Anda di halaman 1dari 1

Zebian Paskalis

NR 1215

Sosialisasi Pedesaan Pulau Pramuka

Pulau Pramuka adalah salah satu pulau yang berada di gugusan Kepulauan Seribu. Siapa sangka
pulau ini ternyata merupakan pulau yang memiliki jumlah penduduk paling banyak di Kepulauan
Seribu. Tentu hal ini membuat saya penasaran mengapa banyak orang yang mau tinggal di Pulau
Pramuka yang berjarak cukup jauh dari pusat kota, sekitar 38 km dari Pelabuhan Muara Angke
atau jika menggunakan kapal motor biasa akan memiliki waktu tempuh sekitar 2-3 jam. Selain
itu, kondisi geografisnya yang berada di tengah laut, membuat pulau ini memiliki persediaan air
tawar yang tidak banyak. Bahkan air yang dianggap tawar oleh penduduk sekitar, menurut saya
air tawar tersebut memiliki keanehan dan tidak setawar air tawar yang ada di rumah saya.
Setelah melakukan komunikasi dengan warga setempat atau sosialisasi pedesaan, saya menjadi
tahu apa alasannya. Dua alasan yang saya temukan adalah karena ada pekerjaan atau dinas dari
pemerintah untuk bekerja di Pulau Pramuka dan memang ada orang yang sudah tinggal di Pulau
Pramuka sejak lahir. Saya tertarik dengan alasan kedua, ternyata memang sejak dulu orang tua,
kakek-nenek, dan buyut mereka sudah menetap di Pulau Pramuka. Hal itu disebabkan karena
buyut mereka sebenarnya kabur melarikan diri dari kejaran para penjajah kolonial Belanda yang
berkuasa di daerah Batavia. Mereka kabur dan mulai menetap di Pulau Pramuka hingga anak
cucu mereka pun tetap tinggal di Pulau Pramuka. Ibu X, seorang narasumber yang saya tanya,
pun tetap ingin tinggal di Pulau Pramuka dan tidak ingin pindah ke pusat kota karena mereka
terlanjur nyaman dengan kondisi yang dialaminya sekarang. Dia merasa aman disana, tidak ada
pencuri, karena jika ada pencurian, pencuri pun sulit untuk melarikan diri karena pulau
dikelilingi oleh laut. Faktor lainnya adalah setiap orang yang tinggal di Pulau Pramuka pasti
sudah saling kenal. Bahkan jika ditelusuri jejak keturunannya, hampir setiap orang yang tinggal
di Pulau Pramuka memiliki hubungan saudara. Selain itu dia mengatakan bahwa di Pulau
Pramuka tidak pernah terjadi banjir seperti yang terjadi di Jakarta dan menyebabkan
terganggunya aktivitas sehari-hari. Pekerjaan yang biasanya digeluti oleh para penduduk di Pulau
Pramuka yaitu nelayan, penjual makanan atau minuman, membuka tempat penginapan,
membuka tempat penyewaan alat-alat snorkling, diving, dan sebagainya. Ada juga yang
berprofesi sebagai tukang ojek kapal motor, yang biasanya menyewakan jasa mengantar orang-
orang yang ingin berpergian ke pulau-pulau lainnya di Kepulauan Seribu.

Anda mungkin juga menyukai