Anda di halaman 1dari 2

Makanan Pendamping ASI (MPASI)

1. MPASI adalah makanan pendamping ASI, bukan makanan pengganti ASI.


2. MPASI diperkenalkan pada bayi usia 6 bulan menunggu kesiapan system pencernaan dan
organ lain seperti hati dan ginjal, kesiapan system persarafan dan motorik bayi.
3. Pemberian MPASI terlalu dini meningkatkan resiko gangguan pencernaa, malnutrisi,
infeksi, obesitas dan alergi termasuk eksem, asma, dan alergi makanan.
4. Pemberian MPASI terlalu lambat akan meningkatkan resiko kekurangan energy,
gangguan tumbuh kembang, lambatnya kemampuan adaptasi terhadap makanan.
5. Pada bayi usia 6 bulan:
MPASI diberikan dengan menggunakan sendok, bukan dengan botol.
Mulailah dengan memberikan satu sendok makan beras(atau sereal) dicampur
dengan 4-5 sendok makan ASI, air, atau susu formula.
Bertahap tambahkan jumlah beras/serelia hingga maksimal empat sendok makan.
Konsistensi sedikit lebih kental dari sebelumnya.
6. Pada usia 7 bulan :
Berikan 6-8 sendok makanan pokok (beras, sereal, kentang, jagung, ubi,
singkong) per hari dalam dua kali pemberian.
Mulai perkenalkan sayuran dan buah yang dihaluskan, 1-4 sendok makan per hari.
Mulailah dengan menggenalkan sayur lebih dahulu.
Perkenalkan satu jenis makanan selama 3-5 hari, untuk memberi kesempatan pada
bayi mengenali makanan tersebut, juga untuk mengetahui adanya reaksi alergi
yang mungkin timbul.
Tidak perlu tambahan garam, gula, mentega, dan penyedap pada makanan.
Biarkan bayi belajar mengenali rasa alami bahan makanan.
7. Pada usia 8-9 bulan :
Tekstur makanan lebih kasar dari sebelumnya.
Berikan delapan sendok makanan pokok per hari dalam tiga kali pemberian.
Berikan sayuran dan buah sebanyak empat sendok makan per hari.
Mulai diperkenalkan dengan daging, ayam, dan ikan.
8. Pada usia 9-12 bulan :
Makanan sudah mulai kasar.
Berikan 8-12 sendok makanan pokok per hari dalam tiga kali pemberian.
Berikan sayur dan buah sebanyak 3-6 sendok makan per hari.
Berikan daging, ayam, atau ikan sebanyak 3-4 sendok makan per hari.
Mulai diperkenalkan dengan telur (kuningnya), keju, dan atau yoghurt.
Mulai diperkenalkan finger food.
9. Pada anak usia 12 bulan ke atas :
Berikan makanan keluarga (makanan seluruh keluarga dengan syarat tidak
menggunakan tambahan garam, gula, mentega, dan penyedap pada makanan).
Beri anak kesempatan untuk belajar menggunakan alat makanan sendiri.
Berikan 12 sendok maknan pokok per hari dalam tiga kali pemberian.
Berikan sayur dan buah sebanyak 6 sendok makna per hari.
Berikan daging, ayam, atau ikan sebanyak 4 sendok makan per hari.
Mulai diperkenalkan dengan putih telur dan susu sapi (susu UHT).
10. Dudukkanlah si kecil di pangkuan atau di kursi makan bayi. Jangan biarkan
makan/minum sambil tiduran, karena dapat meningkatkan resiko infeksi telinga tengah.
11. Beri makan secara bertahap dan perlahan. Letakkan makanan di ujing sendok 9sebaiknya
sendok berbahan plastik). Lihat reaksinya apakah diamenampakkan rasa suka atau tidak
suka dengan makanan yang diberikan. Beri jarak 3-4 hari sebelum memperkenalkan
maknan baru berikutnya.
12. Perhatikan setiap reaksi yang timbul setelah pemberian makanan tertentu, misalkan
muntah, diare, gatal-gatal atau sesak nafas. Bila timbul gejala tersebut maka pemberian
makanan tersebut dihentikan dan ditunda.
13. Beri makan pada waktunya dengan cemilan diantaranya.
14. Beri makan tanpa gula dan garam. Keduanya tidak mengandung zat nutrisi dan bayi tidak
membutuhkannya, bahkan akan menambah berat kerja ginjal bayi.
15. Jangan beri madu hingga usia 2 tahun (terkait dengan penyakit infantile botulisme).
16. Teruskan pemberian ASI (dapat hingga usia anak 2 tahun) sesuai permintaanya.
17. Tidak perlu pemberian multivitamin, karena kebutuhan vitamin sudah cukup didapatkan
dari makanan yang diberikan seharui-hari.

Anda mungkin juga menyukai