Next
Pendidikan: LP3I EduAction Dunia Kampus
PENDIDIKAN
TERKINI
Meski Digugat, Unair Tetap
Buka Cabang di Banyuwangi
UAD Tambah Enam Prodi
Baru
Mahasiswa Ubah Tulang
Ikan Lele Jadi Camilan
Bergizi
Pramuka Kini Terampil
Memadamkan Kebakaran
Hanya Sedikit yang Tahu
Kurikulum 2013
TERPOPULER
Ini Maksud dari Tuhan
Membusuk
Mahasiswa UIN Sunan
Ampel Gelar Ospek Bertema
Tuhan Membusuk
PB PMII Minta Panitia
Cerdas Pilih Tema Ospek
Jokowi Diminta Hentikan
Kurikulum 2013
Rektor UIN Ampel: Spanduk
Itu Telah Dibakar
TERKOMENTARI
Mahasiswa UIN Sunan
Komentar : 84
Minggu, 18 Juli 2010, 21:57 WIB
Seorang anak balita sedang mencoret dinding/ilustrasi.
A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anak usia di bawah lima tahun (balita)
sebaiknya tak buru-buru diajarkan baca tulis dan hitung (calistung). Jika
dipaksa calistung si anak akan terkena Mental Hectic.
Penyakit itu akan merasuki anak tersebut di saat kelas 2 atau 3 Sekolah
Dasar (SD). Oleh karena itu jangan bangga bagi Anda atau siapa saja
yang memiliki anak usia dua atau tiga tahun sudah bisa membaca dan
menulis, ujar Sudjarwo, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ditjen
PNFI Kemendiknas, Sabtu (17/7).
Oleh karena itu, kata Sudjarwo, pengajaran PAUD akan dikembalikan pada
qitah-nya. Kemendiknas mendorong orang tua untuk menjadi konsumen
cerdas, terutama dengan memilih sekolah PAUD yang tidak mengajarkan
calistung.
Saat ini banyak orang tua yang terjebak saat memilih sekolah PAUD.
Orangtua menganggap sekolah PAUD yang biayanya mahal, fasilitas
mewah, dan mengajarkan calistung merupakan sekolah yang baik.
Padahal tidak begitu, apalagi orang tua memilih sekolah PAUD yang bisa
mengajarkan calistung, itu keliru, jelas Sudjarwo.
Sekolah PAUD yang bagus justru sekolah yang memberikan kesempatan
pada anak untuk bermain, tanpa membebaninya dengan beban akademik,
termasuk calistung. Dampak memberikan pelajaran calistung pada anak
PAUD, menurut Sudjarwo, akan berbahaya bagi anak itu sendiri. Bahaya
untuk konsumen pendidikan, yaitu anak, terutama dari sisi mental,
cetusnya.
Memberikan pelajaran calistung pada anak, menurut Sudjarwo, dapat
menghambat pertumbuhan kecerdasan mental. Jadi tidak main-main itu,
ada namanya mental hectic, anak bisa menjadi pemberontak, tegas dia.
Kesalahan ini sering dilakukan oleh orang tua, yang seringkali bangga jika
Home > Pendidikan > Berita Pendidikan
Balita Diajarkan Calistung, Saat SD
Potensi Terkena 'Mental Hectic'
TOP LIMA
1
2
3
4
5
Terpopuler
Pernah Sebut Rakyat Palestina Pantas Mati, Joan
Rivers Sekarang Tutup Usia
Ini Alasan Jokowi Ngotot Naikkan BBM
Pertamina Hentikan Sementara Aktivitas Baby
Daycare di Kantornya
Alex Noerdin Masuk Kabinet Jokowi JK?
Crimea Siapkan Kuota Haji Untuk 140 Jamaah
Terekomendasi
Terkomentari
VIDEO TERBARU Indeks
Wilayah:
Embed:
Jumat, 05 Sep 2014
12:22:42
Subuh 04:35:31
Dhuhur 11:54:23
Ashar 15:10:39
Maghrib 17:55:12
Isya 19:04:17
12k Like Like
corbis
Jumat, 10 Zulqaidah 1435 / 05 September 2014 find us on : Login | Register
Balita Diajarkan Calistung, Saat SD Potensi Terkena 'Mental Hectic' | ... http://m.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/10/07/18/125274-balit...
1 of 4 05/09/2014 12:24
Ini Maksud dari Tuhan
Membusuk
Guru Besar UIN Ampel:
Tema Tuhan Membusuk
Hanya Sensasi
Ospek Tuhan Membusuk,
Mahasiswa UIN Ampel
Koplak
Ospek UIN Bertema Tuhan
Membusuk Jadi Trending
Topic Twitter
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id.
Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau
fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.
Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi
pembaca yang melanggar ketentuan ini.
lulus TK anaknya sudah dapat calistung. Untuk itu, Sudjarwo mengatakan,
Kemendiknas sedang gencar mensosialisasikan agar PAUD kembali pada
fitrahnya. Sedangkan produk payung hukumnya sudah ada, yakni SK
Mendiknas No 58/2009. SK nya sudah keluar, jadi jangan sembarangan
memberikan pelajaran calistung, jelasnya.
Sosialisasi tersebut, kata Sudjarwo, telah dilakukan melalui berbagai
pertemuan di tingkat kabupaten dan provinsi. Maka Sudjarwo sangat
berharap pemerintah daerah dapat menindaklanjuti komitmen pusat untuk
mengembalikan PAUD pada jalurnya. Paling penting pemda dapat
melakukan tindak lanjutnya, jawab dia.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Srie Agustina, Koordinator
Komisi Edukasi dan Komunikasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional
(BPKN), menyatakan, memilih mensosialisasikan produk pendidikan
merupakan bagian dari fungsi dan tugas BPKN untuk melakukan
perlindungan terhadap konsumen.
Dalam hal ini, kata Srie, BPKN memprioritaskan sosialisasi pada anak usia
dini. Sebab berdasarkan Konvensi Hak Anak, setiap anak memiliki empat
hak dasar. Salah satunya adalah hak untuk mendapatkan perlindungan
dalam kerugian dari barang dan produk, termasuk produk pendidikan.
Untuk itu sejak dini anak dilibatkan, karena di usia itulah pembentukan
karakter terjadi, papar Srie.
Namun menurut Srie, mengedukasi tentang sebuah produk harus
menggunakan metode khusus. Tidak dapat berwujud arahan dan
larangan, namun dengan cara yang menyenangkan, salah satunya dengan
festival mewarnai sebagai salah satu teknik untuk memberikan edukasi.
Dengan mewarnai, mereka bisa terlibat dan merasa lebur di dalamnya,
selain itu dalam gambar yang diwarnai tersebut disisipkan pesan-pesan
yang ingin disampaikan, pungkasnya.
Tweet 11
TAGS #balita #diajarkan calistung
Redaktur : Endro Yuwanto
Sumber : viruscerdas.com
Berita Terkait:
Gizi Buruk Renggut Nyawa Sejumlah Balita di Riau
Jokowi: Swasembada Daging Butuh Waktu
JAKARTA -- Mencukupi kebutuhan sendiri atau
swasembada akan menjadi salah satu fokus presiden
terpilih, Joko Widodo. Menurutnya ada beberapa
komoditi yang bisa swasembada seperti...
VIDEO :
Erick Yusuf: Tidak
Mungkin Makam
Rasulullah Dipindahkan
VIDEO :
Jokowi: Siapkan Program
Secara Detail, Jelas, dan
Konkret
12k Share Share
Media Sosial
Republika Online - Global RSS Feed
Ukraina Tuding Tank Rusia Ratakan
Sebuah Kota Kecil di Perbatasan
REPUBLIKA.CO.ID,KIEV-- Ukraina mengatakan,
tank-tank Rusia telah meratakan sebuah kota
kecil di perbatasan. Peristiwa tersebut terjadi di
te...
videoswjtv
Crowdynews Layar Penuh Layar Penuh
Berita Berita
Jumat, 10 Zulqaidah 1435 / 05 September 2014 find us on : Login | Register
Balita Diajarkan Calistung, Saat SD Potensi Terkena 'Mental Hectic' | ... http://m.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/10/07/18/125274-balit...
2 of 4 05/09/2014 12:24
About Us | Privacy Policy | Disclaimer | Career | News Guidance find us on
Copyright 2012 Republika Online, All Rights Reserved ePaper - Blog - Forum - Fokus - Jurnalhaji - Rolshop - Publika - Suara Pembaca
Add a comment
View 85 more
Facebook social plugin
128 comments
Ryanda Universitas Terbuka
bagai mana mw tdak di ajarkan calistung pada anak usia dini,, untuk
masuk pendaftaran awal sd,bnyak sekolah2 yg menggunakan
standar tes baca tulis hitung untuk persyaratan bs masuk k sekolah
tersebut,,jd bnyak orang tua yg menuntut anaknya supaya d ajrkan
calistung sebagai bekal untuk bs mendaftar k sd,,,,,
Reply Like Follow Post February 17 at 8:22am
View 5 more
Follow
52
Nova YulianaZahra Maharni S1 Ilmu
Komputer Universitas Borobudur
Betul sekali mba....krn kalau tidak bisa calistung, anak kita
tak akan lulus tes SD.
Reply Like February 17 at 4:43pm
Follow
10
Kusumastuti Bunda Khayla'atha SMA Negeri 1 Bantul
pengalaman aku jg nih...yg besar agak dipaksa tapi dia
berontak lama2 tak biarkan atas kemauan sendiri dia
tanya2, eja sana-sini, buku2 koran malah bisa sendiri...Si
kecil msh PAUD aku takut mengajarkan calistung ke
dia..tapi anaknya nangis2 kalau dia liat kakaknya belajar
tanya2 ttg calistung dan aku diamin..Skrg prinsipku
selama kita tidak memaksa dan anaknya enjoy dan
pengen tahu, knapa tidak...Toh salah kalau kita
membelenggu keingintahuan anak..
Reply Like February 20 at 1:05pm 22
Dewi Sri Untari Staf at KPU Kab.Gayo Lues, Aceh
kan sudah ada peraturannya,SD manapun dilarang oleh
pemerintah untuk mengadakan tes masuk, sekarang
bijak2nya kita sebagai ortu aja, mau cari kebanggaan atau
mau menghancurkan mental anak2 kita. perasaan ku dulu
waktu jaman kita gak ada tes2 masuk SD bisa juga kita
selesai sekolah kan???
Reply Like February 26 at 8:54am 20
Ma'in Rosa Works at Partai Keadilan Sejahtera
pak sujarwo asal ngejeplak,,,,,gak lihat realita dilapangan
Reply Like Follow Post September 1 at 1:19pm 7
Mah Yudin Top Commenter SMU 2
TAKENGON
Pak Sujarwo itu pembuat kebijakan, pelaksananya kan
pemerintah masing - masing. Jadi Pak Sujarwo sudah
tepat, tinggal komitmen pemerintah masing - masing.
Kalau kita contohkan ke lain misalnya seorang presiden
perintahkan buat paret apa presidenya juga harus ikut
buat paret. Kalau pemerintah daerahnya gak peduli dan
tidak komitmen berarti masyarakatnya salah pilih
pemimpin. Ya nikmati resiko
Reply Like 11 hours ago
Follow
1
Pendidikan
LP3I
EduAction
Dunia Kampus
Sepakbola
Liga Inggris
Liga Spanyol
Liga Dunia
Internasional
Liga Italia
Freekick
Bola Nasional
Konsultasi
Motivasi Keuangan
Konsultasi Puasa
Konsultasi Zakat
Konsultasi Kesehatan
Senggang
Film
Musik
Unik
Blitz
Asia Pop
Otomotif
Mobil
Motor
Aksesoris
Video
Berita
Ficer
Umat
Bincang
Gaya Hidup
Kuliner & Travelling
Musik & Film
Otomotif & Gadget
Pintu
Jelajah
Leisure
Nasional
Politik
Umum
Hukum
PT PAM LYONNAISE
JAYA (PALYJA)
IPB
Jabodetabek
Daerah
Olahraga
Raket
Basket
Arena
Pit Stop
Jumat, 10 Zulqaidah 1435 / 05 September 2014 find us on : Login | Register
Balita Diajarkan Calistung, Saat SD Potensi Terkena 'Mental Hectic' | ... http://m.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/10/07/18/125274-balit...
3 of 4 05/09/2014 12:24
Jumat, 10 Zulqaidah 1435 / 05 September 2014 find us on : Login | Register
Balita Diajarkan Calistung, Saat SD Potensi Terkena 'Mental Hectic' | ... http://m.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/10/07/18/125274-balit...
4 of 4 05/09/2014 12:24