Anda di halaman 1dari 4

PENETAPAN KADAR THIAMIN PADA TABLET

VITAMIN B1 DENGAN HPLC


Muhammad Iqbal Fathur, Muhammad Arga Oktori Widodo, Muhammad Ihsan
Maulana, dan Nitia Safitri
Kelas XIII-8. Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Bogor
ABSCTRACT : Thiamine is a form of vitamin B1. Thiamine in tablet vitamin B1 can
be analyzed by using High Performance Liquid Chromatography. Thiamine was
diluted by phosphate buffer solution. The separation of thiamine was done by
injecting analite to HPLC system. The mobile phase is mixture of phosphate buffer
and methanol (55:45), with a flow rate 0.5 mL per minute. The detector is a UV-VIS
detector with wavelength at 254 nm. By comparing the area of the sample and
standard, the concentration of thiamin in tablet vitamin B1 can be known. The
quantity thiamin in tablet vitamin B1 is 25.8028 mg / tablet.
==================================================================================
A. Latar belakang

Vitamin adalah suatu zat yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu
jenis vitamin yang paling sering digunakan
adalah vitamin B1 (thiamin). Karena
penggunaannya sangat besar, maka
banyak produsen yang memproduksi
vitamin ini. Namun tidak semua produk
memenuhi standar batas kadar thiamin
yang telah ditentukan oleh Farmakope
Indonesia yang menetapkan label kadar
thiamin menggunakan sampel dari vitamin
B1. Maka dilakukan analisis kadar thiamin
pada tablet vitamin B1 untuk menentukan
tingkat kualitas produk vitamin B1.

B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan jurnal ini
adalah untuk mengetahui kadar thiamin
pada tablet vitamin B1 dengan HPLC.
C. Komposisi Laporan
Laporan ini dibuat dengan isi
berupa abstrak, pendahuluan yang terdiri
dari latar belakang, tujuan analisis dan
komposisi laporan. Seluruh penjelasan
mengenai bahan yang dianalisis serta
metode analisis tercantum pada tinjauan
pustaka. Pada bahan dan metode
percobaan berisi alat, bahan, dan cara
kerja analisis. Didapatkan hasil akhir yang
sehingga data analisis dapat dibahas

pada hasil dan pembahasan. Setelah
dilakukan perhitungan diperoleh
kesimpulan dari analisis. Seluruh sumber
dari isi laporan tercantum dalam referensi.
TINJAUAN PUSTAKA

THIAMIN
Vitamin B1 atau biasa juga disebut
dengan Thiamin merupakan anggota dari
Vitamin B kompleks yang larut di dalam
air. Vitamin B kompleks seperti Thiamin
mudah diserap dan dicerna namun tidak
bisa disimpan dalam waktu yang lama di
dalam tubuh. Oleh sebab itu, zat penting
ini harus dikonsumsi secara teratur agar
tubuh tetap sehat. Walaupun Thiamin
terkandung di beberapa sumber makanan,
senyawa ini mudah hancur karena panas.
Thiamin juga dikenal sebagai vitamin
berenergi karena memiliki efek yang
bermanfaat bagi sistem syaraf dan energi.
Thiamin diperoleh dari hasil pemisahan
suatu bahan aktif yang dikeluarkan dari
butir padi yang dihasilaan. Thiamin
berfungsi untuk melindungi kesiagaan
mental agar otak dapat bekerja dengan
normal, berperan dalam dalam proses
pengeluaran energi dari karbohidrat,
Sumber alami Vitamin B1 terdapat di
sereal gandum, gandum,beras,kacang
kedelai dan kacang-kacangan lainya.
Kekurangan thiamin dapat mengakibatkan
penyakit pada tubuh, yaitu penyakit beri-
beri yang mempengaruhi sistem syaraf
tepi dan sistem kardioviskular dan dapat
menyebabkan sindrom Wernicke-
Korsakoff. Masing masing jumlah vitamin
B1 yang di butuhkan untuk bayi 0,4-0,5
mg/hari, anak-anak 0,7-1,0 mg/hari, pria
dewasa 1,2-1,3 mg/hari, wanita dewasa
1,0-1,1 mg/hari, ibu hamil 1,5 mg/hari dan
ibu menyusui 1,6 mg/hari. Thiamin dalam
makanan terdapat dalam bentuk bebas
atau dalam bentuk kompleks dengan
protein atau kompleks protein phosfat,
pada prinsipnya.
KROMATOGRAFI
Kromatografi merupakan suatu
proses pemisahan analit-analit dalam
sampel dengan menggunakan 2 fase,
yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam
dapat berupa bahan padat atau porus
dalam bentuk molekul kecil, atau dalam
bentuk cairan yang dilapiskan pada
pendukung padat atau dilapiskan pada
dinding kolom. Fase gerak dapat berupa
gas atau cairan. Jika gas digunakan
sebagai fase gerak, maka prosesnya
dikenal sebagai kromatografi gas. Dalam
kromatografi cair dan juga kromatografi
lapis tipis, fase gerak yang digunakan
selalu cairan.
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
(KCKT) atau yang dikenal juga n=dengan
HPLC (High Permorfmance Liquid
Chromatogrhapy) merupakan suatu

metoda pemisahan yang dapat digunakan
sebagai uji identitas, uji kemurnian dan
penetapan kadar. Titik beratnya adalah
untuk analisis senyawa-senyawa yang
tidak mudah menguap dan tidak stabil
pada suhu tinggi, serta yang tidak bisa
dianalisis dengan kromatografi gas.
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi adalah
kromatografi yang dikembangkan
menggunakan cairan sebagai fase gerak
baik cairan polar maupun non polar, dan
bekerja pada tekanan tinggi (Adnan 1997).
Terdapat dua fase dalam KCKT, yaitu:
Fase Normal, yaitu fase diam yang
digunakan lebih polar dari fase gerak.
Reversed Phase, yaitu pase gerak yang
digunakan lebih polar dari pase diam.
METODE ANALSIS
Dasar
Thiamin dilarutkan dalam larutan
buffer fosfat pH 4,5. Pemisahan terhadap
Thiamina dilakukan dengan
menginjeksikan larutan contoh pada
sistem KCKT menggunakan kolom fase
terikat C18, fase gerak campuran buffer
fosfat:methanol (55+45), secara isokratik
dengan kecepatan alir 0,5 mL per menit.
Detektor yang digunakan adalah detector
UV-VIS pada panjang gelombang 254 nm.
Membandingkan area contoh terhadap
area standar, kadar Thiamin dapat
ditetapkan.
Alat:
a. Corong
b. Labu ukur 100 ml
c. Labu ukur 50 mL
d. Piala gelas 400 mL
e. Piala gelas 800 mL
f. Pipet tetes
g. Pipet volum 5 mL
h. Pipet volum 10 mL
i. Kertas saring Whatman No. 41
j. Penyaring milipore 0,22 m
k. Sistem Kromatografi Cair Kinerja
tinggi, Agilent 100, Detektor VWD
254 nm, fase gerakmethanol:buffer
fosfat=45:55, 0,5 mL/menit
Pereaksi:
a. Buffer fosfat 0, 04 M
b. Larutan standar induk Thiamin
1000 ppm
c. Larutan standar Thiamin 100 ppm

Persiapan Standar
1. Pembuatan larutan induk Thiamin 1000
ppm
Ditimbang 0,1000 gram Thiamin- HCl dan
dilarutkan dengan buffer fosfat dalam labu
ukur 100 ml, dihimpitkan dan
dihomogenkan.

2.Pembuatan larutan kerja Thiamin 100
ppm
Dilakukan pengenceran dari standar induk
1000 ppm dengan memipet 10 ml larutan
induk Thiamin 1000 ppm ke dalam labu
ukur 100 ml dan ditambahkan buffer
fosfat, dihimpitkan dan dihomogenkan.
Disaring dengan kertas saring milipore.

Persiapan sampel
Ditimbang 5 tablet vitamin B1 kemudian 2
tablet dihaluskan. Ditimbang 0,2000 gram
tablet yang telah dihaluskan, dimasukkan
ke dalam labu ukur 100 ml, ditambahkan
buffer fosfat sampai tanda tera. Dikocok
selama 5 menit, biarkan mengenap dan
saring. Dipipet 10 ml filtrat ke dalam labu
ukur 100 ml, diencerkan dengan buffer
fosfat, dihimpitkan dan dihomogenkan.
Disaring dengan kertas saring milipore.
DATA PENGAMATAN DAN
PERHITUNGAN
DATA PENGAMATAN
No. Nama Waktu
Retensi
Area
1. Std. 5 2,858 95,13320
2. Std.10 2,859 164,14858
3. Std.15 2,849 236,89919
4. Std.20 2,853 306,60083
5. Std.30 2,830 537,21425
6. Std.50 2,823 884,06161
7. Sampel vit.B1 2,831 438,38008

PERHITUNGAN
Bobot rata-rata sampel= 203,84 mg
Bobot sampel= 200,6 mg
Intercept= -12,0199
Slope= 17,7553
R= 0,9978
% Thiamine=



% Thiamine=


% Thiamine= 2,591%
Kadar Tiamine ( ) =

Anda mungkin juga menyukai