Retinoblastoma unilateral dan bilateral paling banyak pada
kelompok usia 0 5 tahun sebanyak 40.6% dan 46.9%.
Keluhan utama Keluhan dapat berupa : Perubahan persepsi penglihatan Demam, Kurang nafsu makan, Gelisah, Cengeng, Nyeri pada luka post operasi, Terjadi infeksi pada luka post op, serta Perawatan dan pengobatan lanjutan Post operasi.
Umumnya pasien datang dengan keluhan mata merah dan sakit 31.3%, leukokoria 28.1%, strabismus 21.9% dan proptosis 18.8%.
Riwayat kesehatan Riwayat Kesehatan Sekarang Adanya bintik putih pada mata tepatnya pada retina, terjadi pembesaran, mata merah dan besar. Riwayat Kesehatan Masa Lalu Kemungkinan memakan makanan/minuman yang terkontaminasi, infeksi pernapasan. Riwayat kesehatan keluarga Berkaitan erat dengan penyakit keturunan dalam keluarga
Lanjutan pengkajian. Riwayat trauma sebelum atau sesudah ada keluhan Penyakit mata sebelumnya Penyakit lain yang sedang diderita Riwayat psikologi Pemeriksaan khusus mata ( Pemeriksaan pupil, susunan mata luar dan lakrimal, gerakan bola mata, tajam penglihatan, Pemeriksaan funduskopi dan pemeriksaan tekanan bola mata )
1. Gangguan Persepsi Sensori : Penglihatan b/d gangguan penerimaan sensori dari organ penerima, yang ditandai dengan : Data Subjektif : Orang tua pasien mengatakan mata anaknya tampak seperti mata kucing, matanya juling dan tampak merah Data Objektif : Ketajaman penglihatan menurun Strabismus Mata merah Bola mata membesar Tekanan bola mata meningkat
Tujuan : Mempertahankan lapang ketajaman penglihatan tanpa kehilangan lebih lanjut. Kriteria hasil : Berpartisipasi dalam program pengobatan Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap pengobatan Mengidentifikasi/memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan
Intervensi: Tentukan ketajaman penglihatan, catat apakan satu atau kedua mata yang terlibat. Dx 1 Ggg Persepsi Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, orang lain di areanya. Letakkan barang yang dibutuhkan/posisi bel pemanggil dalam jangkauan. Dorong mengekspresikan perasaan tentang kehilangan/kemungkinan kehilangan penglihatan. Lakukan tindakan untuk membantu pasien menangani keterbatasan penglihatan, contoh, atur perabot/ permainan, perbaiki sinar suram dan masalah penglihatan malam. Siapkan intervensi bedah sesuai indikasi : enukleasi Siapkan pelaksanaan krioterapi, fotokoagulasi laser, atau kombinasi sitostatik.
2. Ketidakseimbangan Volume Cairan Tubuh : Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek samping kemoterapi Tujuan : Pasien akan mempertahankan keseimbangan volume cairan tubuh Kriteria Hasil : Menunjukkan Turgor kulit baik, ubun-ubun tidak cekung, mukosa bibir lembab, intake dan output seimbang, tanda tanda vital dalam batas normal
Intervensi pada Makalah 3. Nyeri berhubungan dengan perlukaan akibat insisi jaringan Tujuan : Pasien akan terbebas dari rasa nyeri. Kriteria Hasil : Menunjukkan/melaporkan hilangnya nyeri maksimal Menunjukkan tindakan santai, mampu berpartisipasi dalam aktifitas/tidur/istirahat dengan maksimal Menunjukkan penggunaan ketrampilan relaksasi dan aktifitas hiburan sesuai indikasi untuk situasi individu.
Intervensi Pada makalah 4. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur tindakan invasif insisi jaringan tubuh Tujuan : Tidak terjadi penyebaran infeksi selama tindakan prosedur pembedahan dan sesudah pembedahan. Kriteria hasil : RR normal (16 22 kali/ menit ), Temperatur normal ( 37 - 37,5 o C )
5. Resiko terjadi trauma berhubungan dengan keterbatasan lapang pandang, ditandai dengan : Tujuan : Tidak terjadi trauma pada pasien. Kriteria Hasil : Pasien tidak terjatuh yang dibuktikan oleh keseimbangan, gerakan terkoordinasi, perilaku pencegahan jatuh, kejadian jatuh, tidak ada tanda tanda mengalai trauma
6. Resiko Gangguan Tumbuh Kembang berhubungan dengan pembatasan aktivitas dalam proses hospitalisasi Tujuan : Tidak terjadi keterlambatan perkembangan. Kriteria Hasil : Nyaman dalam proses hospitalisasi, tidak terjadi regresi, tidak ngompol
7. Gangguan citra diri berhubungan dengan perubahan penampilan pasca operasi Tujuan : Tidak terjadi gangguan citra diri. Kriteria hasil : Menyatakan penerimaan situasi diri, Memasukkan perubahan konsep diri tanpa harga diri negatif.
8. Kurangnya pengetahuan keluarga berhubungan dengan kurang terpapar informasi mengenai penyakit anaknya Tujuan : Keluarga akan meningkatkan pengetahuanya Kriteria Hasil : Keluarga dapat mengikuti instruksi, tidak kebingungan dan tidak murung lagi, tampak tenang dan Keluarga dapat menjawab dan menjelaskan mengenai penyakit ankanya
TINJAUAN KASUS Pengkajian Kasus An. I ( laki laki ) berusia 4.5 tahun masuk RMS tanggal 2 Oktober 2012. Pasien di bawa oleh orang tuanya. Anak tampak rewel dan menangis kesakitan saat digendong oleh ibunya. Mata kanan putih bercahaya, dan menurut orang tuanya hal ini muncul sejak 3 minggu sebelum MRS dimana lebih jelas tampak pada malam hari, dan diketahui 2 hari sebelum MRS, pasien merasa nyeri hebat pada mata kanan.
Alasan utama orang tua membawa anaknya adalah karena mata kanan pasien tidak dapat melihat lagi dan adanya nyeri hebat. Orang tua menjelaskan bahwa tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang menular maupun penyakit seperti yang dialami oleh anaknya. Kesadaran compos mentis, TD : 110/ 90 mmHg, Nadi 120 kali/mnt, S: 37C, RR: 20x/mnt, skala nyerinya 10. Dari pengkajian mata, tampak adanya leukokoria, Visus OD : nol, Visus OS : kesan (+) Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan persepsi sensori : Penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori dari organ penerima, ditandai dengan : Data Subjektif : Ibu pasien mengatakan mata kanan tidak bisa melihat, mata kanan putih bercahaya, dan muncul sejak 3 minggu sebelum MRS dimana lebih jelas tampak pada malam hari Data Objektif : Tampak adanya leukokoria, Visus OD : nol, Visus OS : kesan (+)
Tujuan : Pasien akan mempertahankan lapang ketajaman penglihatan tanpa kehilangan lebih lanjut. Kriteria hasil : o Berpartisipasi dalam program pengobatan o Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap pengobatan o Mengidentifikasi/memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan 2. Nyeri akut berhubungan dengan kompresi/ destruksi jaringan syaraf intraorbita akibat pembesaran massa tumor, ditandai dengan : Data Subjektif : Ibu pasien mengatakan 2 hari sebelum MRS, anaknya merasakan nyeri hebat pada mata kanan. Data Objektif : Saat dikaji, skala nyeri 10. Pasien tampak rewel dan menangis kesakitan saat digendong oleh ibunya. Nadi 120 kali/mnt
Tujuan : Pasien akan terbebas dari rasa nyeri. Kriteria Hasil : o Menunjukkan/melaporkan hilangnya nyeri maksimal o Menunjukkan tindakan santai, mampu berpartisipasi dalam aktifitas/tidur/istirahat dengan maksimal o Menunjukkan penggunaan ketrampilan relaksasi dan aktifitas hiburan sesuai indikasi untuk situasi individu.