BERDASARKAN SNI 13-6606-2001 Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Eksplorasi pada semester VI tahun ajaran 2013/2014 Fakultas Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung
Kelompok I Muhammad Anugrah Fauzi Thayeb (10070110022) Fahri Jeki (1007011002) Shulhan Fasya Wibawa (10070111014) Fariq Akbar Muhammad (10070111036) Riza Imam Wicaksono (10070111063) Vanny Liana Kharisma (10070111104) Shendy Bayu W (10070111132) M. Fadhlan Habib S (10070111149)
PROGRAM STUDI PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2014 M / 1435 H RESUME Tata Cara Umum Penyusunan Laporan Eksplorasi Bahan Galian Berdasarkan SNI 13-6606-2001
A. Istilah dan Definisi Bahan galian adalah segala jenis bahan yang terdapat di alam, baik yang berbentuk padat, cair dan gas, dengan kandungan mineral dan unsur kimia tertentu serta mempunyai nilai ekonomis bila dilakukan penggalian sesuai dengan teknologi yang tersedia. Bahan galian ini merupakan salah satu sumber daya alam non hayati, yang keterjadiannya disebabkan oleh proses-proses geologi. Berdasarkan keterjadian dan sifatnya bahan galian dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu: Mineral Logam. Mineral Industri. Batubara dan Gambut. Untuk mengetahui keterpadatan ,sebaran, kuantitas, dan kualitas dari ketiga macam bahan galian diatas, maka diperlukan kegiatan eksplorasi yaitu kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya penambangan yang terdiri dari beberapa tahap ekslporasi yaitu dimulai dari: Survei tinjau, tahap penyelidikan umum untuk mengidentifikasi darah- daerah yang berpotensi bagi keterdapatan bahan galian pada skala regional, terutama berdasarkan hasil studi regional, diantaranya pemetaan geologi regional, pemotretan uadara dan metoda tidak langsung lainnya, dan peninjauan lapangan pendahuluan yang penarikan kesimpulannya berdasarkan ekstrapolasi dari data yang ada. Prospeksi, tahap penyelidikan umum untuk membatasi daerah potensial endapan bahan galian dengan kategori sumber daya tereka, yang menjadi tahap eksplorasi umum Eksplorasi umum, tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi, berdasarkan indikasi sebaran, perkiraan awal mengenai ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas, untuk mendapatkan sumber daya tertunjuk. Tingkat ketelitiannya harus dapat digunakan dalam penentuan untuk dilakukannya tahap eksplorasi rinci atau tidak Eksplorasi rinci. tahap eksplorasi sebelum dilakukan studi kelayakan tambang, dengan mendeliniasi secara rinci dalam 3-dimensi terhadap endapan bahan galian untuk dapat menentukan sumber daya terukur Setiap tahap eksplorasi harus didokumentasikan dalam bentuk laporan tertulis yang berisi seluruh kegiatan yang telah dilakukan dan hasil yang diperoleh, terutama informasi mengenai keterpadatan, sebaran, kuantitas dan kualitas endapan bahan galian.
B. Persyaratan Umum Standar pelaporan eksplorasi bahan galian ini mengacu pada : SNI 13-4688-1998, Penyusunan Peta Sumber Daya Mineral, Batubara dan Gambut. SNI 13-4691-1998, Penyusunan Peta Geologi. SNI 13-4762-1998, Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan. SNI 13-5014-1998, Klaisifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara. Susunan dan isi laporan eksplorasi bahan galian meliputi ringkasan, tubuh utama laporan dan informasi pendukung. 1. Ringkasan, berisi tentang uraian singkat mengenai gambaran umum pokok bahasan laporan secara informatif dan indikatif. 2. Tubuh utama laporan eksplorasi bahan galian meliputi Pendahuluan, Kegiatan Penyelidikan, Hasil Penyelidikan dan Kesimpulan. a. Pendahuluan ini informasi umum mengenai daerah penyelidikan yang diperoleh dari literatur dan latar belakang pemilihan daerah. Berikut subab yang terdapat pada bab pendahuluan: Latar belakang, mencantumkan pertimbangan geologi, kebutuhan pasar, sosio-ekonomi, kepemilikan, hak guna lahan, izin usaha pertambangan, serta masa berlakunya. Maksud dan tujuan, mencantumkan keterkaitannya dengan tahap eksplorasi dan Daerah serta bahan galian utama dan ikutannya. Lokasi dan kesampaian daerah, mencantumkan daerah secara administratif dan geologis, luas daerah, kesampaian daerah dan peta yang mendukung serta sarana dan prasarana. Geografi, mencantumkan kondisi sosekbud masyarakat, informasi rona lingkungan pada saat kegiatan eksplorasi dilakukan, seperti iklim, topografi, vegetasi, dan tata guna lingkungan. Waktu penyelidikan, mencantumkan waktu dari mulai penyelidikan hingga pelaporan. Pelaksana dan peralatan, mencantumkan jumlah tenaga kerja dan kualifikasinya serta peralatan yang digunakan. Hasil penyelidikan terdahulu, menjelaskan secara singkat mengenai para penyelidik terdahulu dan hasilnya seperti informasi hasil penyelidikan geologi, geofisika, geokimia atau metode lain yang pernah dilakukan di daerah tersebut beserta endapan bahan galiannya. Geologi umum, mencantumkan keadaan geologi secara regional disesuaikan dengan tujuan penyelidikan. b. Kegiatan Penyelidikan, berisi tentang seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan selama penyelidikan, mulai dairi persiapan, pengumpulan data kegiatan di lapangan sampai pengolahan data, termasuk analisis laboratorium, dan penyusunan laporan. Isi pokok masing-masing kegiatan tersebut akan dijelaskan pada subab berikut ini: Persiapan, diuraikan mengenai peralatan dan peta dasar yang digunakan untuk kegiatan lapangan, misalnya peta topografi, peta geologi atau peta-peta hasil penafsiran data penginderaan jauh (foto udara, foto satelit dan foto radar). Pemetaan geologi, membahas mengenai cara-cara yag digunakan dalam pemetaan geologi, misalnya pengukuran lintasan, pengamatan singkapan, pengambilan contoh, penelusuran bongkah, dan sebagainya serta cara pengambilan contoh bahan galian. Penyelidikan Geokimia, membahas metode yang digunakan seperti geokimia endapan sungai, tanah, batuan, pendulangan, dan atau bulk leached extractable gold (BLEG), sesuai dengan tahap eksplorasi yang dilakukan lengkap dengan informasi lokasi (koordinat), jenis contoh dan hasil analisisnya. Penyelidikan Geofisika, membahas mengenai metode geofisika yang digunakan, seperti polarisasi terimbas, potensial diri, seismik, gaya berat, radiometri dsb. Pola dan kerapatan titik pengamatan serta pengukuran lintasan harus dikemukakan secara rinci lengkap dengan informasi lokasi (koordinat) batas wilayah serta luasnya. Sumur-uji, parit-uji, pengeboran, membahas mengenai Maksud dan tujuan serta mekanisme pembuatan sumur-uji, parit-uji, dan pengeboran. Menjelaskan mengenai pola dan kerapatan kedalaman, jenis batuan dan bahan galian, serta informasi lain serta untuk pemboran disertai dengan jenis percontoh yang digunakan. Pengukuran topografi, membahas metode pengukuran, peralatan ukur yang digunakan, proses pengolahan data, dan luas daerah yang diukur, dilengkapi dengan data koordinat dan hasil pengukuran. Penyelidikan lain, jika sudah memasuki tahap eksplorasi yang lebih rinci maka penyelidikan lainnya seperti geoteknik, hidrogeologi, hidrologi, lingkungan, uji coba penambangan, pengolahan, dan sebagainya harus dilaporkan. Analisis Laboratorium menjelaskan nama laboratoium tempat analisis kimia dan fisika harus disebutkan dan sedapat mungkin menggunakan laboratorium yang telah terakreditasi. Analisis laboratorium ini dibedakan menjadi dua yaitu analisis kimia (metode analisis dan pelarutan contoh yang digunakan, Penggunaan kontrol analisis, Jenis unsur dan jumlah contoh yang dianalisis, hasil analisis dan Sertifikat hasil analisis) dan analisis fisika (jensi analisis fisika yang dilakukan, jumlah contoh, untuk batubara, hasil analisis titik leleh abu batubara perlu dicantumkan). c. Pengolahan data, menguraikan secara rinci mengenai metode dan teknik pengolahan data yang digunakan, misalnya dengan cara statistik, menggunakan komputer atau manual. Cara pembuatan dan dasar penafsiran yang dibuat untuk menemukan anomali geofisika, geokimia maupun data mineral berat dan estimasi sumber daya juga harus dijelaskan. Berikut sub bab yang terdapat dalam bab pengelolaan data : Pengelolaan contoh, menguraikan metode pencontohan, pencontohan duplikat, cara preparasi, prosedur pengiriman dari lapangan ke laboratorium dan tempat penyimpanan serta cara pengarsipannya. d. Hasil penyelidikan, bab ini menguraikan seluruh hasil kegiatan penyelidikan yang telah dilakukan, mulai dari pemetaan geologi, penyelidikan geokimia, penyelidikan geofisika dan metode lain yang dilakukan. Berikut ini subab dalam bab hasil penyelidikan : Geologi, menguraikan mengenai geomorfologi, karasteristika litologi, struktur geologi, endapan bahan lain, mineralogi, ubahan batuan di daerah penyelidikan dan keterkaitannya satu sama lain, termasuk model pembentukan bahan galian, model geologi bawah permukaan dan penarikan kesimpulan dan disertai dengan peta-peta hasil penyelidikan yang skalanya disesuaikan dengan tahapan eksplorasinya. Geokimia, menguraikan mengenai keterdaatan dan pola anomali masing-masing unsur , keterkaitan atau hubungan antar unsur dan asosiasinya, penafsiran daerah anomali dalam kaitannya dengan keadaan geologi, sehingga jelas hubungan antara anomali dengan kondisi geologi atau pembentukan bahan galian serta peta anomaly dan hasil analisisnya. Geofisika, menguraikan secara rinci mengenai pengolahan data dan dasar penafsiran yang dibuat untuk menentukan anomaly, kemungkinan kesalahan penafsiran geologi dan bahan galian yang dilakukan untuk mengontrol anomali geofisika disertai peta anomali geofisika dan penampangnya. Sumur-uji, parit-uji, pengeboran mencantumkan korelasi satu sama lain, menguraikan geologi dan bahan galiannya sehingga jelas terlihat gambaran bentuk endapan, penyebaran, dan kesinambungannya (continuity) di bawah permukaan, Informasi mngenai jumlah lubang bor, sumur-uji, parit-uji yang memotong endapan bahan galian serta hasil analisis contoh, peta korelasi antar lubang bor, sumur-uji, dan parit-uji. Endapan Bahan Galian, menjelaskan dengan rinci mengenai keadaan endapan bahan galian seperti tipe, jurus dan kemiringan, sebaran, kesinambungan, bentuk, dan ukurannya, serta penafsiran bahan galian dan hubungannya dengan zona pembentukan bahan galian tersebut disertai dengan peta sebaran bahan galian. Estimasi sumber daya bahan galian menguraikan cara membatasi endapan bahan galian apakah dengan cara interpolasi atau ekstrapolsi yang akan dihitung sumber dayanya,kerapatan titik pengamatan dan contoh dalam meyakinkan kesinambungan endapan bahan galian untuk keperluan korelasi, pemilihan metoda estimasi beserta alasan penggunaannya, klasifikasi sumberdaya cadangan serta peta sumberdaya. e. Kesimpulan, bab ini kesimpulan mengenai hasil penyelidikan dilihat dari hasil penafsiran data lapangan di wilayah tersebut serta pemecahan masalah serta adanya gagasan dan atau rencana tindak lanjut. 3. Informasi Pendukung, berupa gambar, foto, tabel, peta dan atau daftar pustaka berdasarkan keterkaitannya dapat masuk ke dalam tubuh laporan atau lampiran. a. Gambar, Foto dan Tabel, Gambar yang dimasukkan dalam tubuh utama laporan maksimal berukuran satu halaman,sedangkan gambar yang berukuran lebih besar dimasukkan ke dalam lampiran. Gambar yang berupa peta harus disertai peta indeks dan atau koordinat. Foto harus jelas terkait dengan uraian dalam teks, keterangan foto dan lokasinya harus jelas,foto juga harus disertai skala atau benda berukuran tertentu sebagai pembanding. Tabel yang berjumlah banyak (misalnya hasil analisis laboratorium) diletakkan di dalam lampiran. Gambar, Foto dan Tabel harus dibuat secara jelas berikut keterangannya, penomoran dimulai dengan angka 1 (satu). b. Daftar pustaka, disusun berdasarkan abjad penyusun, dimulai dengan nama penyusun, tahun, judul, tempat artikel (majalah), dan penerbit. c. Lampiran, disusun berurutan secara alfabetik dengan menggunakan huruf capital, Bila lampiran berupa peta yang harus dilipat, judul peta hendaknya dapat terbaca atau terlihat tanpa membuka lipatan.
C. Persyaratan Khusus Laporan Eksplorasi harus disusun oleh tenaga ahli yang berkompeten, yang mempunyai pengalaman di bidang eksplorasi minimal selama 5 (lima) tahun dan atau telah mengikuti pelatihan penulisan laporan eksplorasi yang diselenggarakan oleh instansi yang diberi wewenang untuk itu.
D. Persyaratan Tambahan Urutan laporan eksplorasi dimulai dari halaman judul, ringkasan, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar foto, daftar lampiran, tubuh utama laporan, daftar pustaka, dan lampiran-lampiran. Halaman judul laporan harus jelas menunjukkan komoditas dan daerah yang diselidiki, penyusun laporan, nama perusahaan atau instansi pelapor, dan tahun pelaporan. Daftar Isi harus berisi daftar seluruh judul dan halamannya, mulai dari Ringkasan, Daftar Isi, daftar-daftar lain, judul bab dan sub-bab dalam tubuh laporan. Demikian pula Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Foto, dan Daftar Lampiran sebaiknya disertai dengan nomor, judul dan halaman, dan diletakkan setelah Daftar Isi. Mulai ringkasan, daftar isi sampai daftar lainnya diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil.