Sistem basis data tersentralisasit adalah system basis data yang dikontrol secara terpusat atau biasa juga di katakan hanya ada satu pengontrol. Semua pemrosesan data dilakukan oleh komputer yg ditempatkan di dlm suatu lokasi yg ditujukan utk melayani semua pemakai dlm organisasi. Banyak digunakan oleh perusahaan yg tdk memiliki cabang. Sistem ini terdiri atas sebuah mesin server dan sejumlah terminal (yang menjadi tempat user berinteraksi dengan sistem). Yang tersentralisasi dalam arsitektur ini dapat mencakup basis data, DBMS dan aplikasi basis data atau basis data saja. sistem terdiri dari satu buah mesin server dan beberapa terminal yang menjadi tempat user berinteraksi dengan sistem. Yang tersentralisasi dalam sistem ini mencakup DBMS, basis data, dan aplikasi basis data. Untuk lingkup yang disentralisasi maka jenis servernya sering disebut DBMS-server, dan terminalnya disebut dumb terminal. a. Kelebihan dari sistem basis data tersentralisasi adalah Data dapat distandarkan dengan data dictionary : dangan keadaan ini dapat di mungkinkan pertukaran data antar sistem. Kontrol security dapat dilakukan : DBA dapat mengatur kewengan penggunaan database (update, retrieve, delete dan sebagainya). integritas dapat dipertahankan Hal ini adalah sebagai akibat dari penghindaran non konsistensi dan pengontrolan sekuriti. Pertentangan kebutuhan antar user dapat diatasi : Database dibangun dengan prioritas kepentingan seluruh enterprise. Redundansi dapat dikurangi : Redundansi yaitu duplikasi field yang sama pada beberapa file. Redundansi dapat direduksi tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali (misal untuk kepentingan field kunci) b. Kekurangan dari sistem basis data tersententralisasi Data terpusat berarti data adalah milik umum, hal ini menyebabkan rasa memiliki dan tanggung jawab pada data dari masing-masing user menjadi berkurang Kemampuan pembagian data menyebabkan terjadinya pelanggaran wewenang dan sekuriti data Kedua hal diatas dapat diatasi dengan tambahan suatu sistem sekuriti dan hal ini berarti penambahan biaya pada sistem. Gambar Sistem Basis Data Tersentralisasi
Aplikasi dan basis data terpusat diakses oleh dumb terminal Basis data 2. Arsitektur Basis Data Sistem Client Server Sistem Basis Data Sistem Client Server adalah : Sistem basis data yang pengontrolan nya di lakuakn berdasarkan client dan server. Sistem ini terdiri atas dua komponen (mesin) utama, yaitu client dan server. Client berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis data. Setiap aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dulu ditangani oleh client. Client selanjutnya mengupayakan agar semua proses sebisa mungkin ditangani sendiri. Jika ada proses yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basis data, barulah client melakukan kontak dengan server. a. Kelebihan Basis Data Client Server Efisiensi jumlah pekerjaan Client mengakses pada remote data (via standards) Menyediakan fungsi DBMS secara penuh pada mesin client Pengukuran resource secara horizontal dan vertikal Harga dan performa yang lebih baik pada mesin client Kemampuan untuk menggunakan tool yang lebih familiar dengan user di client Secara keseluruhan menyediakan performa dan harga yang lebih baik b. Kelemahan Basis Data Client Server Server membentuk bottleneck Server membentuk titik kegagalan tunggal Kesulitan dalam pengukuran database Concurency, Recovery dan Integrity kontrol lebih komplek karena pada multiple DBMS mengakses file yang dapat di akses bersama Adanya lalu lintas network Gambar Sistem Basis Data Client/Server
3. Basis Data Trsebar (Terdistribusi) Basis Data Tersebar (DDBS: Distributed Database System): Kumpulan sejumlah database yang saling berhubungan secara logis (logically interrelated) diatas suatu jaringan komputer (distributed over a computer network). Distributed DBMS adalah sistem software yang memberikan fasilitas untuk manajemen DDBS. DDBS bukan koleksi file yang secara individual disimpan di setiap node pada suatu jaringan komputer. File tidak hanya saling berhubungan secara logis, tapi file-file tersebut harus terstruktur dan pengaksesannya harus melalui interface yang sama. Distribusi data yang terpisah secara fisik akan menimbulkan masalah yang tidak dijumpai ketika database ada di komputer yang sama. Inilah yang membedakan antara DDBS dengan Multiprocessor. DDBS bukan merupakan sistem dimana meskipun ada jaringan komputer, tapi databasenya hanya terletak disatu node dari jaringan tsb. a. Kelebihan: Otonomi Lokal: Karena data terdistribusi, kelompok user yang bisa menggunakan data tersebut dapat menyimpannya di site dimana dia bekerja, sehingga masing- masing site mempunyai kontrol lokal. Performansi Tinggi: Karena data yang digunakan umumnya lebih dekat dengan user, maka performansi akses ke database dapat ditingkatkan. Kepercayaan: Karena ada replikasi data di lebih dari satu tempat, maka kemungkinan crashnya satu node/site, atau hilangnya aksessibilitas karena kegagalan link komunikasi, tidak membuat data untuk tidak dapat diakses. Ekonomis: o Dari sisi communication cost: Lebih ekonomis dengan membagi aplikasi dan menjalankannya di beberapa situs lokal, dari pada satu aplikasi dipaksa untuk akses ke database yang tersebar. o Dari sisi biaya normal: Lebih ekonomis membeli komputer kecil-kecil yang kemampuannya sama dengan satu komputer besar. Ekspansinya Mudah: Dapat disesuaikan dengan mudah seiring dengan berkembangnya ukuran database. Paling sekitar penambahan pengolahan dan kemampuan penyimpanan di jaringan. Jelas, bahwa kemampuannya tidak akan bertambah secara linier, tapi paling tidak improvisasi dapat dimungkinkan. Shareability: Untuk merespon trend organisasi ke arah distributed fashion b. Kekurangan: Kurangnya Pengalaman: Minimnya percobaan di lingkup kerja nyata. Kompleksitas: Menambah masalah baru dari masalah yang ada pada DBS. Biaya: Menambah biaya hardware (hardware u/ mekanisme komunikasi). Memang H/W sekarang murah shg biaya tdk terlalu signifikan, tapi biaya pengembangan teknologi/software dalam masalah teknis (distributed debuggers dll) sangat diperlukan. Selain itu adalah biaya untuk replikasi usaha/tenaga (manpower), yang dibutuhkan di beberapa site Analisa trade-off antara keuntungan dari efisiensi/efektivitas penggunaan informasi dengan biaya penambahan personel. Kontrol yang Terdistribusi: Ini kelebihan yang sudah disebut, tapi sayangnya ini dapat menimbulkan masalah sinkronisasi dan koordinasi Keamanan: Sekuriti jaringan lebih kompleks dari sekuriti akses database yang tersentralisasi. Migrasi yang susah: Belum ada tool atau metodologi yang dapat membantu untuk konversi dari DBS ke DDBS. gambar Sistem Basis Data Tersebar