Anda di halaman 1dari 7

Judul :

PENGGUNAAN CELEMEK CERITA UNTUK MENINGKATKAN


KEMANDIRIAN ANAK TK KELOMPOK A
BAB I
PENDAHULUAN
PTK TK PAUD

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan pendidikan yang menyenangkan
dengan prinsip belajar sambil bermain, bermain seyara belajar. Berangkat dari sinilah
pembelajaran yang ada di TK harus dicermati, sehinga apa yang diharapkan, yakni agar
anak-anak lebih mandiri dalam segala hal sesuai dengan kapasitas anak bisa tercapai.
Metode pengajaran yang tepat dan cermat akan mengarahkan anak-anak pada hasil yang
optimal.

Macam-macam metode pengajaran di antaranya adalah metode bercerita,
permainan bahasa, sandiwara boneka, bercakap-cakap, dramatisasi, bermain peran, karya
wisata, demontrasi, metode pemikiran dan perasaan terbuka, dan pemanasan atau
apersepsi

Tiap-tiap metode tentu mempunyai tujuan secara khusus sekalipun kadang-kadang antara
metode yang satu dengan metode yang lain mempunyai tujuan yang sama. Hal itu dapat
dilihat dalam buku Pedoman Guru Bidang Pengembangan Berbahasa di Taman Kanak-
Kanak yang dijelaskan:
Metode bercerita mempunyai tujuan melatih daya tangkap, melatih daya pikir,
melatih daya konsentrasi, membantu perkembangan fantasi, menciptakan suasana
menyenangkan, dan akrab di kelas.
Metode permainan bahasa mempunyai tujuan anak mengerti apa yang dikatakan
kepadanya, anak pandai memusatkan perhatiannya pada apa yang didengarnya, anak
pandai menarik kesimpulan dan apa yang sudah didengarnya, dan anak suka
mendengarkan pembicaraan orang lain.
Metode sandiwara boneka mempunyai tujuan melatih daya tangkap, melatih daya
pikir, melatih daya konsentrasi, melatih membuat kesimpulan, membantu
perkembangan intelegensi, membantu perkembangan fantasi, dan menciptakan
suasana senang di kelas.
Metode bercakap-cakap mempunyai tujuan mengembangkan kecakapan dan
keberanian, menyampaikan pendapat kepada orang lain, memberi kesempatan untuk
berekspresi secara lisan, memperbaiki lafal dan ucapan, dan mengembangkan
intelegensi.
Metode dramatisasi mempunyai tujuan memberi kesempatan yang sebaik-baiknya
kepada anak untuk mengekpresikan diri dan memenuhi kebutuhan meniru.
Metode mengucapkan syair mempunyai tujuan memupuk persamaan irama dan
perasaan estetis, memperkaya perbendaraan kata, dan melatih daya ingatan.
Metode bermain peran mempunyai tujuan melatih daya tangkap, melatih daya
konsentrasi, melatih membuat kesimpulan, membantu perkembangan intelegensi,
membantu perkembangan fantasi, dan menciptakan suasana senang.
Metode karya wisata mempunyai tujuan mengenal lingkungan secara langsung
membantu perkembangan intelegensi, dan menambah perbendaraan bahasa.

Begitu juga dengan metode-metode yang lain, misalkan metode demontrasi, metode
pemikiran dan perasaan terbuka, maupun metode pemanasan atau apersepsi masing-
masing tentu mempunyai tujuan khusus.

Metode-metode tersebut adalah sebuah variasi atau pilihan dalam setiap melakukan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh setiap pengajar,
sehingga tidak akan terjadi lagi penggunaan metode yang telah ditentukan melenceng
atau tidak sesuia dengan tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini misalkan metode cerita
dibantu dengan alat peraga yang menarik dan unik akan merangsang siswa untuk betul-
betul memperhatikan setiap apa yang akan disampaikan oleh pengajar atau guru.

Untuk menjadikan agar anak mandiri, agar anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan
orang lain adalah suatu harapan bagi semua pihak baik dari pihak sekolah maupun pihak
orang tua atau wali murid, karena kemandirian adalah suatu hal yang sangat menting
yang harus dimiliki oleh setiap anak. Agar tidak selalu bergantung pada orang lain.
Kemandirian adalah Hal atau keadaan dapat berdiri sendiri, tanpa bergantung pada
orang lain. (Tim.1996:555). Oleh karena itu metode bercerita dengan menggunakan alat
peraga clemek cerita adalah sebuah pilihan yang tepat. PTK TK PAUD

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah metode pembelajaran bercerita dengan menggunakan alat peraga
clemek cerita di TK Aisyiyah Bustanul Athfal I Pucanganom Sidoarjo?
2. Sejauh manakah kemandirian anak kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal I
Pucanagom Sidoarjo
3. Sejauh manakah metode pembelajaran bercerita dengan menggunakan alat peraga
clemek cerita anak kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal I Pucanganom
Sidoarjo dalam meningkatkan kemandirian anak?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pembelajaran bercerita dengat alat pegaga clemek cerita di TK
Aisyiyah Athfal I Pucanganom Sidoarjo.
2. Untuk mengetahui kemandirian anak TK kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal I Pucanganom Sidoarjo.
3. Untuk mengetahui sejauh mana metode bercerita dengan alat peraga clemek cetita
dalam meningkatkan kemandirian anak TK kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal I Pucanganom Sidoarjo.

D. Hipotesis

Berdasar atas rumusan masalah sebagai mana di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai
beriku:

Menggunakan metode pembelajaran bercerita dengan alat peraga celemek cerita dapat
meningkatkan kemandirian anak TK kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal I
Pucanganom Sidoarjo.
E. Lingkup Penelitian

Agar dalam pembehasan ini tidak terlalu meluas, maka pembahasan hanya difokuskan
pada penggunaan metode pmbelajaran bercerita dengan menggunakan alat peraga
celemek cerita kaitannya dengan kemandirian anak TK kelompok A. Penelitian ini
dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal I Pucanganom Sidoarjo.
F. Definisi Oprasional PTK TK PAUD

Agar tidak terjadi perbedaan arti, maka dalam penelitian ini diperlukan pendefinisian hal-
hal sebagai erikut:
1. Penggunaan clemek cerita yang diajarkan di TK Kelompok A TK Aisyiyah Bustanul
Athfal I Pucanganom Sidoarjo adalah pengembangan atau variasi dari metode
bercerita di bidang pengembangan kemampuan berbahasa di Taman Kanak-Kanak
yang menggunakan alat peraga tidak langsung, yakni benda tiruan, gambar
guntingan-guntingan yang ditempelkan pada celemek yang terbuat dari kain flannel.
2. Yang dimaksud dengan kemandirian dalam penelitian ini adalah siswa dapat
melakukan sesuatu yakni dapat memakai sepatu dan baju tanpa bantuan orang lain
atau guru (pada saat di sekolah).

G. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis kegunaan penelitian ini dapat memperbanyak atau memperkaya
tentang variasi metode pengajaran bercerita dengan penggunaan alat peraga tidak
langsung di bidang pengembangan kemampuan berbahasa di taman kanak-kanak..
2. Bisa dipergunakan sebagai bahan pertimbangan bagi para pengajar dalam rangka
untuk memberikan variasai pengajaran agar tidak menjenuhkan.


BAB II
KAJIAN TEORITIS TENTANG METODE PENGAJARAN CELEMEK CERITA DAN
KEMANDIRIAN ANAK
PTK TK PAUD


A. Konsepsi Metode Pengajaran

Metode adalah merupakan cara utama yang bersifat umum dan luas yang digunakan
untuk mencapai suatu tujuan. (Surahman, 1978: 121)

Sedangkan pengajaran adalah, 1 proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan; 2
perihal mengajar; segala sesuatu mengenai mngajar. (Tim. 1996: 13).

Dengan demikian metode pengajaran berarti suatu cara utama yang bersifat umum dan
luas dalam melakukan proses, perbuatan, cara mengajar, atau mengajarkan untuk
mencapai suatu tujuan.

Metode pengajaran di TK amatlah banyak. Sebagaimana yang telah dituangkan oleh
peneliti pada bagian latar belakang. Adapun metode-metode yang dimaksudkan adalah:
1. Metode pemberian tugas, yaitu metede yang memberikan kesempatan pada anak
untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung yang telah dipersiapkan
oleh guru sehingga anak dapat mengalami secara nyata dan melaksanakan secara
tuntas. Tugas dapat diberikan secara berkelompok ataupun individual.
2. Metode proyek, yaitu metode yang memberikan kesempatan pada anak untuk
menggunakan alam sekitar dan atau kegiatan sehari-hari anak sebagai bahan
pembahasan melalui berbagai kegiatan.
3. Metode karya wisata, yaitu kunjungan secara langsung ke objek-objek yang sesuai
dengan bahan kegiatan yang sedang dibahas di lingkungan kehidupan anak.
4. Metode bermain peran, yaitu permainan yang memerankan tokoh-tokoh atau benda-
benda sekitar anak sehingga dapat mengembangkan daya khayal (imajinasi) dan
penghayatan terhadap bahan kegiatan yang dilaksanakan.
5. metode demontrasi, yaitu cara mempertunjukkan atau memeragakan suatu objek
atau proises dari suatu kejadian atau peristiwa.
6. Metode bercerita (ceramah), yaitu cara bertutur dan menyampaikan cerita atau
memberikan penerangan secara lisan.
7. Metode sosiodrama, yaitu suatu cara memerankan beberapa peran dalam suatu cerita
tertentu yang menuntut integrasi di antara para pemerannya.
8. Metode bercakap-cakap, yaitu suatu cara bercakap-cakap dalam bentuk Tanya jawab
antara anak dengan anak, atau anak dengan guru.

B. Konsepsi Metode Pengajaran Celmek Cerita

Bercerita dengan alat peraga dalam pelaksanaannya kegiatan ini dipergunakan alat
peraga dengan maksud untuk memberikan kepada anak suatu tanggapan yang tepat
mengenai hal-hal yang didengar dalam cerita. Dengan demikian dapat dihindarkan bahwa
tanggapan fantasi anak terlalu menyimpang dari apa sebenarnya yang dimaksud oleh
guru.

Alat peraga yang dipergunakan, yaitu:

1. Alat peraa langsung (binatang atau benda yang sebenarnya).
2. Alat peraga tak langsung, yakni benda tiruan, gambar terlepas atau dalam buku dan
guntingan-guntingan yang ditempelkan pada papan flannel. (Saleh, 1988: 9).

Dari kutipan di atas dapat dianalogikan bahwa pengajaran dengan clemek cerita adalah
bentuk-bentuk bercerita yang merupkan dari metode pengajaran dengan alat peraga tak
langsung, yakni seorang guru memekai clemek yang terbuat dari kain planel dengan
ditempeli gambar-gambar sesuai dengan cerita yang bisa dipasang dan dilepas sesuai
dengan kebutuhan.

C. Konsepsi Kemandiria

Kemandirian adalah Hal atau keadaan dapat berdiri sendiri, tanpa bergantung pada
orang lain. (Tim, 1996: 555).

Dalam buku Membentuk Anak Mandiri, Bermotivasi Tinggi dan Percaya Diri
dijelaskan anak disebut mandiri apabila :
1. Mampu memberikan keputusan sendiri.
2. Memiliki alternatif dalam mengambil keputusan.
3. Tahua akan potensi yang dimiliki dri sendiri.
4. mampu mengerjakan tuga kesehariannya sendiri.
5. tidak bergantung pada orang lain.(Racman, 2005:3).

Banyak sekali anak usia TK kelompok A utamanya yang segala sesuatunya masih sangat
tergantung kepada orang lain. Semua aktivitas selalu masih harus dibantu orang lain. Di
rumah masih harus dibantu oleh kakak, ibu, ayah, nenek, atau pembantu. Misalkan anak
ingin memakai sepatu, anak masih harus dibantu mencari sepatu di mana berada,
kemudian memakaikan sepatu. Begitu juga pada saat anak ingin memakai baju anak
masih harus dibantu dengan segala hal sampai baju tersebut betul-betul terpakai. Anak
yang masih demikian, yakni masih sangat tergantung kepada orang lain, tidak mau
berusaha atau tidak mau melakukan setiap suatu kegiatan untuk kepentingan diri sendiri
adalah anak yang belum mandiri.
BAB III
METODE PENELITIAN


A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan sifat penelitian adalah
pendekatan kualitatif karena dalam penelitian ini lebih mengutamakan deskreftif analitik
untuk memecahkan konsep-konsep di dalamnya; bukan menggunakan numeric
statistik. PTK TK PAUD

Penelitian kualitatif mengandalkan pengamatan, berperan serta (partisipant
observation), dan wawancara pendalaman (indepth interview) sebagai
instrumen.(Bogdan, 1982:13)

Penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data
tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi,
catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. (Moleong, 19993:5).

Dalam kesempatan lain juga dijelaskan, Penelitian sendiri atau dengan bantuan orang
lain akan berperan sebagai alat pengumpul data utama. Peneliti disebut instrumen kreatif,
artinya ia sendiri yang harus rajin dan giat untuk menggali beberapa informasi dan
sekaligus peneliti juga sebagai pengumpul, penganalisis, dan pembuat laporan
penelitian.(Moleong.1994:17).
B. Model Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Rangkaian tindakan akan melalui tahapan-
tahapan, yakni tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, analisis dan refleksi. Dari
hasil analisis dan refleksi setiap akhir kegiatan dilakukan perbaikan pada siklus
berikutnya

Adapun metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cerita
dengan penggunaan alat peraga clemek cerita untuk menarik perhatian siswa pada saat
pembelajaran.

Untuk mendapatkan PTK TK PAUD lebih lengkap lagi silahkan anda download dengan
cara mengklik tombol download dibawah ini, semoga bermanfaat ya untuk semuanya

Anda mungkin juga menyukai