Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdebatan mengenai evolusi tidak ada habisnya untuk dibahas. Dari
dulu para ilmuan selalu memperdebatkan masalah kebenaran teori evolusi.
Dalam kamus besar bahasa indonesia di sebutkan bahwa evolusi adalah
perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur atau
perlahan-lahan (sedikit demi sedikit). Dengan kata lain berevolusi berarti
berubah secara berangsur-angsur dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
Evolusi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
perubahan struktur gen dalam jangka waktu yang lama. Evolusi secara harfiah
dapat dikatakan sebagai suatu proses spesiasi (pembentukkan spesies).
Evolusi juga dapat dikatakan sebagai suatu cabang ilmu yang menjelaskan
bagaimana keanekaragaman hayati terjadi.
Evolusi di permukaan bumi diawali dengan adanya asal-usul
kehidupan di muka bumi ini. Beberapa ilmuwan maupun ahli yang
mengemukakan pendapat atau argumentasi tentang asal-usul kehidupan ini.
Pada akhir abad ke-17, seorang ilmuwan IPA berkebangsaan Belanda yaitu
Antonie van Leeuwenhoek (16321723) mengemukakan teori asal-usul
kehidupan yang dikenal dengan Teori Abiogenesis (kehidupan berasal dari
benda mati). Teori ini sama halnya dengan Teori Generatio Spontanea
(Abiogenesis) dari Aristoteles (384322 SM). Lain halnya dengan teori yang
dikemukakan oleh seorang ahli IPA Francisco Redi (16161628) melalui
percobaannya yang terkenal dengan dua toples yang masing-masing berisi
daging, dan salah satu toples ditutup rapat. Hasil dari percobaan ini ternyata
dapat menyanggah Teori Abiogenesis dengan kesimpulannya (Teori
Biogenesis) bahwa kehidupan berasal dari benda hidup bukan benda mati.
2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini :
1. Pengertian dan Kategori Evolusi
2. Sejarah Teori Evolusi
3. Teori Evolusi
4. Ayat dan Hadits tentang Evolusi
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini Yaitu :
1. Untuk mengetahui tentang Pengertian dan Kategori Evolusi
2. Untuk mengetahui tentang Sejarah Teori Evolusi
3. Untuk mengetahui tentang Teori Evolusi
4. Untuk mengetahui tentang Ayat dan Hadits tentang Evolusi
3
BAB II
PENDEKATAN
Pendekatan dalam penyusunan makalah ini adalah suatu pendekatan
dengan memanfaatkan berbagai literatur untuk dikaji hal-hal yang menjadi tujuan
utama penyusunan makalah ini. Kajian pustaka yang dipergunakan adalah kajian
teoritis dan kajian empiris. Kajian teoritis merupakan kajian yang dilakukan
berdasarkan literatur-literatur yang berasal dari buku-buku yang telah
mendapatkan hak cipta. Kajian empiris merupakan kajian yang dilakukan
berdasarkan literatur-literatur atau sumber pustaka yang berupa hasil penelitian,
jurnal, dan hasil tulisan lainnya. Makalah ini disusun dengan menggunakan
metode kajian pustaka yang dianalisis menggunakan cara deskriptif.
Hasil kajian pustaka kemudian ditabulasikan dalam bentuk rincian secara
deskriptif, yaitu uraian-uraian atau penjelasan-penjelasan berdasarkan literatur
yang telah dikaji secara konseptual.
4
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
Evolusi sebenarnya adalah suatu proses alami dalam waktu yang sangat
panjang yang dipengaruhi banyak faktor lingkungannya. Berdasarkan bukti-bukti
ilmiah, evolusi di alam benar adanya. Tidak terbatas pada evolusi hewan, tetapi
juga pada seluruh alam.
Sembiring dan Sudjino (2005) menyatakan bahwa menurut kaum
evolusionis, makhluk hidup mengalami evolusi dan makhluk yang ada sekarang
berasal satu nenek moyang yang sama.
Banyak orang mengenal teori evolusi sebatas kontroversi evolusi manusia
dari kera yang banyak ditentang kaum agamawan. Evolusi sebenarnya adalah
suatu proses alami dalam waktu sangat panjang yang dipengaruhi banyak faktor
lingkungannya. Berdasarkan bukti-bukti ilmiah, evolusi di alam benar adanya.
Tidak terbatas pada evolusi hewan, tetapi juga pada seluruh alam.
5
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Kategori Evolusi
1. Pengertian Evolusi
Evolusi di permukaan bumi diawali dengan adanya asal-usul kehidupan
di muka bumi ini. Beberapa ilmuwan maupun ahli yang mengemukakan pendapat
atau argumentasi tentang asal-usul kehidupan ini, di antaranya Archbishop Usser
(1650 SM) dan Armagh (Inggris) yang menyimpulkan bahwa bumi dan kehidupan
di dalamnya diciptakan oleh Tuhan pada waktu yang telah ditentukan (Teori
Penciptaan). Adapun Teori Cosmozoa mengatakan bahwa kehidupan di bumi
berasal dari ruang angkasa.
2. Kategori Evolusi
Evolusi adalah perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama akibat
seleksi alam pada variasi gen dalam suatu individu spesies yang menghasilkan
perkembangan spesies baru.
Didunia ini banyak sekali ragam hewan dan tumbuhan yang diperkirakan
ada dua juta spesies , sejak abad ke enam sebelum masehi, para ahli sudah
mencoba mengemukakan pendapatnya tentang alam , misalnya berikut:
1'. Eramus Darwin
Dengan bukunya Zoomonia, yang intinya mengemukakan bahwa
kehidupan itu berawal dari asal mula yang sama dan bahwa respons fungsional
akan diwariskan pada turunanya.
Thomas Robert Maltus Dalam buku Essay on the principle of population as it
effect the future improvemen of man kind, yang intinya menyatakan tidak adanya
keseimbangan antara penduduk dan bahan makana. Selanjutnya muncullah kata
kata yang digunakan Darwin yaitu perjuangan untuk hidup.
6
Charles Leyl
Dalam bukunya principle of geology, menyatakan bahwa bumi
mengalami perubahan terus menerus yang mengilhami adanya variasi karena
pengaruh alam.
Georges Cuvier (1769 1832) meyatakan bahwa pada setiap masa
diciptakan mahluk hidup yang berbeda , teori ini disebut juga katastropisme
B. Teori Evolusi
Teori tentang evolusi merupakan teori yang tetap hangat
dipertentangkan sampai saat ini. Banyak tokoh yang berpendapat tentang hal
ini, tetapi belum ada satu teori yang dapat menjawab semua fakta dan
kejadian tentang sejarah perkembangan makhluk hidup.
Charles Darwin bukanlah orang yang pertama kali mengemukakan
teori evolusi. Sebelumnya telah ada tokoh-tokoh yang pernah mengemukakan
teori evolusi.
1. Aristoteles (384 322 SM)
Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari Yunani, yang
mencetuskan teori evolusi. Ia mengatakan bahwa evolusi yang terjadi
berdasarkan metafisik alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah
organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih
kompleks. Aristoteles berpendapat bahwa mahluk hidup terbentuk dari
benda mati secara spontan. Teorinya dikenal dengan nama generation
spontanea.
Sebenarnya, Aristoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan
merupakan hasil perkawinan akan menetas menghasilkan ikan yang sama
dengan induknya, tetapi dia yakin bahwa ada ikan yang berasal dari
lumpur.
2. Anaximander (500 SM)
7
Anaximander juga merupakan seorang filosof yang berasal dari
Yunani. Ia berpendapat bahwa manusia berawal dari makhluk akuatik
mirip ikan yang berpindah ke darat dan mengalami proses evolusi.
3. Empedoclas (495 435 SM)
Empedoclas adalah seorang filosof Yunani. Ia mengemukakan teori
bahwa kehidupan berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari
matahari dan berubah menjadi makhluk hidup. Evolusi terjadi dengan
dimulainya makhluk hidup yang sederhana kemudian berkembang menjadi
sempurna dan akhirnya menjadi beraneka ragam seperti sekarang ini.
4. Erasmus Darwin (1731 1802)
Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Robert Darwin, seorang
tokoh evolusi berkebangsaan Inggris. Teorinya adalah bahwa evolusi
terjadi karena bagian fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan. Ia
menyusun buku yang berjudul Zoonamia yang menentang teori evolusi
dari Lamarck.
5. Count De Buffon (1707 1788)
Buffon berpendapat bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi karena
pengaruh alam sekitar diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi.
6. Sir Charles Lyell (1797 1875)
Lyell adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Skotlandia dengan
bukunya yang terkenal berjudul Principles of Geology. Di dalam bukunya
tersebut Lyell berpendapat bahwa permukaan bumi terbentuk melalui
proses bertahap dalam jangka waktu yang lama.
Setelah masa itu, bermunculan pendapat para ahli biologi lain.
Mereka menyatakan bahwa makhluk hidup senantiasa mengalami
perubahan secara berangsur-angsur dalam waktu yang lama. Perubahan-
perubahan itu menyebabkan munculnya sifat-sifat baru. Sifat baru ini pada
mulanya hanya menunjukkan penyimpangan sedikit dari moyangnya.
Akan tetapi, pada generasi selanjutnya penyimpangan-penyimpangan itu
semakin banyak sehingga muncul spesies baru.
7. Charles Darwin (1809 1882),
8
menjelaskan bahwa evolusi menghasilkan keanekaragaman hayati.
Makhluk hidup mengalami evolusi melalui mekanisme seleksi alam.
Organisme yang kuatlah yang akan melestarikan jenisnya. Darwin,
mengemukakan pula adanya kemampuan adaptasi organisme agar mampu
melewati seleksi alam. Darwin menggambarkan fenomena ketiga hal ini
melalui contoh yang terkenal, yaitu gambar perkembangan leher jerapah.
Contoh ini menjadi komparatif terhadap contoh perkembangan
leher jerapah dari Lamarck.
a. Populasi jerapah, panjang lehernya berbeda-beda, ada yang panjang ada
yang pendek.
b. Terjadi seleksi alam dalam hal mendapatkan makanan. Jerapah berleher
pendek mati.
c. Seleksi alam berlanjut sehingga menghasilkan generasi jerapah seperti
sekarang.
Menurut Darwin, seluruh makhluk hidup berkerabat melalui garis
keturunan dari organisme yang hidup pada zaman purbakala. Keturunan
yang berpencar ke berbagai macam habitat di muka bumi akan
mengembangkan kemampuannya beradaptasi sampai setiap jenis sesuai
dengan habitatnya. Dalam proses adaptasi inilah sebenarnya makhluk
hidup sedang melewati fase seleksi alamiah. Karena adaptasi ke berbagai
ragam habitat inilah sejarah makhluk hidup dapat digambarkan seperti
sebuah pohon yang berangkat dari sebuah titik, menjalar menjadi batang,
cabang, ranting, sampai ke ujung ranting, seperti pendapat Whitaker yang
ditunjukkan pada Gambar 4.4. Pada tiap awal percabangan terdapat titik-
titik nenek moyang bagi organisme yang berada di cabang-cabangnya.
Sungguh analog dengan taksonomi dari Carolus Linnaeus.
8. Alfred Russel Wallace (1923-1913),
mengembangkan teori yang serupa dengan teori Darwin. Dasar
teori wallace adalah penelitian Biologi perbandingan di Brasilia dan
Hindia Belanda (sekarang Indonesia), dan Malaya. Buku penelitiannya
berjudul On the tendency of varieties to depart indefinitely from the
original type. Teorinya sama dengan yang dikembangkan Darwin.
9
C. Ayat Alquran Yang Berkaitan Dengan Teori Evolusi
Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, 12
Desember 1809 meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April1882 pada umur
72 tahun) adalah seorang naturalis Inggris yang teori revolusionernya meletakkan
landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama
(common descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya.
Teori ini kini dianggap sebagai komponen integral dari biologi (ilmu hayat).
Bukunya On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or
The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life(biasanya
disingkat menjadi The Origin of Species) (1859) merupakan karyanya yang
paling terkenal sampai sekarang. Buku ini menjelaskan evolusi melalui garis
keturunan yang sama sebagai penjelasan ilmiah yang dominan mengenai
keanekaragaman di dalam alam. Darwin diangkat menjadi Fellow of the Royal
Society, melanjutkan penelitiannya, dan menulis serangkaian buku tentang
tanaman dan binatang, termasuk manusia, dan yang menonjol adalah The Descent
of Man, and Selection in Relation to Sex dan The Expression of the Emotions in
Man and Animals. Bukunya yang terakhir adalah tentang cacing
tanah.(http://id.wikipedia.org/wiki/Charles_Darwin)
Teori Darwin yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup
bersaing di alam ini melalui seleksi alam, membuat semua manusia terutama
ras-ras tertentu merasa terancam. Sejak teori ini dihembuskan, sejak itu
pula secara signifikan manusia semakin berlomba untuk dapat bertahan
dengan berbagai cara, terutama melalui peperangan.
Keadaan dunia yang kacau seperti sekarang hanya karena untuk bertahan
hidup membuat segala kekacauan bersumber dari teori ini. Mereka beranggapan
bahwa suatu ras harus mendominasi agar dapat bertahan hidup.
Padahal yang benar adalah justru yang dominan atau mayoritas harus
memelihara dan menjaga yang minoritas. Jadi yang minoritas tak perlu khawatir
10
punah, sedangkan yang dominan tak perlu mengintimidasi dan memusnahkan
yang minoritas. Itulah manusia, makhluk yang diberi akal agar saling menjaga,
bukan berperang atau saling berlomba memusnahkan!
Tidak hanya itu, secara perekonomian, ideologi, sosial dan politik
mereka juga saling mengalahkan dan berusaha untuk bertahan dengan berbagai
cara. Teori yang menjerumuskan manusia agar berfikir untuk bertahan ini,
membuat para ilmuwan mengkategorikan sebagai teori paling berbahaya
sepanjang masa!. [http://indocropcircles.wordpress.com/2013/01/23/teori-
darwin-terputus-manusia-tidak-primitif/]
Manusia Modern Sudah Ada Sejak Jutaan Tahun Lalu
Bukti manusia modern ada sejak 430,000 tahun lalu sebagai titik
tolak manusia awal melalui desain canggih yang ditemukan diwilayah utara,
Jerman. Pendukung teori Darwin menyatakan bahwa Homo Sapiens modern
hidup sejak 50 ribu tahun yang lalu. Sementara peneliti modern menyatakan
bahwa nenek moyang manusia sudah hidup sekitar 100 ribu tahun, bahkan
sekarang banyak peneliti yang sepakat bahwa manusia mulai berkembang
sejak 275 ribu tahun lalu.
Peralatan batu yang ditemukan di Hueytalco-Meksiko berusia 250 tahun,
jauh sebelum manusia bermigrasi ke Amerika. Tengkorak manusia ditemukan
diwilayah Buenos Aires, Argentina yang berusia 1 juta tahun, dan patung manusia
berukuran kecil ditemukan di Nampa-Idaho dalam lapisan bebatuan berusia 2 juta
tahun.
Bukti ini jelas menyatakan bahwa ras manusia sudah ada dan hidup
berdampingan dengan manusia kera sebagai ras primitif.
Bukti semakin bertambah, fosil-fosial yang ditemukan berusia terkadang
lebih tua dari pernyataan evolusi manusia. Kemungkinan manusia modern sudah
ada sejak 2,5, atau bahkan 10 juta tahun yang lalu, dimana teori Darwin
menyatakan manusia kera hidup ditahun-tahun tersebut.
11
Sebagian manusia ada yang meyakini bahwa asal penciptaan
manusia berasal dari kera. Jadi, menurut teori ini, manusia awalnya
berbentuk kera. Lalu mengalami perkembangan dan evolusi yang mengubah
struktur dan bentuk tubuh mereka lebih sempurna; cara berpikir juga
berkembang, dan perlahan-lahan berubah bentuk dari monyet jadi manusia
sempurna. Inilah teori evolusi batil yang pernah dicetuskan oleh Darwin.
Teori ini didasari oleh sangkaan dan perkiraan-perkiraan batil yang tidak
dibangun di atas dalil dari wahyu.
Para ulama telah memberikan pengingkaran atas teori Darwin ini,
karena menyelisihi nash-nash Al-Quran, As-Sunnah, dan ijma para salaf. Oleh
karenanya, Syaikh bin Baaz dan ulama sejawatnya yang tergabung dalam Al-
Lajnah Ad-Daimah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta memberikan jawaban
terhadap pertanyaan seputar teori Darwin dengan menyatakan dengan tegas,
Pendapat ini tak benar!! Dalil yang membuktikan hal itu (yakni,
kebatilan teori Darwin), Allah -Taala- telah menjelaskan dalam Al-Quran
tentang periode penciptaan Adam seraya berfirman,
12
Dan Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. (QS. Al-Muminun: 12)
Allah -Taala- berfirman,
Dan sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia (Adam) dari
tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS. Al-
Hijr: 26)
Kemudian setelah menjadi kering, maka ia menjadi tanah kering seperti
tembikar. Allah -Taala- berfirman,
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. (QS.
Ar-Rahman: 14)
Allah membentuknya sesuai bentuk yang dikehendaki oleh Allah, dan
meniupkan ruh padanya dari ruh-ruh (ciptaan)-Nya. Allah -Taala- berfirman,
13
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Lalu apabila Aku telah
menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-
Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. (QS.Al-Hijr : 28-29)
Inilah periode-periode yang dilalui penciptaan Adam menurut Al-Quran.
Adapun periode-periode yang dilalui oleh penciptaan anak-cucu Adam, maka
Allah -Taala- berfirman,