Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Masyarakat

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-
individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa
Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar
entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama
lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
dalam satu komunitas yang teratur.
Fungsi Masyarakat dan Pembentuka Masyarakat
Fungsi dari masyarakat adalah:
a. sebagai wadah bagi individu berkumpul dan berinteraksi
b. sebagai tempat dimana individu menunjukkan eksistensinya dan menemukan makna kehidupan
c. sebagai tempat individu berekspresi dan berkreasi
pembentukan masyarakat terjadi secara alami, karena setiap individu tidak sanggup untuk hidup
sendiri.
Pengertian Kebudayaan & Fungsi dan Hakekat Kebudayaan
-Menurut bahasa Kebudayaan berasal dari bahasa sansakerta,Buddayah yang berarti akal/budi.
-Arti Kebudayaan yang paling umum ialah yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang serta
kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat.
Fungsi dan Hakekat Kebudayaan yaitu :
-berguna untuk mengisi serta menentukan jalan kehidupan manusia.
-melindungi diri dari alam.
-mengatur hubungan antar manusia.
Wujud Kebudayaan
Wujud kebudayaan menurut para ahli dibagi menjadi 3:
1. Sebagai system Ide yang bersifat abstrak,tidak dapat diraba/difoto,dan terdapat dalam pikiran
manusia.
2. Sebagai aktivitas yang bersifat, kongkrit,bisa diraba atau difoto.(aktivitas individu dan
masyarakat)
3. Sebagai system artefak yang bersifat,paling kongkrit,bisa dilihat dan diraba.(secara langsung oleh
panca indra)
Unsur Universal Kebudayaan
1. Sistem religi dan upacara keagamaan,
Merupakan produk manusia sebagai homo religious. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran
dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang Mahabesar
yang dapat menghitam-putihkan kehidupannya. Oleh karena itu, manusia takut sehingga
menyembah-Nya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama. Untuk membujuk kekuatan
besar tersebut agar mau menuruti kamauan manusia, dilakukan usaha yang diwujudkan dalam system
religi dan upacara keagamaan.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan,
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah.
Namun, dengan akalnya manusia membentuk kekuatan dengan cara menyusun organisasi
kemasyarakatan yang merupakan tempat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem pengetahuan,
Merupakan produk dari manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari
pemikiran sendiri, disamping itu dapat juga dari pemikiran orang lain. Kemampuan manusia untuk
mengingat apa yang telah diketahui, kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa
menyebabkan pengetahuan ini menyebar luas.
4. Sistem mata pencaharian hidup,
Merupakan produk dari manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan
manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem teknologi dan peralatan,
Merupakan produksi dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas
serta dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat
menciptakan sekaligus mempergunakan suatu alat. Dengan alat-alat ciptaannya itu, manusia dapat
lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
6. Bahasa,
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya
diwujudkan dalam bentuk tanda (kode), yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan,
dan akhirnya menjadi bahasa tulisan.
7. Kesenian,
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo esteticus. Setelah manusia dapat mencukupi
kebutuhan fisiknya maka manusia perlu dan selalu mencari pemuas untuk memenuhi kebutuhan
psikisnya.

A. Hubungan unsur universal kebudayaan dengan wujud kebudayaan
Ketujuh unsur kebudayaan yang telah dijelaskan sebelumnya dapat dijabarkan ke dalam tiga
wujud kebudayaan. 3 wujud kebudayaan menurut koentjaraningrat adalah :
a) Sistem budaya yaitu wujud kebudayaan bersifat abstrak karena berkaitan dengan ide, nilai,
dan norma yang mengikat pada masyarakat pendukungnya.
b) Sistem sosial yaitu keseluruhan aktivitas dan tindakan manusia yang berpola dalam
masyarakat pendukungnya.
c) Kebudayaan fisik yang bersifat konkret karena berkaitan dengan aktivitas manusia.
Hubungan antara unsur-unsur kebudayaan dan wujud kebudayaan di gambarkan dalam diagram
berikut.











Wujud kebudayaan digambarkan dengan lingkungan konsentris. Lingkaran paling dalam adalah
sistem budaya. Lingkaran tengah adalah sistem sosial dan lingkaran luar adalah kebudayaan fisik. Adapun
isi kebudayaan yang terdiri atas tujuh unsur itu membagi ketiga wujud kebudayaan dalam tujuh sektor.
Jadi, setiap unsur pasti memiliki tiga wujud kebudayaan.
Proses Perubahan Sosial
Difusi : Proses penyebaran unsure-unsur kebudayaan yang diakibatkan/ dibawa oleh suatu individu/
kelompok yang berimigrasi.
Terdapat 2 difusi, yaitu :
-Difusi Intra (antar individu)
-Difusi antar (unsure kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain)
Migrasi : Perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain.
Faktor-faktor terjadinya migrasi diantaranya, yaitu :
-Faktor alam
-Faktor wabah penyakit
-Faktor kepemimpinan yang kejam
-Faktor kebutuhan
Asimilasi : Proses perubahan unsure-unsur kebudayaan/ peleburan yang menghasilkan budaya baru.
Akulturasi : Proses perubahan unsure-unsur kebudayaan/ peleburan yang menghasilkan budaya baru
tetapi budaya lama tidak hilang.
Inovasi dan Penemuan, Manusia sebagai Makhluk Budaya, serta Mencapai Peradaban
Inovasi adalah penemuan sesuatu yang baru,yang berbeda dari apa yang pernah ada.Terdiri dari 2 tahap
yaitu penemuan dan penyebaran.
Proses inovasi meliputi penemuan (discovery) dan penyebaran (invention). Proses pertama yaitu
discovery mungkin saja dilakukan oleh individu maupun kelompok secara terpisah. Discovery ini
kemudian berkembang menjadi invention setelah diterima, diakui, dan diterapkan oleh masyarakat
(Koentjaraningrat, 2009:210-211). Karena itu proses inovasi berlangsung panjang dan meskipun dimulai
dari individu, namun proses sosialnya melibatkan masyarakat.
Dengan adanya inovasi-inovasi baru, kebudayaan mengenai ruang dan waktu terus berkembang.
Namun, kebudayaan-kebudayaan ini berbeda antara satu sama lainnya. Kebudayaan Indonesia misalnya,
tentu saja berbeda dengan kebudayaan Malaysia, Singapura, Amerika dan lain sebagainya.Perbedaan ini
kemudian melahirkan sebutan kebudayaan asli, yang berasal dari tempat itu sendiri, dan budaya asing,
yang berasal dari luar.
Kebudayaan menurut waktunya dapat dipandang sebagai kebudayaan masa lalu dan masa
sekarang.Adanya dinamika kebudayaan dan terjadinya inovasi, membuat kita menyebut budaya yang
sudah ketinggalan zaman sebagai budaya masa lalu, dengan adanya kebudayaan masa kini yang dianggap
sesuai dengan zaman.Dikenal pula kebudayaan klasik yang mengacu pada kebudayaan masa lalu dan
kebudayaan modern yang mengacu pada kebudayaan terkini.
Manusia sebagai Makhluk Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Budi
berkaitan dengan perasaan manusia, sedangkan akal berkaitan dengan kecerdasan manusia.
Berikut keutamaan manusia yang memiliki akal budi atau sebagai makhluk budaya (Widagdho,
dkk. 32-33):
1) Manusia dapat mengetahui dan memanfaatkan unsur-unsurbyang terdapat di alam semesta
untuk keperluan hidupnya.
2) Manusia mampu mengatur perkembangan spesies lainnya dan bahkan dapat berupaya
menghindarkannya dari kepunahan.
3) Manusia mampu mmengusahakan agar apa yang ada di alam ini menjadi bermanfaat,
4) Manusia memiliki kreativitas
5) Manusia memiliki rasa indah dan mampu membuat benda-benda seni yang dapat menambah
kenikmatan hidup rohaninya.
6) Manusia memiliki alat komunikasi dengan sesame
7) Manusia memiliki sarana pengatur kehidupan bersama yang disebut sopan santun atau tata
susila.
8) Manusia memiliki ilmu pengetahuan yang terus berkembang
9) Manusia memiliki pegangan hidup anatar sesama.
Mencapai Peradaban
Istilah kebudayaan sering disamakan dengan istilah peradaban.Hal ini disebabkan unsur-unsur yang ada
dalam kebudayaan merupakan unsur-unsur yang dibahas juga dalam peradaban.Namun sebenarnya
kebudayaan dan peradaban adalah dua hal yang berbeda.
Orang yang berbudaya belum tentu mencapai peradaban.Tidak ada seorang pun yang tidak
berkebudayaan. Namun, jika suatu kebudayaan suatu masyarakat telah membawa masyarakat itu kepada
suatu tingkatan yang disebut maju oleh masyarakat lainnya, maka dapat dikatakan bahwa masyarakat
itu telah mencapai peradaban.
Peradaban sering kali menunjukkan pasang surut.Suatu masyarakat bangsa pada kurun waktu tertentu
dapat tertinggal, namun sewaktu-waktu dapat melejit menjadi bangsa yang maju dan dianggap mencapaii
peradaban.Contohnya, sampai abad ke-18 M, Amerika Serikat belum diperhitungkan sebagai Negara
yang mendominasi dunia.Namun, pada abad ke-20 M, kemajuan yang dicapai oleh masyarakat Amerika
Serikat telah menjadikan Negara itu sebagai Negara dengan kekuatan dominan di dunia

Anda mungkin juga menyukai