Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TECHNOPRENEURSHIP
( IG 091311/ Kelas 29 )






Frisca Biansha Yuansari 2312106009


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
TUJUAN HIDUP

Tujuan hidup atau bisa disebut dengan cita-cita, wajib dan mutlak harus
dimiliki oleh seseorang guna mencapai kesuksesan dalam hidup mereka, tak
terkecuali saya. Tujuan hidup saya yang paling utama adalah bisa bermanfaat bagi
orang-orang di sekeliling saya yang dimulai dari keluarga dan sahabat-sahabat
saya. Untuk mencapai itu semua, tentunya dukungan dan support dari mereka
sangat saya butuhkan.
Target 5-10 tahun kedepan
Langkah awal yang saya lakukan guna mencapai itu semua adalah
merencanakan segala macam hal yang ingin saya lakukan. Ada sebuah note
dimana semua rencana itu tertulis. Sebagai contoh rencana saya untuk 5 tahun
kedepan ialah sebagai berikut :
1. Usia 22 tahun merupakan usia penentu pintu kesuksesan saya. Di usia ini
saya ingin mempersiapkan segala sesuatu yang akan menjadi bekal saya
saat melamar pekerjaan setelah lulus nanti. Memperbaiki diri dari segi
perilaku dan tutur kata menjadi makanan harian saya, karena untuk saya
tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri, asalkan kita mau
melakukannya dengan ikhlas.
2. Di usia 23 tahun, saya ingin lulus dengan IPK cumlaude. Suatu keinginan
yang sederhana tapi penuh makna. Lulus dengan IPK cumlaude di saat
yang tepat itu adalah harga mati yang harus saya berikan kepada orang tua
sebagai ungkapan terima kasih kepada beliau yang setia mensupport
segala macam keputusan yang telah saya ambil.
3. Setelah lulus dari program sarjana, saya akan menyiapkan diri untuk
menghadapi tantangan di dunia kerja. Saya berharap di usia ini, saya bisa
diterima di perusahaan yang bonafit dengan salary yang tinggi pula. Bisa
beradaptasi dengan lingkungan yang baru serta mampu membawa diri
dengan baik. Artinya, saya ingin menjadi pribadi yang pantas dan layak
untuk mencapai kesuksesan hidup yang sesungguhnya.
4. Di tahun berikutnya, saya ingin mempebaiki rumah tinggal keluarga saya.
Saya ingin memberikan mereka fasilitas rumah yang layak dan lengkap
untuk mereka agar mereka dapat memperbaiki kualitas kehidupan mereka.
5. Di tahun yang sama pula, saya ingin memiliki tabungan untuk biaya
pendidikan adik saya hingga perguruan tinggi kelak supaya dia tidak
bernasib sama dengan saya yang harus tertatih setiap kali membayar biaya
kuliah yang sangat mahal.
6. Di usia 26 tahun saya ingin memiliki sebuah rumah pribadi dengan
kendaraan pribadi pula. Hal ini bertujuan untuk melatih saya hidup
mandiri dan memulai hidup bermasyarakat yang sesungguhnya.Walaupun
pada akhirnya ketika saya menikah, semua itu akan menjadi investasi
pribadi saya. Rumah mungkin akan saya kontrakan dan kendaraan akan
saya gunakan untuk membuka bisnis travel.
7. Usia 27 merupakan usia titik balik saya. Di usia ini saya ingin membangun
sebuah keluarga. Menikah dengan seorang laki-laki baik dan bertanggung
jawab lahir dan batin terhadap saya karena prinsip saya, laki-laki baik
untuk wanita yang baik pula, begitu pula sebaliknya. Saya menginginkan
suatu pernikahan yang simple, elegan, dan berkesan untuk setiap tamu
undangan.
8. Selain itu, saya juga menginginkan pernikahan ini menjadi ajang reuni
dengan teman-teman sedari SD, SMP, SMA, hingga teman-teman kuliah
yang mungkin tidak bisa saya lakukan tanpa adanya persiapan matang.
Selain 5 tahun kedepan, saya juga memiliki rencana untuk 10 tahun
kedepan, antara lain :
1. Saya ingin membeli sebidang tanah yang strategis untuk usaha ternak ayah
saya. Ini merupakan salah satu impian yang ingin saya wujudkan sebagai
investasi hari tua ayah dan ibu saya, agar di masa tuanya, beliau dapat
menikmati hidup dengan tenang dan nyaman. Selain itu pula, banyak
permintaan dari rekan-rekan ayah yang meminta ayah untuk membuka
sebuah toko pakan terlengkap di kota saya.
2. Saya juga ingin memiliki sebuah investasi jangka panjang yang berupa
kos-kosan dengan fasilitas yang lengkap sehingga penghuni kos merasa
nyaman tetapi dengan harga yang sesuai.
3. Selain investasi, saya juga ingin memberangkatkan ayah, ibu, adek, dan
saya pergi naik haji. Saya ingin di tempat itu, pemahaman saya akan
agama dan keyakinan saya semakin kuat.
4. Setelah menikah tentunya kehadiran seorang buah hati amatlah ditunggu-
tunggu. Saya ingin memiliki seorang anak yang lucu, imut, patuh, dan
soleh/solehah.
Itulah sedikit rencana yang ingin saya wujudkan 5-10 tahun kedepan. Semua itu
nantinya akan berujung pada satu kata kunci utama yaitu sukses. Apakah itu
sukses ?

Arti Sukses
Sukses merupakan suatu pencapaian atau hadiah yang akan kita peroleh
jika kita mau bersusah-susah terlebih dahulu dalam usaha kita guna mencapai apa
yang ingin kita dapatkan. Walaupun demikian, guna mencapai sukses itu sendiri,
ada banyak hal yang harus kita lalukan dengan penuh keikhlasan. Sukses juga
dapat diartikan sebagai suatu pilihan kedewasaan seseorang, karna semakin
dewasa seseorang maka sukses pun akan dia dapatkan dengan mudah, dengan
catatan kedewasaan yang dimaksud adalah kedewasaan dan berpikir, bersikap,
dan bertindak.
Langkah dalam Pencapaian Kesuksesan
Dalam proses pencapaian suatu kesuksesan dalam hidup saya, ada
beberapa hal yang harus saya lakukan, antara lain :
1. Kesadaran yang tinggi
Sadar yang dimaksudkan ialah dalam proses pencapaian sukses itu sendiri
membutuhkan kesadaran saya dalam melakukan segala sesuatu yang
berorientasi dalam pencapaian kesuksesan yang saya inginkan. Jika
kesadaran ini tidak ada, maka biasanya saya akan merasa nyaman dan
akhirnya terlena dengan apa yang telah ada padahal itu bukan merupakan
sukses yang saya inginkan. Artinya sadar digunakan sebagai pedoman
dalam melangkah.
2. Berani dalam mengambil resiko
Dalam proses menuju sukses, ada beberapa pilihan yang tekadang muncul
dan memerlukan sikap tegas dari saya. Terkadang pula, karena terlalu
memikirkan akibat atau dampak yang akan timbul dari keputusan yang
saya ambil maka pada akhirnya saya sulit untuk mengambil suatu
keputusan tertentu. Hal ini tidak boleh dilakukan karena tidak jarang pula
ketakutan atau kecemasan saya akan resiko yang saya ambil, belum tentu
sepenuhnya sesuai dengan ekspektasi saya. Jadi, majulah selagi masih ada
harapan, sebelum sang Pencipta yang akan menutup harapan itu.
3. Komitmen yang tinggi
Komitmen sangat dibutuhkan, karena komitmen itu mencerminkan
bagimana diri atau personal pribadi saya. Hal ini akan membantu saya
dalam pencapaian kesuksesan saya. Dengan adanya komitmen ini akan
membentengi saya dari segala sesuatu yang mungkin mengganggu
konsentrasi pencapaian kesuksesan saya.
4. Disiplin
Disiplin dalam berbagai hal akan membuat saya merasa apa yang saya
lakukan menjadi suatu hobi atau kebiasaan sehingga saya merasa tidak ada
keterpaksaan. Disiplin merupakan kunci utama keberhasilan seseorang
dalam mencapai kesuksesannya. Hal ini telah saya aplikasi kan ketika
masih duduk di bangku sekolah dasar, dimana waktu itu saya
membiasakan diri untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tepat waktu.


5. Profesional
Profesional di sini diartikan bahwa saya harus mampu menempatkan posisi
dimana saya sedang berada. Sebagai contoh untuk kondisi A dan kondisi
B. Ketika saya berada pada kondisi A maka 100% fokus saya hanya ada
pada kondisi tersebut, meskipun ada masalah pada kondisi B yang
menunggu saya untuk menyelesaikannnya. Selain itu, saya juga harus
pandai mengatur psikologis saya yang cenderung naik turun karena
psikologis seseorang akan mempengaruhi produktivitasnya.
6. Totalitas
Totalitas ini berkaitan dengan sifat dan karakter saya yaitu perfectionist.
Karakter ini terbentuk dari kebiasaan saya sejak kecil yang dibiasakan oleh
ayah. Sebagai seorang yang ingin sukses, ada 2 hal yang menjadi pilihan.
Melakukan sesuatu dengan harapan hasil maksimal atau minimal karena
tidak ada yang setengah-setengah. Karakter inilah yang cenderung
mendominasi saya untuk melakukan segala sesuatu yang ingin saya capai.
Walaupun demikian, terkadang karakter ini juga membawa saya pada satu
sifat egoisme yang tinggi. Di sinilah saya dituntut untuk pandai
mengaturnya karena 2 karakter tersebut saling berkaitan tetapi
memberikan dampak yang berbeda untuk saya.
7. Mudah bangkit dari titik terbawah
Dalam hidup seseorang, selalu ada banyak permasalahan yang harus
dihadapi tanpa terkecuali saya. Ketika masa masa sulit itulah, saya
biasanya menghabiskan satu hari saya untuk menangis dan merenunginya
dan sejenak melupakan apa yang ada di luar sana. Ini hanya terjadi
sebentar, setelah itu saya mengharuskan diri saya untuk mencari solusi dari
permasalahan yang sedang saya hadapi. Menurut saya, cara ini merupakan
cara yang tepat ketika saya berada pada titik terbawah saya.
8. Kekuatan Doa dan restu orang tua
Dari 1 hingga 6 sikap yang harus saya miliki, tidak ada hasil nyata jika
tidak diiringi dengan doa. Oleh sebab itu, sebagai seorang muslimah, saya
selalu panjatkan doa dalam setiap sujud saya. Saya percaya akan adanya
kekuatan doa yang akan mampu mengubah nasib seseorang. Selain doa,
restu orang tua juga penting bagi kesuksesan saya. Pernah suatu ketika,
saya tidak mengikuti nasehat orang tua saya. Akhirnya saya tidak
mendapatkan apa yang saya inginkan. Dan mulai saat itu, saya berjanji
untuk selalu meminta restu dan perimbangan dari orang tua dengan ikhlas.
Figure yang Menginspirasi
Dalam pandangan kesuksesan, saya berpedoman pada kesuksesan orang-
orang disekeliling saya. Orang tersebut adalah kakak sepupu saya yang bernama
Bigman Lesmana. Dari kecil, mas Bigman sudah menginspirasi saya. Bigman
kecil adalah seorang anak laki-laki yang cenderung pemalu, patuh, sopan, dan
pandai. Riwayat pendidikan mas Bigman pun mengagumkan. Dia sempat
mengenyam pendidikan di SMA 5 Surabaya, kemudian diterima di Departemen
Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung.
Mas Bigman banyak menginspirasi saya dalam hal pendidikan. Dia
berpesan pada saya agar jangan sampai saya berhenti sekolah hanya karena biaya.
Kepatuhan dan ketaatannya pada orang tuanya juga mempengaruhi sikap saya
kepada kedua orang tua saya dimana dia selalu meletakkan nasehat orang tua
sebagai pedoman hidup. Inilah yang membuat saya ingin mengikuti jejak dia,
yaitu dengan menjadi seorang yang sukses dalam karir dan keluarga. Sekarang dia
berprofesi sebagai seorang pengusaha yang bergerak di bidang multi media. Saya
tidak terlalu mengerti tentang multi media itu bagaimana, yang jelas dia selalu
menasehati saya, Dek, apapun pilihan dek frisca, mas bigman akan selalu
dukung. Lakukanlah yang terbaik dek, dan jangan lupa minta doa papa mama
juga ya. Jangan lupa sholat dan ngajinya ya. Kata-kata itulah yang selalu saya
ingat ketika saya berada pada kondisi down karena adanya banyak permasalahan.
Kelebihan dan Kekurangan
Selain harus adanya seorang figure yang menginspirasi saya dalam meraih
tujuan hidup saya, saya juga wajib untuk introspeksi diri saya. Apa yang menjadi
kekurangan dan kelebihan saya. Walaupun demikian seiring dengan usia saya,
saya telah memiliki cara tersendiri untuk mengatasinya. Kekurangan yang ada
pada diri saya antara lain :
1. Kurang percaya dengan kemampuan diri sendiri
Sifat ini baru saya sadari ketika seorang dosen D3 saya menegur saya saat
sidang. Beliau mengatakan bahwa sebenarnya jawaban saya itu benar, tapi
karena saya tidak yakin, maka dosen memberikan pertanyaan lain yang
justru membuat saya kebingungan. Tidak hanya satu dosen, ada dosen S1
juga mengatakan hal yang serupa. Oleh karena itu, sejak saat itu saya
membiasakan diri untuk berani mengatakan segala sesuatu yang menurut
saya benar, tanpa memperdulikan itu salah atau benar karena kata dosen
saya, Kamu masih mahasiswa, jadi kalau salah itu lumrah. Jangan terlalu
takut berargumen.
2. Mudah panik
Sifat ini sangat merugikan saya dalam banyak hal karena saat saya panik,
produktivitas saya akan terganggu. Kualitas pekerjaan saya akan menurun
dan cendrung banyak salah. Selain itu, mudah panik juga menyebabkan
saya terkadang lupa dengan apa yang akan saya lakukan. Biasanya saya
mengatasinya dengan diam sejenak 10 -15 menit, dengan begitu
konsentrasi saya akan kembali normal dan masalah yang membuat saya
panik akan coba saya uraikan satu persatu guna mencari solusinya.
3. Emosional
Dalam tingkatan emosional, saya masuk ke dalam tipe orang dengan
tingkat emosional yang tinggi. Saya mudah marah jika menghadapi suatu
permasalahan dan cenderung temperamental. Hal ini terjadi karena semasa
kecil dulu, saya mendapatkan pendidikan ala militer dari ayah saya.
Namun, sejak saya duduk di bangku kuliah saya terlatih untuk menahan
emosi ketika menghadapi suatu masalah. Saya lebih memilih untuk diam
jika saya mulai emosi. Cara ini tepat untuk meredam emosi sesaat saya
karena saat saya emosi, semua hal akan menjadi terbengkalai dan
permasalahan yang ada justru akan menjadi semakin kompleks sehingga
lebih sulit untuk diselesaikan.
Sedangkan kelebihan yang saya miliki antara lain :
1. Perfectionist
Sifat ini banyak memberikan saya manfaat. Perfectionist menuntut saya
secara otomatis untuk mengerjakan sesuatu hal dengan maksimal. Jika
proses yang saya lakukan maksimal, maka dengan otomatis hasilnya pun
diharapkan akan maksimal.
Ketrampilan yang Harus Dimiliki
Selain faktor-faktor tersebut, saya juga harus memiliki ketrampilan khusus
untuk mempermudah saya mencapai kesuksesan saya, antara lain :
1. Ketrampilan di bidang saya yaitu Teknik Kimia
Ketrampilan tersebut antara lain menguasai konsep dalam teknik kimia
dan menguasai program Hysis, matlab
2. Softskill dalam bekerja sama dengan rekan kerja
Softskill ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja karena saat bekerja
saya dituntut untuk menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Jika
softskill ini tidak saya miliki maka suasana kerja saya akan tersa tidak
nyaman dan effeknya hasil kerja pun tidak maksimal.
3. Bijaksana dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada
Bijaksana yang dimaksudkan di sini adalah ketika ada sebuah masalah,
yang harus saya pikirkan adalah solusi dari permasalahan tersebut,
bukan penyebab, bagaimana atau kenapa masalah tersebut terjadi.

Anda mungkin juga menyukai