Dimensia merupakan suatu sindrom akibat penyakit/gangguan otak yang biasanya
bersifat kronik-progresif,dimana terdapat ganngguan fungsiluhur kortikal yang multiple (multiple highercortikal function),termasuk di dalamnya :daya ingat,daya piker,oreantasi,daya tangkap(comprehension),berhitung,kemampuan belajar,berbahasa,dan daya nilai(judgment). Umumnya di sertai,dan ada kalanya di awali,dengankemerosotan(deterioration)dalam pengendalian emosi,perilaku atau motivasi hidup. Pedoman Dignostik : a. Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya piker,yang sampai menggu kegiatan harianseseorang (personal activities of daily living) seperti : mandi,berpakain,makan,kebersihan diri, buang besar dan kecil. b. Tidak ada gangguan kesadaran(clear consciousness) c. Gejala dan disabilitassudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan. Diagnosis banding : a. gangguan depresif (F30-F39) b. delirium (F05),F05.1delirium,bertumpang tindih dengan demensia c. retardis mental ringan dan sedang (F70-F71)
Pedoman Diagnostic a. terdapat gejala dimensia b. onset bertahap (insidious onset) dengan deteriorasi lambat omset biasanya sulit di tentukan waktu yang persis,tiba-tiba orang lain sudah menyadari adanya kelainan tersebut.dalam perjalanan penyakitnya dapat terjadi suatu taraf yang stabil(plateau)secara nyata. c. Tidak adanya bukti klinis,atau temuan dari pemeriksaan khusus,yang menyatakan bahwa kondisi mental itu dapat di sebabkan oleh penyakit otak atau sistemik lainyang dapat menimbulkan demensia(misalnya hipotiroidisme,hiperkalsemia,defisiensi vitamin B12,defisiensi niasin,neurosifilis,hidrosefalus bertekanan normal,atau hematoma subdural) d. Tidak adanya serangan apoplektik mendadak,atau gejala neurologic kerusakan otak fokal seperti hemiparesis,hilangnya daya sensorik,defek lapangan pandang mata,dan inkoordinasi yang terjadi dalam masa dini dari gangguan itu (walaupun fenomena ini di kemudian hari dapat pertumpang tindih).
Diagnosis banding : a. Gangguan depresi(F30-F39) b. Delirium (F05) c. Sindrom amnestik organic (F04) d. Demensia primer penyakit lain YDK (F02) e. Demensia sekunder penyakit lain YDK (F02.8) f. Reterdasi mental (F70-F72) g. Demensia Alzhemer + vaskuler (F00.2)
F00.0 demensia pada penyakit Alzheimer onset dini pedoman diagnostic a. Demensia yang onsetnya sebelum usia 65 tahun b. Perkembangan gejala cepat dan progresif (deteriorasi) c. Adanya riwayat keluarga yang berpenyakit Alzheimer merupakan factor yang menyokong diagnosis tetapi tidak harusdi penuhi. F00.1 demensia pada penyakit Alzheimer onset lambat Sama tersebut di atas, hanya onset sesudah usia 65 tahun dan perjalanan penyakit yang lamban dan biasanya dengan gangguan daya ingat sebagai gambaran utamanya. F00.2. Demensia pada penyakit Alzheimer, tipe tak khas atau tipe campuran (atypical or mixed type) Yang tidak cocok dengan pedoman untuk F00.0 atau F00.1,tipe campuran adalah dementia Alzheimer + vaskuler F00.9 demensia pada penyakit Alzheimer YTT (unspecified) Pedoman diagnostic : a. Terdapatnya gejala demensia b. Hendaya fungsi kognitif biasa tidak merata (mungkin terdapat hilangnya daya ingat, gangguan daya piker ,gejala neurologis fokal). Daya tilik diri (insight) dan daya nilai (judgment)secara relative tetap baik. c. Suatu onset yang mendadak atau deteriorasi yang bertahap, di seratainya adanya gejala neurologis fokal, meningkatkan kemungkinan diagnosis demensia vaskuler. Pada beberapa kasus,penetapan hanya dapat di lakukan dengan pemeriksaan CT-Scan atau pemeriksaan neuropatologis.
F01.0 . demensia vascular onset akut Biasanya terjadi secara cepat sesudah serangkain stroke akibat thrombosis serebrovaskuler,embolisme,atau perdarahan.pada kasus kasus yang jarang, satu infrak yang besar dapat sebagai penyebabnya. F01.1. demensia multi-infrak Onsetnya lebih lambat, biasanya setelah serangkain episode iskemik minor yang menimbulkan akumulasi dari pada perenkim otak. F01.2. demensia vascular subkortikal Focus kerusakan akibat iskemia pada substansia alba di hemisferi serebral,yang dapat di duga secara klinis dan di buktikan dengan CT-Scan. Korteks serebri biasanya tetap baik,walaupun demikian gambaran klinis masih mirip dengan demensia pada penyakit Alzheimer. F01.3. demensia vascular campuran kortikal dan subkortikal Komponen campuran kortikal dan subkortikal dapat di duga dari gambaran klinis,hasil pemeriksaan (termasuk autopsi)atau keduanya F01.8. demensia vascular lainnya F01.9. demensia vascular YTT F02. DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN YDK F02.0. Demensia Pada Penyakit Pick Pedoman diagnostic : a. Adanya gejala demensia yang progresif b. Gambaran neuropatologis berupa atrofi selektif daro lobus frontalis yang menonjol, disertai euforio,emosi tumpul,dan perilaku social yang kasar,disinhibisi,dan apatis atau gelisah. c. Manifestasi gangguan perilaku pada umumnya mendahului gangguan daya ingat.
Diagnosis banding : Demensia pda penyakit Alzheimer(F00) Demensia vascular (F01) Demensia akibat penyakit lain(F02.8) F02.0 . demensia pada penyakit Creutzfeldt-jakob Pedoman diagnostic: Trias yang sangat mengarah pada diagnosis penyakit ini : a. Demensia yang progresif rusak b. Penyakit pyramidal dan ekstrapiramidal dengan mioklonus c. Elektroensefalogram yang khas (trifasik)
F02.2. Demensia pada penyakit Huntington Pedoman diagnostic : a. Ada kaitan antara gangguan gerakan koreiform (chorei form),demensia,dan riwayat keluarga dengan penyakit hungtington b. Gerakan koreiform yang involunter, terutama pada wajah , tangan dan bahu, atau cara berjalan yang khas,merupakan manifestasi dini dari gangguan ii.gejala ini biasanya mendahului gejala demensia, dan jarang sekali gejala dini, tersebut tak muncul sampai demensia menjadi sangat lanjut. c. Gejala demensia di tandai dengan gangguan fungsi lobus frontalis pada tahap dini, dengan daya ingat relative masih terpelihara, saat sampai selanjutnya.
F02.3. demensia pada penyakit Parkinson Demensia yang berkemmbang pada seseorang dengan penyakit Parkinson yang sudah parah, tidak ada gambaran klinis khusus yang dapat di tampilkan.
F02.4. Demensia pada penyakit HIV (human immunodefisiency virus) Demensia yang berkembang pada seseorang dengan penyakit HIV, tidak di temukannya penyakit atau kondisi lain yang bersamaan selain infeksi HIV itu.
F02.8. Demensia pada penyakit lain YDT YDK Demensia yang terjadi sebagai manifestasi atau konsekuensi beberapa macam kondisi somatic dan serebral lainnya.
F03. Demensia YTT
Kategori ii di gunakan bila criteria umum untuk diagnosis demensia terpenuhi,tetapi tidak mungki diindentifikasi pada salah satu tipe tertentu.