Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENELITIAN MAHASISWA

DALAM RANGKA LOMBA KARYA INOVATIF PRODUKTIF (LKIP)


TAHUN 2000
MODEL BATUK EFEKTIF
DALAM UPAYA MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS KLIEN
DENGAN PENUMPUKAN SEKRET AKIBAT TBC PARU
Peneliti :
SABINUS B. KEDANG NIM : 019930053 B
I WAYAN SUARDANA NIM : 019930038 B
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DILAKSANAKAN BERDASARKAN SK REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGA
NOMOR : 6194/J03/PG/2000
NOMOR URUT :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
NOPEMBER, 2000
IDENTITAS DAN PENGESAHAN
LAPORAN HASIL AKHIR HASIL PENELITIAN MAHASISWA
DALAM RANGKA LOMBA KARYA INOVATIF PRODUKTIF (LKIP)

Surabaya, 29 Nopember 2000
Mengetahui :
Dosen Pembimbing, Ketua Peneliti,
Dr. Sunarko Setyawan, r., M.S. Sabinus !. Keang
N"P. #$# 9%9 &$2 N"M. 0#99$00'$ !
Menyetu(ui :
Ketua )PPK *nair, Ketua +embaga Penelitian *nair,
Dr. Sunarko Setyawan, r., M.S. Pro,. Dr. -. Sarmanu, MS.
N"P. #$# 9%9 &$2 N"P. #$0 .0# #2'
#. /uul Penelitian : Moel !atuk 0,ekti, Dalam *paya
Membersihkan /alan Napas Paa Klien
Dengan Penumpukan Sekret 1kibat
)!2 Paru
2. Kepala Proyek Penelitian
a. Nama +engkap : Sabinus !. Keang
b. /enis Kelamin : +aki 3 laki
4. 5akultas : Keokteran
. Perguruan )inggi : *ni6ersitas 1irlangga
e. !iang "lmu 7ang Diteliti : Keperawatan
$. /umlah )im Peneliti : 2 orang
%. +okasi Penelitian : Surabaya
'. /angka 8aktu Penelitian : # bulan
9. !iaya 7ang Diperlukan : :p. '2'.000,00
;+ima ratus ua puluh lima ribu rupiah<
RINGKASAN
M=D0+ !1)*K 050K)"5 D1+1M *P171 M0M!0:S"-K1N /1+1N N1P1S K+"0N
D0N>1N P0N*MP*K1N S0K:0) 1K"!1) )!2 P1:* ;Sabinus !. Keang, " 8ayan
Suarana, 2000, 2# halaman<.
Penelitian ini ilakukan untuk men(awab masalah keperawatan paa pasien yang mengalami
penumpukan se4ret paa saluran napasnya engan )!2 Paru sehubungan engan sputum
mukopurulent atau purulent imana salah satu tinakan yang ia(arkan an ilakukan aalah
latihan batuk e,ekti, kepaa pasien untuk mengeluarkan se4ret tersebut.
Sesuai engan pengamatan peneliti terhaap pasien )!2 yang irawat mengalami sesak napas
yang isebabkan oleh penumpukan se4ret paa saluran pernapasan an umumnya masih
tergantung paa obat 3 obatan.
)u(uan penelitian ini aalah mengaakan u(i 4oba moel batuk e,ekti, 4as4ae, hu,, an
augmente serta membaningkannya untuk membersihkan saluran napas pasien. Metoe
penelitian ini aalah eksperimen, populasi penelitian aalah total populasi engan 6ariable
penelitian aalah moel batuk 4as4ae, hu,,, augmente an saluran napas bersih engan 4riteria
batuk proukti,, pengeluaran se4ret, tiak sesak na,as, suara na,as normal an ,rekuensi
pernapasan #% 3 2' kali?menit. Pengolahan an analisa ata ilakukan se4ara eskripti,
-asil penelitian yang ilakukan paa 9 orang responen, se4ara eskripti, menun(ukkan bahwa
moel batuk 4as4ae, hu,, an augmente ;#00 @< pasien men(ai batuk proukti,. Pasien apat
mengeluarkan se4ret paa moel batuk 4as4ae ;99,. @<, hu,, ;99,. @< an augmente ;#00 @<.
*ntuk ata sesak napas, pasien yang tiak mengalami sesak napas paa moel batuk 4as4ae ;99,.
@<, hu,, ;99,. @< an augmente ;#00 @<. Data suara napas normal setelah ilakukan tinakan
aalah moel batuk 4as4ae ;99,. @<, hu,, ;99,. @< an augmente ;#00 @<. Seangkan ata
,rekuensi pernapasan normal setelah ilakukan tinakan aalah moel batuk 4as4ae ;99, . @<,
hu,, ;99,. @< an augmente ;#00 @<.
!erasarkan hasil penelitian ini aapat isimpulkan bahwa moel batuk 4as4ae, hu,, an
augmente apat membuat pasien men(ai lebih batuk proukti,, mengeluarkan se4ret, tiak
sesak napas, suara napas normal an ,rekuensi pernapasan men(ai normal. Sehingga bisa
isarankan agar ;#< alam perawatan pasien engan )!2 Paru yang mengalami penumpukan
se4ret apat ian(urkan untuk menggunakan ketiga moel batuk e,ekti, i atas ke4uali
kontrainikasi, ;2< melakukan u(i 4oba paa pasien engan penumpukan se4ret yang isebabkan
oleh penyakit saluran pernapasan lain seperti bronkiektasis, penyaki paru obstruksi menahun
;PP=M<.
;5akultas Keokteran *ni6ersitas 1irlangga A S.K. :ektor *nair Nomor :
9#9%?/0$?P>?2000<
K1)1 P0N>1N)1:
Pu(i syukur kami pan(atkan kepaa )uhan 7ang Maha Kuasa, karena atas rakhmatNya kami apat
menyelesaikan tugas penelitian ini. Penelitian ini ilakukan sebagai suatu upaya untuk melatih an
mengembangkan aya nalar an analisa ikalangan mahasiswa, sehingga iperoleh suatu
pengalaman ilmiah yang posisti,.
Kami menyaari penelitian ini masih belum sempurna. Karenanya masukan yang bersi,at
membangun ari semua pihak sangat kami harapkan, emi penyempunaan tugasBtugas kami
imasa yang akan atang. Melalui kesempatan ini perkenankan kami mengu4apkan terima kasih
yang sebesarBbesarnya kepaa
#. Pro,.Dr.r. -a(i 8i(aya, SpP kepala *nit :awat /alan Paru :umah Sakit Dr. Soetomo
Surabaya.
2. "bu Mistini, Kepala :uangan *nit :awat /alan Poliklinik Paru :S*D Dr. Soetomo
Surabaya.
$. Dr. Sunarko Setiawan, r. M.S, atas bimbingan an orongan yang iberikan.
%. Pro,. r. 0y Soewano(o, SpPD, selaku ketua Program Stui "lmu Keperawatan 5K.
*N1":.
Kami berharap penelitian ini apat memberikan sumbangan pengetahuan bagi masyarakat luas.
Surabaya, 29 No6ember 2000
Peneliti

LAPORAN PENELITIAN MAHASISWA
DALAM RANGKA LOMBA KARYA INOVATIF PRODUKTIF (LKIP)
TAHUN 2000
MODEL BATUK EFEKTIF
DALAM UPAYA MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS KLIEN
DENGAN PENUMPUKAN SEKRET AKIBAT TBC PARU
Peneliti :
SABINUS B. KEDANG
I WAYAN SUARDANA
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DILAKSANAKAN BERDASARKAN SK REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGA
NOMOR : 6194/J03/PG/2000
NOMOR URUT :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
NOPEMBER, 2000
BAB I
PENDAHULUAN
#.# +atar !elakang
Penyakit )uberkulosa Paru merupakan penyakit menular saluran perna,asan yang saat ini
kasusnya kembali menun(ukkan peningkatan. )!2 isebabkan oleh My4oba4terium
)uberkulosa, yang penularannya melalui roplet in,e4tion, baik se4ara langsung maupun tiak
langsung ari penerita )!2. Salah satu ge(ala yang selalu nampak paa penerita )!2
aalah sesak na,as yang isebabkan oleh penumpukan sekret paa (alan na,as
;Dongoes,#99$<. Penyakit )!2 merupakan penyakit menular saluran perna,asan yang banyak
ierita oleh penuuk miskin i pemukiman paat yang se4ara ekonomi kurang mampu.
Di tingkat unia se(ak awal ekae 90Ban angka )!2 paa mulanya suah menurun tetapi
paa tahun belakangan ini iperkirakan naik lagi ke alam kategori reBemerging isease.
!erasarkan Sur6ey Kesehatan :umah )angga ;SK:)< tahun #999, pre6alensi )!2 Paru
men4apai ##?#000 penuuk an menuuki urutan keua alam urutan penyakit menular.
+aporan internasional menun(ukkan bahwa "nonesia penyumbang )! terbesar ketiga i unia
sesuah 2ina an "nia ;Dir(en P2MP+P, Depkes :", #999<.
Salah satu upaya membersihkan (alan na,as aalah batuk. !atuk e,ekti, aalah batuk yang
ian(urkan untuk mengeluarkan material ari saluran na,as. 1pabila sekret paa saluran na,as
tiak ikeluarkan, penerita men(ai sesak na,as, karena (alan na,as tiak bersih ;+u4kman C
Sorensen.#99'<.
Penatalaksanaan penerita sesak na,as apat ilakukan engan berbagai 4ara, terutama engan
obatBobatan baik mukolitik maupun ekpektoran ;+u4kman C Sorensen,#99'<. Pemakaian obatB
obatan alam (angka pan(ang sering menyebabkan klien mengalami ketergantungan terhaap
obat. Keaaan ini (uga sangat berampak paa ketiakmampuan ari klien maupun keluarga
penerita )!2 alam meman,aatkan berbagai metoe yang aa untuk apat mengeluarkan
sekret yang menyumbat saluran na,as. Konisi tersebut i sisi lain menyebabkan makin
meningkatnya pembiayaan alam penanganan penerita )!2. Sesuai engan hasil
pengamatan penulis terhaap penerita paru yang irawat mengalami sesak na,as isebabkan
oleh penumpukan sekret paa (alan na,as umumnya tergantung paa obatBobatan. *paya
batuk yang ilakukan oleh penerita bila aa rangsangan an bukan sebagai upaya untuk
membersihkan (alan na,as, imana sekret yang ikeluarkan itelan kembali. Keaaan ini
apabila tiak itangani akan mengganggu 6entilasi perna,asan, sesak na,as, akti6itas sehari 3
hari an bisa mengakibatkan kematian.
Melihat keaaan iatas, peran perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan sangat penting
alam mengka(i aanya sekret paa (alan na,as an melakukan tinakan yaitu latihan batuk
e,ekti,. =leh karena itu penulis merasa tertarik an ingin mengaakan penelitian mengenai
moel batuk e,ekti, alam upaya membersihkan saluran na,as paa klien yang menerita )!2
Paru yang mengalami penumpukan sekret.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.# Pengertian )!2 Paru.
)uberkulosis Paru aalah penyakit menular saluran perna,asan yang sebagian besar
isebabkan oleh kuman My4oba4terium tuber4ulosis, imana biasanya masuk ke alam tubuh
manusia melalui uara perna,asan ke alam paru. Kelainan yang i(umpai sangat tergantung
luas an kelainan struktural paru. Paa awal perkembangan penyakit umumnya tiak?sulit
sekali menemukan kelainan. Kelainan paru paa umumnya terletak i lobus superior terutama
apeks an segmen posterior, serta aerah apeks lobus in,erior. ;Soearsono, 2000<.
2.2 0tiologi?epiemiologi
Paa tahun #900 tuberkulosis merupakan penyebab utama kematian i 1merika Serikat.
+aporan internasional menun(ukkan bahwa "nonesia penyumbang )! terbesar ketiga i
unia sesuah 2ina an "nia ;Dir(en P2MP+P, Depkes :", #999<. !erasarkan Sur6ey
Kesehatan :umah )angga ;SK:)< tahun #999, pre6alensi )!2 Paru men4apai ##?#000
penuuk an menuuki urutan keua alam urutan penyakit menular. /umlah kasus
tertinggi aalah paa usia antara 2' 3 %% tahun yang ilaporkan paa tahun #9&& an yang
meninggal sekitar #.'' orang. Karena in,eksi -"D merupakan salah satu ,aktor untuk
berkembangnya tuberkulosis paa orang yang terin,eksi maka 2D2 ;2enter ,or Disease
2ontrol< merekomenasikan bahwa semua orang yang terin,eksi -"D perlu skrining akan
tuberkulosis ;Phipps kk, #99#<. +ingkungan yang beresiko seperti terbatasnya sarana
kesehatan an sosial ekonomi yang renah serta tinggal engan ini6iu yang terin,eksi,
malnutrisi, alkoholisme, imunosupresi, perioe postpartum iabetes, ialisa gin(al,
gastrektomi atau beah bypass (e(unoileal ;Patri4ia 1. D. #992<.
)uberkulosis isebabkan oleh basilus my4oba4terium tuber4ulosis atau tuber4le ba4illus, suatu
organisme gram positi, an tahan asam. !ila seseorang engan tuberkulosis berbi4ara, batuk,
bersin atau menyanyi maka ropletnya (atuh ke tanah, meninggalkan roplet nu4lei imana ini
akan beterbangan i uara. Droplet nu4lei berukuran # 3 #0mikro meter an bisa ihirup
masuk ke al6eoli.
2.$ Pato,isiologi
!ila konisi seseorang muah terpapar terhaap basil tuberkulosis maka kemungkinan kuman
akan masuk ke al6eoli an selan(utnya bisa mengakibatkan in,eksi paa paru. :eaksi tubuh
terhaap basil tergantung aya tahan ini6iu, besarnya paparan an 6irulensi
organisme?kuman. :eaksi terhaap peraangan yang ter(ai i al6eoli ;bagian parenkim paru<
menggunakan mekanisme pertahanan alamiah an parenkim paru seniri. +im,e noe paa
hilus paru (uga berperanan sebagai ,ilter ari proses in,eksi tersebut. Proses peraangan an
reaksi seluler isebut primary tuberkel ;Phipps et4, #99#<. Pusat noul yang timbul ari reaksi
primer tai teriri ari tuberkel basil. Sel yang beraa i sekitar pusat tersebut perlahan 3
lahan berubah men(ai (aringan ,ibrosis. Konisi ini mengakibatkan aliran arah ke aerah itu
terganggu, nutrisi untuk (aringan i sekitar tuberkel kurang sehingga ter(ailah nekrosis paa
aerah sekitar raang. Daerah tersebut men(ai tebal?mengeras akibat (aringan ,ibrosis yang
aa i sekitarnya an pusat peraangan men(ai lunak an konsistensi menyerupai ke(u
;proses penge(uan<. Selan(utnya bisa ter(ai kalsi,ikasi ;penumpukan kalsium< granuloma
;>hon lession< atau kalsi,ikasi paa hilus lim,e noe yang isebut ;kompleks :anke<. /ika
(aringan ini bisa keluar paa saat batuk maka selan(utnya ia akan meninggalkan sebuah
rongga?lubang paa parenkim paru. Paa E ray, ,ilm akan memperlihatkan aanya gambaran
suatu 4a6itas atau rongga.
Seseorang yang terpapar basil tuberkulosis akan tersensitisasi an hal ini akan itanai engan
aanya tes tuberkulin yang positi,. Menurut Patri4ia 1. D. ;#992< selama 9 minggu proses
in,eksi, umumnya respon imun seluler berkembang terhaap tuberkel, imana akan
itun(ukkan engan tes kulit positi, imana sebenarnya in,eksi ikontrol tanpa iketahui
penerita. Sensitisasi ini apat ter(ai se4ara berulang 3 ulang alam kehiupan manusia
tergantung ari respon imun orang tersebut. Keaaan ini apat ilihat engan aanya tes
tuberkulin yang negati, paa seseorang yang suah terpapar sebagai akibat tingginya aya
tahan ari ini6iu. Karenanya (ika itemukan tes tuberkulin negati, paa orang yang pernah
terpapar basil tuberkulosis henaknya (angan isimpulkan bahwa yang bersangkutan tiak
menerita )!2 sampai engan 9 bulan setelah pemeriksaan pertama. !egitu pula sebaliknya
nilai tes tuberkulin positi, seorang ini6iu bukan berarti menerita )!2
"n,eksi tuberkulosis tiak seperti halnya in,eksi yang lain, proses in,eksi akan hilang se4ara
sempurna apabila aya tahan aripaa ini6iu itu bagus sehingga tiak akan tampak aanya
tana an ge(ala in,eksi. Namun emikian, paa orang yang terin,eksi engan baksil
tuberkulosis maka, organismenya akan tersisa, i paruBparu yang isebut engan ge(ala sisa
;Dormant<. !ila orang tersebut ,isiknya lemah atau stress, maka basil ini men(ai akti, an
bisa berkembang biak. /ika pertahanan tubuh renah maka, tuberkulosis bisa berkembang. /ai
umumnya tuberkulosis itu akan berkembang akti, paa keaaan seperti ini.
2.% Mani,estasi Klinik
>ambaran klinik )! Paru apat ibagi men(ai ua golongan yaitu ge(ala respiratorik an
ge(ala sistemik. >e(ala respiratorik meliputi: batuk, batuk arah, sesak na,as an nyeri aa.
>e(ala sistemik meliputi : emam, keringat paa malam hari, anoreksia, berat baan menurun
serta malaise. !atuk merupakan mekanisme re,leks normal ari sistem perna,asan untuk
men(aga patennya an kebersihan (alan na,as ;Soearsono, 2000<. >e(ala batuk timbul paling
ini an merupakan gangguan yang paling sering ikeluhkan, mulaBmula non proukti,
kemuian berahak ;sputum purulent?mukopurulent<. Menurut Phipss kk. ;#99#< ge(ala awal
tubekulosis asimptomatik. >e(ala selan(utnya aalah batuk engan prouksi sputum, suhu
tubuh meningkat paa sore hari an berkeringat paa malam hari.
2.' Penatalaksanaan.
2.'.# Meis.
Pembedaha. )inakan yang itu(ukan untuk mengatasi komplikasi yaitu melakukan
reseksi paa lesi 4a6itary, hemoptisis yang hebat?massi6e, penumothoraks spontan.
The!a"# $ba%. Kombinasi ari obat 3 obatan bisa iberikan. Dua obat primer atau obat
primer itambah satu obat sekuner. Dosis awal lebih tinggi. =bat agen antiin,eksi ;ikutip
ari Susan 8ilson an /une )hompson alam Respiratory Disorders, #990< :
a. =bat primer.
"FoniaFi ;"N-<, #0 3 20 mg?kg?hari ;$00 mg?hari< peroral selama # 32 tahun,
0thambutol, #' mg?kg?hari peroral selama #B2 tahun, :i,ampin, 20 mg?kg?hari peroral
selama 9 bulan hingga 2 tahun, Streptomisin, $0 mg?kg?hari "mtiap 2 3 $ bulan.
b. =bat sekuner.
PyraFinamie ;1linamie<, 20 3$0 mg?kg?haro, 0thionamie ;)re4ator<, 0,2
mg?kg?hari peroral selama # 32 tahun, 2y4loserine ;Seromy4in<, 0,' 3# g?hari osis
tunggal peroral, 2apreomy4in ;2apastat< 0,.' 3 # g?hari "M selama $0 hari.
4. Kortikosteroi
S&"$!%#'( Perlu memperhatikan an memonitor se4ara e,ekti, respon pasien terhaap obat
yang iberikan, e,ek sampingnya an pemakaian obat oleh pasien. Perlu (uga 6aksin !2>
bagi orang yang beresiko tinggi kontak engan kasus akti,, tes kulit negati, an tiak
mempunyai imunosupresi,.
2.'.2 Keperawatan.
Dalam membantu pasien engan )!2 Paru perawat apat menggunakan penekatan proses
keperawatan yaitu pengka(ian iagnosa keperawatan, peren4anaan, pelaksanaan an
e6aluasi. Pengka(ian iperoleh ari hasil obser6asi, wawan4ara, pemeriksaan ,isik meliputi
palpasi, auskultasi, perkusi an inspeksi. Masalah keperawatan yang bisa iangkat untuk
i(aikan iagnosa keperawatan aalah sesak napas, penumpukan sekret, pola napas,
nutrisi an kurang pengetahuan. Diagnosa keperawatan yang bisa itegakkan paa pasien
engan penumpukan sputum?sekret aalah tiak e,ekti,nya pembersihan (alan na,as an
gangguan pertukaran gas ;gas eG4hange<. "nter6ensi keperawatan yang apat iberikan
antara lain mengka(i karakteristik sputum, bunyi na,as, mengan(urkan untuk minum air # 3
#,' liter?hari, memberi posisi sesuai boy alignment yang optimal an membantu pasien
melakukan batuk e,ekti,, mengatur pemberian obat sesuai pesanan okter terutama agen
antiin,eksi, membantu pasien alam melakukan oral hygiene. ;Susan 5. 8ilson an /une
M. )hompson, #990<. Peran perawat alam melatih klien batuk se4ara e,ekti, sangat
penting.
2.9 !atuk.
!atuk merupakan salah satu mekanisme pertahanan paru atau penyakit saluran pernapasan
bawah an merupakan satu ari banyak komponen penting alam pembersihan saluran napas.
Mengan(urkan untuk batuk e,ekti, merupakan tanggung (awab perawat yang tiak boleh
itinggalkan. Pembersihan sekret akan meningkatkan pertukaran uara an pertukaran gas.
Stimulan utama ter(ainya batuk aalah reseptor iritan i saluran napas bawah. +arynG an
4arina lebih sensiti, terhaap iritan an batuk akan lebih sering ter(ai i lokasi ini.
Metoe batuk apat ilakukan engan menga(arkan beberapa moel batuk e,ekti,, yaitu:
moel batuk 4as4ae, hu,, an augmente. Selan(utnya langkah pertama sebelum melakukan
latihan batuk e,ekti, ini aalah melakukan napas alam. !ernapas se4ara perlahan 3 lahan
meningkatkan kemampuan an patennya al6eoli. )ahan selama # etik atau lebih sehingga
membiarkan al6eoli kolaps an membuka se4ara perlahan. Dengan penggunaan metoe ini
iharapkan (alan na,as akan bersih, klien tiak sesak na,as, batuk men(ai proukti,, aa
pengeluaran sekret paa auskultasi suara na,as normal an ,rekwensi perna,asan antara #9 s.
2' G?menit ;Patri4ia 1. D. #992<.
Moel batuk 4as4ae ini e,ekti, alam meningkatkan pembersihan an pola saluran napas paa
pasien engan (umlah sputum yang banyak. Moel batuk hu,, ini (uga untuk membersihkan
saluran napas tetapi paa saluran napas sentral seperti tenggorokan an sputum yang berasal
ari paru 3 paru. ;Perry an Potter, #99#<. Seangkan moel batuk augmente membersihkan
saluran napas engan meningkatkan tekanan intrathoraks an tekanan intraabomen selama
batuk ;Patri4ia 1. D, #992<.
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
$.# )u(uan Penelitian
$.#.# )u(uan *mum
*ntuk mengetahui moel batuk yang paling e,ekti, alam membersihkan saluran
perna,asan paa klien yang mengalami penumpukan sekret akibat )!2 paru an
meningkatkan kemampuan mahasiswa alam membuat tulisan?karya ilmiah alam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan an teknologi.
$.#.2 )u(uan Khusus
a. Mengaakan u(i 4oba 4ara batuk e,ekti, moel 4as4ae untuk membersihkan saluran
na,as paa klien engan penumpukan sekret akibat )!2 Paru.
b. Mengaakan u(i 4oba 4ara batuk e,ekti, moel hu,, untuk membersihkan saluran
na,as paa klien engan penumpukan sekret akibat )!2 Paru.
4. Mengaakan u(i 4oba 4ara batuk e,ekti, moel augmente untuk membersihkan
saluran na,as paa klien engan penumpukan sekret akibat )!2 Paru.
. Membaningkan moel batuk augmente, hu,, an 4as4ae.
$.2 Man,aat
$.2.# Dapat menemukan (enis batuk yang paling e,ekti, untuk membersihkan (alan na,as paa
klien )!2 Paru yang mengalami penumpukan sekret.
$.2.2 Memberikan in,ormasi kepaa tenaga kesehatan tentang teknik batuk yang paling e,ekti,
yang apat igunakan alam membantu membersihkan (alan na,as klien yang mengalami
penumpukan sekret akibat )!2 Paru.
BAB IV
METODE PENELITIAN
%.# Desain Penelitian
:an4angan penelitian aalah ran4angan pra eksperimen Hone group pre test B post testI tanpa
kelompok pembaning yang ilakukan se4ara 4ross se4tional paa setiap pasien yang berhasil
iapatkan i *nit :awat /alan Poliklinik Paru :S*D Dr. Soetomo Surabaya.
%.2 /umlah Sampel an Populasi.
Populasi yang i(aikan subyek penelitian aalah semua pasien )!2 yang berobat ke *nit
:awat /alan Poliklinik Paru :S*D Dr. Soetomo Surabaya perioe 2% =ktober s. 2%
No6ember 2000 yang mengalami penumpukan sekret paa (alan na,as yang. Seangkan
sampelnya ipilih se4ara ranom ;a4ak< ari populasi yang aa. !esar sampel aalah masingB
masing sebanyak $ orang untuk setiap perlakuan ;moel batuk<.
%.$ +okasi Penelitian.
+okasi penelitian ilakukan i *nit :awat /alan Poliklinik Paru :S*D Dr. Soetomo Surabaya.
%.% Sumber Data
Data ikumpulkan langsung ari klien?penerita )!2 Paru yang mengalami batuk proukti,
yang berobat ke *nit :awat /alan Poliklinik Paru :S*D Dr. Soetomo Surabaya.
%.' Metoe Pengumpulan Data
2ara pengumpulan ata ilakukan engan wawan4ara, obser6asi an pemeriksaan ,isik
meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi an perkusi aa yang ilakukan setelah sesaat tinakan
batuk e,ekti,.
1lat pengumpulan ata yang igunakan aalah kuesioner.

%.9 1nalisis Data
%.9.# Pengolahan ata.
Setelah ata lengkap an ieit selan(utnya ilakukan pengolahan ata se4ara manual
alam bentuk tabel an narasi.
%.9.2 1nalisa ata.
B 1nalisa eskripiti,.
7aitu penentuan nilai ari 6ariabel saluran napas bersih, moel batuk 4as4ae, hu,, an
augmente.
B 1nalisa statistik.
Dengan 4hi 3 sJuare t test.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
)(* -asil.
'.#.# Karakteristik responen.
/umlah responen alam penelitian ini aalah sebanyak 9 orang teriri ari ' orang laki 3
laki an % orang wanita. Moel batuk e,ekti, 2as4ae $ orang, -u,, $ orang an
1ugmente $ orang.
'.#.2 Data eskripti,.
'.#.2.# Data *mum
Dari 9 orang sampel yang berhasil i kumpulkan ' orang lakiBlaki ;'',9 @<, % orang
perempuan ;%%,%@<. Dengan latar belakang peniikan sampel, Sekolah Menengah
Pertama # orang ;##,#@<, Sekolah Menengah 1tas . orang ;..,& @< an Perguruan )inggi
# orang ;##,# @<. Dilihat ari peker(aannya, pela(ar $ orang ;$$,$@<, wiraswasta 9 orang
;99,9 @< an # orang ;##,# @< sebagai ibu rumah tangga.
'.#.2.2 Data Khusus
a. Data !atuk Proukti,
Tabe+ *. Distribusi nilai batuk proukti, berasarkan moel batuk e,ekti,.
!atuk
Proukti,
Moel !atuk )otal
2as4ae -u,, 1ugmente
7a $
;#00 @<
$
;#00 @<
$
;#00 @<
9
;#00 @<
)iak B B B
)otal $;$$,$@< $;$$,$@< $;$$,$@< 9 ;#00 @<
Dari table iatas tampak pasien men(ai batuk proukti, paa semua moel batuk ;#00 @<.
b. Data Pengeluaran Sekret
Tabe+ ,. Distribusi nilai penegluaran sekret berasarkan moel batuk e,ekti,
Moel !atuk )otal
Pengeluaran
Sekret
2as4ae -u,, 1ugmente
1a 2
;99,. @<
2
;99,. @<
$
;#00 @<
.
;..,& @<
)iak 1a #
;$$,$@<
#
;$$,$@<
B 2
;22,2 @<
)otal $
;$$,$@<
$
;$$,$@<
$
;$$,$@<
9
;#00 @<
Dari tabel iatas pengeluaran sekret lebih banyak paa moel batuk augmente yaitu $
orang ;#00 @<, ibaningkan engan moel batuk 4as4ae ;99,.@< an hu,, ;99,. @<.
4. Data Sesak Na,as
Tabe+ -( Distribusi nilai pasien sesak na,as berasarkan moel batuk e,ekti,.
Sesak
Na,as
Moel !atuk )otal
2as4ae -u,, 1ugmente
)iak sesak 2
;99,. @<
2
;99,. @<
$
;#00 @<
.
;..,& @<
Sesak #
;$$,$@<
#
;$$,$@<
B 2
;22,2 @<
)otal $
;$$,$@<
$
;$$,$@<
$
;$$,$@<
9
;#00 @<
Dari tabel iatas, tampak pasien yang tiak sesak na,as setelah tinakan moel batuk:
4as4ae 2 orang ;99,.@<, hu,, 2 orang ;99,. @< an augmente $ orang ;#00 @<.
. Data Suara Na,as
Tabe+ .( Distribusi nilai suara na,as berasarkan moel batuk e,ekti,.
Suara
Na,as
Moel !atuk )otal
2as4ae -u,, 1ugmente
Normal 2
;99,. @<
2
;99,. @<
$
;#00 @<
.
;..,& @<
)iak
Normal
#
;$$,$@<
#
;$$,$@<
B 2
;22,2 @<
)otal $ $ $ 9
;$$,$@< ;$$,$@< ;$$,$@< ;#00 @<
Dari tabel iatas, istribusi suara na,as normal setelah ilakukan tinakan : 4as4ae 2
orang ;99,.@<, hu,, 2 orang ;99,. @< an augmente $ orang ;#00 @<.
e. 5rekwensi Pena,asan
Tabe+ )( Distribusi nilai ,rekwensisuara na,as berasarkan moel batuk e,ekti,.
5rekwensi
Na,as
Moel !atuk )otal
2as4ae -u,, 1ugmente
Normal 2
;99,. @<
2
;99,. @<
$
;#00 @<
.
;..,& @<
)iak
Normal
#
;$$,$@<
#
;$$,$@<
B 2
;22,2 @<
)otal $
;$$,$@<
$
;$$,$@<
$
;$$,$@<
9
;#00 @<
Dari tabel iatas, istribusi ,rekwensi na,as normal setelah ilakukan tinakan : 4as4ae 2
orang ;99,.@<, hu,, 2 orang ;99,. @< an augmente $ orang ;#00 @<.
'.#.$ Data Statistik.
*(i statistik paa penelitian ini tiak ilakukan mengingat (umlah sampel tiak men4apai
stanar untuk ilakukan u(i statistik. Seharusnya minimal untuk bisa ilakukan u(i statistik
aalah (umlah sampel aalah ' pasien untuk setiap perlakuan. Selain itu mengingat waktu
yang begitu singkat untuk penelitian ini.

)(, Pembahasan
'.2.# !atuk proukti,.
!erasarkan hasil penelitian ternyata moel batuk 4as4ae ;#00 @<, hu,, ;#00 @< an
augmente ;#00 @< apat mempengaruhi pasien men(ai batuk proukti,., -al ini apat
ilihat paa ata eskripti, tabel # i atas. /ai menun(ukkan bahwa tiak aa perbeaan
bermakna antara ketiga moel batuk tersebut terhaap batuk pro,ukti,. Namun ari ketiga
moel batuk tersebut, moel batuk augmente memiliki tingkat e,ekti6itas paling bagus
alam upaya membersihkan sekret ari saluran na,as paa klien engan )!2 Paru.
!atuk merupakan salah satu ari mekanisme pertahanan paru 3paru atau penyakit saluran
pernapasan bagian bawah. Menurut Sil6ia 1. Pri4e ;#99'< re,leks batuk merupakan suatu
mekanisme yang lebih kuat untuk menorong sekresi ke atas sehingga apat itelan atau
ikeluarkan. Menurut +illis kk. ;#9&9< batuk proukti, aalah (ika batuk yang
menghasilkan atau mengeluarkan sekret saluran na,as seangkan batuk non proukti, (ika
batuknya kering. Paa pasien )!2 Paru salah satu keluhan yang sering ialami aalah
nyeri aa. Keaaan nyeri aa ini merupakan ,aktor yang mengganggu mekanisme
pertahanan i mana akan mengurangi kekuatan ekspansi yang mengalami batuk sehingga
sekresi saluran napas tiak berproukti,.
Selan(utnya menurut Perry an Potter ;#99#<, batuk yang e,ekti, an e,isien akan
mempertahankan patennya saluran perna,asan engan mengeluarkan sekret ari saluran
na,as atas an bawah. "nhalasi yang alam meningkatkan 6olume paru an iameter
saluran na,as, menutup glottis an mengakti,kan kontraksi otot 3 otot pernapasan yang
selan(utnya meningkatkan tekanan intrathoraks, kemuia glottis terbuka lebar, se4ara 4epat
menorong uara engan memberikan suatu momentum untuk mukus bergerak ke saluran
na,as atas an setelah batuk mukus apat ikeluarkan atau itelan ;)ra6er, #9&2 yang
ikutip oleh Perry an Potter alam Basic Nursing ; Theory and Practice, hal. &$'<.
'.2.2. Pengeluaran sekret.
!erasarkan hasil penelitian yang apat ilihat paa tabel 2 menun(ukkan pengeluaran
sekret paa moel batuk 4as4ae ;99,.@<, hu,, ;99,. @<, an augmente ;#00 @<. "ni
membuktikan bahwa tiak aa perbeaan bermakna antara ketiga moel batuk tersebut
terhaap pengeluaran sekret pasien, walaupun moel batuk 4as4ae an hu,, pengluaran
sekret lebih renah seikit ibaningkan engan augmente.
Menurut Phipps kk. ;#99#<, sel goblet paru an kelen(ar mu4us mensekresi mu4us
imana menutupi permukaan in,erior paru. Mu4us se4ara konstan iorong an inaikkan
ke ,arings oleh silia paru. Sputum teriri ari mu4us, ebris sel, mikroorganisme, arah,
pusan partikel asing imana bahan B bahan tersebut ikeluarkan ari paru engan 4ara
membatukkan atau membersihkan tenggorokan.
Menurut !arbara +ong ;#999<, batuk aalah suatu re,leks in6olunter yang timbul karena
stimulasi terhaap reseptor iritan paa subepitel hipo,aring an trakeobronkial melalui
sara, 6agus sebagai ,asilitator untuk membersihkan mukosilier. 1kibat batuk tersebut
menorong sekresi ke atas an paa pasien tertentu enggan untuk mengeluarkan karena
kebiasaan menelan.
Menurut 8ilson an )hompson ;#990< alam buku HRespiratory Disorders, salah satu
masalah atau iagnosa keperawatan paa pasien engan )!2 Paru aalah Hineffectie
air!ay clearance related to muco purulent sputum, atau tiak e,ekti, pembersihan (alan
sehubungan engan sputum mukopurulent. *ntuk masalah ini salah satu tinakan
keperawatan yang ian(urkan aalah membantu pasien untuk melakukan batuk e,ekti,
sesuai kebutuhan. =leh karena itu engan membantu pasien untuk batuk e,ekti, maka akan
mempermuah pengeluaran sputum atau sekret. Moel batuk augmente lebih besar
pengaruh karena selama ilakukan latihan batuk iikuti engan men4onongkan baan ke
epan untuk meningkatkan tekanan abominal serta tangan itempatkan i bawah
Gipoieus an menekan ke alam an ke atas. Moel batuk tersebut (uga sangat
berman,aat untuk pengambilan spesimen bahan pemeriksaan laboratorium selain untuk
pembersihan (alan napas.

'.2.$ . Sesak napas.
!erasarkan hasil penelitian paa tabel $ menun(ukkan pasien tiak sesak napas paa
moel batuk 4as4ae ;99,. @<, hu,, ;99,. @< an augmente ;#00 @<. "ni membuktikan
bahwa tiak aa perbeaan yang bermakna antara ketiga moel tersebut terhaap sesak
na,as pasien.
Sesak napas paa pasien engan )!2 Paru apat isebabkan oleh terakumulasinya sputum
mukopurulent atau se4ret paa saluran napas. Paa malam hari pasien alam keaaan
istirahat sekret terakumulasi i alam bronkus an hanya engan seikit batuk yang akan
menggerakkan sputum ke belakang tenggorokan sehingga pasien nampak lebih sesak
napas. *ntuk mengatasi sesak napas yang isebabkan oleh terakumulasinya sputum atau
sekret apat ilakukan melalui latihan batuk e,ekti, isamping mengan(urkan untuk
mobilisasi an bernapas alam tiap 2 3 % (am ;Deanna 0. >rimes, kk. #99#<. Selan(utnya
iikuti engan posisi tempat tiur pasien itinggikan %'K atau (ika toleransi tinggi sampai
90K sehingga mempengaruhi pergerakkan sekret karena gaya gra6itasi an meningkatkan
kontraksi ia,ragma ;Susan 8ilson an /une M. )hompson, #990<.
'.2.% Suara napas.
!erasarkan hasil penelitian yaitu paa tabel % menun(ukkan suara napas normal
;6esikuler, bron4hial an bronko6esikuler< paa moel batuk 4as4ae ;99,. @<, hu,, ;99,.
@< an augmente ;#00@<. "ni membuktikan bahwa ketiga moel batuk tersebut tiak aa
perbeaan yang bermakna terhaap suara na,as pasien.
Menurut 1ny S. 1ugustinus, #992 suara napas ikatakan normal apabila terengar (enis
surara napas yang ihasilkan paa saat auskultasi yaitu bunyi bron4hial iengar i aerah
trakea ;leher< an supra sternal not4h, bersi,at kasar, naa tinggi, inspirasi lebih penek
ibaningkan engan ekspirasi A bunyi 6esikuler terengar i semua lapangan paru yang
normal, bersi,at halus, naa renah, inspirasi lebih pan(ang ari ekspirasi A an bunyi
bronko6esikuler terengar i aerah per4abangan bronkus an trakea yaitu sekitar sternum
an regio interskapular, naanya seang, lebih kasar ibaningkan 6esikuler, inspirasi
sama pan(ang engan ekspirasi. 1pabila (enis suara i atas terengar bukan paa lokasinya
maka ianggap suara abnormal.

Selain itu paa keaaan tiak normal seperti paa pasien )!2 Paru apat iengar suara
tambahan yaitu 4ra4kles ;rales< karena aanya se4ret atau sputum i saluran napas ke4il
an al6eoli an (uga rhon4hi karena pergerakan uara yang melalui saluran trakeobronkial
yang aa sekretnya. ;Susan 8ilson an /une M. )hompson, #990<.

'.2.' 5rekuensi pernapasan.
!erasarkan hasil penelitian paa tabel ' i atas menun(ukkan ,rekuensi pernapasan
normal paa moel batuk 4as4ae ;99,. @<, hu,, ;99,. @< an augmente ;#00 @<. "ni
membuktikan bahwa tiak aa perbeaan bermakna antara ketiga moel batuk terhaap
,rekuensi perna,asan pasien.
Menurut 2layton an Sto4k ;#99$< ,rekuensi pernapasan normal untuk orang ewasa
aalah #% 3 2' kali?menit an apabila ,rekuensi pernapasan i atas 2' kali?menit an tiak
teratur menun(ukkan aanya gangguan atau tiak e,ekti, pola napas atau tiak e,ekti,
pembersihan saluran napas. *ntuk memperbaiki pola napas an pembersihan saluran
pernapasan apat ilakukan engan latihan batuk e,ekti,. Paa pasien engan )!2 Paru
yang men(ai masalah keperawatan utama an sering itemukan aalah tiak e,ekti,
pembersihan saluran pernapasan sehubungan engan sputum mukopurulent. Dan (ika
sputum ibebaskan atau ikeluarkan maka akan mempengaruhi ,rekuensi pernapasan
men(ai teratur an normal, selain itu ipengaruhi oleh relaksasi akibat menarik napas
alam paa saat latihan batuk.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
9.# Kesimpulan.
!erasarkan hasil penelitian an pembahasan maka apat isimpulkan sebagai berikut :
#. Moel batuk e,ekti, baik teknik 4as4ae, hu,, an augmente menun(ukkan tiak
aa perbeaan terhaap batuk proukti,. Ketiga (enis batuk sangat e,ekti, mempunyai
kekuatan untuk menorong sekresi lebih banyak.
2. Moel batuk e,ekti, engan teknik augmente lebih besar pengaruh alam
pengeluaran sekret karena selama latihan batuk kaki itekuk, baan i4onong ke epan
untuk meningkatkan tekanan abominal, serta tangan itempatkan ibawah prosesus
Gipoieus sambil menekan ke alam an ke atas. Namun emikian ketiga teknik ini tiak
aa perbeaan bermakna alam mengeluarkan sekret atau sputum, karena aanya re,leks
in6olunter yang timbul akibat stimulasi terhaap reseptor iritan paa subepitel hipo,aring
an trakeobronkial sehingga aya orong sekresi?sputum apat ikeluarkan.
$. Ketiga moel batuk e,ekti, ;4as4ae, hu,, an augmente sama besar
mempengaruhi pasien tiak sesak napas an (elas bahwa tiak aa perbeaan bermakna
antara teknik batuk 4as4ae, hu,, an augmente terhaap sesak napas paa pasien, karena
sputum mukopurulent atau sekresi yang menghambat 6entilasi pernapasan suah
ibebaskan atau ibersihkan.
%. Suara napas pasien setelah ilakukan latihan batuk e,ekti, menun(ukkan ketiga
teknik batuk tersebut sama besar mempengaruhi suara napas normal. -al ini karena segala
material atau sekret yang mempengaruhi suara napas tambahan seperti ron4hii, rales suah
ikeluarkan.
'. 5rekuensi pernapasan menun(ukkan normal ;#%B 2' kali?menit< apabila ilakukan
latihan batuk e,ekti,. Ketiga teknik batuk ;4as4ae, hu,, an augemnte< menun(ukkan
tiak aa perbeaan yang bermakna mempengaruhi ,rekuensi pernapasan. -al ini
isebabkan karena selain saluran napas telah bersih an pola napas iperbaiki (uga
ipengaruhi oleh keaaan relaksasi otot pernapasan paa saat menarik napas alam setiap
teknik batuk yang ilakukan.
9.2 Saran.
Sesuai engan hasil penelitian, pembahasan an kesimpulan 3 kesimpulan i atas maka
Penulis men4oba memberikan saran sebagai berikut :
#. :ekan 3 rekan mahasiswa an perawat alam membantu pasien )!2 Paru engan
masalah keperawatan tiak e,ekti,nya pembersihan saluran napas an tiak e,ekti,nya pola
napas akibat penumpukan sekret i saluran napas apat ian(urkan untuk menggunakan
ketiga moel batuk e,ekti, tersebut yaitu moel batuk 4as4ae, hu,, an augmente.
2. :ekan 3 rekan mahasiswa an perawat untuk menggunakan ketiga metoe ini paa
pasien engan bronkietaksis yang mengalami penumpukan sekret karena paa pasien ini
ge(ala umumnya aalah batuk proukti,.
$. Sebaiknya penelitian ini itambah waktu an anggaran ana mengingat (enis penelitian
ini aalah eksperimen yang membutuhkan lebih banyak sampel.
DAFTAR PUSTAKA
1ugustinus, S. 1ny, Pemeriksaan 5isik A Physi4al 1ssesement, 1kper St. 2arolus, /akarta, #992
Dettenmeier, Patri4ia 1, Pulmonary Nursing 2are, Mosby 7ear !ook, )oronto, #992
>ooner an :oth, +ina, Panuan )inakan Keperawatan Klinis Praktis, 0>2, /akarta, #99%
>rimes, et4, "n,e4tious Diseases, Mosby 7ear !ook, St. +ouis, #99#.
"D" 2abang Kupang, Diagnosis an Penatalaksanaan )! Paru Sesuai :ekomenasi 8-=, Materi
Seminar, Kupang, #99&
KoFier, !arbara, 5unamental =, Nursing, Mosby 7ear !ook, )oronto, #99'
+illis kk. 5unamental =, Nursing 1rt 1n S4ien4e, Mosby 7ear !ook, Philaelpia, #99$
Phipps, et4, Mei4al 3 Surgi4al Nursing A 2on4epts an 2lini4al Pra4ti4e, %th e., Mosby 7ear
!ook, 2hi4ago, #99#.
Pri4e Syl6ia, 1, an 8ilson, +orain M, Pato,isiologi konsep Klinis ProsesBProses Penyakit, 0 %,
0>2, /akarta, #99'
Suarsono, Diagnosis an Pengobatan )uberkulosis Paru, +ab?SM5 "lmu Penyakit Paru
5K.*N1":?:S*D Dr Soetomo, Surabaya, 2000
Sastroasmoro,S an "smail, So,yan, DasarBDasar Metoologi Penelitian Klinis, !inarupa 1kasara,
/akarta, #99'
)hopmson, 8ilson, :espiratory Disorer, Mosby 7ear !ook, )oronto, #990

Anda mungkin juga menyukai