Anda di halaman 1dari 7

Ada tiga hal yang dijadikan landasan PAUD, yaitu :

1. Landasan Yuridis
2. landasan Empiris
3. Landasan Kilmuan
Landasan Yuridis
Landasan hukum trkait dngan pntingnya PAUD trsirat dalam :
Amandmn UUD pasal 2!" ayat 2, yaitu : ngara mnjamin klangsungan hidup,
pngm"angan dan prlindungan anak trhadap kspl#itasi dan kkrasan.
Kpprs $#. 3% tahun 1&&', K#n(nsi )ak Anak, k*aji"an ngara untuk
pmnuhan hak anak.
UU $#. 2'+2''3 tntang sistm Pndidikan $asi#nal
PP $#.2,+1&&' tntang pndidikan Prask#lah
PP $#.3&+1&&2 mngnai Pran -rta .asyarakat dalam Pndidikan $asi#nal
/r"agai k#mitmn+praturan maupun k#n(nsi intrnasi#nal yang trkait dngan hak
asasi anak 0""rapa tlah dirati1ikasi2.
34352' $#(m"r 1&!&, pmnuhan hak5hak dasar anak
Unitd $ati#ns .ilnium D6larati#n5 ! Dsm"r 2''', tntang prlunya nilai5
nilai dasar yang "rsi1at uni(rsal yang harus ditanamkan pada anak5anak.
7h 8#rld 9it 1#r 3hildrn 5 ! .i 2''2, tntang mm"rikan ksmpatan yang
l"ih luas "agi anak untuk "rpartisipasi dalam pngam"ilan dan pmnuhan hak5
hak dasar anak.
K#n1rnsi intrnasi#nal di Dakkar : -ngal tahun 2''', ;mmprluas dan
mmpr"aiki ksluruhan pra*atan dan pndidikan anak dini usia, trutama "agi
nak5anak yang sangat ra*an dan kurang "runtung<.
Landasan Empiris
-nsus pnduduk 2''3, diprkirakan jumlah anak usia dini di =nd#nsia adalah
2%,1, juta ji*a. $amun yang "lum trlayani PADU masih trdapat skitar 1&,'1
juta 0,2,%>?2.
Lap#ran U$DP tntang )uman D(l#pmnt =nd@ 0)D=2 pada tahun 2''2
=nd#nsia mnmpati pringkat 11' dari 1,3 ngara dan 111 pada tahun 2''>,
jauh di "a*ah ngara A-EA$ lainnya sprti .alaysia 0A&2, Philipina 0,,2,
7hailand 0,'2.
/rdasarkan hasil studi ;kmampuan mm"a6a< sis*a tingkat -D yang
dilaksanakan #lh =ntrnati#nal Edu6ati#nal A6h(mnt 0=EA2 diktahui "ah*a
sis*a -D di =nd#nsia "rada di urutan k 3! dari 3& ngara.
)asil pnlitian 7h 7hird =ntrnati#nal .athmati6s and -6in6 -tudy 4pat
tahun 1&&&, kmampuan sis*a =ndinsia di "idang =PA "rada di urutan k 32 dari
3! ngara yang ditliti dan di "idang matmatika "rada di urutan k 3> dari 3!
ngara yang ditliti.
/rdasarkan Piramida pndidikan Dpdiknas tahun 1&&&+2''', yaitu rndahnya
kualitas 6al#n sis*a didasarkan pada suatu knyataan "ah*a slama ini prhatian
kita trhadap pndidikan anak usia dini masih sangat minim.
Landasan Keilmuan
Pnlitian5pnlitian :
-#rang "ayi yang "aru lahir mmiliki kurang l"ih 1'' miliar sl #tak. =ni
mnunjukkan slama & "ulan masa khamilan, paling tidak stiap mnit dalam
prtum"uhan #tak dipr#duksi 2A' ri"u sl #tak. -tiap sl #tak saling trhu"ung
dngan l"ih dari 1A ri"u simpul lktrik kimia yang sangat rumit shingga "ayi
yang "rusia ! "ulan pun diprkirakan mmiliki "iliunan sl sara1 di dalam
#taknya. -l5sl sara1 ini harus rutin distimulasi dan didayagunakan supaya trus
"rkm"ang jumlahnya.
Pada usia ra*an saat anak mulai "anyak "rgrak, yaitu usia % "ulan, angka
k6lakaan dapat "rkurang s"anyak !'? "ila mrka di"ri rangsangan dini.
Pada umur 3 tahun, anak5anak akan mmpunyai =B 1' sampai 2' p#in l"ih tinggi
di"andingkan mrka yang tidak prnah mndapat stimulasi.
Pada usia 12 tahun, mrka ttap mmpr#lh prstasi yang "aik dan pada usia 1A
tahun, tingkat intlktual mrka smakin "rtam"ah.
=ni mm"rikan gam"aran "ah*a pndidikan sjak dini mm"rikan 1k jangka
panjang yang sangat "aik. -"aliknya, "ila anak mngalami strss pada usia5usia
a*al prtum"uhannya akan "rpngaruh juga pada prkm"angan #taknya. Anak
yang di"sarkan di dalam lingkungan yang minim stimulasi, "rkurang
k6rdasannya slama 1! "ulan yang tidak mungkin trgantikan.
Ctak manusia trdiri dari 2 "lahan, kiri 0l1t hmisphr2 dan kanan 0right
hmisphr2 yang disam"ung #lh sgumpal sra"ut yang dis"ut 6#rpuss
6all#sum. Kdua "lahan #tak trs"ut mmiliki 1ungsi, tugas, dan rsp#ns
"r"da dan harus tum"uh dalam ksim"angan. /lahan #tak kiri trutama
"r1ungsi untuk "rpikir rasi#nal, analitis, "rurutan, linir, sainti1ik sprti
mm"a6a, "ahasa dan "rhitung. -dangkan "lahan #tak kanan "r1ungsi untuk
mngm"angkan imajinasi dan krati(itas. /ila plaksanaan pm"lajaran di
PADU mm"rikan "anyak plajaran mnulis, mm"a6a, "ahasa dan "rhitung
sprti yang 6ndrung trjadi d*asa ini, akan mngaki"atkan 1ungsi imajinasi
pada "lahan #tak kanan tra"aikan. -"aiknya dalam usaha mmkarkan
sgnap k6rdasan anak, pm"lajaran pada anak usia dini ditunjukkan pada
pngm"angan kdua "lahan #tak trs"ut s6ara harm#nis.
Dardnr mnmukan "ah*a #tak manusia mmiliki ""rapa jnis k6rdasan
yaitu : "ahasa, l#gis matmatis, (isual5spasial, musi6al, kinstik, intrprs#nal
s#6ial, intraprs#nal, naturalis.
8iratih 4ahayu
Perbedaan defnisi belajar menjadi pangkal persoalan dalam mempelajari apa pun,
termasuk belajar membaca. Selama bertahun-tahun belajar telah menjadi istilah
yang mewakili kegiatan yang begitu serius, menguras pikiran dan konsentrasi.

Selama ini Taman kanak-kanak didefnisikan sebagai tempat untuk mempersiapkan
anak-anak memasuki masa sekolah yang dimulai di jenjang sekolah dasar. Kegiatan
yang dilakukan di Taman kanak-kanak pun hanyalah bermain dengan
mempergunakan alat-alat bermain edukatif. Pelajaran membaca, menulis, dan
berhitung tidak diperkenankan di tingkat taman kanak-kanak, kecuali hanya
pengenalan huruf-huruf dan angka-angka, itu pun dilakukan setelah anak-anak
memasuki TK .

Teori psikologi perkembangan !ean Piaget selama ini telah menjadi rujukan utama
kurikulum TK dan bahkan pendidikan secara umum. Pelajaran membaca, menulis,
dan berhitung secara tidak langsung dilarang untuk diperkenalkan pada anak-anak di
bawah usia " tahun. Piaget beranggapan bahwa pada usia di bawah " tahun anak
belum mencapai fase operasional konkret. #ase itu adalah fase, di mana anak-anak
dianggap sudah bisa berpikir terstruktur. Sementara itu, kegiatan belajar calistung
sendiri didefnisikan sebagai kegiatan yang memerlukan cara berpikir terstruktur,
sehingga tidak cocok diajarkan kepada anak-anak TK yang masih berusia balita.

Piaget khawatir otak anak-anak akan terbebani jika pelajaran calistung diajarkan
pada anak-anak di bawah " tahun. $lih-alih ingin mencerdaskan anak, akhirnya anak-
anak malah memiliki persepsi yang buruk tentang belajar dan menjadi benci dengan
kegiatan belajar setelah mereka beranjak besar.
Pembebanan yang berlebihan justru akan berakibat kontaproduktif bagi
perkembangan sang anak. $nak bisa menjadi trauma dengan membaca, menulis,
dan berhitung. !adi, pembelajaran pada anak usia dini mestinya lebih bersifat
memberi rangsangan pada anak agar tumbuh minatnya dalam membaca, menulis,
dan berhitung. #au%il $dhim &'(()* menyebutnya dengan +semangati jangan bebani+.

Secara fsiologis syaraf mata anak balita belum siap untuk membaca, disebutnya
masih kontralateral. ,asih terbalik-balik, seperti antara b dan d. Karena itu resiko
balita yang diajar membaca untuk terkena kesulitan belajar &baca-tulis* nantinya
lebih besar. -nformasi yang sama di dapatkan pada buku !alaludin .ahmat, tentang
cara otak belajar. /aktu terbaik untuk belajar membaca sesuai dengan
perkembangan otak justru pada usia sekolah dasar

eberapa literatur menunjukan bahwa tidak ada jaminan seseorang yang lebih
dahulu bisa membaca akan lebih sukses di masa depan daripada mereka yang
terlambat. anyak tokoh sukses yang justru terlambat membaca. 0i buku .ight
rained 1hildren in a 2eft rained /orld disebutkan tokoh' $lbert 3instein, 4eorge S.
Patton, /illiam utler 5eats adalah mereka yang terlambat membaca. $nak' di .usia
baru membaca di usia " tahun, tapi mereka cerdas'.

Sebuah penelitian menyatakan bahwa akibat memaksakan lancar calistung di usia
dini khususnya dibawah 6 tahun. $dalah pemahaman membaca yang kurang.
Pemahaman membaca anak-anak usia 7-86 tahun yang sangat minim. kita bisa lihat
anak-anak usia sd klas 9-) dengan pemahaman membaca yang sangat kurang . hal
itu salah satunya bisa dilihat dalam menjawab soal cerita, kebanyakan anak' sd
sangat kesulitan, bahkan pertanyaannya kemana... jawabnya kemana... yang
dikarenakan tidak paham makna soal yang berupa cerita. hal ini sebetulnya fatal,
akibatnya banyak dari kita yang tidak senang membaca, karena membaca
merupakan hal yang sulit. akibatnya prestasi anak usia sd dan smp -ndonesia
rangking 9' dari 9: negara dalam pemahaman membaca dan kompertisi
matematika.

,enurut suatu penelitian di #inlandia, anak yang belajar membaca saat mendapat
pendidikan formal di usia " tahun memiliki reading achie;ement &prestasi membaca*
lebih bagus dibanding anak lain yang belajar membaca di usia ) tahun atau
sebelumnya. <al ini diketahui ketika dilakukan tes pada anak-anak tersebut di usia 7
atau 8( tahun.

Kesimpulannya, tak ada hubungan bahwa anak yang belajar membaca di usia lebih
dini akan lebih maju kemampuan membacanya. !ikapun ada yang seperti itu boleh
jadi sifatnya kasuistik sehingga tak bisa dipukul rata dan diterapkan sama pada
semua anak. yang penting untuk anak usia dini bukanlah mengajar membacanya,
tetapi mengajarkan budaya membaca. elum tentu anak yang bisa membaca lebih
dahulu akan suka membaca.

Persoalan membaca, menulis, dan berhitung atau calistung memang
merupakan fenomena tersendiri khususnya di -ndonesia. $walnya memang pelajaran
baca tulis mulai diajarkan pada tingkat pendidikan S0. pada perkembangan terakhir,
hal itu menimbulkan sedikit masalah, karena ternyata pelajaran di kelas satu sekolah
dasar sulit diikuti jika asumsinya anak-anak lulusan TK belum mendapat pelajaran
calistung. Sehingga banyak institusi pendidikan S0 mentargetkan kemampuan
calistung sebagai pra syarat masuk S0, bahkan SD hanya mau menerima anak-
anak yang sudah bisa membaca, menulis dan berhitung.

<al ini tentu saja mencuatkan kekhawatiran para orang tua dan akhirnya sedikit
memaksa anaknya untuk belajar calistung, khususnya membaca. Terlebih lagi,
istilah-istilah =tidak lulus>, =tidak naik kelas>, kini semakin menakutkan karena akan
berpengaruh pada biaya sekolah yang bertambah kalau akhirnya harus mengulang
kelas.

Karena tuntutan itulah, akhirnya banyak TK yang secara mandiri mengupayakan
pelajaran membaca bagi murid-muridnya. erbagai metode mengajar dipraktikkan,
dengan harapan bisa membantu anak-anak untuk menguasai keterampilan membaca
dan menulis sebelum masuk sekolah dasar. eberapa anak mungkin berhasil
menguasai keterampilan tersebut, namun banyak pula di antaranya yang masih
mengalami kesulitan.
Haruskah Anak Usia TK (bisa) Membaca ?
Keaksaraan tidak hanya ditandai dengan
kemampuan anak membaca dan menulis huruf
atau kata-kata, tetapi yang terpenting
adalah anak memahami setiap kata dan kalimat
dalam tulisan. Membaca adalah aktifitas
belajar yang dominan memerlukan indera
visual, auditori dan juga melibatkan
fungsi penginderaan lain di otak.
Tak ada PR-PR!"#M M#M!$%$
&bagi anak-anak',yang ada adalah
PR!"#M ()R) dan *#K"$+.
Herbert Kohl
Kmampuan mm"a6a adalah salah satu k#mptnsi yang sangat "rkaitan rat dalam
mm"antu mmahami k#ntk dan pmahaman "idang studi atau plajaran yang lain.
Kmampuan mm"a6a sangatlah "r"da dngan kmampuan "r"i6ara s6ara lisan yang
dapat "rkm"ang s6ara alamiah mlalui intraksi dngan lingkungan skitar.
-jak dulu, mm"a6a mnjadi tuntutan *aji" "agi guru 7K aki"at prmintaan atau
tkanan dari #rang tua yang "ranggapan "ah*a anak lulus 7K harus "isa mm"a6a.
7rjadilah drilling dan pngajaran yang sangat mm"#sankan dan tidak appropriate.
Kadaan itu diprparah #lh #rang d*asa 0#rang tua dan guru2 yang mngajarkan
mm"a6a mnggunakan 6ara dan mt#d yang mnyamaratakan karaktr dan gaya
"lajar, "ahkan mdianya pun itu5itu saja.
Alasan #rang tua : /anyaknya -D yang mnylnggarakan ts masuk harus mampu "a6a5
tulis2, mau masuk -D 1a(#rit,dianggap pintar kalau "isa mm"a6a, mm"andingkan
anaknya dngan anak #rang lain yang sudah "isa mm"a6a, "a6a5tulis l"ih pnting dari
k#mptnsi yang lain.
-sungguhnya pr#ss mnstimulasi mm"a6a akan mnjadi mudah jika tanda5tanda
kaksaran sudah mun6ul dan mulai "rkm"ang atau sudah %lick and %lunk.
Ada "anyak stratgi atau mt#d untuk dapat mnstimulasi anak mm"a6a agar E116ti(,
9un and Appr#priat, diantaranya:
E Knali gaya "lajar 0Fisual, Audit#ri dan Kinsttik2 masing5masing anak, shingga
dapat distimulasi ssuai dngan gaya "lajarnya.
E -timulasi anak untuk dapat mm"a6a dalam kadaan 9un dan "rdasarkan tahapannya.
E Dunakan lagu, sajak, syaGir atau puisi s"agai tahap a*al untuk mngnal "unyi + 1#nik
stiap huru1. H.m"a6akan kras5kras untuk anak sangat 1kti1 dalam mngm"angkan
pr"ndaharaan kata, ksprsi "ahasa, dan ktrampilan "r"ahasa ksprsi1 maupun
rspti1 0Ly#n, 1&&&2.
E 3iptakan lingkungan kaksaraan: .m"ri nama+la"l pada stiap #"jk yang ada di
lingkungan trdkat+skitar anak 0klas, ara "rmain, k"un, ara rumah 0ruang tamu,
ruang kluarga, ruang tidur, halaman, dll2.;Pngajaran langsung tntang stratgi
mmahami "a6aan ditmukan 1kti1, dan prkm"angan mm"a6a anak juga tr"antu
#lh lingkungan yang kaya litratur, praktk mm"a6a litratur #tntik, dan "ahan5"ahan
yang sudah sangat diknal 0.#ats, 1&&% : Ly#n, 1&&&2.
E Dunakan gam"ar tanpa kata+kalimat, dngan kata+kalimat singkat, yang mnjlaskan
"ahasa dalam gam"ar.
E Dunakan "r"agai mdia yang mnarik shingga anak mnjadi snang dan trtantang,
dngan pilihan kata+kalimat yang "rmakna.
E )indari pnggunaan mdia yang sama dan "rulang5ulang yang mny"a"kan anak
"#san.
E /dakan mdia masing5masing anak ssuai gaya "lajarnya.
E Ktrli"atan anak spnuhnya,tidak hanya s"agai pndngar dan pngha1al smntara
gurunya yang mlakukan.
E 3iptakan kgiatan dalam prmainan 0"ntuk gams2, agar l"ih mudah pnyampaian
pr#ss dan anak mrasa "rmain "ukan "lajar.
Kmampuan mm"a6a dapat diajarkan pada anak sdini mungkin, asalkan tidak
mnyalahi n#rma5n#rma prkm"angan dan p#tnsi anak dalam mlakukan pr#ss,
shingga apa yang ada dalam diri anak dapat "rjalan dan "rkm"ang ssuai dngan
1itrah yang tlah di"rikan #lh -ang Pn6ipta. TG
ai!adi
KaDi(. Ksis*aan -mut5-mut 7h $atural -6h##l
Dp#k Ia"ar
E2 7ulisan ini ditr"itkan pada 7a6hrs Duid Edisi $#. '& F#l ===+2''&. Dapatkan hard
6#py di t#k#5t#k# Dramdia dan Dunung Agung skitar Anda. Atau hu"ungi "agian
"rlangganan )p+-.- k '21 %!>A!A%&

Anda mungkin juga menyukai