste yang melan*ut menghubungkan diri
dengan ureter.
GENUS : +ONUSTO)U)
)OR*O&OGI
%erupakan cacing kait yang di*umpai didalam usus halus domba, kambing, sapi dan
kerbau diseluruh dunia. *ung anterior cacing melengkung kearah dorsal, sehingga
capsula bukalis membuka ,eara& a!ter drsa$ dan memiliki sepasang papan chitine
pada tepi 3entral. -i dekat dasarnya terdapat sepasang gigi sub 3entral yang kecil. Tidak
1A
mempunyai gigi dorsal didalam capsula bukalis. 9ursa berkembang dengan baik dan
memiliki lobus dorsalis yang asimetris. *ung telur tumpul membulat dan sel2sel
embrional tampak sebagai granula yang berwarna gelap.
SP'S&'S , 9. trigonocephalum di*umpai didalam usus halus domba dan kambing
9. phlebotomum di*umpai didalam usus halus sapi.
SI%&US 'I(UP
Perkembangan telur sama seperti Strongylus sp. &n/eksi ter*adi melalui makanan atau
minuman yang tercemar lar3a in/ekti/ (lar3a stadium +) dan dapat *uga melalui kulit.
Setelah in/eksi melalui kulit, lar3a melan*ut mengikuti peredaran darah menu*u ke paru2
paru dan disini ter*adi ekdisis yang ketiga. 7ar3a stadium keempat, memiliki capsula
bukalis dan mencapai usus halus setelah 11 hari. Periode prepaten +A2)0 hari.
7ar3a in/ekti/ tidak tahan terhadap kering. &n/eksi umumnya di*umpai didalam pasture
yang terus menerus basah.
GENUS : S,NGA)US
)OR*O&OGI
Speies yang penting Syngamus trachea, di*umpai di dalam trachea mentog, ayam, bebek,
angsa dan berbagai burung diseluruh dunia. 9erwarna merah tua dan selalu berada dalam
keadaan kopulasi. ;acing *antan pan*ang 220 mm, yang betina )22A mm. 7ubang mulut
lebar, tanpa corona radiata. ;apsula bucalis bentuk cawan berisi 021A gigi2gigi kecil pada
dasarnya. 9ursa cacing *antan memiliki alur pendek dan kuat. Telur ukurannya 4A21AA
B 1+21< mikron, memiliki operculum tebal pada kedua u*ung.
SI%&US 'I(UP
Telur cacing pada umumnya dibatukkan keatas dan ditelan masuk alat pencernaan,
kemudian keluar tubuh bersama tin*a. 7ar3a in/eksius terbentuk didalam telur setelah
keluar dari dalam tubuh. Pada kondisi optimal yaitu kelembaban tinggi dan suhu optimal
dibutuhkan waktu + hari, pada kondisi lapangan dibutuhkan waktu 1 sampai 2 minggu.
-idalam telur lar3a ekdisis dua kali dan lar3a in/ekti/ dapat menetas dari telur, namun
pada umumnya in/eksi ter*adi dengan menelan telur yang mengandung lar3a in/ekti/.
7ar3a yang menetas dapat tertelan oleh cacing tanah, siput, kumbang, kutu dan
11
arthropoda lainnya dan mengkista disitu. "rthropoda dan cacing tanah dapat sebagai
inang paratenik.
7ar3a yang menetas dari telur, didalam usus akan menembus dinding usus, ikut
aliran darah sampai ke paru2paru, dicapai selama 0 *am. 'cdisis berikut ter*adi + hari
setelah in/eksi . ecdisis terakhir ter*adi hari keempat atau kelima dan cacing muda
migrasi dari al3eoli ke bronchioli yang lebih besar dan copulasi disini. Trachea dicapai
setelah 4 hari dan periode prepaten 14 D 2A hari setelah in/eksi.
GENUS : ANC,&OSTO)A
)OR*O&OGI
;acing "ncylostoma sp. ?uga dikenal dengan cacing tambang. ;acing dewasa
berukuran relati/ kecil, berbentuk silinder, kaku, berwarna putih kelabu atau kemerahan
tergantung banyaknya darah yang ada didalam saluran pencernaannya. *ung anterior
cacing melengkung kearah dorsal dan celah mulut mengarah ke antero dorsal. ;apsul
buccalisnya dalam dengan 12+ pasang gigi pada tepinya dan lancet segitiga 6 Trianguler 6
atau gigi dorsal yang berada didalamnya.
;acing *antan berukuran pan*ang >212 mm, mempunyai alat kelamin tunggal,
dimana bursa cacing *antan mempunyai kerangka yang bentuknya sempurna dan
sepasang spikulum sama besar yang pan*angnya sekitar A,> mm, terdapat gubernakulum
bermuara pada kloaka yang terletak pada bursa tersebut. Testis terdapat hanya satu,
berbentuk seperti tubulus yang dimulai kira2kira disebelah anterior dari kelen*ar air mani
yang ber*alan ke anterior sampai sebatas kelen*ar cer3icalis anterior, kemudian berbalik
kebelakang membentuk saluran yang berkelok2kelok sampai dipertengahan tubuh
cacingdan kemudian tubulus melebar membentuk 3esicula seminalis. Saluran reproduksi
ini kemudian dilan*utkan dengan duktus e*akulatorius. "da sepasang spikula yang *uga
bermuara pada kloaka ber/ungsi untuk mengarahkan pancaran air mani kedalam saluran
reproduksi cacing betina, sedangkan bursa kopulatrik ber/ungsi untuk memegang tubuh
cacing betina pada saat kopulasi.
;acing betina berukuran pan*ang 1)21< mm, alat kelaminnya berpasangan,
dimana 3ul3anya terletak kira2kira di 1.+ posterior tubuhnya. terus dan o3arium cacing
12
betina mempunyai bentuk yang berkelak2kelok dan dilan*utkan dengan o3iduct. Sel telur
yang dibuahi akan mengalami perkembangan dengan *alan pembelahan sel, selan*utnya
akan dikeluarkan dari tubuh cacing setelah memiliki 22< selbersama tin*a saat de/ikasi.
Telur cacing berbentuk o3oid dengan u*ung membulat atau tumpul, terbungkus dari
dinding telur yang tipis dengan ukuran )024) B +1214 mikron.
SIKLUS 2IDUP
;acing "ncylostoma sp. %engeluarkan telur bersama /eses saat de/ikasi, pada
lingkungan yang mendukung (suhu 2+ D +A
A
; tanah berpasir dan basah, kelembaban
tinggi).didalam telur akan terbentuk lar3a &. Setelah 122+0 *am, telur yang mengandung
lar3a & akan segera menetas dan terbebaslah lar3a & yang mempunyai bentuk eso/agus
yang rhabditi/orm berukuran 24) mikron serta meman/aatkan sisa organik dan bakteri
sebagai bahan makanan.
7ar3a & akan segera memasuki /ase lethargi (istirahat) dan selan*utnya menyilih men*adi
lar3a && yang eso/agusnya sudah kelihatan lebih langsing, setelah )2< hari akan
mengalami penyilihan lagi dan men*adi lar3a &&& (in/ekti/) dengan eso/agus /ilari/orm.
9aik lar3a && dan lar3a &&& sumber makanan sama dengan 7ar3a &.
;ara penularan cacing ini dengan $ar/a i!+e,ti+ melalui ,
1. Per Doral. &n/eksi ter*adi karena tertelannya lar3a &&& bersama makanan atau
minuman. Setelah berada didalam saluran pencernaan, lar3a &&& akan segera
memasuki kelen*ar lambung atau krypta liberkun dan setelah + hari lar3a &&& akan
mengalami penyilihan men*adi &@ dan kembali bermigrasi ke lumen usus. Setelah
beberapa hari lar3a &@ akan mengalami penyilihan sekali lagi dan berkembang
men*adi cacing muda.
3( Per2kutan (penetrasi kulit), lar3a in/ekti/ (7+) yang akti/ akan menembus kulit atau
mukosa rongga mulut, selan*utnya bersama aliran darah mencapai *antung dan
selan*utnya masuk ke paru2paru. -i dalam paru2paru sebagian besar lar3a + akan
tertahan kapiler paru2paru, selan*utnya menembus kapiler dan masuk ke dalam
al3eoli. setelah berada di al3eoli lar3a + menyilih men*adi lar3a 1, selan*utnya
bermigrasi ke bronchiolus, bronchus, trachea, pharing dan akhirnya karena batuk
lar3a 1 tertelan dan sampai di usus halus. -i dalam usus halus mengalami ekdisis
men*adi cacing muda. ;acing dewasa akan ditemukan setelah 14 hari setelah
in/eksi.
1+
+. Pre2natal. Pada hospes de/ini/ bunting in/eksi ter*adi karena lar3a + yang berada pada
aliran darah dapat melehati placenta dan akhirnya mengin/eksi /oetus. 7ar3a + akan
mengalami /ase istirahat didalam usus /oetus sampai dilahirkan. Setelah anak lahir
lar3a + baru melan*utkan perkembangannya men*adi cacing dewasa.
4( 7aktogenik. &n/eksi pada anak ter*adi karena anak menyusu pada induknyadan lar3a
yang berada di dalam kelen*ar susuakan keluar bersama air susu. Perkembangan
selan*utnya akan ter*adi didalam usus anaknya.
9eberapa spesies cacing "ncylostoma yang mengin/eksi an*ing antara lain : A( *a!i!u-)
A( bra'i$ie!se da! A( *e#$a!i*u-( "dapun identi/ikasi cacing tambang dapat dilakukan
berdasarkan perbedaan mor/ologi (ukuran cacing, susunan gigi (alat pemotong) pada
kapsul bukalis dan pan*ang spikulum pada bursa cacing *antan ) dan ukuran telur cacing.
"da beberapa spesies lain ,
1. ". tubae/orme, predeleksi pada usus halus kucing.
2. ". duodenale, berparasit pada manusia.
GENUS : )ETASTRONG,&US
)OR*O&OGI
;acing ini merupakan cacing paru2paru pada babi. Terdapat dua bibir lateral berlobus
tiga dan tersebar adalah lobus yang ditengah. !apsul bukal sangat kecil, dengan spikula
pada yang *antan pan*ang dan lembut, dengan sayap garis melintang. 'kor berbentuk
kerucut. @ul3a dekat dengan anus. terus paralel. ;acing ini o3iparosa. ;acing *antan
pan*ang 11220mm dan cacing betina 2<20A mm. Telur berukuran 1)2)4 B +<211 mikron
dan telur berembrio ketika dikeluarkan.
Spesies yang penting , M( a%ri) M( sa$-i yang predeleksi pada trakea, bonki dan
bronkiola pada babi.
SI%&US 'I(UP
Siklus hidup cacing ini secara tidak langsung yaitu melalui induk semang antara.
Telur dikeluarkan pada bronkhus dan bronkhiolus, dibatukkan kemudian ditelan dan
dikelurkan bersama tin*a. Telur ini harus dimakan cacing tanah untuk perkembangan
lebih lan*ut. ;acing tanah yang dapat berperan sebagai hospes intermidier antara lain ,
11
Allobophora chloritica, Denroboena rubida, Eisenia austriaca, E. foitida dan Lumbricus
terrestris. 9abi terin/eksi dengan *alan memakan cacing tanah yang mengandung lar3a
stadium +, kemudian lar3a dibebaskan didalam usus halus babi, menembus usus halus
menu*u lim/aglandula mesenterika melalui sistem lim/e. -i tempat tersebut lar3a
menyilih menyilih men*adi lar3a stadium 1, kemudian melalui sistem lim/a dan
peredaran darah menu*u *antung dan paru2paru, menyilih men*adi stadium dewasa.
GENUS : (,CT,OCAU&US
)OR*O&OGI
-yctiocaulus 3i3iparus merupakan cacing paru pada sapi. Predeleksinya pada trakea,
bronki dan bronkiola pada sapi, :ebu, unta dan berbagai ruminansia. Terdapat 1 bibir,
yang dorsal dan 3entral agak sedikit lebih besar dibanding yang lateral. !apsul bukal
sangat kecil dan terdapat cincin tebal, keras disekeliling bagian posterior. Spikula sama
besar, pendek dan kuat. @ul3a cacing betina dekat dengan pertengahan tubuh dan uterus
arahnya berlawanan. ;acing *antan pan*ang 142)A mm, dengan telur berukuran <22<< B
++2+< mikron.
S&!7S 8&-P
;acing dewasa berada didalam paru2paru kemudian mereka mengeluarkan telurnya.
9eberapa telur menetas, kemudian telur.lar3a dibatukkan sehingga dapat tertelan dan
keluar melalui tin*a atau lendir dari hidung atau mulut. 7ar3a menyilih men*adi lar3a
stadium + in/ekti/ yang berselubung. 7ar3a termakan oleh sapi bersama makanan.rumput
kemudian lar3a ini menu*u lim/oglandula mesenterika menyilih men*adi stadium
keempat dan kemudian melalui pembuluh darah menu*u paru2paru dan men*adi dewasa.
Periode prepaten +2< minggu.
OR(O SPIRURI(A
1)
GENUS : (IRO*I&ARIA
)OR*O&OGI
;acing Dirofilaria immitis merupakan cacing *antung pada an*ing yang
berpredeleksi pada 3entrikel kanan *antung, arteri pulmonalis dan 3ena ca3a. 8ewan
yang peka dari cacing ini an*ing, kucing, serigala dan rubah. &n/eksi pada manusia *uga
pernah dilaporkan.
;acing *antan berbentuk langsing, berwarna putih dan berukuran pan*ang1222A
cm dengan diameter A,4 DA,> mm. *ung posterior cacing *antan berbentuk kumparan
spiral dan ekornya memiliki 120 pasang papilla o3oid, dimana satu pasang papilla
terdapat pot kloakal, 2 pasang papilla berbentuk *ari terdapat pada bagian lateral dan
posterior dari lubang kloaka dan +21 pasang papilla berbentuk kerucut terdapat didekat
u*ung ekornya. Spikula kiri berukuran A,+212A,+4) mm, sedangkan yang sebelah kanan
berukuran A,1>2A,22> mm dan tidak memiliki gubernakulum.
;acing betina berbentuk langsing berwarna putih berukuran pan*ang 2)2+A cm
dengan diameter 1 mm. @ul3a cacing betina tempatnya persis dibelakang u*ung
eso/agus. ;acing -iro/ilaria immitis dapat menghisap makanan lewat mulut (peroral)
dan *uga lewat kutikula (trans kutikular) dan sering ditemukan adanya eritrosit didalam
saluran pencernaannya.
7ar3a cacing (-i,r+i$aria) berukuran 2<0 D+AA B 0,1 D4,2 mikron dan bagian yang
lebih pipih dibagian anterior, mikro/ilaria menghisap sari2sari makanan berupa glukosa
dan asam amino (uresil, uredin dan adenosin) lewat kutikulanya.
SIKLUS 2IDUP
;acing betina dewasa mengeluarkan mikro/ilaria kedalam aliran darah.
%ikro/ilaria akan akti/ selama 12+ tahun, akan tetapi tidak mengalami perkembangan
lebih lan*ut, sampai terhisap oleh hospes intermidier (8&) yaitu berbagai *enis nyamuk
(Aedes ae"#%ti) Aedes s$$i*ita!s) *u$e5 sa$i!arius6( Pada saat hospes de/initi/ digigit
oleh hospes intermidier, mikro/ilaria akan ikut terhisap bersama darah , kemudian
berkembang men*adi lar3a && pada tubulus malphigi 8& selama 1A211 hari. Pada hari ke2
11 lar3a && bermigrasi menu*u probosis melewati thorak serta mengalami penyilihan
10
men*adi lar3a &&& yang bersi/at in/ekti/. Pada saat 8& menghisap darah hospes de/initi/,
maka lar3a &&& akan ikut bermigrasi kedalam tubuh hospes. 7ar3a &&& selan*utnya akan
berpredeleksi didalam *aringan subkutan, sub2serosa atau /ascia intermuskuler serta
mengalami 2 kali menyilih yaitu pada hari ke2> 2 ke212 dan pada hari ke210 D ke214
semen*ak in/eksi dan masih dibutuhkan waktu selama 22+ bulan lagi untuk men*adi
dewasa, sehingga mikro/ilaria pertama akan muncul pada aliran darah tepi 0 bulan
setelah in/eksi.
Spesies lain , -iro/ilaria repens, berpredeleksi pada *aringan ikat an*ing, kucing
-iro/ilaria tenuis, berpredeleksi pada *aringan sub kutan racoon.
GENUS : 'A+RONE)A
)OR*O&OGI
8abronema muscae merupakan cacing lambung pada kuda dan sebangsanya.
;acing ini kecil berwarna putih , buccal kapsul berkembang baik dan bentuk ekor cacing
*antan berupa kumparan. @ul3a cacing betina dekat dengan pertengahan tubuh. Pan*ang
cacing *antan 22 mm dan betina +) mm. Telur kecil dan berembrio ketika dikeluarkan.
kuran telur 1A D )A B 1A212 mikron.
SI%&US 'I(UP
;acing dewasa hidup pada lambung dan telur keluarbersama /eses saat de/ikasi
atau dapat menetads dalam usus, kemudian ditelan oleh hospes intermidier dari lar3a
lalat (-us*a da! st-5#s 6 dan parasit berkembang men*adi lar3a + stadium in/ekti/.
7ar3a akan berpindah ke probosis dari lalat dan mengin/eksi host ketika lalat makan
pada luka sekitar mulut atau lalat ter*atuh pada minuman dan makanan. 7ar3a men*adi
dewasa dan bermigrasi ke lambung. Periode prepaten 2 bulan.
GENUS : T'E&A2IA
)OR*O&OGI
Thela:ia sp. %erupakan cacing berwarna putih yang *antan memiliki 11 pasang papilla
prekloaka dan + pasang papilla kloaka. Pan*ang tubuh yang *antan 421+ mm, yang betina
adalah 1221< mm dan bersi/at o3o3i3ipar (bertelur dan mengeluarkan lar3a). ;acing
tidak memiliki memiliki bibir, tetapi tepi anterior rongga mulut terbalik keluar dan
terbagi men*adi 0 lekukan (/eston). 'kor cacing *antan tumpul dan membelok, sedangkan
14
spikulumnya tidak sama pan*ang. ;acing Thela:ia rodisii dan T. gulosa berpredeleksi
didalam ,a!tu!" ,!7u!"ti/a da! sa$ura! air mata sapi , domba, kambing dan kerbau.
SI%&US 'I(UP
Siklus hidup Thelasia sp. "dalah tidak langsung yaitu memerlukan induk semang antara
lalat musca larvipara dan musca confexifrons. 7alat ini tercemar oleh lar3a saat
menghisap air mata sapi penderita. 7ar3a ini kemudian masuk kedalam perut lalat,
menembus /olikel o3arium lalat, disini lar3a berkembang men*adi lar3a 2 dengan
pan*ang badan +,0 D1 mm. Selan*utnya berkembang men*adi lar3a + yang merupakan
lar3a in/ekti/. Perkembangan dalam tubuh lalat memerlukan waktu 1)22A hari. 7ar3a +
selan*utnya meninggalkan /olikel o3arium menu*u bagian mulut lalat dan akhirnya
pindah kepada induk semang de/initi/ dan cacing dewasa akan timbul dalam waktu 2A2
2) hari.
GENUS : OX,SPIRURA
)OR*O&OGI
;acing O5#s%irura -a!s!i berpredeleksi pada membrana nictitan dari bangsa unggas.
Tidak terdapat bibir, ekor yang *antan melengkung. %empunyai 1 pasang papil dan 2
pasang setelah kloaka. @ul3a terletak bagian posterior dari badan dan ukuran telur )A D0)
B 1) mikron. Pan*ang cacing *antan 1A210 mm dan betina 1221> mm.
S&!7S 8&-P
Telur cacing dikeluarkan melalui /eses, kemudian telur ini akan termakan oleh coro
8P#*!s*e$us suri!e-e!sis). "pabila hospes intermidier ini termakan oleh unggas maka
lar3a in/ekti/ akan keluar dan mengembara dari eso/agus, paring dan ductus lacrimalis
dari mata. 7ar3a dapat ditemukan pada mata 2A menit setelah coro in/ekti termakan.
GENUS : ACUARIA
1<
Host : Unggas
Habitat : empedal, proventrikulus dan esofagus
Spesies : A. amulosa !!!!!!! empedal
A. spiralis !!!!!!!!! proventrikulus dan esofagus
)OR*O&OGI
%ulutnya mempunyai dua pseudolabia lateral, terdapat empat kordon yang membentuk
bukit yang ber*alan ke posterior tidak membalik kedepan. *ung posterior *antan
bergulung, 3ul3a terletak sepertiga posterior tubuh. kuran telur 1A21) B 2124) mikron.
Pan*ang *antan 1A211 mm dan betina 1022> mm.
SI%&US 'I(UP
Telur dikeluarkan bersama tin*a dan tertelan oleh hospes intermidier (". hamulosa
22222 belalang (melanoplus) dan ". spiralis 2222222 &sopoda) lar3a akan berkembang
dalam hospes intermidier. 8ost terin/eksi bila memakan host intermidier in/ekti/.
OR(O ENOP&I(A
GENUS : TRIC'INE&&A
2OST : 9abi , tikus, manusia dan mamalia lain (peka), sapi, domba dan kambing
(kurang peka). 7ar3a cacing akan mengkista pada urat daging
bergaris melintang.
2ABITAT : ;acing dewasa pada usus halus sedangkan lar3anya pada urat daging
SPESIES : Trichinella spiralis
)OR*O&OGI
1>
"acing dewasa kecil , tetapi sering muncul dalam *umlah besar, lar3a cacing
menyebabkan e/ek yang serius dengan mengkista pada urat daging. ;acing betina
pan*angnya 1,1 D1,0 mm dan *antan +21 mm, ukuran telur 1A E +A mikron, telur akan
menetas dalam uterus cacing betina (3i3iparosa). 7ar3a ditemukan dalam kista
mikroskopis pada urat daging bergaris melintang . yang *antan mempunyai anus yang
diton*olkan dan sembulan berbentuk kerucut disetiap sisi. Tidak mempunyai spikulum
dan selubung. @ul3a terletak pertengahan eso/agus.
SI%&US 'I(UP
"pabila kista yang in/ekti/ termakan oleh induk semang, maka daging yang
mengandung kista tercerna oleh pengaruh en:im pencernaan dan lar3a cacing akan
terbebas. 7ar3a akan masuk kedalam usus halus dan men*adi dewasa kelamin.. kemudian
cacing *antan dan betina kawin , setelah kawin dacacing *antan segera mati. ;acing
betina akan menembus kedalam mukosa usus melalui glandula liberkhun kedalam ruang
lim/e, disini cacing betina bertelur dan menetas didalam saluran uterus dari cacing. 7ar3a
yang dihasilkan masuk saluran limpe, menembus ductus thoracicus, 3ena ca3a superior
kiri dan kanan *antung, kemudian keperedaran darah yang disebarkan keseluruh tubuh.
Penyebaran lar3a terutama pada urat daging bergaris melintang dan selan*utnya
berkembang pada otot maseter, dia/ragma, inter costae, lidah, larinE dan mata. !adang2
kadang ditemukan pada hati, pankreas dan gin*al. 7ar3a tumbuh sampai berukuran
pan*ang A,< D 1 mm dan diameter +A mikron (10 hari). -inding kiste terbentuk setelah +
bulan dan mulai melingkar dalam kista yang dibentuk oleh *aringan sekitarnya. $tot
disekitar mengalami degenerasi dan pengapuran setelah 02> bulan, tetapi lar3a dalam
kista tetap hidup untuk beberapa tahun (sampai 11 tahun). !ista akan tumbuh men*adi
cacing dewasa dalam usus induk semang berikutnya bila termakan oleh induk semang
tersebut. -aur hidup cacing ini tertutup.
GENUS : TRIC'URIS
)A
'OST : sapi, domba, kambing, babi dan an#ing
'A+ITAT : "aecum
SPESIES :
- T. o3is pada caecum kambing dan domba
- T. discolor pada caecum dari sapi
- T. 3ul3is pada an*ing
- T. suis pada babi
- T. trichiura pada manusia
)OR*O&OGI
;acing ini disebut dengan cacing cambuk dengan salah satu satu u*ung tebal dan
u*ung lainnya pan*ang dan tipis. 9agian anterior pan*ang dan tipis kira2kira dua kali
bagian posterior, u*ung posterior cacing *antan bergulung kedorsal dalam bentuk spiral.
@ul3a terletak antara batas anterior dan posterior. ;acing *antan pan*angnya +A2<A mm
dan betina +) D 4) mm, telur mempunyai kulit tebal kecoklatan dengan dua sumbat
dikedua u*ungnya. kukran telur )A2<A E 21212 u.
SI%&US 'I(UP
Penularan ter*adi secara langsung melalui telur in/ekti/ (72), telur sangat resisten,
perkembangan didalam induk semang berlangsung didalam lumen usus dan massa
prepaten 22+ bulan. ;acing ini melekat pada caecum

GENUS : CAPI&&ARIA
8ost , mamalia dan unggas
8abitat , tergantung spesies
Siklus hidup , secara langsung melalui telur in/ekti/ dan tidak langsung melalui hospes
intermidier.
Spesies pada mamalia ,
)1
1. ;. bo3is pada usus halus dari sapi, domba dan kambing yang penularannya
secara langsung.
2. ;. aerophila pada trachea dan bronchi an*ing dan kucing dengan penularan
secara langsung.
+. ;. plica pada kandung kemih, gin*al an*ing dan kucing, penularan melalui
hospes intermidier cacing tanah.
1. ;. plica pada hati dan gin*al tikus dan kelinci ( langsung ).
Spesies pada unggas ,
1. ;. caudin/lata dan ;. columbae pada usus halus 2222222 cacing tanah (8&)
2. ;. annulata pada tombolok dan eso/agus 22222222222 cacing tanah
+. ;. contorta pada tombolok dan eso/agus 2222222222 langsung.
MORFOLOGI
%irip dengan Trichuris, tetapi ramping keseluruhan. Tubuhnya kapiler dan mempunyai
mulut sederhana. @ul3a cacing betina dekat dengan u*ung eso/agus. !adang cacing ini
mempunyai sebuah spikulum yang selalau ada selubungnya. Pan*ang cacing *antan 11 D
1) mm, betina 1A22) mm. Telur ini mempunyai dua sumbat pada kedua u*ungnya dan
ukuran telur 1+24A B 212+A mikron.
)2

Anda mungkin juga menyukai