pasangan,

konflik
dapat
menyelesaikan
tdk
dapatperceraia
n
Beragam alasansalah satu adl
POWER CONFLICT/ konflik
kekuasaan , siapa yg lbh
mendominasi dlm mengambil
keputusan

Blood & Wolfe Conjugal
Power
kekuasaan pada
pasangan suami istri. Yang memiliki kepribadian lebih
dominan cenderung akn lebih
banyak memegang kekuasaan
dlm pernikahan

1.Wife
dominant
istri
lebih
banyak
membuat
keputusan
daripada
suami
2.Syncratic
kekuasaan
suami &
istri
seimbang,
pasangan
akan
bernegosiasi
mengambil
keputusan
3.Autonomic
kekuasaan
suami istri
dibagi
berdasar area
ttt, keputusan
diambil
berdasar area
kekuasaan
masing-masing
4.Husband-
dominant
suami
lebih banyak
memegang
kekuasaan
dan
mengambil
keputusan

Manakah yang paling tepat untuk diterapkan?


Cooney (1982) berpendapat kekuasaan
dalam keluarga ditentukan oleh
kebudayaan dimanakeluarga tersebut
hidup.

Triedman &Todd, ada 4 pola penyaluran kekuasaan :
1. Tradisional suami lebih berkuasa
2. Reserved istri lebih berkuasa
3. Equal high keduanya memiliki kekuasaan tinggi
dalam area masing2
4. Equal low keduanya memiliki kekuasaan yang
rendah
1. Suami dan istri merasa sendiri dg masalahnya krn tdk
mampu mengutarakan masalah
2. Merasa ditolak, tdk diinginkan dan tdk aman
3. Kurang komunikasi, tdk berbicara dg santai / membicarakan
masalah bersama-sama
4. Lupa akan hal yg menyatukan pasangan tdk memiliki
harapan masa depan
Evelyn Duvall dan Reuben Hill (1960)
memberi saran apabila terjadi konflik
1. Katakan terus terang perasaan yg tdk
disukai dan bgm hal tsb perlu diubah
2. Selesaikan masalah sesegera mungkin
3. Tetap pada inti masalah & abaikan hal yg
tdk penting sampai masalah selesai

Goldberg (1982)
Area konflik pasangan modern
1. Power & Control siapa yg memegang kendali / dominasi
peran dlm area permasalahan ttt
2. Nurture terkait dg perhatian dan perlindungan thdp
pasangan (perhatian trhdp kegiatan dan kebutuhan
sehari-hari, perlindungan thdp pasangan dan anak-anak)
3. Intimacy & Privacy
Intimacy berkaitan dg kontak kedekatan kebutuhan.
Privacy berkaitan dg pemenuhan kebutuhan privasi
masing-masing.


4. Trust percaya merasa memiliki dan dimiliki pasangan
5. Fidelity setia pada pasangan
Trust dan fidelity tdk sell berjalan berdampingan.
6. Life style life style yg berbeda memberi peluang konflik pasangan
7. Sense of order perbedaan cara berpikir mengatasi masalah,
kecemasan, pola hidup krn masing2 membawa pengaruh kultural, pola
asuh dan kebiasaan yg dibawa dr keluarga masing2