Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN





1.1. Latar Belakang Penyusunan Revisi RTRWP Kalimantan Barat
Dalam lingkup Nasional, wilayah propinsi Kalimantan Barat yang luasnya
146.807 km merupakan wilayah terluas keempat setelah propinsi Irian J aya
(394.800 km), Kalimantan Timur (211.440 km), dan Kalimantan Tengah
(153.364 km). Pada tahun 2000 penduduk propinsi Kalbar berjumlah +3,74
juta jiwa. Daerah otonom yang berpenduduk relatif besar adalah Kabupaten
Pontianak (629.000 jiwa) dan Sanggau (504.000 jiwa), sedangkan yang
relatif kecil adalah Kapuas Hulu (183.000 jiwa), Bengkayang (178.000 jiwa),
dan Kota Singkawang (159.000 jiwa).

Dalam lima tahun terakhir, pengembangan ruang wilayah Propinsi tersebut
berpedoman kepada Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan
Barat No. 1 Tahun 1995 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi
Kalimantan Barat. Namun, berdasarkan hasil peninjauan kembali pada tahun
1999, RTRWP Kalimantan Barat termasuk dalam Tipologi C, artinya
pengimplementasian RTRWP yang telah di-PERDA-kan tersebut dihadapkan
pada perubahan faktor eksternal yang signifikan dan terjadi penyimpangan
relatif besar. Beberapa perubahan faktor eksternal dimaksud adalah:
Ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); lebih dari dua tahun
setelah ditetapkannya RTRWP Kalimantan Barat (di-Perda-kan tanggal 1
J anuari 1995).
Lahirnya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah yang menjadikan kebijaksanaan penataan ruang di dalam RTRWP
kurang relevan untuk diterapkan sehingga perlu reorientasi strategi
pengembangan wilayah jangka panjang.
RTRWP KALIMANTAN BARAT ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bab 1 : Pendahuluan
RTRWP KALIMANTAN BARAT --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 2
Diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah
Otonom pada tahun 2000.

Beberapa penyimpangan yang terjadi adalah:
Perubahan arah perkembangan oleh faktor "tarikan" beberapa kota yang
sangat potensial berkembang pesat terutama oleh tiga ibukota kabupaten
baru sebagai akibat pemekaran wilayah kabupaten, yaitu Sambas,
Bengkayang, dan Ngabang. Sementara itu, Kota Singkawang menjadi
daerah kota. Akibatnya, dinamika perkembangan penduduk secara
spasial tidak sesuai dengan prediksi pada saat penyusunan RTRWP
terdahulu. Akibat lebih lanjut adalah penetapan fungsi jalan dan
penambahan (pembangunan) ruas jalan untuk meningkatkan aksesibilitas
masing-masing ibukota kabupaten menjadi kebutuhan mendesak
sehingga perlu didahului dengan merevisi RTRWP.
Perubahan struktur tata ruang untuk beberapa subwilayah setelah
dilakukan analisis dalam unit kajian yang lebih detail (RTRWK) terutama
berdasarkan peta rupa bumi skala 1:50.000 dikaitkan dengan peraturan
perundangan berlaku (baru).
Tidak sesuainya alokasi kegiatan yang direncanakan pada RTRWP
dengan pelaksanaan; sebagai contoh adalah pengembangan jalan ruas
Pontianak-Supadio lebih didahulukan dibanding pembangunan jalan ruas
Pontianak-Tayan.

Keadaan di atas merupakan kondisi yang tidak dapat dihindarkan, sehingga
terjadi deviasi atau penyimpangan dari kondisi yang diperkirakan dalam
RTRWP terdahulu. Ini merupakan titik awal diperlukannya pengendalian
dalam pemanfaatan ruang wilayah. Untuk merumuskan upaya pemecahan
berbagai masalah yang ada dan berpotensi muncul pada masa mendatang,
perlu dilakukan REVISI (penyempurnaan) RTRWP Kalimantan Barat.
Perkembangan pemanfaatan ruang dari yang semula kurang produktif
menjadi produktif, pusat-pusat permukiman yang mulai berpotensi
berkembang pesat (Sambas, Bengkayang, dan Ngabang), dan wilayah
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bab 1 : Pendahuluan
RTRWP KALIMANTAN BARAT --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
kabupaten baru (Sekadau dan Melawi) telah mendesak perlunya dukungan
pengembangan prasarana wilayah.

1.2. Beberapa Pengertian Dasar dan Kedudukan RTRWP
Untuk menyamakan pengertian terhadap materi yang tertuang dalam
RTRWP Kalimantan Barat, perlu dikemukakan beberapa pengertian dasar
yang berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan
Ruang dan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang
Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta
Masyarakat dalam Penataan Ruang, yakni sebagai berikut:
a. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, dan
ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk
lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan
hidupnya.
b. Tata Ruang adalah wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang, baik
direncanakan atau tidak.
c. Penataan Ruang adalah proses perencanaan ruang, pemanfaatan ruang,
dan pengendalian pemanfaatan ruang.
d. Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.
e. Perencanaan Tata Ruang adalah kegiatan menyusun dan menetapkan
rencana tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan
ruang.
f. Pemanfaatan Ruang adalah rangkaian program dan kegiatan
pelaksanaan pembangunan yang memanfaatkan ruang menurut jangka
waktu yang ditetapkan di dalam rencana tata ruang untuk membentuk
ruang.
g. Struktur Pemanfaatan Ruang adalah susunan dan tatanan komponen
lingkungan alam hayati, lingkungan alam non-hayati, lingkungan buatan,
dan lingkungan sosial yang secara hierarkis dan fungsional berhubungan
satu sama lain membentuk tata ruang.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bab 1 : Pendahuluan
RTRWP KALIMANTAN BARAT --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 4
h. Pola Pemanfaatan Ruang adalah bentuk hubungan antarberbagai aspek
sumber daya manusia, teknologi, informasi, administrasi, pertahanan
keamanan; fungsi lindung, budidaya, dan estetika lingkungan; dimensi
ruang dan waktu yang dalam kesatuan secara utuh menyeluruh serta
berkualitas membentuk tata ruang.
i. Pengendalian Pemanfaatan Ruang adalah kegiatan pengawasan dan
penertiban pemanfaatan ruang sebagai usaha untuk menjaga kesesuaian
pemanfaatan ruang dengan fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana
tata ruang dan untuk mengambil tindakan agar pemanfaatan ruang tetap
sesuai dengan rencana tata ruang.
j. Pengawasan adalah usaha untuk menjaga kesesuaian pemanfaatan
ruang dengan fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana tata ruang.
Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang diselenggarakan dalam bentuk
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
k. Pemantauan adalah usaha atau perbuatan mengamati, mengawasi, dan
memeriksa dengan cermat perubahan kualitas tata ruang dan lingkungan
yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
l. Evaluasi adalah usaha untuk menilai kemajuan kegiatan pemanfaatan
ruang dalam mencapai tujuan rencana tata ruang.
m. Pelaporan adalah kegiatan memberi informasi secara obyektif mengenai
pemanfaatan ruang baik yang sesuai maupun yang tidak sesuai dengan
rencana tata ruang.
n. Peninjauan Kembali (review) adalah usaha untuk menilai kembali
kesahan rencana tata ruang dan keseluruhan kinerja penataan ruang
secara berkala, termasuk mengakomodasikan pemutakhiran yang
dirasakan perlu akibat adanya paradigma serta peraturan/rujukan baru
dalam pembangunan dan penataan ruang.
o. Penyesuaian adalah tindakan penyempurnaan proses perencanaan tata
ruang atau penyempurnaan rencana tata ruang yang berdasarkan hasil
penilaian dalam proses peninjauan kembali salah satu di antaranya
dianggap kurang/tidak sah. Peninjauan kembali dan atau penyempurnaan
dilakukan paling tidak lima tahun sekali.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bab 1 : Pendahuluan
RTRWP KALIMANTAN BARAT --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 5
p. Penyusunan Kembali (revisi) adalah tindakan penyempurnaan sekaligus
proses perencanaan dan rencana tata ruang yang ada dengan
menggunakan pedoman penyusunan rencana yang berlaku.
q. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta
segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan
berdasarkan aspek administrasi dan atau aspek fungsional.
r. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional selanjutnya disingkat RTRWN
adalah hasil perencanaan tata ruang yang merupakan strategi dan arahan
kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah negara.
s. Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi selanjutnya disingkat RTRWP
adalah hasil perencanaan tata ruang yang merupakan penjabaran strategi
dan arahan kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah Nasional ke dalam
strategi dan struktur pemanfaatan ruang wilayah Propinsi.
t. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten selanjutnya disingkat RTRWK
adalah hasil perencanaan tata ruang yang merupakan penjabaran
RTRWP ke dalam strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah
Kabupaten.
u. Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR) Kawasan adalah rencana tata ruang
kawasan dengan tingkat kedalaman materi rencananya lebih teliti atau
setara dengan peta skala 1:25.000, atau sekurangnya menggambarkan:
zonasi/blok alokasi pemanfaatan ruang kawasan (blok kawasan);
struktur pemanfaatan ruang kawasan;
sistem prasarana dan sarana kawasan; dan
persyaratan teknik pengembangan tata ruang kawasan.
Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan terdiri dari dua jenis produk rencana
yang tidak harus disusun secara berurutan, yaitu:
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan; tingkat kedalaman
materi rencananya setara dengan ketelitian peta skala 1:25.000 hingga
1:10.000 dengan unit wilayah perencanaan berupa satuan kawasan
pengembangan atau kawasan strategis/prioritas dengan luas wilayah
perencanaan 10.000-20.000 ha.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bab 1 : Pendahuluan
RTRWP KALIMANTAN BARAT --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 6
Rencana Teknis Ruang (RTR) Kawasan; tingkat kedalaman materi
rencananya setara dengan ketelitian peta skala 1:5.000 hingga 1:2.500
dengan unit wilayah perencanaan berupa suatu unit kawasan atau
satuan permukiman (SP); luasnya kurang dari 10.000 ha.
v. Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung atau budidaya.
Beberapa jenis Kawasan:
1. Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi
utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup
sumberdaya alam dan sumberdaya buatan.
2. Kawasan Budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi
utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi
sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan.
3. Kawasan Produksi adalah bagian dari kawasan budidaya baik di
perkotaan maupun di perdesaan dengan dominasi fungsinya kegiatan-
kegiatan sektor produksi dan jasa (kawasan pertambangan,
pariwisata, hutan produksi, perkebunan, peternakan, pertanian
pangan, perikanan, industri, dan sebagainya).
4. Kawasan Permukiman adalah bagian dari kawasan budidaya
(kawasan di luar kawasan lindung) yang diperlukan sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang berada di
daerah perkotaan atau perdesaan.
5. Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan
utama pertanian termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan,
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi.
6. Kawasan Perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan
utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan
jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
7. Kawasan Tertentu adalah kawasan yang ditetapkan secara nasional
mempunyai nilai strategis yang penataan ruangnya diprioritaskan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bab 1 : Pendahuluan
10. Kawasan Prioritas adalah kawasan fungsional yang dianggap perlu
diprioritaskan pengembangan atau penanganannya serta memerlukan
dukungan penataan ruang segera dalam kurun waktu rencana.
RTRWP KALIMANTAN BARAT --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 7
8. Kawasan Strategis merupakan kawasan-kawasan yang mempunyai
peranan penting untuk perkembangan ekonomi, sosial, budaya,
lingkungan maupun pertahanan dan keamanan dilihat secara nasional
dan propinsi.
9. Kawasan Andalan adalah kawasan budidaya yang memiliki potensi
tertentu meliputi beberapa atau keseluruhan dari aglomerasi sektor
produksi yang didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia
(SDM), sumber daya alam (SDA), kedekatan dengan lokasi pusat
pertumbuhan regional serta infrastruktur pendukung baik yang sudah
berkembang maupun yang prospektif untuk berkembang.
11. Kawasan Tertinggal adalah kawasan yang karena keterbatasan
sumberdaya alam, sumberdaya buatan dan atau sumberdaya
manusianya belum dapat dikembangkan meskipun secara ekonomi
berpotensi besar untuk dikembangkan.
12. Kawasan Kritis adalah kawasan yang kondisinya mendekati atau
berada pada batas ambang kerusakan lingkungan sehingga
sumberdaya alamnya tidak/belum dapat dimanfaatkan bagi
pengembangan ekonomi.
w. Situs adalah lokasi yang mengandung atau diduga mengandung benda
cagar budaya termasuk lingkungannya yang diperlukan bagi
pengamanannya.
x. Pusat Kegiatan Nasional (PKN) adalah kota yang mempunyai potensi
sebagai pintu gerbang ke kawasan-kawasan internasional dan
mempunyai potensi untuk mendorong daerah sekitarnya serta sebagai
pusat jasa, pusat pengolahan, simpul transportasi yang melayani
beberapa propinsi dan nasional.
y. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) adalah kota sebagai pusat jasa, pusat
pengolahan dan simpul transportasi yang melayani beberapa kabupaten.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bab 1 : Pendahuluan
RTRWP KALIMANTAN BARAT --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 8
z. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah kota sebagai pusat jasa, pusat
pengolahan dan simpul transportasi yang mempunyai pelayanan satu
kabupaten atau beberapa kecamatan.

Kedudukan RTRWP Kalimantan Barat adalah sebagai berikut:
a. RTRWP Kalimantan Barat mengacu kepada RTRWN, GBHN, dan
Propenas.
b. RTRWP Kalimantan Barat merupakan matra ruang dari Pola Dasar
Pembangunan Daerah Propinsi Kalimantan Barat dan Program
Pembangunan Daerah Propinsi Kalimantan Barat.
c. RTRWP Kalimantan Barat merupakan dasar pertimbangan dalam
penyusunan Program Pembangunan Daerah Propinsi Kalimantan Barat
periode berikutnya.
d. RTRWP Kalimantan Barat menjadi dasar pertimbangan dalam
penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, Rencana
Tata Ruang Kawasan Tertentu, atau Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan-kawasan Khusus di wilayah Propinsi Kalimantan Barat.
e. RTRWP dapat direvisi berdasarkan RTRWN dan peraturan perundangan
lain di atasnya, peraturan daerah yang ditetapkan (termasuk RTRWK),
serta kesepakatan antar-propinsi/kabupaten/kota.

Secara diagramatis, kedudukan RTRWP dapat dilihat pada Gambar 1.

1.3. Tujuan dan Sasaran Penyusunan RTRWP Kalimantan Barat
Penyusunan RTRWP Kalimantan Barat bertujuan mewujudkan pemanfaatan
ruang di wilayah Propinsi Kalimantan Barat yang berkualitas, serasi dan
optimal, sesuai dengan kebijaksanaan pembangunan nasional dan daerah di
Propinsi Kalimantan Barat yang berlandaskan wawasan nusantara, dan
juga sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan kemampuan daya dukung
lingkungan, melalui pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam dan
sumberdaya buatan (mencakup peningkatan produksi dan produktivitas)
dengan tetap melakukan upaya pelestarian lingkungan untuk mencapai
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bab 1 : Pendahuluan
keseimbangan pembangunan antarsektor dan antarwilayah/ kawasan guna
mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan.


Gambar 1
KEDUDUKAN RTRWP KALIMANTAN BARAT
DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL




Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota (RTRWK)
rencana umum tata ruang wilayah Kab/ Kota
Program Pembangunan Daerah
Propinsi Kalimantan Barat
Pola Dasar Pemb. Daerah
Propinsi Kalimantan Barat
Garis-garis Besar
Haluan Negara
Pola Dasar Pembangunan
Daerah Kabupaten / Kota

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN)
strategi nasional pengembangan pola pemanfaatan ruang

Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi
(RTRWP) Kalimantan Barat
rencana struktur tata ruang propinsi
Program Pembangunan
Nasional
Program Pembangunan Daerah
Kabupaten / Kota
Keterangan : Penjabaran ; Dasar untuk merevisi


Sasaran dari penyusunan RTRWP Kalimantan Barat adalah:
a. Terumuskannya strategi dalam pengembangan wilayah.
b. Terumuskannya struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah yang
berisikan:
1. Arahan pengelolaan kawasan berfungsi lindung dan kawasan budidaya.
RTRWP KALIMANTAN BARAT --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bab 1 : Pendahuluan
RTRWP KALIMANTAN BARAT ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 10
2. Arahan pengelolaan kawasan perkotaan, kawasan perdesaan, dan
kawasan tertentu.
3. Arahan pengembangan kawasan budidaya yang meliputi antara lain:
kawasan permukiman (perkotaan dan perdesaan) dan kawasan-
kawasan produksi (pertambangan, pariwisata, perkebunan, hutan
produksi, pertanian, industri, dan sebagainya).
4. Arahan pengembangan sistem pusat-pusat permukiman.
5. Arahan pengembangan sistem prasarana wilayah yang meliputi antara
lain prasarana transportasi, energi/listrik, irigasi, telekomunikasi,
prasarana pengelolaan lingkungan, prasarana air bersih dan prasarana
lainnya.
6. Arahan pengembangan kawasan-kawasan yang perlu diprioritaskan
pengembangannya selama jangka waktu rencana.
7. Arahan kebijaksanaan penatagunaan lahan/tanah, air, udara, hutan,
mineral dan sumberdaya alam lainnya, serta memperhatikan
keterpaduan dengan sumber daya manusia dan sumberdaya buatan,
yang merupakan bagian integral dari perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah.
c. Terumuskannya program kegiatan pemanfaatan ruang.
d. Disempurnakannya pedoman/acuan tentang mekanisme pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah yang meliputi kegiatan perijinan, pengawasan
(terdiri dari kegiatan pelaporan, pemantauan, dan evaluasi), dan
penertiban.

1.4. Fungsi dan Kegunaan RTRWP Kalimantan Barat
Fungsi dari RTRWP Kalimantan Barat adalah :
1. Sebagai penjabaran dari RTRWN dan kebijaksanaan regional lainnya
yang berlaku yang memberikan dampak terhadap tata ruang wilayah
Propinsi Kalimantan Barat (seperti Pola Dasar Pembangunan Daerah).
2. Sebagai matra ruang dari Pola Dasar Pembangunan Daerah dan
Program Pembangunan Daerah (Propeda) Propinsi Kalimantan Barat
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bab 1 : Pendahuluan
RTRWP KALIMANTAN BARAT ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 11
serta menjadi acuan untuk menyusun Propeda Propinsi Kalimantan Barat
periode berikutnya.
3. Sebagai pedoman untuk mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan
keseimbangan perkembangan antara daerah Propinsi Kalimantan Barat
dengan daerah lainnya, antar-wilayah/kawasan dalam wilayah Propinsi
Kalimantan Barat, serta keserasian antarsektor.
4. Sebagai dasar untuk perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan
ruang di wilayah Propinsi Kalimantan Barat sesuai dengan kondisi
wilayah tersebut dan berasaskan pembangunan yang berkelanjutan.
Dengan demikian, RTRWP Kalimantan Barat merupakan acuan untuk
menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan
ruang wilayah Propinsi Kalimantan Barat (antara lain pengembangan
kegiatan budidaya, permukiman, prasarana wilayah, peningkatan kualitas
lingkungan).
5. Sebagai pedoman bagi pemerintah untuk pelaksanaan kegiatan
pembangunan dan menetapkan lokasi kegiatan pembangunan dalam
rangka pemanfaatan ruang wilayah Propinsi Kalimantan Barat. Dengan
demikian, RTRWP Kalimantan Barat merupakan:
Pedoman dasar (pemberi kejelasan arahan) untuk penetapan (lokasi)
investasi pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Pedoman dasar untuk pemberian rekomendasi pengarahan
pemanfaatan ruang, pemberian ijin prinsip yang kemudian akan
menjadi dasar dalam penerbitan ijin lokasi pembangunan di wilayah
Propinsi Kalimantan Barat.
Pedoman dasar dalam pengawasan kegiatan pembangunan.
6. Sebagai acuan untuk penyusunan:
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota; tingkat kedalaman
materi rencananya setara dengan ketelitian peta skala 1:100.000
hingga 1:50.000 dengan unit wilayah perencanaan berupa suatu
kabupaten atau kota.
b. Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan baik berupa RDTR Kawasan
(skala 1:25.000 hingga 1:10.000; luas wilayah perencanaan 10.000-
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bab 1 : Pendahuluan
RTRWP KALIMANTAN BARAT ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 12
20.000 ha) ataupun RTR Kawasan (skala 1:5.000 hingga 1:2.500;
luasnya kurang dari 10.000 ha).

Dengan demikian, rencana tata ruang kawasan perkotaan dan rencana
tata ruang kawasan perdesaan yang berada di dalam wilayah Propinsi
Kalimantan Barat merupakan bagian dari RTRWP Kalimantan Barat.
Begitu pula halnya dengan rencana tata ruang kawasan tertentu yang
berada di dalam wilayah Propinsi Kalimantan Barat dalam rangka
penataan ruang wilayah nasional yang ditetapkan dengan Keputusan
Presiden, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RTRWP
Kalimantan Barat.

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya RTRWP, baik
bagi pemerintah daerah, instansi vertikal di daerah, dan masyarakat pada
umumnya. Bagi pemerintah daerah (Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat
dan Pemerintah Daerah Otonom yang merupakan bagian wilayahnya),
RTRWP Kalimantan Barat memberikan kemudahan terutama dalam usaha-
usaha yang berkaitan dengan pembuatan keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan pemanfaatan ruang termasuk:
a. penyusunan maupun pelaksanaan program-program dan proyek-proyek
pembangunan lima tahunan dan tahunan untuk wilayah Propinsi
Kalimantan Barat terutama dalam rangka menciptakan sinergi dan
keterpaduan antardaerah otonom.
b. pemberian rekomendasi, pengarahan, serta perijinan pemanfaatan ruang
skala besar.
c. pengembangan kegiatan yang bersifat eksternal dalam penataan ruang
wilayah kota dan kabupaten.

Dari sudut pandang sektoral, RTRWP dapat menciptakan kemudahan bagi
sektor (Departemen/Instansi Pusat) untuk menyusun dan melaksanakan
program-program dan proyek-proyek pembangunan sektoral (lima tahunan
dan tahunan) secara terkoordinasi dan terintegrasi sehingga mencegah
terjadinya benturan kepentingan antarsektor dalam usaha-usaha yang
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bab 1 : Pendahuluan
RTRWP KALIMANTAN BARAT ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 13
berkaitan dengan pemanfaatan ruang. Bagi masyarakat, rencana ini
menyediakan informasi tentang pola pemanfaatan ruang dan ketentuan-
ketentuan dalam upaya pemanfaatan sumberdaya alam.

Pada akhirnya, dengan adanya RTRWP ini diharapkan akan diperoleh suatu
pola pemanfaatan lahan dan sumber daya alam lainnya yang lebih terarah
dan optimal tanpa mengorbankan aspek kelestarian lingkungan hidup.

1.5. Lingkup Materi
Materi yang terkandung dalam Buku (revisi) RTRWP Kalimantan Barat ini
meliputi:
1. Tujuan, Konsep, dan Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah.
2. Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang.
3. Kebijaksanaan Penunjang Penataan Ruang.
4. Mekanisme Penataan Ruang.

J angka waktu rencana RTRWP ini adalah 15 (lima belas) tahun. Kedalaman
materi rencana di dalamnya setara dengan tingkat ketelitian peta skala
1:250.000. Materi-materi rencana yang dicakup adalah sebagai berikut :
1. Arahan pengelolaan kawasan lindung.
2. Arahan pengelolaan kawasan budidaya.
3. Arahan pengelolaan kawasan perkotaan, kawasan tertentu, dan kawasan
prioritas.
4. Arahan pengembangan sistem pusat-pusat permukiman.
5. Arahan pengembangan sistem prasarana wilayah yang meliputi prasarana
transportasi, pengairan, energi, telekomunikasi, air bersih dan prasarana
pengelolaan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai