Anda di halaman 1dari 11

DEFENISI NYERI

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang sedang
terjadi atau telah terjadi atau yang digambarkan dengan kerusakan jaringan.
Rasa sakit (nyeri) merupakan keluhan yang sering didapatkan dalam klinik, walaupun
istilah sakit ini tampaknya sulit didefinisikan. Persepsi tiap orang akan berbeda beda, karena
keluhan ini berasal dari pengalaman subjektif seseorang yang sulit dilakukan pengukurannya.
Reaksi dan sikap indi!idu terhadap stimulasi yang identik yang menyebabkan sakit akan berbeda
pula. "leh karena itu, dokter pemeriksa diharapkan pada tugas untuk mendapatkan informasi
yang selengkap mungkin dari pasien dan juga harus dapat membayangkan bagaimana pasien
bereaksi terhadap rasa sakitnya itu.
#da banyak rasa sakit yang dijumpai pada pasien salah satunya adalah sakit kepala. $akit kepala
adalah rasa sakit atau tidak nyaman antara orbita dengan kepala yang berasal dari struktur
sensitif terhadap rasa sakit ( sumber % Neurology and neurosurgery illustrated &enneth).
DEFENISI NYERI KEPALA
Nyeri kepala adalah perasaan sakit atau nyeri, termasuk rasa tidak nyaman yang
mnyerang daerah tengkorak (kepala) mulai dari kening kearah atas dan belakang kepala. dan
daerah wajah.
nyeri kepala ' sefalgia % keluhan subyektif
( sukar dibuat definisi yang tepat
( hampir semua orang pernah mengalaminya
( dikeluhkan pasien sebagai kepala berat ) kepala mau pecah) pusing)
( dapat timbul bila ada kelainan dalam % otak, tengkorak,
struktur
*
luar tengkorak
( dapat pula akibat penyakit % influen+a, sinus paranasalis, dll, sefalgia akan hilang setelah
penyebabnya diobati.
( yang menjadi problem % bila sefalgia mrp keluhan tunggal
ANATOMI DAN FISIOLOGY NYERI KEPALA DAN LEHER YANG TERKAIT NYERI
Anatomi
$ebelum membahas anatomi sakit kepala, akan membahas anatomi otak se,ara garis besar terlebih
dahulu. -alaupun merupakan keseluruhan fungsi, otak disusun menjadi beberapa daerah yang
berbeda. .agian bagian otak dapat se,ara bebas dikelompokkan ke dalam berbagai ,ara
berdasarkan perbedaan anatomis, spesialisasi fungsional, dan perkembangan e!olusi.
"tak terdiri dari (/) batang otak terdiri atas otak tengah, pons, dan medulla, (*) serebelum, (0) otak
depan (forebrain) yang terdiri atas diensefalon dan serebrum. 1iensefalon terdiri dari hipotalamus
dan talamus. $erebrum terdiri dari nukleus basal dan korteks serebrum.
2asing masing bagian otak memiliki fungsi tersendiri. .atang otakberfungsi sebagai berikut%
(/) asal dari sebagian besar saraf kranialis perifer, (*) pusat pengaturan kardio!askuler, respirasi
dan pen,ernaan, (0) pengaturan refleks otot yang terlibat dalam keseimbangan dan postur, (3)
penerimaaan dan integrasi semua masukan sinaps dari korda spinalis) keadaan terjaga dan
pengaktifan korteks serebrum, (4) pusat tidur. $erebellum berfungsi untuk memelihara
keseimbangan,peningkatan tonus otot, koordinasi dan peren,anaan akti!itas otot !olunter
yang terlatih.
a. hipotalamus
5ipotalamus berfungsi sebagai berikut% (/) mengatur banyak fungsihomeostatik, misalnya
kontrol suhu, rasa haus, pengeluaran urin, dan asupan makanan, (*) penghubung penting antara
sistem saraf dan endokrin, (0) sangat terlibat dalam emosi dan pola perilaku dasar.6alamus
berfungsi sebagai stasiun peman,ar untuk semua masukan sinaps, kesadaran kasar terhadap
sensasi, beberapa tingkat kesadaran, berperan dalam kontrol motorik.
b. Nul!us basal
Nukleus basal berfungsi untuk inhibisi tonus otot, koordinasi gerakan yang lambat dan menetap,
penekanan pola pola gerakan yang tidak berguna.
". Ko#t!s s!#!b#um
&orteks serebrum berfungsi untuk persepsi sensorik, kontrol gerakan !olunter, bahasa,
sifat pribadi, proses mental ,anggih misalnya berpikir, mengingat, membuat
keputusan, kreati!itas dan kesadaran diri.
&orteks serebrum dapat dibagi menjadi 3 lobus yaitu lobus frontalis, lobus, parietalis, lobus
temporalis, dan lobus oksipitalis. 2asing masing lobus ini memiliki fungsi yang berbeda
beda.

St#utu# p!a n$!#i pa%a !&t#a Dan int#a "#anium
7 $truktur peka nyeri e8tra ,ranium %
kulit kepala, periosteum,
arteri
*
(a. frontalis, a.temporalis, a.o,,ipitalis))
saraf
*
(n.frontalis, n.temporalis, n.o,,ipitalis mayor ' minor)
otot
*
(m.frontalis, m.temporalis, m.o,,ipitalis)
7 $truktur peka nyeri intra,ranium %
duramater (spjg a.meningeal, sekitar sinus !enosus, basis ,ranii, dan tentorium serebelli)
leptomenings sekitar arteri besar di basis ,ranii
bag. Pro8 atau basal arteri, !ena, saraf, tertentu (9, 9::, :;, Nn. $pinales)
St#utu# $an' ti%a p!a t!#ha%ap n$!#i (
6ulang kepala, paren,hym otak, ependym !entrikel, ple8us ,horoideus, sebagian besar
duramater dan piamater yang meliputi kon!eksitas otak.
Nyeri kepala dipengaruhi oleh nukleus trigeminoser!ikalis yang merupakan nosiseptif yang
penting untuk kepala, tenggorokan dan leher bagian atas. $emua aferen nosiseptif dari saraf
trigeminus, fasial, glosofaringeus, !agus, dan saraf dari </ 0 beramifikasi pada grey matter
area ini. Nukleus trigeminoser!ikalis terdiri dari tiga bagian yaitu pars oralis yang berhubungan
dengan transmisi sensasi taktil diskriminatif dari regio orofasial, pars interpolaris yang
berhubungan dengan transmisi sensasi taktil diskriminatif seperti sakit gigi, pars kaudalis yang
berhubungan dengan transmisi nosiseptif dan suhu.
6erdapat o!er lapping dari proses ramifikasi pada nukleus ini seperti aferen dari <*
selain beramifikasi ke <*, juga beramifikasi ke </ dan <0. $elain itu, aferen <0 juga akan
beramifikasi ke </ dan <*. 5al ini lah yang menyebabkan terjadinya nyeri alih dari pada kepala
dan leher bagian atas.
Nyeri alih biasanya terdapat pada oksipital dan regio fronto orbital darikepala dan yang jarang
adalah daerah yang dipersarafi oleh ner!us maksiliaris dan mandibularis. :ni disebabkan oleh
aferen saraf tersebut tidak atau hanya sedikit yang meluas ke arah kaudal. =ain halnya
dengan saraf oftalmikus dari trigeminus. #feren saraf ini meluas ke pars kaudal.
$araf trigeminus terdiri dari 0 yaitu 9/, 9*, dan 90. 9/ , oftalmikus, menginer!asi daerah orbita
dan mata, sinus frontalis, duramater dari fossa kranial dan fal8 ,erebri serta pembuluh darah
yang berhubungan dengan bagian duramater ini.
9*, maksilaris, menginer!asi daerah hidung, sinus paranasal, gigi bagian atas, dan duramater
bagian fossa kranial medial. 90, mandibularis, menginer!asi daerah duramater bagian fossa
,ranial medial, rahang bawah dan gigi, telinga, sendi temporomandibular dan otot menguyah
(lihat gambar 0).
$elain saraf trigeminus terdapat saraf kranial 9::, :;, ; yang inner!asi meatus auditorius
eksterna dan membran timfani. $araf kranial :; menginner!asi rongga telinga tengah, selain itu
saraf kranial :; dan ; inner!asi faring dan laring.
$er!ikalis yang terlibat dalam sakit kepala adalah </, <*, dan <0. Ramus dorsalis dari </
menginner!asi otot subo,,ipital triangle ( obli>uus superior, obli>uus inferiorda n re,tus ,apitis
posterior majorda n minor. Ramus dorsalis dari <* memiliki ,abang lateral yang masuk ke otot
leher superfisial posterior,longis simus ,apitisda n splenius sedangkan ,abang besarnya bagian
medial menjadi greater o,,ipital ner!e. $araf ini mengelilingi pinggiran bagian bawah dari
obli>uus inferior, dan balik ke bagian atas serta ke bagian belakang melalui semispinalis ,apitis,
yang mana saraf ini di suplai dan masuk ke kulit kepala melalui lengkungan yang dikelilingi oleh
superior nu,hal line dan the aponeurosis of trape+ius. 2elalui oksiput, saraf ini akan bergabung
dengan saraf lesser o,,ipital yang mana merupakan ,abang dari pleksus ser!ikalis dan men,apai
kulit kepala melalui pinggiran posterior dari sternokleidomastoid. Ramus dorsalis dari <0
memberi ,abang lateral ke? longissimus ,apitisda n splenius. Ramus ini membentuk *
,abang medial. <abang superfisial medial adalah ner!us oksipitalis ketiga yang mengelilingi
sendi <*(0 +ygapophysialbagian lateral dan posterior
1aerah sensitif terhadap nyeri kepala dapat dibagi menjadi * bagian yaitu intrakranial dan
ekstrakranial. :ntrakranial yaitu sinus !enosus, !ena korteks serebrum, arteri basal, duramater
bagian anterior, dan fossa tengah serta fossa posterior. @ktrakranial yaitu pembuluh darah dan
otot dari kulit kepala, bagian dari orbita, membran mukosa dari rongga nasal dan paranasal,
telinga tengah dan luar, gigi, dan gusi. $edangkan daerah yang tidak sensitif terhadap nyeri
adalah parenkim otak, !entrikular ependima, dan pleksus koroideus.
Fisiolo'$ n$!#i !pala
Nyeri (sakit) merupakan mekanisme protektif yang dapat terjadi setiap saat bila ada
jaringan manapun yang mengalami kerusakan, dan melalui nyeri inilah, seorang indi!idu akan
bereaksi dengan ,ara menjauhi stimulus nyeri tersebut.
Rasa nyeri dimulai dengan adanya perangsangan pada reseptor nyeri oleh stimulus nyeri.
$timulus nyeri dapat dibagi tiga yaitu mekanik, termal, dan kimia. 2ekanik, spasme otot
merupakan penyebab nyeri yang umum karena dapat mengakibatkan terhentinya aliran darah ke
jaringan ( iskemia jaringan), meningkatkan metabolisme di jaringan dan juga perangsangan
langsung ke reseptor nyeri sensitif mekanik.
6ermal, rasa nyeri yang ditimbulkan oleh suhu yang tinggi tidak berkorelasi dengan jumlah
kerusakan yang telah terjadi melainkan berkorelasi dengan ke,epatan kerusakan jaringan yang
timbul. 5al ini juga berlaku untuk penyebab nyeri lainnya yang bukan termal seperti infeksi,
iskemia jaringan, memar jaringan, dll. Pada suhu 34 <, jaringan jaringan dalam tubuh akan
mengalami kerusakan yang didapati pada sebagian besar populasi.
&imia, ada beberapa +at kimia yang dapat merangsang nyeri seperti bradikinin, serotonin,
histamin, ion kalium, asam, asetilkolin, dan en+im proteolitik. 1ua +at lainnya yang
diidentifikasi adalah prostaglandin dan substansi P yang bekerja dengan meningkatkan
sensiti!itas dari free ner!e endings. Prostaglandin dan substansi P tidaklangsung merangsang
nyeri tersebut. 1ari berbagai +at yang telah dikemukakan, bradikinin telah dikenal sebagai
penyebab utama yang menimbulkan nyeri yang hebat dibandingkan dengan +at lain. &adar ion
kalium yang meningkat dan en+im proteolitik lokal yang meningkat sebanding dengan intensitas
nyeri yang sirasakan karena kedua +at ini dapat mengakibatkan membran plasma lebih
permeabel terhadap ion. :skemia jaringan juga termasuk stimulus kimia karena pada keadaan
iskemia terdapat penumpukan asam laktat, bradikinin, dan en+im proteolitik.
$emua jenis reseptor nyeri pada manusia merupakan free ner!e endings. Reseptor nyeri banyak
tersebar pada lapisan superfisial kulit dan juga pada jaringan internal tertentu, seperti periosteum,
dinding arteri, permukaan sendi, fal8, dan tentorium. &ebanyakan jaringan internal lainnya
hanya diiner!asi oleh free ner!e endings yang letaknya berjauhan sehingga nyeri pada organ
internal umumnya timbul akibat penjumlahan perangsangan berbagai ner!e endings dan
dirasakan sebagaisl ow ,hroni,( a,hing type pain.
Nyeri dapat dibagi atas dua yaitu fast pain dan slow pain. Aast pain, nyeri akut, merupakan nyeri
yang dirasakan dalam waktu B,/ s setelah stimulus diberikan. Nyeri ini disebabkan oleh adanya
stimulus mekanik dan termal. $ignal nyeri ini ditransmisikan dari saraf perifer menuju korda
spinalis melalui serat # dengan ke,epatan men,apai C 0B m's. Neurotransmitter yang
mungkin digunakan adalah glutamat yang juga merupakan neurotransmitter eksitatorik yang
banyak digunakan pada <N$. Dlutamat umumnya hanya memiliki durasi kerja selama beberapa
millise,onds.
$low pain, nyeri kronik, merupakan nyeri yang dirasakan dalam wkatu lebih dari / detik setelah
stimulus diberikan. Nyeri ini dapat disebabkan oleh adanya stimulus mekanik, kimia dan termal
tetapi stimulus yang paling sering adalah stimulus kimia. $ignal nyeri ini ditransmisikan dari
saraf perifer menuju korda spinalis melalui serat < dengan ke,epatan men,apai B,4 * m's.
Neurotramitter yang mungkin digunakan adalah substansi P. 2eskipun semua reseptor nyeri
adalah free ner!e endings, jalur yang ditempuh dapat dibagi menjadi duapat hway yaitufast(sharp
pain pathway dansl ow(,hroni, pain pathway. $etelah men,apai korda spinalis melalui dorsal
spinalis, serat nyeri ini akan berakhir pada relay neuron pada kornu dorsalis dan selanjutnya akan
dibagi menjadi dua traktus yang selanjutnya akan menuju ke otak. 6raktus itu adalah
neospinotalamikus untukfast pain dan paleospinotalamikus untuk slow pain.
6raktus neospinotalamikus untukfast pain, pada traktus ini, serat # yang mentransmisikan
nyeri akibat stimulus mekanik maupun termal akan berakhir pada lamina : (lamina marginalis)
dari kornu dorsalis dan mengeksitasis e,ond ( or der neurons dari traktus spinotalamikus. Neuron
ini memiliki serabut saraf panjang yang menyilang menuju otak melalui kolumn anterolateral.
$erat dari neospinotalamikus akan berakhir pada% (/) area retikular dari batang otak (sebagian
ke,il), (*) nukleus talamus bagian posterior (sebagian ke,il), (0) kompleks !entrobasal (sebagian
besar). 6raktus lemniskus medial bagian kolumn dorsalis untuk sensasi taktil juga berakhir pada
daerah !entrobasal. #danya sensori taktil dan nyeri yang diterima akan memungkinkan otak
untuk menyadari lokasi tepat dimana rangsangan tersebut diberikan.
6raktus paleospinotalamikus untuk slow pain, traktus ini selain mentransmisikan sinyal dai serat
<, traktus ini juga mentransmisikan sedikit sinyal dari serat #. Pada traktus ini , saraf perifer
akan hampir seluruhnya nerakhir pada lamina :: dan ::: yang apabila keduanya digabungkan,
sering disebut dengan substansia gelatinosa. &ebanyakan sinyal kemudian akan melalui sebuah
atau beberapa neuron pendek yang menghubungkannya dengan area lamina 9 lalu kemudian
kebanyakan serabut saraf ini akan bergabung dengan serabut saraf darif ast( sharp pain pathway.
$etelah itu, neuron terakhir yang panjang akan menghubungkan sinyal ini ke otak pada jaras
anterolateral.
Ejung dari traktus paleospinotalamikus kebanyakan berakhir pada batang otak dan hanya
sepersepuluh ataupun seperempat sinyal yang akan langsung diteruskan ke talamus. &ebanyakan
sinyal akan berakhir pada salah satu tiga area yaitu % (/) nukleus retikularis dari medulla, pons,
dan mesensefalon, (*) area tektum dari mesensefalon, (0) regio abu abu dari pera>uadu,tus
yang mengelilingi a>uadu,tus $il!ii. &etiga bagian ini penting untuk rasa tidak nyaman dari tipe
nyeri. 1ari area batang otak ini, multipel serat pendek neuron akan meneruskan sinyal ke arah
atas melalui intralaminar dan nukleus !entrolateral dari talamus dan ke area tertentu dari
hipotalamus dan bagian basal otak.
EPIDEMIOLOGI NYERI KEPALA
Populasi penelitian adalah sampel a,ak dari /.BBB pria dan wanita berusia *4(C3. 6ingkat
partisipasi FCG. pre!alensi dari berbagai bentuk sakit kepala yang dinilai dan penelitian
menyediakan data deskriptif tentang simtomatologi, menyebabkan faktor, dampak dari hormon
wanita, penggunaan pelayanan medis dan konsekuensi kerja dari gangguan sakit kepala dan
menjelaskan berbagai faktor yang terkait dengan gangguan. 5anya separuh dari migraineurs dan
seperenam dari subyek dengan sakit kepala tipe tegang berkonsultasi praktisi umum mereka
karena sakit kepala dan bahkan kurang berkonsultasi dengan seorang spesialis. #ngka ini
men,erminkan konsultasi pemilihan kasus yang mungkin bias studi pada populasi klinik. $tudi
ini mendukung gagasan bahwa migrain dan sakit kepala ketegangan(tipe entitas klinis terpisah
dan bahwa migrain tanpa aura dan migrain dengan aura yang berbeda subforms migrain.
2igraine dan sakit kepala ketegangan(tipe seks dan gangguan tergantung usia dengan jumlah
lebih besar wanita dan pre!alensi rendah pada kelompok umur yang lebih tua.
6erkonsentrasikannya perempuan dapat dijelaskan oleh faktor(faktor klinis yang terkait dengan
hormon wanita. 6idak ada bukti jelas adanya hubungan antara !ariabel sosiodemografi dan
migrain atau sakit kepala tipe tegang. &etegangan(jenis sakit kepala terkait dengan serangkaian
!ariabel psikososial sementara migrain tidak. 5asil penelitian menunjukkan bahwa migrain
terutama kelainan konstitusional dan sakit kepala ketegangan(jenis fenomena yang lebih
kompleks yang dipengaruhi oleh beberapa faktor psikososial. &eterbatasan data ,ross(se,tional
menunjukkan faktor risiko dengan pasti ,ukup tertekan. studi longitudinal tindak lanjut adalah
tantangan yang paling penting dalam penelitian epidemiologi sakit kepala masa depan.
KLASIFIKASI NYERI KEPALA
$akit kepala dapat diklasifikasikan menjadi sakit kepala primer, sakit kepala sekunder,
dan neuralgia kranial, nyeri fasial serta sakit kepala lainnya. $akit kepala primer dapat dibagi
menjadimi gr ai ne, tension type heada,he, ,luster heada,hedengan sefalgia trigeminal '
autonomik, dan sakit kepala primer lainnya. $akit kepala sekunder dapat dibagi menjadi sakit
kepala yang disebabkan oleh karena trauma pada kepala dan leher, sakit kepala akibat kelainan
!askular kranial dan ser!ikal, sakit kepala yang bukan disebabkan kelainan !askular intrakranial,
sakit kepala akibat adanya +at atau withdrawal, sakit kepala akibat infeksi, sakit kepala akibat
gangguan homeostasis, sakit kepala atau nyeri pada wajah akibat kelainan kranium, leher,
telinga, hidung, dinud, gigi, mulut atau struktur lain di kepala dan wajah, sakit kepala akibat
kelainan psikiatri
&=#$$:A:&#$:% The Internatinal Headache Society (1988)
/. nyeri kepala tegang episodik
a. berhubungan dengan gangguan otot
perikranial
b. tak berhubungan dengan gangguan
otot perikranial
*. nyeri kepala tegang otot kronis
a. berhubungan dengan gangguan otot
perikranial
b. tak berhubungan dengan gangguan
otot perikranial
0. nyeri kepala tegang otot yang tidak terklassifikasikan
&lasifikasi% the internatinal headache society (200)
/. :nfre>uent episodi, tension type heada,he (ietth)
H minimal terdapat /B episode serangan dalam I/ hari 'bulan (I/* hari tahun)
H nyeri kepala berakhir dalam 0B menit ( F hari
H bilateral, menekan, mengikat, tidak berdenyut
H sifat nyeri ringan sampai sedang
H tdak ada mual ' muntah
H mungkin ada fonofobia ' fotofobia
H tidak ada hubungan dengan penyakit nk lain
a. ietth asso,iated with peri,ranial tenderness
H episode sesuai ietth
H disertai nyeri tekan yg bertambah daerah perikranial pada palpasi manual
b. ietth not asso,iated with peri,ranial tenderness
H episode sesuai ietth
H tanpai nyeri tekan yg bertambah daerah perikranial pada palpasi manual
*. Probable tension type heada,he (ptth)
H memenuhi kriteria tth akan tetapi kurang satu kriteria untuk tth ber,ampur dengan salah
satu kriteria probable migren
a. Probable inre>uent episodi, tension t.heada,he
H episode memenuhi kriteria etth akan tetapi kurang satu kriteria saja dari point /./ dan
tidak memenuhi kriteria migrentanpa aura, dan tidak ada hubungan nk lain
b. Probable fre>uent episodi, tension t.heada,he
H episode memenuhi kriteria etth akan tetapi kurang satu kriteria saja dari point /.* dan
tidak memenuhi kriteria migrentanpa aura, dan tidak ada hubungan nk lain
,. Probable inre>uent episodi, tension t.heada,he
H nk berlangsung J /4 hr'bulan selama J0 (atau J/KB hr'th)
H nk berlangsung selama sekian jam atau kontinyu
H bilateral, rasa menekan, mengikat,
H intensitas ringan sampai sedang
H tidak ada mual ' muntah yang berat
H mungkin ada fotofobia ' fonofobia
H tdk ada hub.nya n lain minimal * bln terakhir
P#6"2@&#N:$2@ NL@R: &@P#=#
No,iseptor yang diterima reseptor* di kulit, pembuluh darah, !isera, muskulusskeletal,dan
lain(lain, jalannya sebagai berikut % reseptorH syaraf tepi M medulla spinalisH thalamusHkorteks.
1ari sini baru ada reaksi emosi H psikis( motorik tanpa ada modulasi, sedangkan dalam
perjalanan hanya kesan sensorik.
.atasan sekarang % nyeri adalah pengalaman subjektif, sangat pribadi dipengaruhi oleh
pendidikan, budaya, makna situasi dan kognitif ( menurut .oni,a,2el+a,k).
#da beberapa teori mengenai mekanisme nyeri kepala %
( Teori Melzack & Wall (/NK4) % O 6eori gerbang nyeri O bahwa % Nyeri diteruskan dari
perifer melalui saraf ke,il # delta dan < rasa raba, mekanik dan termal melalui # delta # beta
dan < ( serabut besar, ke,epatan hantar serabut besar lebih tinggi dari serabut ke,il ).
1isubstamtia Delatinosa ($D) ada sel(sel gerbang yang dapat bekerja menutup dan membuka sel
6 (targaet). $erabut besar aktif merangsang sel gerbang di $D, sel gerbang aktif dan sel 6
tertutup, maka nyeri tidak dirasa. $erabut ke,il aktif, sel $D tidak aktif, dan sel 6 terbuka maka
nyeri dirasa. .ila dirangsang bersama(sama, misal antara rasa raba, mekanik,!ibrasi,dll dengan
rangsang nyeri maka nyeri tidak dirasa (seperti pada teknik tens, 1<$, koyo(koyo, dll.)
1idapatkan kontrol desenden ke medulla spinalis dari pusat* supra spinal (emosi,pikiran, dll).
( Konsep II: Central Biasing mekanism
1iduga ada daerah batang otak jadi P<.2P yang menyebarkan impuls nyeri keberbagai tempat
diotak dan dapat menimbulkan inhibisi ke medulla spinalis. 6ernyata formatioreti,ularis peri(
a,uadu,tus dan peri(!entri,uler kaya akan reseptor* morpin dan serotonin.
( Konsep III ; Pembangkit pola
.ila nyeri khronik telah membuat pola (gambar diotak), yang dapat di,etuskan oleh input
sensorik lain.
D#2.#R#N &=:N:$
Q Nyeri kepala berdenyut yang bersifat unilateral tetapi dapat bilateral atau ganti sisi
Q $erangan nyeri kepala yang timbul se,ara tiba H tiba dan biasanya unilateral
Q =amanya serangan antara 3 H *3 jam atau bisa lebih
Q :ntensitas nyeri sedang H berat
Q Dejala penyerta % mual, muntah, wajah pu,at, tinitus.
Q Nyeri dirasakan sebagai nyeri kepala yang berdenyut(denyut, menusuk(nusuk, dan rasa kepala
mau pe,ah
Q #noreksia mual, muntah, takut ,ahaya, atau kelainan otonom lainnya
P@2@R:&$##N EN6E& NL@R: &@P#=#
) P!m!#isaan *isi (
1ilakukan lengkap % pemeriksaan umum, internus dan neurologik. Pemeriksaan lokal kepala,
nyeri tekan didaerah kepala, gerakan kepala ke segala arah, palpasi arteri temporalis,spasme otot
peri(,ranial dan tengkuk, bruit orbital dan temporal.
) P!m!#isaan P!nun+an' (
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu mendiagnosa nyeri kepala seperti
%
/. Aoto Rongten kepela
*. @@D
0. <6($<#N
3. #rteriografi, .rain $,an Nuklir
4. Pemeriksaan laboratorium(6idak rutin atas indikasi)
C. Pemeriksaaan psikologi (jarang dilakukan).
N. P@N#6#=#&$#N##N NL@R: &@P#=#
/. pengobatan proses dasar atau kelainan fisiologik spesifik (kausa etiologi,patogenesa), missal
antibiotik untuk infeksi, spasmolitik untuk kolik, ergot untuk migren, dll termasuk pembedahan
bila diperlukan.
* pengobatan psikologik'psikiatrik dan atau psikotropik yang bertujuan untuk % menolong
penderita untuk menyesuaikan diri dengan stress akibat nyeri, dan mengobati faktor* Rsikologik
yang mnyebabkan atau mengkambuhkan nyeri..
0 terapi medikamentosa berupa analgetik untuk pengobatan simptomatik nyeri,
apabila pengobatan spesifik tidak ada atau kurang memadai
3 terapi* dengan metoda fisik yang sifatnya simptomatik apabila pengobatan /,*, dan 0 kurang
memadai atau dianggap gagal..
PR"DN"$:$ NL@R: &@P#=#
Prognosis dari sakit kepala bergantung pada jenis sakit kepalanya sedangkan indikasi merujuk
adalahsebagai berikut%
(/) sakit kepala yang tiba tiba dan timbul kekakuan di leher,
(*) sakit kepala dengan demam dan kehilangan kesadaran,
(0) sakit kepala setelah terkena trauma mekanik pada kepala,
(3) sakit kepala disertai sakit pada bagian mata dan telinga,
(4) sakit kepala yang menetap pada pasien yang sebelumnya tidak pernah mengalami serangan,
(C) sakit kepala yang rekuren pada anak.
INFORMASI TAM,AHAN
P#6"A:$:"="D: NL@R: &@P#=#
$truktur(struktur yang peka terhadap nyeri kepala %
#. Saringan* yang menutupi tengkorak, s,alp( kulit, jaringan kulit areolar,periosteum),otot(otot
kepala, mata, hidung, telinga, gigi geligi dll.
.. .eberapa struktur intra ,ranial%
a. saraf* otak(N.,ranial),
b. saraf* spinal% </,<* dan <0
,. arteri* diotak dan duramater
d. !ena* dan sinus* dipermukaan otak
e. duramater didasar otak
$truktur* tidak peka terhadap nyeri kepala %
/. <ranium
*. otak (hampir seluruhnya)
0. sebagian besar dura
3. pleksus khoroidalis
4. dinding ependym !entrikel
1iduga hanya mekanisme perifer saja (nyeri perifer) sebagai penyebab nyeri kepala, tetapi
Raskin(/NKK) menemukan kemungkinan nyeri sentral dapat sebagai penyebab nyeri kepala.
.eberapa mekanisme umum yang tampaknya bertanggung jawab memi,u nyeri kepala adalah
sebagai berikut(=an,e,*BBB) %
(/) peregangan atau pergeseran pembuluh darah) intrakranium atau ekstrakranium,
(*) traksi pembuluh darah,
(0) kontraksi otot kepala dan leher ( kerja berlebihan otot),
(0) peregangan periosteum (nyeri lokal),
(3) degenerasi spina ser!ikalis atas disertai kompresi pada akar ner!us ser!ikalis (misalnya,
arteritis !ertebra ser!ikalis), defisiensi enkefalin (peptida otak mirip( opiat, bahan aktif pada
endorfin).

Anda mungkin juga menyukai