= 0,5
Pada H
2
SO
4
0,5 N, [H
+
] =
= 0,25
0
0.002
0.004
0.006
0.008
0 5 10 15 20 25
K
o
n
v
e
r
s
i
P
a
t
i
Waktu Reaksi (menit)
a) HCl 0,5 N
b) H2SO4 0,5 N
t ( menit) XA -ln(1 - XA)
0 0,00456 0,0045704
5 0,00545 0,00546
10 0,00588 0,00589
15 0,00617 0,00619
20 0,00624 0,00626
k=0,00008/menit
Jumlah ion H
+
yang besar pada HCl ini
menyebabkan lebih banyak ikatan 1-4
glukosida pada pati yang diserang dan
berubah menjadi monosakarida sehingga
konversi pada variabel 1 yaitu dengan
katalis HCl lebih besar daripada variabel 2
yaitu dengan katalis H
2
SO
4
(Sundari, 2012).
Ion H
+
pada katalis asam akan
menyerang pada komponen amilosa yang
terdapat pada pati. Hal ini karena amilosa
merupakan rantai lurus molekul D-
glucopyranose dimana molekul tersebut
dihubungkan oleh ikatan 1-4 glukosida.
Ikatan 1-4 glukosida inilah yang akan
diserang oleh ion H
+
. Sedangkan pada
amilopektin lebih dominan oleh ikatan 1-6
glukosida. Selain itu, Bagian dalam heliks
amilosa mengandung atom hydrogen. Itu
sebabnya, interior dari amilosa memiliki
sifat hidrophobik sehingga dapat menjebak
senyawa asam, asam lemak dari gliserida,
alkohol dan iodine (Ayoola, 2013).
Perbandingan Jenis Katalis terhadap
Konstanta Kecepatan Reaksi
Gambar 4. Hubungan antara -ln(1 - X
A
)
dengan Waktu Reaksi Hidrolisis Pati
Gandum dengan Variabel Katalis: a) HCl
0,5 N dan b) H
2
SO
4
0,5 N
Pada praktikum hidrolisis pati ini,
variabel yang digunakan adalah jenis katalis.
Pada variabel 1 digunakan HCl 0,5 N
sebagai katalis dan H
2
SO
4
0,5 N pada
variabel 2. Berdasarkan rumus ln
=
k . (t
2
-t
1
), dapat digunakan untuk
menghitung nilai k (konstanta kecepatan
reaksi) tiap variabel dengan membentuk
persamaan regresi linear dan melihat dari
nilai slope-nya. Berdasarkan Gambar 4.,
diperoleh nilai k untuk variabel katalis HCl
0,5 N sebesar 0,0001 menit
-1
dan variabel
katalis H
2
SO
4
0,5 N sebesar 0,00008 menit
-1
.
Hal ini menunjukkan bahwa hidrolisis pati
lebih baik dilakukan menggunakan katalis
HCl dibanding H
2
SO
4
karena tingkat
keasaman HCl lebih tinggi dibandingkan
H
2
SO
4
. Sesuai dengan hukum Arrhenius:
) (
RT
Ea
e A k
.
Dengan keasaman yang tinggi, maka
akan menurunkan energi aktivasi.
Penggunaan katalis HCl sebagai katalis
mengakibatkan konstanta kecepatan reaksi
akan semakin besar. Energi aktivasi
merupakan banyaknya energi minimum
yang dibutuhkan oleh reaksi agar suatu
reaksi dapat berlangsung. HCl mempunyai
tingkat keasaman yang lebih tinggi
dibandingkan H
2
SO
4
, sehingga HCl lebih
reaktif dan menyebabkan reaksi dapat
berlangsung cepat dan efektif dibandingkan
H
2
SO
4
. Hal ini menyebabkan energi aktivasi
yang dibutuhkan untuk menjalankan reaksi
hidrolisis pati lebih rendah pula (Levenspiel,
1970).
Mekanisme Reaksi Fehling
Pereaksi Fehling terdiri atas dua
macam larutan, yaitu larutan Fehling A dan
Fehling B. Larutan Fehling A adalah larutan
CuSO
4
, sedangkan Fehling B adalah larutan
kalium-natrium-tartrat dan NaOH dalam air.
Kedua macam larutan ini disimpan secara
terpisah dan dicampur ketika akan
digunakan. Dalam identifikasi karbohidrat,
ion Cu
2+
pada larutan Fehling A akan
direduksi menjadi ion Cu
+
. Dalam suasana
basa diendapkan sebagai Cu2O, Cu2O inilah
yang terlihat sebagai endapan merah bata.
Sesuai dengan reaksi: Cu
2+
+ Karbohidrat
Cu (Kolusheva dan Marinova, 2011).
y = 0.0001x + 0.0045
y = 8E-05x + 0.0049
0
0.002
0.004
0.006
0.008
0 5 10 15 20 25
-
l
n
(
1
-
X
a
)
Waktu Reaksi (menit)
HCl 0,5 N
H2SO4 0,5 N
Perbandingan Nilai k Teoritis dengan
Nilai k Praktis
Pada percobaan hidrolisis pati ini,
diperoleh data nilai k untuk variabel 1 yang
menggunakan katalis HCl 0,5 N sebesar
0,0001 menit
-1
dan untuk variabel 2 yang
menggunakan katalis H
2
SO
4
0,5 N sebesar
0,00008 menit
-1
. Bila dibandingkan dengan
nilai k teoritis untuk katalis HCl 0,5 N
sebesar 0,0004661 menit
-1
(Bej et al, 2008)
dan untuk katalis H
2
SO
4
0,5 N sebesar
0,00009139 menit
-1
(Dinarsari dan
Adhitasari, 2013), maka nilai k teoritis lebih
besar dibandingkan nilai k praktis.
4. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat
disimpulkan bahwa hidrolisa dengan katalis
HCl 0,5 N menghasilkan harga konstanta
kecepatan reaksi 0,0001 menit-1, lebih besar
dibandingkan dengan hidrolisis dengan
katalis H
2
SO
4
0,5 N yaitu 0,00008 menit-1.
Konstanta kecepatan reaksi dengan katalis
HCl 0,5 N lebih tinggi dibandingkan
menggunakan katalis H
2
SO
4
0,5 N karena
dalam konsentrasi yang sama, HCl
mempunyai tingkat keasaman yang lebih
tinggi dibanding H
2
SO
4
. Jenis katalis
mempengaruhi konversi, konversi pada
katalis HCl lebih besar dibanding pada
katalis H
2
SO
4
karena HCl memiliki
keasaman yang lebih tinggi dibandingkan
H
2
SO
4
.
Sebagai saran penelitian lebih lanjut
dibutuhkan dengan menggunakan asam lain
untuk mengetahui pengaruh terhadap
konversi pati dan konstanta kecepatan reaksi.
Selain itu, hidrolisis pati dapat
dikembangkan dengan metode lain untuk
mengetahui perbedaan pati termodifikasi
yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ayoola, A., et al. 2013. Optimum Hydrolysis
Conditions of Cassava Starch for
Glucose Production. International
Journal of Advanced Researc in IT and
Engineering ISSN: 2278-6244.
Bian, Jing., et al. 2014. Microwave Assisted
Acid Hydrolysis to Produce
Xylooligosaccharide from Sugarcane
Bagasse Hemicelluloces. Beijing
Forestry University. China.
Dona, Anthony C., Pages, Guilhem., Gilbert,
Robert G., Kuchel, Philip W. 2010.
Digestion of Starch: In Vio and In Vitro
Kinetic Models Used to Characterise
Oligosaccharide of Glucose Release.
Carbohydrate Polymer 80 (2010) 599-
617.
Jeevandeep. 2010. Question Bank with
Solutions. Science and Technology I.
Jepro, J. 2011. Hidrolisis Enzimatis Tepung
Tapioka menjadi Maltodekstrin dengan
Pemanas Microwave. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Kolusheva, T. and Marinova A. 2011. Fast
Complexometric Method For Analysisi
of Reducing Sugars Obtained During
Starch Hydrolysisi. Journal of the
University of Chemical Technology and
Metallurgy 46, 1, 2011, 75-80.
Koswara, Sutrisna. Teknologi Modifikasi
Pati. 2009. EbookPangan.com.
Indonesia.
Levenspiel, O., Chemical Reaction in
Engineering 2
nd
ed., Mc Graw Hill
Book Kogakusha Ltd Tokyo, 1970.
Li, Hongyan., et al.2013. Impact of -
amylase combined with Hydrochloric
Acid Hydrolysis on Structure and
Digestion of Waxy Rice Starch. The
State Key Laboratory of Food Science
and Technology. China.
Li, Mian., Kim, Jin-Won., and Peeples,
Tonya. 2002. Kinetic Enhancement of
Starch Bioconversion in
Thermoseparating Aqueous Two-Phase
Reactor Systems. Biochemical
Engineering Journal 11 (2002) 25-32.
Olsson, Erik., et al. 2013. The effect of pHs
of Hydrolysis, Cross-linking, and
Barrier Properties of Starch Barriers
Conatining Citric Acid. Department of
Engineering and Chemical Science,
Karistad University. Sweden.
Peng, Huing., et al. 2014. A starch Binding
Domain Identified in -amylase
Represents of A New Family of
Carbohydrate-Binding Modules that
Contributes to Enzymatic Hydrolysis of
Soluble Starch. Anhui University. China.
Sundari. 2012. Cara Menghitung Derajat
Keasaman. Program Studi Teknik Kimia
Universitas Fajar.
Taherzadeh, M.J., dan Karimi, K. 2007.
Acid-based Hydrolysis Processes for
Ethanol From Lignocellulosis Materials:
A Review. BioResources 2(3), 472-499.
Tasic, Marija B., Konstantinovic, Budimir
V., Lazig, Miodrag L., Veljkovic, Vlada
B. 2009. The Acid Hydrolysisi of Potato
Tuber Mash in Bioerhanol Production.
Biochemical Engineering Journal 43
(2009) 208-211.
Tawil, Georges., et al. 2011. Hydrolysis of
Concentrated Raw Starch: A New Very
Efficient -amylase from Anoxybacillus
Flavothermus. Institut National de La
Recherche Agronomique. Denmark.
Utrilla-Coello, R.G., et al. 2014. Acid
Hydorlysis of Native Corn Starch:
Morphlogy, Crystallinity, Rheological,
and Thermal Properties. Universidad
Autonoma Metropolitana-Instapalapa,
Departemento de Ingenieria de Procesos
de Hidraulica. Mexico.
Wei, Benzi., et al. 2013. Effect on pHs on
Dispersity of Maize Starch Nanocrystals
in Aqueous Medium. The State Key
Laboratory of Food Science and
Technology. China.
Xiang, Q., et al. 2003. Heterogenous
Aspects of AcidsHydrolysis of cellulose.
Applied Biochemistry and
Biotechnology Vol. 105-108, 2003.
Zhang, Zehui., et al. 2012. Kinetic Study of
Acid Catalyzed Cellulose Hydrolysis in
1-butyl-3-methylmidazolium chloride.
Dalian Institute of Chemical Physics.
China.