Anda di halaman 1dari 2

17

BAB 3
KESIMPULAN

PVD merupakan kondisi dimana terjadi pemisahan korteks vitreous dari
membran limitan interna retina posterior dari basis vitreous, terjadi pada sekitar 75%
orang diatas usia 65 tahun. Proses penuaan normal merupakan mekanisme yang
terjadi pada perkembangan PVD, tetapi, trauma dapat juga menyebabkan PVD.
Proses ini dipercepat oleh adanya cedera kepala. PVD lebih sering terjadi pada pasien
dengan afakia, miopia, atau degenerasi vitreoretinal, dan pada pasien dengan riwayat
adanya trauma mata berat atau uveitis.
Gejala dari PVD yaitu floaters, photopsia, penglihatan kabur, silau dan jarang
metamorphosia. Fotopsia ialah keluhan berupa kilatan cahaya yang dilihat penderita
seperti kedipan lampu neion dilapangan. Kilatan cahaya tersebut jarang lebih dari
satu detik, tetapi sering kembali dalam waktu beberapa menit. Kilatan cahaya tersebut
dilihat dalam suasana redup atau dalam suasana gelap. Floaters ialah kekeruhan
badan kaca yang sangat halus, dilihat penderita sebagai bayangan kecil yang
berwarna gelap dan turut bergerak bila mata digerakkan. bayangan kecil tersebut
dapat berupa titik hitam, benang halus, cincin, lalat kecil dan sebagainya.
Biasanya, PVD dikarakteristikan dengan adanya cincin Weiss, yang
berhubungan lokasi dari perlekatan diskus optikus sebelumnya, didalam ruang
vitreous. Adanya PVD dapat secara akurat didiagnosis dengan deteksi dari membran
hialoid posterior yang terlepas dalam ruangan vitreal. Pada kebanyakan pasien, hal ini
dapat terlihat dengan slit-lamp biomicroscopy sebagai suatu membran mobil, yang
bercahaya dan crinckled didalam ruangan vitreous. Membran hialoid posterior dapat
diobservasi secara langsung di ruang vitreous anterior dengan menggunakan slit-
lamp.
Jika didapatkan robekan retina simpel dengan cairan ataupun tidak adanya
cairan subretina, ditatalaksana dengan laser untuk memperbaiki robekan dan untuk
mencegah terlepasnya retina. Jika tidak terjadi robekan retina, tidak perlu diberikan
18

pengobatan. Vitrektomi pars plana menunjukkan efektifitas yang tinggi dalam
memberikan resolusi total terhadap gejala floaters pada 93,3% pasien.
Mayoritas pasien sembuh sempurna dari gejala-gejala yang dialami. Biasanya
tidak terjadi komplikasi, dan simtom-simtom akan hilang.

Anda mungkin juga menyukai