TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2014
DISPERSI Ukuran dispersi atau ukuran variasi atau ukuran penyimpangan adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh penyimpangan nilai-nilai data dari nilai- nilai pusatnya atau ukuran yang menyatakan seberapa banyak nilai-nilai data yang berbeda dengan nilai-nilai pusatnya. Ukuran variabilitas adalah sebuah ukuran derajat penyebaran nilai-nilai variabel dari suatu ukuran pemusatan data dalam sebuah distribusi. Ukuran dispersi pada dasarnya adalah pelengkap dari ukuran nilai pusat dalam menggambarkan sekumpulan data. Jadi, dengan adanya ukuran dispersi maka penggambaran sekumpulan data akan menjadi lebih jelas dan tepat. Ada beberapa macam ukuran variasi atau dispersi, misalnya nilai jarak (range), rata- rata simpangan (mean deviation), simpangan baku (standard deviation), koefisien variasi (coefficient of variation), ukuran kemencengan kurva (skewness), dan ukuran keruncingan kurva (kurtosis
JENIS-JENIS UKURAN DISPERSI Jangkauan (Range, R) range atau disebut juga rentangan atau jarak pengukuran dapat didefinisikan sebagai jarak antara nilai tertinggi dengan nilai terendah. Besar kecilnya range dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui taraf keragaman dan variabilitas suatu distribusi. Semakin tinggi range berarti distribusinya semakin beragam, bervariasi atau heterogen. Sebaliknya semakin kecil harga range maka distribusinya semakin tidak bervariasi, tidak beragam, sejenis atau homogen. jangkauan data tunggal Bila ada sekumpulan data tunggal X 1 , X 2 , , X n maka jangkauannya adalah Jangkauan Contoh : Tentukan jangkauan data: 1, 4, 7, 8, 9, 11 ! Jawab: X 6 = 11 dan X 1 = 1 1. J angkauan data berkelompok Untuk data berkelompok, jangkauan dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu menggunakan titik atau nilai tengah dan menggunakan tepi kelas. Jangkauan adalah selisih titik tengah kelas tertinggi dengan titik tengah kelas terendah. Jangkauan adalah selisih tepi atas kelas tertinggi dengan tepi bawah kelas terendah.
Contoh :Tentukan jangkauan dari distribusi frekuensi berikut! Sumber: http://muhamadgunawanccti.wordpress.com/2012/06/08/pertemuan- keenam-ukuran-dispersi-data/ Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Tinggi Badan 50 Mahasiswa STMIK Raharja Tinggi Badan (cm) Frekuensi 140 144 145 149 150 154 155 159 160 164 165 169 2 4 10 14 12 5 170 174 3 Jumlah 50 Jawab: Dari Tabel 4.1. terlihat bahwa: Titik tengah kelas terendah = 142 Titik tengah kelas tertinggi = 172 Tepi bawah kelas terendah = 139,5 Tepi atas kelas tertinggi = 174,5 1. Jangkauan = 172 142 = 30 2. Jangkauan = 174,5 139,5 = 35
2. Jangkauan Semi Interkuartil jangkauan interkuartil kadang-kadang digunakan juga meskipun jaangkauan semi interkuartil lebih umum dan sering digunakan sebagai ukuran untuk disperse data. Rumus-rumus di atas berlaku baik untuk data tunggal dan data yang telah dikelompokan dalam distribusi frekuens
Deviasi Rata-Rata (Simpangan Rata-Rata) Deviasi rata-rata atau deviasi mean disingkat MD (mean deviation) dari himpunan data didefinisikan sebagai nilai rata-rata hitung dari harga mutlak simpangan-simpangannya. Dengan kata lain, untuk melakukan penghitungan MD digunakan harga yang mutlak saja, yaitu dengan hanya menggunakan nilai-nilai yang bertanda positif saja sedangkan nilai-nilai yang memiliki tanda negatif tidak diperhitungkan atau diabaikan. Cara mencari deviasi rata-rata, dibedakan antara data tunggal dan data berkelompok.
- deviasi rata-rata untuk data berkelompok Untuk data berkelompok (distribusi frekuensi), deviasi rata-ratanya dapat dihitung dengan rumus: Contoh: Tentukan deviasi rata-rata dari distribusi frekuensi pada Tabel 4.1.! Jawab: Dari Tabel 4.1. didapat Dengan nilai itu, dapat dibuat tabel deviasinya. Tinggi Badan (cm)
Variansi (Variance) Seperti pada perhitungan simpangan rata-rata, variasi juga menggunakan selisih atau simpangan antara semua nilai data dengan rata-rata hitung. Bedanya pada rumus simpangan rata-rata yang digunakan adalah nilai mutlak dari selisih nilai, sedangkan pada variansi yang digunakan adalah kuadrat selisih nilai. Walaupun nilai mutlak dan kuadrat sama-sama bertujuan untuk membuat nilai negatif menjadi positif, tetapi maknanya sangat berbeda dan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap ukuran dispersi data. Varians adalah nilai tengah kuadrat simpangan dari nilai tengah atau simpangan rata-rata kuadrat. Untuk sampel, variansnya (varians sampel) disimbolkan dengan Untuk populasi, variansnya (varians populasi) disimbolkan dengan (baca: sigma). - Varians data tunggal Untuk seperangkat data X 1 , X 2 , X 3 ,, X n (data tunggal), variansnya dapat ditentukan dengan dua metode, yaitu metode biasa dan metode angka kasar. Metode biasa Untuk sampel besar Untuk sampel kecil Metode angka kasar Untuk sampel besar Untuk sampel kecil Contoh: Tentukan varians dari data 2, 3, 6, 8, 11! Jawab: maka diperoleh 2 3 6 8 11 -4 -3 0 2 5 16 9 0 4 25 4 9 36 64 121 30
54 234
KEMIRINGAN (SKEWNESS) Kemencengan atau kemiringan (skewness) adalah tingkat ketidaksimetrisan atau kejauhan simetri dari sebuah distribusi. Sebuah distribusi yang tidak simetris akan memiliki rata-rata, median, dan modus yang tidak sama besarnya sehingga distribusi akan terkonsentrasi pada salah satu sisi dan kurvanya akan menceng. Jika distribusi memiliki ekor yang lebih panjang ke kanan daripada yang ke kiri maka distribusi disebut menceng ke kanan atau memiliki kemencengan positif. Sebaliknya, jika distribusi memiliki ekor yang lebih panjang ke kiri daripada yang ke kanan maka distribusi disebut menceng ke kiri atau memiliki kemencengan negatif. Kemiringan adalah derajat atau ukuran dari ketidaksimetrisan suatu distribusi data. Tiga pola kemiringan distribusi data adalah sebagai berikut:
Pengukuran kemiringan suatu distribusi data dapat diketahui dengan beberapa cara, antara lain: Memperhatikan hubungan antara rata-rata hitung, median dan modus. Menggunakan koefisien Pearson. Menggunakan Momen ketiga. Menggunakan kotak diagram garis.
Rumus untuk menghitung derajat kemiringan distribusi data:
ii. Rumus Momen: - Data Berkelompok
Data tidak Berkelompok
Rumus Bowley: Rumus ini menggunakan nilai kuartil.
Koefisien Kemencengan Pearson Koefisien Kemencengan Pearson merupakan nilai selisih rata-rata dengan modus dibagi simpangan baku. Koefisien Kemencengan Pearson dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan : sk = koefisien kemencengan Pearson Apabila secara empiris didapatkan hubungan antar nilai pusat sebagai :
Maka rumus kemencengan di atas dapat diubah menjadi :
Jika nilai sk dihubungkan dengan keadaan kurva maka : 1. sk = 0 kurva memiliki bentuk simetris; 2. sk> 0 nilai-nilai terkonsentrasi pada sisi sebelah kanan (X terletak di sebelah kanan Mo), sehingga kurva memiliki ekor memanjang ke kanan, kurva menceng ke kanan atau menceng positif; 3. sk< 0 nilai-nilai terkonsentrasi pada sisi sebelah kiri (X terletak di sebelah kiri Mo), sehingga kurva memiliki ekor memanjang ke kiri, kurva menceng ke kiri atau menceng negatif Contoh soal : SUMBER :https://triliusrukmana.files.wordpress.com/2012/01/gabungan- 21.pdf Berikut ini adalah data nilai ujian statistik dari 40 mahasiswa sebuah universitas.
a) Tentukan nilai sk dan ujilah arah kemencengannya (gunakan kedua rumus tersebut) ! b) Gambarlah kurvanya !
Oleh karena nilai sk-nya negatif (-0,46) maka kurvanya menceng ke kiri atau menceng negatif. b. Gambar kurvanya :
KERUNCINGAN DISTRIBUSI DATA Keruncingan distribusi data adalah derajat atau ukuran tinggi rendahnya puncak suatu distribusi data terhadap distribusi normalnya data. Keruncingan distribusi data disebut juga kurtosis. Ada tiga jenis derajat keruncingan: i. Leptokurtis : Distribusi data yang puncaknya relatif tinggi ii. Mesokurtis : Distribusi data yang puncaknya normal iii. Platikurtis : Distribusi data yang puncaknya terlalu rendah dan terlalu mendatar.
Derajat keruncingan distribusi data 4 dapat dihitung berdasarkan rumus berikut : - Data Berkelompok :
Data tidak Berkelompok :
Untuk mengetahui keruncingan suatu distribusi, ukuran yang sering digunakan adalah koefisien kurtosis persentil. 1. Koefisien keruncingan Jika hasil perhitungan koefisien keruncingan diperoleh : 1) Nilai lebih kecil dari 3, maka distribusinya adalah distribusi pletikurtik 2) Nilai lebih besar dari 3, maka distibusinya adalah distribusi leptokurtik 3) Nilai yang sama dengan 3, maka distribusinya adalah distribusi mesokurtik Untuk mencari nilai koefisien keruncingan, dibedakan antara data tunggal dan data kelompok. Untuk data tunggal
Contoh soal: Sumber: https://triliusrukmana.files.wordpress.com/2012/01/gabungan-21.pdf Tentukan keruncingan kurva dari data 2, 3, 6, 8, 11 ! Penyelesaian : X = 6; s = 3,67
Karena nilainya 1,08 (lebih kecil dari 3) maka distribusinya adalah distribusi platikurtik. Untuk data kelompok
Koefisien Kurtosis Persentil Koefisien Kurtosis Persentil dilambangkan dengan K (kappa). Untuk distribusi normal, nilai K = 0,263. Koefisien Kurtosis Persentil, dirumuskan :
Contoh soal : Sumber: https://triliusrukmana.files.wordpress.com/2012/01/gabungan- 21.pdf Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi dari tinggi 100 mahasiswa universitas XYZ. a. Tentukan koefisien kurtosis persentil (K) ! b. Apakah distribusinya termasuk distribusi normal !
Penyelesaian : Kelas Q1 = kelas ke-3
Kelas Q3 = kelas ke-4
Kelas P10 = kelas ke-2
Kelas P90 = kelas ke-4
Koefisien kurtosis persentil (K) adalah
Karena nilai K = 0,25 (K<0,263) maka distribusinya bukan distribusi normal.