Anda di halaman 1dari 26

M

a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
No. 247 K/Pdt.Sus/2012
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M A H K A M A H A G U N G
memeriksa perkara perdata khusus sengketa Persaingan Usaha dalam tingkat kasasi telah
memutuskan sebagai berikut dalam perkara :
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK
INDONESIA (KPPU), berkedudukan di Jl. Ir.H.Juanda No. 36 Jakarta
Pusat, dalam hal ini memberi kuasa kepada Mohammad Reza, SH., dan
kawan-kawan berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 12 Mei 2010 ;
Pemohon Kasasi dahulu Termohon Keberatan ;
m e l a w a n :
1. TUAN CHANDRA ANTONIA, Direktur Utama PT. Chandratex
Indo Artha, bertempat tinggal di Jl. Kapten A. Rivai Komp. Ruko
Taman Mandiri Blok B.1 No. 17-18, Kota Palembang Sumatera
Selatan;
2. TUAN JOVIN CHANDRA TAN, Direktur Utama PT. Anugrah
Artha Abadi Nusa, bertempat tinggal di Jalan Letnan Mukmin No.
528-B, Kota Palembang Sumatera Selatan, dalam hal ini keduanya
memberi kuasa kepada Zul Arman Aziz, SH., Advokat, pada Law
Office Zul Armain Aziz, SH. & Associates. beralamat di Jl. Persada
Raya No. 45, Menteng Dalam, Tebet, berdasarkan Surat Kuasa
Khususx masing-masing tertanggal 5 Desember 2011 ;
Para Termohon Kasasi dahulu para Pemohon Keberatan ;
Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang para
Termohon Kasasi dahulu sebagai para Pemohon Keberatan, telah mengajukan
keberatan terhadap Pemohon Kasasi dahulu Termohon keberatan di muka persidangan
Pengadilan Negeri Palembang pada pokoknya atas dalil-dalil:
Bahwa para Termohon Kasasi keberatan atas putusan KPPU No. 24/KPPU-
L/2007, tertanggal 29 Mei 2009, yang amar putusannya sebagai berikut :
1. Menyatakan bahwa Terlapor I, Terlapor II dan Terlapor III terbukti secara sah dan
meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999;
Hal. 1 dari 27 hal. Put. No. 247 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 1
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
2. Menyatakan bahwa Terlapor IV tidak terbukti melanggar Pasal 22 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999;
3. Menghukum Terlapor II membayar denda sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu milyar
rupiah) yang harus disetorkan ke kas negara sebagai setoran pendapatan denda
pelanggaran di bidang Persaingan Usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat
Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Pelanggaran Dibidang
Persaingan Usaha);
4. Menghukum Terlapor III membayar denda sebesar Rp 1.200.000,000,- (satu milyar
dua ratus juta rupiah) yang harus disetorkan ke kas negara sebagai setoran
pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Departemen
Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha
melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha);
Bahwa pada tanggal 13 Juni 2008, Pemohon/Terlapor II menerima
pemberitahuan berikut salinan Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha perkara No.
24/KPPU-L/2007;
Bahwa setelah membaca dan mempelajari isi Putusan Komisi Pengawas
Persaingan Usaha RI perkara No. 24/KPPU-L/2007, tanggal 29 Mei 2008, Pemohon/
Terlapor III sangat keberatan dengan putusan tersebut dan mengajukan keberatan atas
Putusan tersebut melalui Pengadilan Negeri Palembang;
Bahwa oleh karena Permohonan keberatan ini diajukan dalam tenggang waktu
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 44 (2) No. 5 Tahun 1999 Jo Pasal 4
Keppres No.75 Tahun 1999 jo Pasal 61 (1) Undang-Undang No.1 Tahun 2006, maka
sudah sepantasnya permohonan keberatan ini diterima dan dipertimbangkan;
Adapun alasan-alasan dan keberatan Pemohon/Terlapor II dan Pemohon/Terlapor III
atas Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia No. 24/KPPU-
L/2007 tanggal 29 Mei 2008 tersebut adalah sebagai berikut :
Alasan-alasan dan keberatan-keberatan dari Pemohon Keberatan/Terlapor II sebagai
berikut :
1. Bahwa pada prinsipnya Pemohon/Terlapor II tetap berpendirian dengan Nota
Keberatan yang disampaikan Terlapor II/Pemohon pada persidangan KPPU tanggal
21 Mei 2008;
2. Bahwa dalam pelaksanaan Tender pekerjaan kegiatan peningkatan jalan Sp
Rambutan-Mendal Mendil di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten
2
2
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 2
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Banyuasin Sumatera Selatan dengan nilai pekerjaan Rp 26.543.288.000,-(dua puluh
enam milyar lima ratus empat puluh tiga juta dua ratus delapan puluh delapan ribu
rupiah) Pemohon/Terlapor II oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten
Banyuasin dinyatakan sebagai pemenang tender;
3. Bahwa pada 18 Desember 2006, Terlapor II menandatangani Surat Perjanjian
(kontrak) induk jasa pemborongan No. 07/02/KONTRAKINDUK/JAMAK/
PUBM/2006, berikut pada tanggal 2 Maret 2007 menandatangani Surat Perjanjian
(kontrak) Anak I No. 07 a/02/KONTRAK-ANAK/JAMAK/PUBM/2007, pada
tanggal 13 Maret 2007 menanda tangani Amandemen Kontrak Induk I No. 07 b/
AMDKONTRAK/JAMAK/PUBM/2007 dan pads tanggal 6 September 2007
menandatangani Amandemen Induk II No. 07 c/02/AMDKONTRAK/JAMAK/
PUBM/2007;
4. Bahwa selaku pemenang tender pekerjaan dari Dinas Pekerjaan Umum Banyuasin,
Terlapor II telah mengerjakan proyek tersebut sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati antara Terlapor dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
Kabupaten Banyuasin;
5. Bahwa berdasarkan Surat Penetapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
No. 62/PEN/KPPU/X/2007, tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara No. 22/
KPPU-L/2007, dengan dugaan pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang No. 5 Tahun
1999, tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dan
Pemohon/Terlapor II ditetapkan sebagai pihak dalam perkara ini;
6. Bahwa Pemohon/Terlapor II sangat keberatan dengan pertimbangan hukum yang
diberikan oleh Majelis Komisi Pengawas Persaingan Usaha terhadap diri Pemohon/
Terlapor II sebagai pemenang tender telah terjadi persekongkolan vertical dan
persekongkolan horizontal;
7. Bahwa Pemohon/Terlapor II sangat keberatan dengan pertimbangan Majelis Komisi
Pengawas Persaingan Usaha tentang bantuan dan atau meminjam karyawan
Pemohon/Terlapor II kepada Terlapor III (PT. Anugrah Artha Abadi Nusa) dalam
proses tender a quo dijadikan dasar pertimbangan Majelis Pengawas Persaingan
Usaha telah terjadi persekongkolan horizontal, karena tindakan Pemohon/Terlapor
II memberikan bantuan dan atau meminjam tenaga ahli kepada Terlapor III dalam
proses mengikuti tender a quo tidaklah semata-mata dijadikan dasar telah terjadi
persekongkolan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang No. 5
Tahun 1999, karena sudah sepantasnyalah Terlapor II membina Terlapor III dalam
segala bidang karena :
3
Hal. 3 dari 27 hal. Put. No. 247 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 3
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
a. Bahwa Terlapor II (PT. Anugrah Artha Abadi Nusa-direktur utamanya Sdr.
Jovin Chandra Tan) adalah keponakan Pemohon/Terlapor II);
b. Bahwa Terlapor III dalam usahanya masih muda dan perlu mendapat
bimbingan Pemohon/Terlapor II;
c. Bahwa tidak ada aturan hukum yang melarang dalam usaha seseorang
membantu dan membina orang lain untuk menjadi lebih baik;
d. Bahwa bantuan yang dilakukan oleh Pemohon/Terlapor II tidak hanya
diberikan kepada Terlapor III (PT. Anugrah Artha Abadi Nusa), akan tetapi
juga diberikan kepada sesama pengusaha yang ada di Sumatera Selatan
sepanjang mereka meminta bantuan kepada Terlapor II/ Pemohon;
8. Bahwa demikian pula halnya tentang penggunaan fasilitas kantor Pemohon/Terlapor
II yang digunakan oleh Terlapor III (PT. Anugrah Artha Abadi Nusa), Pemohon/
Terlapor II sangat keberatan dengan pertimbangan Majelis Pengawas Persaingan
Usaha yang dalam amar pertimbangannya telah menjustifikasi Terlapor II/Pemohon
melanggar sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang No. 5 Tahun
1999, karena fasilitas kantor Pemohon Terlapor II yang digunakan oleh Terlapor III
diberikan oleh Pemohon Terlapor II tidak semata-mata diberikan secara gratis, akan
tetapi dilakukan dengan prosedur sewa menyewa peralatan dan perbuatan tersebut
lazim dilakukan oleh para pengusaha dalam segala bidang usaha tanpa melihat latar
belakang kekerabatan;
9. Bahwa Pemohon/Terlapor II, sangat keberatan dengan pertimbangan Majelis
Komisi Pengawas Persaingan Usaha di mana antara Pemohon/ Terlapor II dengan
Terlapor III dalam proses tender telah terjadi persaingan semu, karena tidak ada
bukti hukum yang dapat mermbuktikan adanya indikasi telah terjadi persaingan
semu karena dalam proses pemenangan tender dinilai oleh Panitia Lelang secara
objektif tanpa ada indikasi lain;
10. Bahwa pada prinsipnya Pemohon/Terlapor II menolak seluruh dalil-dalil hukum
yang dijadikan pertimbangan oleh Majelis Komisi Pengawas Persaingan Usaha
dalam menyatakan kesalahan Pemohon/Terlapor II, karena pertimbangan diberikan
lebih banyak mengandung unsur subjektifitas tanpa mempertimbangkan objektifitas
pekerjaan yang telah dikerjakan oleh Pemohon/Terlapor II selaku pemenang tender;
11. Bahwa fakta hukum membuktikan kwalitas pekerjaan yang dilakukan oleh
Pemohon/Terlapor II dalam pelaksanaan proyek dapat dipertanggung jawabkan, hal
ini tidak dipertimbangkan oleh Majelis Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam
pertimbangan hukumnya;
4
4
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 4
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Pemohon Keberatan memohon
kepada Pengadilan Negeri Palembang supaya memberikan putusan sebagai berikut :
-- Membatalkan Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha RI No. 24/KPPU-
L/2007 tanggal 29 Mei 2008;
MENGADILI SENDIRI
Primair :
1. Menerima dan mengabulkan keberatan Pemohon/Terlapor II untuk seluruhnya;
2. Menyatakan secara hukum Pemohon/Terlapor II tidak terbukti melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang No. 5 Tahun 1999;
3. Membebaskan Pemohon/Terlapor II dari segala tuntutan hukum;
4. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Komisi
Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia;
Subsidair :
-- Mohon putusan lain yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;
Alasan-alasan dan keberatan dari Pemohon Keberatan/Terlapor III sebagai berikut :
1. Bahwa pada prinsipnya Pemohon/Terlapor III tetap berpendirian dengan Nota
Keberatan yang disampaikan Pemohon/Terlapor III pada Persidangan KPPU
tanggal 21 Mei 2008 ;
2. Bahwa Pemohon/Terlapor III dalam pelaksanaan Tender Pekerjaan Kegiatan
Peningkatan Jalan Pangkalan Balai-Pengumbuk, Pangkalan Balai-Lubuk Saung, SP
Tanjung Beringin-Rambai Alai, SP Tanjung Beringin-Tanjung Beringin dan Bukit
Indah/Cangkring di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Banyuasin
Sumatera Selatan dengan nilai pekerjaan
Rp 31.576.063.000,- (tiga puluh satu milyar lima ratus tujuh puluh enam juta enam
puluh tiga ribu Rupiah)) oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten
Banyuasin, telah mengikuti proses tender sesuai dengan prosedur dan persyaratan
yang ditetapkan oleh panitia tender, oleh karenanya Terlapor III/Pemohon sangat
keberatan dengan pertimbangan hukum yang diberikan oleh Majelis Komisi
Pengawas Persaingan Usaha terhadap diri Terlapor III/Pemohon sebagai pemenang
tender telah terjadi persekongkolan Vertikal dan persekongkolan Horozontal ;
3. Bahwa Pemohon/Terlapor III sangat keberatan dengan pertimbangan Majelis
Komisi Pengawas Persaingan Usaha tentang pengakuan Pemohon/Terlapor III yang
meminta bantuan dan atau meminjam Karyawan Terlapor II (PT Chandratex Indo
Artha-Tuan Chandra Antonio selaku Direktur Utama) dalam proses tender a quo
dijadikan dasar pertimbangan Majelis Pengawas Persaingan Usaha telah terjadi
5
Hal. 5 dari 27 hal. Put. No. 247 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 5
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Persekongkolan Horizontal, karena tindakan Pemohon/Terlapor III meminta
bantuan dan atau meminjam tenaga ahli Terlapor II dalam proses mengikuti tender
a quo tidaklah semata-mata dapat dijadikan dasar telah terjadi pesekongkolan
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 ;
4. Bahwa demikian pula halnya tentang penggunaan fasilitas Kantor Terlapor II yang
digunakan oleh Pemohon/Terlapor III, Pemohon/Terlapor III sangat keberatan
dengan pertimbangan Majelis Pengawas Persaingan Usaha yang dalam amar
pertimbangannya telah menjustifikasikan Pemohon/Terlapor III melanggar
ketentuan Undang-Undang No. 5 Tahun 1999, karena fasilitas Kantor Terlapor II
yang digunakan oleh Pemohon/Terlapor III dilakukan tidak semata-mata diberikan
oleh Terlapor II secara gratis, akan tetapi dilakukan dengan prosedur sewa menyewa
peralatan dan perbuatan tersebut lazim dilakukan oleh para Pengusaha dalam segala
bidang usaha ;
5. Bahwa Pemohon/Terlapor III sangat keberatan dengan pertimbangan Majelis
Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang antara Pemohon/Terlapor III dengan
Terlapor II dalam proses tender telah terjadi persaingan semu, karena tidak ada
bukti hukum yang dapat membuktikan adanya indikasi telah terjadi persaingan
semu tersebut ;
6. Bahwa pada prinsipnya Pemohon/Terlapor III menolak seluruh dalil-dalil hukum
yang dijadikan pertimbangan oleh Majelis Pengawas Persaingan Usaha dalam
menyatakan kesalahan Pemohon/Terlapor III, karena pertimbangan yang diberikan
lebih banyak mengandung unsur subjektivitas tanpa mempertimbangkan
objektivitas pekerjaan yang telah dikerjakan oleh Terlapor III/Pemohon selaku
pemenang tender ;
Bahwa terhadap keberatan tersebut Pengadilan Negeri Palembang telah
mengambil putusan, yaitu putusan No. 01/Pdt.KPPU.P/2008/PN.PLG., tanggal 6 April
2011 yang amarnya sebagai berikut :
1. Menerima permohonan Keberatan Pemohon/Terlapor II dan Terlapor III untuk
seluruhnya;
2. Membatalkan Putusan KPPU No. 24/KPPU-L/2007 tanggal 29 Mei 2008 untuk
seluruhnya;
3. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Komisi
Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia sebesar Rp 222.000,- (dua ratus
dua puluh dua ribu Rupiah) ;
6
6
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 6
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada
Termohon Keberatan pada tanggal 12 Juli 2011, kemudian terhadap putusan tersebut,
Termohon Keberatan dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 12 Mei 2010, mengajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 25 Juli
2011, sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No. 01/Pdt.KPPU.P/2008/
PN.PLG., yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Palembang, permohonan
tersebut diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 5 Agustus 2011 ;
Bahwa setelah itu oleh para Pemohon Keberatan/Terlapor II dan III, yang
masing-masing pada tanggal 1 Desember 2011, telah disampaikan salinan memori
kasasi dari Termohon Keberatan, diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Palembang pada tanggal 14 Desember 2011 ;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah
diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan
kasasi tersebut formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/
Termohon Keberatan dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :
I. Alasan Formil Pengajuan Kasasi :
Bahwa sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 45 ayat (3) Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999, tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat (selanjutnya disebut UU No. 5 Tahun 1999), upaya hukum kasasi dapat
ditempuh dan diajukan kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia apabila merasa
keberatan terhadap Putusan Pengadilan Negeri yang memeriksa perkara keberatan
terhadap Putusan KPPU.
(3) Pihak yang keberatan terhadap putusan Pengadilan Negeri sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2), dalam waktu 14 (empat belas) hari dapat
mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia ;
Bahwa Pemohon Kasasi menerima pemberitahuan isi Putusan Pengadilan Negeri
Palembang a quo pada tanggal 12 Juli 2011, kemudian pada tanggal 25 Juli 2011,
Pemohon Kasasi telah mengajukan pernyataan kasasi, dan selanjutnya menyerahkan
memori kasasi ini pada tanggal 5 Agustus 2011. Oleh karena itu, sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, memori kasasi ini diajukan dalam
tenggang waktu sesuai dengan persyaratan formil dan ketentuan yang berlaku ;
7
Hal. 7 dari 27 hal. Put. No. 247 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 7
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985, tentang Mahkamah Agung,
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004 dan Undang-
undang Nomor 3 Tahun 2009 (selanjutnya disebut sebagai UU MA), ketentuan Pasal
30 ayat (1) mengatur:
Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi membatalkan putusan atau penetapan
Pengadilan-Pengadilan dari semua lingkungan peradilan karena:
a. tidak berwenang atau melampaui batas wewenang;
b. salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku;
c. lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-
undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang
bersangkutan ;
Bahwa perkara kasasi a quo berkaitan dengan adanya upaya hukum keberatan
terhadap Putusan KPPU Nomor 24/KPPU-L/2007 (selanjutnya disebut Putusan
KPPU), dimana Putusan Judex Facti membatalkan Putusan KPPU ;
Bahwa Pemohon Kasasi mengajukan memori kasasi atas Putusan Judex Facti
tersebut, sehingga dapat kiranya diperiksa dan dipertimbangkan serta diputus oleh
Mahkamah Agung Republik Indonesia karena Putusan Judex Facti telah nyata dan
terbukti salah dalam menerapkan hukum ;
II. Uraian Singkat Perkara :
Bahwa yang menjadi obyek perkara a quo adalah Tender Kegiatan Peningkatan
Jalan Pangkalan Balai-Pengumbuk, Pangkalan Balai-Lubuk Saung, Sp. Tanjung
Beringin-Rimba Alai, Sp. Tanjung Beringin-Tanjung Beringin, dan Bukit Indah/
Cangkring (selanjutnya disebut Tender Kegiatan Peningkatan Jalan Pangkalan Balai-
Pengumbuk) dan Tender Kegiatan Peningkatan Jalan Sp. Rambutan-Mendal Mendil
di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Banyuasin Sumber Dana APBD
2006-2008 ;
Tender Peningkatan Jalan Pangkalan Balai-Pengumbuk memiliki nilai pagu
sebesar Rp 41.000.000.000,- (empat puluh satu milyar rupiah) dan Tender Peningkatan
Jalan Sp. Rambutan-Mendal Mendil memiliki nilai pagu sebesar
Rp 40.000.000.000,- (empat puluh milyar rupiah) ;
Bahwa setelah melalui proses pengumuman tender, pendaftaran, pemasukan dan
pembukaan dokumen penawaran, dan evaluasi penawaran terdapat susunan pemenang
tender pada tiap paket dapat terlihat dalam tabel di bawah ini:
Paket Tender
Kegiatan Peningkatan Jalan Pangkalan Balai Pengumbuk
Pemenang I Termohon Kasasi II Rp 31.576.063.000
8
8
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 8
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Pemenang II PT Tri Citra Perdana Rp 34.359.841.000
Pemenang III PT Bangun Cipta Kontraktor Rp 35.301.619.000
Paket Tender
Kegiatan Peningkatan Jalan SP. Rambutan Mendal Mendil
Pemenang I Termohon Kasasi I Rp 26.543.288.000
Pemenang II PT Loka Kharisma Dikara Rp 27.241.999.000
Pemenang III PT Bangun Cipta Kontraktor Rp 32.380.631.000
Bahwa selanjutnya Pemohon Kasasi menerima laporan dugaan pelanggaran
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat (selanjutnya disebut UU No. 5 Tahun 1999).
Berdasarkan laporan tersebut dilakukan rangkaian pemeriksaan meliputi pemeriksaan
pendahuluan, pemeriksaan lanjutan dan sidang majelis ; Pada prosesnya ditemukan
beberapa indikasi telah terjadi pelanggaran Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999, diantaranya
telah terjadinya persekongkolan secara horizontal dan vertical ;
Para Termohon Kasasi adalah pelaku usaha yang sudah biasa untuk saling bantu
membantu dalam menyusun dokumen tender dan melaksanakan pekerjaan, contohnya
dokumen penawaran Termohon Kasasi I dibuatkan oleh staf dari Termohon Kasasi II.
Termohon Kasasi II juga sering menyewa alat pekerjaan dari Termohon Kasasi I dengan
harga yang lebih murah dari biasanya. Bahkan berdasarkan pengakuan dari Para
Termohon Kasasi, Termohon Kasasi II sebagai Direktur berkantor di Jalan Kapten A.
Rivai yang merupakan Kantor Termohon Kasasi I. Selain itu juga terdapat hubungan
keluarga antara Para Termohon Kasasi, di mana Termohon Kasasi II merupakan
keponakan Termohon Kasasi I. Kondisi tersebut bukan saja telah melanggar peraturan
perundang-undangan yang berlaku namun juga memudahkan para pihak untuk
melakukan persekongkolan secara horizontal ;
Selain itu juga telah terjadi persekongkolan secara vertikal diantara peserta
tender dengan Panitia tender dimana Panitia menggugurkan salah satu peserta tender
yang merupakan penawar terendah dari salah satu paket karena hanya tidak
mencantumkan tanggal dan tempat pelaksanaan aanwijzing pada surat jaminan
penawarannya. Selain itu Panitia juga lalai dalam meneliti dokumen Daftar Personel Inti
Para Termohon Kasasi yang terbukti sama, dan tidak pernah diklarifikasi ke Para
Termohon Kasasi. Hal ini mengindikasikan telah terjadi persekongkolan secara vertikal
antara Panitia dan Para Termohon Kasasi untuk menetapkan Para Termohon Kasasi
sebagai pemenang tender ;
9
Hal. 9 dari 27 hal. Put. No. 247 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 9
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Berdasarkan temuan-temuan tersebut di atas, Pemohon Kasasi menyatakan telah
menemukan bukti yang cukup telah terjadinya pelanggaran terhadap Pasal 22 UU No. 5
Tahun 1999 yang berbunyi: Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain
untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh Para Pemohon Keberatan ;
Selanjutnya Pemohon Kasasi memutus perkara a quo dengan Putusan KPPU No.
24/KPPU-L/2007, yang pada amarnya dapat kami kutip sebagai berikut:
MEMUTUSKAN
1. Menyatakan bahwa Terlapor I, Terlapor II dan Terlapor III terbukti secara sah dan
meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999;
2. Menyatakan bahwa Terlapor IV tidak terbukti melanggar Pasal 22 Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1999;
3. Menghukum Terlapor II membayar denda sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu milyar
rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai sebagai Setoran Pendapatan
Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha, Departemen Perdagangan
Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di
Bidang Persaingan Usaha);
4. Menghukum Terlapor III membayar denda sebesar Rp 1.200.000.000,- (satu milyar
dua ratus juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai sebagai Setoran
Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha, Departemen
Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha
melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha);
III. Pokok-Pokok Pengajuan Kasasi :
1. Putusan Judex Facti Patut Dibatalkan Karena Telah Salah Menerapkan Hukum
Dalam Mempertimbangkan Putusan KPPU No. 24/KPPU-L/2007, Berkas
Perkara, Dan Berkas Hasil Pemeriksaan Tambahan ;
1.1. Bahwa Judex Facti telah salah dalam menerapkan hukum, karena keliru
dalam mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon
Kasasi ;
1.2. Bahwa Judex Facti telah melanggar asas yuridis yang fundamental, yaitu
asas Audi Et Alteram Partem karena Judex Facti tidak secara seksama
dan tidak secara teliti melakukan pemeriksaan atas setiap bukti-bukti,
10
10
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 10
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dokumen-dokumen yang merupakan berkas perkara dan salinan putusan
yang diserahkan oleh Pemohon Kasasi ;
1.3. Bahwa lebih jauh, Judex Facti tidak melakukan pertimbangan yang
seksama, obyektif, dan seimbang atas seluruh berkas perkara, dimana
dapat dilihat dari Putusan Judex Facti yang tidak mempertimbangan
bukti-bukti yang ada secara seksama, hanya mencantumkan pernyataan
dari Termohon Kasasi saja, padahal Pemohon Kasasi menyerahkan
Berkas Perkara, Salinan Putusan, Penjelasan, dan Kesimpulan Hasil
Pemeriksaan Tambahan;
1.4. Asas Audi Et Alteram Partem merupakan asas fundamental yang harus
dipatuhi dalam setiap proses pemeriksaan oleh lembaga yudikatif. Prof.
Dr. Sudikno Mertokusumo, SH. di dalam bukunya yang berjudul Hukum
Acara Perdata Indonesia, cetakan pertama, edisi keenam, 2002, terbitan
Liberty Yogyakarta halaman 15 menjelaskan asas Audi Et Alteram
Partem sebagai berikut:
Asas bahwa kedua belah pihak harus didengar lebih dikenal dengan asas
audi et alteram partem atau Eines Mannes Rede ist keines Mannes Rede,
man soll sie horen alle beide. Hal ini berarti bahwa Hakim tidak boleh
menerima keterangan dari salah satu pihak sebagai benar, bila pihak
lawan tidak didengar atau tidak diberi kesempatan untuk mengeluarkan
pendapatnya ;
1.5. Bahwa terdapat bukti-bukti yang menyimpulkan telah terjadinya
persekongkolan secara horizontal dan vertikal yang tidak diperiksa dan
dipertimbangkan oleh Judex Facti yaitu:
No. Nama Dokumen Keterangan
1. Bukti B1, B3, B17, B18 Membuktikan telah terjadinya
persekongkolan secara
horizontal yaitu Termohon
Kasasi II terkadang masih
menggunakan fasilitas kantor
Termohon Kasasi I dan
termasuk meminjam karyawan
Termohon Kasasi I dalam
menyusun dokumen penawaran
tender dan mengikuti proses
tender
2. Bukti B7, C51, C53, C55, dan
C58
Membuktikan telah terjadinya
persekongkolan secara vertikal
yaitu dalam dokumen
11
Hal. 11 dari 27 hal. Put. No. 247 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 11
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Kualifikasi Termohon Kasasi I
dan Termohon Kasasi II
terdapat Daftar Personil Inti
yang sama, namun Panitia tidak
pernah mengklarifikasi hal
tersebut kepada Para Termohon
Kasasi
3. Bukti B21, C5 Membuktikan telah terjadinya
persekongkolan secara
horizontal yaitu adanya bukti
dokumen penawaran tender
Termohon Kasasi I dan
Termohon Kasasi II tentang
Daftar Personil Inti yang sama
1.6. Bahkan terdapat pertimbangan yang keliru dimana Judex Facti
menyatakan telah mendengar keterangan ahli yang tidak sah
pembuktiannya, sesuai dengan Putusan Judex Facti yang dapat kami kutip
sebagai berikut:
Paragprah ke-dua halaman 12
Menimbang, bahwa Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah
melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap ahli yang diajukan oleh
Pemohon/Termohon II dan Termohon III yaitu: Saut. P. Panjaitan,
SH,M.Hum (Dosen Fakultas Hukum UNSRI Palembang) dan Ir. Deli
Harahap, MSC (Anggota Inkindo Palembang), sebagaimana Berita Acara
Pemeriksaan Ahli tertanggal 8 Desember 2010;
Paragraph ke-empat halaman 17
Menimbang bahwa begitupun jika kita merujuk pada keterangan ahli
yang menyatakan adanya persekongkolan harus dibuktikan dengan bukti
tertulis atau bukti lain yang dapat mengindikasikan telah terjadinya
persekongkolan sehingga tidak terjadi persaingan sehat ;
1.7. Bahwa pada saat pemeriksaan tambahan ahli Ir. Deli Harahap yang
diajukan Termohon Kasasi tidak pernah hadir walau sudah dipanggil
dengan patut berkali-kali, dan ahli Saut. P. Panjaitan berlaku tidak
kooperatif dengan tidak menandatangani Berita Acara Pemeriksaan pada
saat menghadiri sidang pemeriksaan tambahan, sehingga Berita Acara
tersebut tidak sah dan tidak memiliki kekuatan pembuktian dalam perkara
ini. Hal ini sudah Termohon Kasasi jelaskan dalam dokumen kesimpulan
Hasil Pemeriksaan Tambahan, namun Majelis Hakim PN Palembang
12
12
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 12
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tetap menggunakan keterangan ahli tersebut sebagai bahan pertimbangan
hukum Judex Facti ;
1.8. Bahwa berdasarkan apa yang telah Pemohon kasasi sampaikan diatas,
maka pertimbangan hukum Judex Facti telah salah dalam menerapkan
hukum karena telah keliru dalam mempertimbangkan bukti-bukti yang
diajukan oleh Pemohon Kasasi, oleh karenanya Putusan Judex Facti harus
dibatalkan;
2. Putusan Judex Facti Patut Dibatalkan Karena Salah Dalam Menerapkan Hukum
Terkait Persekongkolan Horizontal Dan Vertikal Yang Telah Terbukti.
2.1. Bahwa Judex Facti telah salah dalam menerapkan hukum, karena keliru
dalam pertimbangan hukumnya terkait persekongkolan;
2.2. Bahwa terdapat pertimbangan yang keliru sesuai dengan Putusan Judex
Facti yang dapat kami kutip sebagai berikut:
Paragprah ke-enam halaman 13
Menimbang bahwa persekongkolan tender (bid rigging) adalah praktek
yang dilakukan antara penawar tender selama proses penawaran, untuk
pelaksaaan kontrak kerja yang bersifat umum, dan proyek lain yang
ditawarkan pemerintah, atau dengan cara para penawar tender telah
bersepakat untuk menentukan perusahaan mana yang mendapatkan
sebuah proyek tender dengan harga yang telah disepakati.......
Paragprah ke-lima halaman 16
Menimbang bahwa sebagaimana uraian di atas, maka dapat disimpulkan
setelah proses pembukaan dokumen penawaran telah dapat dikatakan
telah terjadi persaingan yang kompetitif antara peserta tender, karena
prosedur yang dilakukan oleh panitia lelang dalam hal ini Terlapor I
sudah sesuai dengan tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam
pelaksanaan tender;
Paragraph ke-empat halaman 17
Menimbang bahwa begitupun jika kita merujuk pada keterangan ahli
yang menyatakan adanya persekongkolan harus dibuktikan dengan bukti
tertulis atau bukti lain yang dapat mengindikasikan telah terjadinya
persekongkolan sehingga tidak terjadi persaingan sehat ;
2.3. Bahwa berdasarkan pertimbangan Judex Facti di atas menunjukkan
kurangnya pemahaman Judex Facti atas perkara a quo;
13
Hal. 13 dari 27 hal. Put. No. 247 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 13
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
2.4. Bahwa berdasarkan Peraturan KPPU Nomor 02 Tahun 2010, tentang
Pedoman Pasal 22 Tentang Larangan Persengkongkolan dalam Tender
(selanjutnya disebut Pedoman Pasal 22 halaman 4 alinea ke-tiga
menyatakan bahwa:
Persekongkolan dalam tender tersebut dapat terjadi melalui kesepakatan-
kesepakatan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Persekongkolan ini
mencakup jangkauan perilaku yang luas, antara lain usaha produksi dan
atau distribusi, kegiatan asosiasi perdagangan, penetapan harga, dan
manipulasi lelang atau kolusi dalam tender (collusive tender) yang dapat
terjadi melalui kesepakatan antar pelaku usaha, antar pemilik pekerjaan
maupun antar kedua pihak tersebut. Kolusi atau persekongkolan dalam
tender ini bertujuan untuk membatasi pesaing lain yang potensial untuk
berusaha dalam pasar bersangkutan dengan cara menentukan pemenang
tender. Persekongkolan tersebut dapat terjadi di setiap tahapan proses
tender, mulai dari perencanaan dan pembuatan persyaratan oleh pelaksana
atau panitia tenderm, penyesuaian dokumen tender antara peserta tender,
hingga pengumuman tender ;
2.5. Bahwa berdasarkan Pedoman Pasal 22 di atas sudah jelas bahwa
Persekongkolan dalam tender tidak harus berupa kesepakatan tertulis
tetapi dapat dapat terjadi melalui kesepakatan tidak tertulis;
2.6. Bahwa persekongkolan terjadi tidak hanya pada saat proses tender, di
mana Judex Facti dalam pertimbangannya menyatakan setelah proses
pembukaan dokumen penawaran telah dapat dikatakan telah terjadi
persaingan yang kompetitif antara peserta tender merupakan penafsiran
yang keliru;
2.7. Bahwa persekongkolan dalam tender dapat terjadi dikarenakan sebelum
proses tender, para pihak telah mengatur salah satu pihak untuk jadi
pemenang, dengan beberapa indikasi seperti adanya hubungan antara
peserta tender, kesamaan dokumen, dll, sesuai dengan Pedoman Pasal 22;
2.8. Bahwa Para Termohon Kasasi telah terbukti secara sah dan meyakinkan
melanggar ketentuan dalam UU No. 5 Tahun 1999 in cassu Pasal 22
mengenai persekongkolan Horizontal yang dilakukan Para Pemohon
Kasasi yang saling terafiliasi;
2.9. Bahwa definisi afiliasi (affiliate) berdasarkan Blacks Law Dictionary
Edisi Ketujuh adalah A corporation that is related to another corporation
14
14
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 14
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
by shareholdings or other means of control; a subsidiary, parent, or
siblings corporation;
Yang terjemahan bebasnya adalah afiliasi adalah perusahaan yang
terkait dengan perusahaan lainnya yang dilihat dari kepemilikan saham
atau bentuk pengendalian lainnya; anak perusahaan, induk perusahaan,
atau perusahaan tersebut memiliki hubungan keluarga
(penebalan oleh Pemohon Kasasi untuk penekanan)
2.10. Bahwa berdasarkan definisi tersebut maka telah jelas bahwa Para
Termohon Kasasi terafiliasi satu sama lain, mengingat berdasarkan
pengakuan Chandra Antonio (Direktur Termohon Kasasi I) dan Jovin
Chandra (Direktur Termohon Kasasi II) pada pemeriksaan, didapatkan
fakta bahwa antara Chandra Antonio dan Jovin Chandra memiliki
hubungan kekerabatan. Jovin Chandra merupakan keponakan dari
Chandra Antonio ;
2.11. Bahwa Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi
Pasal 17 ayat (6) menyatakan:
Badan-Badan Usaha yang dimiliki oleh satu atau kelompok orang
yang sama atau berada pada kepengurusan yang sama tidak boleh
mengikuti pelelangan untuk satu pekerjaan konstruksi secara
bersamaan ;
(penebalan oleh Pemohon Kasasi untuk penekanan)
2.12. Bahwa sebagai peserta tender yang merupakan calon penyedia jasa, Para
Termohon Kasasi seharusnya mengetahui dan memahami ketentuan-
ketentuan yang berkaitan dengan tender yang telah diuraikan dalam
Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003, tentang Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (selanjutnya disebut Keppres Nomor
80 Tahun 2003);
2.13. Berdasarkan ketentuan Pasal 5 huruf e Keppres Nomor 80 Tahun 2003
ditetapkan:
Pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa, dan para pihak yang terkait
dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika sebagai
berikut:
15
Hal. 15 dari 27 hal. Put. No. 247 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 15
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
e. menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para
pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses
pengadaan barang/jasa (conflict of interest)
2.14. Selain itu, ketentuan Pasal 11 ayat 4 Keppres Nomor 80 Tahun 2003
ditetapkan:
Penyedia barang/jasa yang keikutsertaannya menimbulkan pertentangan
kepentingan dilarang menjadi penyedia barang/jasa
2.15. Selanjutnya, berdasarkan ketentuan Pasal 3 huruf d Keppres Nomor 80
Tahun 2003 (Prinsip Dasar) dinyatakan Pengadaan barang/jasa wajib
menerapkan prinsip terbuka dan bersaing, artinya pengadaan barang/jasa
harus terbuka bagi penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan
dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa
yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan
dan prosedur yang jelas dan transparan;
2.16. Bahwa dengan adanya kepengurusan yang sama di tiap peserta tender
memungkinkan setiap peserta tender mendapatkan pengetahuan dan
informasi yang sama mengenai harga penawaran masing-masing, atau
dapat dikategorikan sebagai facilitating practices. Sehingga secara logika
hukum, para peserta tender tidak mungkin lagi bersikap independen;
2.17. Atas dasar ketentuan-ketentuan tersebut sangat jelas bahwa salah satu
prinsip dasar dalam pengadaan barang/jasa adalah persaingan sehat antar
peserta yang setara;
2.18. Dalam hal terdapat dua atau lebih peserta tender yang saling terafiliasi
dan mengikuti paket tender yang sama, tentu akan mengakibatkan peserta
tender tersebut menjadi memiliki posisi tawar atau kemampuan bersaing
lebih tinggi dibandingkan peserta tender yang lain karena memiliki
kesempatan untuk mengajukan dua atau lebih penawaran pada satu paket
tender yang sama;
2.19. Oleh karena itu, keberadaan Para Termohon Kasasi sebagai peserta tender
pada paket tender yang sama jelas bertentangan dengan prinsip dasar
tersebut karena telah mengurangi tingkat persaingan dalam tender dan
melanggar prinsip kesetaraan dalam tender;
2.20. Bahwa hal ini telah sesuai dengan Pertimbangan Hukum dari Putusan
KPPU butir 1.4 pada halaman 27-29 yang dapat kami kutip sebagai
berikut:
16
16
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 16
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
1.4. Tentang Kerja Sama Terlapor II dan Terlapor III dalam Tender;
1.4.1. Bahwa dalam LHPL dinyatakan Direktur Terlapor II dan
Direktur Terlapor III memiliki hubungan kekeluargaan,
bahkan salah satu pendiri Terlapor III adalah Direktur
Terlapor II dan Direktur Terlapor II pernah menjalankan
kegiatan operasional Terlapor III di awal-awal berdirinya
perusahaan (vide Bukti B22);
1.4.2. Bahwa Terlapor III terkadang masih mengguna-kan
fasilitas kantor Terlapor II dan termasuk meminjam
karyawan Terlapor II dalam menyusun dokumen
penawaran tender dan mengikuti proses tender (vide
Bukti B1, B3, B17, B18);
1.4.3. Bahwa dalam Tender Peningkatan Jalan Pangkalan Balai-
Pangumbuk, Terlapor II tidak lulus dikarenakan jadwal
pelaksanaan tidak memenuhi syarat, sedangkan pada
Tender Peningkatan JalanSp. Rambutan-Mendal Mendil,
Terlapor III tidak lulus karena alasan yang sama (vide
Bukti C5, C6) ;
1.4.4. Bahwa Tim Pemeriksa menyatakan berdasarkan fakta
tersebut, Terlapor II dan Terlapor III telah mengatur
pemenang tender dalam kedua paket tersebut (vide Bukti
B22);
1.4.5. Bahwa dalam Nota Keberatan dan Pembelaan, Terlapor II
dan Terlapor III sama-sama membantah mengenai
keberadaan kantor bersama antara Terlapor II dan Terlapor
III, hal ini dibuktikan karena berdasarkan surat panggilan
yang dikirim oleh KPPU menunjukkan alamat kantor yang
berbeda (vide Bukti A59, A60);
1.4.6. Bahwa Terlapor II dan Terlapor III juga membantah telah
menggunakan pegawai yang sama pada tender ini, karena
kedua perusahaan tersebut memiliki manajemen yang
berbeda dan tidak ada aturan spesifik dan tegas-tegas
melarang hal tersebut (vide Bukti A59, A60);
17
Hal. 17 dari 27 hal. Put. No. 247 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 17
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
1.4.7. Bahwa dalam Nota Keberatan dan Pembelaan Terlapor II
dan Terlapor III menyatakan bahwa digugurkan Terlapor
III sebagai peserta Tender Kegiatan Peningkatan Jalan Sp.
Rambutan-Mendal Mendil, diduga bertujuan untuk
memfasilitasi Terlapor II untuk memenangkan tender
adalah suatu alasan hukum yang subjektif, karena peserta
tender tidak hanya Terlapor III saja dan masih banyak
perusahaan yang juga mengikuti proses tender dalam
Tender Kegiatan Peningkatan Jalan Sp. Rambutan-Mendal
Mendil, perusahaan tersebut juga tidak mengajukan
Sanggahan, kenapa hal ini tidak dipermasalahkan serta
tidak diikutsertakan sebagai pihak dalam perkara ini (vide
Bukti A59, A60);
1.4.8. Bahwa Majelis Komisi menemukan fakta berdasarkan
bukti BAP Terlapor II, Terlapor II mengakui
penggunaan fasilitas kantornya oleh Terlapor III (vide
Bukti B1, B3, B17, B18);
1.4.9. Bahwa Majelis Komisi menemukan fakta berdasarkan
bukti BAP Terlapor III, Terlapor III mengakui meminta
bantuan karyawan Terlapor II dalam penyusunan dokumen
penawaran tender, hal ini diperkuat adanya bukti dokumen
penawaran tender Terlapor II dan Terlapor III tentang
Daftar Personil Inti yang sama, dan ender (vide Bukti B21,
C5) ;
1.4.10. Bahwa Majelis Komisi menemukan fakta bahwa pada
dokumen Kualifikasi Terlapor II di paket Tender
Peningkatan Jalan Sp. Rambutan-Mendal Mendil terdapat
dokumen berjudul Daftar Personil Inti Terlapor II yang
ditandatangani dan di cap oleh Terlapor II, namun pada
bagian kanan bawah tertulis Terlapor III dengan Jovin
Chandra Tan sebagai Direktur (vide Bukti C58);
1.4.11. Bahwa Majelis Komisi menilai hubungan kekeluargaan
antara Direktur Terlapor II dan Terlapor III sebagaimana
18
18
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 18
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dicantumkan pada LHPL tidak menjadi pertimbangan
untuk menunjukkan ada atau tidak adanya persekongkolan;
1.4.12. Bahwa Majelis Komisi menilai tidak lulusnya Terlapor II
pada Tender Peningkatan Jalan Pangkalan Balai
Pangumbuk karena jadwal pelaksanaan pekerjaan tidak
memenuhi syarat dan tidak lulusnya Terlapor III pada
Tender Peningkatan Sp. Rambutan-Mendal Mendil karena
alasan yang sama, menunjukkan adanya pengaturan antara
Terlapor II dan Terlapor III dalam bentuk persaingan
semu;
1.4.13. Bahwa Majelis Komisi menilai adanya peminjaman kantor
Terlapor II oleh Terlapor III, adanya kesamaan Daftar
Personil Inti antara Terlapor II dan Terlapor III, adanya
peminjaman karyawan Terlapor II untuk menyusun
dokumen penawaran Terlapor III, adanya personil yang
sama dalam menghadiri proses tender, adanya persaingan
semu antara Terlapor II dan Terlapor III, serta adanya
kesalahan dokumen personil inti pada dokumen Kualifikasi
Terlapor II, membuktikan adanya kerjasama antara
Terlapor II dan Terlapor III dalam mengikuti tender;
1.4.14. Bahwa dengan demikian, Majelis Komisi menyimpul-kan
Terlapor II dan Terlapor III telah melakukan
persekongkolan horizontal untuk memenangkan kedua
paket tender;
penebalan oleh Pemohon Kasasi untuk penekanan
2.21. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas terlihat sangat jelas dan nyata
telah terjadi persekongkolan horizontal diantara Para Termohon Kasasi
untuk memenangkan kedua paket tender sebagai berikut :
-- Termohon Kasasi I mengakui penggunaan fasilitas kantornya oleh
Termohon Kasasi II ;
-- Termohon Kasasi II mengakui meminta bantuan karyawan Pemohon
Kasasi I dalam penyusunan dokumen penawaran tender ;
-- Terdapat Daftar Personel Inti yang sama dari dokumen penawaran
Para Pemohon Keberatan ;
19
Hal. 19 dari 27 hal. Put. No. 247 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 19
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
-- Terjadi persaingan semu antara Para Termohon Kasasi dengan cara
saling memasukkan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang tidak
memenuhi syarat pada masing-masing paket tender yang telah
disepakati ;
2.22. Bahwa selain itu Judex Facti juga telah salah dalam pertimbangannya
terkait persekongkolan vertikal yang dalam Putusan Judex Facti kami
kutip sebagai berikut:
Paragraph ke-dua halaman 18 ;
Menimbang, bahwa demikianpun dalam proses digugurkannya PT.
Amen Mulia dalam evaluasi administrasi oleh Terlapor I, tidak dapat
dikaitkan dan dikatakan telah terjadi persekongkolan vertikal antara
Terlapor I dengan Terlapor II dan Terlapor III, karena masih banyak
peserta tender yang lain dalam proses lanjutan dari pelaksanaan tender
tersebut yang juga mempunyai penawaran yang bersaing dengan Terlapor
II dan Terlapor III ;
2.23. Bahwa Pemohon Kasasi menilai persekongkolan vertikal terjadi dengan
ditemukannya fakta sebagai berikut :
-- Panitia Tender selama proses tender tidak pernah memanggil atau
mengklarifikasi pada peserta tender manapun ;
-- Panitia melakukan tindakan mencari-cari kesalahan salah satu peserta
tender yaitu PT Amen Mulia yang memasukkan penawaran terendah
dalam salah satu paket tender ;
-- Panitia lalai dalam meneliti kesalahan dan kesamaan nama pada
dokumen Daftar Personel Inti Para Pemohon Keberatan ;
2.24. Hal ini telah sesuai dengan Pertimbangan Hukum dari Putusan KPPU
butir 1.3 pada halaman 24-27 yang dapat kami kutip sebagai berikut:
1.3. Tentang Tindakan Terlapor I dalam Mengatur Pemenang Tender;
1.3.1. Bahwa berdasarkan LHPL, PT Amen Mulia digugurkan
dalam evaluasi administrasi oleh Terlapor I, karena
Surat Jaminan Penawaran tidak mencantumkan
tanggal dan tempat pelaksanaan rapat penjelasan atau
aanwijzing (vide Bukti C5); 1.3.2. Bahwa karena
pengguguran tersebut PT Amen Mulia mengirimkan surat
Sanggahan Nomor 234/AM-PLG/XII/2006, tanggal 13
20
20
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 20
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Desember 2006 dan dijawab oleh Terlapor I dengan surat
Nomor 06/03/PPK-SGH/XII/2006, tanggal 18 Desember
2006. Dalam surat jawaban tersebut juga dijelaskan bahwa
selain seandainya PT Amen Mulia lulus dalam evaluasi
administrasi pasti akan gugur dalam evaluasi teknis karena
metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak
menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian
pekerjaan (vide Bukti L4, L5);
1.3.3. Bahwa kemudian PT Amen Mulia mengirimkan
Sanggahan I, Nomor 240/AM-PLG/XII/2006, pada tanggal
26 Desember 2006 dan dijawab oleh Terlapor IV dengan
Surat Nomor 600/008/PUBM/I/ 2007, tanggal 10 Januari
2007. Dalam Jawaban Sanggahan II tersebut ada
perbedaan dengan Jawaban Sanggahan I. Dalam surat
Jawaban Sanggahan II, Terlapor IV menyatakan bahwa
meskipun seandainya PT Amen Mulia lulus dalam evaluasi
administrasi, namun akan gugur dalam evaluasi teknis,
karena Metode Pelaksanaan Lapis Resap Pengikat yang
diajukan PT Amen Mulia tidak mencerminkan apa yang
dicantumkan pada bill of quantity (vide Bukti L7, L8);
1.3.4. Bahwa dalam menjawab Sanggahan, Terlapor I dan
Terlapor IV memiliki perbedaan alasan yang mengugurkan
PT Amen Mulia;
1.3.5. Bahwa dalam kesaksian PT Asuransi Parolamas cabang
Palembang Sumatera Selatan, surat Jaminan Penawaran PT
Amen Mulia masih bisa diklaim sebab telah ditandatangani
oleh Office Manager PT Asuransi Parolamas Cabang
Palembang Sumatera Selatan (vide Bukti B14);
1.3.6. Bahwa dalam LHPL, dijelaskan bahwa Terlapor I lalai
dalam meneliti dokumen Kualifikasi Terlapor II dan
Terlapor III;
1.3.7. Bahwa dalam dokumen Kualifikasi Terlapor II dan
Terlapor III terdapat Daftar Personil Inti yang sama,
namun Terlapor I tidak pernah mengklarifikasi hal tersebut
21
Hal. 21 dari 27 hal. Put. No. 247 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 21
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
kepada Terlapor II dan Terlapor III (vide Bukti B7, C51,
C53, C55, dan C58);
1.3.8. Bahwa dalam dokumen Kualifikasi Terlapor II di paket
Tender Peningkatan Jalan Sp. Rambutan-Mendal Mendil,
terdapat dokumen berjudul Data Personil Terlapor II yang
ditandatangani dan di cap oleh Terlapor II, namun pada
bagian kanan bawah tertulis Terlapor II dengan Jovin
Chandra Tan sebagai Direktur, namun Terlapor I tidak
menindaklanjuti kesalahan tersebut (vide Bukti B17 dan
C58);
1.3.9. Bahwa dalam Nota Keberatan dan Pembelaan Terlapor I
dan Terlapor IV, disampaikan bahwa alasan tambahan
dalam Jawaban Sanggahan I dan II semata-mata hanya
tambahan penjelasan. Andaikata dari evaluasi administrasi
PT Amen Mulia dinyatakan memenuhi syarat, maka pada
evaluasi teknis PT Amen Mulia dinyatakan tidak
memenuhi syarat (gugur), hal serupa juga dilakukan
terhadap semua penawaran-penawaran yang mengikuti
pelelangan (vide Bukti A58);
1.3.10. Bahwa dalam Nota Keberatan dan Pembelaan Terlapor I
membantah tidak teliti dalam meneliti Daftar Personel Inti,
karena Terlapor I tidak semata-mata meneliti daftar, akan
tetapi meneliti tenaga personel yang memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) dan Sertifikat Keterampilan (SKT) yang
dimiliki setiap perusahaan yang mengikuti pelelangan, hal
tersebut juga merupakan persyaratan bagi setiap
perusahaan yang akan mendapatkan SBU melalui
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) (vide
Bukti A58);
1.3.11. Bahwa Terlapor I juga membantah telah melakukan
diskriminasi, sebab pelaksanaan evaluasi penawaran
dilakukan oleh Panitia/Pejabat Pengadaan terhadap semua
penawaran yang masuk. Evaluasi tersebut meliputi
evaluasi administrasi, teknis, harga berdasarkan kriteria,
22
22
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 22
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
metoda, dan tata cara evaluasi yang telah ditetapkan dalam
dokumen pengadaan (vide Bukti A58);
1.3.12. Bahwa Majelis Komisi menilai alasan mengugurkan PT
Amen Mulia karena tidak dicantumkannya tanggal dan
tempat pelaksanaan aanwijzing pada surat Jaminan
Penawaran PT Amen Mulia adalah tidak substansial,
karena surat Jaminan Penawaran PT Amen Mulia yang
dikeluarkan oleh PT Asuransi Parolamas adalah sah dan
dapat diklaim bila terjadi wanprestasi dari PT Amen
Mulia;
1.3.13. Bahwa Majelis Komisi menilai alasan Terlapor I
mengugurkan PT Amen Mulia dengan menyatakan PT
Amen Mulia akan gugur dalam evaluasi teknis meskipun
lulus dalam evaluasi adminitratif adalah bentuk tindakan
yang tidak relevan, karena PT Amen Mulia sudah
dinyatakan tidak lulus dalam evaluasi administrasi
sehingga Terlapor I terbukti mencari-cari kesalahan
untuk menggugurkan PT Amen Mulia;
1.3.14. Bahwa Majelis Komisi sependapat dengan LHPL yang
menyatakan Terlapor I lalai dalam meneliti dokumen
Daftar Personel Inti Terlapor II dan Terlapor III;
1.3.15. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan tindakan
Terlapor I untuk menggugurkan PT Amen Mulia dan
lalai dalam meneliti adanya kesalahan dan kesamaan
nama pada dokumen Daftar Personil Inti Terlapor II
dan Terlapor III menunjukkan bahwa Terlapor I
terlibat dalam persekongkolan vertikal untuk
memenangkan Terlapor II dan Terlapor III;
1.3.16. Bahwa Majelis Komisi sependapat dengan hasil LHPL
yang menyatakan tidak ditemukan bukti yang cukup
keterlibatan Terlapor IV dalam persekongkolan tender
untuk memenangkan Terlapor II dan Terlapor III;
penebalan oleh Pemohon Kasasi untuk penekanan
23
Hal. 23 dari 27 hal. Put. No. 247 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 23
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
2.25. Bahwa berdasarkan apa yang telah Pemohon kasasi sampaikan di atas,
maka pertimbangan hukum Judex Facti telah salah dalam menerapkan
hukum, karena keliru dalam pertimbangan hukumnya terkait
persekongkolan horizontal dan vertikal, oleh karenanya Putusan Judex
Facti harus dibatalkan;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
berpendapat :
mengenai alasan-alasan Pemohon Kasasi ke I, ke II dan ke III :
Bahwa alasan-alasan tersebut dapat dibenarkan, oleh Judex Facti/Pengadilan
Negeri Palembang telah salah dalam menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai
berikut :
-- Bahwa Judex Facti tidak memberikan pertimbangan fakta-fakta persidangan secara
cermat yang menunjukkan telah terjadi persekongkolan secara horizontal, dimana
terlihat di dalam mempersiapkan dokumen tender para Termohon Kasasi telah
saling membantu dalam berbagai bentuk yaitu penggunaan staf yang sama,
penggunaan tim inti yang sama dalam pelaksanaan proyek, penggunaan fasilitas
yang sama serta penggunaan kantor yang sama, hal mana telah cukup menunjukkan
bahwa para Termohon Kasasi telah melakukan tindakan pengaturan tender
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 22 Undang-Undang No. 5 Tahun
1999 ;
-- Bahwa Judex Facti dalam memutuskan perkara a quo telah mendasarkan pada
keterangan ahli, yang faktanya 1 (satu) orang saksi tidak pernah didengar dan 1
(satu) orang lagi tidak dibuatkan berita acaranya, sehingga keterangan tersebut tidak
dapat dijadikan dasar putusan ;
-- Bahwa pertimbangan dan putusan KPPU yang menyatakan Terlapor II dan III telah
melanggar Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999, dan menghukum Terlapor II dan III
untuk membayar denda sebagaimana dalam putusan KPPU yang sudah tepat dan
benar ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, menurut pendapat
Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan kasasi dari
Pemohon Kasasi : KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK
INDONESIA (KPPU), dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Palembang, No.
01/PDT.KPPU.P/2008/PN.PLG, tanggal 6 April 2011, serta Mahkamah Agung
24
24
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 24
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
mengadili sendiri perkara ini dengan amar putusan sebagaimana yang akan disebutkan
di bawah ini ;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi
dikabulkan dan para Termohon Kasasi/Terlapor II, III berada di pihak yang kalah, maka
para Termohon Kasasi/Terlapor II dan III harus dihukum untuk membayar biaya perkara
dalam semua tingkat peradilan ;
Memperhatikan Undang-Undanga No. 5 Tahun 1999, Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985, sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004, dan perubahan kedua dengan Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
M E N G A D I L I :
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : KOMISI
PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA (KPPU), tersebut ;
Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Palembang, No. 01/PDT.
KPPU.P/2008/PN.PLG, tanggal 6 April 2011 ;
MENGADILI SENDIRI :
1. Menyatakan bahwa Terlapor I, Terlapor II dan Terlapor III terbukti secara sah dan
meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999;
2. Menyatakan bahwa Terlapor IV tidak terbukti melanggar Pasal 22 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999;
3. Menghukum Terlapor II membayar denda sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu milyar
rupiah) yang harus disetorkan ke kas negara sebagai setoran pendapatan denda
pelanggaran dibidang Persaingan Usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat
Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Pelanggaran Dibidang
Persaingan Usaha);
4. Menghukum Terlapor III membayar denda sebesar Rp 1.200.000,000,- (satu milyar
dua ratus juta rupiah) yang harus disetorkan ke kas negara sebagai setoran
pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Departemen
Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha
25
Hal. 25 dari 27 hal. Put. No. 247 K/Pdt.Sus/2012
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 25
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha);
Menghukum para Termohon/Pemohon Keberatan II dan III untuk membayar
biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp 500.000,- (lima ratus Rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada
hari Kamis tanggal 28 Juni 2012, oleh Prof.Dr. Valerine J.L.K., SH.,MA. Hakim Agung
yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, H. Mahdi
Soroinda Nasution, SH..,MHum. dan H. Syamsul Maarif, SH.,LL.M.Ph.D. Hakim-
Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada
hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut
serta dibantu oleh Endang Wahyu Utami, SH.,MH. Panitera Pengganti dengan tidak
dihadiri oleh para pihak ;
Hakim-Hakim Anggota K e t u a
ttd/ ttd/
H. Mahdi Soroinda Nasution, SH..,MHum Prof.Dr. Valerine J.L.K., SH.,MA.
ttd/
H. Syamsul Maarif, SH.,LL.M.Ph.D.
Biaya-biaya : Panitera Pengganti
1. Meterai ... Rp 6.000,00 ttd/
2. Redaksi .. Rp 5.000,00 Endang Wahyu Utami, SH.,MH.
3. Administrasi Kasasi Rp 489.000,00
J u m l a h .. Rp 500.000,00
Untuk Salinan
Mahkamah Agung RI
an Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus
Rahmi Mulyati, SH.MH.
NIP 19591207.1985.12.2.002
26
26
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 26

Anda mungkin juga menyukai