Anda di halaman 1dari 15

Bab III

TRANSMISI DATA
A. Transmisi Data :

Terminologi Transmisi
Simplex, Half-Duplex dan Full-Duplex
Serial dan Paralel Transmisi
Kontrol Transmisi

B. Gangguan Transmisi
Terminologi Transmisi [1]
Transmisi data adalah proses pengiriman ( penularan/
penyebaran ) data dari pengirim (transmitter) ke penerima
(receiver). Transmisi data terjadi antara transmitter dan
receiver melalui beberapa media transmisi. Media transmisi
dapat berupa media guided maupun unguided.
Pada guided media, gelobang dikendalikan sepanjang jalur
fisik, contoh guided media adalah twisted pair, coaxial
cable serta fiber optik
Unguided media menyediakan alat untuk mentransmisikan
gelombang-gelombang elektromagnetik namun tidak
mengendalikannya, contohnya adalah perambatan
(propagation) di udara dan laut.
Simplex,Half-Duplex,Full-Duplex
Sebuah transmisi dapat berupa simplex, half-duplex
atau full-fuplex
Simplex/ one way transmission : Data travels only in one
direction.
Half-duplex/ both way transmission : Data can travels in
both directions, but only in one direction at a time.
Full-duplex/ Either way transmission : Data can travel in
both directions simultaneously

Simplex
Simplex/ one way transmission : Data travels only in one
direction.
Pada Transmisi simplex, sinyal ditransmisikan hanya
pada satu arah (direction); satu station sebagai
transmitter dan yang lainnya sebagai receiver.
Jarang digunakan dalam komunikasi Data
Contoh :

Host Komputer Terminal
Half-Duplex
Half duplex/ both way transmission : Data can travels in
both directions, but only in one direction at a time.
Pada Transmisi half-duplex, kedua station dapat
mentransmisikan, namun hanya satu station pada saat
yang sama.
Waktu yang digunakan untuk pergantian proses
pentransmisian dan penerimaan disebut turnaround
time
Contoh :

Full-Duplex
Full duplex/ either way transmission: Data can travel in both
directions simultaneously
Pada Transmisi full-duplex, kedua station dapat
mentransmisikan secara bersamaan.
Proses transmisi lebih cepat dibanding half-duplex
karena tidak ada turnaround time
Contoh :

Terminal Host Komputer
Serial & Paralel Transmission
Pengiriman data melalui media transmisi dapat
menggunakan teknik serial transmission atau parallel
transmission.
Serial Transmission/ Transmisi Seri
Pada transmisi seri, elemen kode atau karakter dikirim
secara berurutan (bit by bit) tiap saat satu bit
Paralel Transmission/ Transmisi Paralel
Pada transmisi paralel, seluruh bit dikirimkan secara
serentak, tidak berurutan. Jadi diperlukan saluran transmisi
sebanyak komposisi bit per karakter.
Paralel Transmission (Transmisi
Serentak)
Memerlukan n saluran untuk menghantar n bit pada satu
satuan waktu
Kelebihan : Lebih cepat.
Kekurangan : Biaya tinggi (olehnya itu hanya cocok untuk jarak
yang dekat 25 kaki); Efek Skew (bit-bit informasi tidak
bersamaan tiba)
Serial Transmission/ Transmisi
berurutan
Satu bit mengikuti satu bit yang lain, oleh karena itu, kita
memerlukan hanya satu saluran komunikasi antara 2 piranti
komunikasi
Biaya lebih rendah dan terhindar dari bahaya efek skew (cocok
untuk komunikasi jarak jauh)
Sinkronisasi Transmisi Data
Transmisi data secara seri memerlukan pengaturan
pengiriman data agar data yang diterima oleh
receiver sesuai yang dikirim oleh transmitter
(sinkronisasi). Ada dua pendekatan yang paling
umum untuk mencapai sinkronisasi yang
diharapkan metode transmisi tidak sinkron
(Asynchronous transmission) dan transmisi sinkron
(synchronous transmission).
Asynchronous Transmission
Pada sistem ini, data dikirim secara seri dengan tiap-tiap karakter
mempunyai informasi sinkronisasi sendiri. Tiap karakter informasi
disinkronkan antara pengirim dan penerima dengan bantuan start
dan stop bit. Start bit biasanya dinyatakan dengan bit 0 dan stop
bit dinyatakan dengan bit 1.
Istilah tidak sinkron dimaksudkan untuk level byte tetapi dari segi
laju bit dan durasinya masih sama.
Synchronous Transmission
Pada sistem ini proses sinkronisasi data tidak dilakukan pada tiap
karakter tapi untuk 1 blok karakter (biasanya terdiri atas 256
karakter). Karakter data dibundel dalam tiap blok data yang
mempunyai panjang tertentu (frame data).
Sinkronisasi waktu diatur dengan clock atau karakter syn (contoh :
penggunaan SOH, STX, ETX, EOT)
Kontrol Transmisi [1]
SOH (Start of Heading).
Digunakan untuk menunjukkan bagian awal heading, yang berisikan
alamat atau arah informasi
STX (Start of Text)
Digunakan untuk menunjukkan awal teks serta menunjukkan bagian
akhir heading.
ETX (End of Text)
Dipergunakan untuk mengakhiri teks yang dimulai dengan STX
EOT (End of Transmission)
Menunjukkan selesainya transmisi.
SYN (Synchronous)
Dipergunakan oleh sistem transmisi synchronous untuk mencapai
sinkronisasi. Bila tidak ada data yang dikirim, maka sistem transmisi
synchonous akan terus menerus mengirimkan karakter SYN.
Kontrol Transmisi [2]
ENQ (Enquiry).
Perimintaan respons dari station yang berjauhan. Bisa dimaksud
sebagai permintaan WHO ARE YOU untuk sebuah station agar
menunjukkan identitasnya.
ACK (Acknowledgement).
Ditransmisikan oleh receiver sebagai respons persetujuan kepada
pengirim, serta dipergunakan sebagai respon positif untuk
menyelidiki pesan.
NAK ( Negative Acknowledgement).
Ditransmisikan oleh receiver sebagai respons negatif kepada
pengirim, serta dipergunakan sebagai respon negatif untuk
menyelidiki pesan
ETB (End of Transmission Block)
Menunjukkan bagian akhir blok data untuk keperluan komunikasi.

Referensi
Dony Ariyus & Rum Andri K.R, 2008. Komunikasi Data. Yogyakarta :
ANDI & STMIK AKAKOM.
William Stallings, 2001. Komunikasi Data dan Komputer. Jakarta :
Salemba Teknika (Hal : 109 129 & 88 97)

Anda mungkin juga menyukai