2. Sistem point to point 3. Sistem terkluster Client - Server Merupakan bagian dari model sistem terdistribusi yang membagi jaringan berdasarkan pemberi dan penerima jasa layanan. Kelebihan jaringan client server Mendukung keamanan jaringan yang lebih baik Kemudahan administrasi ketika jaringan bertambah besar Manajemen jaringan terpusat Semua data bisa disimpan dan di backup terpusat di satu lokasi Kekurangan jaringan client server Butuh administrator jaringan yang profesional Butuh perangkat bagus untuk digunakan sebagai komputer server Butuh software tool operasional untuk mempermudah manajemen jaringan Anggaran untuk manajemen jaringan menjadi besar Bila server down, semua data dan resource diserver tidak bisa diakses.
Point to Point Merupakan bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server. Kelebihan jaringan point to point Implementasinya murah dan mudah Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus Tidak memerlukan administrator jaringan Kekurangan jaringan point to point Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan) Tingkat keamanan rendah Tidak ada yang memanajemen jaringan Pengguna komputer jaringan harus terlatih mengamankan komputer masing-masing Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi kinerja komputer. Sistem Terkluster Secara umum, sistem kluster adalah gabungan dari beberapa sistem individual ( komputer ) yang dikumpulkan pada suatu lokasi, saling berbagi tempat penyimpanan data ( storage ), dan saling terhubung dalam jaringan lokal ( Local Area Network ). Keuntungan: a. Absolute scalability . Adalah mungkin untuk menciptakan sistem terkluster yang jauh lebih powerful daripada satu komputer standalone yang terbesar sekalipun. Satu kluster bisa terdiri atas puluhan, bahkan ratusan komputer, dan masing-masing adalah multiprosesor. b. Incremental scalability . Kluster diatur sedemikian rupa sehingga bisa dupgrade sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan, tanpa harus mengupgrade keseluruhan sistem sekaligus secara besar-besaran. c. High availability . Karena setiap komputer yang tergabung adalah standalone (mandiri), maka kegagalan salah satu komputer tidak menyebabkan kegagalan sistem. d. Superior price/performance . Dengan konfigurasi yang tepat, dimungkinkan untuk membangun sistem yang jauh lebih powerful atau sama dengan komputer standalone, dengan biaya yang lebih rendah. Isu yang menarik tentang sistem kluster adalah bagaimana mengatur mesin- mesin penyusun sistem dalam berbagi tempat penyimpanan data ( storage ). Untuk saat ini, biasanya sistem kluster hanya terdiri dari 2 hingga 4 mesin berhubung kerumitan dalam mengatur akses mesin-mesin ini ke tempat penyimpanan data. Isu di atas juga berkembang menjadi bagaimana menerapkan sistem kluster secara paralel atau dalam jaringan yang lebih luas (Wide Area Network ). Hal penting yang berkaitan dengan penerapan sistem kluster secara paralel adalah kemampuan mesin-mesin penyusun sistem untuk mengakses data di storagesecara serentak. Berbagai software khusus dikembangkan untuk mendukung kemampuan itu karena kebanyakan sistem operasi tidak menyediakan fasilitas yang memadai. Salah satu contohsoftware -nya adalah Oracle Parallel Server yang khusus didesain untuk sistem kluster paralel.
Model Sistem Terdistribusi
Model dalam sistem terdistribusi : 1. Model Arsitektur (Architectural Models) 2. Model Interaksi (Interaction Models) 3. Model Kegagalan (Failure Models)
Resources dalam sistem terdistribusi dipakai secara bersama oleh users. Biasa nya di bungkus (encapsulated) dalam suatu komputer dan dapat diakses oleh komputer lain dengan komunikasi. Setiap resource di atur oleh program yang disebut dengan resource manager. Resource manager memberikan kemungkinan komunikasi interface antar resource. Resource Managers dapat digeneralisasi sebagai proses, kalau sistem di design dengan sudut pandang object (Object Oriented), resource dibungkus dalam suatu objek.
A. Architectural Models
Banyak arsitektur perangkat lunak dan keras yang bervariasi yangdigunakan untuk komputasi terdistribusi. Pada tingkat yang lebih rendah,penghubungan beberapa CPU dengan menggunakan jaringan sangat dibutuhkan.Pada tingkat yang lebih tinggi menghubungkan proses yang berjalan dalam CPUtersebut dengan sistem komunikasi juga dibutuhkan.
Definisi Model Arsitektur Sistem Terdistribusi: Komponen software (proses, object) Cara berinteraksi antar komponen Pemetaan komponen pada sistem jaringan utama
Dibutuhkan untuk: menangani lingkungan dan penggunaan yang beragam menjamin unjuk kerja
Tipe utama model arsitektur: Client-Server Tipe pertama dan paling umum digunakan Server adalah komputer yang memiliki resources, seperti : aplikasi, cd-rom,printer yang bisa di-share oleh client Server yang melayani pelayanan untuk client, dan melakukan proses data Client yang meminta pelayanan dari server, dan menyimpan data Client menghubungi server untuk pengambilan data, kemudian server memformatnya dan menampilkannya ke pengguna. Client-server ini termasuk 2-two tier, yaitu : layer server, dan layer client Contoh : Windows NT, Windows 2003 Server, Unix, Linux dengan Windows98 / NT Workstation / Windows XP / Linux Multiple servers Untuk kinerja dan kehandalan yang lebih baik (misal : search engines, lebihdari 1000 komputer) Proxy servers Untuk mengurangi beban pada jaringan, menyediakan akses melalui firewall Agent / mesin yang bertindak atas nama server yang dibantu / digantikanfungsinya Peer processes Definisi : Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yangmelayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan. Dan semua kewajiban dibagi merata ke seluruh mesin, yangdikenal sebagai peer. Digunakan bila respon interaktif yang lebih cepat Berfungsi sebagai client maupun server Tidak memilki kontrol terpusat pada sumber daya yang terbagi Semua perlatan dapat membagikan sumber dayanya dengan semuakomputer pada jaringan yang sama Hubungan peer berarti tidak ada satu komputer-pun yang memiliki prioritasakses tertinggi, maupun tanggung jawab tertinggi untuk membagikansumberdaya Semua user dapat bertindak sebagai administrator jaringan Setiap user dapat memutuskan user lain dapat mengakses sumberdayasecara sederhana hanya dengan melakukan permintaan atau harusmenggunakan password Tightly coupled (clustered) Biasanya menunjuk kepada satu set mesin yang sangat bersatu yangmenjalankan proses yang sama secaraparalel,membagi tugas dalambagian-bagian, dan kemudian mengumpulkan kembali dan menyatukannyasebagai hasil akhir. Service oriented Sistem diatur sebagai satu set pelayanan yang dapat diberikan melaluiantar-muka standar. Mobile code Berdasarkan prinsip arsitektur mendekatkan pemrosesan ke sumber data Replicated repository Di mana "repository" dibuat replikanya dan disebarkan ke dalam sistemuntuk membantu pemrosesan online/offline dengan syarat keterlambatanpembaharuan data dapat diterima. File Server - Workstation Sistem berisi workstation-workstation (komputer pribadi berkinerja tinggi)tersebar dihubungkan LAN berkecepatan tinggi. User mempunyai workstation, dan tidak peduli lokasi data yang diolahnya. Server hanya bertugas sebagai penyimpanan data Proses dijalankan di masing-masing workstation / terminal Worksation-workstation akan menggunakan file secara bersamaan Proses yang besar dibutuhkan workstation berkemampuan besar (RAM danprosessor) Contoh : LAN (Novell Netware, Banyan Vines)
Model Dasar
Client - Server Model
Sistem yang terdiri dari kumpulan2 proses disebut dengan server, dan memberikan layanan kepada user yang disebut dengan client. Sistem client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih proses server, dan sebuah proses client dapat mengirim query ke sembarang proses server. Client bertanggung jawab pada antar muka untuk user, sedangkan server mengatur data dan mengeksekusi transaksi. Sehingga suatu proses client berjalan pada sebuah personal computer dan mengirim query ke sebuah server yang berjalan pada mainframe. Model client-server biasanya berbasiskan protokol request/reply. Contoh implementasi nya, atara lain: RPC (Remote Procedure Calling) dan RMI (Remote Method Invocation) : Client mengirimkan request berupa pesan ke server untuk mengakses suatu service. Server menerima pesan tersebut dan mengeksekusi request client dan mereply hasil ke client Karakteristik Client-Server Service : menyediakan layanan terpisah yang berbeda Shared Resource : server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan one to many Mix and Match : tidak tergantung pada platform Encapsulation of Service : message memberitahu server apa yang akan dikerjakan Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message Scalability : sistem client/server dapat dimekarkan baik vertikal maupun horisontal Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer sendiri Kelebihan jaringan client server: Mendukung keamanan jaringan yang lebih baik Kemudahan administrasi ketika jaringan bertambah besar Manajemen jaringan terpusat Semua data bisa disimpan dan di backup terpusat di satu lokasi
Kekurangan jaringan client server: Butuh administrator jaringan yang profesional Butuh perangkat bagus untuk digunakan sebagai komputer server Butuh software tool operasional untuk mempermudah manajemen jaringan Anggaran untuk manajemen jaringan menjadi besar Bila server down, semua data dan resource diserver tidak bisa diakses.
Multiple Server
Karakteristik model multiple server : Service disediakan oleh beberapa server Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi Tujuan : kehandalan, unjuk gigi Contoh : sebagian besar layanan web komersial diterapkan melalui server fisik yang berbeda
Proxy Server
Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh server lain. Biasa nya proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web resources. Ketika client melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa proxy server apakah yang dimita oleh client terdapat pada proxy server. Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakai bersama oleh beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity denganmencegah frekwensi akses ke server.
Karakteristik model proxy server: Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh server lain. Biasa nya proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web resources. Ketika client melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa proxy server apakah yang diminta oleh client terdapat pada proxy server. Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakai bersama oleh beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity dengan mencegah frekuensi akses ke server.
Peer Process
Bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer. Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan. Peer-to-peer merupakan model yang paling general dan fleksible. Semua proses (object) mempunyai peran yang sama. Proses berinteraksi tanpa ada nya perbedaan antara client dan server. Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan. Merupakan model yang paling general dan feksible.
Karakteristik model peer to peer : Model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer. Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan.
Kelebihan jaringan point to point: Implementasinya murah dan mudah Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus Tidak memerlukan administrator jaringan
Kekurangan jaringan point to point: Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan) Tingkat keamanan rendah Tidak ada yang memanajemen jaringan Pengguna komputer jaringan harus terlatih mengamankan komputer masing-masing Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi kinerja komputer.
B. Interaction Models Untuk interaksi nya sistem terdistribusi dibagi menjadi dua bagian : Synchrounous distributed system Asynchronous distributed system Synchronous Distributed System Batas atas dan batas bawah waktu pengeksekusian dapat di set. Pesan yang dikirim di terima dalam waktu yang sudah di tentukan Fluktuasi ukuran antara waktu local berada dalam suatu batasan. Beberapa hal yang penting untuk di perhatikan : Dalam synchronous distributed system terdapat satu waktu global. Hanya synchronous distributed system dapat memprediksi perilaku (waktu). Dalam synchornous distributed system dimungkinkan dan aman untuk menggunakan mekanisme timeout dalam mendekteksi error atau kegagalan dalam proses atau komunikasi.
Asynchronous Distributed System
Banyak sistem terdistribusi yangmenggunakan model interaksi ini (termasuk Internet) Tidak ada batasan dalam waktu pengkeksekusian. Tidak ada batasan dalam delay transmission (penundaan pengiriman) Tidak ada batasan terhadap uktuasi waktu local. Asynchronous system secara parktek lebih banyak digunakan.
C. Failure Models Kegagalan apa saja yang dapat terjadi dan bagaimana efek yang ditimbulkan ? 1. Omission Faluires 2. Arbitary Failures 3. Timing Failures Kegagalan dapat terjadi pada proses atau kanal komunikasi. Dan penyebabnya bisa berasal dari hardware ataupun software. Model Kegagalan (Failure Models) dibutuhkan dalam membangun suatu sistem dengan prediksi terhadap kagagalan2 yang mungkin terjadi.
Ommision Failures Yang dimaksud dengan Ommision Failures adalah ketika prosesor dan kanal komunikasi mengalami kegagalan untuk melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Dikatakan tidak mempunyai ommision failures apabila : Terjadi keterlambatan (delayed) tetapi akhirnya tetap tereksekusi. Sebuah aksi di eksekusi walaupun terdapat kesalahan pada hasil. Dengan synchronous system, ommision failures dapat dideteksi dengan timeouts. Kalau kita yakin bahwa pesan yang dikirim sampai, timeout akan mengindikasikan bahwa proses pengiriman rusak, seperti fail-stop behaviour pada sistem.
Arbitary Failures Ini adalah kegagalan yang paling buruk dalam sistem. Tahapan proses atau komunikasi diabaikan atau yang tidak diharapkan terjadi dieksekusi. Sehingga hasil yang diharapkan tidak terjadi ataumegeluarkan hasil yang salah.
Timing Failures Timing Failures dapat terjadi pada synchronous system, dimana batas waktu di atur untuk eksekusi proses, komunikasi dan uktuasi waktu. Timing Failures terjadi apabila waktu yang telah ditentukan terlampaui.