Anda di halaman 1dari 5

Sistem Basis Data

1. Arsitektur Basis Data Sistem Tersentralisasi


Sistem basis data tersentralisasit adalah system basis data yang dikontrol secara terpusat atau
biasa juga di katakan hanya ada satu pengontrol. Semua pemrosesan data dilakukan oleh
komputer yg ditempatkan di dlm suatu lokasi yg ditujukan utk melayani semua pemakai dlm
organisasi. Banyak digunakan oleh perusahaan yg tdk memiliki cabang. Sistem ini terdiri atas
sebuah mesin server dan sejumlah terminal (yang menjadi tempat user berinteraksi dengan
sistem). Yang tersentralisasi dalam arsitektur ini dapat mencakup basis data, DBMS dan
aplikasi basis data atau basis data saja. sistem terdiri dari satu buah mesin server dan
beberapa terminal yang menjadi tempat user berinteraksi dengan sistem. Yang tersentralisasi
dalam sistem ini mencakup DBMS, basis data, dan aplikasi basis data. Untuk lingkup yang
disentralisasi maka jenis servernya sering disebut DBMS-server, dan terminalnya disebut
dumb terminal.
a. Kelebihan dari sistem basis data tersentralisasi adalah
Data dapat distandarkan dengan data dictionary : dangan keadaan ini dapat di
mungkinkan pertukaran data antar sistem.
Kontrol security dapat dilakukan : DBA dapat mengatur kewengan penggunaan
database (update, retrieve, delete dan sebagainya).
integritas dapat dipertahankan Hal ini adalah sebagai akibat dari penghindaran non
konsistensi dan pengontrolan sekuriti.
Pertentangan kebutuhan antar user dapat diatasi : Database dibangun dengan prioritas
kepentingan seluruh enterprise.
Redundansi dapat dikurangi : Redundansi yaitu duplikasi field yang sama pada
beberapa file. Redundansi dapat direduksi tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali
(misal untuk kepentingan field kunci)
b. Kekurangan dari sistem basis data tersententralisasi
Data terpusat berarti data adalah milik umum, hal ini menyebabkan rasa memiliki dan
tanggung jawab pada data dari masing-masing user menjadi berkurang
Kemampuan pembagian data menyebabkan terjadinya pelanggaran wewenang dan
sekuriti data
Kedua hal diatas dapat diatasi dengan tambahan suatu sistem sekuriti dan hal ini
berarti penambahan biaya pada sistem.
Gambar Sistem Basis Data Tersentralisasi

Aplikasi dan basis data terpusat diakses oleh dumb terminal Basis data
2. Arsitektur Basis Data Sistem Client Server
Sistem Basis Data Sistem Client Server adalah : Sistem basis data yang pengontrolan nya di
lakuakn berdasarkan client dan server. Sistem ini terdiri atas dua komponen (mesin) utama,
yaitu client dan server. Client berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis
data. Setiap aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dulu ditangani oleh client.
Client selanjutnya mengupayakan agar semua proses sebisa mungkin ditangani sendiri. Jika
ada proses yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basis data, barulah client
melakukan kontak dengan server.
a. Kelebihan Basis Data Client Server
Efisiensi jumlah pekerjaan
Client mengakses pada remote data (via standards)
Menyediakan fungsi DBMS secara penuh pada mesin client
Pengukuran resource secara horizontal dan vertikal
Harga dan performa yang lebih baik pada mesin client
Kemampuan untuk menggunakan tool yang lebih familiar dengan user di client
Secara keseluruhan menyediakan performa dan harga yang lebih baik
b. Kelemahan Basis Data Client Server
Server membentuk bottleneck
Server membentuk titik kegagalan tunggal
Kesulitan dalam pengukuran database
Concurency, Recovery dan Integrity kontrol lebih komplek karena pada multiple
DBMS mengakses file yang dapat di akses bersama
Adanya lalu lintas network
Gambar Sistem Basis Data Client/Server

3. Basis Data Trsebar (Terdistribusi)
Basis Data Tersebar (DDBS: Distributed Database System): Kumpulan sejumlah database
yang saling berhubungan secara logis (logically interrelated) diatas suatu jaringan komputer
(distributed over a computer network). Distributed DBMS adalah sistem software yang
memberikan fasilitas untuk manajemen DDBS. DDBS bukan koleksi file yang secara
individual disimpan di setiap node pada suatu jaringan komputer. File tidak hanya saling
berhubungan secara logis, tapi file-file tersebut harus terstruktur dan pengaksesannya harus
melalui interface yang sama. Distribusi data yang terpisah secara fisik akan menimbulkan
masalah yang tidak dijumpai ketika database ada di komputer yang sama. Inilah yang
membedakan antara DDBS dengan Multiprocessor. DDBS bukan merupakan sistem dimana
meskipun ada jaringan komputer, tapi databasenya hanya terletak disatu node dari jaringan
tsb.
a. Kelebihan:
Otonomi Lokal: Karena data terdistribusi, kelompok user yang bisa menggunakan
data tersebut dapat menyimpannya di site dimana dia bekerja, sehingga masing-
masing site mempunyai kontrol lokal.
Performansi Tinggi: Karena data yang digunakan umumnya lebih dekat dengan user,
maka performansi akses ke database dapat ditingkatkan.
Kepercayaan: Karena ada replikasi data di lebih dari satu tempat, maka kemungkinan
crashnya satu node/site, atau hilangnya aksessibilitas karena kegagalan link
komunikasi, tidak membuat data untuk tidak dapat diakses.
Ekonomis:
o Dari sisi communication cost: Lebih ekonomis dengan membagi aplikasi dan
menjalankannya di beberapa situs lokal, dari pada satu aplikasi dipaksa untuk
akses ke database yang tersebar.
o Dari sisi biaya normal: Lebih ekonomis membeli komputer kecil-kecil yang
kemampuannya sama dengan satu komputer besar.
Ekspansinya Mudah: Dapat disesuaikan dengan mudah seiring dengan
berkembangnya ukuran database. Paling sekitar penambahan pengolahan dan
kemampuan penyimpanan di jaringan. Jelas, bahwa kemampuannya tidak akan
bertambah secara linier, tapi paling tidak improvisasi dapat dimungkinkan.
Shareability: Untuk merespon trend organisasi ke arah distributed fashion
b. Kekurangan:
Kurangnya Pengalaman: Minimnya percobaan di lingkup kerja nyata.
Kompleksitas: Menambah masalah baru dari masalah yang ada pada DBS.
Biaya: Menambah biaya hardware (hardware u/ mekanisme komunikasi). Memang
H/W sekarang murah shg biaya tdk terlalu signifikan, tapi biaya pengembangan
teknologi/software dalam masalah teknis (distributed debuggers dll) sangat
diperlukan. Selain itu adalah biaya untuk replikasi usaha/tenaga (manpower), yang
dibutuhkan di beberapa site Analisa trade-off antara keuntungan dari
efisiensi/efektivitas penggunaan informasi dengan biaya penambahan personel.
Kontrol yang Terdistribusi: Ini kelebihan yang sudah disebut, tapi sayangnya ini dapat
menimbulkan masalah sinkronisasi dan koordinasi
Keamanan: Sekuriti jaringan lebih kompleks dari sekuriti akses database yang
tersentralisasi.
Migrasi yang susah: Belum ada tool atau metodologi yang dapat membantu untuk
konversi dari DBS ke DDBS.
gambar Sistem Basis Data Tersebar

Anda mungkin juga menyukai