Anda di halaman 1dari 4

A.

PENGERTIAN DAN PENJELASAN FATIGUE



Definisi Kelelahan (Fatigue), merupakan kecenderungan dari logam untuk
patah bila menerima tegangan berulangulang (cyclic stress) yang besarnya masih
jauh dibawah batas kekuatan elastiknya. Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi
pada komponen mesin disebabkan oleh kelelahan ini. Karenanya kelelahan merupakan
sifat yang sangat penting, tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor
yang mempengaruhinya.
Mekanisme patah lelah terdiri dari tiga tahap yaitu :
1. Tahap awal terjadinya retakan (crack initiation),
2. Tahap penjalaran retakan (crack propagation), dan
3. Patah akhir atau patah statis akibat dari penampang yang tersisa tidak
mampu lagi menerima beban.
Memperkirakan umur lelah suatu komponen adalah sulit. Kesukaran ini
disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi umur lelah. Faktor-faktor
tersebut adalah :
1. Beban, yang terdiri dari :
- Jenis beban: uniaksial, lentur, punter
- Frekuensi siklus beban
- Pola beban: periodik, random
- Besar tegangan
2. Kondisi material.
3. Proses pengerjaan.
4. Bentuk dan ukuran komponen.
5. Temperatur operasi.
6. Kondisi lingkungan.
Umur lelah biasanya dinyatakan sebagai jumlah siklus tegangan yang dicapai
sampai spesimen atau komponen patah. Dengan demikian umur total tersebut telah
mencakup pula tahap awal retakan dan penjalaran retakan yang bila telah cukup jauh
penjalarannya akan menyebabkan patah menjadi dua. Selain itu data kelelahan lain
yang penting adalah laju penjalaran retakan (crack growth rate). Laju penjalaran
retakan inilah yang datanya dapat dipakai untuk memperkirakan umur lelah.
Uji lelah yang sederhana dilakukan dengan memberikan pembebanan atau
tegangan yang relatif sederhana, yaitu beban uniaksial atau lenturan. Dengan beban
tersebut akan diperoleh tegangan tarik dan tegangan tekan yang berfluktuasi.
Baja memiliki batas kelelahan (fatigue limit) atau batas ketahanan (endurance
limit) yang jelas, sedangkan alumunium tidak mempunyai batas kelelahan yang jelas.
Batas kelelahan adalah batas tegangan yang akan memberikan umur lelah yang
tidak berhingga.
Adanya bagian komponen yang tidak kontinyu, misalnya akibat adanya
takikan atau lubang ataupun goresan yang dalam akan menyebabkan pemusatan
tegangan.
Pengaruh adanya takikan terhadap karakteristik kelelahan dinyatakan dengan
faktor takikan terhadap kelelahan (fatigue notch factor) Kf : Harga kekuatan lelah
pada kedua jenis spesimen tersebut diatas diambil pada jumlah siklus yang sama.
Cara lain untuk menyatakan pengaruh takikan adalah dengan sensitivitas
takikan terhadap kelelahan (fatigue notch sensitivity) q : Pada tingkat tegangan yang
rendah serta jumlah siklus yang tinggi, banyak logam yang menunjukkan kapekaan
terhadap takikan. Disisi lain hal ini tidak berlaku pada logam yang ulet. Tegangan
lokal yang tinggi akan menyebabkan terjadinya deformasi plastis setempat, sehingga
tegangan yang bekerja menjadi lebih rendah daripada kalau hanya di daerah elastis.


B. Perhitungan Kelelahan (Fatigue)

Pengukuran Kelelahan (Fatigue)
Struktur presisi (smooth) dan bertakik (notched):
Kelelahan meliputi pertumbuhan inti dan penyebaran retakan (propagation
of crack)
Karakterisasi dengan umur lelah T-S (Tegangan-Siklus, S-N) atau R-S
(Regangan-Siklus, - N)
Takikan mengkonsentrasikan tegangan dan regangan
Struktur retak
Kelelahan meliputi penyebaran retakan
Karakterisasi dengan laju pertumbuhan retak lelah (fatigue crack growth
rate)
Tujuan memprediksi umur lelah atau siklus pembebanan maksimum untuk
menentukan umur tak terbatas (infinite life)


Kurva Tegangan-Siklus (S-N Curve)
Kelelahan dibawah tegangan luluh (batas elastis)
Beberapa bahan mempunyai batas lelah (fatigue limit)
Sebuah batas ketahanan (endurance limit) dapat ditentukan dengan
membandingkan batas lelah bahan lain








Kurva tegangan-siklus
Efek dari Tegangan rerata dari kurva T-S
Umur lelah ditingkatkan oleh tegangan tekan










Persamaan Goodman

a
= batas ketahanan pada
m

m
= tegangan rerata

fat
= batas ketahanan pada
m
= 0

UTS
= kekuatan tarik


Perhitungan Umur Lelah

Contoh: Sebuah lempeng MnS (magnesium sulfate) yang besar diinklusi pada
gulungan lempeng panas (hot-rolled plate), tegangan tegak lurus terhadap
pengelasan sambungan T.







a = radius cacat
Ds = jarak/selisih tegangan Ketika retak
tumbuh, DK meningkat.Ketika DK
meningkat, laju pertumbuhan meningkat









C. Mekanisme Pengujian Fatigue

Pengujian ini dilakukan uji tarik untuk mengetahui nilai dari ultimate tensile
strength (UTS). Nilai UTS dari spesimen diperoleh dari data spesifikasi bahan.
Setelah diketahui nilai UTS kemudian melakukan pengujian uji fatik dengan mesin uji
fatik tipe rotary bending, dengan lama waktu pengujian fatik maksimal selama 3 jam.
Adapun langkah-langkah pengambilan data adalah sebagai berikut :
1. Setelah diketahui nilai UTS dari data spesifikasi spesimen, maka dapat
ditentukan berat beban yang akan diberikan yaitu sebesar 20%, 30%, 40%, dan
50%, 60% dari nilai UTS spesimen.
2. Memasang spesimen pada mesin uji fatik.
3. Memasang beban.
4. Menghidupkan mesin bersamaan dengan menghidupkan penghitung waktu
untuk memulai pengujian.
5. Melihat putaran motor secara berkala sebanyak 5 kali.
6. Saat material patah matikan motor dan penghitung waktu.
7. Catat waktu dan rpm yang diperoleh dari indikator.
8. Tandai material untuk pengujian pertama.
9. Ulangi langkah 2-7 untuk pengujian menggunakan beban selanjutnya.
10. Catat seluruh data dan kejadian selama pengambilan data.

Anda mungkin juga menyukai