Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan
dan perkembangan berjalan seiring. Pertumbuhan pada tanaman terjadi karena adanya
pertambahan ukuran (volume) yang irreversible (tidak dapat balik) yang disebabkan
adanya pertambahan jumlah sel melalui proses pembelahan sel secara mitosis pada titik
tumbuh dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Sedangkan perkembangan merupakan
spesialisasi sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat
kedewasaan (Sutanto,2002).
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman adalah air. Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam
hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air.
Apa fungsi air bagi tumbuhan? Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut :
1. Untuk fotosintesis.
2. Mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan
3. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
4. Berperan dalam proses metabolisme sel
5. Mengaktifkan reaksi enzimatik
6. Membantu perkecambahan biji
7. Menjaga kelembaban.
Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan
tumbuhan mati (Markus,2004).
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
kedelai?
2. Bagaimanakah perbedaan tanaman kacang kedelai yang disiram oleh air sumur, air
teh dan air deterjen,dan air Coca-cola?
1.3 Tujuan
1. Memenuhi tugas dari guru mata pelajaran Biologi
2. Untuk mengetahui perbandingan kecepatan pertumbuhan biji kacang kedelai yang
disiram oleh air sumur, air teh, air detergen, dan air Coca-cola?
1.4 Manfaat penelitian
1. Mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan biji kacang kedelai.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa jenis air mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.











BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian Kacang Kedelai
Kacang kedelai adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Kacangkedelai di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai
tanaman pangan legum, setelah keledai dan kacang tanah (Siti Nurhasanah, 2005).
Di dalam kacang kedelai terdapat berbagai kandungan, antara lain :
a. Protein (memperkuat daya tahan tubuh).
b. Kalsium dan fosfor (memperkuat tulang).
c. Vitamin B1 (membantu proses pertumbuhan dan menghasilkan energi).
d. Vitamin B2 (membantu penyerapan protein dalam tubuh).
e. Vitamin E (membantu meningkatkan kesuburan).
f. Zat besi (membantu pembentukan sel darah merah).
g. Magnesium (menjaga fungsi otot dan syaraf) dan rendah lemak.
h. Terdapat antioksidan yang berguna bagi tubuh.
Hormon auksin sangat penting bagi pertumbuhan tanaman kacang kedelai. Hormon
auksin berfungsi merangsang perpanjangan sel-sel batang, pertumbuhan akar,
diferensiasi sel, pertumbuhan buah, fototropisme dan geotropisme. Hormon auksin di
hasilkan pada embrio dalam biji, meristem batang dan daun-daun muda (Markus, 2004).

2.2.Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible karena adanya
pembelahan mitosis atau pembesaran sel dan dapat pula disebabkan oleh keduanya.
Selama pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel.Pertumbuhan dapat
diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atautingkat yang lebih
sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan
merupakan proses yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan.
Perkembangan awal suatu tumbuhan secara garis besar melalui tiga tahap, yaitu
pembelahan sel, morfogenesis dan diferensiasi seluler.
2.2.1. Pembelahan sel
Zigot di dalam biji tumbuhan mengalami pembelahan sel mitosis membentuk jaringan
embrional.
2.2.2. Morfogenesis
Embrio yang terbentuk didalam biji memiliki kotiledon dan akar serta tunas
rudimenter. Sesudah biji berkecambah akan dan tunas rudimenter tersebut akan
berkembang membentuk sistem akar dan tunas tumbuhan. Proses ini dinamakan
morfogenesis (Siti Nurhasanah, 2005).
2.2.3. Diferensiasi seluler
Jaringan embrional terus berkembang menjadi struktur dan fungsi khusus yang akan
dimiliki pada saat dewasa. Pada saat ini gen menentukan sifat tumbuhan. Sel-sel yang
terdiferensiasi akan membentuk jaringan. Diferensiasi adalah proses yang menjadikan sel
memiliki fungsi-fungsi biokimia dan morfologi khusus yang sebelumnya tidak
dimilikinya. Proses pembentukan jaringan permanen pada tumbuhan (epidermis, korteks,
dan stele) yang berasal dari jaringan embrional di sebut spesialisasi.
Jika sistem organ telah terbentuk, organisme akan mengalami pertambahan volume.
Hal ini terjadi karena sel terus mengadakan mitosis dan sel mengambil bahan-bahan yang
diperlukannya dari lingkungan (Sutanto,2002).
2.3.Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
2.3.1. Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio didalam biji menjadi tanaman
baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses
perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai,
persediaan oksigen yang cukup, kelembaban, dan cahaya.
2.3.1.1. Proses perkecambahan
Terdapat 2 proses dalam hal perkecambahan, yaitu sebagai berikut.

1. Proses fisika
Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air
rendah pada biji yang kering.
2. Proses kimia
Dengan masuknya air ke dalam biji, enzim akan bekerja dengan aktif. Jika
embrio terkena air, embrio menjadi aktif dan melepaskan hormon giberelin (GA).
Hormon ini memacu aleuron untuk membuat (mensintesis) dan mengeluarkan
enzim. Enzim yang dikeluarkan antara lain: enzim amilase, maltase, dan enzim
pemecah protein.
Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam
kotiledon dan endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam
air, misalnya enzim amilase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula.
Selanjutnya gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon
selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tumbuhan.
2.3.2. Titik tumbuh akar
Setelah proses perkecambahan, tumbuhan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan lebih lanjut. Tumbuhan akan membentuk akar, batang, dan daun. Ujung
batang dan ujung akar akan tumbuh memanjang karena adanya aktivitas sel-sel
meristematis. Proses ini disebut pertumbuhan primer. Sel-sel meristem dapat juga
berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus (Siti
Nurhasanah, 2005).
Berdasarkan strukturnya, titik tumbuh akar dibedakan menjadi daerah pembelahan
sel, daerah pemanjangan sel dan daerah diferensiasi. Daerah pembelahan sel terdapat
pada bagian ujung, di belakang tudung akar. Pada daerah ini terdapat meristem primer
dan meristem apikal dengan sel-sel yang aktif membelah (meristematik). Meristem
primer terdiri atas tiga sistem jaringan yaitu protoderm (lapisan terluar yang akan
menjadi jaringan epidermis), meristem dasar (lapisan kedua yang berada di sebelah
dalam protoderm dan akan menjadi jaringan dasar), dan prokambium (merupakan
lapisan dalam yang akan menjadi Stele atau silinder pusat). Meristem apikal merupakan
pusat pembelahan sel (Markus,2004).
Daerah pemanjangan sel terdapat di belakang daerah pembelahan. Sel-sel pada
daerah ini memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
Pada daerah diferensiasi, sel-sel pada tiga sistem jaringan meristem mengalami
proses diferensiasi, sehingga memiliki struktur dan fungsi khusus. Epidermis pada daerah
diferensiasi sudah terdiferensiasi dan tumbuh bulu-bulu akar yang berfungsi untuk
menyerap unsur-unsur hara dari dalam tanah.Oleh sebab itu, daerah diferensiasi
dikatakan mengalami organogenesis secara sempurna.
2.3.3. Titik tumbuh batang
Sama seperti halnya akar, pada ujung batang juga terdapat titik tumbuh pada batang
dilindungi oleh balutan bakal daunnya. Pertumbuhan dan perkembangan sama dengan
yang terjadi pada akar , yaitu terdapat daerah pembelahan sel, daerah pemanjangan
sel dan daerah diferensiasi.
Pada daerah pembelahan terdapat titik tumbuh dan bakal daun. Pada bagian atas daun
tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan permukaan bawah daun, sehingga daun yang
muda akan melengkung diatas titik tumbuh.
Pada zona pemanjangan sel-sel tumbuh memanjang dan membesar sertamulai
tampak bakal jaringan pembuluh. Pada daerah diferensiasi terdapat bermacam-macam
jaringan, tetapi pada dasarnya batang memiliki lapisan-lapisan jaringan yang sama
dengan akar, yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat (stele) (Hendra,2007).
2.3.4. Pertumbuhan Sekunder
Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang sel-selnya aktif membelah. Pada
tumbuhan dikotil, jaringan xilem dan floem primer terdapat pada batang dan akar yang
hidup diambil alih oleh jaringan pembuluh sekunder yang dihasilkan oleh kambium yang
aktif membelah.
Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem sekunder, dan ke arah dalam
membentuk xilem sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah besar. Aktivitas kambium
yang membentuk xilem dan floem sekunder ini disebut pertumbuhan sekunder. Semua
jaringan yang ada disebelah dalam kambium disebut kayu, sedangkan di sebelah luar
kambium disebut kulit atau papagan. Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang
terjadi karena aktivitas kambium yang dipengaruhi oleh musim. Jika kondisi lingkungan
kurang menguntungkan, maka aktivitas kambium menjadi rendah sehingga xilem dan floem
sekunder yang dihasilkan sedikit. Namun sebaliknya, pada musim hujan, aktivitas kambium
ini akan meningkat. Perbedaan aktivitas kambium akan menghasilkan jejak pada batang yang
disebut lingkaran tahun (Hendra,2007).
2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan yang
mempengaruhi pertumbuhannya seperti: Cahaya, Makanan, Air, Oksigen, Kelembaban,
dan suhu.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan, seperti: Gen,
dan Hormon.
2.5. Zat-zat yang terkandung dalam air Detergen
Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding
dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang
lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Air deterjen terdiri dari :
2.5.1. Surfaktan
Surfaktan (surface active agent) merupakan bahan utama deterjen zat aktif
permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hydrophile (suka air) dan
hydrophobe (suka lemak).
Pada deterjen ini, jenis muatan yang dibawa surfaktan adalah anionik. Kadang
ditambahkan surfaktan kationik sebagai bakterisida (pembunuh bakteri). Fungsi
surfaktan anionik adalah sebagai zat pembasah yang akan menyusup ke dalam
ikatan antara kotoran dan serat kain.
Hal ini akan membuat kotoran menggulung, lama kelamaan menjadi besar,
kemudian lepas ke dalam air cucian dalam bentuk butiran. Agar butiran ini tidak
pecah kembali dan menempel di kain, perlu ditambahkan jenis surfaktan lain yang
akan membungkus butiran tersebut dan membuatnya tolak menolak dengan air,
sehingga posisinya mengambang. Ini untuk memudahkannya terbuang bersama air
cucian. Pada umumnya kotoran yang dapat dihilangkan surfaktan adalah yang
berasal dari debu atau tanah. Bila kotoran lebih berat seperti noda makanan dan
noda darah, perlu ditambahkan enzim tertentu seperti enzim pengurai protein atau
lemak. Namun, jika nodanya sudah lama, akan sukar sekali dihilangkan karena
antara noda dan serat kain dapat terjadi reaksi polimerisasi yang menyatukan noda
dengan kain.
2.5.2. Builder
Builder (Permbentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari
surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air .
2.5.2. Filler
Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai
kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh : Sodium
sulfate.
2.5.3. Additives
Additives adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih
menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan
langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud
komersialisasi produk.
Contoh : Enzyme, Borax, Sodium chloride, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).



2.6. Zat-zat yang terkandung dalam air Teh
Komponen aktif yang terkandung dalam teh, baik yang volatile maupun yang
nonvolatile antara lain sebagai berikut : polyphenols (10_25%), methylxanthines, asam
amino, peptide, komponen organik lain, tannicacids (9_20%), vitamin C (150_250
mg%), vitamin E (25_70 mg%), vitamin K (300_500 IU/g), -carotene (13_20%), kalium
(1795 mg%), magnesium (192 mg%), mangan (300_600 ug/ml), fluor (0,1_4,2
mg/L), zinc (5,4 mg%), selenium (1,0_1,8 ppm%), copper (0,01 mg%),iron (33
mg%), calcium (7 mg%), caffein (45_50 mg%).
Polyphenols Teh sebagian besar mengandung ikatan biokimia yang disebut
polyphenols, termasuk di dalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok
antioksidan yang secara alamiah ada pada sayur-sayuran, buah-buahan, dan minuman
seperti teh dan anggur.
Pada tanaman, flavonoids memberikan perlindungan terhadap adanya stress
lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur, virus, dan bakteri, di samping sebagai
pengendali hormon dan enzymeinhibitor (Sutanto,2002).
Ternyata teh cukup banyak mengandung mineral, baik makro maupun mikro yang
banyak berperan dalam fungsi pembentukan enzim di dalam tubuh sebagai enzim
antioksidan dan lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teh merupakan sumber
mineral yang menyehatkan.
2.7. Zat-zat yang terkandung dalam Coca-cola
2.7.1. Air Terkarbonasi
Air terkarbonasi ialah air yang mengandung karbondioksida. Zat ini menimbulkan
soda pada minuman tersebut. Air terkarbonasi dapat mengakibatkan kematian jika
pemakaiannya melebihi batas. Hal ini di akibatkan karena karbondioksida yang
terkandung dalam air tersebut akan masuk kedalam darah dan apabila darah kelebihan
karbondioksida maka orang tersebut akan mati.
2.7.2. Asam Fosfat
Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah dan produk minuman
kerap ditambahkan asam fosfat. Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa
membuat perlukaan di kulit. Batas maksimum penggunaan asam sorbat (mg/l) dalam
makanan berturut-turut adalah sari buah 400; sari buah pekat 2100; squash 800; sirup
800; minuman bersoda 400.
2.7.3. Kalium Benzoat
Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin (racun),
bakteri spora dan bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat mempengaruhi rasa. Bahan
makanan atau minuman yang diberi benzoat dapat memberikan kesan aroma fenol, yaitu
seperti aroma obat cair. Kalium benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman ringan,
minuman anggur, saus sari buah, sirup, dan ikan asin. Bahan ini bisa menyebabkan
dampak negatif pada penderita asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin. Kalsium
Benzoat bisa memicu terjadinya serangan asma.
2.7.4. Kalium Sitrat
Bahan pengawet ini juga banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering,kacang
kering, sirup dan acar. Meski bermanfaat, penambahan bahan pengawet tersebut berisiko
menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker
dan alergi.


2.7.5. Natrium Benzoat
Natrium benzoat adalah padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam
karboksilat aromatik yang paling sederhana. Nama asam ini berasal dari gum
benzoin (getah kemenyan), yang dahulu merupakan satu-satunya sumber natrium
benzoat. Asam lemah ini beserta garam turunannya digunakan sebagai pengawet
makanan. Natrium benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis banyak bahan-
bahan kimia lainnya.
2.7.6. Kafein
Selain bermanfaat bagi tubuh, kafein juga sekaligus dapat membahayakan
tubuh. Terlebih jika konsumsi kafein dalam kopi berlebih dari konsumsi biasa. Bahaya
yang pertama adalah bagi ibu hamil. Ibu hamil biasanya memiliki tensi yang lebih tinggi,
sehingga konsumsi kopi pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, bayi yang lahir
premature atau bayi lahir dengan bobot yang kurang. Bahaya berikutnya adalah
peningkatan potensi serangan stroke. Kafein tidak hanya terdapat pada kopi, tetapi juga
pada coke (minuman bersoda) ataupun coklat dipercaya telah meningkatkan korban
stroke di eropa dan amerika. Bahaya terakhir adalah kafein dapat menimbulkan serangan
jantung. Hal ini disebabkan oleh konsumsi kafein yang berlebih, terutama dalam coke
(minuman bersoda) dan kopi. Kafein berfungsi untuk menimbulkan rasa ketagihan
(seperti pada rokok).
2.7.7. Karamel dan atau Sulfit Amonia Karamel (Zat Pewarna Buatan)
Bahan dasar industri coca cola adalah gula yang dibuat menjadi karamel. Selain
menimbulkan rasa manis, karamel juga dimanfaatkan untuk zat warna. Warna coklat
kehitaman dari coca-cola berasal dari karamel. Coca-cola dibuat dengan mencampur
karamel dengan air berkarbonasi untuk menimbulkan rasa segar.
2.7.8. Natrium Siklamat atau Sakarin (Pemanis Buatan)
Natrium Siklamat atau asam siklamat atau cyclohexylsulfamic acid (C
6
H
13
NO
3
S)
sebagai pemanis buatan. Secara umum, natrium siklamat berbentuk kristal putih, tidak
berbau, tidak berwarna, dan mudah larut dalam air dan etanol, serta berasa manis.
Siklamat memiliki tingkat kemanisan relatif sebesar 30 kali tingkat kemanisan sukrosa
dengan tanpa nilai kalori. Kombinasi penggunaannya dengan sakarin dan atau asesulfam-
K bersifat sinergis, dan kompatibel dengan pencitarasa dan bahan pengawet. Pemanis
buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550 kali gula biasa. Zat ini berfungsi sebagai
penegas cita rasa terutama cita rasa buah. Pemberian siklamat dengan dosis yang sangat
tinggi pada tikus percobaan dapat menyebabkan tumor kandung kemih, paru, hati, dan
limpa, serta menyebabkan kerusakan genetik dan atropi testicular. Pemanis buatan banyak
menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. Seperti migrain dan sakit kepala,
kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut,
alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, kanker otak, dan kanker kantung
kemih.
2.8. Air
Air adalah basis dari kehidupan kemungkinan besar kehidupan pertama kali
berevolusi di dalam air Itulah sebabnya keberadaan Air dianggap sebagai kemungkinan
adanya kehidupan di tempat lain. air meliputi sekitar 75% dari permukaan bumi ini. Di alam,
air terdapat dalam tiga bentuk:padat, cairdan gas. Sel hidup, 70% lebih terdiri dari
air,termasuk badan manusia. Kekurangan air beberapa persen saja sudah cukup membuat
badan ini lemah, dan kekurangan beberapa puluh persen dapat menyebabkan kematian.
Kehidupan sangat bergantung dari sifat-sifat dari air yang unik dibanding liquid yang
lain. sifat-sifat ini berasal dari struktur dan interaksi molekul air .Air memiliki apa yang
dinamakan ikatan hidrogen yang anehnya cukup kuat. Ikatan ini memberikan air lebih
struktur daripada liquid yang lain, dan memberikan kohesi yang tinggi yang membantu
transport dalam tumbuhan. Ikatan ini juga memberikan tegangan permukaan air yang cukup
kuat, dan memberikan bentuk butir-butir air. Demikian pula air mempunyai tingkat adhesi
yang tinggi dengan kebanyakan material. Imbibisi (proses merasuknya air ke dalam struktur
berpori-pori) membantu penyerapan air ke dalam biji dan memecahkan kulit biji sehingga biji
tersebut dapat tumbuh.
Ikatan hidrogen juga menyebabkan air mempunyai kapasitas panas yang tinggi sehingga
dapat berfungsi sebagai tempat penampung panas yang efektif. Pada waktu musim panas air
menampung panas dan pada waktu musim dingin mengeluarkannya perlahan, sehingga
menjaga level temperatur yang stabil yang penting bagi iklim dan kehidupan. air juga
memerlukan energi yang banyak untuk menguap sehingga memoderasi panas dari matahari,
menjaga temperatur ekosistem air, dan menjaga temperatur organisma dari ekses panas. Air
juga mempunyai sifat anomali, yaitu mengembang ketika didinginkan kurang dari 4 derajat.
Hal ini terjadi karena perubahan struktur air menjadi tetrahedral. Hal ini menjaga air di
kedalaman menjadi beku. Karena berat jenis es lebih ringan, es terbentuk dipermukaan dulu.
Ketika air membeku, panas dibebaskan ke lapisan di bawahnya dan mengisolasinya. Hal ini
juga membuat transisi antara musim tidak terjadi dengan tiba-tiba.
Air bersifat polar sehingga melarutkan kebanyakan molekul ionik seperti mineral. Air
digunakan untuk mandi, mencuci, dan oleh tanaman digunakan sebagai alat transport
mineral. Seperti juga air sistem biologi kebanyakan berada dalam pH netral dan
sebagai buffer air yang menjaga keseimbangan pH tersebut, yang sangat penting bagi proses-
proses dalam sel.
2.8.1. Peranan Air Bagi tumbuhan
Air yang di butuhkan oleh tanaman adalah air yang berada di dalam tanah yang di
tahan oleh butir-butir tanah . air ini berasal dari cadangan dalam tanah yang telah ada
sebelum tanaman di tanam dan curah hujan yang turun senbelumnya. Peranan air bagi
tumbuhan guna menjamin kelangsungan proses fisiologis dan biologi pertumbuhannya yaitu :
1. Merupakan 90 95% penyusun tubuh tanaman
2. Aktivator enzim
3. Pereaksi dalam reaksi hidrolisis
4. Sumber H dalam fotosintesis
5. Penghasil O2 dalam fotosintesis
6. Pelarut dan pembawa berbagai senyawa
7. Menjaga sel yang penting untuk pembelahan, pembesaran, dan pemanjangan sel
8. mengatur bukaan stomata, gerakan daun dan bunga (misal epinasti)
9. Pemacu respirasi
10. Mengatur keluar masuknya zat terlarut ke dan dari sel
11. Mendukung tegaknya tanaman, terutama pada tanaman herbaceus
12. Agensia penyebaran benih tanaman
13. Mempertahankan suhu tanaman tetap konstan pada saat cahaya penuh
2.8.2. Macam-Macam Air
2.8.2.1. Air gravitasi
Air gravitasi: berada di pori makro tanah, diikat sangat lemah oleh partikel tanah,
dengan cepat turun ke lapisan yang lebih dalam, tidak dapat dimanfaatkan tanaman
2.8.2.2. Air kapiler
Air kapiler: terdapat di pori mikro tanah, melapisi butiran tanah, diikat longgar
oleh partikel tanah, dapat dilepaskan oleh perakaran, dapat diserap akar
2.8.2.3. Air higroskopis
Air higroskopis: air yang menempati posisi sangat dekat dengan partikel tanah,
diikat sangat kuat, akar tidak mampu memutus ikatan, tidak dapat diserap akar
2.8.3. Faktor-Faktor Mempengaruhi Kebutuhan Air Pada Tanaman
Banyak pertanyaan yang mendasar seputar bagaimana menyiram tanaman yang
baik. Untuk menjawab itu, ada beberapa hal penting yang berkaitan dengan kebutuhan
air pada saat penyiraman, yaitu:
2.8.3.1. Jenis, Bentuk, dan Umur Tanaman
Berdasarkan kebutuhan air, umumnya ada tiga jenis tanaman, yaitu:
1. Jenis Suka Air, memerlukan air yang cukup banyak untuk dapat hidup dengan baik,
contohnya jenis Adiantum, Begonia, Calathea, Dracaena, Dieffenbachia, Monstera,
Peperomia serta jenis pakis-pakisan.Jenis
2. Menyukai air dalam jumlah sedang, memerlukan air yang cukup tapi tidak berlebih
untuk tumbuh dalam kondisi yang sehat, contohnya adalah Aglaonema, Anthurium,
Philodendron, dan lainnya Jenis menyukai
3. Sedikit air, merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan baik dalam
keadaan sedikit air, contohnya berbagai jenis tanaman sukulen, kaktus, Sansiviera,
Chryptanthus dan lainnya.
Bentuk daun juga harus diperhatikan, jika daunnya besar dan tipis, berarti
tanaman tidak kuat kondisi kering dan membutuhkan relatif lebih banyak air dalam
penyiraman. Jika daun ada lapisan lilinnya berarti sedikit tahan akan kondisi kering.
Daun kecil akan menghindari penguapan air saat siang hari. Akan tetapi penting pula
diketahui jenis tanamannya, apakah tanaman menyukai air atau tidak
2.8.3.2. Lokasi dan Kondisi Sekitar Tanaman
Lokasi juga mempunyai andil dalam menentukan banyaknya air untuk
penyiraman. Tanaman dalam pot yang diletakkan di bawah naungan dengan yang
langsung di bawah sinar matahari akan mempunyai perbedaan kebutuhan air.
Umumnya tanaman yang berada di daerah naungan membutuhkan jumlah air yang
relatif lebih sedikit dari pada tanaman yang terkena sinar matahari langsung.
Peletakan tanaman pada sumber air membutuhkan air yang berbeda dengan yang
diletakkan di tengah lapangan terbuka. Peletakan di dekat sumber air merupakan jenis
tanaman yang menyukai kondisi air cukup banyak untuk pertumbuhannya. Jenisnya
pun berbeda dengan tanaman yang tahan akan sinar matahari.
2.8.3.3. Jenis Media Tanam
Media merupakan material yang bersentuhan langsung dengan akar, bagian
tanaman yang sangat penting untuk penyerapan air dan unsur hara lainnya. Media
tanaman yang umum digunakan adalah tanah, humus, sekam, cocopeat, pasir malang,
dan akar pakis. Masing-masing mempunyai daya ikat air yang berbeda. Humus
mengandung banyak sisa-sisa bagian tanaman yang membusuk. Biasanya bersifat
menahan air. Tetapi jika diletakkan di area terbuka, humus mudah kering dan
berbentuk serpihan/butiran halus.
Sekam yang umumnya digunakan adalah jenis sekam biasa dan sekam bakar.
Bentuknya yang berupa butiran-butiran sekam kasar membantu tanah dalam
memperbaiki struktur tanah hingga menjadi remah-remah tidak padat sehingga air
dapat mengalir dengan lancar. Untuk itu media tanam sekam murni relatif cocok
untuk tanaman hias pada pot, atau campuran media tanam pada musim hujan agar air
tidak merusak akar yang akan mengakibatkan busuk akar.
Cocopeat relatif dapat menyimpan air hingga penggunaan media dengan
campuran bahan ini sangat tepat saat musim kering, tetapi jangan biarkan media ini
terlampau kering. Beda dengan pasir malang yang lebih bersifat tidak menahan air.
Sangat cocok digunakan sebagai campuran media tanam pada musim hujan. Tak
jarang untuk penanaman sering kali media tersebut dicampur dengan jumlah tertentu.
Oleh karena itu penting mengetahui sifat media terhadap daya pegang air untuk
mendapat media yang ideal dengan jenis tanaman yang hendak ditanam.
2.8.3.4. Besar Kecilnya Pot
Terkait dengan tingkat kelembaban media dalam pot. Pot kecil akan
mempunyai tingkat kelembaban yang lebih kecil jika dibandingkan dengan media
pada pot yang besar. Tepai pot besar mempunyai kelebihan dalam pertumbuhan akar
tanaman. Banyaknya ruang yang tersedia dapat memberikan ruang yang cukup untuk
bernafasnya akar.
2.8.3.5. Musim
Dua musim utama di Indonesia, musim kering dan musim hujan, akan
mempengaruhi penyiraman terhadap tanaman. Musim kering tanaman harus diperiksa
apakah memerlukan penyiraman satu-dua hari sekali sedangkan musim hujan apakah
harus disiram setiap hari atau tidak.
2.9 Pengaruh Cekaman Air Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Pertumbuhan tanaman didefinisikan sebagai bertambah besarnya tanaman yang diikuti
oleh peningkatan berat kering. Proses pertumbuhan tanaman terdiri dari pembelahan sel,
perbesaran sel dan diferensiasi sel Kekurangan air pada tanaman terjadi karena ketersediaan
air dalam media tidak cukup dan transpirasi yang berlebihan atau kombinasi kedua faktor
tersebut. Di lapangan walaupun di dalam tanah air cukup tersedia, tanaman dapat mengalami
cekaman (kekurangan air). Hal ini terjadi jika kecepatan absorpsi tidak dapat mengimbangi
kehilangan air melalui proses transpirasi (Siti Nurhasanah, 2005).
Kehilangan air dari tanaman oleh transpirasi merupakan suatu akibat yang mtidak dapat
dielakkan dari keperluan membuka dan menutupnya stomata untuk masuknya CO2 dan
kehilangan air melalui transpirasi lebih besar melalui stomata daripada melalui kutikula.
Indeks luas daun yang merupakan ukuran perkembangan tajuk, sangat peka terhadap
cekaman air, yang mengakibatkan penurunan dalam pembentukan dan perluasan daun,
peningkatan penuaan dan perontokan daun, atau keduanya. Perluasan daun lebih peka
terhadap cekaman air daripada penutupan stomata. Selanjutnya dikatakan bahwa peningkatan
penuaan daun akibat cekaman air cenderung terjadi pada daun-daun yang lebih bawah, yang
paling kurang aktif dalam fotosintesa dan dalam penyediaan asimilat, sehingga kecil
pengaruhnya terhadap hasil.
Martin, Tenorio dan Ayerbe (1994) menjelaskan bahwa cekaman air yang terjadi pada
paruh kedua dari siklus hidup tanaman ercis mengakibatkan penurunan nilai LAI (leaf area
index) setelah pembungaan. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil biji ercis bila
dibandingkan dengan hasil pada musim tanam sebelumnya, dimana curah hujan selama paruh
pertama siklus hidupnya lebih besar. Kekurangan air dapat menghambat laju fotosintesa,
karena turgiditas sel penjaga stomata akan menurun. Hal ini menyebabkan stomata menutup.
Penutupan stomata pada kebanyakan spesies akibat kekurangan air pada daun akan
mengurangi laju penyerapan CO2 pada waktu yang sama dan pada akhirnya akan mengurangi
laju fotosintesa .Disamping itu penutupan stomata merupakan faktor yang sangat penting
dalam perlindungan mesophyta terhadap cekaman air yang berat. Waktu antara penyebaran
benih dan pemasakan dapat diperpendek atau diperpenjang tergantung pada intensitas dan
waktu terjadinya cekaman air. Hasil penelitian Turk dan Hal pada tahun 1980 dan Lawn
tahun 1982 menunjukkan bahwa kacang tunggak berbunga dan masak lebih awal dibawah
tingkat cekaman air sedang, tetapi cekaman air yang berat menunda aktivitas reproduktif.
Kedalaman perakaran sangat berpengaruh terhadap jumlah air yang diserap. Pada
umumnya tanaman dengan pengairan yang baik mempunyai sistem perakaran yang lebih
panjang daripada tanaman yang tumbuh pada tempat yang kering. Rendahnya kadar air tanah
akan menurunkan perpanjangan akar, kedalaman penetrasi dan diameter akar .Peningkatan
pertumbuhan akar di bawah kondisi cekaman air ringan sampai sedang mungkin sangat
penting dalam menyadap persediaan air baru bagi suatu tanaman.Hasil penelitian Nour dan
Weibel tahun 1978 menunjukkan bahwa kultivarkultivar sorghum yang lebih tahan terhadap
kekeringan, mempunyai perkaran yang lebih banyak, volume akar lebih besar dan nisbah akar
tajuk lebih tinggi daripada lini-lini yang rentan kekeringan.Hasil penelitian Martin, Tenorio
dan Ayerbe (1994) menunjukkan bahwa perakaran tanaman ercis yang mengalami cekaman
air pada paruh kedua dari siklus hidupnya tidak dapat menjelajahi keseluruhan lapisan tanah
pada kedalaman 45 75 cm. Dengan kata lain tanaman ercis tidak dapat mengekstrak air di
bawah kedalaman 70 cm. akibat lebih lanjut cekaman air akan menurunkan hasil tanaman,
dan bahkan tanaman gagal membentuk hasil. Jika cekaman air terjadi pada intensitas yang
tinggi dan dalam waktu yang lama akan mengakibatkan tanaman.
Tanggap pertumbuhan dan hasil tanaman terhadap cekaman air tergantung fase pertumbuhan
saat cekaman air tersebut terjadi. Jika cekaman air terjadi pada fese pertumbuhan vegetatif
yang cepat, pengaruhnya akan lebih merugikan dibandingkan dengan jika cekaman air terjadi
pada fese pertumbuhan lainnya. Proses-proses fisiologi yng mengakibatkan perubahan hasil
karena cekaman air, digambarkan oleh Hsio dkk. tahun 1976 seperti pada gambar berikut.
Untuk mengetahui apakah tanaman cukup air atau tidak, dapat melihat gejala-gejala yang
ditampakkan oleh tanaman. Diantaranya adalah:
a. Pengecekan media tanam:
1. Jika media terasa remah lepas, berarti media sedikit mengandung air
2. Periksa dengan membuat lubang sebesar ibu jari dengan kedalaman 1,5-3cm. Jika
kering maka kelembaban tanaman rendah dan tanaman perlu disiram.
b. Gejala fisiologis tanaman:
1. Tanaman layu dan daun tua coklat dan mengering, dicurigai tanaman kekurangan
air. Periksa media dan gejala lain apakah disebabkan oleh hama dan penyakit tanaman
lainnya.
2. Pinggiran daun berwarna coklat dan kering untuk tanaman kekurangan air.
3. Jika berbunga dan kurang air, maka bunga akan gugur dengan cepat.
4. Jika daun ujungnya coklat, kemungkinan besar kelebihan air.
5. Dalam media yang terlalu lembab, akar akan membu. Dampak kandungan lengas
pada perkembangan sistem perakaran.
2.10. Dampak Kelebihan Air pada Tanaman
Kelebihan air pada tanaman biasanya terlihat /terjadi ketika awal musim hujan (akhir
musim kemarau) dan padsa saat pertengfahan musim hujan. Yang sangat berdampak bagi
pertumbuhan tanaman dapat di lihat sebagai berikut: Awal musim hujan (akhir musim
kemarau), sinar matahari cukup banyak, suhu udara panas, kelembaban udara absolute (Ah)
tinggi, kelembaban udara relatip (Rh) tinggi, hujan masih jarang terjadi, dan sumber air tanah
maupun air permukaan sedikit. Dampak bagi tanaman yaitu proses transpirasi (proses
pendinginan) terganggu karena tingginya nilai Rh. Keadaan ini diperparah dengan sulitnya
proses pendinginan secara konduksi lewat daun, karena bahang panas pada fase musim ini
juga tinggi. Akibatnya tanaman akan kepanasan, daun dan batang tanaman nampak layu
meski masih nampak hijau. Kalau kondisi parah ranting dan daun akan menguning dan
rontok.
Kesalahan yang sering dilakukan pada fase ini, melihat tanaman nampak layu timbul
anggapan tanaman kurang air. Padahal kelayuan muncul bukan karena kekurangan air
(seperti pada musim panas), namun akibat terganggunya proses penyerapan air karena
transpirasi terhambat. Dampak selanjutnya gampang diduga, zona akar akan kelebihan air
dan mengundang penyakit.
Pertengahan musim hujan. Ciri, sinar matahari terhalangi mendung, suhu udara turun,
kelembaban udara absolute (Ah) turun / rendah, kelembaban udara relatip (Rh) tinggi,
frekwensi hujan tinggi, dan sumber air tanah maupun air permukaan melimpah.

Dampak bagi tanaman antara lain Kelembaban (Rh) tinggi pada suhu yang rendah
merupakan kondisi ideal pertumbuhan spora jamur. Tanaman yang tidak sehat atau bagian
tanaman yang tua menjadi rentan serangan jamur. Genangan-genangan air pada bagian
batang, bonggol, dan daun (bagian-bagian yang kaya karbohidrat) cepat atau lambat akan
diserbu jamur.
2.11. Stress Fisiologis Tanaman
Stress air pada tanaman merupakan faktor utama dalam penghambatan produktivitas
tanaman. Proses fisiologis selalu berhubungan dengan air. Hilangnya air dari jaringan
tanaman dapat berpengaruh pada banyak hal, antara lain berkurangnya tekanan hidrostatik di
dalam sel, meningkatnya konsentrasi makromolekul dan larutan dengan berat molekul kecil.
Beberapa aktivitas fisiologis yang dipengaruhi oleh stress air antara lain sebagai berikut.
a. Pembesaran dan Pembelahan Sel
Proses yang paling sensitif terhadap stress air adalah pertumbuhan sel.
Pengaruh utama tampak pada proses fisis. Bila tekanan turgor sel jatuh akibat stress
air, pembesaran sel juga menurun karena kehilangan tekanan di dalam sel. Turgor
yang tinggi dalam jaringan kadang-kadang dijumpai pada malam hari dibanding
dengan pada siang hari. Ketersediaan air tanah juga berpengaruh pada potensi air di
daun dan juga perkembangan/perluasan daun. Stress air yang berkepanjangan dapat
menghambat pembelahan sel (meristem) belum jelas apakah penghambatan tersebut
secara langsung atau tidak langsung.
b. Dinding Sel dan Sintesis Protein
Dinding sel tersusun sebagian besar dari selulosa yang merupakan
penggabungan dari molekul glukosa. Sintesis substansi ini tertekan pada kondisi
stress air. Dilaporkan juga penggabungan asam amino ke dalam bentuk protein juga
dihambat oleh stress air, tetapi belum jelas bagaimana stress air berpengaruh
terhadap sintesis protein.
c. Enzim
Defisit air berpengaruh langsung terhadap level enzim. Pada kondisi stress
yang moderat, level beberapa enzim meningkat, misal enzim hidrolase dan
dehidrogenase. Pada umumnya stress air mengakibatkan menurunnya kadar enzim,
terutama nitrat reduktase. Stress air berpengaruh pada turgor, apakah kemudian
tekanan turgor juga berpengaruh terhadap enzim yang berada di plasma membran,
masih menimbulkan pertanyaan, mungkin bahwa aktivitas ATP ase membran
dikendalikan oleh besarnya turgor, yang juga dinyatakan bahwa potensial membran
tergantung pada turgor. Diduga bahwa perubahan potensial membran dimaksudkan
agar jaringan tanaman dapat mengendalikan reaksi fisiologis, misal penyerapan
bahan-bahan terlarut. Hubungan antara penyerapan sukrosa dan turgor telah
disebutkan di depan. Hal yang serupa dijumpai pada hubungan antara turgor dan
penyerapan K+ pada ganggang Velonia sp, penyerapan K+ meningkat bila turgor
sel menurun dan sebaliknya. Dengan demikian nampak bahwa tekanan turgor
memiliki fungsi ganda dalam proses pertumbuhan. Ia dibutuhkan untuk menekan
dinding/membran sel untuk memberi fasilitas pemecah ikatan kimia dan tahap
berikutnya mengendalikan bahan-bahan terlrut yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan.





BAB III
METODOLOGI
3.1. Variabel Penelitian
Adapun variabel dari rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Variabel bebas : Jenis air (air sumur, air teh, air detergen dan Coca-cola)
2. Variabel terikat : Pertumbuhan panjang batang setiap hari
3. Variabel kontrol : Tanaman kedelai yang berjenis sama, media yang sama,
intensitas cahaya yang sama, ukuran pot yang sama.
3.2. Metode penelitian
Dalam melakukan percobaan ini kami akan menggunakan 2 metode yaitu :
1. Study literatur
Metode study literatur yaitu dengan cara membaca buku-buku, artikel yang
menjadi sumber referensi yang mendukung penelitian kami.
2. Eksperimen
Kami melakukan percobaan langsung untuk mendapatkan data yang kami cari.
3.3. Rancangan Penelitian
1. Perlakuan I : Tanaman kedelai disiram dengan air sumur.
2. Perlakuan II : Tanaman kedelai disiram dengan air teh.
3. Perlakuan III : Tanaman kedelai disiram dengan air detergen.
4. Perlakuan IV : Tanaman kedelai disiram dengan air Coca-cola.

3.4. Sasaran Penelitian
Sasaran dalam penelitian ini adalah untuk menemukan pengaruh jenis air terhadap
pertumbuhan kacang kedelai

3.4. Alat dan bahan
1. 4 buah polybag ukuran sedang
2. 20 butir kacang kedelai
3. Air (air sumur, air teh, air detergen dan air Coca-cola)
4. Tanah
5. Penggaris
6. Alat tulis (pulpen dan buku tulis)
3.5.Langkah kerja
1. Rendamlah biji kacang kedelai dengan air bersih selama semalam.
7. Sediakan 4 buah polybag ukuran sedang.
2. Masukkan tanah ke dalam setiap polybag.
3. Beri label yaitu A1, A2, A3 dan A4.
4. Letakkan 5 butir biji kacang kedelai pada setiap polybag.
5. Sirami biji-biji yang ada di media A1 dengan air sumur, media A2 dengan air teh,
media A3 dengan air detergen, dan media A4 dengan air Coca-cola setiap hari
dengan volume yang sama yaitu 20 ml.
6. Amati dan catat pertumbuhan (pertambahan panjangnya) setiap hari selama 7 hari,
pada waktu yang sama yaitu setiap sore.
3.6. Rencana Analisis Data
Data dianalisis segera setelah kurun waktu yang telah ditentukan. Kurun waktu
tersebut sekitar 12 hari. Setelah hasil analisis keluar, data tersebut akan digunakan untuk
menguji hipotesa.
3.7. Jadwal Penelitian
Hari ke-01 : Mencari alat dan bahan yang dibutuhkan
Hari ke-02 : Mempersiapkan alat dan bahan
Hari ke-03 sampai ke-7 : Melakukan penelitian
Hari ke-8 sampai ke-10 : Membuat laporan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel Laju Pertumbuhan Batang Tanaman Kacang Merah
Tanggal 28 Juli 2014 - 3 Agustus 2014
Hasil dan Analisis Data (Tabel dan Grafik Pengamatan)















Tanaman
Hari
Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
Air
Sumur
(K)
1 0 0 1,5 4 7 12 15,5 2,21
2 0 0 0 3 7,5 12,3 15 2,14
3 0 0 1 3,8 6 11 16 2,29
Rata-
rata
0 0 0,50 2,34 4,84 8,1
10,1
6
2,21
Tanaman
Hari
Rata-Rata
1 2 3 4 5 6 7
Air Coca-
Cola (P1)
1 - 2,5 5 6,3 8 10 14,7 2,10
2 - 2 5,3 5,4 7,5 11 15 2,14
3 - 2 6 6,8 7,7 9,8 13,6 1,94
Rata-rata

0 2,17 5,43 6,17 8 10,50 14,85 2,06
Tabel Laju Pertumbuhan Batang
Tanaman Kacang kedelai
Tanggal 28 Juli 2014 - 3 Agustus 2014
Tanaman
Hari Rata-
Rata 1 2 3 4 5 6 7
Air
Teh
(P2)
1 - 4 7 9 10,3 14 19,5 2,79
2 - 1,8 5,2 7 10,8 15 19,8 2,83
3 - 3 5,7 7,3 8,6 15,5 16,5 2,36
Rata-
rata
0 2,93 5,97 7,77 9,90 14,83 18,60 2,66






Tanaman
Hari Rata-
Rata 1 2 3 4 5 6 7
Air
Coca-
Cola
(P1)
1 - 2,5 5 6,3 8 10 14,7 2,10
2 - 2 5,3 5,4 7,5 11 15 2,14
3 - 2 6 6,8 7,7 9,8 13,6 1,94
Rata-
rata
0 2,17 5,43 6,17 8 10,50 14,85 2,06



B. PEMBAHASAN
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada hari pertama, kecambah belum
tumbuh, sedangkan pada hari kedua ada kecambah yang tumbuh. Hal ini menunjukkan
bahwa lamanya dormansi tanaman kacang kedelai yang sebelumnya direndam dengan air
berlangsung selama 2 hari. Diantara laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang kedelai yang disiram menggunakan air coca-cola ( perlakuan 1 ), air teh
(perlakuan 2), air detergen ( perlakuan 3 ), dan air biasa ( kontrol ), tanaman kacang
kedelai yang disiram dengan air teh yang memiliki pertumbuhan yang paling baik.
Rata rata tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air teh (2,21). Tanaman
kacang kedelai yang disiram dengan menggunakan air teh paling baik pertumbuhan
batangnya. Ini karena Mikroba yang dihasilkan oleh air teh hanya bersifat toksik pada
serangga tidak pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
1 2 3 4 5 6 7
T
i
n
g
g
i

T
a
n
a
m
a
n

Hari
GRAFIK PERTUMBUHAN KACANG KEDELAI
Air
Sumur
Air Coca-
cola
Air Teh
berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia. Dengan kandungan nutrisi yang dimiliki air
teh membuat air teh ini mampu memperbaiki kesuburan tanah, dan merangsang
pertumbuhan.
Rata rata tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air sumur (2,21).
Diantara ketiga perlakuan, kontrolah yang menempati urutan kedua pertumbuhannya ini
diperkirakan karena air sumur memiliki kandungan yang lebih baik jika dibandingkan
dengan perlakuan 2, 3.
Rata rata tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air coca-cola (2,06).
Tanaman kacang kedelai yang disiram menggunakan air coca-cola terbilang cukup cepat
walaupun di dalam air coca-cola dapat dijumpai berbagai bahan bahan kimia seperti
natrium benzoat, kalium sitrat, kalium benzoat, asam fosfat, kafein dan natrium siklamat
yang bersifat destruktif dan dapat menghambat pertumbuhan.
Rata rata tinggi batang yang disiram dengan menggunakan air detergen (1,22).
detergen mengandung senyawa-senyawa kimia yang meresap ke dalam tumbuhan
sehingga biji kacang kedelai terhambat pertumbuhannya bahkan tidak mengalami
pertumbuhan. Detergen mengandung Natrium Perborat, pewangi, pelembut, Naturium
Silikat, penstabil, enzim, dan zat lainnya. Tapi diantara zat-zat tersebut ada yang tak bisa
dihancurkan/dilarutkan oleh mikroorganisme sehingga otomatis menyebabkan
pencemaran lingkungan. Apabila air yang mengandung detergen dibuang ke dalam
tanah, maka kualitas kesuburan tanah yang mengakibatkan tanaman serta hidupan tanah
termasuk cacing mati. sehingga tanaman yang disirami dengan air detergen pun akan
mati.
Jadi dengan data tersebut disimpulkan bahwa air teh yang memiliki laju pertumbuhan
yang paling baik.

DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, D.A. 2012. Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Kistinnah, Idun. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Anggraeni, Anisa. 2011. Kandungan Air Teh. http://anisa-
anggraeni.blogspot.com/2011/08/kandungan-air-teh-basi.html, diunduh pada 1
Agustus 2012
Fandi. 2008. POCARI SWEAT Pengganti Ion Tubuh.
http://bugiscamp.wordpress.com/2008/05/16/pocari-sweat-pengganti-ion-
tubuh/, diunduh pada 1 Agustus 2012
Fandy. 2012. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan.
http://fandy-irfan99.blogspot.com/2012/06/pengertian-pertumbuhan-dan-
perkembangan.html, diunduh pada 1 Agustus 2012
Jozkcam, Cahaya. 2010. Peranan Air Bagi Tanaman.
http://daunmudha.blogspot.com/2010/02/peranan-air-bagi-tanaman.html,
diunduh pada 1 Agustus 2012
Madjid, Abdul. 2011. Definisi, Profil, dan Fungsi Tanah.
http://www.anakunhas.com/2011/02/defenisi-profil-dan-fungsi-tanah.html,
diunduh pada 1 Agustus 2012
Perdana, Dimas Aditya. 2009. Budidaya Kacang Panjang (Vigna spp.).
http://dimasadityaperdana.blogspot.com/2009/04/budidaya-kacang-
panjang.html, diunduh pada 1 Agustus 2012
Puspitarini, Margaret. 2011. Air Cucian Beras Bisa Suburkan Tanaman.
http://kampus.okezone.com/read/2011/10/18/372/517127/air-cucian-beras-bisa-
suburkan-tanaman, diunduh pada 1 Agustus 2012
Rheztuw, Zhul Khaka. 2012. Laporan Bulk Density.
http://zulkifli2405.blogspot.com/2012/01/laporan-bulk-density.html, diunduh
pada 31 Juli 2012
Santoso, Denny. 2012. Kacang Panjang: Si Hijau Panjang yang Kaya Nutrisi.
http://duniafitnes.com/%20nutrition/kacang-panjang-si-hijau-panjang-yang-
kaya-nutrisi.html, diunduh 1 Agustus 2012
Subakti, Yuli. 2012. Faktor faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman.
http://yulisubakti.blogspot.com/2012/05/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html, diunduh pada 31 Juli 2012
Syahid, Abdul. 2009. Mineral yang Dibutuhkan Tanaman. http://abdulsyahid-
forum.blogspot.com/2009/03/mineral-yang-dibutuhkan-tanaman.html, diunduh
pada 24 Agustus 2012
Zaelani, Abdul Koid. 2012. Pertumbuhan Sekunder. http://jadibrilian.
blogspot.com/2012/04/pertumbuhan-sekunder.html, diunduh pada 1 Agustus
2012




BAB V
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan:
Dari hasil pengamatan dapat kami simpulkan bahwa tamanan kacang kedelai yang di
di beri jenis air yang berbeda ternyata mempunyai perbedaan. Tanaman yang di siram
dengan air teh lebih cepat laju pertumbuhanya di bandingkan jenis air lainya ( air sumur,air
coca-cola,air deterjen) karena air teh mengandung mikroba yang merangsang serangga dan
mempercepat pertumbuhan .Oleh karena itu, apabila anda ingin mempercepat laju
pertumbuhan tanaman anda pakai lah jenis air teh.

Saran :
Sebaiknya penelitian ini di ukur dan di amati oleh satu orang ,agar tidak terjadi
kesalahan atau kekeliruan . Dan ukur proses penyiraman harus dilakukan rutin agar
perbedaan pada tanaman nampak jelas.

Anda mungkin juga menyukai