Anda di halaman 1dari 17

KALIMAT

EFEKTIF
SARIFAH DWI I.
K11113335
MUHAMMAD ZAFWAN
K11113333
ROFIFAH UZDA
K111133334

KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu
mengungkapkan pikiran atau gagasan sehingga
dapat dipahami dan dimengerti orang lain.
Kalimat yang efektif ditandai oleh adanya
kepaduan unsur kalimat, kelogisan hubungan
antarbagian kalimat, penekanan pada bagian-
bagian tertentu, dan kehematan penggunaan
kata.

CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur subjek
dan predikat.
Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
Menggunakan diksi yang tepat.
Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan
jalan pikiran yang logis dan sistematis.
Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
Melakukan penekanan ide pokok.
Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
Menggunakan variasi struktur kalimat.
Kepaduan Bagian Kalimat
Ciri-ciri kepaduan atau kesepadanan:
Mempunyai struktur jelas.
Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan
dengan tidak menggunakan kata depan: di,
dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang,
mengenai, menurut, dan sebagainya yang
ditempatka di depan subjek.
Tidak terdapat subjek ganda.
Predikat kalimat tidak didahului oleh kata
yang.
Contoh kesepadanan atau kepaduan:
Kepada setiap pengendara mobil di Surabaya
harus memiliki surat izin mengemudi (subjeknya
tidak jelas). Mestinya, setiap pengendara mobil
di Surabaya harus memiliki surat izin
mengemudi.
Tentang kelangkaan pupuk mendapat
keterangan para petani (unsur S-P-O tidak
berkaitan erat). Mestinya, para petani
mendapat keterangan tentang kelangkaan
pupuk.

Kelogisan
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
pembentukan kalimat yang logis, yaitu:
Pemahaman makna kata secara cermat dan
Penempatan kata secara tepat dalam struktur
kalimat
Contoh:
Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya
semua laki-laki.

Penekanan Pada Kalimat
Penekanan dalam kalimat adalah upaya pemberian
aksentuasi, pementingan atau pemusatan perhatian
pada salah satu bagian kalimat, agar bagian yang
diberi penekanan itu lebih mendapat perhatian dari
pedengar atau pembaca.
Penekanan pada bagian-bagian tertentu dalam suatu
kalimat dapat dilakukan dengan berbagai cara tanpa
mengubah makna kalimat secara keseluruhan.
Berikut ini merupakan cara penekanan pada
kalimat:
1. Penempatan Bagian yang Ditonjolkan pada
Posisi Awal Kalimat
Bagian kalimat yang ditonjolkan dalam
bahasa tulis biasanya ditempatkan pada
posisi awal kalimat. Contoh: Dini harus
mengirimkan paket itu secepatnya
(pemusatan perhatian pada subjek sebagai
pelaku).


2. Pengulangan Kata atau Repetisi
Pengulangan kata atau repetisi yakni
mengulang-ulang kata yang dianggap
penting. Yang dapat memperjelas maksud
penulis.
Contoh: Dalam membina hubungan antara
suami istri, antara guru dan murid, antara
orang tua dan anak, antara pemerintah dan
rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan
sikap saling memahami antara satu dan
lainnya.

3. Penggunaan Partikel
Pemusatan perhatian dapat juga diarahkan
dengan menggunakan partikel lah, kah, dan
pun.
Contoh: Dialah yang seharusnya bertanggung
jawab dalam menyelesaikan tugas ini.

4. Menggunakan Pertentangan
Menggunakan pertentangan yakni
menggunakan kata yang bertentangan atau
berlawanan makna/maksud dalam bagian
kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh: Anak itu tidak malas, tetapi rajin.


5. Penekanan Kata dengan Intonasi
Caranya dengan memberi tekanan yang lebih
keras kepada salah satu unsur atau bagian
kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh: Luna membersihkan meja di ruang
tamu.
6. Menggunakan Kata Keterangan
Keterangan penegas yang lazim digunakan
untuk memberikan penekanan adalah kata
memang, apalagi, bahkan, dan lebih-lebih
lagi.
Contoh:
Kikirnya bukan main, bahkan untuk makan
sendiri dia enggan mengeluarkan uang.


7. Menggunakan Kontras Makna
Penekanan dengan kontras makna dilakukan
terhadap kalimat majemuk setara. Makna
klausa pertama dari kalimat tersebut menjadi
terasa lebih tegas karena dikontraskan atau
dipertentangkan dengan makna pada klausa
kedua.
Contoh:
Eva berurai air mata pada saat orang
bergembira ria.

8. Menggunakan Bentuk Pasif
Penekanan dalam bentuk kalimat pasif
dimaksudkan lebih menegaskan peranan
objek penderita.
Contoh:
Ali dan Hasan dimarahi dosen (kalimat aslinya
Dosen memarahi Ali dan Hasan).


Kehematan Penggunaan
Kata
Kehematan adalah penggunaan kata-kata
secara hemat, tetapi tidak mengurangi makna
atau mengubah informasi.
Cara menghemat penggunaan kata:
Menghilangkan pengulangan subjek yang
sama pada anak kalimat.
Menghindarkan pemakaian superordinat pada
hiponimi kata.
Menghindarkan kesinoniman kata dalam
kalimat.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai