Anda di halaman 1dari 3

Tugas Etika Bisnis

MM Unsri
Vira Silvia Nofri

1. a.Fraud bidang SDM dan merketing ,contoh dan jelaskan
b.Fraud disengaja atau tidak ,contoh dan jelaskan
2. Penimbunan barang dalam islam hukum nya haram, jelaskan dan contoh
3. Zakat terhadap kondisi perekonomian ,jelaskan dan contoh ,kontribusi zakat daam perekonomian
4. Apakah kerusakan lingkungan disebabkan oleh kemiskinan?
5. Budaya suatu perusahaan mempengaruhi budaya suatu negara ?

Jawaban :
1. Fraud
a. Fraud pada bagian sumber daya manusia. : menerima sogokan dengan menerima karyawan yang
seharusnya tidak lulus, membayar gaji karyawan tidak sesuai dengan isi perjanjian kontrak, dll
b. Fraud yang disengaja suatu perbuatan yang bersifat penipuan dan tidak jujur. Diterapkan dalam
akuntansi,kecurangan merupakan suati tindakan atau omisi mengenai atau yang bersifat penipuan
atau merupakan suatu kelalaian yang besar sehingga menjadi suatu kecurangan. Akibatnya adalah
milik seseorang tanpa persetujuan atau tanpa sepengetahuan pemiliki, atau memberikan gambaran
yang salah mengenai situasi baik disengaja maupun karena kelalaian yang besar. Misal : ketika
pegawai sengaja memanipulasi laporan keuangan entitas agar laporan keuangan terlihat indah.
Yang tidak disengaja , kekeliruan dalam pengumpulan atau pengolahan data akuntansi yang
dipakai sebagai dasar pembuatan laporan keuangan dan kesalahan estimasi akuntansi yang timbul
sebagai akibat dari kekhilafan atau penafsiran yang salah mengenai standar akuntansi yang
menyangkut jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.
saat pihak perusahaan lengah pada pengendalian internal.

2. Sistem ekonomi Islam mengacu pada dasar tauhid, yang sangat mengutamakan moral,nilai,dan norma
norma agama,dengan berlandaskan mengutamakan keadilan, kesatuan,dan
keseimbangan,kebebasan tanggung jawab, dalam mewujudkan kesejahteraan umat manusia.
Ia berpedoman pada asas dan peraturan peraturan Al-Quran dan hadist,demikian juga dengan aspek yang
berhubungan dengan pelaku pelaku ekonomi,harus tetap berdasarkn pada pedoman dan tingkah laku
manusia,karna pada dasar nya ekonomi merupakan bagian dari perilaku manusia,maka semua bentuk di
aktivitas ekonomi hruslah berada di daam ruang lingup ajaran Islam.Hal ini berlainan dengan prinsip
ekonomi kontemporer yang mengabaikan nilai dan norma,agama,yang terpenting .
Allah Taala berfirman: Katakanlah: Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik
yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa
alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak
menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang
tidak kamu ketahui.(Al Araf: 33)
Allah Taala juga bersabda: Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut
oleh lidahmu secara dusta ini halal dan ini haram, untuk mengada-adakan kebohongan
terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah
tiadalah beruntung. (An-Nahl: 116)

Terkait penimbunan barang,berorientasi pada tujuan agar jumlah suatu barang tersebut menjadi
berkurang yang beredar di pasar sehingga harga barang menjadi naik dan pada waktu harga
naik maka barang tersebut dilepaskan atau dijual dalam pasar sehingga mendapatkan
keuntungan yang berlipat ganda,hal ini dapat mempersempit gerak pasar dan merusak
ketentraman umum. tentu sangat bertentangan dengan kaidah yang diajarkan Islam dalam hal perilaku
manusia yang seharusnya mengacu pada aspek ekonomi Islam. Pada ayat Tuhanku hanya
mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa,
melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar..

3. Zakat terhadap kondisi perekonomian , Tragedi kemiskinan, pengangguran dan masalah sosial di
Indonesia terus meningkat secara signifikan setiap tahunnya. Kondisi ini menyebabkan orang-orang
miskin menjadi mengenaskan, mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar secara layak seperti
makanan, perumahan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan kebutuhan-kebuthan dasar lainnya.

DALIL
Kontribusi zakat dalam
perekonomian


a. Zakat sebagai alternatif penanggulangan kemiskinan
Menurut para ulama, yang menjadi sasaran zakat adalah fakir miskin. Zakat diambil dari orang kaya dan
diberikan kepada orang-orang miskin di antara mereka. Dengan istilah ekonomi, zakat merupakan
tindakan pemindahan kekayaan dari golongan orang kaya kepada golongan yang tidak punya kekayaan,
berarti pengalihan sumber-sumber tertentu yang bersifat ekonomis. (Surah at-Taubah ayat 60 secara
rinci membeberkan perihal zakat.)

b. Zakat sebagai alat untuk memerangi masalah riba.
Siapapun orang yang berkutat dengan riba maka cepat atau lambat, mereak akan mengetahui bahwa riba
itu akan menggerogoti system perekonomian, mungkin di salah satu sisi menyebabkan riba tersebut
menguntungkan namun disisi lain dan pada saat yang sama riba menyebabkan kehancuran dan
penindasan, Dengan penyediaan modal bererti tertutuplah pintu sistem pinjaman yang dikenakan riba.
Modal daripada zakat itu boleh diberikan kepada fakir miskin yang berhajat untuk membuka sesuatu
pekerjaan yang termampu olehnya, sama ada sebagai pemberian hangus atau sebagai pinjaman tanpa
faedah.
c. Zakat sebagai sistem nilai dalam Islam
Pengelolaan zakat dapat diorientasikan pada nilai-nilai Islam yang lebih luas. Dan zakat mengandung
makna etis sosial yang luas guna menuju sasaran yang jelas.
d. Zakat Sebagai Tatanan Kehidupan Sosial
Islam adalah ajaran yang komprehensif yang mengakui hak individu dan hak kolektif masyarakat secara
bersamaan. Sistem Ekonomi Syariah mengakui adanya perbedaan pendapatan penghasilan) dan kekayaan
pada setiap orang dengan syarat bahwa perbedaan tersebut diakibatkan karena setiap orang mempunyai
perbedaan keterampilan, insiatif, usaha, dan resiko. Namun perbedaan itu tidak boleh menimbulkan
kesenjangan yang terlalu dalam antara yang kaya dengan yang miskin
Syariah Islam sangat menekankan adanya suatu distribusi kekayaan dan pendapatan yang merata
sebagaimana yang tercantum dalam Al Quran Surah Al Hasyr ayat 7, "Jangan sampai terjadi harta
kekayaan itu beredar di kalangan kecil orang-orang kaya." Ini berarti bahwa Islam tidak menghendaki
adanya kecenderungan konsentrasi kekayaan pada sekelompok elite masyarakat..
Pada pokoknya Islam mengajarkan tolong-menolong, membebaskan manusia dari perbudakan
menegakkan yang baik, dan menghalau segala yang buruk dalam kehidupan bermasyarakat. Zakat
sejalan dengan ajaran-ajaran itu, maka dapat dikatakan secara pasti merupakan salah satu bentuk
kongkret bagaimana mencapai nilai-nilai tersebut.
Zakat merupakan komitmen seorang Muslim dalam bidang soiso-ekonomi yang tidak terhindarkan untuk
memenuhi kebutuhan pokok bagi semua orang, tanpa harus meletakkan beban pada kas negara semata,
seperti yang dilakukan oleh sistem sosialisme dan negara kesejahteraan modern.
e. Zakat Sebagai Landasan Sistem Perekonomian Islam
Zakat adalah landasan sistem perekonomian Islam dan menjadi tulang punggungnya. Karena sistem
perekonomian Islam berdasarkan pengakuan bahwa Allah adalah pemilik asal, maka hanya Dia yang
berhak mengatur masalah pemilikan, hak-hak dan penyaluran serta pendistribusian harta.
f. Zakat sebagai asas sistem fiskal
Zakat merupakan suatu sistem yang cukup lengkap dan mampu merangkumi semua jenis kegiatan
ekonomi dan harta.
g. Zakat dalam pengembangan potensi ekonomi umat.
apabila zakat benar-benar dapat berjalan efektif, diharapkan tercapai sosial safety nets (kepastian
terpenuhinya hak minimal kaum papa) serta berputarnya roda perekonomian umat, mendorong
pemanfatan dana diam (idle), mendorong inovasi dan penggunaan IPTEK serta harmonisasi hubungan si
kaya dan si miskin.

4. Kerusakan lingkungan dapat dsebabkan dari kemiskinan? Iya, kemiskinan merupakan salah satu
masalah sosial yang berasal dari faktor ekonomi. Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Kemiskinan saat ini memang merupakan suatu kendala dalam masyarakat ataupun dalam rung
lingkup yang lebih luas. Kemiskinan menjadi masalah sosial karena ketika kemiskinan mulai
merabah atau bertambah banyak maka angka kriminalitas yang ada akan meningkat. Banyak
orang saat ini menerjemahkan kemiskinan sebagai pangkal penyebab masalah sosial dan ekonomi. Kini
kemiskinan menjadi masalah sosial ketika stratifikasi dalm masyarakat sudah menciptakan
tingkatan atau garis-garis pembatas. sehingga adanya kejanggalan atau batas pemisah dalam
interaksi atau komunikasi antara orang yang berada di tingkatan yang dibawah dan di atasnya.
Kemiskinan juga sangat berpengaruh terhadap lingkungan hidup yang akhirnya akan merusak lingkungan
itu sendiri. Penduduk miskin yang terdesak akan mencari lahan-lahan kritis atau lahan-lahan
konservasi sebagai tempat pemukiman. Lahan-lahan yang seharusnya berfungsi sebagai kawasan
penyangga atau mempunyai fungsi konservasi tersebut akan kehilangan fungsi lingkungannya setelah
dimanfaatkan untuk kawasan pemukiman. Akibat berikutnya, maka akan menyebabkan terjadinya
ketidakseimbangan lingkungan. Selain itu, penduduk miskin pun akan sulit dalam hal mencari
lapangan pekerjaan, penduduk miskin tanpa mata pencaharian akan memanfaatkan lingkungan sekitar,
sebagai usaha dalam memenuhi kebutuhannya tanpa mempertimbangkan kaidah-kaidah ekologis yang
berlaku. Karena desakan ekonomi, banyak penduduk yang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
memasuki kawasan-kawasan yang sebenarnya dilindungi, apabila tidak dicegah dalam jangka waktu yang
tidak terlalu lama menyebabkan kawasan lindung akan berkurang bahkan hilang sama sekali, yang
berdampak pada hilangnya fungsi lingkungan (sebagai pemberi jasa lingkungan). Selain itu menyebabkan
tindakan kriminal yang menyebabkan permasalahan baru dalam hal masalah sosial.
Dengan pergantian kepemimpinan pun juga tak mampu menekan jumlah masyarakat miskin.
Bukannya masyarakat miskin yang terus berkurang malah isu-isu ketimpangan sosial yang justru muncul
kepermukaan tak memandang itu di perkotaan maupun di pedesaan.
Dapat pula kemiskinan di sekitar kita telah menjadi bagian dari mentalitas masyarakat
sehingga setiap individu akhirnya merasa nyaman dengan hidupnya meskipun bila dilihat
secara kasat mata justru kehidupan mereka di pandang tidak layak, dapat pula kemiskinan itu
terbentuk dengan eksploitasi kelas sosial di atasnya.

5. Budaya suatu perusahaan dipengaruhi oleh budaya suatu negara.
a. Hal ini tercermin di misalkan sebuah negara memiliki budaya yang memiliki budaya berpakaian
tertutup maka negara tersebut tidak bisa untuk menerima budaya dengan pakaian terbuka oleh
sebab itu perusahaan yang ingin memasukan produknya ke negara tersebut harus membiasakan
dengan budaya dari negara tersebut. Tiap negara tentunya memiliki karakter budaya yang berbeda
maka penyesuaian perlu dilakukan guna perusahaan tetap mendapatkan pelanggan global tanpa
mendapatkan kontra dari masyarakat, contohnya ialah McDonald di Indonesia yang
menyesuaikan dengan budaya Indonesia yakni makanan pokok masyarakatnya menggunakan
nasi maka Mcdonald mengganti roti dari burger dengan nasi, cara ini harus dilakukan manajer
internasional agar perusahaan dapat diterima di masyarakat. Selain itu juga terdapat kasus seperti
budaya masyarakat Timur Tengah yang mengharamkan makanan yang mengandung babi. Maka
perusahaan hot dog harus menyesuaikan melalui mengganti daging babi dengan daging domba
ataupun sapi tanpa menghilangkan kekhasan rasa dari hotdog tersebut dan membantu negara di
Timur Tengah dalam mengembangkan pelayanan makanan dan memakmurkan peternak lokal.
b. Budaya sendiri memperngaruhi seluruh fungsi bisnis (Donald.A. Ball, et all, 2009:373) yang pertama
dilihat dari contoh McDonald ialah fungsi pemasaran. Selanjutnya fungsi manajamen sumber daya
manusia dimana tiap negara memiliki standarisasi manusia yang berbeda seperti di Perancis yang
mengangkat manajer dengan melihat gelar pendidikannya, berbeda dengan di Amerika yang
mengangkat manajer dilihat dari hasil umum kriteria pemilihan dan promosi dari para eksekutif
prusahaan.
c. Budaya juga turut mempengaruhi produksi dan keuangan dilihat dari kasus manajer di Amerika Latin
yang dilihat sebagai panutan dan ketika ia ditugaskan di Peru ia menerapkan manajemen yang baru
dengan mengusung demokratisasi yakni dimaksudkan agar dapat mengumpulkan saran dan umpan
balik dari pekerja. Namun pada akhirnya manajemen baru mengubah metode produksi menjadi
rendah. Dari sini terlihat bahwa terdapat perbedaan budaya antara Amerika Latin dan Peru sehingga
mempengaruhi fungsi bisnis. Dari sini dapat dilihat bawha budaya sangat mempengaruhi perusahaan
dalam mengembangkan pasarnya sehingga perlu pemahaman dari manajer untuk melihat budaya di
pasar.

Budaya sangat berpengaruh dalam kaitan membentuk karakteristik organisasi maupun gaya manajemen.
Seperti dinyatakan oleh Pramita (1988), bahwa organisasi hakekatnya merupakan kebudayaan pada tingkat
mikro yang bekerja dalam lingkungan budaya makro nasional. Oleh karena itu, kebiasaan-kebiasaan yang
umum terjadi pada organisasi, sesuatu yang telah menjadi tradisi merupakan cikal bakal tumbuhnya suatu
budaya organisasi (Amirullah dan Haris, 2004).

Pengaruh budaya terhadap kinerja organisasi dapat dilihat dari dimensi manajemen, anggota secara
kelompok, dan anggota secara individual. Budaya organisasi merupakan determinan bagi perilaku
manajemen, disamping struktur, kepemimpinan, dan lingkungan eksternal. Dari sudut anggota secara
kelompok, budaya organisasi akan memberikan arah (direction) dalam menemukan cara-cara untuk
mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini budaya organisasi dapat memberikan pengaruh positif atau
negatif, tergantung kecocokan (compatible) atau tidaknya budaya tersebut dengan perkembangan
lingkungan internal maupun eksternal.


Secara individual, budaya organisasi yang meresap dengan kita pada masing-masing anggota, akan
menumbuhkan komitmen, sebagaimana dicontohkan suatu sekte keagamaan dapat mempengaruhi
pengikutnya untuk melakukan bunuh diri secara sukarela.

Anda mungkin juga menyukai