Anda di halaman 1dari 30

BAB 2

LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Parkir
Sistem parkir di Indonesia dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu sistem
parkir di badan jalan (on-street parking) dan sistem parkir di dalam pelataran parkir
(off-street parking). Pada sistem di dalam pelataran parkir dapat dibagi lagi menjadi
dua jenis yaitu gedung parkir (parking building) dan parkir di bawah tanah
(basement parking)[1].
2.1.1. Komponen Sebuah Sistem Parkir
Pada umumnya komponen-komponen yang terdapat pada sebuah
sistem parkir seperti di atas yaitu petugas parkir PC (personal computer)
yang ditempatkan pada pos masuk dan pos keluar. Petugas parkir pada pos
masuk bertugas untuk memasukkan data berupa nomor plat mobil ke
dalam database pada PC dan memberikan tiket pada costumer. Sedangkan
petugas parkir pada pos keluar bertugas untuk mengambil tiket dan uang
parkir dari costumer. !engan berkembangnya teknologi sistem parkir
juga mengalami perkembangan dengan meman"aatkan teknologi
didalamnya.
Sistem parkir dengan menggunakan teknologi yang mana dapat juga disebut
TechnoParking[#] menggunakan komponen seperti barcode
7
2
reader, barcode card, ticket dispenser dan portal. Pada sistem
TechnoParking, petugas parkir memasukkan nomor plat kendaraan ke
dalam database kemudian tiket di-print dengan menggunakan ticket
dispenser dan costumer menggambil tiket tersebut. Pada saat keluar
customer memberikan tiket kepada petugas parkir dan selanjutnya tiket
di-scan dengan menggunakan barcode reader dan portal diangkat.
2.1.2. Issue paa Sistem Parkir
Pada sistem parkir telah ada seperti sistem TechnoParking
mempunyai keunggulan yaitu$
% &engurangi tingkat kebo'oran uang parkir.
% Pemeliharaan sistem yang mudah dan murah.
% (aporan administrasi transaksi parkir yang jelas dan akurat.
% &enggunakan komponen-komponen yang mudah diaplikasikan
(user friendly).
% )eamanan yang lebih terjamin.
!isamping itu sistem parkir di atas juga mempunyai kekurangan yaitu $
% *ika jumlah kendaraan yang parkir banyak maka membingungkan
customer untuk men'ari slot parkir yang kosong (belum ada
in"ormasi slot parkir yang kosong).
+leh karena itu pada penelitian ini dibuat sebuah sistem yang
dapat membantu memberikan in"ormasi mengenai letak dan kondisi slot
parkir kepada petugas pos masuk.
2.1.!. Tekno"o#i untuk Sistem Parkir
Pada saat ini teknologi yang telah digunakan didalam sistem
parkir diantaranya seperti$
% Smart Card
% ,- I!
% Webcam
% Loop Sensor
% Sensor Ultrasonic
% Sensor etal !etector
Pada penelitian ini apping Parking System menggunakan Sensor P"#$
Ultrasonic.
2.2. Sensor PIN$ %"trasoni&
!alam apping Parking Sistem untuk melakukan pendeteksian mobil
pada slot parkir digunakan P"#$%%%
T
Ultrasonic !istance Sensor&'()*+,%. Sensor
P"#$ Ultrasonic yang digunakan adalah sensor dari perusahaan P.,.((./
yang memiliki karakteristik sebagai berikut[0]$
1. Sumber 'atu daya yang dibutuhkan adalah 1 2olt dan sumber arus 03 m.
(minimum) dan 01 m. (maksimum).
#. *arak objek yang dideteksi adalah #'m (minimum) sampai dengan 033'm
(maksimum).
0. &empunyai 0 pin interface (po-er ground signal "./ atau SI4).
5. "nput trigger-nya merupakan pulsa 66( positi0e # 7S min 1 7S typ.
1. Pulsa 1cho-nya merupakan pulsa 66( positi0e 111 7S to 18.1 7S.
9. 2old off 1cho-nya merupakan 013 7S dari kondisi falling dari pulsa
trigger.
:. -rekuensi burst-nya 53 );< (diatas kemampuan manusia untuk
mendengar) untuk #33 7S.
Skematik dari Sensor P"#$ Ultrasonic adalah sebagai berikut $
$ambar 2.1 Skematik Sensor PIN$ %"trasoni&
=ntuk dapat membuat Sensor P"#$ Ultrasonic melakukan pendeteksian
jarak suatu objek maka dibutuhkan sinyal pulsa trigger selama # 7S kemudian
Sensor P"#$ Ultrasonic akan meman'arkan gelombang ultrasonik. 4elombang
ultrasonik ini melalui udara dengan ke'epatan kurang lebih 055 meter per detik
mengenai objek dan memantul kembali ke Sensor P"#$ Ultrasonic. Sensor P"#$
Ultrasonic akan mengeluarkan pulsa >high> pada pin SI4 setelah meman'arkan
gelombang ultrasonik dan setelah terdeteksi sinyal pantul atau 1cho maka Sensor
P"#$ Ultrasonic akan membuat pin SI4 >lo->. (ebar pulsa >high> ini sesuai
dengan lama waktu gelombang ultrasonik untuk # kali jarak terhadap objek
sehingga dapat dibuat persamaan sebagai berikut ini $
*arak objek ?
lebar pulsa waktu tempuh @ 055 mAs
#
Pers. +
4ambar berikut adalah 'ara kerja Sensor P"#$ Ultrasonic$
$ambar 2.2 'ara ker(a Sensor PIN$ %"trasoni&
2.2.1. $e"omban# %"trasonik
4elombang ultrasonik adalah gelombang yang memiliki "rekuensi
diatas #3 );< dan diluar jangkauan pendengaran manusia[5]. Sensor
=ltrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara
dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian
menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar
penginderaanya. Perbedaan waktu antara gelombang suara yang
dipan'arkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut
merupakan representasi jarak. )e'epatan rambat gelombang ultrasonik
dipengaruhi oleh beberapa "aktor antara lain adalah suhu tekanan
kelembaban dan sinyal radio.
;al yang harus diperhatikan ketika menggunakan sensor
ultrasonik terhadap suatu objek yaitu sebagai berikut $
% Bentuk an ukuran ob(ek
+bjek dengan ukuran yang lebih besar akan memantulkan
lebih banyak gelombang dibandingkan dengan objek yang
berukuran ke'il sehingga memberikan hasil yang lebih presisi.
Bentuk suatu objek mempengaruhi banyaknya pantulan yang
dipantulkan objek. +bjek dengan bentuk bulat akan memantulkan
gelombang ke segala arah sehingga pantulan yang ditangkap
menjadi lemah. +bjek dengan bentuk datar akan memantulkan
gelombang dengan lebih baik.
% )enis materia"
+bjek padat akan memantulkan gelombang lebih baik
dibandingkan dengan objek 'air. +bjek padat yang terbuat dari
besi atau baja akan memberikan pantulan (echo) yang lebih baik
dibandingkan dengan objek padat terbuat dari kayu atau gabus.
;al ini terjadi karena objek padat yang terbuat dari kayu atau
gabus sedikit-banyak akan menyerap gelombang yang
mengenainya sebelum dipantulkan kembali.
% Po"a permukaan
+bjek dengan permukaan datar halus dan tegak lurus
terhadap sinyal ultrasonik yang dipan'arkan sensor akan
memberikan pantulan (echo) yang lebih kuat daripada objek
dengan permukaan tidak rata.
2.!. *i&ro&ontro""er AT+,S-2
icrocontroller 3T)4S,( adalah sebuah microcontroller 8 bit yang
merupakan keluarga dari microcontroller 3T)4S,+ tetapi dengan kapasitas ,.&
dan ,+& yang lebih besar dan juga memiliki timer tambahan[1].
$ambar 2.! B"o&k Dia#ram AT+,S-2
2.!.1. .itur Atme" AT+,S-2 *i&ro&ontro""er
-itur yang disediakan oleh .68CS1# yaitu sebagai berikut ini[1]$
1. 8 bit microcontroller dengan "n-System Programmable (ISP) flash
memory.
#. Single bit logic .
0. Pengalamatan program memory (,+&) sebesar 95 ).
5. Pengalamatan data memory (,.&) sebesar 95 ).
1. /n chip ,+& dengan ukuran 8)B.
9. /n chip ,.& dengan ukuran #19 Byte.
:. 0# bidere'tional IA+ (5 port) .
8. # buah 19 bit timer.counter.
C. Saluran full duple5 =.,6.
13. 9 buah sumber interrupt.
2.!.2. Arsitektur *i&ro&ontro""er AT+,S-2
icrocontroller 3T)4S,( di ran'ang dengan logika statis untuk
operasi dengan "rekuensi menurun sampai nol dan mendukung # mode
piranti lunak hemat daya yang dapat dipilih. ode idle menghentikan
DP= tetapi memperbolehkan 63, timer.counter, port serial dan sistem
interrupt untuk tetap akti". ode po-er do-n menyimpan isi dari 63
tetapi menghentikan oscilator, men-disable "ungsi chip lainnya sampai
reset perangkat keras selanjutnya.
$ambar 2./ Arsitektur *i&ro&ontro""er AT+,S-2
2.!.!. Kon0i#urasi Pin1pin *i&ro&ontro""er AT+,S-2
$ambar 2.- Kon0i#urasi Pin1pin *i&ro&ontro""er AT+,S-2
Port * adalah port input.output bi-directional open drain ) bit,
ketika logika 1 dituliskan pada pin pada port *, pin dapat digunakan
sebagai masukkan hambatan tinggi selain itu port * juga dapat
dikon"igurasikan sebagai jalur dataAalamat multiple5ed order selama
akses memori data dan program. !alam mode ini port * memiliki pull-up
internal. Port * juga menerima bytes kode selama pemrograman flash dan
keluaran dari bytes kode selama 2eri"ikasi program. Selama 0erifikasi
berlangsung dibutuhkan pull-up e5ternal.
Port + adalah port input.output bi-directional ) bit dengan pull-up
internal. 7uffer keluaran port + dapat menangani 5 masukkan 66(
ketika logika 1 dituliskan pada pin port +, pin-pin tersebut dinaikkan
menjadi high oleh pull-up internal sehingga dapat digunakan sebagai
masukkan. Pin port + yang diturunkan se'ara eksternal menjadi lo- akan
menimbulkan arus (I
I(
) dikarenakan oleh pull-up internal. Pada port +
juga menerima alamat bytes lo- order selama pemrograman dan
2eri"ikasi. !isamping itu P1.3 dan P1.1 dapat dikon"igurasi menjadi
timer.counter # masukkan penghitung eksternal (P1.3A6#) dan
timer.counter # masukkan trigger (P1.1A6#E/).
Port ( adalah port input.output bi-directional ) bit dengan pull-up
internal. 7uffer keluaran pada port ( dapat menangani 5 input 66(
ketika logika 1 dituliskan pada pin port ( pin-pin tersebut akan dinaikkan
menjadi high oleh pull-up internal dan dapat digunakan sebagai
masukkan. Port ( mengeluarkan alamat byte high order selama
pengambilan dari memori program eksternal yang menggunakan alamat
19 bit. Port ( juga menerima bit alamat high order dan beberapa sinyal
control selama pemrograman flash dan 2eri"ikasi.
Port 8 adalah port input.output bi-directional ) bit dengan pull-up
internal. 7uffer keluaran pada port 0 dapat menangani 5 input 66(
ketika logika 1 dituliskan pada pin port 8 pin-pin tersebut akan
dinaikkan menjadi high oleh pull-up internal dan dapat digunakan
sebagai masukkan.
Pin 3L1 &3ddress Latch 1nable% adalah pulse keluaran untuk
latching lo- byte dari suatu alamat selama akses ke memori eksternal.
Pin ini juga memberikan masukkan pulse program atau P,+4 selama
pemrograman flash. !alam pengoperasian normal .(E mengeluarkan
pulse se'ara tetap 1A9 dari nilai frekuensi oscilator dan dapat digunakan
untuk tujuan clocking atau timing e5ternal. Satu pulse .(E dilewati
setiap akses ke memori data eksternal.
Pin 6eset &6ST% adalah masukkan untuk reset. (ogika high pada
pin ini terjadi selama # siklus instruksi oscilator bekerja ketika akan me-
reset de0ice.
Pin PS1# &Program Store 1nable% adalah strobe ba'a ke memori
program eksternal. )etika microcontroller 3T)4S,( mengeksekusi kode
dari memori program eksternal PS1# diakti"kan # kali setiap siklus
instruksi ke'uali pengakti"an # PS1# dilewati selama masing-masing
akses ke memori data eksternal.
Pin 13 &15ternal 3ccess 1nable% harus disambungkan ke $#!
&ground% dengan tujuan untuk meng-enable de0ice agar dapat mengambil
kode dari memori program eksternal yang berlokasi dari 3333h sampai
dengan ----h. Pin 13 harus dihubungkan ke 9CC untuk dapat
melakukan eksekusi program internal. Pin ini juga menerima tegangan
enable pemrograman sebesar 1# Folt &9pp% selama pemrograman flash
ketika pemrograman 1# 9olt dipilih.
Pin :T3L + adalah masukkan ke amplifier dengan in0erting
oscilator dan masukkan ke clock internal pada rangkaian operasi.
Pin :T3L ( adalah keluaran dari amplifier dengan in0erting
oscilator.
2.!./. Or#anisasi *emori *i&ro&ontro""er AT+,S-2
icrocontroller 3T)4S,( mengimplementasikan #19 byte dari
onchip 63. Sebagian dari memori tersebut yaitu sebesar 1#8 byte
bagian atas mengerjakan ruang alamat paralel ke Special ;unction
6egister &S;6% sehingga 1#8 byte bagian atas memiliki alamat yang sama
dengan ruang S;6 tetapi se'ara "isik terpisah dari ruang S;6. *ika sebuah
instruksi mengakses lokasi internal di atas alamat :-h mode alamat yang
digunakan dalam instruksi menunjukkan apakah DP= mengakses 1#8
byte bagian atas dari 63 atau ruang S;6. ,uang S;6 di akses dengan
instruksi yang menggunakan mode pengalamatan direct adderssing.
2.!.-. Timer paa *i&ro&ontro""er AT+,S-2
Pada microcontroller 3T)4S,( terdapat tiga buah timer yakni
timer 3 timer 1 dan timer #. )egunaan dari timer pada microcontroller
3T)4S,( yaitu sebagai berikut $
% &enghitung dan menyimpan nilai dari waktu diantara e0ents.
% &enghitung jumlah dari e0ents itu sendiri.
% &embangkitkan bandrates untuk port serial.
Timer 3 dan timer 1 pada microcontroller 3T)4S,( memiliki
"ungsi yang sama se'ara esensial. )edua timer tersebut terbagi dua S;6
yakni T/! dan TC/# yang mengontrol timer. Berikut merupakan S;6
yang berhubungan dengan timer pada microcontroller 3T)4S,(<
Tab"e 2.1. S.R paa Timer
S.R Deskripsi Aress S.R
6;3 6imer 3 high 8Dh
6(3 6imer 3 low 8.h
6;1 6imer 1 high 8!h
6(1 6imer 1 low 8Bh
6;# 6imer # high 8Eh
6(# 6imer # low 8-h
6D+G )ontrol timer 88h
6#D+G )ontrol timer # 3D8h
6&+! &ode timer 3DCh
6#&+! &ode timer # 8Ch
Timer # merupakan timer 19 bit yang dapat beroperasi seperti
penghitung e0ents. *enis operasi dipilih berdasarkan bit DA6# dalam S;6
T(C/#. Timer # memiliki tiga mode operasi yakni capture, auto reload
dan baudrate generator. Timer # terdiri dari dua buah 8 bit register yaitu
6;# dan 6(#.
2.!.-.1. S.R T*OD
S;6 T/! pada microcontroller 3T)4S,( digunakan
untuk mengontrol mode timer (timer * dan timer +) yang akan
digunakan. &asing-masing bit dari S;6 digunakan untuk
memberikan in"ormasi spesi"ik kepada microcontroller
mengenai 'ara menjalankan timer. 6erdapat 5 bit high (bit 5 s.d.
bit :) terhubung dengan timer 1 sedangkan 5 bit lo- (bit 3 s.d.
bit 0) melakukan "ungsi yang sama tetapi hanya digunakan
untuk timer 3. Berikut merupakan alternati" pemilihan mode
operasi$
Tab"e 2.2. A"ternati0 *oe Operasi Timer 2 an Timer 1
T3*2 T3*1 *oe Timer Deskrip
3 3 3 6imer 10 bit
3 1 1 6imer 19 bit
1 3 # 6imer 8 bit auto reload
1 1 0 &ode timer split
2.!.-.2. S.R T'ON
S;6 TC/# untuk timer 3 dan timer 1 terdapat pada alamat
88h sedangkan S;6 T(C/# untuk timer # terdapat pada alamat
3D8h. S;6 TC/# dapat dialamatkan se'ara bit. S;6 TC/#
digunakan untuk mengkon"igurasi dan mengubah ketiga timer
pada microcontroller 3T)4S,( untuk beroperasi. S;6
mengendalikan apakah ketiga timer berjalan atau berhenti dan
terdapat flag yang bertujuan untuk mengindikasikan bahwa
masing-masing timer telah o0erflo-. Berikut ini merupakan
timer control untuk masing-masing timer pada microcontroller
3T)4S,(<
Tab"e 2.!. T'ON paa *i&ro&ontro""er AT+,S-2
Bit Nama A"amat Bit .un#si
: 6-1 8-h 6imer 1 o2er"low
9 6,1 8Eh 6imer 1 dijalankan
1 6-3 8!h 6imer 3 o2er"low
5 6,3 8Dh 6imer 3 dijalankan
2.!.4. Komunikasi Seria" *i&ro&ontro""er AT+,S-2
icrocontroller 3T)4S,( memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi se'ara serial melalui pin 6:! dan T:!. Satu hal yang
perlu diingat tingkat tegangan komunikasi kedua pin serial menggunakan
tingkat tegangan 66(.
Pada perinsipnya komunikasi serial adalah komunikasi dengan
transmisi data yang dilakukan per-bit. interface serial hanya
membutuhkan jalur yang sedikit (umumnya hanya # jalur) sehingga lebih
menghemat pin jika dibandingkan dengan interface parallel.
)omunikasi serial ada # ma'am asynchronous serial dan
synchonous serial. Synchonous serial adalah komunikasi serial dimana
hanya ada satu pihak (penerima atau pengirim) yang menghasilkan clock
dan mengirimkan clock tersebut bersama-sama dengan data. Dontoh
penggunaan synchonous serial terdapat pada transmisi data keyboard.
3synchonous serial adalah komunikasi dimana kedua pihak
(pengirim atau penerima) masing-masing menghasilkan clock namun
hanya data yang ditransmisikan tanpa clock. .gar data yang dikirim
dengan data yang diterima maka "rekuensi clock pengirim dan penerima
harus sama dan harus terdapat sinkronisasi.
Setelah adanya sinkronisasi pengirim akan mengirimkan datanya
sesuai dengan frekuensi clock penerima. Dontoh penggunaan
asynchonous serial adalah pada uni0ersal asynchonous rece0ier
transmitter &U36T% yang digunakan pada serial port &C/% komputer.
icrocontroller 3T)4S,( mendukung komunikasi serial se'ara
asinkron bahkan dari empat serial mode yang dimiliki microcontroller
3T)4S,( kompatibel dengan U36T. !alam komunikasi serial perlu
diperhatikan ke'epatan transfer data atau disebut juga dengan baud rate.
=ntuk membangkitkan baud rate dapat digunakan timer 1 dengan
mode 8 bit auto-reload maupun timer # dengan mode 19 bit auto-reload.
Se'ara singkat komunikasi serial pada icrocontroller dapat diwakili
dengan blok diagram sebagai berikut $
$ambar 2.4
B"ok Dia#ram Komunikasi Seria" *i&ro&ontro""er AT+,S-2
SC/# atau yang lebih dikenal dengan Serial Condition
merupakan kondisi logic dari bit yang digunakan dalam komunikasi
serial dan dapat direperesentasikan sebagai berikut $
Tabe" 2./. Struktur ari S'ON 5Seria" 'onition6
S*2 S*1 S*2 REN TB+ RB+ TI RI
2.!.7. *oe Operasi *i&ro&ontro""er AT+,S-2
icrocontroller 3T)4S,( memiliki 5 mode komunikasi serial.
&ode 3 berupa synchonous serial &shift register%, sedangkan 0 mode yang
laian berupa asynchonous serial &U36T%. Pada semua mode pengiriman
dilakukan jika ada intsruksi yang mengisi nilai register S7U;. Sedangkan
pada saat penerimaan data yang diterima akan disimpan pada register
S7U;.
Se'ara ringkas keempat mode kerja tersebut bisa dibedakan sebagai
berikut$
*oe 28 &ode ini bekerja se'ara sinkron data serial dikirim dan
diterima melalui kaki P0.3 (65!) dan kaki P0.1 (T5!) dipakai untuk
menyalurkan clock pendorong data serial yang dibangkitkan oleh
microcontroller.
!ata dikirim atau diterima 8 bit sekaligus dimulai dari bit yang bobotnya
paling ke'il (bit ke-3) dan diakhiri dengan bit yang bobotnya paling besar
(bit ke-:). )e'epatan pengiriman data (baudrate) adalah sebagai berikut $
7audrate =
1

1#
f
osilator H kristal
Pers.(
*oe 18 &ode ini dan mode-mode berikutnya bekerja se'ara asinkron
data dikirim melalui kaki P0.1 (T5!) dan diterima melalui kaki P0.3
(65!). Pada mode 1 data dikirim atau diterima 13 bit sekaligus diawali
dengan 1 bit start disusul dengan 8 bit data yang di mulai dari bit yang
bobotnya paling ke'il (bit ke-3) diakhiri dengan 1 bit stop. Pada
microcontroller 3T)48,+ yang ber"ungsi sebagai penerima bit stop
ditampung pada 67) dalam register SC/#. )e'epatan pengiriman data
(baudrate) bisa diatur sebagai berikut $
% =sing 6imer 1
7aud 6ate =
T2
1
= #19
k ;
/SC
0# 1# (#19 T2
1
)
k ;
/SC
Pers.0
Pers. 5
085 7aud 6ate
Ni"ai k ter#antun# paa bit S*OD 5Re#ister P'ON6
I" S&+! ? 3 then ) ? 1
I" S&+! ? 1 then ) ? # I !ouble Baud,ate
% =sing 6imer #
o *ika 6imer # di'lo'k dari pin 6# (P1.3)
7aud 6ate =
6imer # o2er"low ,ate
19
Pers.,
o *ika 6imer # di'lo'k dari internal
7aud 6ate =
-os'.
0# J (91109 (6C3P#2
6C3P#L))
Pers.=
6C3P#2 6C3P#L = 91109

-os'.
0# J 7aud 6ate
Pers.>
mode inilah yang umum dikenal sebagai U36T &Uni0ersal 3synchronous
6ecie0er.Transmitter)
*oe 28 data dikirimAditerima 11 bit sekaligus diawali dengan 1 bit
start disusul 8 bit data yang dimulai dari bit yang bobotnya paling ke'il
(bit 3) kemudian bit ke C yang bisa diatur lebih lanjut diakhiri dengan 1
bit stop.
Pada microcontroller 3T)4S,+ yang ber"ungsi sebagai pengirim bit C
tersebut berasal dari bit T7) dalam register SC/#. Pada microcontroller
3T)4S,( yang ber"ungsi sebagai penerima bit C ditampung pada bit 67)
dalam register SC/# sedangkan bit stop diabaikan tidak ditampung.
)e'epatan pengiriman data (baudrate) adalah sebagai berikut $
% *ika menggunakan S&+! ? 1 maka persamaannya adalah
7audrate =
1

0#
f
osilator H kristal
Pers.)
% *ika menggunakan S&+! ? 3 maka persamaannya adalah $
7audrate =
1

95
f
osilator H kristal
Pers.4
*oe !8 &ode ini sama dengan mode # hanya saja ke'epatan
pengiriman data (baudrate) bisa diatur sesuai dengan keperluan seperti
halnya mode 1.
Pada mode asinkron (mode 1 mode # mode 0) port serial
microcontroller 3T)4S,( bekerja se'ara full duple5 artinya pada saat
yang sama port serial ini bisa mengirim data sekaligus menerima data.
6egister S7U; merupakan register penghubung port serial. !alam
keempat mode diatas semua instruksi yang mengakibatkan perubahan isi
S7U; akan mengakibatkan port serial mengirimkan data keluar dari
microcontroller 3T)4S,(. .gar port serial bisa menerima data bit
dalam register SC/# harus bernilai >1>. Pada mode 3 proses penerimaan
data dimulai dengan intsruksi CL6 6" sedangkan dalam mode lainnya
proses penerimaan data diawali oleh bit start yang bernilai >3>. !ata yang
diterima port serial dari luar microcontroller 3T)4S,( diambil dengan
instruksi /9 3,S7U;.
&engambil data dari S7U; dan menyimpan data ke S7U; sesungguhnya
bekerja pada # register yang berlainan meskipun nama register-nya
sama-sama S7U;.
&ode komunikasi serial pada microcontroller 3T)4S,( dapat dihadirkan
dalam bentuk tabel dibawah ini$
Tab"e 2.-. *oe Komunikasi Seria" AT+,S-2
S*2 S*2 S*1 S*1 * *o oe e Des Des& &ripti riptio on n B Ba auR uRa ate te
3 3 3 S;I-6 ,E4IS6E, .os&.912
3 1 1 8-Bit =.,6 :ariab"e
1 3 # C-Bit =.,6 . 94/ OR . 9!2
os&. os&.
1 1 0 C-Bit =.,6 :ariab"e
2./. Komunikasi RS1/+-
)omunikasi ,S-581 dikembangkan ditahun 1C80 dimana dengan teknik
ini komunikasi data dapat dilakukan pada jarak 'ukup jauh yaitu 1# )m. Selain
dapat digunakan untuk jarak jauh teknik ini juga dapat digunakan untuk
menghubungkan 0# unit beban sekaligus hanya dengan menggunakan # (dua) buah
kabel saja tanpa memerlukan re"erensi ground yang sama antara unit yang satu
dengan unit lainnya[9].
2./.1. Arsitektur RS1/+-
Se'ara umum ,S-581 digunakan sebagai trans'ei2er pada setiap
titik dalam jaringan yang bekerja pada metode bi-directional half duple5,
yaitu hanya menggunakan dua buah kabel pada jaringan multidrop.
.liran data dapat terjadi dua arah tetapi bergantian hanya terjadi satu
aliran setiap saatnya. .gar kinerja jaringan dapat meningkat dengan jelas
aliran data full duple5 pada mode bi-directional maka metode hubungan
,SK581 harus menggunakan empat buah kabel jaringan. Berikut
merupakan penyusun dari arsitektur dari ,S-581$
2./.1.1. Ba"an&e Line Dri;er
6ransmisi berimbang memungkinkan sepasang jalur sinyal
mengirimkan suatu sinyal dengan kondisi logika tergantung
pada jalur mana yang menghasilkan beda tegangan potensial
beda tegangan potensial yang lebih besar dengan perbedaan
tegangan antara L# M L9 F yang terdapat pada terminal
balanced line dri0er yang diakti"kan melalui sinyal N1nable>.
!ri2er ini terhubung dengan ground, tetapi data biner tidak
dapat dipengaruhi oleh sinyal ground tersebut.
2./.1.2. Ba"an&e Line Re&ei;er
Beda tegangan antara dua jalur sinyal masukan (. dan B)
minimum sebesar O #33 mF untuk menentukan kondisi logika
dapat dideteksi oleh balanced line recei0er dengan tegangan
yang dapat diperbolehkan untuk atenuasi pada jalur transmisi
berkisar #33mF M 9F.
2./.2. Karakteristik RS1/+-
Pada tabel berikut akan menunjukkan perbandingan antara standar
komunikasi ,SK#0# dan ,SK581.
Tabe" 2.4. Perbanin#an antara RS<2!2 an RS</+-
Karakteristik RS<2!2 RS</+-
*oe operasi Single K ended !i""erensial
*etoe hubun#an Point to point &ultidrop
Ap"ikasi
1 transmitter
1 re'ei2er
0# transmitter
0# re'ei2er
*ous komunikasi -ull duple@ ;al" duple@
Transisi 6ak seimbang Seimbang
Data rate maksima" #3 )bps pada 11 m 13 &bps pada 1# m
)arak maksima" 11 m saat #3 )bps 1##3 m saat 133 )bps
Rentan# ata =2> L1F M L15 F Beda # FM 9 F (.PB)
Rentan# ata =1> -1F M -15 F Beda # F M 9 F (.QB)
Te#an#an ke"uaran
ri;er 5 : 6
O 1# -: M L1#
Te#an#an masukan
re&ei;er 5m:6
O 0333 O #33
Tahanan masukan
re&ei;er 5ohm6
0) M:) R 1#)
2./.!. Komponen RS1/+-
2./.!.1. Sa"uran Komunikasi *u"tirop
Saluran komunikasi mutidrop menggunakan sepasang
kabel yang panjangnya tidak lebih dari 5333 feet pada kedua
ujung saluran masingKmasing di pasang resistor 1#3 /hm yang
menghubungkan kedua kabel seperti dilihat di rangkaian
4ambar 0.8. 6esistor tersebut dimaksud untuk mengurangi
terjadinya gelombang pantul dalam saluran yang sering terjadi
pada transmisi dengan ke'epatan tinggi.
Selanjutnya pada saluran tersebut bias di pasangkan
sebanyakKbanyaknya 0# chip 3:581 ultidrop ,S-581
Trancei0er pin . (pin 9) dari masingKmasing "C harus di
hubungkan pada kabel pembentuk saluran yang sama dan pin B
(pin :) dihubungkan ke kabel yang lain.
)arena saluran dipakai bersama oleh banyak transcei0er
agar /utput Line $enerator dari masingKmasing transcei0er
tidak berbenturan dalam rangkaian saluran komunikasi
multidrop ditentukan semua /utput Line $enerator harus dalam
keadaan non-akti" (4E ? 3 mengambangKhigh impedance
state) ke'uali Line $enerator dari transcei0er yang ber"ungsi
sebagai induk (aster) yang boleh akti" (4E ? 1).
Saat beroperasi aster se'ara bergilir menghubungi Sla0e
setelah itu aster menonakti"kan Line $eneratornya Sla0e
yang terpanggil akan mengakti"kan Line $eneratornya dan
mengirimkan in"ormasi ke saluran kemudian Sla0e tersebut
menonakti"kan kembali Line $eneratornya lalu aster
mengakti"kan Line $enerator untuk menghubungi Sla0e yang
lain.
!engan demikian aster ber"ungsi untuk mengendalikan
saluran dan komunikasi yang terjadi di saluran adalah
komunikasi half-duple, yakni komunikasi dua arah se'ara
bergantian.
Pada saat pergantian akti2itas Line $enerator aster dan
Sla0e suatu saat bisa terjadi semua Line $enerator tidak akti"
se'ara bersamaan akibatnya saluran menjadi mengambang dan
keadaan logika dari saluran tidak menentu. =ntuk men'egah
terjadinya hal tersebut pada saluran ditambahkan # buah
resistor masingKmasing bernilai 8# /hm. 6esistor yang
terhubung ke pin . di hubungkan ke L1 9olt dan resistor yang
terhubung ke B dihubungkan ke ground. !engan 'ara tersebut
jika semua Line $enerator tidak akti" maka bisa dipastikan
saluaran dalam keadaan N1>.
&eskipun kerja dari Line 6ecei0er tidak memerlukan
ground, tapi untuk menjamin agar pertukaran sinyal antar
transcei0er bisa terjadi dengan baik biasanya di samping
sepasang kabel saluran multidrop ditambah lagi seutas kabel
ground. &engingat masingKmasing transcei0er letaknya bisa
berjauhan satu sama lain dan terhubung dengan satu daya dari
instalasi jala-jala listrik yang berlainan sehingga antara
transcei0er satu dengan yang lainnya bisa mempunyai selisih
potensial listrik yang 'ukup besar untuk men'egah aliran arus
besar yang bisa merusak transcei0er, ground transcei0er
biasanya tidak dihubungkan langsung ke kabel ground tapi
dipasang resistor sebesar 133K1#3 /hm.
.plikasi jaringan multidrop yang sebenarnya dapat
diimplementasikan oleh ,SK581 dengan kemampuan dapat
mengontrol hingga 0# transcei0er (transmitter.dri0er and
recei0er) pada saat bus transmisi berimbang untuk tegangan
di""erensial common mode (-: F M L1# F) dengan baudrate
hingga 133 ?bps dan jangkauan men'apai 5333 feet (1##3m).
Penggunaan ,SK581 pada jaringan komunikasi multidrop
adalah dengan menghubungkan satu PC sebagai ser0er yang
merupakan pusat pengatur jalannya komunikasi dan pemrosesan
data dengan beberapa peralatan lain sebagai sla0e yang masingK
masing dapat dialamati se'ara unik. Seluruh de0ice dalam
jaringan multidrop terintegrasi dengan penggunaan dua kabel (.
dan B) se'ara bersamaKsama.
2./.!.2. Terminasi paa RS</+-
Sebagian besar jalur ,S-581 membutuhkan transmisi
akibat dari transisi yang 'epat data rate yang tinggi atau kabel
yang panjang. 6ujuan dari terminasi ini selain untuk
menghindari "enomena saluran transmisi seperti reflection,
digunakan juga untuk menyamakan impedansi dari saluran
transmisi dan impedansi dari persambungan (node). *ika
impedansinya tidak sama sinyal yang ditransmisikan tidak
sepenuhnya masuk ke recei0er dan ada bagian yang ada di
re"leksikan kembali kesaluran transmisi. !engan menyamakan
impedansi ini maka e"ek reflection akan hilang. )edua ujung
dari kabel utama membutuhkan terminasi berupa terminating
resistor. Sang harus diperhatikan terminating resistor harus
ditempatkan di kedua ujung dari kabel tidak pada tiap node.
Besarnya resistor yang digunakan harus sesuai dengan
karakteristik impedansi dari media transmisi yang digunakan
umumnya antara 133T sampai 1#3T.
6erdapat beberapa pilihan untuk melakukan terminasi
pada ,SK581 antara lain adalah sebagai berikut$
% No Termination
Go termination digunakan apabila kabel yang
digunakan pendek (13m) dan data rate yang digunakan
rendah 133 ?bps. Pada Go termination kualitas sinyalnya
terbatas.
% Para""e"
6erminasi parallel merupakan terminasi yang paling
populer yaitu dengan menghubungkan sebuah resistor
se'ara parallel diantara pasangan konduktor yang berada
pada setiap ujung. Gilai dari resistor harus sama dengan
karakteristik impedansi dari kabel dalam mode diferensial.
*ika terminasi dengan 'ara ini dilakukan maka reflection
tidak akan terjadi dan kemurnian dari sinyal yang
digunakan sangat baik.
% R' Termination
6erminasi ,D digunakan untuk meminimalkan
disipasi daya. Sebagai ganti dari sebuah resistor
digunakan sebuah resistor yang diserikan dengan sebuah
kapasitor. ?apasitor akan tampak seperti hubungan
singkat selama masa transisi dan resistor akan
menterminasi jalur tersebut. Saat kapasitor sedang mengisi
(charging) kapasitor tersebut akan memblok arus !C
loop dan menghadirkan load yang ringan terhadap jalur.
E"ek dari lo-@pass membatasi 6C termination untuk data
rate yang rendah. Selain itu kualitas sinyalnya juga
terbatas.
% .ai" sa0e Bias
-ail sa"e bias merupakan pilihan terminasi yang
paling populer dan terbaik. )etika jaringan ,SK581 dalam
keadaan idle semua ,S-581 berada dalam kondisi recei0e.
!alam kondisi ini dri0er tidak akti" melainkan dalam
kondisi tristate maka kondisi dari jaringan juga tidak
diketahui.
)ondisi tegangan sebesar #33mF antara B dan .
merupakan kondisi yang aman untuk jaringan ,S-581
sebab kondisi output dari recei0er akan sama dengan
kondisi sebelumnya. =ntuk menjaga keadaan ini dipasang
hambatan bias (bias resistor) yang berupa resistor pull up
dan resistor pull do-n. Perlu diperhatikan untuk
kon"igurasi four -ire multidrop net-ork hambatan bias
harus dipasang di sisi recei0er.
2./.!.!. Stub paa RS</+-
&enghubungkan sebuah node dengan kabel akan
menimbulkan stub (sambungan pada kabel). oleh karena itu
setiap node akan mempunyai stub. &eminimalkan panjang dari
stub akan meminimalkan masalah pada saluran transmisi.
Standar dari waktu transisi sekitar 13nSe' maka stub harus
lebih pendek dari nilai tersebut dan membuat stub sependek
mungkin.
Stub yang timbul ada # titik yang pertama adalah antara
hambatan terminasi dan node peralatan dibelakangnya
sedangkan yang kedua diantara kabel utama dan node yang
berada diantara kabel. Stub yang panjang akan menyebabkan
sebuah sinyal yang melalui stub tersebut akan terpantul kepada
kabel utama setelah mengenai impedansi input dari peralatan
yang berada di ujung dari stub tersebut. E"ek dari jaringan ini
adalah penurunan dari kualitas sinyal.
2.-. Komunikasi RS12!2
,S-#0# merupakan standar komunikasi single ended[:], yang
dikeluarkan oleh 1"3 sekitar tahun 1C9#. Sinyal ,S-#0# menggunakan transmisi
tak berimbang (unbalanced transmissiion) yang mempunyai karakteristik untuk
tegangan diatas L0 9olt diterjemahkan sebagai logika lo- sedangkan untuk yang
lebih ke'il dari -0 9olt diterjemahkan sebagai logika high. =mumnya tegangan
yang dipakai komputer pada port serial adalah L1# 9olt (lo-) dan -1# 9olt (high).
,S-#0# mempunyai kemampuan e"ekti" pada single rate (ke'epatan trans"er)
maksimum #3 ?bps dan jarak media transmisi maksimum 11 meter.
2.4. Tampi"an paa $%I
6ampilan yang digunakan dibuat dengan menggunakan program
icrosoft 9isual 7asic =.* dimana tampilan yang diberikan sederhana mudah
dimengerti dan jelas bagi petugas parkir pos masuk. 6ampilan yang dibuat
menga'u pada 8 aturan emas () $olden 6ule) mengenai peran'angan display yang
baik[8]. 8 aturan tersebut yaitu$
+. Stri0e for consistency
(. 1nable freAuent users to use shortcuts
8. /ffer informati0e feedback
B. !esign dialog to yield closure
,. /ffer simple error handling
=. Permit easy re0ersal of actions
>. Support internal locus of control
). 6educe short-term memory load

Anda mungkin juga menyukai