Anda di halaman 1dari 12

Sistem diatas terdiri atas tiga model yaitu :

1. Sistem client - server


2. Sistem point to point
3. Sistem terkluster
Client - Server
Merupakan bagian dari model sistem terdistribusi yang membagi jaringan
berdasarkan pemberi dan penerima jasa layanan.
Kelebihan jaringan client server
Mendukung keamanan jaringan yang lebih baik
Kemudahan administrasi ketika jaringan bertambah besar
Manajemen jaringan terpusat
Semua data bisa disimpan dan di backup terpusat di satu lokasi
Kekurangan jaringan client server
Butuh administrator jaringan yang profesional
Butuh perangkat bagus untuk digunakan sebagai komputer server
Butuh software tool operasional untuk mempermudah manajemen
jaringan
Anggaran untuk manajemen jaringan menjadi besar
Bila server down, semua data dan resource diserver tidak bisa
diakses.

Point to Point
Merupakan bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat
sekaligus berfungsi sebagai client maupun server.
Kelebihan jaringan point to point
Implementasinya murah dan mudah
Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus
Tidak memerlukan administrator jaringan
Kekurangan jaringan point to point
Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar
jaringan)
Tingkat keamanan rendah
Tidak ada yang memanajemen jaringan
Pengguna komputer jaringan harus terlatih mengamankan
komputer masing-masing
Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi
kinerja komputer.
Sistem Terkluster
Secara umum, sistem kluster adalah gabungan dari beberapa sistem
individual ( komputer ) yang dikumpulkan pada suatu lokasi, saling berbagi
tempat penyimpanan data ( storage ), dan saling terhubung dalam jaringan
lokal ( Local Area Network ).
Keuntungan:
a. Absolute scalability . Adalah mungkin untuk menciptakan sistem terkluster
yang jauh lebih powerful daripada satu komputer standalone yang terbesar
sekalipun. Satu kluster bisa terdiri atas puluhan, bahkan ratusan komputer,
dan masing-masing adalah multiprosesor.
b. Incremental scalability . Kluster diatur sedemikian rupa sehingga bisa
dupgrade sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan, tanpa harus
mengupgrade keseluruhan sistem sekaligus secara besar-besaran.
c. High availability . Karena setiap komputer yang tergabung adalah
standalone (mandiri), maka kegagalan salah satu komputer tidak
menyebabkan kegagalan sistem.
d. Superior price/performance . Dengan konfigurasi yang tepat,
dimungkinkan untuk membangun sistem yang jauh lebih powerful atau sama
dengan komputer standalone, dengan biaya yang lebih rendah.
Isu yang menarik tentang sistem kluster adalah bagaimana mengatur mesin-
mesin penyusun sistem dalam berbagi tempat penyimpanan data ( storage ).
Untuk saat ini, biasanya sistem kluster hanya terdiri dari 2 hingga 4 mesin
berhubung kerumitan dalam mengatur akses mesin-mesin ini ke tempat
penyimpanan data.
Isu di atas juga berkembang menjadi bagaimana menerapkan sistem kluster
secara paralel atau dalam jaringan yang lebih luas (Wide Area Network ). Hal
penting yang berkaitan dengan penerapan sistem kluster secara paralel adalah
kemampuan mesin-mesin penyusun sistem untuk mengakses data
di storagesecara serentak. Berbagai software khusus dikembangkan untuk
mendukung kemampuan itu karena kebanyakan sistem operasi tidak
menyediakan fasilitas yang memadai. Salah satu contohsoftware -nya
adalah Oracle Parallel Server yang khusus didesain untuk sistem kluster
paralel.









Model Sistem Terdistribusi

Model dalam sistem terdistribusi :
1. Model Arsitektur (Architectural Models)
2. Model Interaksi (Interaction Models)
3. Model Kegagalan (Failure Models)

Resources dalam sistem terdistribusi dipakai secara bersama oleh users. Biasa nya di
bungkus (encapsulated) dalam suatu komputer dan dapat diakses oleh komputer lain dengan
komunikasi. Setiap resource di atur oleh program yang disebut dengan resource manager.
Resource manager memberikan kemungkinan komunikasi interface antar resource. Resource
Managers dapat digeneralisasi sebagai proses, kalau sistem di design dengan sudut pandang
object (Object Oriented), resource dibungkus dalam suatu objek.

A. Architectural Models

Banyak arsitektur perangkat lunak dan keras yang bervariasi yangdigunakan untuk
komputasi terdistribusi. Pada tingkat yang lebih rendah,penghubungan beberapa CPU dengan
menggunakan jaringan sangat dibutuhkan.Pada tingkat yang lebih tinggi menghubungkan proses
yang berjalan dalam CPUtersebut dengan sistem komunikasi juga dibutuhkan.

Definisi Model Arsitektur Sistem Terdistribusi:
Komponen software (proses, object)
Cara berinteraksi antar komponen
Pemetaan komponen pada sistem jaringan utama

Dibutuhkan untuk:
menangani lingkungan dan penggunaan yang beragam
menjamin unjuk kerja

Tipe utama model arsitektur:
Client-Server
Tipe pertama dan paling umum digunakan
Server adalah komputer yang memiliki resources, seperti : aplikasi, cd-rom,printer yang bisa
di-share oleh client
Server yang melayani pelayanan untuk client, dan melakukan proses data
Client yang meminta pelayanan dari server, dan menyimpan data
Client menghubungi server untuk pengambilan data, kemudian
server memformatnya dan menampilkannya ke pengguna.
Client-server ini termasuk 2-two tier, yaitu : layer server, dan layer client
Contoh : Windows NT, Windows 2003 Server, Unix, Linux dengan Windows98 / NT Workstation /
Windows XP / Linux
Multiple servers
Untuk kinerja dan kehandalan yang lebih baik (misal : search engines, lebihdari 1000
komputer)
Proxy servers
Untuk mengurangi beban pada jaringan, menyediakan akses melalui firewall
Agent / mesin yang bertindak atas nama server yang dibantu / digantikanfungsinya
Peer processes
Definisi : Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yangmelayani suatu
pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan. Dan semua kewajiban dibagi
merata ke seluruh mesin, yangdikenal sebagai peer.
Digunakan bila respon interaktif yang lebih cepat
Berfungsi sebagai client maupun server
Tidak memilki kontrol terpusat pada sumber daya yang terbagi
Semua perlatan dapat membagikan sumber dayanya dengan semuakomputer pada
jaringan yang sama
Hubungan peer berarti tidak ada satu komputer-pun yang memiliki
prioritasakses tertinggi, maupun tanggung jawab tertinggi untuk membagikansumberdaya
Semua user dapat bertindak sebagai administrator jaringan
Setiap user dapat memutuskan user lain dapat mengakses
sumberdayasecara sederhana hanya dengan melakukan permintaan atau harusmenggunakan
password
Tightly coupled (clustered)
Biasanya menunjuk kepada satu set mesin yang sangat bersatu yangmenjalankan proses
yang sama secaraparalel,membagi tugas dalambagian-bagian, dan kemudian mengumpulkan
kembali dan menyatukannyasebagai hasil akhir.
Service oriented
Sistem diatur sebagai satu set pelayanan yang dapat diberikan melaluiantar-muka standar.
Mobile code
Berdasarkan prinsip arsitektur mendekatkan pemrosesan ke sumber data
Replicated repository
Di mana "repository" dibuat replikanya dan disebarkan ke dalam sistemuntuk membantu
pemrosesan online/offline dengan syarat keterlambatanpembaharuan data dapat diterima.
File Server - Workstation
Sistem berisi workstation-workstation (komputer pribadi berkinerja tinggi)tersebar
dihubungkan LAN berkecepatan tinggi.
User mempunyai workstation, dan tidak peduli lokasi data yang diolahnya.
Server hanya bertugas sebagai penyimpanan data
Proses dijalankan di masing-masing workstation / terminal
Worksation-workstation akan menggunakan file secara bersamaan
Proses yang besar dibutuhkan workstation berkemampuan besar (RAM danprosessor)
Contoh : LAN (Novell Netware, Banyan Vines)


Model Dasar

Client - Server Model


Sistem yang terdiri dari kumpulan2 proses disebut dengan server, dan memberikan
layanan kepada user yang disebut dengan client. Sistem client-server mempunyai satu atau lebih
proses client dan satu atau lebih proses server, dan sebuah proses client dapat mengirim query ke
sembarang proses server. Client bertanggung jawab pada antar muka untuk user, sedangkan
server mengatur data dan mengeksekusi transaksi. Sehingga suatu proses client berjalan pada
sebuah personal computer dan mengirim query ke sebuah server yang berjalan pada mainframe.
Model client-server biasanya berbasiskan protokol request/reply. Contoh implementasi nya, atara
lain: RPC (Remote Procedure Calling) dan RMI (Remote Method Invocation) :
Client mengirimkan request berupa pesan ke server untuk mengakses suatu service.
Server menerima pesan tersebut dan mengeksekusi request client dan mereply hasil ke
client
Karakteristik Client-Server
Service : menyediakan layanan terpisah yang berbeda
Shared Resource : server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan
mengatur pengaksesan resource
Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan one to many
Mix and Match : tidak tergantung pada platform
Encapsulation of Service : message memberitahu server apa yang akan dikerjakan
Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau
terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client
Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme
pertukaran message
Scalability : sistem client/server dapat dimekarkan baik vertikal maupun horisontal
Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada
komputer sendiri
Kelebihan jaringan client server:
Mendukung keamanan jaringan yang lebih baik
Kemudahan administrasi ketika jaringan bertambah besar
Manajemen jaringan terpusat
Semua data bisa disimpan dan di backup terpusat di satu lokasi

Kekurangan jaringan client server:
Butuh administrator jaringan yang profesional
Butuh perangkat bagus untuk digunakan sebagai komputer server
Butuh software tool operasional untuk mempermudah manajemen jaringan
Anggaran untuk manajemen jaringan menjadi besar
Bila server down, semua data dan resource diserver tidak bisa diakses.



Multiple Server


Karakteristik model multiple server :
Service disediakan oleh beberapa server
Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi
Tujuan : kehandalan, unjuk gigi
Contoh : sebagian besar layanan web komersial diterapkan melalui server fisik yang berbeda


Proxy Server


Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh server
lain. Biasa nya proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web resources. Ketika client
melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa proxy server apakah
yang dimita oleh client terdapat pada proxy server.
Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakai bersama oleh
beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity denganmencegah
frekwensi akses ke server.

Karakteristik model proxy server:
Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh server
lain. Biasa nya proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web resources.
Ketika client melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa
proxy server apakah yang diminta oleh client terdapat pada proxy server.
Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakai bersama oleh
beberapa client.
Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity dengan mencegah frekuensi
akses ke server.


Peer Process


Bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai
client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani
suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi
rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer. Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan
aplikasi yang digunakan. Peer-to-peer merupakan model yang paling general dan fleksible.
Semua proses (object) mempunyai peran yang sama.
Proses berinteraksi tanpa ada nya perbedaan antara client dan server.
Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan.
Merupakan model yang paling general dan feksible.

Karakteristik model peer to peer :
Model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client
maupun server.
Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan
tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh
mesin, yang dikenal sebagai peer.
Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan.

Kelebihan jaringan point to point:
Implementasinya murah dan mudah
Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus
Tidak memerlukan administrator jaringan

Kekurangan jaringan point to point:
Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan)
Tingkat keamanan rendah
Tidak ada yang memanajemen jaringan
Pengguna komputer jaringan harus terlatih mengamankan komputer masing-masing
Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi kinerja komputer.



B. Interaction Models
Untuk interaksi nya sistem terdistribusi dibagi menjadi dua bagian :
Synchrounous distributed system
Asynchronous distributed system
Synchronous Distributed System
Batas atas dan batas bawah waktu pengeksekusian dapat di set.
Pesan yang dikirim di terima dalam waktu yang sudah di tentukan
Fluktuasi ukuran antara waktu local berada dalam suatu batasan.
Beberapa hal yang penting untuk di perhatikan :
Dalam synchronous distributed system terdapat satu waktu global.
Hanya synchronous distributed system dapat memprediksi perilaku (waktu).
Dalam synchornous distributed system dimungkinkan dan aman untuk menggunakan
mekanisme timeout dalam mendekteksi error atau kegagalan dalam proses atau komunikasi.

Asynchronous Distributed System

Banyak sistem terdistribusi yangmenggunakan model interaksi ini (termasuk Internet)
Tidak ada batasan dalam waktu pengkeksekusian.
Tidak ada batasan dalam delay transmission (penundaan pengiriman)
Tidak ada batasan terhadap uktuasi waktu local.
Asynchronous system secara parktek lebih banyak digunakan.


C. Failure Models
Kegagalan apa saja yang dapat terjadi dan bagaimana efek yang ditimbulkan ?
1. Omission Faluires
2. Arbitary Failures
3. Timing Failures
Kegagalan dapat terjadi pada proses atau kanal komunikasi. Dan penyebabnya bisa
berasal dari hardware ataupun software. Model Kegagalan (Failure Models) dibutuhkan dalam
membangun suatu sistem dengan prediksi terhadap kagagalan2 yang mungkin terjadi.

Ommision Failures
Yang dimaksud dengan Ommision Failures adalah ketika prosesor dan kanal komunikasi
mengalami kegagalan untuk melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Dikatakan tidak
mempunyai ommision failures apabila :
Terjadi keterlambatan (delayed) tetapi akhirnya tetap tereksekusi.
Sebuah aksi di eksekusi walaupun terdapat kesalahan pada hasil.
Dengan synchronous system, ommision failures dapat dideteksi dengan timeouts. Kalau
kita yakin bahwa pesan yang dikirim sampai, timeout akan mengindikasikan bahwa proses
pengiriman rusak, seperti fail-stop behaviour pada sistem.

Arbitary Failures
Ini adalah kegagalan yang paling buruk dalam sistem. Tahapan proses atau komunikasi
diabaikan atau yang tidak diharapkan terjadi dieksekusi. Sehingga hasil yang diharapkan tidak
terjadi ataumegeluarkan hasil yang salah.

Timing Failures
Timing Failures dapat terjadi pada synchronous system, dimana batas waktu di atur untuk
eksekusi proses, komunikasi dan uktuasi waktu. Timing Failures terjadi apabila waktu yang
telah ditentukan terlampaui.

Anda mungkin juga menyukai