Anda di halaman 1dari 17

BIOKIMIA PERAIRAN

KARBOHIDRAT
KELOMPOK
6
AISYAH DWI
N R
DYAH
HAFIZHA N
ZAHRA
IMMA R S
SYARIFUDIN
S
SHINTIA
DYAH
DHITA
HAPSARI
WINDI
ARIYANI
DITA TANIA
S
DICKI D S
REFKI
ADITYA
SYIFA
ZAHIDAH
senyawa yang terbentuk
dari molekul karbon,
hidrogen dan oksigen.



KARBOHIDRAT
POLISAKARIDA
OLIGOSAKARIDA
MONOSAKARIDA

Rumus kimia umum dari
karbohidrat yaitu
Cn(H2O)n
Karbohidrat
MONOSAKARIDA
Yang termasuk monosakarida yaitu

a. Heksosa adalah monosakarida
yang memiliki enam atom C (karbon).
Contoh Heksosa adalah Glukosa,
Fruktosa, dan Galaktosa.

b. Pentosa adalah monosakarida
yang memiliki lima ataom C (karbon).
Contoh Pentosa adalah Xilosa,
arabinosa, dan ribosa.

karbohidrat yang tersusun dari 5
atau 6 unsur atom karbon (C).
OLIGOSAKARIDA
Yang termasuk jenis oligosakarida
adalah:
a. Disakarida adalah karbohidrat yang
tersusun dari dua polimer
monosakarida yang terikat satu
sama lain melalui reaksi kondensasi
dan dapat dipisahkan kembali
menjadi monosakarida penyusunya
melalui reaksi hidrolisis. Contoh
disakarida adalah sukrosa, laktosa,
dan maltosa

b. Triosa adalah karbohidrat yang
tersusun dari tiga polimer
monosakarida. Contoh triosa adalah
maltotriosa dan rafinosa.


polimer dari 2-10 monosakarida dan
biasanya bersifat larut dalam air,
oligosakarida dibedakan pada jumlah
polimer dan jenis monosakarida yang
menjadi penyusunya.
POLISAKARIDA

golongan karbohidrat kompleks yang
merupakan polimer dari molekul-
molekul monosakarida yang sangat
banyak yang membentuk rantai
panjang lurus atau bercabang dan
dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat
yang lebih sederhana seperti
oligosakarida

Contoh oligosakarida yaitu pati,
glikogen, selulosa, hemiselulosa,
lignin dan pektin
FUNGSI KARBOHIDRAT
Sumber Energi
Penghemat Protein
Pengatur Metabolisme Lemak
Membantu Pengeluaran Feses
Sebagai prekursor
Sebagai binder
Sebagai komponen tanpa nitrogen.

Pada ikan, karbohidrat diperlukan untuk
pertumbuhan dan energi. Meskipun
demikian, ikan tidak memerlukan
karbohidrat dalam jumlah besar di
dalam pakannya. Persentase
karbohidrat yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan rendahnya kandungan
nutrient essensial yang lain.

Hal ini terutama terjadi pada ikan muda
yang membutuhkan tingkat protein lebih
tinggi. Ikan dewasa dapat mentoleransi
sebesar 40% karbohidrat di dalam
pakannya tanpa menimbulkan efek
kematian.
Metabolisme Karbohidrat dalam Ikan

Kemampuan ikan untuk memanfaatkan karbohidrat tergantung pada
kemampuannya menghasilkan enzim amilase sebagai pemecah
karbohidrat.

Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses
hidrolisis, baik dalam mulut, lambung, maupun usus. Hasil akhir
metabolisme karbohidrat adalah glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa
dan monosakarida lain.

Hasil akhir metabolisme karbohidrat adalah glukosa, fruktosa,
galaktosa, manosa dan monosakarida lain. Selanjutnya senyawa ini
diadsorbsi melalui dinding usus dan dibawa ke hati oleh darah



Dalam tubuh ikan karbohidrat mengalami berbagai proses kimia dimana
antara reaksi yang satu dengan yang lain saling berhubungan dan tidak
dapat berdiri sendiri.

Pada ikan, karbohidrat disimpan sebagai glikogen yang dapat dimobilisasi
untuk kebutuhan cadangan energi. Karbohidrat merupakan sumber energi
utama untuk hewan mamalia, tetapi kurang dapat digunakan secara
efisien oleh ikan.

Kemampuan spesies ikan karnivora dalam menghidrolisis atau mencerna
karbohidrat kompleks terbatas dikarenakan lemahnya aktivitas enzim
amilotik dalam saluran pencernaan ikan. Oleh karena itu, selulose atau
crude fibre dalam pakan tidak mempunyai nilai energi yang dapat
dimanfaatkan oleh ikan.

Ikan perairan panas (warmwater fish) mampu mencerna karbohidrat dalam
pakan secara lebih baik daripada ikan perairan dingin (coldwater fish)
ataupun ikan laut (marine fish).



Kemampuan ikan atau udang dalam mengadopsi karbohidrat
pakan yang tinggi bergantung pada resultante kemampuannya
dalam mengkorversi/mengubah kelebihan energi (yaitu glukosa)
menjadi lemak atau berbagai asam amino non-esensial.

Sebagian besar spesies ikan yang dibudidayakan mempunyai
saluran gastro-intestinal relatif pendek yang tidak mendukung
perkembangan flora bakteri secara ekstensif (-tidak sebagaimana
pada hewan ruminansia-). Oleh karena itu, aktivitas enzim selulase
intestinal ikan dari bakteri yang menetap di lokasi tersebut
menjadi lemah atau bahkan tidak ada.

Sedangkan pada tumbuhan, karbohidrat terdapat sebagai
selulosa, yaitu senyawa yang membentuk dinding sel tumbuhan.



Kandungan Karbohidrat dan Lipid
pada Ikan Air Tawar dan Air laut
Kandungan Karbohidrat
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata daging ikan mempunyai
komposisi kimia, yaitu air 60,0-84,0%; protein 18,0-30,0%; lemak 0,1-2,2%;
karbohidrat 0-1,0%; vitamin dan mineral sisanya. (Afrianto, E.,1989). Hal
ini menunjukan bahwa kandungan karbohidrat pada ikan jauh lebih
sedikit dibanding dengan air, protein dan lemak yang terkandung
dalam tubuh ikan.

Pada ikan karnivora kadar karbohidrat lebih dari 12% dalam pakannya
akan menyebabkan penimbunan glikogen dalam hatinya yang dapat
menyebabkan kematian. Tetapi ikan pemakan segala (omnivora)
dapat hidup baik dengan kadar karbohidratnya lebih dari 50%.

Kandungan Lipid
Kadar lipid dan komposisi asam
lemak dapat berbeda-beda
tergantung pada spesies, jenis
kelamin, usia, musim,
ketersediaan makanan, salinitas
dan suhu air (Stansby,1981;
Monsen, 1985).

Riset mengenai struktur daging
ikan telah dilakukan oleh banyak
ahli dan ikan hidup biasanya
mengandung lemak 2 12 %.



Sumber : Murray and Burt, 2001
Cara Mendeteksi Kandungan
Karbohidrat dan Lipid Pada Ikan
Uji kualitatif karbohidrat

Uji molisch ( untuk menunjukkan karbohidrat secara umum )

Uji seliwanoff ( untuk membedakan adanya gugus aldosa dan ketosa )

Uji barfoed (untuk menunjukkan gula reduksi monosakarida dalam
suasana asam )

Uji benedict ( untuk menunjukkan adanya gula reduksi monosakarida
dalam suasana basa )

Uji fehlings ( untuk menunjukkan adanya sifat reduksi monosakarida
dan beberapa disakarida dalam suasana basa )

Uji pembentukan osazon ( untuk menunjukkan adanya senyawa
osazon Kristal )

Uji hidrolisa sukrosa ( untuk menunjukkan hidrolisis disakarida dalam
suasana asam )

Uji kuantitatif karbohidrat
Cara luff school (dengan menentukan kuprioksida dalam larutan
sebelum direaksikan dengan gula reduksi dan sesudah direaksikan
dengan sampel gula reduksi)

Cara munson walker (dengan menitrasi reagen soxhlet dengan
larutan gula yang diselidiki)

Uji kualitatif lemak

Angka asam ( untuk menunjukkan asam lemak bebas
yang berasal dari hidrolisa minyak atau karena proses
pengolahan yang kurang baik ). Makin tinggi angka asam
makin rendah kualitasnya.

Angka peroksida ( untuk mengetahui tingkat kerusakan
minyak )

Angka polenske ( untuk menunjukkan asam lemak
berantai karbon 8 14 )

Angka penyabunan ( untuk menentukan berat molekul
minyak dan lemak secara kasar )


Angka ester ( untuk menunjukkan jumlah asam organic
yang bersenyawa sebagai ester )

Angka iod ( untuk mencerminkan ketidakjenuhan asam
lemak penyusun minyak dan lemak )


Uji kuantitatif lemak
Ekstraksi soxhlet ( dengan jalan pemanasan )


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai